Sejarah berdirinya Pabrik Gula Lestari (PG. Lestari) tidak lepas dari sejarah berdirinya perusahaan
industri gula yang ada di Indonesia. Pabrik Gula Lestari merupakan pabrik gula yang berada di bawah
naungan perusahaan gula PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) yang merupakan kantor direksi
sekaligus kantor pusat pengendalian dari Pabrik Gula Lestari. Untuk lebih jelasnya, sejarah berdirinya
Pabrik Gula Lestari dibagi ke dalam beberapa periode, yaitu:
Seperti telah diketahui Pemerintah Belanda datang di Indonesia adalah untuk mencari keuntungan
sebanyak-banyaknya. Hal tersebut kemudian menyebabkan Pemerintah Belanda menjalankan sistem
tanam paksa atau yang lebih dikenal dengan nama kultur stelsel. Dalam sistem tanam paksa tersebut
salah satu tanaman yang harus ditanam adalah tebu yang merupakan bahan baku pembuat gula. Di sisi
lain, para pengusaha swasta Belanda juga mulai mengembangkan usahanya di Indonesia yaitu dengan
cara mendirikan perusahaan-perusahaan perkebunan termasuk mendirikan pabrik gula pada masa
tahun 1830-an Pada Tahun 1909, bangsa Belanda mulai mendirikan Pabrik Gula Lestari yang dipelopori
oleh "CV. CULTUR MAATCHAPPY (C.V.C.M) Panji Tanjungsari" yang berkedudukan di Amsterdam.
Sedangkan Pengurusan serta tata usaha dari Pabrik Gula Lestari diserahkan kepada Trademen On Van
Kerchen Indonesia yang pada waktu itu berada di Surabaya.
Pada tahun 1950 setelah Perang Dunia II usai, maka perusahaan perusahaan perkebunan milik asing
diambil alih dan dikelola oleh pemerintah menjadi "Perumahan Perkebunan Negara (PPN) ",
Pada masa Pemerintahan Indonesia menuntut kembalinya Irian Barat ke dalam wilayah Indonesia, maka
pada tanggal 10 Desember 1957 dilakukan aksi ambil alih perusahaan perkebunan milik swasta Belanda
dan dimasukkan dalam pengelolaan "Perusahaan Perkebunan Negara Baru (PPN Baru)". Termasuk
Pabrik Gula Lestari yang merupakan pabrik gula milik swasta Belanda yang berada di bawah
kepengurusan lama yaitu Tredemen On Van Kerchen Indonesia di Surabaya. Daerah kerja PPN Baru
dibagi dalam bentuk perwakilan-perwakilan yang mencakup beberapa daerah kerja, yaitu:
Lokasi usaha merupakan suatu hal yang selalu muncul pada awal pendirian suat perusahaan. Setiap
orang akan selalu berusaha untuk mendapatkan tempat usaha yang memungkinkan memberi
keuntungan yang besar, terutama perusahaan yang bergerak dalam bidang profit oriented. Pada
umumnya lokasi perusahaan selalu didasarkan pada motif ekonomi. Penentuan lokasi yang kurang tepat
akan mengakibatkan kerugian perusahaan karena besarnya operasi. Karena PT. Perkebunan Nusantara X
(Persero) Pabrik Gula Lestari didirikan oleh pihak swasta Belanda, maka penentuan lokasi pun sudah
diperhitungkan oleh pendiri tersebut. PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) PG. Lestari berlokasi di
desa Ngrombot, Kecamatan Patianrowo, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, dari arah Mojokerto kurang
lebih 40 km, arah Jombang kurang lebih 20 km, arah Nganjuk kurang lebih 15 km.
d) Segmen Pasar
Gula merupakan salah satu kebutuhan pokok dari masyarakat maka jelas segmen pasar yang
dituju oleh PG Lestari adalah seliuruh golongan masyarakat.
e) Daerah Pemasaran
Dalam memasarkan hasil produksinya ,PG LESTARI tidak mengalami kesulitan karena setelah
tebu di produksi menjadi gula kemudian disimpan dalam gudang untuk pemasarannya PG
LESTARI membawa contoh gula hasil produksi ke PTPN.X yang berlokasi dil Surabaya .PG
LESTARI dalam memasarkan produknya mengugunakan system lelang yang di koordinir di
Direksi yang berlokasi di Surabaya
f) Promosi Penjualan
Kebijakan Promosi yang ditempuh berkenaan dengan aktifitas responsibility in society
seperti :
Dengan memberikan kredit bagi petani tebu melalu Koperasi Ketahanan Pangan (KKP)
Mengadakan pameran pembangunan dan tontonan untuk masyarakat dalam bentuk
pasar malam sebelum buka biling .
Memberikan bantuan dana sebagai sponsor dalam pertandingan pertandingan daerah
g) Pesaing dan Persaingan
Masyarakat menjadikan kondisi persaingan dan system pemasaran berkenaan dengan promosi
tidak seperti perusahaan dengan produksi lain ,sehingga keberadaan pesaing dalam hal ini
pabrik gula di kota kota lain disekitar kota Nganjuk tidak begitu mempengaruhi kegiatan
produksi di PG LESTARI.
PT PG LESTARI
RASIO TAHUN TAHUN TAHUN
2001 2002 2003
PROFITABILITAS
ROI 13,3 % 15,7% 17,7%
ROE 13,7 % 16,3% 18,3%
GPM 45,0% 44,2% 46,0%
NPM 9,8% 10.3% 10,9%
OPM 14,0% 14,7% 15,5%
LIKUIDITAS
CR 3912,8% 4050,1% 4078,8%
QR 3021,9% 3127,2% 3170,0%
CASH RATIO 2735,2% 2829,8% 2861,8%
INVENTORY TO 23,4% 23,4% 22,8%
NETWORKING
CAPITAL
AKTIVITAS
ITO 4,3 4,5
RTO
CATO 1,5 1,7 1,8
NWCTO 1,6 1,8 1,9
FATO 11,5 13,0 14,1
TATO 1,4 1,5 1,6
CASHTO 1,4 1,4 1,4
LEVERAGE
DR 2,3% 2,2% 2,2%
DER 2,3% 2,3% 2,2%
LDTA 0,0% 0,0% 0,0%
LDER 0,0% 0,0% 0,0%
CDER 2,3% 2,3% 2,2%
PERTUMBUHAN 1999-2000 2000-2001
SALES 17,6% 10,6%
EBIT 23,6% 16,6%
ASSET 23.6% 16,6%
EPS 5,0% 3,4%
DEVIDEN
ZSCORE 3,02 3,30 3,50
b. Weakness(Kelemahan)
1. Promosi yang dilakukan
Perusahaan hanya memberikan promosi pada daerah sekitar lingkungan perusahaan
saja tidak berani melakukan promosi diluar wilayah
2. Target dan Realiasasi Penjualan
Penjualan yang diterapkan oleh perusahaan terlalu riskan hanya dengan melakukan
pelelangan tanpa adanya inisiatip untuk membuat produk dengan merek sendiri
sehingga nantinya akan dikenal oleh masyarakat luas
3. Struktur Organisasi
Kelemahan mengguanakan organisasi lini/garis, yaitu sering terjadi pertentangan antara
pejabat lini/garis dengan pejabat staff karena masingmasing merasa lebih mengetahui
masalah yang sedangterjadi, perintah yang diberikan oleh pejabat lini kadang-kadang
kurang diperhatikan dari para pekerja karena pekerja lebih percaya kepada staff
daripada atasannya.
c. Opportunity( Peluang)
1. Saluran Distribusi
PG. Lestari menggunakan 2 saluran distribusi yang berupa:
produsen broker pedagang besar pengecer konsumen
produsen broker bulog pedagang besar konsumen
2. Pesaing
Pesaing dalam hal produksi gula dikota lain tidak begitu mempengaruhi kegiatan
produksi.
3. Hasil Produksi
Hasil produksi yang utama ialah gula yang biasanya digunakan sebagai pemanis
minuman.
d. Threats(Ancaman)
1. Pesaing
Pesaing yang muncul berasal dari dalam yang biasanya terjadi dalam memperebutkan
bahan baku tebu. Tapi tidak perlu di khawatirkan karena PG. Lestari telah menjalin
hubungan baik dengan masyarakat/petani tebu sehingga dengan mudahnya PG.Lestari
mendapatkan bahan baku tersebut
3. Product Quality
POroduk utama PG .LESTARI Kertosono Nganjuk adalah gula putih atau gula kualitas SHS (super
high sugar )
Produk sampingan seperti
a. Tetes dapat digunkan bumbu masak,alcohol,dan spirtus
b. Blotong digunakan untuk memasak dan menggerakkan lokomotif atau lori sedangkan
yang di cetak seperti batu lbata untuk produksi pupuk.
c. Ampas dapat di pakai ketel uap dalam pabrik dan bahan baku baku kerta sedangkan
abunya dipakai sebagai abu gosok .
4. Personnel Development
5. Employees Satisfaction
Untuk menunjang kepuasan karyawan maka perusahaan memberikan kebijakan
sebagai berikut
6. Public Responsibility
Pabrik gula lestari telah menerapkan tanggung jawab sosial sebagai berikut: pemberian gula
gratis, pemberian sembako gratis, pemberian program kerohanian dan pemberian pelatihan dan
ketrampilan kepada masyarakat sekitar
Tanggung jawab Pabrik Gula Lestari sudah baik tetapi perlu ditingkatkan pada tanggung jawab
lingkungannya seperti penghijauan hal ini dikarena penghijauan ini merupakan salah satu cara
untuk mempertahankan sumber daya dasar generasi yang akan datang.