Anda di halaman 1dari 5

Kolom praktis adalah struktur kolom (biasanya dari beton) yang umunya

dipasang pada dinding bangunan dengan jarak 3 - 4 meter yang


berfungsi untuk perkuatan dinding agar lebih kokoh, stabil, tidak
mengalami keretakan.
Ukuran atau dimensi dari kolom praktis pun biasanya disesuaikan
dengan ketebalan dinding, sehingga struktur kolom praktis tidak terlihat
bila dinding sudah di plester dan di cat, sehingga tidak mengganggu
estetika.

Peran Kolom Praktis dalam Bangunan


Jika dianalogikan, kolom praktis mirip seperti rangka tulang dalam tubuh
manusia. Seperi yang kita ketahui, rangka bertugas untuk menopang
beban agar tetap berada dalam posisinya. Tanpa rangka, otomatis beban
tersebut akan jatuh atau roboh. Dalam bangunan, kolom praktis
melanjutkan bobot dari bangunan, beban lain, serta embusan angin.
Pada dasarnya, beban akan dimulai dari atap, lalu akan diteruskan pada
kolom. Lantas dari kolom, beban akan disalurkan ke tanah.
Banyak kasus dimana tukang maupun pelaksana Konstruksi
meremehkan penggunaan kolom praktis. Berikut adalah beberapa
contoh kegagalan dinding bata akibat tidak diperkuat dengan kolom
praktis.
Ada dua cara membuat kolom praktis, yaitu:
1. Pekerjaan pengecoran kolom bersamaan dengan dinding bata

Gambar 1. Pekerjaan pengecoran bersamaan dengan dinding bata

Gambar 2 Pekerjaan pengecoran bersamaan dengan dinding bata


Gambar 3. Pekerjaan pengecoran bersamaan dengan dinding bata

Gambar 4. Pekerjaan pengecoran bersamaan dengan dinding bata pad bagian


setengah tinggi dinding selanjutnya
Catatan :
Lihat pada gambar yang bergaris merah (gambar 1. dan 2.) tepi bata yang kasar
pada pertemuan dengan kolom tepi bata yang kasar merupakan hasil dari
pemotongan bata. Fungsi pada bagian yang kasar ini diletakan pada bagian
pertemuan kolom karena tentu saja dengan permukaan yang kasar akan dihasilkan
lekatan yang lebih bagus dibandingkan dengan permukaan yang halus berarti
prinsip utama pada bagian ini terpenuhi. Perawatan dinding batanya dengan
disiram air pada bagian tersebut.

2. Pekerjaan pengecoran kolom bertahap sebelum dinding bata


dipasang

Gambar 5. Pekerjaan pengecoran kolom bertahap sebelum dinding bata dipasang


dengan pengecoran bertahap setengah bagian kolom
Gambar 6. Pekerjaan pengecoran kolom bertahap sebelum dinding bata dipasang
dengan pengecoran langsung satu bagian kolom

Catatan :
Pengecoran kolom dengan metode nomor 2 sering menghasilkan sambungan yang
kurang bagus (setidaknya jika dibandingkan dengan metode nomor 1) ditandai
dengan munculnya retak rambut pada bagian pertemuan tersebut setelah
pekerjaan diplaster aci kemudian dicat. Bisa jadi hal ini disebabkan karena metode
nomor 2 tadi terdapat dua jenis material yang usianya berbeda dimana usia kolom
lebih lama dibandingkan dengan usia dindingnya, karena perbedaan penyusutan
akibat usia yang berbeda maka akan menimbulkan retak rambut pada pertemuan
tersebut. Akan tetapi biasanya retak rambut tersebut hilang setelah mengecat
dinding tersebut. Tentu saja secara kekuatan tidak ada perbedaan yang terlalu
signifikan, hal itu dibuktikan dengan dibolehkanya metode keduanya.

Anda mungkin juga menyukai