Anda di halaman 1dari 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA Negeri 1 Sodonghilir


Mata pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Perkembangan teknologi pada masa Pra-Aksara
Sub Materi Pokok :
o Kebudayaan Pacitan
o Kebudayaan Ngandong
o Kebudayaan Kjokknmoddinger
o Kebudayaan Abris Sous Roche
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran menggunakan model Discovery Learning pada materi Perkembangan
teknologi masa Pra-aksara dengan pendekatan saintifik, peserta didik dapat:
Menjelaskan pengertian Kebudayaan Pacitan, Ngandong, Kjokkenmoddinger, Abris sous
Roche
Mengidentifikasi hasil kebudayaan Pacitan, Ngandong, Kjokkenmoddinger, Abris sous
Roche
Menganalisis kegunaan hasil budaya kebudayaan Pacitan, Ngandong, Kjokkenmoddinger,
Abris sous Roche
Menyajikan hasil laporan tentang persebaran hasil budaya kebudayaan Pacitan,
Ngandong, Kjokkenmoddinger, Abris sous Roche

B. Kompetensi Inti
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,peduli ( gotong
royong,kerjasama, toleran,damai), santun responsive dan pro-aktif sebsgai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
KI-3 Memahami,menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan factual ,
konseptual, procedural,dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan, kemanusiaan,
kebangsaan, kenrgaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
sertamenerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4 Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri
sertabertindak secara efektif dan kreatif, metoda sesuai kaidah keilmuan
C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar
Pengetahuan Keterampilan

3.4 memahami hasil-hasil dan nilai- 4.4 menyajikan hasil-hasil dan


nilai budaya masyarakat nilai- nilai budaya masyarakat
praaksara Indonesia dan praaksara Indonesia dan
pengaruhnya dalam kehidupan pengaruhnya dalam kehidupan
lingkungan terdekat lingkungan terdekat dalam
bentuk tulisan

Indikator Pencapaian Kompetensi

Pengetahuan Keterampilan
3.4.1 Menjelaskan pengertian kebudayaan 4.4.1 Menyajikan hasil laporan tentang
Pacitan, Ngandong, persebaran hasil budaya kebudayaan
Kjokkenmoddinger, Abris Sous Pacitan,Ngandong,
Roche Kjokkenmoddinger, Abris Sous
3.4.2 Mengidentifikasi hasil budaya Roche
kebudayaan Pacitan, Ngandong,
Kjokkenmoddinger, Abris Sous
Roche
3.4.3 Menganalisis kegunaan hasil
budaya kebudayaan Pacitan,
Ngandong, Kjokkenmodinger, Abris
Sous Roche

D. Materi Pembelajaran
Perkembangan teknologi pada masa Pra-Aksara
o Kebudayaan Pacitan
o Kebudayaan Ngandong
o Kebudayaan Kjokknmoddinger
o Kebudayaan Abris Sous Roche

E. Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran Scientific Learning
2. Metode Pembelajaran Discovery Learning

F. Media Pembelajaran
Media berupa PPT dan Gambar
Alat menggunakan Laptop, LCD Projector
White board
Lembar Pengamatan dan alat tulis

G. Sumber Belajar
- Buku Sejarah Indonesia Kelas X. Kemendikbud
- Internet

H. Langkah-langkah Pembelajaran/ Kegiatan Pembelajaran


Langkah Alokasi
Deskripsi
Pembelajaran Waktu
Kegiatan Guru memberikan salam kepada siswa
Pendahuluan Guru meminta salah seorang siswa memimpin doa
Guru mempersiapkan kelas lebih kondusif dan siap
belajar serta mencek kehadiran siswa Pendidikan Karakter:
Mengingatkan kembali kepada siswa tentang materi Religius, disiplin, toleran,
pertemuan sebelumnya mengenai corak kehidupan dan tanggung jawab
Kegiatan Literasi
& berfikir kritis (Critical thinking)
manusia pra-aksara mulai dari pola hunian sampai
Siswa mencoba membaca sistem kepercayaan
wawasan melalui video tentang ... Memotivasi siswa untuk lebih fokus dan semangat
dan menganalisis stimulus yang terhadap materi yang telah dan akan disampaikan
ditayangkan Menginformasikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
Menyampaikan topik materi yang berkaitan dengan
(Collaboration)
perkembangan teknologi masa Pra aksara Siswa bekerjasama
Guru membagi siswa ke dalam kelompok kecil orang, dalam kelompok untuk
menjadi kelompok: mengkaji masalah yang
a. kelompok 1 kebudayaan Pacitan diberikan
b. kelompok 2 kebudayaan Ngandong
c. kelompok 3 kebudayaan Kjokkenmoddinger
d. kelompok 4 kebudayaan Abris Sous Roche
Kegiatan Inti Stimulation (pemberi rangsangan)
Peserta didik mengamati tayangan gambar mengenai
Komunikasi perkembangan teknologi masa pra - aksara.
(Communication skill) Problem Statemen (mengidentifikasi masalah)
Siswa dapat menyampaikan Peserta didik yang telah dibagi dalam kelompok (Critical Thinking skill)
gagasan-gagasan dengan
melakukan diskusi untuk mengidentifikasi
bahasa yang baik dan Siswa melakukan proses
santun permasalahan mengenai:
berpikir kritis untuk
a. kelompok 1 menganalisis perkembangan menemukan jawaban
kebudayaan Pacitan
b. kelompok 2 menganalisis perkembangan
kebudayaan Ngandong
Kegiatan Literasi
c. kelompok 3 menganalisis perkembangan
Siswa mengumpulkan data kebudayaan Kjokkenmoddinger
dari berbagai sumber d. Kelompok 4 menganalisis perkembangan
informasi mengenai masalah kebudayaan Abris Sous Roche
yang diberikan Data Collection (pengumpulan Data)
Peserta didik diberi kesempatan mengumpulkan data
berkaitan dengan perkembangan teknologi masa pra -
aksara melalui berbagai informasi yang relevan
termasuk sumber dari guru
Data Processing (pengolahan Data)
Peserta didik mengolah data hasil kajian yang telah
dilakukan kritik sumber sampai dengan menafsirkan
kemudian menganalisis informasi dan data yang
didapat dari berbagai sumber
Verification (pembuktian)
Setelah berhasil melakukan pengumpulan data peserta
Komunikasi didik memeriksa data yang terkumpul dengan cermat,
(Communication teliti, dan relevan dengan materi perkembangan
skill) kebudayaan pada masa pra - aksara
Siswa dapat
Generalization (menarik kesimpulan)
menyampaikan gagasan-
- Peserta didik menarik kesimpulan dari hasil diskusi
gagasan dengan bahasa
yang baik dan santun
kelompoknya melalui format lembar kerja yang
diberikan oleh guru Pendidikan
- Setiap kelompok melaporkan hasil kerja kelompok Karakter:
dengan cara presentasi hasil diskusi kelompok, Siswa mampu
sampai semua masalah selesai dibahas, siswa yang mengambil nilai positif
lain menanggapi dari materi yang
Penutup Klarifikasi/ kesimpulan siswa dibantu oleh guru dipelajari
menyampaikan materi
Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan
pembelajaran dan pelajaran apa yang telah diperoleh
Guru melakukan evaluasi untuk mengukur keterapaian
tujuan pembelajaran melalui penugasan tes tertulis
pada siswa
Siswa membuat laporan tertulis hasil diskusi
mengenai materi yang diberikan (tugas individu
dikumpulkan 2 minggu yang akan datang)
Guru menyampaikan tema materi untuk pertemuan
selanjutnya
Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan
salam.

I. Penilaian Hasil Pembelajaran


1. Teknik :
a. Penilaian sikap : Observasi & pengamatan
b. Penilaian pengetahuan : Test tertulis dan penugasan
c. Penilaian keterampilan : Unjuk kerja (presentasi & laporan hasil diskusi)
2. Bentuk
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas siswa
b. Tes tertulis/penugasan : lembar kerja
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
3. Remedial
a. Tugas membuat Rangkuman dengan indikator yang tidak mampu dicapai
b. Tugas berupa tugas mandiri untuk mempelajari Materi dengan Indikator
yang belum dicapai
c. Tugas belajar bersama tutor sebaya menganai indikator yang belum
dicapai
4. Pengayaan
a. Menjadi Tutor sebaya kepada teman yang belum mampu mencapai KKM
pada indikatornya
b. Diberikan pada siswa materi pada pertemuan selanjutnya sebagai
pengetahuan tambahan

Sodonghilir, Agustus 2017


Diketahui, Guru Mata Pelajaran
Kepala SMA Negeri 1 Sodonghilir, Sejarah Indonesia,

Drs. H. Yayat Sudrajat, M. Pd Fitriyanto, S.pd


NIP. 19590902 198903 1 006 NIP. 19880518 201503 1 003
LAMPIRAN

MATERI AJAR

Hasil Kebudayaan Manusia Purba

Hasil kebudayaan manusia purba di Indonesia dibagi kedalam dua zaman yakni zaman pleistosen dan
zaman holosen. Pada zaman pleistosen terdapat dua kebudayaan besar nusantara yakni kebudayaan
Pacitan dan kebudayaan Ngandong. Sedangkan pada zaman Holosen, periodisasi kebudayaannya
dibagi atas dasar peralatan atau teknologi kehidupannya, yaitu zaman Batu dan zaman Logam. Zaman
Batu terbagi atas zaman batu tua (palaeolithikum), zaman batu tengah/madya (mesolithikum), zaman batu
muda (neolithikum), dan zaman batu besar (megalithikum).
Zaman Pleistosen

1. Kebudayaan Pacitan

Pada tahun 1935 di dekat Pacitan ditemukan sejumlah alat-alat batu oleh von Koenigswald. Alat-alat
yang ditemukan ini dinamakan kapak genggam. Kapak genggam merupakan alat yang serupa dengan
kapak tapi tidak memiliki tangkai, digunakannya dengan cara digenggam. Alat Pacitan ini dalam ilmu
prasejarah disebut Chopper(alat penetak). Berdasarkan penelitian, alat-alat yang ditemukan ini
berasal dari lapisan Trinil, Pleisticen tengah. Dengan kata lain, kebudayaan pacitan merupakan
kebudayaan dari pithecantrhopus erectus.
2. Kebudayaan Ngandong.

Kebudayaan Ngandong merupakan hasil kebudayaan yang ditemukan di dekat Ngandong dan Sidorejo
(dekat Ngawi, Madiun). Alat-alat yang ditemukan berupa alat-alat yang terbuat dari tulang dan kapak-
kapak genggam dari batu. Alat-alat dari tulang binatang ini menjadi semacam alat penusuk (belati), ada
yang dari tanduk rusa. Alat-alat itu dipergunakan untuk mengorek ubi dan keladi dari dalam tanah. Ada
juga alat-alat seperti ujung tombak yang dipergunakan untuk menangkap ikan. Selain itu, alat- alat yang
ditemukan di sekitar Sangiran berupa alat-alat kecil yang dinamakan Flakes yang sebagian dibuat dari
batu indah (chalcedon). Alat - alat kebudayaan Ngandong ini berasal dari pleistocen atas. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa alat-alat ini merupakan hasil kebudayaan dari Homo Soloensis dan Homo
Wajakensis.
Zaman Holosen
1. Kebudayaan Mesolithikum

Kebudayaan Mesolithikum ditemukan didaerah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Flores.
Berdasarkan peninggalan-peninggalan diketahui bahwa manusia zaman itu masih hidup berburu dan
menangkap ikan (foodgathering). Namun, sebagian sudah mempunyai tempat tinggal menetap dan
bercocok tanam secara kecil-kecilan. Bekas-bekas tempat tinggal mereka ditemukan di pinggir pantai
(Kjokkenmoddinger) dan di dalam gua-gua (abris sous roche).
Kjokkenmoddinger

Suatu corak istimewa dari mesolithikum ialah adanya peninggalan- peninggalan yang disebut dengan
Kjokkenmoddinger (sampah-sampah dapur). Ditemukan disepanjang pantai Sumatera Timur Laut,
diantara Langsa di Aceh dan Medan, beberapa puluh kilometer dari laut sekarang, dahulunya berada di
tepi pantai. Bekas-bekas itu menunjukkan telah adanya telah adanya penduduk pantai yang tinggal
dalam rumah-rumah bertonggak. Hidupnya bergantung dari apa yang ada disekitar pantai, mereka
memenuhi bahan pangannya dengan mengkonsumsi hasil laut seperti kerang dan siput. Kulit-kulit
kerang yang mereka buang kemudian semakin lama semakin menumpuk dan banyak. Selama waktu
bertahun- tahun, ratusan, bahkan ribuan tahun kulit-kulit kerang tersebut berubah menjadi bukit dan
tingginya kira-kira mencapai tujuh meter. Bukit inilah yang kemudian dinamakan Kjokkenmoddinger.
Dari dalam bukit-bukit kerang didapatkan banyak kapak-kapak genggam. Kapak genggam mesolithikum
dinamakan pebble/ kapak Sumatera. Terbuat dari batu kali yang dipecah atau dibelah. Selain itu juga
terdapat kapak pendek (hache courle). Berbentuk setengah lingkaran, seperti kapak genggam, dibuat
dengan memukuli dan memecahkan batu, tidak diasah, bagian yang tajam terdapat pada sisi lengkung.

Abris Sous Roche ialah gua yang dipakai sebagai tempat tinggal. Gua-gua ini menyerupai ceruk-
ceruk dalam batu kerang yang digunakan sebagai tempat berlindung dari panas dan hujan. Didalam gua
ditemukan banyak peninggalan kebudayaan. Alat-alat yang ditemukan berupa alat-alat dari batu seperti
ujung panah dan flakes, batu-batu penggilingan, kapak dari tulang rusa, dan alat-alat dari perunggu dan
besi. Alat-alat yang ditemukan sebagian besar adalah alat dari tulang. Abris Sous Roche ditemukan
dibeberapa daerah seperti Sumatera, Jawa, dan Sulawesi Selatan.
Kebudayaan Mesolithikum terbagi menjadi 3 diantanya:

1. Kebudayaan Tulang Sampung (Sampung Bone Culture) merupakan kebudayaan yang termasuk
kebudayaan mesolithikum. Banyak alat-alat batu dan tulang yang ditemukan pada zaman batu tengah ini.
Penelitian pertama terhadap abris sous roche dilakukan oleh Van Stein Callenfels di gua Lawa, dekat
Sampung, Ponorogo, Jawa Timur dari tahun 1928-1931. Alat-alat tersebut adalah alat-alat dari batu
seperti mata panah, flakes, batu-batu penggiling, dan alat-alat dari tulang dan tanduk. Selain itu juga
ditemukan fosil manusia Papua-Melanesoid.
2. Kebudayaan Toala (Flake Culture) merupakan kebudayaan yang termasuk kebudayaan mesolithikum.
Hasil kebudayaannya berupa alat-alat kecil (flakes) dan alat-alat dari tulang. Diantara flakes itu
banyak terdapat ujung-ujung panah yang sisi-sisinya bergerigi (seperti gergaji).
3. Kebudayaan Bacson Hoabinh merupakan kebudayaan yang ditemukan di daerah Tonkin di Indo-Cina
di daerah pegunungan Bacson dan didaerah Hoabinh yang letaknya berdekatan. Alat-alat yang
ditemukan berupa kapak-kapak yang dikerjakan secara kasar dan ada juga kapak yang sudah diasah,
terdapat banyak pebbles (kapak Sumatera dan Kapak Pendek dan juga ditemukan alat-alat dari tulang.
Berdasarkan penelitian, didaerah Tonkin inilah pusat kebudayaan mesolithikum di Asia Tenggara

HOTS/LOTS
(Low Order
Indikator Soal Rumusan Soal
Thinking
Skiils)

Menjelaskan pengertian LOTS Jelaskan apa yang dimaksud dengan Abris Sous Roche!
Kjokkenmodinger, Abris
Sous Roche Abris Sous Roche adalah gua yang menyerupai ceruk yang
digunakan sebagai tempat tinggal sementara manusia purba.

Menjelaskan fungsi LOTS Salah satu hasil budaya paleolitik yaitu kapak perimbas
peninggalan kebudayaan (Chopper). Uraikanlah kegunaan dari chopper!
paleolitikum.
Untuk menguliti binatang, untuk memotong kayu, menggali
umbi-umbian.
Menunjukkan persebaran HOTS
budaya Mesolitikum

Berdasarkan peta diatas, deskripsikan proses persebaran Choper


menuju ke Indonesia melalui jalur barat!

Proses persebaran Chopper dawali dari bchon Hoabinh menuju


ke semenanjung malaka, kemudian menyebar ke Malaysia,
setelah itu menyebar melalui pantai timur Sumatra, dan Jawa.

LEMBAR PENGAMATAN/ OBSERVASI DISKUSI KELOMPOK

Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia


Kelas / Semester : X/1
Kompetensi Dasar :
3.4 memahami hasil-hasil dan nilai- nilai budaya
masyarakat praaksara Indonesia dan pengaruhnya dalam
kehidupan lingkungan terdekat
4.4 menyajikan hasil-hasil dan nilai- nilai budaya
masyarakat praaksara Indonesia dan pengaruhnya dalam
kehidupan lingkungan terdekat dalam bentuk tulisan

Materi Pokok : Perkembangan Teknologi Masa Pra-Aksara


Hari / tanggal pengamatan :

1. Penilaian dilakukan selama kegiatan diskusi


2. Hasil penilaian ini digunakan untuk mengetahui tingkat aktivitas peserta didik
3. Aspek yang dinilai :
1) Tanggung jawab
2) Kerja sama
3) Keberanian mengajukan pertanyaan
4) Kemampuan menyampaikan informasi/ menjawab pertanyaan
5) Menghargai pendapat orang lain

4. Keterangan Skor Katagori skor


Skor 1 = sangat kurang Jumlah skor 1- 5 = katagori tidak aktif
Skor 2= kurang Jumlah skor 5-10 = katagori kurang aktif
Skor 3= cukup Jumlah Skor11-15 = katagori cukup aktif
Skor 4= baik Jumlah skor 16-20 = katagori aktif
Skor 5 = baik sekali Jumlah skor 21-25 = katagori sangat aktif

Berilah skor untuk setiap aspek!

NO NAMA PESERTA ASPEK PENILAIAN JUMLAH KATAGORI


DIDIK 1 2 3 4 5 SKOR

1
2
3
4
5
JUMLAH SKOR
RERATA SKOR

Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (25)
TUGAS MANDIRI TERSTRUKTUR
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas / Semester : X/1

Materi Pokok : Perkembangan Teknologi Masa Pra-Aksara

Kompetensi
Indikator Kegiatan Waktu KET
Dasar

3.4 memahami Menyajikan hasil Peserta didik Dikumpulkan Tugas


hasil-hasil dan hasil budaya masa membuat laporan pada terstruktur
nilai- nilai budaya pra-aksara peninggalan pertemuan
masyarakat teknologi masa yang akan individu
praaksara pra-aksara datang
Indonesia dan beserta
pengaruhnya persebaranya di
dalam kehidupan Indonesia.
lingkungan
terdekat
4.4 menyajikan
hasil-hasil dan
nilai- nilai budaya
masyarakat
praaksara
Indonesia dan
pengaruhnya
dalam kehidupan
lingkungan
terdekat dalam
bentuk tulisan

Rubrik Penilaian
No Indikator Nilai Keterangan
1 Pengantar disajikan dengan bahasa yang baik
2 Isi menunjukkan maksud dari apa yang diminta
3 Kemampuan menjabarkan alasan
4 Penutup memberikan kesimpulan akhir
5 Kerapian tulisan
Nilai rata-rata

Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria ada dan tidak ada dalam simbol (V)
Nilai = Skor perolehan. Nilai skor masing-masing = 2 dan maksimal nilai = 10.
Kriteria Nilai
9-10 = Baik Sekali 5-6 = Cukup
7-8 = Baik < 4 = Kurang

PENILAIAN PRESENTASI

Nama
No. Menjelaskan Memvisualisasikan Merespon Jumlah Skor
Siswa

Keterangan ketrampilan
1. Menjelaskan adalah kemampuan menyampaikan hasil observasi dan diskusi secara
menyeluruh
2. Memvisualisasikan adalah kemampuann mengemas informasi seunik dan semenarik mngkin
3. Merespon adalah kemampuan peserta didi menyampaikan tanggapan atas pertanyaan,
bantahan dan sanggahan dari pihak lain secara empatik
4. Keterangan Skor : Masing-masing kolom diisi dengan kriteria ada dan tidak ada
dalam simbol (V)
Nilai = Skor perolehan. Nilai skor masing-masing = 1 dan maksimal nilai = 4.
Kriteria Nilai
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup

Anda mungkin juga menyukai