Ab 2 Makalah 3
Ab 2 Makalah 3
i
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkah, rahmat
dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
Tugas mata kuliah Akuntansi Biaya.
Tugas analisis ini dibuat untuk melengkapi tugas perkuliahan dan memenuhi
komponen penilaian dalam mata kuliah Akuntansi Biaya yang diberikan oleh Ibu Arly
selaku dosen Akuntansi Biaya dan juga untuk lebih memahami tentang Akuntansi Biaya
terutama dalam pengalokasian biaya supporting ke biaya operating.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Arly, selaku dosen pengajar.
Karena beliau yang mengajari dan membimbing kami tentang Alokasi Biaya. Serta rekan -
rekan kelas yang telah memberikan saran dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa tugas rangkuman ini kurang dari kesempurnaan, baik dari
bentuk penyusunan maupun materi di dalamnya. Terima kasih bagi yang membaca dan
meminta maaf apabila ada kekurangan, semoga makalah ini benar - benar bermanfaat bagi
kita semua.
Penulis
i
Statement of Authorship
Kami yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa makalah ini adalah murni
hasil pekerjaan kami. Tidak ada pekerjaan orang lain yang sdigunakan tanpa menyebutkan
sumbernya
1306391320 1306469323
ii
Daftar Isi
BAB I
BAB II
BAB III
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang diperuntukkan bagi proses
pelacakan, pencatatan, dan analisis terhadap biaya - biaya yang berhubungan dengan
aktivitas suatu organisasi untuk menghasilkan barang atau jasa. Biaya didefinisikan sebagai
waktu dan sumber daya yang dibutuhkan dan menurut konvensi diukur dengan satuan mata
uang. Penggunaan kata beban adalah pada saat biaya sudah habis terpakai.
Dalam makalah ini membahas tentang UKM Teras Kafe 333 yang kami analisis
mengenai pengalokasi biaya supporting department ke production departement di Kafe
tersebut.
1
1.2 Tujuan Makalah
1. Makalah ini dibuat untuk melengkapi tugas mata kuliah Akuntansi Biaya.
2. Makalah ini juga dibuat agar pembaca lebih memahami Alokasi Suporting Department.
3. Menganalisis Alokasi biaya yang tepat bagi UKM yang kami pilih.
Teras Cafe 333 adalah sebuah Kafe yang berdiri sejak pertengahan tahun 2014 di
Jl.Abdul Majid No.3, Jakarta Selatan. Teras Kafe adalah Usaha Kecil Menengah yang
bergerak dibidang Makanan dan Minuman. Sebelumnya Teras Kafe beroperasi di daerah
Fatmawati dengan nama Grilled and Babeque Cafe namum semenjak berlangsungnya
proyek MRT di Jl.Fatmawati raya, Grilled and Barbeque Cafe berpindah tempat dan
berubah nama menjadi yang sekarang, alasan pergantian nama ini dikarenakan lokasi Kafe
yang baru berada di Teras atau balkon sebuah rumah kos.
Teras Kafe didirikan oleh 3 orang sahabat yang menemukan hobi yang sama dalam
industri makanan. Pendiri Teras Kafe adalah Patricia, Johan, dan Ato Zulkarnaen. Teras
Kafe menjual berbagai jenis makanan dari yang Western sampai yang Tradisional. Range
harga makanan dan minuman yang dijual sekitar 20.000-150.000. Menu favorit di Teras
Kafe adalah Steak Wagyu. Teras Kafe memiliki jumlah 8 pegawai.
2
BAB II
ISI
Agar lebih terfokus kita menggunakan single rate method untuk mengalokasikan biaya
dari tiap support department menggunakan budgeted rate dan budgeted hours yang
digunakan oleh departemen lain. Alokasi biaya supporting department dapat dibagi menjadi
3 metode yaitu Direct Method, Step-down Method, dan Reciprocal.
1. Direct Method
Metode langsung (direct method) dapat memberikan benefit dan disadvantage bagi
perusahaan. Benefit yang dapat diterima adalah berupa kesederhanaan (simplicity),
yakni perusahaan tidak perlu memprediksi kegunaan dari service support-department
yang dimiliki untuk support department lainnya. Sedangkan disadvantage nya adalah
perusahaan tidak mengetahui informasi mengenai service timbal balik yang berada
diantara support department sehingga dapat menyebabkan estimasi biaya operating
department yang tidak akurat.
2. Step-down Method
Bedanya dengan direct method, step down method mengalokasikan biaya support-
department ke operating department dan support department lainnya. Dalam
mengalokasikan biaya support department dengan menggunakan Step-down method,
harus ada salah satu support department yang didahulukan, tidak bisa dua atau lebih
department sekaligus. Keputusan mana yang terlebih dahulu dialokasikan datang dari
kebijakan perusahaan itu sendiri dan biasanya berdasarkan persentase pembebanan
paling besar.
3
3. Reciprocal Method
Foods
Drink
4
bagian accounting dan bagian keuangan dan di departement cash in adalah bagian kasir.
Dalam pengalokasian kedua biaya supporting ini, kami mengasumsikan departement cash
out menggunakan jumlah jam kerja pegawai dan mengasumsikan departement cash in
berdasarkan jumlah pegawai. Berikut adalah data hasil wawancara:
Jam Kerja 40 jam 330 jam 330 jam 330 jam 730 jam
Didalam departemen cash out terdapat akuntan dan bagian keuangan, gaji akuntan
3.000.000 dan keuangan. Bagian keuangan diurus oleh salah satu pemilik yaitu Ibu Patricia,
selama mengurus keuangan Ibu Patricia mendapat persentase pembagian yang lebih besar
dibandingkan yang lainnya, setelah mewawancarai beliau dia mendapat sekitar Rp
2.000.000. Sedangkan didalam departemen cash in terdapat kasir yang gaji nya 2.200.000
dan didalam departemen foods terdapat depresiasi aset tetap seperti microwave, kulkas dan
gedung yang harga perolehannya Rp 2.000.000.000 dan dialokasikan untuk toko sebesar
50% Rp 1.000.000.000. Dialokasikan untuk departemen foods 75% dan untuk departement
drink 25% serta didepresiasikan 20 tahun.
5
Overhead Rp5.000.000 Rp 2.200.000 Rp4.587.000 Rp1.656.667 Rp13.443.667
Rp 2.500.000 Rp 2.500.000
Rp 1.760.000 Rp 440.000
14 Departemen foods
x 2.200.000
5 menanggung beban departemen
cash in sebesar Rp1.760.000 , lalu departemen drinks menanggung departemen cash in
6
sebesar Rp440.000 dengan perhitungan . Pengalokasian direct method paling simple
karena departemen supporting langsung ke departemen operating.
330
2 Mengalokasikan biaya
x100
x100%%
990
7 supporting ke biaya operating
menggunakan Step Down method, mendahulukan departement yang mendapatkan
pembebanan alokasi lebih besar dari departement yang lain. Diperhitungan ini
departement Cash Out mendapat pembenanan biaya dari Cash In sebesar 28,57% dan
departement Cash In mendapat pembenanan biaya dari Cash Out sebesar 33,33% .
Maka yang dilakukan perhitungan terlebih dahulu adalah Cash In.
7
Rp 628.571 Rp 1.257.143 Rp 314.286
Rp 2.814.286 Rp 2.814.285
2 Menggunakan step
x 2.200.000
7 down cash in terlebih
dahulu dalam mengalokasikan cash in ke departemen cash out, foods dan drink
maka menggunakan jumlah tenaga kerja dari masing masing departement. Maka
biaya yang didapat departement cash out dari departement cash in adalah Rp
628.571 yang didapat dari penyebut nya berasal dari penjumlahan jumlah tenaga kerja
departement cash out, foods dan drink, sedangkan pembilangnya berasal dari jumlah
tenaga kerja departement cash out itu sendiri. Total biaya dari departement cash out
adalah Rp 5.628.571 yang merupakan penjumlahan biaya departement itu sendiri
ditambah pengalokasian dari departement cash in.
8
2. Step Down - Cash Out
Rp 3.093.333 Rp 773.333
9
Menggunakan step down cash out terlebih dahulu hasilnya akan berbeda dengan
cash out. Karena hasil yang dialokasikan berbeda, pada cash in terlebih dulu biaya
department foods adalah Rp 9.347.000 dan departement drinks adalah Rp 4.096.667.
Sedangkan pada step down cash in terlebih dahulu biaya department foods adalah Rp
8.658.429 dan departement drinks adalah Rp 4.785.238.
2.3.3 Reciprocal
10
Persamaan
A = 5.000.000 + 0,2857 C
C = 2.200.000 + 0,333 A
A - 0,0953A = 5.628.571.429
0,9047 A = 5.628.571,429
A = 6.221.052,632
C = 4.273.684.211
11
BAB III
Penutup
Metode pengalokasian biaya supporting departemen dibagi menjadi tiga yaitu, direct method,
step down dan reciprocal. Berdasarkan penjelasan diatas bahwa UKM restaurant tersebut
menggunakan akuntan dikarenakan ketiga pemilik sibuk dengan pekerjaannya. Seharusnya dengan
biaya overhead departement operating, tidak seharusnya menggunakan akuntan dalam
menghitung pendapatannya.
Bagi departement foods paling untung menggunakan metode step down cash in yaitu Rp
8.658.429. Sedangkan bagi departement drinks paling untung menggunakan metode step down
cash out yaitu sebesar Rp 4.096.667.
12