URAIAN KEGIATAN
22
2. Quantity Surveyor
Quantity Surveyor mempunyai tugas sebagai :
a. Melakukan perhitungan volume pekerjaan yang akan dikerjakan
maupun pekerjaan yang sudah dikerjakan.
b. Berkoordinasi dengan pengendali biaya mengenai berapa besar
volume yang telah dihasilkan dalam suatu pekerjaan.
c. Melakukan perhitungan volume terhadap gambar FORCON (for
construction) dan gambar soft drawing untuk memperoleh berapa
selisih volume yang nantinya apabila ada perubahan bisa diajukan
klaim ke pihak owner.
d. Menghitung luas (m2) pekerjaan bangunan yaitu pasangan batu
bata plasteran,pekerjaan beton,screed lantai dan lain-lain.
e. Menghitung volume pekerjaan bangunan yang sudah
dilaksanakan dan sisa pekerjaan untuk keperluan pembuatan
opname mandor/ pemborongan untuk keperluanenginering dalam
membuat schedule pekerjaan pelaksanaan pembangunan.
f. Menghitung keebutuhan material yang dibutuhkan dalam setiap
pekerjaan.
g. Bekerja sama dengan logistic atau pegadaan barang untuk
member informasi kebutuhan material yang harus didatangkan.
h. Menghitung volume (kg) pada pekerjaan besi beton bertulang,
aluminium,dan lain-lain.
i. Mengecek kesesuaian penerapan material.
3. Pelaksana Lapangan
Pelaksana mempunyai tugas sebagai :
a. Melaksanakan pekerjaan dengan konsisgten sesuai dengan rencana
mutu proyek (instruksi kerja),spesifikasi teknis dari pelanggan dan
gambar kerja yang diterimanya dengan mengarahkan tukang sub
23
kontraktor dan pekerjanya sehingga didapat pekerjaan yang
bermutu,tentang waktu dan biaya yang seifisien mungkin.
b. Melaksanakan tindakan koreksi dan pencegahan.
c. Membuat dan melaksanakan detail program kerja berdasarkan
program harian/mingguan dan bulanan yang ada serta melaporkan
prestasi kerja ke kepala proyek.
24
Ukuran Bata ringan
Tinggi = 20 cm
Panjang = 60 cm
Lebar/tebal = 7,5 cm , 10 cm, 15 cm (tergantung dari mesin cutting
pabrik)
Dari perhitungan Volume Bata Ringan kita bisa megeteahui Volume
Render dengan cara 2 x Volume Bata Ringan
25
SYARIAH LT.1
Vertikal
26
SYARIAH LT.1
Horizontal
27
Volume Render
28
SYARIAH LT.1
Vertikal
Volume
Tanggal As p t Luas Sat l sat
render
3/d-e 7,55 3,4 25,67 sq.m 0,02 1,0268 m
3/b-c 7,55 3,4 25,67 sq.m 0,02 1,0268 m
2/b-c 7,55 3,4 25,67 sq.m 0,02 1,0268 m
4/d-e 7,55 3,4 25,67 sq.m 0,02 1,0268 m
2/d-e 7,55 3,4 25,67 sq.m 0,02 1,0268 m
4/b-c 7,55 3,4 25,67 sq.m 0,02 1,0268 m
5/b-c 7,55 3,4 25,67 sq.m 0,02 1,0268 m
5/d-e 7,55 3,4 25,67 sq.m 0,02 1,0268 m
6/b-c 7,55 3,4 25,67 sq.m 0,02 1,0268 m
7/b-c 7,55 3,4 25,67 sq.m 0,02 1,0268 m
7/d-e 7,55 3,4 25,67 sq.m 0,02 1,0268 m
8/b-c 7,7425 3,4 26,3245 sq.m 0,02 1,05298 m
8/d-e 7,6175 3,4 25,8995 sq.m 0,02 1,03598 m
1/b-c 7,7425 3,4 26,3245 sq.m 0,02 1,05298 m
1/d-e 7,6175 3,4 25,8995 sq.m 0,02 1,03598 m
2'/b-c 7,55 3,4 25,67 sq.m 0,02 1,0268 m
3'/d-e 7,55 3,4 25,67 sq.m 0,02 1,0268 m
6'/b-c 5,35 3,4 18,19 sq.m 0,02 0,7276 m
6"/b-c 5,35 3,4 18,19 sq.m 0,02 0,7276 m
1-2/a-
b 1 3,4 3,4 sq.m 0,02 0,136 m
2-3/a-
b 4 3,4 13,6 sq.m 0,02 0,544 m
3-4/a-
b 3,66 3,4 12,444 sq.m 0,02 0,49776 m
4-5/a-
1,325
b 3,4 4,505 sq.m 0,02 0,1802 m
5-6/a-
b 3,66 3,4 12,444 sq.m 0,02 0,49776 m
6-7/a-
b 4 3,4 13,6 sq.m 0,02 0,544 m
7-8/a-
b 1 3,4 3,4 sq.m 0,02 0,136 m
29
SYARIAH LT.1
Horizontal
Volume
Tanggal As p T Luas Sat L sat
render
1-2/b 3,3425 3,4 11,3645 sq.m 0,02 0,45458 m
1-2/c 1,4 3,4 4,76 sq.m 0,02 0,1904 m
1-2/d 1,4 3,4 4,76 sq.m 0,02 0,1904 m
1-2/d' 1,675 3,4 5,695 sq.m 0,02 0,2278 m
1-2/d" 0,425 3,4 1,445 sq.m 0,02 0,0578 m
1-2/d"' 1,675 3,4 5,695 sq.m 0,02 0,2278 m
1-2/d"" 0,525 3,4 1,785 sq.m 0,02 0,0714 m
1-2/d""' 0,75 3,4 2,55 sq.m 0,02 0,102 m
1-2/e 0,6125 3,4 2,0825 sq.m 0,02 0,0833 m
1-2/e' 0,5375 3,4 1,8275 sq.m 0,02 0,0731 m
1-2/e" 2,1925 3,4 7,4545 sq.m 0,02 0,29818 m
2-3/c 7,55 3,4 25,67 sq.m 0,02 1,0268 m
2-3/d 7,55 3,4 25,67 sq.m 0,02 1,0268 m
3-4/b' 3,103 3,4 10,5502 sq.m 0,02 0,422008 m
3-4/c 7,55 3,4 25,67 sq.m 0,02 1,0268 m
3-4/d 3,825 3,4 13,005 sq.m 0,02 0,5202 m
3-4/d' 3,9 3,4 13,26 sq.m 0,02 0,5304 m
3-4/d" 3,9 3,4 13,26 sq.m 0,02 0,5304 m
4-5/b' 1,4 3,4 4,76 sq.m 0,02 0,1904 m
4-5/d 0,5778 3,4 1,96452 sq.m 0,02 0,0785808 m
5-6/c 5,1673 3,4 17,56882 sq.m 0,02 0,7027528 m
5-6/d 5,645 3,4 19,193 sq.m 0,02 0,76772 m
6-7/b' 5,45 3,4 18,53 sq.m 0,02 0,7412 m
6-7/b" 0,6 3,4 2,04 sq.m 0,02 0,0816 m
6-7/c 4,14 3,4 14,076 sq.m 0,02 0,56304 m
6-7/d 7,35 3,4 24,99 sq.m 0,02 0,9996 m
30
2. Material
a. Semen Portland (PC) yang digunakan adalah jenis II SII 0013-
81 atau tipe I menurut ASTM, dan harus memenuhi syarat-
syarat yang ada pada SNI 03-2487-2002.
b. Agregat seperti pasir dan batu pecah, harus memenuhi syarat-
syarat yang ditentukan dalam SNI 03-2847-2002.
c. Air harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak,
asam alkali, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang
dapat menurunkan mutu pekerjaan.
e. Bekisting menggunakan polywood dengan tebal 15 mm.
f. Besi tulangan dari PT.Hanil Jaya Steel
3. Peralatan
a. Meteran
b. Benang
c. Sendok semen
d. Palu karet & gergaji (untuk bata ringan)
e. Waterpass
4. Prosedur Pekerjaan
a. Flowchart Pekerjaan
Mulai
Selesai
31
b. Marking Posisi Bata
1) Tentukan posisi dinding bata ringan, kolom praktis dan balok
praktis sesuai shop drawing yang telah disetujui
KOLOM
AS KOLOM
MARKING CENTER LINE
MODUL
SLAB
STARTER
REBAR
DOWEL
L=10CM
KOLOM PRAKTIS
SLAB
STARTER
REBAR
32
e. Pemasangan bata ringan
1) Bersihkan area yang akan dipasang bata ringan
2) Siapkan sloof dan pondasi
3) Tarik benang antara sudut-sudut dinding dengan
menggunakan waterpass
4) Untuk lapisan dasar gunakan semen instan dan tebarkan
secara merata
5) Letakkan bata ringan diatas adukan semen yang telah
diratakan
6) Tekan permukaan bata dengan menggunakan palu karet agar
rata sesuai dengan tarikan benang
7) Periksa kerataan bata dengan waterpass
8) Rekatkan bagian vertikal bata ringan dengan menggunakan
thinbed mortar
9) Siapkan slof pondasi. Tarik dengan benang dan gunakan
waterpass
10) Letakkan adukan thinbed mortar dengan trowel ke arah
vertikal, lalu horisontal dan pastikan seluruh permukaan bata
ringan tertutup adukan
11) Letakkan bata ringan di atas adukan semen instan
12) Ulangi pekerjaan diatas untuk lapisan berikutnya
13) Setelah bata terinstal, bersihkan permukaan bata ringan
Instalasi Bata Ringan :
33
14) Khusus untuk area tertentu seperti shaft
BATA RINGAN
PERTEMUAN
BATA RINGAN
THINBED
34
Gambar 3.4 Penimbangan Bata Ringan
Tinggi = 20 cm
Panjang = 60 cm
Lebar = 7,5 cm, 10cm, 15cm
Berat 1 bata = 5850 gram
Berat Jenis kering = 520 kg/m3
Berat Jenis Normal = 650 kg/m3
Kuat Tekan = > 4,0 N/mm2
Tebal Spesi = 3 mm
35
Gambar 3.5 Penimbangan Bata Merah
Tinggi = 4 cm
Panjang = 22 cm
Lebar = 11 cm
Berat 1 Bata = 1260 gram
Berat Jenis Kering = 1500 kg/m3
Berat Jenis Normal = 2000 kg/m3
Kuat Tekan = 2,5 25 N/mm2
Tebal Spesi = 20 30 mm
36
daripada bata merah, karena bata ringan tidak memiliki berat yang besar.
Jadi beban untuk bangunan itu sendiri juga tidak akan terlalu besar.
Dari segi waktu pengerjaannya, pekerjaan bata ringan lebih cepat
dilakukan daripada bata merah, karena untuk 1 buah bata ringan
memerlukan 12 buah bata merah. Serta untuk tebal spesi yang digunakan
dalam pekerjaan bata ringan adalah 3 mm dan 2 cm untuk bata merah.
Spesi yang digunakan untuk bata ringan lebih cepat kering daripada spesi
untuk bata merah, karena pada bata ringan spesi akan cepat meresap dan
bahan yang digunakan adalah bahan khusus untuk bata ringan.
37
tangga, menggambar detail atap yang menggunakan rangka atap gable
frame atau balaok castella (Honey Comb Beam), dan menggambar
potongan dan detail main gate IAIN.
Spesifikasi gambar yang digambar sewaktu Praktik Kerja
Lapangan di IAIN Surabaya adalah sebagai berikut:
1. Mengubah ukuran atau dimensi dari kolom
Tugas dari drafter ini adalah merubah dan menyamakan mulai dari
ukuran, tata letak atau point menurut gambar yang terjadi di lokasi
lapnagan proyek. Biasanya gambar yang mulanya dari pihak konsultan
perencana bangunan tidak sama dengan apa yang diharapkan oleh pihak
kontrkator, dikarenakan di kontrkator sudah menghitung volume
bangunan dan ukuran bangunan yang sudah teroraganisasi menurut
perhitungan yang dilakukan dan di diskusikan oleh kontrkator. Apabila
dari pihak konsultan perencana meminta ukuran sedemikian rupa tetapi
pada pihak kontrkator meminta ukuran lebih diperkicil maka yang
dipakai dalam pelaksana adalah gambar perencanaan dari pihak
kontrkator.
38
2. Menggambar Rencana Atap dari Gedung Syariah dan Detail
Atap
39
Gambar 3.11 Detail Atap
40
bangunan di Gedung Syariah IAIN Surabaya mempunyai panjang
bentang lebih dari 8 meter. Sehingga menggnakan kntksi atap baja balok
castella.
Gambar 3.12 Foto Rangka Atap Baja Balok Castella Gedung Syariah IAIN
Surabaya
41
3. Menggambar Potongan dari Main Gate IAIN
42
gedung perkulihaan Universitas Islam Negeri Surabaya. Dari keterangan
gambar diatas merupakan bagian-bagian yang didetailkan mulai dari
ukuran kolom main gate, tinggi main gate, elevasi tanah, dan penempatan
titik pile cap, untuk mempermudah para pekerja lapangan dan pelaksana
lapangan.
B D
A A
C C
43
B D
A A
C C
B D
A A
C C
B D
44
kurva s, untuk kesesuaian progres yang telah direncanakan dengan
keadaan dilapangan. Dari monitoring tersebut kita juga bisa membayar
pekerjaan yang telah diselesaikan kepada mandor.
3.5 Permasalahan
Dalam Proyek Pembangunan dan Perbaikan Mutu Institute Agama
Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya terdpat beberapa permasalahan yang
terjadi antara lain :
1. Pada pekerjaan kolom.
2. Pada pekerjaan Finishing.
3.6 Pembahasan
3.6.4 Pada pekerjaan kolom
1. Agregat tidak tertutup oleh adukan mortar pada struktur kolom
bagian bawah karena kurangnya pemadatan (pemadatan yang tidak
merata). Sehingga pada kolom bagian bawah, agregat masih terlihat
dari luar (tidak tertutup oleh adukan mortar).
2. Kurang rapatnya pemasangan bekisting (bagian sudut) yang
menyebabkan bagian sudut-sudut pada kolom kurang tajam/lancip.
3. Terbatasnya persediaan alat menyebabkan pekerjaan menjadi lebih
lama.
4. Pada saat pengecoran kolom, beton cair yang dipesan tidak sesuai
(kurang) dari perhitungan awal volume struktur yang harus dicor.
45
3) Memperbanyak penyediaan alat yang dibutuhkan sehingga pada
saat pelaksanaan para pekerja dapat berkonsentrasi pada
pekerjaannya.
4) Mengecek kembali volume struktur di lapangan dan segera
memesan penambahan beton cair saat proses pengecoran masih
berlangsung.
46