PENDAHULUAN
pendapatan daerah serta devisa negara. Pariwisata juga berperan dalam menciptakan
menormalkan kembali ekonomi Indonesia yang kurang stabil. Untuk mendukung sektor
pariwisata, maka diperlukan adanya partisipasi dari masyarakat dan keprofesionalan dari
pihak pengelola pariwisata itu sesuai dengan peraturan dan ketetapan yang berlaku. Di
samping itu dengan adanya perhatian yang serius dari pemerintah terhadap
Salah satu pulau di Indonesia yang banyak menarik minat wisatawan untuk
berkunjung adalah Pulau Bali dengan beraneka ragam kebudayaan dan adat istiadatnya
sehingga mampu menjadi Icon pariwisata di Indonesia. Hal tersebut ditunjang oleh data
peningkatan wisatawan melalui pintu masuk Bandara Ngurah Rai. Berdasarkan website
Bandara Ngurah Rai tahun 2008 sebanyak 1.968.892 orang, tahun 2009 sebanyak
2.229.945 orang, tahun 2010 sebanyak 2.493.058 orang, tahun 2011 sebanyak 2.756.579
1
sebanyak 2.892.019. Hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan jumlah
wisatawan sekitar 150 ribu sampai dengan 275 ribu orang atau 10% per tahun.
Wisatawan lebih memilih Bali sebagai pintu masuk daripada provinsi lainnya
dipungkiri bahwa Bali merupakan pulau yang tepat sebagai tujuan berlibur sekaligus
sendiri sering menggambarkan Bali seperti seekor ayam jantan apabila dilihat dari
Ilmu Hong Sui yang maknanya karena pengaruh vibrasi pulau ini maka penduduk
yang mendiami memiliki sifat berani, atau sering disebut perwira. Apabila diukur
dari timur ke barat panjang Bali sepanjang kira-kira 90 miles (150 kilometers)
Berdasarkan Copeland (2010), Bali merupakan 0.29% dari total area Negara
Indonesia. Pulau ini dapat di kelilingi dengan kendaraan bermotor selama kira-kira
satu hari. Bali terletak kira-kira 8 atau 9 sebelah selatan dari garis khatulistiwa dan
berada antara 114.6 115.5 garis longitudinal sebelah timur. Secara geografis dan
demografis, bali memiliki ragam budaya yang unik dan menarik yang sudah menjadi
kegiatan hidup sehari-hari masyarakat Bali. Keragaman budaya yang unik dan
2
menarik ini kemudian menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat luar untuk
datang ke Bali.
3.310.307 tahun 2006 menjadi 3.522.375 tahun 2010. Hal ini berarti dalam kurun 4
serta memupuk rasa cinta tanah air dan mempererat persahabatan antar bangsa.
3
sebagai pengunjung di Bali adalah negara-negara Asia Pacifik (tidak termasuk
negara dalam Benua Amerika sebanyak 5,06%, Afrika dan lainnya. Negara-negara
Asia Pacific banyak mengunjungi Bali karena jaraknya relatif dekat, sehingga para
wisatawan tidak harus mengambil libur khusus hanya untuk berlibur ke Bali. Di
samping itu harga juga masih terjangkau sehingga wisatawan dapat berlibur ke Bali
tanpa harus memikirkan urusan visa yang sering sekali menyita waktu yang sangat
banyak.
dan Bali yang merupakan daerah tujuan wisata yang diinginkan maka perlu adanya
usaha pariwisata yang memungkinkan untuk dibuka dan dipromosikan pangsa pasar
yang belum ataupun kurang terolah dan sedapat mungkin dapat memberi dampak
positif terhadap usaha yang dilakukan dengan basis kemasyarakatan. Sehingga selain
memperkenalkan daerah tujuan wisata yang belum dikenal, tentu ini juga akan
masyarakat setempat.
Oleh karena itu salah satu usaha adalah mengembangkan pariwisata alternatif
yang dapat memajukan pariwisata berdasarkan minat yang dimiliki oleh wisatawan
itu sendiri. Belakangan ini wisatawan yang berwisata ke Pulau Bali juga cenderung
memiliki minat khusus. Menurut Pitana dan Diarta (2009) dalam bukunya Pengantar
4
Ilmu Pariwisata mengatakan bahwa pariwisata dengan minat khusus ini diperkirakan
akan menjadi trend perkembangan pariwisata ke depan sebab calon wisatawan telah
spesifik wisatawan seperti belajar sambil berwisata. Segmen pasar semacam ini
Fakultas, yaitu Fakultas Ekonomika dan Humaniora dan Fakultas Ilmu Kesehatan,
Sains, dan Teknologi yang memiliki landasan Tri Darma Perguruan Tinggi dalam
pendidikan tinggi berkomitmen untuk menjadi Universitas kelas dunia yang mampu
memberikan pelayanan dan pendidikan bukan hanya kepada mahasiswa lokal namun
Undhira sejak tahun 1997 telah mengadakan kerjasama dengan berbagai institusi
5
baik dalam negeri maupun luar negeri mengemas program Educational Tourism
dengan memadukan pendidikan sesuai minat wisatawan dan kegiatan sosial budaya
Institusi institusi pendidikan asing yang telah maupun sedang bekerjasama seperti:
(1) Institute of Go-Tafe di Australia dalam hal pertukaran para Instruktur pada
Belanda berkunjung ke Undhira dan belajar selama 2.5 bulan mengenai Manajemen
Perspective, (4) Dilli Institute Technology (DIT) di Timor Leste dalam hal
Perspective dan masih berjalan sampai sekarang serta semakin diminati oleh
didalamnya juga mempelajari mengenai kebudayaan Bali dengan segala aspek yang
6
pengusaha baik bagi dirinya sendiri maupun komunitas sekelilingnya tanpa hanya
dan lingkungan. Di samping itu mahasiswa asing juga diperkenalkan dan diajarkan
mengenai culinary Bali sehingga budaya dan makanan khas Bali khususnya dan
Indonesia pada umumnya dapat dinikmati dan dipelajari mulai dari proses
masing-masing individu yang ada pada dirinya sendiri dan bukan semata-mata
melihat keuntungan, tetapi apa yang mereka dapat berikan kepada masyarakat sekitar
sebagai bagian dari interaksi sosialnya. Selama mereka tinggal di lingkungan kampus
dampak positif yang dapat dinikmati oleh mahasiswa asing dan komunitas
langsung mahasiswa asing ini juga menjadi duta pariwisata bagi Bali dan Indonesia,
di mana banyak dari teman dan keluarga yang datang berkunjung selama mahasiswa
asing dapat dilihat dari jumlah mahasiswanya yang berpartisipasi dari tahun
7
Tabel 1.1 Jumlah Mahasiswa Asing yang Kuliah di Universitas Dhyana
Pura
2008/2009 2009/2010 2010/2011 2011/2012 2012/2013
Tahun (Orang) (Orang) (Orang) (Orang) (Orang)
Asal Negara
Belanda 22 16 27 26 32
Jerman - - 2 5 6
Swedia - - 2 4 6
Timor 4 - - 4 13
Leste
Lainnya - - 2 2 1
Total 26 16 33 41 58
Sumber : Program Internasional Undhira, Agustus 2012
Dari Tabel 1.1 menunjukkan adanya peningkatan jumlah mahasiswa dari tahun ke
dari Inholland University yang hanya memberikan ijin kepada mahasiswa program
Di samping itu adanya pengaruh ekonomi yang berdampak bagi mahasiswa yang
berasal dari Timor Leste, sehingga pengiriman mahasiswa ke Bali baru dapat
Belanda. Kerjasama yang telah digalang dengan Inholland University dari tahun
2008 harus dihentikan walaupun peminat program ini semakin banyak. Sampai ada
8
mahasiswa yang masuk dalam kategori waiting list. Namun dikarenakan kebijakan
pajak pada institusi maka dicapai kesepakatan bahwa program ini diberhentikan
kerjasama dengan pihak lain seperti Heilbronn Universitas di Jerman dan Dalarna
University di Swedia untuk tetap memberikan program yang sama karena banyak
Selain itu adanya dugaan bahwa program dan pelayanan yang diberikan oleh
sudah mendaftar dan masuk daftar waiting list. Tentu saja Undhira juga tidak boleh
hanya bergantung kepada pangsa pasar Eropa walaupun saat ini program ini
menjaring pasar bukan saja di Eropa, tetapi juga pasar pendidikan Asia, Amerika
kebangsaan, mengingat penambahan ilmu baik budaya, sosial, maupun sektor lain
penting bagi setiap orang terutama para mahasiswa. Disisi lain dengan
dilaksanakannya program semacam ini secara terus menerus, pariwisata Bali juga
9
akan meningkat dan akan dikenal di seluruh dunia dengan keunikan, baik budaya,
Pura, sehingga wisatawan juga dapat ikut melestarikan budaya dan lingkungan Bali.
Oleh karena itu dalam penulisan ini dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
Segala kegiatan penelitian ini dilakukan sebagai usaha untuk menemukan strategi
10
1.3.1 Tujuan Umum
program Educational Tourism di Universitas Dhyana Pura. Selain itu peneliti juga
akan mengkaji potensi yang dimiliki oleh program ini sebagai suatu daya tarik calon
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk semua pihak yang
bersangkutan dalam penelitian ini, baik manfaat secara teoritis maupun praktis.
11
1.4.1 Manfaat Teoritis
pentingnya potensi mahasiswa sebagai wisatawan yang memiliki minat khusus dalam
dan bentuk kerjasamanya terhadap Perguruan Tinggi asing. Di samping itu juga
belajar dan berwisata (Educational Tourism) sebagai salah satu komponen penting
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL
PENELITIAN
Dalam bab ini diuraikan beberapa hasil penelitian yang dianggap relevan
dengan penelitian ini, khususnya yang berkaitan dengan strategi pemasaran di bidang
Kawasan Pariwisata Ubud, Kabupaten Gianyar Bali Matriks Internal Eksternal dan
Maintain Strategy atau strategi Jaga dan Pertahankan dalam artian menjaga dan
ekspatriat dan pebisnis asing di Bali, dan pasar dari segmen masyarakat lokal
golongan menengah ke atas. Hal ini merupakan strategi penetrasi pasar, strategi
desain arsitektur dan dekorasi bercorak tradisional Bali sehingga memiliki keunikan
yang dapat menarik minat wisatawan untuk datang dan menikmati makanan di
13
restorant. Persamaan tulisan Arcana dengan penelitian ini adalah adanya kesamaan
Tesis yang ditulis oleh Agus Jaya Sadguna (2010) yang berjudul Strategi
Pengembangan ISI Denpasar Sebagai Daya Tarik Wisata Kampus Di Bali bertujuan
untuk mengkaji potensi dan strategi pengembangan kampus di mana ISI sebagai
satu-satunya institusi negeri yang mengajarkan seni di Bali dan dijadikan sebagai
wisata alternatif. Ide pada penelitian tersebut dijadikan referensi di dalam penelitian
yang akan dilakukan, di mana menggunakan kampus dan segala kegiatannya untuk
menarik minat wisatawan yang memiliki minat khusus. Program dapat digunakan
sebagai daya tarik wisata dan mengembangkannya sesuai dengan strategi yang sesuai
Perbedaan penelitian Agus Jaya Sadguna dan penelitian ini adalah tempat
pelaksanaan jenis wisata tersebut. Agus Jaya Sadguna menyatakan bahwa wisata
dalam penelitian ini, hanya akomodasi dan tempat belajar saja yang dilakukan di
dilakukan di luar kampus sehingga mahasiswa juga melihat kegiatan semua aspek
14
strategi pemasaran produk Educational Tourism dengan perspektif yang berbeda dari
teori berbeda, karena pada penelitian Agus Jaya Sadguna menggunakan teori
melakukan studi, mereka juga menggunakan kesempatan dalam waktu luang mereka
untuk melakukan traveling antar state / negara bagian di Australia. Dalam penelitian
dari Cina, India, Korea, dan Eropa. Pengeluaran selama kegiatan bersenang-senang
sehingga pemerintah terus mendorong segala sektor, baik sektor pendidikan maupun
sektor lainnya untuk mempromosikan kegiatan pendidikan baik short course maupun
15
Metodologi yang digunakan dalam penelitian Davidson (2010) adalah
diwakili oleh senior manager yang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang
Sedangkan pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah mencari fakta-fakta
Jenis pengumpulan data yang digunakan adalah data primer dan yang
didapatkan dari hasil data pengumpulan oleh delapan fokus grup. Data sekunder
didapat melalui survei online yang dilakukan oleh para pendidik ataupun lembaga
akan dikirim melalui email para alumni program Educational Tourism di Universitas
pendukung program yang telah berjalan selama ini. Di samping itu sesuai dengan
hasil dari penelitian Davidson, data karakteristik mahasiswa sesuai dengan asal
Dhyana Pura.
16
responden menggunakan pendekatan teoritis strategi pemasaran, konsep pemasaran,
alat strategi pemasaran yaitu bauran pemasaran yang disebut 7P (product, price,
ekonomi, dan sosial. Penelitian ini menggunakan analisis SWOT untuk melihat
ancaman, dan peluang untuk mencari strategi pemasaran yang tepat, namun
penelitian ini meneliti lebih dalam dengan menggunakan metode analisis data
matriks IFAS, EFAS, dan matriks SWOT untuk mengidentifikasi strategi dan
digunakan.
17
2.2 Konsep
dari perusahaan kepada konsumen, tapi lebih dari itu . Proses pemasaran mencakup
produk perusahaan, memilih dan menetapkan posisi pada sasaran. Pada saat ini
dkk (2000:9) adalah : Suatu proses sosial dan manajerial di mana individu atau
kelompok dapat memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan
pihak lain.
berkaitan dengan kebutuhan, keinginan, dan permintaan. Hal ini dapat dilihat dalam
18
Kebutuhan,
keinginan,
dan
permintaan
Produk dan
Pasar Konsep- jasa
konsep
pemasaran
inti
Pertukaran, nilai
transaksi kepuasan
dan dan
relasional kualitas
Gambar 2.1 apabila dikaitkan dengan penulisan ini adalah pemasaran inti
sangat bergantung dari pasar, yaitu para mahasiswa asing yang memiliki keinginan
untuk mempelajari aspek sosial budaya yang ada di Bali. Kebutuhan akan
pengetahuan bukan hanya program studi yang didalami namun juga pengetahuan dari
selama di Bali. Hal ini merupakan keinginan dan permintaan dari mahasiswa
tersebut. Oleh karena itu, Universitas Dhyana Pura menggunakan kesempatan ini
fasilitas dan jasa penunjang dari adanya program tersebut. Dilihat dari produk dan
jasa yang dimiliki, mahasiswa dapat memberikan feedback akan kualitas yang di
kebutuhan dan keinginan para mahasiswa terpenuhi dan disisi lain Universitas
19
Dhyana Pura mendapatkan keuntungan baik dari segi finansial maupun pemasaran
Setiap fungsi manajemen memiliki peranan dan kontribusi tertentu dalam hal
memiliki kontak eksternal yang paling besar, walaupun perusahaan memiliki kendali
yang terbatas terhadap lingkungan eksternal. Oleh sebab itu pemasaran memainkan
khusus, metode komunikasi, saluran distribusi, dan struktur penentuan harga. Begitu
juga kebanyakan ahli mengatakan bahwa ini merupakan kombinasi dari pangsa pasar
konsumen mana yang akan dilayani melalui segmentasi dan penetapan target dan
20
Reid dan Bojanic (2006:175-177) menyatakan ada empat konsep dalam
produk baru yang sudah ada pada pasar yang baru, yaitu:
1. Strategi penetrasi pasar, yaitu strategi fokus pada penjualan bauran pelayanan
dan produk pada target yang telah ada. Dalam upaya peningkatan pendapatan,
baru pada pasar yang telah ada dan biasanya digunakan dalam dunia
pariwisata. Tidak ada suatu usaha dalam industry pariwisata bisa bertahan
pengembangannya.
pengembangan pasar baru baik produk dan pelayanan yang telah ada. Selaras
yang baru terhadap pangsa pasar yang baru. Strategi ini menawarkan potensi
21
jangka panjang, tetapi strategi ini juga memiliki tingkat resiko yang sangat
tinggi.
keuntungan dan kepuasan pada wisatawan khususnya mahasiswa asing sesuai dengan
pemasaran yang dilakukan dapat berjalan dengan efektif dan seefisien mungkin.
Flavin (1996) dalam bukunya Kurt Hahns School and Legacy mengatakan
similar basic character traits dalam artian bertahan hidup di alam bebas dan
yang sama. Kurt Hahn sebagai penemu Outward Bound yang merupakan program
pendidikan informal menitik beratkan pada bagaimana pelajar dapat belajar apabila
kompetensi teknik di luar lingkungan kelas. Dalam wisata pendidikan, fokus utama
adalah studi lapangan atau rekreasi termasuk mengunjungi negara lain untuk belajar
tentang budaya atau menerapkan ketrampilan yang dipelajari di dalam kelas dengan
22
Ritchie (2003) mendefinisikan Educational Tourism adalah aktivitas
pariwisata yang dilakukan oleh wisatawan yang mengambil liburan sehari dan
tujuan utama ataupun kedua. Hal ini termasuk pendidikan umum mengenai
pariwisata dan studi tours dewasa, siswa sekolah maupun mahasiswa dari suatu
independent maupun diorganisasi secara formal dan dapat dilaksanakan di alam luar
sub pokok termasuk ecotourism, warisan budaya pariwisata, pedesaan atau pertanian
kebutuhan pendidikan mereka sesuai dengan minat yang mereka miliki. Dalam hal
23
Dhyana Pura akan dapat bertahan apabila dapat berinteraksi dengan lingkungan,
masyarakat luas dengan segala permasalahan yang ada sekaligus menikmati hal-hal
yang dialami sebagai suati kesenangan untuk dapat mempelajari sesuatu yang
berbeda.
2.2.4 Pariwisata
Pariwisata merupakan salah satu dari industri terbesar baik di negara maju
pendapatan yang diperoleh dan keinginan untuk keluar dari rutinitas melalui hal yang
Dalam arti luas, pariwisata adalah kegiatan rekreasi di luar domisili untuk
melepaskan diri dari pekerjaan rutin atau mencari suasana lain. Sebagai suatu
aktifitas, pariwisata telah menjadi bagian terpenting dari kebutuhan dasar masyarakat
Pariwisata adalah fenomena pergerakan manusia, barang, dan jasa, yang sangat
24
dilakukan selama wisatawan tinggal di tempat yang dituju dan fasilitas dibuat untuk
memenuhi kebutuhannya.
Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas
Pemerintah Daerah
yang bukan merupakan tempat tinggalnya dalam waktu paling tidak satu malam
(2007:13-14) sangat luas dan sesuai dengan maksud berwisata atau kegiatan yang
a. Wisata Agro; dapat dikatakan sebagai tren baru pariwisata yang erat kaitannya
dengan kegiatan industry pertanian, misalnya wisata tani, yakni para wisatawan
b. Wisata Belanja; dilakukan karena keunikan barang yang ditawarkan atau bagian
dari jenis pariwisata lain, misalnya pasar Sukawati dengan pusat perbelanjaan
c. Wisata Budaya; berkaitan dengan ritual budaya yang sudah menjadi tradisi,
25
Banjar Kaja Sesetan, Bali di mana ritual ini hanya dilakukan setelah pelaksanaan
hari Ngembak Geni. Ritual ini juga dipercaya sebagai wujud solidaritas dan
persatuan masyarakat untuk saling memberi dan meminta baik dalam keadaan
d. Wisata Iklim; bagi negara beriklim empat, pada saat tertentu benar-benar
hanya untuk mencari iklim atau cuaca yang diinginkan, contohnya masyarakat di
atau snowboard. Begitu juga ketika musim salju di Australia, masyarakat negara
pantai di Bali.
e. Wisata Karya; kunjungan kerja, yaitu jenis pariwisata yang para wisatawannya
objek.
26
berkunjung ke Kintamani, di mana terdapat pemandian air panas yang diyakini
tujuan wisata.
akan dapat dijual kembali di tempat asalnya. Namun di waktu luang mereka
transaksi niaga.
suasana baru, memuaskan rasa ingin tahu, melihat sesuatu yang baru, menikmati
keindahan alam, meluangkan waktu untuk melepaskan diri dari rutinitas sehingga
27
kesegaran dan kebugaran jasmani dan rohani setelah berwisata diharapkan dapat
pulih kembali. Biasanya wisatawan dalam tipe ini mencari suasanya yang lain
kekuatan fisik dan mental para wisatawan. Termasuk dalam jenis wisata
l. Wisata ziarah; dalam kaitannya dengan agama atau budaya. Mengunjungi tempat
ibadah atau tempat ziarah pada waktu tertentu. Misalnya mengunjungi Candi
Borobudur pada hari raya Waisak atau berziarah ke taman makam pahlawan
meneliti cagar alam dan atau budaya, atau untuk kepentingan menuntut ilmu
28
1) Pendekatan Advocasy.
2) Pendekatan Cautionary
3) Pendekatan Adaptacy
dengan mencari bentuk lain perkembangan pariwisata dari yang selama ini
negara atau daerah tujuan wisata. Cara berpikir baru ini berdasarkan pandangan
4) Pendekatan Developmental
tuan rumah dan peka akan selera masyarakat tuan rumah tersebut. Dapat
29
dipercaya bahwa perkembangan tersebut sebetulnya mempengaruhi pilihan
mempengaruhi jurang pemisah antara hal dan kewajiban dari tamu, tuan rumah
dan perantaranya.
adaptacy dapat dilihat dari pengaruh pariwisata dapat dikontrol dari komersialisasi
budaya menjadi pembelajaran budaya bagi mahasiswa asing yang menonton di mana
maka mahasiswa dapat mempelajari aspek sosial maupun budaya dari lingkungan
tersebut. Interaksi antara tuan rumah dan tamu dapat terjadi, dan tentu saja tuan
pembayaran kamar dan secara langsung dapat dilakukan komunikasi dalam bahasa
asing.
30
2.2.5 Pemanfaatan Alam Sebagai Atraksi Wisata Program Edukasi
Pada dasarnya ekosistem dengan segala sumber daya alam yang terkandung
di dalamnya merupakan atraksi yang dapat dikembangkan baik untuk obyek wisata
maupun tempat pembelajaran. Di samping itu semakin beragam kegiatan wisata alam
penting sebagai sumber daya dalam kepariwisataan. Alam yang indah dan langka
akan menjadi daya tarik wisatawan dan selanjutnya daya tarik tersebut dijadikan
mahasiswa adalah suatu keharusan bagi siswa untuk memahami masyarakat lokal
31
produk ekowisata dengan mengoptimalisasi kegiatan masyarakat lokal dan sumber
daya alam sebagai daya tarik wisatawan di daerah Singaraja. Selanjutnya mahasiswa
Bound dari Kurt Hahn dalam buku yang dikarang oleh Flavin (1996) yang
mengatakan bahwa Only by placing students in new situations and new places
where known pictures of the world dont match the reality that they know will
Artinya bahwa hanya dengan menempatkan siswa dalam situasi baru dan tempat-
tempat baru di mana dunia tidak sesuai dengan kenyataan yang ada maka akan
2.2.6 Wisatawan
budaya dan sebagainya. Orang yang melakukan perjalanan wisata disebut wisatawan
(tourist). Menurut United Nation Conference on Travel and Tourism dalam Pitana
dan Gayatri (2005:42) yaitu setiap orang yang mengunjungi negara yang bukan
merupakan tempat tinggalnya untuk berbagai tujuan, tetapi bukan untuk mencari
motivasi:
32
1. Mengisi waktu senggang atau untuk bersenang-senang, berlibur, untuk alasan
sebagainya).
4. Dalam rangka pelayaran pesiar, juga kalau wisatawan tinggal kurang dari 24
jam.
bepergian lebih dari 24 jam untuk mengisi waktu senggangnya untuk memenuhi
baru, atau boleh dikatakan wisatawan masa kini, sangat berbeda dengan pariwisata
masal yang hanya memiliki satu tujuan perjalanan. Khususnya, wisatawan masa kini
partisipasi.
Menurut Yoeti (1997) satu dari tiga daya tarik pariwisata adalah daya tarik
minat khusus, di mana pariwisata ini merupakan pariwisata yang dilakukan dengan
mengunjungi objek wisata yang sesuai dengan minat seperti wisata olah raga, wisata
rohani, wisata kuliner, wisata belanja, wisata pendidikan. Demikian juga dalam jenis
33
dan macam pariwisata apabila pariwisata dilihat dari alasan tujuan perjalanannya
Wisata Minat Khusus Menjadi Tren mengatakan bahwa Pariwisata kini menjadi
tren perubahan paradigm, dari wisata massal menjadi wisata minat khusus. Direktur
Pengembangan Wisata Minat Khusus dan Mice Kementran Pariwisata dan Ekonomi
bahwa Kualitas dapat diukur dari expenditure atau length of stay. Penilaian
expenditure dihitung dari jumlah uang yang dikeluarkan wisman saat berwisata.
Sementara length of stay diukur dari lamanya wisatawan menginap di suatu destinasi
memiliki alam dan budaya yang sangat beragam dan semuanya dapat dikembangkan
sebagai wisata minat khusus. Saat ini pemerintah tengah menggalakkan wisata minat
khusus dengan tujuh tema yaitu wisata budaya dan sejarah, wisata alam dan
ekowisata, wisata olah raga rekreasi, wisata kapal pesiar, wisata kuliner dan belanja,
wisata kesehatan dan kebugaran, serta wisata konvensi, insentif, pameran, dan even.
34
Wisata minat khusus ini dapat dimasukkan pada program Educational
pengalaman sekaligus.
keindahan alam sebagai daya tarik program ini, maka dpat dijelaskan adanya aspek
Menurut Medlik, 1980 (dalam Aryanto 2005), ada empat aspek (4A) yang
berikut:
a. Attraction (daya tarik). Daerah tujuan wisata (DTW) sudah tentu memiliki
suatu daya tarik baik dari alam maupun budaya dan masyarakatnya.
aatau tercapainya suatu tempat tujuan wisata baik dicapai dari darat, laut,
maupun udara.
35
d. Anchillary (kelembagaan). Adanya lembaga pariwisata yang bertanggung
jawab dan ikut ambil bagian dalam pelaksanaan kepariwisataan dengan tujuan
barang dan jasa yang harus disediakan oleh DTW menjadi enam kelompok besar,
yaitu: (1) Transportation, (2) Travel Services, (3) Accomodation, (4) Food Services,
goods.
Inti dari kedua pernyataan di atas adalah penawaran harus dapat menjelaskan
apa yang akan ditawarkan, programnya apa, bagaimana fasilitas pendukung program,
siapa saja yang menjadi potensial pasar untuk pembelian program Educational
Tourism ini.
pariwisata menurut Medlik, 1980 (Aryanto, 2005) dapat diuraikan sebagai berikut:
a) Harga
Harga yang tinggi pada suatu daerah tujuan wisata akan memberikan timbal
36
b) Pendapatan
daerah tujuan wisata sebagai tempat berlibur juga akan semakin tinggi.
c) Sosial Budaya
Dengan adanya sosial budaya yang tidak dapat dirasakan oleh wisatawan
tersebut di tempat lain, maka peningkatan permintaan wisata akan tinggi dan
tentang kehidupan sosial budaya yang tercermin dalam pola piker budaya
wisatawan.
d) Sosial Politik
Apabila suatu Daerah Tujuan Wisata dalam keadaan aman dan tentram maka
dampak negatif tidak akan dirasakan oleh wisatawan, namun apabila keadaan
permintaan wisatawan.
e) Intensitas Keluarga
Jumlah anggota keluarga juga berperan dalam permintaan wisata hal ini dapat
37
berlibur dari salah satu anggota keluarga tersebut akan semakin besar. Hal ini
namun akibat sesuatu dan lain hal Universitas Dhyana Pura tidak dapat
membantu atau dengan kata lain barang komplementer adalah barang yang
komplementer ini sebagai objek wisata yang saling melengkapi dengan objek
wisata lainnya.
Jackson, 1989 (dalam Pitana, 2005) melihat bahwa faktor penting yang
38
(financial means), waktu senggang yang dimiliki (leisure time), sistem transportasi,
dari jumlah penduduk dari suatu negara asal wisatawan, pendapatan perkapitanya,
lamanya waktu senggang yang dimiliki yang berhubungan dengan musim di suatu
berkembang, keamanan dunia, sosial politik serta aspek lain yang berhubungan
pemasaran jasa mencakup dua strategi utama yaitu strategi pasar (market strategy)
dan strategi bauran pemasaran (marketing mix strategy) yang mana dijelaskan
sebagai berikut:
yang akan dilayani (target market) dan posisi pasar (market positioning). Penentuan
target market sangat penting mengingat tuntutan pelanggan tidak sama, sehingga
cara pelayanannya juga menjadi berbeda. Tujuan penting dalam pemilihan target
pasar adalah mencari pasar yang paling berpeluang atau yang tingkat pesainganya
masih relatif rendah. Dalam positioning, intinya adalah menempatkan marketing mix
39
dengan tujuan untuk meraih keunggulan bersaing (competitive advantage) pada
Menurut Morrison (2002: 179-191), ada tujuh karakter atau dasar yang
pelanggan yang berasal dari daerah yang sama secara geografis. Alasan-alasans
statistik populasi yang umumnya dibuat melalui sensus. Informasi yang ada
penting dalam segmentasi ini adalah pengaruh yang begitu besar dari perilaku
40
5. Behavioral Segmentation, yaitu membagi wisatawan dengan penggunaan
perilaku terhadap produk dan pelayanan, dan perilaku yang potensial terhadap
lainnya.
2002:205). Ada beberapa cara berbeda untuk membuat pesan atau citra yang unik
dalam pikiran wisatawan, antara lain dengan (1) specific and general positioning,
wisatawan yang paling menguntungkan dan berkonsentrasi pada satu segmen pasar.
41
dengan specific positioning approach di mana wisatawan harus berusaha untuk
ditawarkan.
berbeda baik dari ukuran dan pertumbuhan segmen, daya tarik structural segmen,
dan tujuan serta sumber daya perusahaan. Setelah adanya hasil evaluasi dari segmen
pasar barulah dipilih segmen pasar sasaran, yaitu: pemasaran tanpa diferensiasi
cakupan pasar di mana perusahaan mengejar pangsa pasar besar salah satu atau
Bauran pemasaran merupakan alat bagi marketer yang terdiri dari berbagai
yang ditetapkan berjalan lancar. Dalam pemasaran barang (tangible) dikenal empat
alat yaitu: product, price, place, and promotion atau the four Ps. Keempat alat
tersebut dikenal sebagai Traditional Marketing Mix. Menurut Kotler and Amstrong
42
(2006:62), bauran pemasaran adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang
a. Product
b. Price (harga)
Harga merupakan sejumlah uang yang diperlukan untuk membayar produk dan
jasa. Secara lebih luas dapat dikatakan bahwa harga adalah sejumlah nilai
atau jasa. Harga adalah satu-satunya elemen marketing mix yang menghasilkan
revenue.
c. Place (Distribusi)
dihasilkan atau dijual terjangkau dan tersedia bagi pasar yang disasar. Bertujuan
d. Promotion (Promosi)
43
Promosi merupakan cara perusahaan untuk melakukan komunikasi marketing.
Menurut Kotler & Keller (2009) Marketing communication mix terdiri dari 4
Empat P Empat C
Product --------------------------- Customer Solution (Solusi Pelanggan)
Price ---------------------------- Customer Cost (Biaya Pelanggan)
Place ---------------------------- Convinience (kenyamanan)
Promotion ----------------------- Communication (komunikasi)
Morrison (2002:21) menyatakan bahwa bauran pemasaran terdiri dari faktor-
yaitu:
a. Product (produk)
Produk merupakan komponen yang meliputi hasil suatu barang dan jasa yang
44
b. Place (Distribusi)
c. People (orang)
People dalam jasa pariwisata merupakan penyedia jasa yang melayani
wisatawan. People sedikitnya memiliki tiga hal yaitu service personnel, the
d. Price (harga)
Harga merupakan elemen penting dalam marketing mix karena harga merupakan
e. Packaging (Mengkemas)
f. Programming
g. Promotion
pertimbangan kebutuhan, nilai dan sikap pasar atau segmen target pasar.
45
h. Partnership
Suatu hubungan yang dijalin oleh bisnis sejenis maupun tidak sejenis yang
Akulturasi sebagai salah satu bentuk proses sosial, erat kaitannya dengan
pertemuan dua budaya atau lebih. Sebagai akibat pertemuan tersebut, maka kedua
perubahan bentuk.
pengaruh kebudayaan yang dapat dikatakan sebagai suatu akulturasi harus ditandai
oleh ketertarikan dari two or more autonomous cultural system. Perubahan yang
bersifat akulturasi dapat disebabkan sebagai akibat direct cultural transmissions, dan
mungkin juga dapat disebabkan oleh kasus-kasus mono kultural seperti ekologis,
adjustment setelah traits atau pola-pola suatu kebudayaan asing yang diterima. Selain
itu akulturasi juga disebabkan oleh suatu reaksi adaptasi bentuk kehidupan yang
tradisional.
diharapkan perubahan dari sebuah proses akulturasi baik sosial maupun budaya
46
tidak akan tercabut dari akar budaya bangsa. Oleh karena itu maka pedoman yang
phenomena which result when groups of individuals having different cultures come
into continuous first hand contact with subsequent changes in the original culture
Dalam pada itu istilah akulturasi sering digunakan untuk membahas berbagai
hal yang berkaitan dengan penyesuaian individu terhadap suatu budaya yang baru
antropolog tetapi dapat disimpulkan bahwa akulturasi merupakan proses sosial untuk
dan kebudayaan atau lebih yang saling bertemu dan saling mempengaruhi (KUBI
merupakan pengambilan atau penerimaan satu atau beberapa unsur kebudayaan yang
47
berasal dari pertemuan dua atau beberapa kebudayaan yang saling berhubungan atau
dihasilkan sejak kedua kelompok atau individu yang berbeda kebudayaan mulai
melakukan kontak langsung yang diikuti perubahan pola kebudayaan asli dari salah
Pendapat para ahli mengenai akulturasi dapat dipahami bahwa akulturasi lahir
apabila kontak antara kedua kebudayaan atau lebih dapat berlangsung terus menerus
dengan intensitas yang cukup. Akulturasi sebagai akibat kontak kebudayaan yang
terjadi dalam salah satu kebudayaan pesertanya tetapi dapat pula terjadi di dalam
2.3.4 SWOT
Analisis SWOT merupakan salah satu metode analisis yang paling umum
Analisis ini akan memberikan gambaran dan penilaian yang sistematis untuk
perusahaan di masa mendatang. Tujuan dasar dari analisis SWOT adalah untuk
48
adalah alat untuk menganalisa situasi yang jika dilakukan dengan benar maka akan
dan kelemahan internal organisasi dengan kesempatan dan ancaman dari external.
Menurut Kurtz (2008:46) step dari SWOT analisis dapat dilihat pada gambar 2.2
Tindakan untuk memperbaiki strategi
Mengidentifikasi kekuatan
perusahaan
Sumber daya perusahaan dan kemampuan berkompetitif
- Menggunakan kekuatan dan
kemampuan perusahaan sebagai
pilar strategi
Mengidentifikasi kelemahan
- Mengejar peluang pasar yang paling
Sumber daya perusahaan dan kekurangan dalam
sesuai dengan kekuatan dan
berkompetitif
kemampuan perusahaan
- Mengoreksi kelemahan dan
Mengidentifikasi peluang pasar perusahaan
kekurangan yang dapat
menggagalkan pengejar peluang
pasar yang penting atau
Mengidentifikasi ancaman
Eksternal dari prospek bisnis perusahaan di masa meningkatkan kewaspadaan
terhadap kerentanan ancaman luar
mendatang
- Penggunaan kekurangan perusahaan
untuk mengurangi dampak ancaman
eksternal
Gambar 2.2 Step SWOT analisis menurut Kurt (2008:46)
Para analis SWOT memberikan informasi untuk membantu dalam hal menyesuakan
49
1. Kekuatan/Strength
Sebuah kekuatan perusahaan di mana sumber daya dan kemampuan yang dapat
dari kekuatan tersebut meliputi nama yang kuat di kenal di masyarakat, reputasi
yang baik dimata para konsumen, keuntungan yang didapat dari proram yang
2. Kelemahan/Weaknesses
yang memiliki reputasi yang buruk di mata masyarakat, biaya program yang
tinggi, kurangnnya sumber daya manusia yang memdadai, fasilitas yang tidak
3. Peluang/Opportunites.
50
4. Ancaman/Threat
dalam bidang pendidikan baik dari pihak pemerintahan maupun pihak lembaga
partner dan munculnya program-program pengganti yang lebih unggul dan lebih
terkenal.
baik untuk meraih kesuksesan dengan cara mengidentifikasi sebuah kekuatan dan
profil SWOT. SWOT Matriks (juga dikenal TOWS Matrix) ditunjukkan pada Tabel
2.1
51
- Strategi S-T : Mengidentifikasi cara untuk perusahaan dapat menggunakan
Tourism di Universitas Dhyana Pura yang dapat menguntungkan semua pihak secara
masal menjadi wisatawan minat khusus. Wisatawan yang memiliki minat khusus
pendidikan di luar negeri dikarenakan adanya nilai lebih yang diakui ketika bekerja
untuk bekerja dengan aspek multicultural ditambah dengan kemampuan untuk bisa
Dhyana Pura sebagai Perguruan Tinggi di Bali berusaha untuk menggunakan konsep
52
bagaimana strategi pemasaran yang tepat sehinga program dapat dikembangkan dan
sehingga dapat membantu Universitas memiliki kualitas yang lebih unggul dari
pesaing lainnya.
suatu analisis terhadap faktor-faktor internal dan eksternal dari pemasaran program.
Faktor faktor internal yang merupakan kekuatan dan kelemahan program ini
disebut dengan bauran pemasaran yang terdiri dari product, place, people, price,
dilakukan analisis faktor eksternal program yang merupakan ancaman dan peluang
adanya kompetisi, penerapan teknologi yang baru, peraturan dan kebijakan yang baru
wisatawan.
Kekuatan dan kelemahan dari faktor internal akan dikaji melalui matriks
Internal Factor Analysis Summary (IFAS), sedangkan peluang dan ancaman dari
faktor eksternal akan dikaji melalui matriks Eksternal Factor Analysis Summary
(EFAS). Analisis IFA dan EFA dijadikan landasan untuk menentukan posisi
Universitas Dhyana Pura pada Matriks Internal Eksternal (Matriks IE) sehingga
peluang yang ada serta strategi alternatif dari program pemasaran Educational
53
Tourism di Universitas Dhyana Pura yang dirumuskan melalui strategi SO, strategi
ST, strategi WO, dan strategi WT. Model penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.3
Educational Tourism
(perkembangan wisatawan minat khusus)
Strategi Alternatif
Rekomendasi
Gambar 2.3 Model Penelitian
54
BAB III
METODE PENELITIAN
Data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara dengan responden untuk memperoleh
gambaran tentang persepsi stake holder, dalam hal ini adalah pihak Rektorat,
kualifikasi data kuantitatif diperoleh melalui proses pembobotan dan rating dari
fakta-fakta internal dan eksternal oleh respondent tersebut. Hasil analisis fakta
internal dan eksternal tersebut menjadi acuan dalam perumusan strategi pemasaran
Badung, Provinsi Bali, tepatnya di Jl. Raya Padang Luwih, Banjar Tegaljaya, Desa
Dalung, 80361, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali, telephon (0361)
tersebut juga terdapat kompetitor program sejenis namun dengan paket berbeda
55
sehingga dapat dicari strategi yang tepat untuk program baik pelaksanaan maupun
pemasaran di Undhira.
Jarak antara lokasi penelitian (Undhira), dari pusat kota Denpasar sekitar + 13 Km,
Lokasi ini sangat strategis karena mahasiswa asing dapat merasakan hidup berbaur
dengan masyarakat dikarenakan dekat dengan pemukiman, di samping itu juga dekat
dengan Pantai Kuta yang menjadi daya tarik mahasiswa asing untuk terlibat dalam
program ini.
Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini yakni data kualitatif adalah
data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar yang dapat diuraikan secara
rinci dan jelas untuk menarik kesimpulan tentang potensi dan peluang program
lain:
3.3.1.1 Faktor Internal yaitu tempat pelaksanaan program, fasilitas kampus, produk
pendidikan dan wisata, program Edutourism, fasilitator dan staff yang terlibat
56
pemerintah, peningkatan kesadaran wisatawan akan berwisata sambil belajar,
mahasiswa asing.
Jenis data yang dikumpulkan adalah data kualitatif dan data kuantitatif
meliputi faktor kekuatan, faktor kelemahan, faktor ancaman, dan faktor peluang yang
dilakukan dan dihadapi oleh Universitas Dhyana Pura. Data kualitatif meliputi: ide,
ungkapan, kesan, saran, penghargaan, pujian dan kritik dari para pemangku
Jenis data kuantitatif, yaitu data yang berupa angka-angka yang meliputi hasil
Sumber data ada dua yaitu sumber data primer dan sekunder.
1. Sumber data primer, yaitu data yang didapat secara langsung dari Universitas
2. Sumber data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber-sumber lain
yang bukan dari pihak pertama, dari referensi atau merupakan hasil
57
pengumpulan orang lain dalam bentuk publikasi, laporan tahunan, maupun
company profile.
digunakan diantaranya adalah kamera digital untuk merekam gambar dan suara dari
objek penelitian dan juga informan. Instrumen lain yang akan digunakan adalah
kuisioner ini digunakan untuk mengetahui komponen program, baik dari segi
akademik maupun non-akademik. Produk (fasilitas akomodasi dan jasa) baik harga
maupun kualitas sehingga pedoman ini dapat digunakan untuk mengetahui kekuatan
dan kelemahan dari program serta ancamana dan peluang, sehingga dapat ditentukan
apa dan bagaimana strategi pemasaran yang tepat untuk digunakan dalam
58
2. Wawancara secara mendalam yaitu pengumpulan data dengan cara tanya jawab
tidak ditemukan pada saat observasi. Melalui wawancara ini akan dapat
diperoleh informasi lebih dalam untuk bisa menjawab permasalahan yang akan
dibahas.
3. Dokumentasi, data yang diperoleh dari berbagai dokumen resmi baik pihak
pemerintah, dalam hal ini adalah Departemen Pendidikan, maupun dari pihak
swasta atau instansi yang menjadi partner dari terlaksananya program ini.
program ini.
Matriks IFAS dan EFAS yang akan menghasilkan strategi (General Strategic),
selanjutnya analisis SWOT yang dibantu dengan diagram dan matrik SWOT yang
akan menghasilkan strategi alternatif dan yang terakhir adalah analisis QSPM yang
menghasilkan urutan strategi prioritas sampai yang kurang prioritas. Adapun masing-
59
3.6.1 Analisis Matriks IFAS dan EFAS
Analisis matriks IFAS dan EFAS merupakan metode analisis untuk mengukur
berapa pengaruh faktor-faktor internal dan eksternal yang dianalisis terhadap kondisi
objek dan daya tarik wisata (program) yang dikelola oleh universitas.
matriks IFAS (Internal Factors Analysis Summary) yang tampak pada tabel
kelemahan (weaknesses).
begitu lemah), 3 (cukup kuat), 4 (sangat kuat). Jadi nilai (rating) mengacu
berada.
5. Menjumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total bagi objek yang
dinilai. Jika nilainya di bawah 2,5 berarti secara internal objek dapat
60
dikatakan lemah, sedangkan nilai yang berada di atas 2,5 menunjukkan posisi
(Eksternal Factors Analysis Summary) yang tampak pada tabel 3.2 dengan
ancamana (threat).
peluang dan ancaman yang memiliki nilai 1 (sangat lemah), 2 (tidak begitu
lemah), 3 (cukup kuat), 4 (sangat kuat). Jadi nilai (rating) mengacu pada
kondisi objek, sedangkan bobot (weight) mengacu pada di mana objek berada.
5. Menjumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total bagi objek yang
dinilai. Jika nilainya di bawah 2,5 menandakan bahwa secara eksternal objek
adalah lemah, sedangkan nilai yang berada di atas 2,5 menunjukkan posisi
61
Tabel 3.1 IFAS (Internal Factors Analysis Summary)
Faktor-Faktor Strategi Bobot Rating Skor
Internal
(1) (2) (3) (4 = 2 X 3)
Kekuatan
1) ..
2) ..
3) .
4) dst).
Kelemahan
1) ..
2) ..
3) .
4) (dst).
Total 1,0
62
Dari nilai total faktor internal dan eksternal, maka dilakukan plotting pada matriks
internal eksternal berupa diagram sembilan sel, seperti tampak pada Gambar 3.1
berikut:
T I II III
O Tumbuh dan bina Tumbuh dan bina Pertahankan dan
T Kuat
A 3,0 4,0 (konsentrasi via (konsentrasi via integrasi pelihara (pertumbuhan
L integrasi vertical) horizontal) berputar)
N 3,0
I IV V VI
L Tumbuh dan bina Pertahankan dan pelihara Panen atau divestasi
A Sedang
2,0 2,99 (berhenti sejenak) (strategi tidak berubah) (kawasan terikat atau
I
jual habis
E kewaspadaan)
2,0
F
VII VIII IX
E
Pertahankan dan Panen atau divestasi Panen atau divestasi
Lemah
1,0 1,99 pelihara (diversifikasi (diversifikasi (likuidasi)
konsentrasi) konglomerat)
1,0
Gambar 3.1 Matriks Internal Eksternal Program Educational Tourism Universitas
Dhyana Pura
Sumber: Diadaptasi dari Rangkuti, 2002
Keterangan :
IFE : Internal Factors Evaluation
EFE : External Factors Evaluation
63
Rangkuti (2001) mengemukakan bahwa Matriks Internal Eksternal pada prinsipnya
- Entrenchment Strategy (sel III, VI, dan IX) adalah usaha memperkecil
1. Bagi divisi-divisi yang berada pada sel I, II, atau IV dapat digambarkan
sebagai Growth and Build. Strategi yang cocok bagi divisi yang berada pada
2. Untuk divisi-divisi yang berada pada sel sel III, V, VII paling baik
3. Untuk divisi yang berada pada sel sel VI, VIII, atau IX dapat menggunakan
64
3.6.2 Analisis SWOT (Strengths Weaknesses Opportunities Threats)
ancaman dengan faktor internal, berupa kekuatan dan kelemahan, sehingga hasil
65
6. Menginterpretasikan dari kombinasi kelemahan-kelemahan dan peluang-
Opportunities);
Threats)
Keterangan:
Strategi SO adalah strategi yang dibuat berdasarkan jalan pikiran objek, yaitu
peluang sebesar-besarnya.
66
2. Strategi ST (Strengths Threats)
menghindari ancaman.
Untuk mengetahui strategi yang paling baik dapat dilihat dari hasil analisis QSPM
yang mendapat TAS (Total Score Attractiveness) yang tertinggi dari beberapa
2002)
67
2. Memberi bobot (weight) pada masing-masing faktor internal dan eksternal.
Bobot (weight) ini sama dengan yang ada pada matriks IFAS dan EFAS.
ditetapkan dengan cara meneliti faktor internal dan eksternal, dan bagaimana
peran dari tiap faktor dalam proses pemilihan strategi yang sedang dibuat.
= sangat menarik.
5. Menghitung TAS yang didapat dari perkalian bobot (weight) dengan AS pada
beberapa nilai TAS yang didapat, nilai TAS dari strategi alternatif
pilihan utama. Nilai TAS terkecil menunjukkan bahwa strategi alternatif ini
68
3.7 Penyajian Hasil Analisis Data
menggunakan beberapa tabel, gambar dan narasi yang akan menjadi laporan ilmiah
akhir dalam bentuk tesis dan akan diuraikan dalam 6 (enam) Bab.
69
BAB IV
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
Kuta Utara tepatnya di Jalan Raya Padang Luwih, Banjar Tegaljaya, Desa Dalung
lintang selatan dan 115,11706 bujur timur. Lokasinya yang merupakan keuntungan
karena sangat dekat dengan berbagai daerah tujuan wisata terutama pantai Kuta
maupun Kota Denpasar. Jarak tempuh dari pantai Kuta 20 menit dan dari pusat Kota
Terdapatnya banyak tempat-tempat kost dan tempat berkumpul bagi mahasiswa lokal
memiliki tujuan yang sama yaitu belajar. Melalui interaksi sosial dengan mahasiswa
lokal secara tidak langsung juga meningkatkan kemampuan mahasiswa asing dalam
berbahasa Indonesia dan mengetahui adat istiadat dan kehidupan anak muda yang
seusia di Bali.
dan sering diadakan pertunjukkan maupun perlombaan kesenian yang berasal dari
70
untuk mengetahui potensi budaya yang terdapat di Badung khususnya. Adapun
dikarenakan Badung sangat kaya akan daerah tujuan wisata dan dilihat dari segi
di Bali yang baru berusia dua tahun. Namun perjalanan panjang di dunia pendidikan
telah dimulai dari Pendidikan dan Pelatihan Pariwisata Dhyana Pura (PPLP) dan
71
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Dhyana Pura (STIM) yang didirikan oleh Yayasan
Dhyana Pura.
bidang perhotelan dengan nama Program Vokasional Perhotelan selama empat bulan.
Program Vokasional yang mengambil tempat di Hotel Dhyana Pura tersebut ternyata
berhasil dengan baik. Dengan adanya minat kaum muda dalam hal pendidikan, PPLP
pariwisata.
Kerjasama antara Pusat Pendidikan dan Latihan Pariwisata Dhyana Pura (PPLP)
mahasiswa Program tiga tahun PPLP Dhyana Pura untuk mendapatkan perkuliahan
dan pelatihan pada bidang Restaurant baik Food Production maupun Food Service.
Kerjasama ini berjalan dari tahun 1997 sampai dengan tahun 2010. Di samping itu
72
juga dilakukan pertukaran para Instruktur pada bidang Culinary, sehingga budaya
dan makanan khas Bali khususnya dan Indonesia pada umumnya dapat dinikmati dan
Beranjak dari keberhasilan yang telah dicapai oleh PPLP dari tahun 1987,
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Dhyana Pura berdasarkan surat keputusan nomor
Netherland) di Belanda dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2010. Kerjasama ini
Manajemen Dhyana Pura dalam bentuk pertukaran mahasiswa dari CHN untuk
73
mengadakan perkuliahan tentang Pariwisata sekaligus mengenal aspek pendukung
pariwisata di Bali. Program ini sangat sukses karena banyak sekali peminat di
Belanda untuk belajar sekaligus mengadakan wisata di Bali selama 2.5 bulan. Ciri
khas dari program ini adalah PBL (Problem Based Learning) proses di mana
mahasiswa diberikan modul dan mereka menggunakan metode studi kasus untuk
Di sisi lain mahasiswa STIM Dhyana Pura yang telah mengakhiri semester 6
tergabung dalam organisasi FER (Fine Eastern Restaurant). Program ini sangat
diminati oleh mahasiswa STIM Dhyana Pura sendiri, karena melalui kesempatan
Internship di Belanda selama satu tahun dan mendapatkan kesempatan untuk belajar
di CHN (tahun 2010 berganti nama menjadi STENDEN University). Selain mereka
banyak manfaat seperti uang saku, akomodasi, belajar bahasa secara langsung, dan
mengadakan Internship. Program ini menjadi program pilihan dan keunggulan dari
74
masih berjalan sampai sekarang dan semakin diminati oleh mahasiswa di negara
Eropa. Dalam setiap tahunnya, Inholland University mengirim dua group mahasiswa
kebudayaan Bali dengan segala aspek yang ditimbulkan, bahasa Indonesia, dan
belajar mengenai bagaimana menjadi seorang pengusaha baik bagi dirinya sendiri
kewirausahaan yang bertumpu pada kekuatan masing-masing individu yang ada pada
dirinya sendiri dan bukan semata-mata melihat keuntungan, tetapi apa yang mereka
dapat berikan kepada masyarakat sekitar sebagai bagian dari interaksi sosialnya.
masyarakat setempat mulai terjalin, sehingga banyak dampak positif yang dapat
dinikmati oleh mahasiswa asing dan komunitas sekelilingnya, terutama dalam aspek
perekonomian usaha kecil. Secara tidak langsung mahasiswa asing ini juga menjadi
duta pariwisata bagi Bali dan Indonesia, di mana banyak dari teman dan keluarga
- Tahun 2010, PPLP Dhyana Pura telah menjalin kerjasama dengan Dili
Institute Technology di Timor Leste. Kerjasama ini dalam bentuk pengiriman Dosen-
75
dosen dalam bidang pariwisata dan manajemen dari Universitas Dhyana Pura untuk
mengajar di Timor Leste dalam beberapa semester. Selanjutnya mahasiswa dari DIT
Timor Leste melaksanakan perkuliahan dan pelatihan di PPLP Dhyana Pura dalam
bidang pariwisata pada setiap program studi selama tiga bulan di kampus Dhyana
Pura. Selama mereka belajar di Bali, mereka juga diajarkan mengenai budaya dan
adat istiadat masyarakat Bali sekaligus melakukan pelatihan kerja pada industry
Universitas Dhyana Pura memiliki dua fakultas, yaitu Fakultas Ekonomi dan
Humaniora dan Fakultas Ilmu Kesehatan, Sains, dan Teknologi. Dari kedua Fakultas
ini, Undhira menawarkan tiga belas program studi kepada masyarakat. Adapun
program studi yang berada dibawah Fakultas Ilmu Kesehatan, Sains, Teknologi
76
adalah Fisioterapi; Perekam Medis & Informasi Kesehatan; Biologi Konservasi;
Sistem Informasi; Ilmu Kesehatan Masyarakat; Ilmu Gizi; dan Teknik Informatika.
perguruan tinggi, Undhira telah menetapkan misi dan visinya sebagai dasar dalam
bertindak. Visi merupakan gambaran suatu pencapaian sebuah lembaga di masa yang
akan datang. Untuk itu Undhira telah menetapkan visi yaitu menjadi perguruan
tinggi unggulan dan teladan (Statuta Undhira, 2012: 6) sedangkan misinya adalah
77
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
bahwa fasilitas merupakan segala sesuatu yang dapat memudahkan dan melancarkan
pelaksanaan suatu usaha. Fasilitas pendidikan di kampus Dhyana Pura berada di atas
tanah seluas 3.5 hektar dengan halaman kampus yang hijau dan semua gedung
belajar mengajar, gedung A,B,C,D, dengan jumlah kelas sebanyak 45 kelas yang
front office, ruang teater, ruang konferensi, ruang aula, dan berbagai sarana dan
fasilitas olah raga yang tersedia untuk digunakan oleh civitas akademika Universitas
Dhyana Pura. Khusus untuk laboratorium kitchen dan pastry-bakrie salah satu
ruangan yang sering digunakan oleh mahasiswa asing untuk mempelajari dan
mempraktekkan pembuatan kuliner Indonesia dan tradisional bali. Ruang kelas untuk
program Internasional yang digunakan hanya satu ruangan dengan design U-shape
sehingga setiap mahasiswa dapat ikut aktif dalam setiap diskusi mengingat program
ini sangat kental dengan budaya diskusinya. Ruang perpustakaan yang dimilki oleh
78
kampus saat ini terletak di Gedung B lantai 3 namun kebanyakan literature yang
dimiliki dalam bahasa Indonesia sehingga khusus untuk mahasiswa asing, ruang
perangkatan peralatan, bahan dan perabot yang secara langsung digunakan dalam
digunakan di kampus Dhyana Pura untuk menunjang proses belajar mengajar adalah
LCD, AC, papan tulis, dan jaringan internet baik melalui Ethernet kabel maupun wifi
yang dapat digunakan oleh seluruh civitas akademika Universitas Dhyana Pura.
79
5.1.2 Fasilitas dan Sarana Akomodasi
kepuasan kepada wisatawan selama tinggal pada suatu tempat. Penyediaan fasilitas
ruang kelas dan dapat melakukan sosialisasi di areal kampus dengan seluruh civitas.
mahasiswa. Akomodasi yang disediakan didesain untuk single bed dengan ukuran 3
dari negara-negara yang menjunjung tinggi kebebasan setiap individu. Selain itu
penunjang lainnya seperti dapur, ruang makan, ruang tamu yang dilengkapi dengan
internet tanpa batas kuota pemakaian bertujuan agar mereka dapat melakukan
80
komunikasi dengan keluarga dan kerabat dari berbagai negara selama mengikuti
perkuliahan serta menunjang proses desk- riset yang mereka lakukan selama di Bali.
akulturasi dapat terjadi sesuai dengan apa yang dinyatakan oleh Redfield dan
pada setiap individu yang terlibat didalamnya. Hal ini memberikan dampak positif
kepada mahasiswa asing dikarenakan mereka mulai belajar untuk hidup bersama
Belanda. Program ini kemudian ditawarkan kepada Undhira (waktu itu bernama
STIM) melalui perjanjian kerjasama antara STIM dengan IISI pada tahun 2008.
81
untuk saling mengenal antar mahasiswa. Pada minggu ini juga
harus dibuat.
riset ke lapangan.
yang tertera pada simpulan dan saran riset. Dalam tahap aplikasi
hanya kepada para pengajar tetapi juga kepada para klien yang
82
menjadi narasumber yang menjadi proyek mereka agar dapat
diterapkan.
program studi.
Senin sampai dengan Jumat, jam 09:00 sampai jam 13:30. Mata kuliah yang
budaya.
Setiap hari Jumat, jam perkuliahan diperuntukkan khusus untuk konsultasi riset
yang merupakan tugas akhir semester, dan konsultasi riset ini dilakukan dengan para
mentor maupun orang-orang yang berkepentingan dalam hal obyek yang akan
teorinya pada keadaan masyarakat Bali yang heterogen dengan segala kelebihan dan
keterbatasannya sebagai salah satu Pulau dari negara yang sedang berkembang. Di
samping itu dengan melakukan penelitian, mereka dapat melihat lebih jauh tentang
potensi yang dimiliki oleh Bali yang perlu dikembangkan dan secara tidak langsung
83
Pembelajaran di lapangan atau ekskursi dilakukan setiap hari Rabu dua
minggu sekali. Mahasiswa diajak ke berbagai tempat di Pulau Bali sesuai dengan
mata kuliah atau subyek maupun obyek yang dibahas dikelas pada dua minggu
pelaksanaan antara teori dan praktek mengenai apa yang telah mereka terima di
kelas.
yang menempatkan mahasiswa asing pada alam bebas sehingga mereka dapat
menggali potensi Bali untuk dapat dipromosikan sebagai salah satu daya tarik Pulau
Bali. Dihubungkan dengan meta ekonomi, di mana walaupun alam bebas, seperti
karena telah dibangun sebagai sarana pariwisata namun sampai saat ini Bali sebagai
(Europe Credit Transfer System). Mahasiswa asing yang terlibat dalam program ini
tidak mendapatkan gelar karena Universitas Dhyana Pura belum memiliki kurikulum
khusus yang bisa memberikan gelar kepada mahasiswa asing, sehingga mereka
84
5.2 Strategi Pemasaran Program Educational Tourism
dari product, package, people, place and price, maka kekuatan-kekuatan tersebut
a. Lokasi kampus
berwisata terletak di Pulau Bali, sehingga dengan mendengar nama Bali sudah
attraction seperti yang dinyatakan oleh Medlik (1980). Bali yang sangat pesat akan
pariwisatanya juga tetap menjunjung tinggi budaya dan adat istiadatnya yang tidak
dapat dirasakan di tempat lainnya. Dengan kekuatan tersebut, kampus Dhyana Pura
yang terletak di Jl. Raya Tegaljaya, Desa Dalung, Kabupaten Badung lebih dikatakan
strategis dikarenakan lokasi kampus mudah dijangkau dari berbagai tempat di Bali
terutama dari arah airport Ngurah Rai di mana mahasiswa asing tiba di Bali hanya
menempuh sekitar 45 menit. Kota Denpasar juga dapat ditempuh dalam waktu
85
yang dituju sangatlah mudah apalagi mahasiswa asing selama tinggal di Bali
menggunakan sepeda motor sebagai sarana transportasi mereka. Selain itu lokasi
kampus berada di pusat Kota Dalung, di mana mahasiswa dapat mencoba berbagai
makanan rakyat dan hiburan yang membuat mereka dapat bersosialisasi dengan
masyarakat setempat. Salah satu alasan terbesar mahasiswa asing mengikuti program
Educational Tourism karena kampus terletak tidak jauh dari pantai Kuta, di mana
mereka untuk belajar selancar ataupun menikmati keindahan pantai yang susah
Salah satu kekuatan produk dari program ini adalah fasilitas kampus dan
akomodasi yang ditawarkan kepada mahasiswa asing yang terletak pada satu areal
itu penyediaan fasilitas juga menunjang keamanan dan kenyamanan mahasiswa asing
selama tinggal dan belajar di Bali dengan adanya jaminan keamanan dari petugas
skor 0.40.
atau lebih dari tourism experience ke dalam suatu produk. Mengacu kepada
86
pernyataan tersebut, pemberlakuan paket program yang dikemas dengan akomodasi
ini dilakukan untuk memudahkan mahasiswa asing selama tinggal di Bali. Dengan
memerlukan transportasi khusus untuk ke kampus. Selain itu mahasiswa asing tidak
Dhyana Pura. Harga akomodasi yang selama ini dibayarkan oleh mahasiswa yang
sudah termasuk dalam paket program adalah sebesar Euro 10/kamar/malam. Hal ini
digolongkan sangat murah dikarenakan sudah termasuk listrik, air, gas, koneksi
sprey seminggu sekali oleh staff kebersihan yang bertugas. Paket program ini
Salah satu faktor dari bauran pemasaran adalah people yang merupakan
penyedia jasa dan melayani wisatawan. Pada program ini fasilitator adalah para
tenaga pengajar yang memiliki latar belakang pendidikan internasional dan para staff
inggris yang fasih. Sesuai dengan sistem pembelajaran negara barat yang lebih
banyak berdiskusi atas Problem Based Learning, dan pembuatan riset sebagai salah
satu syarat kelulusan menuntut tenaga pengajar yang paham dan mampu
87
mendiskusikan fakta di lapangan dengan teori yang menjadi tugas bacaan mereka
serta mengarahkan dan memberikan bimbingan riset yang dilakukan oleh mahasiswa.
kegiatan lainnya sebagai penunjang pelaksanaan program juga dilakukan oleh staff
menyampaikan hal-hal baik yang berupa saran, keluhan, maupun hanya sekedar
berbincang-bincang.
dikarenakan harga yang terjangkau khusus bagi mahasiswa yang berasar dari negara-
negara di Eropa. Harga yang ditetapkan saat ini adalah 3500 Euro/orang/semester,
dimana ini masih dikategorikan rendah karena sudah termasuk program pendidikan
dan akomodasi. Mahasiswa asing lebih memilih untuk terlibat dalam program ini
selama satu semester. Sebagai perbandingan apabila mereka bertujuan hanya untuk
menghabiskan liburan dengan menginap di hotel atau guest house, maka biaya yang
88
akan dikeluarkan akan jauh lebih mahal untuk durasi lima-enam bulan, sehingga dari
5. Proses pembelajaran
terselesaikannya program pada akhir semester. Hal ini memberikan pengalaman yang
sangat berharga baik bagi para pemangku kepentingan, fasilitator dan staff, terlebih
mereka tiba di airport yang selanjutnya dijemput oleh staff kampus, pengenalan
masing-masing. Proses ini sangat bergantung dari interaksi yang baik antara
pelaksana program dan peserta program. Proses pembelajaran ini mendapatkan skor
0.21.
public relation, dan personal selling. Promosi program ini merupakan kelemahan
89
tertinggi di Universitas Dhyana Pura terlihat pada nilai skor 0.45. Hal ini
dikarenakan promosi sebagian besar hanya mengandalkan media cetak (brosur dan
booklet) dan media elektronik melalui internet. Kerjasama juga dilakukan sebatas
institusi yang memiliki MoU dengan Universitas Dhyana Pura sehingga kurang
dikenal oleh masyarakat secara umum dan hanya mengandalkan link yang sudah
terbentuk tanpa berusaha untuk mencari dan membuka kerjasama baru. Universitas
dikarenakan sampai saat ini belum adanya kerjasama yang digalang dengan biro
mahasiswa asing yang berpotensi sebagai market dimasa mendatang ikut dalam
perguruan tinggi rekanan telah mempromosikan program ini sebagai Studi Abroad
90
3 Hubungan kerjasama
Hubungan kerjasama adalah suatu hubungan yang dijalin oleh bisnis sejenis
maupun tidak sejenis yang menciptakan benefit bagi pihak-pihak tersebut (Morrison
2002). Dalam hal ini hubungan kerjasama yang terjalin untuk mempromosikan
program ini adalah hubungan dengan pendidikan tinggi baik dalam maupun luar
negeri, namun hubungan kerjasama ini hanya sebatas dengan institusi yang memiliki
MoU sehingga kerjasama masih sangat lemah. Selain itu kelemahan yang terjadi
institusi luar negeri sangat terbatas bagi mahasiswa yang memiliki kemampuan untuk
Harga paket program yang dikemas saat ini ditawarkan sebesar 3.500 Euro
atau sebesar Rp. 40.250.000,- (Empat puluh juta dua ratus lima puluh ribu) per
semester dengan menggunakan perbandingan harga tukar Euro sebesar Rp. 11.500,-
Pemberian harga dalam bentuk Euro disebabkan karena sebagian besar mahasiswa
asing berasal dari negara Eropa, sehingga harga yang dijadikan standar adalah Euro.
Pada masa mendatang, program Internasional ini diupayakan untuk dibuka bagi
seluruh negara. Hal ini yang membuat calon mahasiswa dari negara lain (yang
menjadi potensi target market pada masa mendatang) masih dikatakan susah untuk
91
ASIA dikarenakan harga masih terlalu tinggi. Harga program yang kurang standar
mahasiswa Undhira dalam program ini merupakan hal yang selalu dibicarakan di
lain mahasiswa asing sangat ingin memiliki suasana dengan mahasiswa lokal sendiri.
tergolong bukan merupakan hal yang sangat penting terlihat pada penilaian skor
0.18.
Salah satu kelemahan yang dimiliki oleh Universitas Dhyana Pura dalam
Padahal salah satu elemen pembelajaran adalah pengenalan budaya melalui kesenian
Walaupun ini merupakan kekurangan yang dimiliki sampai saat ini, manajemen
memiliki hubungan kerjasama dengan beberapa sanggar baik tari, lukis, maupun
walaupun dilakukan diluar kampus. Hal ini terlihat pada skor 0.14.
92
5.2.2 Identifikasi Faktor Strategis Eksternal
aspek merupakan suatu peluang di mata dunia untuk dijadikan sebagai tempat tujuan
pendidikan luar negeri ke Bali sendiri merupakan suatu peluang untuk memasarkan
kerjasama dalam bidang edukasi. Hal ini juga terlihat dengan adanya hubungan
belajar di negara satu dan lainnya selama lima tahun kedepan. Sesuai dengan
pemberitaan pada website American Embassy pada tanggal 9 Maret 2012, Amerika
Serikat akan berinvestasi sebesar lebih dari $165 juta dari 2010 2014 untuk
Technology (FIRST) dukungan bagi warga Amerika yang belajar bahasa Indonesia.
93
Peningkatan jumlah partner kerjasama juga termasuk dalam bidang
pengiriman volunteer mengajar bahasa Inggris yang telah dilakukan oleh Uniting
World Organization dari Australia dan pengiriman tenaga pengajar volunteer bahasa
Jepang yang dilakukan oleh Japan Association and Friendship Society (JAFS).
Kerjasama-kerjasama yang tergalang selama ini baik bagi Negara Indonesia maupun
yang sangat menarik yaitu sejarah dan budaya, alam dan ekowisata, kuliner dan
rekreasi, cruise ship, dan spa. Dengan digalakkannya ketujuh wisata minat khusus
tersebut akan semakin membuka peluang calon mahasiswa asing untuk terlibat dalam
menuntut masyarakat untuk dapat meluangkan waktu mereka untuk berwisata. Skor
yang dicapai pada peningkatan kesadaran berwisata sambil belajar sebesar 0.36
94
menunjukkan bahwa dalam kegiatan berwisata masyarakat juga dapat melakukan
pembelajaran baik atas alam, budaya, adat-istiadat suatu tempat, lingkungan, keadaan
menyebabkan informasi dapat menyebar sangat cepat dan terkini yang menyebabkan
dilihat dari penilaian skor 0.42 Perubahan pemikiran masyarakat akan jarak suatu
Indonesia sangat jauh, namun dengan adanya globalisasi ini masyarakat merasakan
6. Pertumbuhan ekonomi
Dhyana Pura (skor 0.15). Dengan adanya beberapa even-even internasional seperti
World Summit, APEC, Miss World 2013 telah membantu meningkatkan nama
Indonesia, khususnya Bali dimata dunia. Oleh karena itu semakin banyak wisatawan
yang berkunjung ke Indonesia dan mengenal lebih jauh kebudayaan maupun aspek
95
5.2.2.2 Ancaman (Threats)
dengan skor 0.18 menunjukkan bahwa ancaman sangat kurang dikarenakan program
dirasakan oleh Universitas Dhyana Pura (skor 0.18) mengingat sebagian besar
pangsa pasar program ini berasal dari negara Eropa. Krisis ini juga berdampak pada
ancaman bagi pelaksanaan program Educational Tourism di Bali. Ini terlihat dari
penilaian para responden 0,18 dikarenakan setiap tahun pembayaran terus meningkat.
Administrasi yang harus dilakukan oleh mahasiswa adalah pembayaran Surat Tanda
96
Melapor (STM) pada kepolisian setempat, setelah itu dilakukan pengurusan Surat
perpanjangan visa selama 4 bulan di Imigrasi dan biaya ini pengurusannya sangat
tinggi sehingga tidak sesuai dengan ketentuan yang tertera pada kantor keimigrasian.
Apabila hal ini terjadi terus menerus maka akan dapat mengancam Bali sebagai
daerah tujuan wisata terutama yang memiliki minat untuk melaksanakan program
pendidikan.
Aryanto (2005) adalah sosial politik, dimana keadaan aman dan tentram suatu daerah
Keamanan merupakan hal yang sangat penting untuk dimiliki suatu negara untuk
maupun asing di Indonesia. Usaha untuk membuat kondisi negara menjadi aman
terus dilakukan semua masyarakat dan terlihat dari penilaian responden di mana
Bali. Namun pada kenyataannya secara kasat mata, pengamanan hanya dilakukan
ketika ada issue atau dilaksanakannya acara-acara penting di Bali yang melibatkan
97
pemangku pemangku kepentingan berbagai negara, ataupun acara yang bertaraf
perpanjangan visa yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku. Contoh lainnya
asing sudah memiliki SIM Internasional di mana mereka diijinkan untuk mengemudi
kendaraan sesuai dengan yang tertera di SIM dan sudah tertera bahwa Indonesia
adalah salah satu negara yang termasuk dalam pemberlakuan SIM Internasional
tidak menggunakan SIM yang sesuai dengan aturan yang berlaku di Indonesia.
membuat SIM yang berlaku sama dengan masyarakat lokal walaupun harga yang tiga
kali lipat lebih mahal dibanding yang dibayar oleh masyarakat lokal. Apabila hal ini
program Educational Tourism sesuai dengan nilai skor yang dicapai 0,48.
hal yang erat kaitannya dengan promosi program Educational Tourism di Universitas
Dhyana Pura. Para pengisi kusioner berasal dari kalangan fasilitator program baik
98
dosen dan staff yang terlibat dalam pelaksanaan program, serta para pemangku
kebijakan di lingkungan Universitas Dhyana Pura. Dalam analisis berikut ini dilihat
Universitas Dhyana Pura berdasarkan pendapat dari responden baik untuk angka
bobot maupun rating seperti dituliskan seperti terlampir pada Tabel 5.1 dan Tabel
5.2 data diolah dari hasil penelitian 2013 (lampiran 8 & 9).
99
Tabel 5.2 Eksternal Factor Analysis Summary (EFAS)
No Faktor Strategis Eksternal Peluang Skor
1 Meningkatnya kunjungan-kunjungan dari institusi pendidikan dari luar
negeri 0.30
2 Meningkatnya jumlah partner kerjasama dalam bidang edukasi 0.63
3 Semakin digalakkannya pariwisata minat khusus oleh Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 0.10
4 Meningkatnya kesadaran berwisata sambil belajar 0.36
5 Globalisasi informasi yang mendorong calon wisatawan berkunjung 0.42
6 Pertumbuhan ekonomi yang menarik wisatawan untuk berkunjung 0.15
Jumlah Skor 1.96
No Faktor Strategis Eksternal Ancaman Skor
7 Bertambahnya kompetitor program sejenis 0.18
8 Krisis ekonomi di daerah Eropa 0.18
9 Meningkatnya biaya-baya pengurusan administrasi mahasiswa asing 0.18
10 Kurangnya keamanan Indonesia 0.24
11 Inkonsistensi aturan dan pelaksanaan terhadap mahasiswa asing 0.48
Jumlah Skor 1.26
Jumlah Total Eksternal Skor 3.22
Dari penghitungan total skor masing-masing item faktor internal (Tabel 5.1) dan
faktor eksternal (Tabel 5.2), maka dapat ditabelkan seperti Tabel 5.3.
100
Untuk menilai hasil pengkuran tersebut terhadap posisi perusahaan secara internal
sedangkan Kelas = Jenis penilaian yaitu 4 (sangat baik, baik, kurang baik, sangat
kurang). Dengan demikian interval penilaian sama dengan = 0.75. Dari rumus itu
Berdasarkan Tabel 5.4 variable eksternal memberikan gambaran tentang peluang dan
ancaman. Peluang berada pada kisaran nilai baik dan sangat baik (2,51 sampai
dengan 4,00) sedangkan ancaman pada kisaran kurang dan sangat kurang (1,00
tentang kekuatan dan kelemahan. Sebutan sangat baik diidentikkan dengan sangat
kuat, dan baik dengan kuat (2,51 sampai 4,00). Kurang baik diidentikkan dengan
lemah, dan sangat kurang disebut sangat lemah. Jadi kriteria sangat baik dan baik
merupakan kekuatan sedangkan kurang baik dan sangat kurang dikatakan kelemahan
101
Dengan melihat hasil pengukuran faktor internal dan eksternal dalam Tabel
5.3 maka dapat dikatakan hasil total skor internal 3.57 berada pada kisaran (3,26
sampai dengan 4,00) yang berarti sangat baik dan eksternal 3.22 berada pada kisaran
(2,51 sampai dengan 3,25) yang artinya baik. Lebih lanjut skor tersebut digambarkan
102
Dari gambar 5.2 terlihat posisi pemasaran program Educational Tourism di
Universitas Dhyana Pura berada pada posisi Tumbuh dan Bina. Posisi Tumbuh dan
Bina ini didasarkan kepada kekuatan yang dimiliki Universitas Dhyana Pura dengan
nilai skor 2,09 sedangkan kelemahannya pada nilai skor 1,48. Secara faktual posisi
angka ini menunjukkan bahwa perbedaan kekuatan dan kelemahan yang ada cukup
signifikan. Jika dilihat peluang yang ada, maka nilai skor 1,96 dan ancaman skornya
1,26. Peluang masih tetap ada dan ancaman masih dapat diminimalkan lagi. Faktor
internal memiliki kekuatan yang sangat baik untuk bersaing dengan kompetitor dan
Dengan kondisi ini program Educational Tourism di Universitas Dhyana Pura dapat
menggunakan strategi Growth and Maintain Strategy atau strategi Tumbuh dan
Bina yang terdiri atas strategi penetrasi pasar, strategi pengembangan pasar, dan
meyakini bahwa target market yang ada yaitu para mahasiswa asing akan terus
akan pendidikan di negara bukan asal mereka akan terus meningkat. Hal ini
berwisata ke Bali khususnya. Oleh sebab itu Dhyana Pura harus meningkatkan
103
promosi baik dalam negeri maupun luar negeri sehingga program Educational
Tourism akan lebih dikenal oleh masyarakat umum melalui upaya kegiatan promosi
dan publisitas. Strategi penetrasi pasar artinya meningkatkan pangsa pasar untuk
produk maupun jasa saat ini di pasar melalui upaya pemasaran yang lebih besar.
menyebarluaskan program yang ada di Kampus Dhyana Pura. Cara seperti ini boleh
dikatakan efektif namun tidak dapat menjangkau masyarakat luas, sehingga perlu
Cara lain yang dirasa efektif bisa dengan cara mempublikasikan program yang ada
melalui media cetak dengan pangsa pasar pembaca orang asing, seperti Bali Daily
dapat dilakukan dengan cara mengadakan kerjasama dengan travel agent ataupun
biro perjalanan untuk ikut mempromosikan paket program yang ditawarkan oleh
104
Strategi Pengembangan Produk merupakan upaya untuk memperbaiki atau
memodifikasi produk atau jasa yang ada untuk meningkatkan penjualan. Strategi ini
kualitas produk yang lebih baik seperti contohnya lebih banyak kepada kegiatan
aplikatif yang berhubungan dengan praktek bagi mahasiswa, seperti short course
dalam bidang culinary tradisional bali bagi mahasiswa yang mengambil mata kuliah
culinary, pembuatan paket program bagi Gap years Students (siswa yang baru
menamatkan diri dari Sekolah Menengah Atas namun belum memasuki jenjang
2002:2050)
Berdasarkan data dan informasi pada Tabel 5.1 dan Tabel 5.2 maka dengan
pada Universitas Dhyana Pura yang dapat menjawab kebutuhan mahasiswa asing.
Berdasarkan hasil analisis faktor-faktor strategis baik internal maupun eksternal yang
terdiri dari faktor kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman pada matriks SWOT
seperti disajikan pada Tabel 5.5. Selanjutnya strategi-strategi yang dirumuskan pada
105
Tabel 5.5 Analisis SWOT Pemasaran Program Educational Tourism di
Universitas Dhyana Pura
Strength/Kekuatan Weaknesses / Kelemahan
- Lokasi kampus - Promosi yang kurang maksimal
- Fasilitas kampus dan - Kurangny saluran distribusi
akomodasi program Educational Tourism
Internal
- Paket program yang dikemas - Hubungan kerjasaama
dengan penyediaan akomodasi - Harga program yang kurang
- Fasilitator dan staff standar untuk semua negara
- Harga yang terjangkau khusus - Belum terlibatnya mahasiswa
Eksternal bagi mahasiswa Eropa Undhira sendiri dalam program
- Proses pembelajaran bagi setiap ini
orang yang terlibat didalamnya - Tidak memiliki sarana
pembelajaran kebudayaan
Opportunities/Kesempatan Strategi S-O Strategi W-O
- Meningkatnya kunjungan- - Pemantapan Kelembagaan - Peningkatan promosi
kunjungan dari institusi - Peningkatan kualitas produk - Peningkatan hubungan
pendidikan dari luar negeri dan Sumber Daya Manusia kerjasama
- Meningkatnya jumlah partner
- Pelibatan mahasiswa Undhira
kerjasama dalam bidang edukasi
- Semakin digalakkannya
pariwisata minat khusus oleh
Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif
- Meningkatnya kesadaran
berwisata sambil belajar
- Globalisasi informasi yang
mendorong calon wisatawan
berkunjung
- Pertumbuhan ekonomi yang
menarik wisatawan untuk
berkunjung
Threat / Ancaman Strategi S-T Strategi W-T
- Bertambahnya kompetitor sejenis - Penonjolan keunggulan - Penetapan harga produk tanpa
- Krisis ekonomi di daerah Eropa program menderita kerugian
- Meningkatnya biaya-biaya - Penciptaan keamanan peserta - Konsistensi aturan dan
pengurusan administrasi
program pelaksanaan
mahasiswa asing
- Kurangnya keamanan Indonesia
- Inkonsistensi aturan dan
pelaksanaan terhadap mahasiswa
asing
106
Berikut strategi strategi yang dirumuskan sebelumnya dan akan dijabarkan
menjadi program-program.
kekuatan yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang yang ada dengan cara:
1. Pemantapan Kelembagaan
Kampus Dhyana Pura yang memiliki lokasi yang berada di wilayah strategis
telah mampu menarik perhatian institusi pendidikan dari luar negeri untuk
oleh Universitas Dhyana Pura. Keinginan untuk terlibat dalam program Educational
anggota dari suatu organisasi atau asosiasi pendidikan internasional. Menurut Kamus
107
pedoman pokok yang lazim disebut Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
(AD/ART). Di mana dalam AD/ART asosiasi tersebut tercantum visi dan misi,
tujuan dan lain-lain. Saat ini lembaga internasional Universitas Dhyana Pura belum
menjadi anggota dari suatu asosiasi pendidikan internasional sehingga hal ini
menjadi hal penting untuk diikuti. Dikarenakan keuntungan dengan menjadi asosiasi
setiap anggota memiliki hak dan kewajiban yang memiliki kekuatan mengikat
didukung dengan sanksi sanki bagi anggota yang melanggar. Selain itu informasi
Perspective, Mr. Nicolaas Speelman, di mana ISIS berada di Undhira Bali akan dapat
minor (semester programs), short course, seminars, dan workshop pada bidang
kerjasama internasional dan inkubator bagi mahasiswa asing, para akademisi dan
108
Segala program-program pengembangan internasional ini dilakukan dalam
kerjasama antara Undhira, ISIS, dan rekan kerjasama internasional lainnya, begitu
kerjasama yang telah tergalang dengan pendidikan tinggi luar negeri. Oleh karena itu
ISIS bertugas untuk menjaring kerjasama dengan perguruan tinggi di tingkat dunia.
Peningkatan jumlah partner kerjasama bidang edukasi tentu dirasa akan dapat
program ini. Dengan didukung oleh adanya fasilitator yang ahli dibidangkan tentu
Peningkatan kualitas produk dan sumber daya manusia ini dapat dilakukan melalui
a. Studi Banding
program yang sejenis baik di dalam maupun luar negeri. Hal ini bertujuan untuk
itu studi banding akan memberi wawasan dan pandangan yang lebih positif kepada
109
para fasilitator yang terlibat dalam kegiatan ini, di mana mereka akan melihat adanya
cara pengelolaan yang berbeda dan penerapan ilmu-ilmu lainnya terhadap program
yang dilaksanakan.
Hal yang belum dilakukan dan sangat perlu dilakukan adalah mengirim para
workshop yang berkaitan erat dengan pendidikan mahasiswa asing akan menambah
wawasan dan ilmu bagi para pengajar yang selanjutnya dapat diterapkan di
Universitas Dhyana Pura. Disamping itu proses pembelajaran yang dialami terutama
oleh mahasiswa asing akan lebih bermanfaat disebabkan materi pengajaran yang
diberikan berbeda dengan apa yang mereka biasa dapatkan di negaranya masing-
masing.
1. Peningkatan Promosi
110
promosi program internasional pada Universitas Dhyana Pura dapat dilakukan
melalui:
Fair yang sering dilakukan baik di dalam maupun luar negeri, lembaga internasional
Dhyana Pura akan merencanakan strategi pasar dengan menentukan target pasar
Selain itu di dalam expo ini akan terjalin hubungan dengan pasar baru dan pembeli
baru, baik di dalam maupun di luar negeri, untuk mengetahui daya saing produk
dibandingkan dengan produk kompetitor. Dalam hal ini akan terjadi pertukaran
informasi secara efektif dan efisien dan mencari peluang kerjasama internasional.
Selain itu mahasiswa yang berkunjung juga akan dapat berdiskusi mengenai program
yang ditawarkan dan diharapkan pesan yang tersampaikan akan dapat tersampaikan
kepada orang lain (word of mouth). Melalui program ini Undhira specific positioning
approach yang merupakan pendekatan terhadap satu pasar wisatawan yang paling
dan program yang ditawarkan sehingga masyarakat umum tahu akan produk yang
ditawarkan oleh Universitas Dhyana Pura. Saat ini website Universitas masih dalam
111
bahasa Indonesia, namun link kepada program Intrapreneurship in Another
Perspective. Program IAP ini ditampilkan dalam bahasa inggris namun hanya
program ini saja dan dokumentasi kegiatan masih tergolong sedikit sehingga
diharapkan Universitas Dhyana Pura memiliki website yang memiliki dwi bahasa,
Pura dengan institusi pendidikan lainnya baik dalam maupun luar negeri yang
sekaligus juga dapat digunakan sebagai ajang promosi program Educational Tourism
seperti:
Selama ini banyak kunjungan insititusi pendidikan baik dalam maupun luar
Educational Tourism, sehingga hal ini menjadi sekaligus promosi program kepada
para pengunjung. Hal ini dapat dikatakan sukses karena banyak institusi ingin terlibat
112
b. Memelihara dan meningkatkan jejaring internasional.
maupun yang belum agar terjaganya hubungan baik yang saling menguntungkan.
Selain itu juga departemen Internasional harus selalu mencari jejaring yang baru baik
kebudayaan.
hubungan tersebut dengan sanggar-sanggar seperti tari, music, lukis, maupun studio,
museum, dan membuat MoU dengan ISI Denpasar sebagai salah satu Perguruan
3. Pelibatan mahasiswa
sampai saat ini belum terwujud, sedangkan mahasiswa asing selalu ingin terlibat
penghitungan angka kredit yang tidak sama. Pelibatan mahasiswa dapat dilakukan
113
a. Penghitungan konversi angka kredit semester
hitungan angka kredit internasional kedalam angka kredit yang berlaku di Indonesia
mahasiswa Undhira dalam program ini diharapkan akan membawa suasana baru di
mana para mahasiswa baik lokal maupun asing akan merasakan adanya pertukaran
budaya, pemikiran, dan ilmu-ilmu sosial yang mereka tidak dapatkan pada
pembelajaran secara teori di dalam kelas. Selain itu mahasiswa asing juga akan lebih
cepat dapat bersosialisasi dengan lingkungan di Bali dan memiliki teman yang dapat
program Internasional.
IAP, berlangsung dari bulan Februari Juli, dan September Februari. Apabila
dilihat dari durasi program, program internasional ini berbeda dengan kalender
dilakukan di luar kampus dan menginap. Oleh karena itu sangat diperlukan
dispensasi waktu bagi mahasiswa Undhira ketika mereka tidak dapat mengikuti mata
114
5.3.3 Strategi ST (Strength - Threats)
menggunakan kekuatan yang ada untuk meminimalkan ancaman yang terjadi antara
lain:
1. Penonjolan keunggulan
Dhyana Pura sehingga dengan menunjukkan keunggulan dan keunikan yang dimiliki,
antara pariwisata, meta ekonomi ,budaya, bahasa, outbond, ekskursi dan pelaksanaan
riset. Ini merupakan suatu keunikan karena dapat membedakan dengan instansi
lainnya. Selain mendapatkan mata kuliah sesuai dengan program studi, mereka juga
membuat mahasiswa asing harus bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar sesuai
mahasiswa asing kegiatan, daerah tujuan wisata, maupun tempat-tempat yang dapat
115
b. Pembelajaran Tujuh Karakter.
ini dirasakan sangat diperlukan bagi setiap orang. Manusia tidak hanya cukup
memiliki hard skill tetapi setiap individu harus memiliki soft skill untuk menunjang
kemampuan kerja mereka pada lingkungan luas. Pembelajaran tujuh karakter ini
dilaksanakan di Universitas Dhyana Pura baru 2 semester dan mendapat respon baik
Tujuh karakter yang ditanamkan pada setiap individu di Universitas Dhyana Pura
adalah:
- Integritas Integrity
- Keberagaman Pluralism
- Kewirausahaan Entrepreneursip
- Keprofesionalan Profesionalisme
116
Saat ini keamanan mahasiswa dapat dikatakan aman dikarenakan ada
penjagaan oleh satpam kampus selama 24 jam setiap harinya. Namun keamanan
sangat diperhatikan pada saat mahasiswa berada di luar kampus, di mana sudah
maupun di bawah jok motor sewaan. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan
kampus selalu bekerja sama dengan pihak kepolisian Sektor Kuta Utara untuk
untuk tinggal di dalam kampus, dan untuk pencatatan masa tinggal selama berada di
kampus maka pihak kampus harus melaporkan keberadaan mahasiswa asing tersebut.
Setiap mahasiswa memperoleh KIPEM dari Keluharan, surat ijin tinggal dari
Lingkungan, dan Surat Tanda Melapor Diri dari Polsek setempat. Hal ini dilakukan
agar mahasiswa memiliki identitas tinggal yang jelas selama di Bali dan
117
Penetapan harga produk dapat dilakukan melalui program antara lain:
Dikarenakan saat ini tidaknya ada harga standar yang berlaku dalam
pelaksanaan program ini, maka diperlukan untuk membuat harga standar yang dapat
diikuti atau disesuaikan dengan kemampuan negara lain selain negara-negara Eropa
tanpa menderita kerugian. Harga yang diberlakukan saat ini sebesar 3.500 Euro.
administrasi-administrasi lokal. Harga paket ini tidak termasuk biaya perjalanan dari
negaranya, pengeluaran pribadi, dan makan. Harga ini tergolong harga normal bagi
mahasiswa Eropa, namun dirasa masih tergolong tinggi bagi calon mahasiswa asing
internasional maka diperlukan satu rekening dengan mata uang asing yang dapat
dilakukan di seluruh dunia, contohnya US$ (Dollar Amerika). Sampai saat ini,
rekening internasional yang dimiliki oleh Undhira masih dalam bentuk Rupiah,
biaya. Selain itu pihak Bank juga memotong biaya administrasi transfer yang sangat
besar dan konversi mata uang ditentukan dengan harga mata uang Rupiah saat
118
pengiriman sampai di Bali. Hal ini menyebabkan pembayaran antara satu dengan
yang lainnya tidak sama. Namun apabila mata uang yang ditetapkan adalah satu mata
koresponden yang dilakukan. Sehingga hal ini akan dapat memberikan bayangan
kepada mahasiswa akan proses prosedur yang ada di Indonesia. Seperti contohnya
mengalami kendala pada birokrasi dan waktu pengumpulan data. Hal ini sering
Selain itu faktor ancaman yang harus diperhatikan adalah keamanan, secara
daerah publik. Contohnya barang hilang di bawah tempat duduk motor sewaan.
Contoh lainnya juga seperti keamanan berkendara di lalu lintas. Sering sekali terjadi
kecelakaan lalu linta yang disebabkan oleh pengendara lokal yang kurang hati-hati
119
dalam berkendaraan sehingga menyebabkan kecelakaan. Namun aparat kepolisian
tersebut berada pada posisi yang benar. Hal seperti ini juga dapat mengurungkan niat
calon mahasiswa asing untuk datang ke Bali dikarenakan mahasiswa asing sering
menjadi pihak yang bersalah hanya karena mereka bule. Oleh sebab itu staff di
asing juga sering memperingatkan hal-hal kecil dalam bidang keamanan sehingga
calon mahasiswa tanggap akan adanya ancaman sehingga mereka lebih berhati-hati
strategi mana yang dianggap paling baik untuk diimplementasikan pada program
Berdasarkan hasil analisis QSPM seperti ditunjukkan pada Tabel 5.6 bahwa
nilai TAS (total attractive score) dari strategi integrasi vertikal dengan skor tertinggi
yaitu 7,23. Hal ini berarti bahwa implementasi program dalam bentuk investasi
fasilitas, seperti pembuatan paket program yang sudah termasuk akomodasi, dalam
Keuntungan dari paket program tentu saja akan dapat meningkatkan kualitas sarana
dan prasarana. Selain itu, membuka kerjasama dengan berbagai pihak seperti travel
120
agent, menjaring mahasiswa asing yang bukan hanya dari kalangan perguruan tinggi
yang memiliki payung MoU dengan Undhira saja akan memberikan dampak positif
6,83. Strategi ini dapat dilakukan dengan cara membuat paket-paket program yang
bukan hanya bertumpu pada durasi 1 (satu) semester namun juga Undhira dapat
contohnya, beberapa kunjungan perguruan tinggi asing dari luar negeri yang hanya
menginginkan paket program selama liburan semester saja dengan durasi 2 minggu
sampai 1 bulan. Hal ini merupakan produk baru yang harus dibuat oleh departmen
pilihan terendah dengan skor 6,67 di mana strategi ini dilakukan melalui penetrasi
121
Tabel 5.6 Quantitative Strategics Planning Matrix (QSPM) Strategi Pemasaran
Program Educational Tourism di Universita Dhyana Pura
Alternatif Strategi
N Strategi Integrasi Strategi
Faktor Utama Weight Strategi Intensif
o Vertikal Diversifikasi
AS1 TAS1 AS2 TAS2 AS3 TAS3
I. Faktor Internal
Kekuatan
1. Lokasi kampus 0.13 4 0.52 4 0.52 4 0.52
2. Fasilitas kampus dan akomodasi 0.10 3 0.30 4 0.40 3 0.30
3. Paket program yang dikemas dengan akomodasi 0.15 3 0.45 4 0.60 3 0.45
4. Fasilitator dan staff 0.14 3 0.42 3 0.42 3 0.42
5. Harga yang terjangkau khusus bagi mahasiswa Eropa 0.03 3 0.09 2 0.06 3 0.09
6. Proses pembelajaran 0.07 3 0.21 3 0.21 4 0.28
Kelemahan
1. Promosi yang kurang maksimal 0.15 3 0.45 3 0.45 3 0.45
2. Kurangnya saluran distribusi program Educational
Tourism 0.13 3 0.39 3 0.39 3 0.39
3. Hubungan kerjasama 0.13 3 0.39 3 0.39 2 0.26
4. Harga program yang kurang standar untuk semua negara 0.03 4 0.12 1 0.03 1 0.03
5. Belum terlibatnya mahasiswa Undhira 0.09 3 0.27 2 0.18 3 0.27
6. Tidak memiliki sarana pembelajaran kebudayaan 0.14 2 0.28 1 0.14 3 0.42
Peringkat 1 3 2
Catatan:
1. AS1 : Attractive Score 1 2. TAS 1 : Total Attractive Score 1
3. AS2 : Attractive Score 2 4. TAS 2 : Total Attractive Score 2
5. AS3 : Attractive Score 3 6. TAS 3 : Total Attractive Score 3
122
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan
Dari hasil analisis dan uraian pada bab terdahulu terhadap lingkungan
kekuatan dari faktor strategis internal (skor 2.09) dan peluang dari faktor
Educational Tourism di Universitas Dhyana Pura saat ini berada pada posisi
Tumbuh dan Bina sehingga strategi yang harus diterapkan adalah penetrasi
123
pasar melalui kerjasama dengan travel agent, dan strategi pengembangan
penawaran paket sesuai dengan keinginan pasar, dan strategi alternative yang
terakhir adalah strategi Intensif dengan jumlah skor 6.67 yang dilakukan
6.2 Saran
sebagai berikut:
124
2. Fasilitas akomodasi yang disediakan kadangkala mengalami kerusakan yang
ketika dibutuhkan.
bagi staff untuk memberikan informasi kepada calon mahasiswa dan calon
asing untuk ikut dalam program ini dikarenakan mahasiswa asing akan
sosialnya.
yang ditentukan.
125
DAFTAR PUSTAKA
126
Kotler,Philip.(2002). Manajemen pemasaran jilid satu edisi milennium.Terjemahan
oleh Hendra Teguh, dkk, dari Marketing Management.10thed.(2000). PT
Penhallindo,Jakarta.
Pitana I Gede dan Gayatri. 2005. Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: CV Andi Offset
Pitana, I Gede dan Diarta, I Ketut S. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Penerbit:
Andi
Poon. 1993. Tourism Technology and Competiitive Strategies. CABI
Rangkuti, Freddy. 2002. Measuring Customer Satisfaction. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Rangkuti. Freddy. 2001. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama
Reid, D dan Bojanik, C. 2006. Marketing for Hospitality and Tourism. Second
Edition. Prentice Hall International, Inc.
127
Ritchie, Brent W. 2003. Aspect of Tourism. Managing Educational Tourism.
Channel View Publications.
Sadguna, Agus Jaya. 2010. Strategi Pengembangan ISI Denpasar Sebagai Daya
Tarik Wisata Kampus Di Bali(tesis). Denpasar: Universitas Udayana
Soekadijo. R. G. 2000. Anatomi Pariwisata, Memahami Pariwisata Sebagai
Sistematic Linkage. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Spillane, James J. 1994. Pariwisata Indonesia: Siasat Ekonomi & Rekayasa
Kebudayaan. Kanisius. Yogyakarta.
Sucherly. 2003. Strategi Pemasaran Jasa Dalam Meningkatkan Keunggulan
Bersaing. Dalam Strategi Baru Manajemen Pemasaran. Editor Usmara, A.
Yogyakarta:Amara Book.
Sudibya, B. 2002. Pengembangan Ecotourism di Bali:Kasus Bagus Discovery
Group. Makalah Disampaikan pada Ceramah Ecotourism di Kampus STIM-
PPLP Dhyana Pura, Dalung, Kuta pada tanggal 14 Agustus 2002.
Suwardjoko, P. Warpani dan Indira P. Warpani. 2007. Pariwisata dalam Tata Ruang
Wilayah. Penerbit ITB
Turker, Pica. 2012. Strategi pemasaran lembaga pendidikan SMP swasta di
Denpasar (tesis). Denpasar: Universitas Pendidikan Nasional
Umar, Husein. 2000. Riset Pemasaran Dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka
Wahyuningrum. 2000. Buku Ajar Manajemen Fasilitas Pendidikan Yogyakarta
:FIP UNY.
Wisata Minat Khusus Menjadi Tren. Suarapembaruan.com. Diakses tanggal 10 Juli
2012.
Yoeti, Oka A. 1997. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: PT.
Pradnya Paramita.
128
LAMPIRAN
129
Lampiran 1 Kuisioner Penentuan Bobot Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman
Program Educational Tourism di Universitas Dhyana Pura Bali Dengan
Teknik
Metode Perbandingan Berpasangan
KUISIONER
Nama :
Jabatan :
Departemen :
Tanggal pengisian :
130
Lampiran 2 Metode Perbandingan Berpasangan Internal
Kekuatan 1 2 3 4
A.
Lokasi kampus
Kelemahan
Promosi yang kurang
G.
maksimal
Kurangnya saluran distribusi
H. program Educational
Tourism
I. Hubungan kerjasama
2 = Jika parameter horizontal lebih penting dari parameter vertikal Pemberian rangking 2 artinya = Tingkat pengaruh agak lemah
1 = Jika parameter horizontal sama penting dengan parameter vertikal Pemberian rangking 3 artinya = Tingkat pengaruh agak kuat
0 = Jika parameter horizontal kurang penting dari parameter vertikal Pemberian rangking 4 artinya = Tingkat pengaruh sangat kuat
131
Lampiran 3 Metode Perbandingan Berpasangan Eksternal
Meningkatnya
kunjungan Meningkatnya
Globalisasi
kunjungan jumlah partner
Eksternal Semakin informasi Pertumbuhan Meningkatnya Inkonsistensi
dari institusi kerjasama
digalakkannya yang ekonomi yang biaya-biaya aturan dan
pendidikan dalam bidang
pariwisata Meningkatnya mendorong menarik minat Bertambahny pengurusan Kurangnya pelaksanaan
dari luar edukasi
minat khusus kesadaran calon wisatawan a kompetitor Krisis administrasi stabilitas terhadap
negeri
oleh berwisata wisatawan untuk program ekonomi di mahasiswa keamanan mahasiswa
Kemenpraf sambil belajar berkunjung berkunjung sejenis daerah Eropa asing Indonesia asing Total Bobot Ranking (pilih salah satu)
1 2 3 4
Peluang
Meningkatnya
kunjungan
A. kunjungan dari
institusi pendidikan
dari luar negeri 0
Meningkatnya
B. jumlah partner
kerjasama dalam
bidang edukasi 0
Semakin
digalakkannya
C. pariwisata minat
khusus oleh
Kemenpraf 0
Meningkatnya
kesadaran
berwisata sambil
D belajar 0
Globalisasi
informasi yang
mendorong calon
wisatawan
E berkunjung 0
Pertumbuhan
ekonomi yang
menarik minat
wisatawan untuk
F berkunjung 0
Ancaman
Bertambahnya
G. kompetitor program
sejenis 0
Krisis ekonomi di
H.
daerah Eropa 0
Meningkatnya biaya-
I biaya pengurusan
administrasi
mahasiswa asing 0
Kurangnya
J keamanan
Indonesia 0
Inkonsistensi aturan
K dan pelaksanaan
terhadap
mahasiswa asing 0
Total General
132
Lampiran 4 Tabulasi Rangking Faktor Internal Strategi Pemasaran
Kekuatan R.1 R.2 R.3 R.4 R.5 R.6 R.7 R.8 R.9 R.10 Total Rata-rata Total Bobot %
A. Lokasi kampus 0 0.03 0.1 0.03 0.17 0.7 0.07 0.04 0.07 0.1 1.31 0.131 13.1
Fasilitas kampus &
B.
akomodasi 0.09 0.07 0.1 0.14 0.1 0.1 0.14 0.12 0.1 0.1 1.06 0.106 10.6
Paket program yang
C. dikemas dengan
akomodasi 0.14 0.07 0.7 0.07 0.09 0.1 0.1 0.08 0.07 0.1 1.52 0.152 15.2
D. Fasilitator dan staff 0.16 0.17 0.17 0.14 0.03 0.17 0.14 0.15 0.13 0.14 1.4 0.14 14
Harga yang terjangkau
E. khusus bagi mahasiswa
Eropa 0.08 0.07 0.03 0.03 0.05 0 0.03 0 0 0 0.29 0.029 2.9
F Proses pembelajaran 0.07 0.1 0.03 0.1 0.07 0.07 0.03 0.08 0.13 0.07 0.75 0.075 7.5
Kelemahan
G.
Promosi yang kurang
maksimal 0.13 0.15 0.14 0.14 0.14 0.13 0.18 0.19 0.17 0.14 1.51 0.151 15.1
Kurangnya saluran
H. distribusi program
Educational Tourism 0.03 0.12 0.03 0.07 0.03 0.7 0.07 0.08 0.07 0.1 1.3 0.13 13
I. Hubungan kerjasama 0.16 0.1 0.14 0.1 0.14 0.17 0.14 0.12 0.13 0.14 1.34 0.134 13.4
Harga program yang
J. kurang standar untuk
semya negara 0.05 0.03 0 0.07 0.03 0.03 0.03 0 0.03 0.03 0.3 0.03 3
K. Belum terlibatnya
mahasiswa Undhira 0.03 0 0.1 0 0.7 0 0.04 0.04 0 0.03 0.94 0.094 9.4
133
Lampiran 5 Tabulasi Bobot Faktor Internal Strategi Pemasaran
Kekuatan R.1 R.2 R.3 R.4 R.5 R.6 R.7 R.8 R.9 R.10 Sub Total Rata-rata Pembulatan
A.
Lokasi kampus 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4
D.
Fasilitator dan staff 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 34 3.4 3
Harga yang terjangkau
E. khusus bagi mahasiswa
Eropa 2 4 4 2 3 4 3 2 3 4 31 3.1 3
F
Proses pembelajaran 2 4 3 4 2 4 3 4 2 4 32 3.2 3
Kelemahan
I.
Hubungan kerjasama 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 2 2
Harga program yang
J kurang standar untuk
semua negara 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 2 2
Belum terlibatnya
K mahasiswa 2 1 3 2 1 2 1 3 2 3 20 2 2
Tidak memiliki sarana
L pembelajaran kebudayaan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1
134
Lampiran 6 Tabulasi Rangking Faktor Eksternal Strategi Pemasaran
G. Bertambahnya kompetitor
program sejenis 3 2 3 3 3 3 4 3 4 4 32 3.2 3
Krisis ekonomi di daerah
H.
Eropa 3 2 3 4 1 2 2 3 3 4 27 2.7 3
Meningkatnya biaya-biaya
I pengurusan administrasi
mahasiswa asing 4 4 3 3 2 2 2 3 2 3 28 2.8 3
Kurangnya keamanan
J
Indonesia 2 2 2 2 3 2 2 2 3 4 24 2.4 2
Inkonsistensi aturan dan
K pelaksanaan terhadap
mahasiswa asing 4 4 4 4 4 4 4 3 3 1 35 3.5 4
135
Lampiran 7 Tabulasi Bobot Faktor Eksternal Strategi Pemasaran
Rata - Pembulata
Peluang R.1 R.2 R.3 R.4 R.5 R.6 R.7 R.8 R.9 R.10 Total Total Bobot %
Bobot rata n
Meningkatnya kunjungan kunjungan
A. dari institusi pendidikan dari luar
negeri 0.16 0.16 0 0.08 0.08 0.04 0.08 0.12 0.12 0.2 1.04 0.104 0.1 1.04
J
Kurangnya keamanan Indonesia 0.16 0.12 0.16 0.12 0.04 0.24 0.04 0.14 0.1 0.04 1.16 0.116 0.12 1.16
136
Lampiran 8 Matriks IFAS
137
Lampiran 9 Matriks EFAS
138
Lampiran 10 Penjumlahan Attractive Score 1 - Strategi Integrasi Vertikal
No Faktor Utama
Weight AS1.1 AS1.2 Rata-rata Pembulatan TAS 1
Faktor Internal
I
Kekuatan
1 Lokasi kampus 0.13 4 4 4 4 0.52
2 Fasilitas kampus dan akomodasi 0.1 3 3 3 3 0.3
Paket program yang dikemas 0.15 2 3
3 dengan akomodasi 2.5 3 0.45
4 Fasilitator dan staff 0.14 4 2 3 3 0.42
Harga yang terjangkau khusus 0.03 3 3
5 bagi mahasiswa Eropa 3 3 0.09
6 Proses pembelajaran 0.07 3 3 3 3 0.21
Kelemahan 0 0
1 Promosi yang kurang maksimal 0.15 3 2 2.5 3 0.45
Kurangnya saluran distribusi 0.13 3 2
2 program Educational Tourism 2.5 3 0.39
3 Hubungan kerjasama 0.13 2 3 2.5 3 0.39
Harga program yang kurang 0.03 4 4
4 standar untuk semua negara 4 4 0.12
Belum terlibatnya mahasiswa 0.09 3 3
5 Undhira 3 3 0.27
Tidak memiliki sarana pembelajaran 0.14 2 2
6 budaya 2 2 0.28
139
Lampiran 11 Penjumlahan Attractive Score 2 - Strategi Intensif
No Faktor Utama
Weight AS2.1 AS2.2 Rata-rata Pembulatan TAS 2
Faktor Internal
I
Kekuatan
1 Lokasi kampus 0.13 4 4 4 4 0.52
2 Fasilitas kampus dan akomodasi 0.1 4 3 3.5 4 0.4
Paket program yang dikemas 0.15 3 4
3 dengan akomodasi 3.5 4 0.6
4 Fasilitator dan staff 0.14 2 3 2.5 3 0.42
Harga yang terjangkau khusus 0.03 2 2
5 bagi mahasiswa Eropa 2 2 0.06
6 Proses pembelajaran 0.07 3 2 2.5 3 0.21
Kelemahan
1 Promosi yang kurang maksimal 0.15 3 3 3 3 0.45
Kurangnya saluran distribusi 0.13 4 2
2 program Educational Tourism 3 3 0.39
3 Hubungan kerjasama 0.13 2 3 2.5 3 0.39
Harga program yang kurang 0.03 1 1
4 standar untuk semua negara 1 1 0.03
Belum terlibatnya mahasiswa 0.09 1 2
5 Undhira 1.5 2 0.18
Tidak memiliki sarana pembelajaran 0.14 1 1
6 budaya 1 1 0.14
140
Lampiran 12 Penjumlahan Attractive Score 3 - Strategi Diversifikasi
No Faktor Utama
Weight AS3.1 AS3.2 Rata-rata Pembulatan TAS 3
I Faktor Internal
Kekuatan
1 Lokasi kampus 0.13 4 4 4 4 0.52
2 Fasilitas kampus dan akomodasi 0.1 2 3 2.5 3 0.3
Paket program yang dikemas 0.15 3 3
3 dengan akomodasi 3 3 0.45
4 Fasilitator dan staff 0.14 2 3 2.5 3 0.42
Harga yang terjangkau khusus 0.03 2 3
5 bagi mahasiswa Eropa 2.5 3 0.09
6 Proses pembelajaran 0.07 4 4 4 4 0.28
Kelemahan
1 Promosi yang kurang maksimal 0.15 2 3 2.5 3 0.45
Kurangnya saluran distribusi 0.13 3 3
2 program Educational Tourism 3 3 0.39
3 Hubungan kerjasama 0.13 4 1 2.5 2 0.26
Harga program yang kurang 0.03 1 1
4 standar untuk semua negara 1 1 0.03
Belum terlibatnya mahasiswa 0.09 2 3
5 Undhira 2.5 3 0.27
Tidak memiliki sarana pembelajaran 0.14 4 2
6 budaya 3 3 0.42
141
142