Anda di halaman 1dari 33

PENGARUH KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP

KEUNGGULAN KOMPETITIF
DAN KINERJA UMKM
(Studi pada UMKM Konveksi Jilbab Desa Pendosawalan)

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar


Sarjana Strata 1 (S.1) Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Disusun oleh

SITI MUZAROAH
NIM. 231110003469

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NAHD LATUL ULAMA JEPARA
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR TABEL..................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Ruang Lingkup..........................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................6
2.1. Landasan Teori..........................................................................................6
2.1.1. Kompetensi Kewirausahaan...............................................................6
2.1.2. Kinerja UMKM..................................................................................8
2.2. Penelitian Terdahulu..................................................................................9
2.3. Kerangka Pemikiran Teoritis (KPT).........................................................9
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................11
3.1. Populasi, Jumlah Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel...................11
3.1.1. Populasi............................................................................................11
3.1.2. Jumlah Sampel.................................................................................11
3.1.3. Teknik Pengambilan Sample............................................................12
3.2. Metode Analisis Data..............................................................................12
3.2.1. Analisis Deskriptif...........................................................................12
3.2.2. Uji Validitas ....................................................................................12
3.2.3. Uji Reabilitas....................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian.........................................................................21
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1
Gambar 2. Kerangka Pemikiran Teoritis 10
Gambar 3. Kurva Uji-F 14
Gambar 2 GAMBAR UJI 1 15
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


UMKM memanglah sangat berpengaruh terhadap keadaan perekonomian di
Indonesia dalam mengangkat taraf hidup masyarakatnya. Perkembangan UMKM
dapat di buktikan dari data empiris yang mengatakan bahwa UMKM cukup
mendominasi di Indonesia, yaitu menurut data kementerian koperasi UKM pada
bulan Maret 2021, dengan total UMKM ialah sampai 64,2 juta dengan kontribusi
terhadap PDB sebesar 61,07 persen senilai 8.573,89 juta (Indonesia, 2021).
Berdasarkan dari data Dinas Koperasi UMKM Jateng dari tahun 2009 sampai
triwulan I 2022 jumlah UMK binaan provinsi Jawa Tengah mengalami kenaikan
yang cukup signifikan.
200,000

173,431 177,256
180,000
167,391
161,458
160,000
143,738
140,000

120,000

100,000

80,000

60,000

40,000

20,000

0
2018 2019 2020 2021 2022
200,000
180,000
160,000
140,000
120,000
100,000
80,000
60,000
40,000
20,000
-
2018 2019 2020 2021 2022

Gambar 1.
Sumber: (Dinas Koperasi UMKM Provinsi Jawa Tengah 2022)
Selain itu UMKM merupakaan suatu komponen utama dalam pengembangan
ekonomi lokal, kehadirannya sangat berpengaruh di daerah pedesaan, karena
tenaga kerja di pedesaan sebagian besar tidak memerlukan pendidikan tinggi
namun memiliki ketrampilan yang beragam. UMKM juga memberi kesempatan
bagi orang-orang yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan tetapi sulit
meninggalkan aktivitas harian, misalnya usaha Menjahit, kerajinan dan kuliner di
kalangan ibu rumah tangga (Ramadhani, 2020).
Berkembangnya sektor industri dalam pembangunan berkaitan dengan adanya
UMKM sebagai sumber pendapatan masyarakat. Dengan adanya industri akan
mempengaruhi kualitas masyarakat yang ada disekitarnya, dengan demikian
diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan hidup masyrakat. Desa
Pendosawalan merupakah salah satu desa yang memiliki potensi UMKM dengan
beberapa jenis dan bidang usaha, berikut ini merupakan pengelompokan jenis
UMKM di desa Pendosawalan.
UMKM Desa Pendosawalan

No Jenis Usaha Jumlah (Unit Usaha) Persentase


1 Konveksi Jilbab 62 77,5%
No Jenis Usaha Jumlah (Unit Usaha) Persentase

2 Kaligrafi 11 13,75%
3 Gerabah (Batu bata, Genteng) 5 6,25%
4 Katering 2 2,5%
Total 80
Sumber: Data Pengajuan KUR Desa Pendosawalan, 2022
Dari UMKM Desa Pendosawalan dapat memberikan informasi mengenai jumlah
UMKM yang ada di desa Pendosawalan. Yang terdiri dari empat jenis UMKM
diantaranya: konveksi jilbab, kaligrafi, gerabah (batu bata dan genteng) dan juga
katering. Dari data tersebut diketahui bahwa jenis usaha konveksi jilbab memiliki
jumlah terbanyak yaitu sebanyak 62 Unit usaha atau 77,5% dari total seluruh
UMKM.
Jumlah industri konveksi yang mulai bertambah memberikan tantangan bagi
seluruh pemilik usaha untuk memberikan terobosan yang inovatif dari segi skill,
produk dan juga pemasaran, dengan mempertimbangkan SDM yang ada, pemilik
usaha harus mampu bersaing untuk meningkatkan kinerja usahanya. Berikut ini
merupakan data hasil observasi kepemilikan UMKM yang ada di desa
Pendosawalan.
Jumlah Konveksi Jilbab Desa Pendosawalan

No Alamat Jenis Usaaha Jumlah Persentase %


1 RT 02/ RW 01 Konveksi Jilbab 1 1%
2 RT 05/ RW 02 Konveksi Jilbab 1 1%
3 RT 06/ RW 03 Konveksi Jilbab 1 1%
4 RT 07/ RW 03 Konveksi Jilbab 7 8%
5 RT 08/ RW 03 Konveksi Jilbab 3 3%
6 RT 09/ RW 03 Konveksi Jilbab 7 8%
7 RT/ 10 RW 04 Konveksi Jilbab 10 11%
8 RT 12/ RW 04 Konveksi Jilbab 3 3%
9 RT 13/ RW 04 Konveksi Jilbab 2 2%
No Alamat Jenis Usaaha Jumlah Persentase %

10 RT 14/ RW 05 Konveksi Jilbab 5 5%


11 RT 15/ RW 06 Konveksi Jilbab 6 6%
12 RT 16/ RW 06 Konveksi Jilbab 3 3%
13 RT 17/ RW 06 Konveksi Jilbab 7 8%
14 RT 18/ RW 06 Konveksi Jilbab 5 5%
15 RT 19/ RW 07 Konveksi Jilbab 32 35%
Total 93 100%
Sumber: Data Observasi UMKM desa Pendosawalan, 26/11/2022

Keberadaan industri konveksi dengan jumlah yang tidak sedikit memberikan


tantangan bagi pemilik usaha untuk meningkatkan kualitas bisnisnya. Berdasarkan
Jumlah Konveksi Jilbab Desa Pendosawalan tersebut dapat diketahui bahwa
jumlah industri konveksi terbanyak yang tersebar di desa Pendosawalan terdapat
pada Rt 19/ Rw 07 sebanyak 35% dari seluruh jumlah konveksi, dengan begitu
pelaku usaha harus mampu meningkatkan daya saingnya dengan memanfaatkan
seluruh sumber daya yang ada, selain itu pemilik usaha dapat mengidentifikasi
kompetensi karyawannya untuk meningkatkan keunggulan bersaing dan mampu
memberikan kinerja usaha sesuai target yang diinginkan.
Tetapi “omset koperasi pada tahun 2021 mulai menurun pasca pandemi covid-19,
tidak hanya pada koperasi saja namun seluruh usaha konveksi jilbab mengalami
penurunan hal tersebut belum diketahui secara jelas penyebabnya” ujar Khondi
ketua Kopinkra Bina Usaha. Berikut ini adalah grafik pertumbuhan omset
kopinkra bina usaha dari tahun 2018-2021.
Pertumbuhhan Omset Kopinkra Bina Usaha
Sumber: Data Koperasi Bina Usaha

Dari Pertumbuhhan Omset Kopinkra Bina Usaha dapat dilihat bahwa


perkembangan konveksi desa Pendosawalan pada saat ini sedang mengalami
penurunan, tetapi hal tersebut belum diketahui secara jelas penyebabnya.
Sehingga dengan kondisi tersebut menjadi daya tarik peneliti untuk mengungkap
penyebab penurunan perkembangan konveksi di desa Pendosawalan, dengan
menganalisi kinerja usaha melalui keunggulan kompetitif yang dipengaruhi
kompetensi kewirausahaan konveksi apakah sudah sesuai dengan tujuan
berdirinya usaha tersebut.

1.2. Ruang Lingkup


Untuk menjelaskan masalah yang akan dibahas agar tidak terjadi pembahasan
yang meluas maka perlu suatu batasan masalah, Adapun ruang lingkup
permasalahan yang akan dibahas antara lain:
Penelitian ini fokus pada pembahasan variabel dependen yaitu Keunggulan
Kompetitif, dan Kinerja UMKM juga variabel independen yaitu Kometensi
Kewirausahaan.
Penelitian ini dilakukan terhadap UMKM Konveksi Jilbab yang berada di Desa
Pendosawalan Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara.
Dengan sasaran objek responden adalah manajer personalia UMKM Konveksi di
Desa Pendosawalan Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara.
Penelitian memfokuskan pada ruang lingkup tersebut agar bisa mendapatkan data
yang valid, reliabel dan memudahkan peneliti dalam menganalisis data yang
diperoleh.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori


2.1.1. Kompetensi Kewirausahaan
2.1.1.1. Pengertian Kompetensi Kewirausahaan
Menurut Boyatzis (1982) dalam (Hutapea & Nurianna Thoha, 2008)
mendefinisikan bahwa kompetensi merupakan kapasitas yang ada pada seseorang
yang bisa membuat orang tersebut mampu memenuhi apa yang disyaratkan oleh
pekerjaan dalam suatu organisasi sehingga organisasi tersebut mampu mencapai
hasil yang diharapkan.
A. Selain itu, kompetensi kewirausahaan merupakan pengetahuan, sikap dan
keterampilan yang terhubung satu dengan lainnya, yang diperlukan
pengusaha untuk dilatih dan dikembangkan agar mampu menghasilkan
kinerja terbaik dalam mengelola usahanya (Isa, 2011).
B. Fase Perkembangan Kewirausahaan
C. Berdasarkan proses kewirausahaan,(Suryana 2013) membagi fase
perkembangan kewirausahaan menjadi dua, seperti berikut ini.
Fase Awal (Start Up)
Tujuan dari fase ini adalah untuk menciptakan ide-ide, serta sifat juga ciri-ciri
kunci personal dari fase ini diantaranya yaitu:
Memfokuskan pada masa yang akan datang daripada masa sekarang: usaha-usaha
menengah diarahkan untuk jangka panjang
Pengambil risiko yang moderat dengan tingkat toleransi yang tinggi terhadap
perubahan dan kegagalan.
Kapasitas untuk menemukan ide-ide inovasi yang memberi kepuasan kepada
konsumen.
Pengetahuan teknik dan pengalaman inovasi pada bidangnya.
Selain itu dalam fase ini juga memiliki sifat untuk mendesain antara lain:
Struktur pola yang sederhana dan luas dengan jaringan kerja komunikasi yang
luas secara horizontal.
Otoritas pengambil keputusan dimiliki oleh wirausahawan.
Informal dan sistem kontrol personal.
2.1.1.2. Fase Pertumbuhan (Growth)
A. Tujuan dari fase ini adalah tumbuh sederhana, efisien, orientasi laba, dan
rencana langsung untuk mencapainya. Selanjutnya, sifat juga ciri-ciri
kunci personal dari fase ini diantaranya yaitu:
B. Memfokuskan pada masa yang akan datang daripada masa sekarang:
usaha- usaha menengah diarahkan untuk jangka panjang
C. Pengambil risiko yang moderat dengan tingkat toleransi yang tinggi
terhadap perubahan dan kegagalan.
Kapasitas untuk menempa: selama pertumbuhan cepat, kemurnian organisasi dan
kemampuan berhitung.
Pengetahuan manajerial dan pengalaman dengan menggunakan orang lain dan
sumber yang ada.
Pada fase pertumbuhan sama dengan fase awal yaitu memiliki sifat untuk
mendesain yaitu antara lain:
Struktur yang fungsional atauvertikal. Akan tetapi, salurankomunikasi informal
sering digunakan.
Mendelegasikan otoritas pengambilan keputusan kepada manajer level kedua.
Kuasi formal (tidak terlalu kompleks atau bekerjasama) dalam beroperasi.
Indikator Kompetensi Kewirausahaan
Dalam Robles and Zárraga-Rodríguez (2015) menyebutkan bahwa indikator
Kompetensi Kewirausahaan yaitu:
Kualitas pekerjaan, Kemampuan untuk bekerja secara intensif dan ulet untuk
mencapai tujuan, mencari perbaikan terus-menerus.
Komunikasi, Kemampuan untuk mendengarkan, mengajukan pertanyaan,
mengungkapkan ide dan konsep secara efektif
Percaya diri, Kemampuan untuk mengatasi tantangan baru dengan sikap percaya
diri sendiri kemungkinan, keputusan atau pandangan.
Dinamisme, Kemampuan untuk bekerja keras dan terus menerus dalam situasi
yang berubah, dengan banyak perbedaan mitra.
Inovasi, Kemampuan untuk menghasilkan yang asli, tak terduga dan tepat (tepat
waktu, berguna) baru bekerja sesuai dengan kebutuhan konteks.
Kepemimpinan, Kemampuan untuk memandu tindakan kelompok manusia kearah
tertentu dengan menciptakan suasana energi dan komitmen, menetapkan tujuan,
menindaklanjuti tujuan ini dan memberikan umpan balik yang mengintegrasikan
pandangan orang lain.
Kontrol diri, Kemampuan untuk mengatur diri sendiri dan mengetahui
keterbatasan diri.
Orientasi hasil, Kemampuan untuk mempromosikan, membimbing dan memilih
perilaku untuk mencapai tujuan.
Tanggung jawab, Kemampuan untuk menjaga konsistensi antara tindakan,
perilaku dan kata-kata, bertanggung jawab atas kesalahan mereka sendiri.
Kerja tim, Kemampuan untuk berpartisipasi aktif dalam pencapaian tujuan
bersama, menundukkan kepentingan pribadi ke tujuan tim.

2.1.2. Kinerja UMKM


2.1.2.1. Pengertian Kinerja UMKM
Secara umum, pengertian kinerja adalah hasil kerja yang dapat dinilai secara
kualitatif dan kuantitatif setelah karyawan tersebut memenuhi tugas dan tanggung
jawabnya dalam kinerja dan sesuai dengan kualifikasi dan kualifikasi yang
ditugaskan kepadanya. Pengertian kinerja menurut Payaman Simanjuntak (2005)
dalam (Alimudin, Falani, Mudjanarko, & Limantara, 2019) mengemukakan
kinerja adalah taraf pencapaian output atas aplikasi tugas tertentu.
2.1.2.2. Indikator Kinerja UMKM
Indikator untuk mengetahui kinerja UMKM menurut (Munizu, 2010) yaitu:
Pertumbuhan Penjualan, penjualannya dari tahun ke tahun yang terus mengalami
kenaikan
Pertumbuhan Modal, mengacu peningkatan nilai modal yang diinvestasikan.
Pertumbuhan Tenaga Kerja, kenaikan/penurunan jumlah tenaga kerja Industri
Pertumbuhan Pasar, mengacu pada persentase perubahan ukuran pasar selama
periode tertentu.
Pertumbuhan Laba, perubahan pada laporan keuangan per-tahun.

2.2. Penelitian Terdahulu


Penelitian terdahulu merupakan upaya peneliti untuk mencari pembanding
kemudian menemukan inspirasi baru untuk penelitian selanjutnya. Selain itu,
penelitian sebelumnya membantu memposisikan penelitian dan menunjukkan
orisinalitas penelitian.
Tabel 1. Penelitian Terdahulu

No Judul, Nama (Tahun) Variabel Hasil


1 Pengaruh Kompetensi Dependen: Kompetensi
Kewirausahaan, Keunggulan Bersaing Kewirausahaan
Kompetensi Sumber Daya Independen: berpengaruh
Manusia, Dan Supply X1: Kompetensi Positif Dan
Chain Management Kewirausahaan Signifikan
Terhadap Kinerja UKM X2: Kompetensi SDM terhadap
Dan Keunggulan Bersaing X3: Supply Keunggulan
(Murtadlo, 2018) Chain Management Bersaing
2 Pengaruh Kompetensi Dan Dependen: kompetensi
Kapabilitas Terhadap Y1: Keunggulan berpengaruh
Keunggulan Kompetitif Kompetitif positif dan
Dan Kinerja Perusahaan Y2: Kinerja Perusahaan signifikan
(Adiputra & Mandala, Independen: terhadap
2017) X1: Pengaruh Kompetensi keunggulan
X2: Kapabilitas kompetitif

2.3. Kerangka Pemikiran Teoritis (KPT)


Gambaran kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagaimana Gambar 1:
H4

Keunggulan
Kompetitif
H1 (Y1)
H3

Kompetensi
Kinerja
Kewirausahaan
UMKM (Y2)
(X) H2

Gambar 2. Kerangka Pemikiran Teoritis


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Populasi, Jumlah Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel


3.1.1. Populasi
Populasi dalam penelitian adalah komponen penting yang harus ada,
karena merupakan penjabaran dari subjek yang akan kita teliti. Untuk itu populasi
haruslah jelas keberadaanya dan kebenarannya, populasi itu sendiri merupakan
jumlah keseluruhan dari subjek dalam objek yang diteliti, sehingga populasi harus
memiliki karakteristik yang sama (Sugiyono, 2016). Objek dalam penelitian ini
adalah UMKM konveksi jilbab, populasi dalam penelitian ini adalah 93 pelaku
usaha konveksi jilbab desa Pendosawalan.
3.1.2. Jumlah Sampel
tersebut Sugiyono (2008). Untuk itu sampel yang diambil dari populasi
harus betul-betul representatif atau mewakili dari populasi. Dalam penelitian ini
tidak semua populasi diteliti tetapi hanya sebagian saja dari populasi yang diteliti
diharapkan bahwa hasil yang didapat menggambarkan sifat populasi yang
bersangkutan. Jumlah sampel ditentukan berdasarkan pada perhitungan dari
rumus Slovin.
N
n= 2
1+ N (e)
Keterangan :
N = Ukuran populasi
n = Ukuran sampel
e = margin of error, yaitu persen kelonggaran ketidak telitian karena
kesalahan pengambilan sampel yang masih ditoleransi sebesar 10%.
Diketahui:
n = 87,0466 dibulatkan menjadi 87 responden
Dari perhitungan di atas maka dapat diketahui bahwa jumlah sampel yang
sesuai dengan rumus Slovin adalah sebanyak 87 karyawan CV. Kalingga Keling
Jati.
3.1.3. Teknik Pengambilan Sample
tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil
dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat
diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus
betul-betul representatif (mewakili) (Sugiyono, 2013).
Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah probability
sampling dengan cara pengambilan sampel menggunakan Proportionate Stratified
Random Sampling.
Proportionate Stratified Random Sampling yaitu suatu teknik yang digunakan bila
populasi mempunyai anggota / unsur yang tidak homogen dan berstrata
proporsional (Sugiyono, 2010).

3.2. Metode Analisis Data


3.2.1. Analisis Deskriptif
sampel serta memberikan deskripsi tentang variabel penelitian ini.
Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan rata rata, median, modus,
standar deviasi, nilai maksimal, nilai minimal, dan jumlah data penelitian.
Analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini meliputi rerata mean (M),
maksimal (Max), minimal (Min), standar deviasi (SD).
Uji Validitas dan Reabilitas
3.2.2. Uji Validitas
atau tidak valid (Janna and Herianto 2021). Uji validitas adalah uji yang
digunakan untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur yang digunakan dalam suatu
mengukur apa yang diukur. Ghozali (2009) menyatakan bahwa uji validitas
digunakan untuk mengukur sah, atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu
kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Uji Reabilitas
pengukuran relatif konsisten. Suatu pertanyaan atau pernyataan yang baik
adalah pertanyaan atau pernyataan yang jelas, mudah dipahami, dan memiliki
intepretasi yang sama meskipun disampaikan kepada responden yang berbeda dan
waktu yang berlainan. Uji realibilitas menggunakan cronbachalpha menunjukkan
suatu instrumen dikatakan reliable apabila cronbach alpha lebih besar dari 0,6.
Uji Reabilitas
3.2.3. Uji Regresi Linier Berganda
Menurut Sugiyono (2013), analisis regresi linier berganda digunakan untuk
menguji hubungan antara dua variabel bebas atau lebih dan satu variabel terikat.
Pada penelitian ini menggunakan variabel bebas yang lebih dari dua maka analisis
yang dipakai adalah analisis regresi linier berganda. Analisis ini digunakan
dengan melibatkan variabel dependen (Y) pengembangan karir dan variabel
independen (X1)motivasi, (X2) pendidikan dan pelatihan, dan (X3) kompetensi.
Persamaan regresinya adalah sebagai berikut :
Υ = α + β1X1 + β2X2 + β3X3
Keterangan :
Y = Pengembangan Karir
α = Konstanta
β1, β2, β3 = Koefisien Regresi
X1 = Motivasi
X2 = Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
X3 = Kompetensi

3.2.4. Uji Hipotesis


Hipotesis yang akan digunakan pada penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hipotesis nol (Ho) tidak
terdapat pengaruh yang signifikan dan hipotesis alternatife (Ha) menunjukan
adanya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat.
Uji F
Uji F digunakan untuk menguji variabel-variabel bebas secara bersamasama
terhadap variabel terikat. Selain itu dengan uji F ini dapat diketahui pula apakah
model regresi linier yang digunakan sudah tepat atau belum (Sugiyono, 2010).
Uji F dilakukan dengan membandingkan F statistik dengan F tabel pada tingkat
signifikansi 0,05 dengan nilai df 1 (k) variabel bebas dan nilai df 2 (n-1). Bila
nilai t statistik lebih dari > t tabel maka Ha diterima, jika nilai t statistik kurang
dari < t tabel maka Ha ditolak. Jika Sig < 0,05 maka Ha diterima. Dalam uji F
digunakan pada grafik yang ditujukan pada gambar 2 :

Daerah Penerimaan H0
Daerah Penolakan H0
0 Nilai Ftabel

Gambar 3. Kurva Uji-F

Uji t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen
atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen/terikat (Priyatno, 2011). dengan kriteria sebagai berikut:
Jika t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti terdapat pengaruh
yang signifikan antara variabel bebas (X) secara parsial terhadap variabel terikat
(Y).
Jika t hitung < t tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak, berarti tidak terdapat
pengaruh yang signifikan antara variabel bebas (X) secara parsial terhadap
variabel terikat (Y).
Dalam uji 2 arah (uji- t) digunakanya grafik yang ditujukan pada Gambar 1.
berikut ini :
Daerah Penerimaan H0

Daerah Penolakan H0 Daerah Penolakan H0

0 Nilai -ttabel Nilai ttabel

Gamba Daerah penolakan H0

Daerah Penerimaan HO

Daerah penolakan H0 Daerah penolakan H0

-thitung -thitung
Gambar 1. Uji 4
Gambar 2 GAMBAR UJI
1

Gambar Uji-t Dua Arah

3.2.5. Uji Koefisien Determinasi


Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali 2016). Nilai koefisien
determinasi adalah antara 0 dan 1. Koefisien determinasi yang semakin mendekati
angka 0 maka semakin kecil pengaruh semua variabel dependen terhadap variabel
independen. Jika mendekati angka 1 maka semakin besar pengaruh semua
variabel dependen terhadap variabel independen.
Sehingga koefisien determinasi bisa dikatakan sebagai berikut :
Sebagai ukuran kecocokan garis regresi yang telah dibentuk dari hasil dugaan
terhadap sekelompok data hasil observasi. Semakin tinggi nilai Adjusted R2 maka
semakin baik garis regresi yang telah terbentuk. Sebaliknya ketika semakin rendah
nilai Adjusted R2 maka semakin tidak tepat dari garis regresi tersebut dalam
mewakili dalam data hasil observasi.
Untuk mengukur besar kecilnya bantuan dari variabel X terhadap ragam variabel
Y.
DAFTAR PUSTAKA
Adiputra, I. P. P., & Mandala, K. (2017). Pengaruh Kompetensi Dan Kapabilitas
Terhadap Keunggulan Kompetitif Dan Kinerja Perusahaan. E-Jurnal Manajemen
Unud, 6(11), 6090-6119.
Afiyati, A., Murni, S., & Hariadi, P. (2019). Keunggulan Bersaing Sebagai
Variabel Mediasi Pada Pengaruh Strategi Diferensiasi Dan Orientasi Pasar
Terhadap Kinerja Bisnis Umkm Di Kabupaten Purbalingga. Jurnal Ekonomi,
Bisnis, Dan Akuntansi, 21(3).
Alimudin, A., Falani, A. Z., Mudjanarko, S. W., & Limantara, A. D. (2019).
Analisis Pengaruh Penerapan Perspektif Balanced Scorecard Terhadap
Peningkatan Kinerja Umkm. EkoNiKa Jurnal Ekonomi Universitas Kadiri, 4(1),
1-17.
Alwi, M. (2017). Pengaruh Kompensasi, Kompetensi, Dan Motivasi Terhadap
Kinerja Karyawan Cv. Xyz. Jurnal Logika Universitas Swadaya Gunung Jati,
4(2), 2809-1876.
Ardyan, E., & Putri, O. T. (2016). Dampak Positif Seorang Wirausaha Yang
Memiliki Kompetensi Kewirausahaan Pada Kesuksesan Inovasi Produk Dan
Kinerja Bisnis. Jurnal Kewirausahaan dan Usaha Kecil Menengah, 1(1), 11-19.
Asyhari, A., Pudjihastuti, S. H., & Kurdaningsih, D. M. (2018). Peran Mediasi
Keunggulan Kompetitif Pada Faktor Determinan Kinerja Bisnis Ukm Di Sentra
Tenun Batik Di Jawa Tengah. Jurnal Siasat Bisnis, 111-131.
Aulia, M. R. (2020). Pengaruh Kompetensi Kewirausahaan Terhadap Kinerja
Usaha Kedai Kopi Skala Mikro Dan Kecil Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Kota
Medan. Jurnal Agriust, 38-44.
BisnisUKM, R. (2012). Mengintip Potensi Industri Konveksi Kabupaten Jepara.
Retrieved from https://bisnisukm.com/mengintip-potensi-industri-konveksi-
kabupaten-jepara.html
Dalimunthe, M. B. (2017). Keunggulan Bersaing Melalui Orientasi Pasar Dan
Inovasi Produk. JKBM (Jurnal Konsep Bisnis Dan Manajemen), 3(2), 140-153.
Dhamayantie, E., & Fauzan, R. (2017). Penguatan Karakteristik Dan Kompetensi
Kewirausahaan Untuk Meningkatkan Kinerja Umkm. Jurnal Manajemen, Strategi
Bisnis Dan Kewirausahaan, 11(1), 80-91.
Fahriyah, A., & Yoseph, R. (2020). Keunggulan Kompetitif Spesial Sebagai
Strategi Keberlanjutan Ukm Di Era New Normal. Paper presented at the Prosiding
Seminar Stiami.
Fazal, S. A., Mamun, A. A., Ahmad, G. B., & Masud, M. M. (2022).
Entrepreneurs’ Competencies and Competitive Advantages: A Study on
Malaysian Microenterprises. Global Business Review, 23(1), 61-74.
Feranita, N. V., & Setiawan, H. A. (2019). Peran Keunggulan Bersaing Dalam
Memediasi Dampak Orientasi Pasar Dan Orientasi Kewirausahaan Terhadap
Kinerja Umkm. Majalah Ilmiah Dian Ilmu, 18(1), 54-70.
Hutapea, P., & Nurianna Thoha, M. (2008). Kompetensi Plus: Gramedia Pustaka
Utama.
Indonesia, K. K. R. (2021). Pemerintah Terus Perkuat Umkm Melalui Berbagai
Bentuk Bantuan. Retrieved from
https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/pemerintah-terus-perkuat-umkm-
melalui-berbagai-bentuk-bantuan/
Isa, M. (2011). Analisis Kompetensi Kewirausahaan, Orientasi Kewirausahaan,
Dan Kinerja Industri Mebel.
Juliandi, A., & Manurung, S. (2014). Metodologi Penelitian Bisnis, Konsep Dan
Aplikasi: Sukses Menulis Skripsi & Tesis Mandiri: Umsu Press.
Kurniawan, A., & Yun, Y. (2018). Pengaruh Kompetensi Kewirausahaan Dan
Kelanggengan Usaha Terhadap Keunggulan Bersaing. Jurnal Inspirasi Bisnis dan
Manajemen, 2(1), 65-78.
Kusuma, F. S. D. (2013). Analisa Pengaruh Knowledge Management Terhadap
Keunggulan Bersaing Dan Kinerja Perusahaan. Business accounting review, 1(2),
161-171.
Ludiya, E. (2020). Pengaruh Kompetensi Kewirausahaan Dan Orientasi
Kewirausahaan Terhadap Kinerja Usaha Pada Umkm Bidang Fashion Di Kota
Cimahi. Jurnal Ilmu Manajemen Dan Bisnis, 11(2), 141-154.
Maulatuzulfa, H. (2022). Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Literasi
Keuangan, Modal Keuangan, Dan Modal Sosial Terhadap Kinerja Umkm. Eqien-
Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 11(1), 171–179-171–179.
Munizu, M. (2010). Pengaruh Faktor-Faktor Eksternal Dan Internal Terhadap
Kinerja Usaha Mikro Dan Kecil (Umk) Di Sulawesi Selatan. Jurnal manajemen
dan kewirausahaan, 12(1), 33-41.
Murtadlo, K. (2018). Pengaruh Kompetensi Kewirausahaan, Kompetensi Sumber
Daya Manusia, Dan Supply Chain Management Terhadap Kinerja Ukm Dan
Keunggulan Bersaing. Sketsa Bisnis, 5(1), 15-27.
Muslikah, N. A., Haryono, A. T., & Harini, C. (2018). Pengaruh Kompetensi
Entrepreneurial, Strategi Kewirausahaan Dan Modal Sosial Terhadap Keunggulan
Kompetitif Berkelanjutan Dengan Kinerja Usaha (Pengusaha) Sebagai Variable
Intervening (Studi Kasus Pada Ukm Mebel Di Desa Kembang Kab. Jepara).
Journal of Management, 4(4).
Prawiyogi, A. G., & Toyibah, R. A. (2020). Strategi Peningkatan Kompetensi
Mahasiswa Melalui Model Sertifikasi Kompetensi. ADI Bisnis Digital
Interdisiplin Jurnal, 1(1 Juni), 78-86.
Rahmadi, A. N., & Ruhamak, M. D. (2018). Pengaruh Customer Relationship
Management (Crm) Dan Word of Mouth (Wom) Terhadap Kinerja Usaha Pada
Usaha Kecil Menengah Di Kota Kediri. EkoNiKa Jurnal Ekonomi Universitas
Kadiri, 3(2), 208-216.
Rakib, M. (2010). Pengaruh Model Komunikasi Wirausaha, Pembelajaran
Wirausaha, Dan Sikap Kewirausahaan. Jurnal Ilmu Pendidikan, 17(2), 121-129.
Ramadhani, N. (2020). Umkm Pengertian Dan Perannya Dalam Ekonomi!
Retrieved from https://www.akseleran.co.id/blog/umkm-adalah/
Riyanto, S. (2018). Analisis Pengaruh Lingkungan Internal Dan Eksternal
Terhadap Keunggulan Bersaing Dan Kinerja Usaha Kecil Menengah (Ukm) Di
Madiun. JMBI UNSRAT (Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis dan Inovasi
Universitas Sam Ratulangi). 5(3).
Robles, L., & Zárraga-Rodríguez, M. (2015). Key Competencies for
Entrepreneurship. Procedia Economics and Finance, 23, 828-832.
Rugian, M. S., Tewal, B., & Taroreh, R. N. (2019). Pengaruh Kompetensi Sumber
Daya Manusia Dan Inovasi Terhadap Keunggulan Bersaing Rumah Kopi Modern
Di Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan
Akuntansi, 7(4).
Septiani, R. N., & Wuryani, E. (2020). Pengaruh Literasi Keuangan Dan Inklusi
Keuangan Terhadap Kinerja Umkm Di Sidoarjo. E-Jurnal Manajemen Universitas
Udayana, 9(8), 3214.
Statistik, B. P. (2016). Jumlah Desa Kelurahan Menurut Kecamatan Di Kabupaten
Jepara. Retrieved from
https://jeparakab.bps.go.id/statictable/2016/10/06/321/tabel-ii-1-jumlah-desa-
kelurahan-menurut-kecamatan-di-kabupaten-jepara.html
Sunarya, P. A., & Saefullah, A. (2011). Kewirausahaan: Penerbit Andi.
Suryana, A. T., & Burhanuddin, B. (2021). Pengaruh Kompetensi Kewirausahaan
Terhadap Kinerja Usaha Umkm Kopi: Sebuah Tinjauan Teoritis Dan Empiris.
Jurnal AGRISEP: Kajian Masalah Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis,
20(01), 117-128.
Trihudiyatmanto, M. (2019). Pengembangan Kompetensi Kewirausahaan Untuk
Meningkatkan Keunggulan Bersaing Umkm (Studi Empirik Pada Umkm Pande
Besi Di Wonosobo). Journal of Economic, Management, Accounting and
Technology, 2(1), 22-32.
Undang-Undang (Uu) Tentang Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah. (2017). BPK
RI. Retrieved from https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/39653/uu-no-20-
tahun-2008
Usvita, M. (2015). Pengaruh Orientasi Kewirausahaan Dan Orientasi Pasar
Terhadap Kinerja Perusahaan Melalui Keunggulan Bersaing Sebagai Variabel
Intervening (Survey Pada Ukm Pangan Dinas Perindagtamben Kota Padang).
Jurnal Apresiasi Ekonomi, 3(1), 30-37.
Utami, E. N., & Mulyaningsih, H. D. (2016). Pengaruh Kompetensi
Kewirausahaan Terhadap Kinerja Umkm. Bisnis Dan Iptek, 9(2), 98-109.
Widjadja, Y. R., Alamsyah, D. P., Rohaeni, H., & Sukanjie, B. (2018). Peranan
Kompetensi Sdm Umkm Dalam Meningkatkan Kinerja Umkm Desa Cilayung
Kecamatan Jatinangor, Sumedang. Jurnal Abdimas BSI: Jurnal Pengabdian
Kepada Masyarakat, 1(3).
Dinas Koperasi UMKM Provinsi Jawa Tengah. 2021. Dinas Koperasi, Usaha
Kecil Dan Menengah Provinsi Jawa Tengah. Retrieved November 19, 2022
(https://dinkop-umkm.jatengprov.go.id/statistik/detail-sub/16).
Ghozali, Imam, and Latan Hengky. 2015. Partial Least Squares Konsep, Teknik
Dan Aplikasi Menggunakan Program SmartPLS 3.0 Untuk Penelitian Empiris.
Edisi Kedu. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Kuncoro, Mudrajad. 2004. Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif.
Adoc.Pub. Retrieved November 20, 2022 (https://adoc.pub/strategi-bagaimana-
meraih-keunggulan-kompetitif.html).
Lestari, Endah Rahayu. 2019. Manajemen Inovasi: Upaya Meraih Keunggulan
Kompetitif. Universitas Brawijaya Press.
Mulyatiningsih, Endang. 2011. Analisis Kesenjangan Kompetensi Kewirausahaan
Antara Mahasiswa Dan Industri. Jurnal Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan
20(1):141–62.
Setiawan, Heri. 2012. Pengaruh Orientasi Pasar, Orientasi Teknologi Dan Inovasi
Produk Terhadap Keunggulan Bersaing Usaha Songket Skala Kecil Di Kota
Palembang. Orasi Bisnis: Jurnal Ilmiah Administrasi Niaga 8(2).
Siregar, Sofyan. 2014. Statistika Deskriptif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Subagyo, M. M. 2020. Meningkatkan Daya Saing Dan Kinerja UMKM: Tinjauan
Dari Perspektif Karakter, Pembelajaran Dan Kompetensi Wirausahawan. Media
Sains Indonesia.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,Dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suryana. 2013. Kewirausahaan. Universitas Indonesia Library. Retrieved
(https://lib.ui.ac.id).
Tambunan, Tulus. 2012. UMKM Indonesia. Buku Dosen-2014.
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
Kepada Yth:
Bapak/Ibu Manajer Personalia UMKM Konveksi Jilbab
di Tempat

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.


Dengan hormat,
Dalam rangka melengkapi data yang diperlukan untuk menyelesaikan skripsi,
bersama dengan ini peneliti menyampaikan kuesioner penelitian mengenai
“PENGARUH KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP
KEUNGGULAN KOMPETITIF DAN KINERJA UMKM” yang akan dilakukan
di Desa Pendosawalan Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara. Adapun hasil
dari kuesioner ini akan digunakan sebagai bahan penyusunan tugas akhir pada
program sarjana Jurusan Manajemen dengan Konsentrasi Sumber Daya Manusia
di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara.
Sehubungan dengan itu, peneliti berharap kesediaan Bapak/Ibu untuk membantu
penelitian ini dengan mengisi secara lengkap kuesioner yang terlampir. Peneliti
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas
kesediaan Bapak/Ibu telah meluangkan waktu untuk menjawab semua pertanyaan
dalam kuesioner ini.
Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Rizqa Maulidina Handayani
NIM. 191110002602
Identitas Responden
Nama:
Usia: Tahun
Jenis Kelamin:
Laki-laki
Perempuan
Pendidikan Terakhir : SD/sederajat D3
SMP/sederajat S1
SMA/sederajat S2
Nama Perusahaan:
Lama Usaha:
< 2 Tahun
2 – 5 Tahun
> 5 Tahun
Volume Penjualan/ Bulan:
Rp. 10.000.000
Rp. 10.000.000 – Rp. 25.000.000
> Rp. 25.000.000
Aset Perusahaan:
< Rp. 25.000.000
Rp. 25.000.000 – Rp. 50.000.000
> Rp. 50.000.000
Tenaga Kerja:
1 – 4 Orang
> 4 Orang

Petunjuk Pengisian
Kuesioner ini semata-mata untuk keperluan akademis, mohon dijawab dengan
jujur.
Bacalah dan jawablah semua pertanyaan dengan teliti tanpa ada yang terlewatkan.
Berilah tanda (✓) pada jawaban yang sesuai dengan diri Bapak/Ibu.
Setiap pernyataan menggunakan skala dengan keterangan sebagai berikut:
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
N : Netral
S : Setuju
SS : Sangat Setuju

Daftar Pernyataan
Kinerja UMKM
Pilihan
No
Indikator Pernyataan ST
. TS N S SS
S
1 Pertumbuhan tingkat produktifitas usaha
Penjualan mengalami kenaiakan setiap
tahun
2 Pertumbuhan Modal usaha yang saya miliki
Modal selalu mengalami peningkatan
3 Pertumbuhan Setiap tahun, usaha saya
Tenaga menambah karyawan karena
Kerja pekerjaan semakin banyak.
4 Pertumbuhan Kenaikan permintaan akan
Pasar produk pada pasar meningkat
dalam tiga tahun kebelakang
5 Pertumbuhan Keuntungan/laba dari usaha yang
Laba saya lakukan setiap bulan selalu
mengalami peningkatan

Menurut bapak/ibu seperti apa kinerja UMKM yang baik?


Keunggulan Kompetitif
Pilihan
No. Indikator Pernyataan ST
TS N S SS
S
1 Keunikan Inovasi produk yang terus
Produk berkembang
2 Kualitas Bahan baku dan desain produk
Produk berkualitas
3 Harga Harga produk terjangkau secara
Bersaing umum dipasaran

Faktor apa saja yang dapat dijadikan keunggulan bersaing usaha yang dijalankan
Bapak/Ibu?
Kompetensi Kewirausahaan
Pilihan
No
Indikator Pernyataan ST
. TS N S SS
S
1 Kualitas Saya mampu bekerja secara
Pekerjaan intensif dan ulet untuk
mencapai suatu tujuan
2 Komunikasi Saya mudah mengajukan
pertanyaan dan
menyampaiakn ide juga
konsep secara efektif
3 Percaya diri Saya adalah seorang yang
mampu mengatasi tantangan
baru dengan sikap percaya diri
4 Dinamisme Saya adalah pekerja keras dan
terus menerus dalam situasi
yang berubah, dengan banyak
perbedaan lingkungan bisnis
5 Inovasi Saya seorang yang mampu
menghasilkan sesuatu hal baru
secara tidak terduga
6 Kepemimpinan Saya mampu memutuskan
keputusan secara cepat dan
tepat
7 Tanggung Saya seorang yang konsisten
Jawab dalam tindakan, perilaku dan
perkataan
8 Kontrol Diri Saya seorang yang mampu
mengatur diri sendiri dan
mengetahui keterbatasan diri
Pilihan
No
Indikator Pernyataan ST
. TS N S SS
S
9 Orientasi Hasil Anda seorang yang mampu
mempromosikan,
membimbing dan memilih
perilaku untuk mencapai
tujuan.
10 Kerja Tim Anda seorang yang mampu
berpartisipasi aktif dalam
pencapaian tujuan bersama,
menundukkan kepentingan
pribadi ke tujuan tim.

Menurut bapak/ibu kompetensi apa yang harus dimiliki seorang wirausahawan?

Anda mungkin juga menyukai