Anda di halaman 1dari 9

PENGENDALI LEVEL AIR PADA STEAM DRUM BOILER

BERBASIS DCS (DISTRIBUTED CONTROL SISTEM)

Decy Nataliana[1], Nandang Taryana[2], Eqi Rifqi Farisi[3]

Jurusan Teknik Elektro


Institut Teknologi Nasioanal - Bandung

ABSTRAK

Dalam dunia industri, salah satu tantangan dan menjadi isu utama adalah mengenai peningkatan kualitas
produksi. Salah satu faktor yang berpengaruh dalam peningkatan kualitas ini adalah kondisi kestabilan proses itu
sendiri serta seluruh individu yang terlibat dalam proses yang dapat meningkatkan performansi dan mengurangi
keragaman pada proses. Salah satu plant yang digunakan pada proses pembuatan ACID (asam sulfat) adalah
Boiler. Boiler digunakan untuk menurunkan temperatur gas sulphur yang dilewatkan melalui tube-tube, dan
memisahkan fluida antara fase gas (uap air) dan fase cair (air). Pada sistem umpan balik air Boiler dibutuhkan
pengendali yang mampu menjaga kestabilan level air. Oleh sebab itu dilakukan sistem pengendalian berbasis
DCS (Distributed Control Sistem) Centum VP Yokogawa sebagai sistem kendali yang mampu menghimpun
(mengakuisisi) data dari lapangan dan memutuskan tindakan yang perlu dilakukan pada aktuator untuk
kestabilan level air. Sebagai indikasi bahwa pengendalian level telah berfungsi dengan baik adalah dengan
mengukur pressure steam yang dihasilkan, besarnya temperatur, dan jumlah produksi steam. Analisis sistem
dilakukan dengan melihat respon waktu terhadap pengukuran sehingga dapat dilihat kestabilan sistem dari osilasi
yang terjadi dan analisis statistik deskriptif. Terdapat tiga kondisi pengujian yaitu pengendalian level sebelum
menggunakan DCS yang dilakukan pada setpoint 55% dan pengendalian level air berbasis DCS dengan setpoint
70%, 60% dan 65%. Dari hasil pengujian pada kendali level air pada steam drum Boiler berbasis DCS Centum
VP terdapat osilasi untuk setpoint level 70% sebesar 10,4%. Pada setpoint level 60% terjadi osilasi sebesar 6,6%.
Dan pada setpoint level 65% terjadi osilasi sebesar 3,2%. Sedangkan osilasi yang terjadi sebelum menggunakan
DCS sebesar 8%, sehingga osilasi terkecil setelah menggunakan DCS adalah pada setpoint 65%.

Kata kunci : Boiler, DCS, setpoint, level, flow, pressure, temperatur.

ABSTRACT

In industrial world, one of challenges and become a major issue is concerning the increase in production
quality. One of the factors influental in this quality improvement is the stability condition process itself as well as
all individual involved in the process that can sustainably improve performance and reduce variability in the
process. One of plant which is used in the process of making ACID (sulfuric acid) is Boiler. Boiler are used to
lower the temperature of the gas sulfur is passed through tubes, and separate the fluid between the gas phase
(Water vapor) and liquid phase (water). On feedback system Boiler water controller needed to have stable
water levels. Because of was carried out based control system DCS (Distributed Control Sistem) which is the
Centum VP Yokogawa control system capable to collect ( acquisition) data from field and decides action that
need to be done at actuator for stability of water level. Asindication that the level of control has functioned well
is by measuring the pressure of steam generated, the magnitude of the temperature, and amount of steam
production. Analysis carried out by observing the system time responseof measurement so that it can be seen
from the oscillation of the system stabilityis happening and the descriptive statistical analysis. There are three
condition of assaying that is operation of level before using DCS done at setpoint 55% and operation of level
water bases on DCS with setpoint 70%, 60% and 65%. From result of assaying at control level water at steam
shell Boiler bases on DCS Centum VP there is oscillation for setpoint level 70% equal to 10,4%. At setpoint level
60% happened oscillation equal to 6,6%. And at setpoint level 65% happened oscillation equal to 3,2%. While
oscillation happened before using DCS equal to 8%. so smallest oscillation after using DCS is at setpoint 65%.

Keyword : Boiler, DCS, setpoint, level, flow, pressure, temperature.

PENDAHULUAN Differential EJA 110 Untuk mengukur


Pressure Yokogawa ketinggian air
dan pengendali
Boiler secara umum terdiri dari buka tutup valve
beberapa sistem, diantaranya adalah sistem air untuk menjaga
umpan, sistem steam dan sistem bahan bakar ketinggian air
yang terintegrasi menjadi satu kesatuan. pada posisi
setpoint.
Sistem air umpan berfungsi sebagai penyedia
Level Vega Cap 11R Pemberi isyarat
air untuk Boiler yang bekerja secara otomatis switch EXS alarm level dan
sesuai kebutuhan. Pada sistem umpan balik air sebagai interlock
Boiler dibutuhkan pengendali yang mampu system
menjaga kestabilan level air. Pengendalian Termokopel Tipe K Mengukur
temperatur gas
level air pada drum Boiler-1 pada Acid Plant-3 sulphur
berbasis Distributed Control System (DCS) Pressure EJT Yokogawa Mengukur
Centum Vp dari Yokogawa yang berfungsi Transmiter tekanan steam
untuk menjaga kestabilan level air dan Boiler
mengetahui kinerja proses pada plant Pressre Switzer Pemberi isyarat
melalui Human Machine Interface (HMI) dan Switch Instrument alarm pressure
pengaturan setpoint, bukaan atau tutupan Limited dengan range 2-
20 barg dan
control valve, melalui Human Interface
sebagai
Station (HIS). interlock
Plant yang digunakan adalah Boiler yang system.
terdapat pada Acid Plant-3 di PT.IndoBharat Vortex Model DY Untuk
Rayon Purwakarta. Variabel yang dikendalikan (Digital mengukur
adalah level air pada vesel boiler, pressure, Yewflo) Vortex jumlah
temperatur, dan hasil produksi uap panas Flowmeter produksi steam
dengan flow. Sinyal input berasal dari sensor dari Boiler
differetial pressure transmitter untuk sensor Aktuator Globe Valve Elemen
level, termokopel untuk sensor temperatur, penggerak
pressure transmitter untuk sensor pressure, sebagai
pensupply air
dan vortex untuk sensor massflow. Software
ke drum Boiler.
yang digunakan sebagai kendali dan pemroses
data adalah DCS Centum VP Yokogawa.
Boiler
Boiler yang digunakan pada plant ini
METODOLOGI
adalah Waste Heat Boiler dengan common
steam drum sebagai penampung air umpan
Sistem Instrumentasi Boiler
sebelum masuk ke drum Boiler.
Alat-alat instument yang digunakan pada
Boiler untuk mendukung pengendalian level
pada steam drum boiler dapat dilihat pada
tabel 1. [4, 5]

Tabel 1 Instrument yang digunakan pada


Boiler
Nama
Tipe Keterangan
Instrument
Boiler Waste Heat Untuk
Boiler menurunkan
tempertur gas
sulphur SO2.
Kendali DCS Centum VP Pengendali
Yokogawa (pemroses data)
dengan controller
PID Gambar 1 W.H.Boiler
2

(Human Machine Interface) dilakukan pada


Pemanasan pada boiler mengakibatkan kendali UT550.
penguapan sehingga menghasilkan steam yang
dialirkan ke Common steam drum. Pada Boiler
terdapat termokopel jenis K untuk mengetahui
temperatur gas sulphur (SO2), pada Common
Steam Drum terdapat Level Indicator Control
(LIC) yang terhubung ke globe valve untuk
mengendalikan level air. Level switch
digunakan untuk memberi isyarat alarm dan
sebagai interlock system jika ketinggian air low
atau high. Pressure transmitter untuk
mengetahui tekanan steam, pressure switch Gambar 3 Blok diagram system
untuk memberi isyarat alarm dan interlock
system jika tekanan melebihi batas maksimal, Sistem pengkabelan dari sensor melalui
dan vortex flowmeter untuk mengetahui jumlah junction box dengan jenis komunikasi fieldbus
produksi steam yang dihasilkan. untuk mempermudah dalam pengecekan dan
mengurangi jumlah pengkabelan, sub station
Pengendali Instrument Boiler [1] berisi sekumpulan kabel dari junction box
DCS (Distributed Control Sistem) untuk diproses diFCS (field control station)
Centum VP Yokogawa sebagai sistem kendali hingga ditampilkan dan disimpan di PC
mampu mengakuisisi/memperoleh data dari sebagai HMI (human machine interface).
lapangan dan memutuskan tindakan yang akan Untuk total produksi steam menggunakan
dilakukan pada aktuator. Hasil pengukuran kendali YFCT karena belum dihubungkan ke
oleh sistem instrumentasi di Plant dapat DCS. [4, 5]
ditampilkan dan dikendalikan pada PC yang
telah terhubung dengan DCS. Pengendalian Level Air Boiler[2]

Sistem kendali yang digunakan dalam


pengendalian level air pada steam drum Boiler
adalah loop kendali umpan balik (Close loop)
dengan jenis proses produksi kontinyu.

Steam

pengendali aktuator proses

Setpoint,+ e DCS Globe SteamDrum c


Level - Valve Boiler Display
-
(PV
Sensor/Transmiter Level)

Differential
Pressure(LIC)

Gambar 2 Blok Diagram Sistem kendali Gambar 4 Blok diagram loop kendali umpan
konvensional balik
Sistem kendali konvensional untuk level
Sistem kendali yang digunakan pada level
air pada steam drum Boiler serta indikator /
air steam drum Boiler- terdiri dari :
pengukuran pressure steam, temperatur, dan
Sensor : Level Transmitter
total produksi steam dilakukan secara terpisah.
Aktuator : Globe Valve
Dengan display hasil pengukuran proses
Pengendali : Level Controller
dilapangan, tanpa adanya grafik, simulasi
e : Error dari setpoint terhadap
objek, dan database pengukuran sebelumnya.
level air steam drum boiler
Untuk pengaturan PID dan sebagai HMI
c : Ketinggian air

Setpoint : Ketinggian air pada steam Pengukuran pressure steam menggunakan


drum yang dikehendaki. pressure transmitter dan pressure switch.
Pressure transmitter untuk mengetahui nilai
besaran tekanan yang terukur pada steam
drum.
Pressure Differential
Salah satu jenis alat ukur level adalah
Differential Pressure. Pengukuran ini
menggunakan jenis differential pressure
transmitter model EJA110A yang diproduksi
oleh Yokogawa, dengan output 4-20 mA DC.

Gambar 7 Pressure switch

Pressure switch yang digunakan pada


steam drum boiler adalah Switzer Instrument
(a) (b) Limited dengan range 2-20 barg sebagai isyarat
tekanan, digunakan 2 buah pressure switch
Gambar 5 Instrumen level yang bekerja pada dua kondisi tekanan, yaitu
kondisi high dan kondisi high high, pada
Pada boiler terdapat 2 jenis sensor, yaitu boiler-1 kondisi high diset 18 bar dan kondisi
level transmitter (Differential Pressure) high high diset 18,5 bar. Jika tekanan 18 bar
(gambar 1a), dan level switch (gambar 1b). maka alarm high akan aktif dan jika tekanan di
Keduanya mempunyai peranan masing- atas 18,5 bar maka akan terjadi trip.
masing. Level switch sebagai isyarat jika tinggi
permukaan air pada boiler kondisi low dengan Pengujian Sistem DCS
memberikan alarm. Level transmitter Pengujian sistem DCS untuk level air
digunakan sebagai alat pengukur ketinggian pada steam Boiler dilakukan dengan melihat
dan mengendalikan valve agar membuka atau hasil pengukuran sebelumnya yang masih
menutup sampai ketinggian air pada Boiler terekam di PC dan log book pengukuran
tercukupi. sebelum digunakan DCS.
Level Switch
Level switch berfungsi untuk memberi
peringatan pada saat air kurang dan berlebih
dengan alarm dan sebagai interlock system.
Level switch yang digunakan diproduksi oleh
Vega dengan jenis Vega Cap 11R EXS.
Prinsip kerjanya berdasarkan normally close,
yaitu akan non-aktif jika diberi tegangan dan Gambar 8 HIS desktop area
aktif jika tidak diberi tegangan.
HIS (Human Interface Station) pada PC
Pressure (Personal Computer) terdapat browser bar
Pressure yang digunakan pada sistem sebelah kiri sebagai menu tampilan (overview),
instrumen ini ialah pressure transmitter dan system message banner pada bagian atas yang
pressure switch. berisi informasi error yang terjadi, dan
tampilan Acid Plant-3 yang menampilkan hasil
pengukuran dan aksi pengendalian.

Penalaan PID
Untuk penalaan PID setelah proses
Gambar 6 Alat ukur pressure berlangsung digunakan metode Trial error,
yaitu dengan mencoba berulang kali merubah

nilai-nilai parameter agar menemukan nilai


yang terbaik. Adapun prosedur dalam penalaan
PID ini adalah :
1. Kondisi proses pada plant dalam keadaan
runing.
2. Kondisikan sistem kendali pada posisi Tabel 2 Parameter level air
manual. Variabel
Parameter Keterangan
3. Ubah nilai-nilai parameter PID hingga I II III
menemukan nilai yang terbaik Setting high 100% 100% 100% Maksimum
Setting low 0% 0% 0% Minimum
berdasarkan sinyal osilasi terhadap Setting alarm 90% 90% 90% Alarm
setpoint pada grafik. high aktif pada
Untuk level dan temperatur level 90%
Setting alarm 50% 45% 45% Alarm
menggunakan PID. low aktif pada
Untuk pressure dan flow level 50%
Setting alarm 100% 100% 100% trip pada
menggunakan PI dengan D sekecil high high level 100%
mungkin. Setting alarm 35% 35% 35% trip pada
Mengatur/memperbesar nilai P low low level 35%
Setpoint 70% 60% 65% Kondisi
(1/Gain) untuk menghilangkan level yang
osilasi. diinginkan
Memperbesar nilai I untuk P(proportional) 20% 20% 20%
I(integral) 7 /s 7 /s 7 /s
menghilangkan error (amplitudo D(derivative) 1s 1s 1s
tinggi).
Memperbesar nilai D untuk Terdapat 3 kali perubahan parameter
mempercepat kestabilan dengan terhadap level untuk penyesuaian terhadap
perioda (T) yang sekecil mungkin. kebutuhan proses dan kondisi dilapangan
4. Lihat sinyal yang dihasilkan setelah dengan nilai setpoint yang berbeda.
melakukan perubahan nilai PID.
5. Ulangi langkah 3 dan 4 hingga didapat Tabel 3 Parameter temperatur Furnace
nilai-nilai PID yang terbaik dengan respon Variabel (oC)
Parameter Keterangan
I II III
yang cepat, overshoot, dan offset sekecil
Setting high 1200 1200 1200 Maksimum
mungkin. Setting low 0 0 0 Minimum
6. Kondisikan sistem kendali pada posisi Setting alarm 970 970 970 Alarm aktif
automatis. high
Setting alarm 0 0 0 Alarm aktif
low
Setting alarm 1150 1150 1100 Trip
high high
Setting alarm 0 0 0 Trip
low low
Setpoint 960 930 900 Pengaturan
P(proportional) 15% 15% 75%
I(integral) 20 s 20 s 6s
D(derivative) 0s 0s 2s

Gambar 9 Display tuning level Terdapat beberapa kali perubahan pada


parameter pada temperatur Furnace,
Pada Gambar 9 dapat dilihat tampilan dikarenakan masih terdapat osilasi yang cukup
penyetelan parameter untuk level air pada signifikan sehingga dilakukan penyesuaian
steam drum boiler untuk setpoint level 60%. terhadap nilai PID dan setpoint.
Grafik pada tampilan menunjukkan pergerakan
control valve untuk garis warna merah,
setpoint untuk garis warna putih, dan prosess
value untuk garis warna biru.

19.00 60,8 365,2 15,1 932,9


19.30 67,5 370 15,3 938,9
20.00 66,5 368,6 14,9 936
Gambar 10 Display trend 20.30 65 369,5 15 935,8
21.00 64,2 370,9 15,1 936,2
21.30 64,3 369,8 15,1 936,9
Gambar 10 menampilkan grafik 22.00 55,6 366,9 14,6 935,7 81,8
pengukuran level, temperatur dan pressure 22.30 61,7 366,2 14,6 940,1
23.00 58,7 368,1 14,6 933,8
steam. Dari grafik dapat dilihat hasil 23.30 56,3 369,4 14,7 934,7
pengkuran yang telah berlangsung. 00.00 62,3 368,6 14,2 931,7
00.30 57,1 366,5 14,4 930,7
01.00 60,5 365,1 14,5 931
Tabel 4 Hasil pengukuran tanpa DCS 01.30 58,8 366 14,9 930
Level air Pressure steam Flow 02.00 61,5 367,2 14,9 930,3
Waktu
(%) (barg) (ton/8 jam)
02.30 59,8 367,1 14,8 931,5
07.00 56 7,1
03.00 59,7 367,2 14,9 942,4
08.00 55 7,1 03.30 61,3 366,3 14,8 929,2
09.00 55 7,2 04.00 55,8 367,2 15,1 932,2
10.00 59 7,1 04.30 59,9 368 14,9 932,5
11.00 58 7,1 05.00 61,5 366,3 14,3 930,3
12.00 58 7,1 05.30 55,7 367 14,3 928,8
13.00 53 7,1 06.00 61,7 367,5 14 930,7 81,9
14.00 55 7,2 64,598 06.30 55,7 367,2 14,6 938,3
15.00 55 7,3 07.00 62,3 360,7 14,8 928,3
16.00 56 7,3 07.30 56,3 352 14,9 936,8
17.00 52 7,2 08.00 57,5 341,6 14,7 930
18.00 56 7,3 08.30 62,2 338 14,6 929
19.00 55 7,2 09.00 59,5 340,6 14,1 936,1
20.00 51 7,2 09.30 56,8 343,6 15,2 938,2
21.00 56 7,3
22.00 55 7,4 64,638
23.00 55 7,1 Tabel 5 merupakan hasil pengukuran tiap
24.00 52 7,2
01.00 52 7,2
setengah jam pada tanggal 24-25 Mei 2010
02.00 57 7,1 untuk level air pada steam drum Boiler,
03.00 55 7,1 temperatur keluaran Boiler-1, pressure steam
04.00 53 7,1
05.00 55 7,2 drum boiler, dan temperatur furnace berbasis
06.00 54 7,2 64,676 DCS. Pengukuran flow untuk mengetahui
jumlah produksi steam boiler yang dihitung
Pada tabel 4 dapat dilihat hasil per 8 jam. Jam 10.00 sampai 21.30 merupakan
pengukuran level air pada drum Boiler, hasil pengukuran untuk setpoint level air 70 %,
pressure steam boiler, dan flow untuk dan pukul 22.00 sampai 09.30 untuk setpoint
menghitung produksi steam dari Boiler. level air 60 %.
Pengukuran dilakukan pada tanggal 7 januari
2010 sebelum digunakan sistem kendali DCS. Tabel 6 Data pengukuran terakhir
Level Pressure T.Furnace T.Boiler T.inlet Flow
Tabel 5 Hasil pengukuran berbasis DCS 64,3 14,4 899,7 379 436,6
66 15,3 903,5 377,6 435,4
Level Temp. Pressure Temp. Flow 66,4 14,9 905 379,4 435,3
Waktu
air Boiler-1 steam Furnace (ton/8
65,7 15,3 900,5 376,8 435,1
(%) (oC) (barg) (oC) jam)
66,9 14,8 897,7 370,1 429,6
10.00 67,3 349,1 14,6 933,5
65,5 14,5 898,7 372,6 431
10.30 63,3 333,2 14,9 928,4
65,2 14,7 902,8 371,3 435
11.00 63,2 334,1 15,1 946,8
65,4 15,4 900,3 366,5 435,1
11.30 57,1 333,1 14,7 934,2
67,1 15,6 898,1 355,4 432,1
12.00 63 332,5 14,3 926,5
65,9 16 899,2 369,7 440,1
12.30 63,6 348,5 14,9 935,1
65,5 15,6 900,9 376,2 436,2
13.00 58,2 355,1 15 954,3
67,5 14,7 895 355,9 434,8
13.30 63,7 361,4 14,8 962,8
64,6 15 900 353,7 433
14.00 60 353,1 14,9 956,2 81,8
14.30 60,7 343,3 14,8 952,9 65,8 15,9 897 357 435,4 98200
15.00 60,5 365,8 14,3 940,7 67,4 15,6 897,7 368,2 434,6
15.30 57,3 372,1 15 950,9 66 15,6 897,7 381 432,4
16.00 60,5 379,6 15,2 990,2 64,8 15,1 899,2 378,9 435,3
16.30 60,6 372,1 14,9 980,3 66,9 15,5 900,3 382,4 434,7
17.00 62,5 369,3 15 965,5 67,5 15,9 905,9 389,1 438
17.30 66,1 365,9 14,4 937,2 65,1 15,9 903 383,7 436,2
18.00 65,9 370,4 14,6 929,5 64,7 15,6 895,1 370,2 425,7 98326
18.30 61 368,6 14,9 930 65,3 15,7 898,9 379,2 433,2

66,7 15,4 902,6 383,5 436 membuka valve agar air masuk sehingga nilai
65,3 15,5 903,3 379,8 431,3
setpoint tercapai.
Tabel 6 merupakan data pengukuran pada Grafik respon waktu level menjelaskan
jam 01.00 00.00 tanggal 12-13 Agustus 2010 bahwa air yang masuk ke Boiler menyesuaikan
untuk setpoint level 65%. terhadap nilai setpoint, untuk setpoint 65%
osilasi lebih mendekati nilai setpoint diantara
ANALISIS SISTEM KENDALI LEVEL 64,3 67,5 (3,2%), untuk setpoint 60% terjadi
AIR BOILER osilasi sebesar 6,6% (55% - 62%) sedangkan
untuk 70% antara 57,1% - 67,5% (10,4%).
Respon Waktu Level Setpoint muncul berdasarkan kondisi Boiler,
Respon level air drum boiler terhadap waktu Valve akan membuka atau menutup ketika
pada tanggal 7 Januari 2010 tanpa DCS berada pada posisi setpoint, sehingga
menyebabkan level air naik turun. Kestabilan
a level air juga dipengaruhi oleh besarnya
temperatur gas di Furnace yang masuk ke
b boiler.
Pressure steam yang dihasilkan boiler
dikendalikan dengan menjaga kestabilan level
air dan temperatur yang masuk ke Boiler. Jika
air terlalu banyak di Boiler maka steam yang
Gambar 11 Respon waktu level tanpa DCS dihasilkan tidak maksimal menyebabkan
adanya kandungan air pada steam dan
Gambar 11 merupakan grafik respon level temperatur keluaran Boiler turun, sedangkan
air terhadap waktu yang dilakukan pada jika air di Boiler terlalu sedikit akan
tanggal 7 Januari 2010 (Tabel 4) sebelum menyebabkan steam kering dan temperatur
digunakan sistem DCS, (a) adalah nilai proses keluaran boiler naik sehingga tujuan proses
(PV) pengukuran dan (b) adalah nilai setpoint temperatur gas SO2 tidak tercapai. Dalam
(SV) yaitu 55% dengan osilasi sebesar 8%. keadaan darurat untuk menurunkan pressure
dengan membuang steam melalui drain atau
Respon level air pada steam drum boiler safety valve hingga kebutuhan proses tetap
terhadap waktu pada tanggal 24-25 Mei 2010 terpenuhi.
berbasis DCS dengan nilai setpoint 60% Temperatur gas boiler dapat dikendalikan
dengan mengendalikan level air pada boiler,
a dan bypass dari Furnace sehingga temperatur
gas keluaran Boiler dapat diturunkan dengan
mengurangi gas yang masuk ke Boiler dari
b Furnace dan menambah bukaan valve yang
langsung ke keluaran Boiler sebelum proses
katalisasi di Converter sehingga proses

katalisasi dapat terjadi dan pengendalian level
Gambar 12 Respon waktu level untuk setpoint air pada boiler lebih stabil karena adanya
65% penurunan gas pada Boiler.
Pengaruh level air pada drum Boiler
Pada gambar 12 dapat dilihat grafik terhadap variabel lainnya, yaitu :
respon waktu level untuk setpoint 60% dan Level dipengaruhi oleh temperatur gas
terjadi osilasi sebsar 3,2% pada tanggal 12-13 sebagai bahan bakar yang masuk ke pipa
Agustus 2010 (Tabel 5), (a) menunjukkan nilai pada Boiler. Jika temperatur tinggi akan
pengukuran dan (b) sebagai titik tumpu menyebabkan proses penguapan air pada
setpoint. Ketika level melebihi setpoint maka drum Boiler semakin tinggi.
pengendali menutup valve agar level tetap Level tinggi akan menyebabkan steam
berapa pada posisi setpoint, dan ketika level yang dihasilkan mengandung uap air. Dan
dibawah setpoint maka pengendali akan jika level terlalu rendah maka akan

menghasilkan steam yang terlalu kering Standar deviasi 14,71 11,58


Koefisien variasi 4,09 % 3,23 %
dan akan menyebabkan kerusakan pada
pipa-pipa pada Boiler Hasil analisis data untuk pressure steam
Penyebab tingginya pressure adalah menggunakan metode statistik deskriptif
temperatur di Boiler dari temperatur Furnace. didapatkan nilai-nilai pada tabel 9.
Untuk mengatasinya yaitu dengan membuang
air/steam (blow down) pada Boiler dan Tabel 9 Hasil analisis data untuk pressure
mengurangi kecepatan pompa sulphur yang steam
masuk ke Furnace dan terdapat safety valve Parameter Tanpa
Setpoint 70% Setpoint 60%
DCS
untuk keadaan darurat dengan membuang Mean 7,18 barg 14,87 barg 14,71 barg
steam jika temperatur dan pressure melebihi Nilai Min 7,1 barg 14,3 barg 14 barg
batas maksimal dan untuk kebutuhan proses. Nilai Max 7,4 barg 15,3 barg 15,2 barg
Temperatur gas SO2 pada Furnace Range 0,3 1 1,2
Standar
dipengaruhi oleh putaran motor untuk deviasi
0,0868 0,2665 0,3530
pemompa sulhur dan tekanan angin untuk Koefisien
1,208% 1,957% 2,399%
menghasilkan gas SO2. Semakin cepat putaran variasi

motor, maka temperatur akan semakin tinggi Hasil analisis data untuk temperatur
sehingga mempengaruhi temperatur gas SO2 Furnace menggunakan metode statistic
dan Pressure steam pada Boiler. deskriptif didapatkan nilai-nilai pada tabel 10.

Analisis Data Dengan Metode Statistik Tabel 10 Hasil analisis data untuk temperatur
Deskriptif Furnace
Analisis data dilakukan dengan
Setpoint Setpoint
menggunakan SPSS (Statistical Product and Parameter
70% 60%
Service Solution) yang merupakan program Mean 944,654 oC 934,3 oC
aplikasi yang digunakan untuk melakukan Nilai Min 926,5 oC 928,3 oC
Nilai Max 990,2 oC 949,7 oC
perhitungan statistik dengan menggunakan Range 63,7 21,4
komputer. Selain SPSS, dilakukan analisis data Standar deviasi 16,5993 6,0862
dengan metode statistik deskriptif sederhana. Koefisien variasi 1,757 % 0,651 %

Tabel 7 Hasil analisis data untuk level Tabel 11 Hasil Analisis data untuk setpoint
Tanpa Setpoint Setpoint
level 65%
Parameter
DCS 70% 60% Level T.Boiler Pressure T.Furnace Converter
Parameter
Mean 54,92% 62,62% 59,38% (%l (oC) (barg) (oC) In-1 (oC)
Nilai Min 51% 57,1% 55,7% Mean 65,896 373,217 15,33 900,09 434,25
Nilai Max 59% 67,5% 62,3% Nilai Min 64,3 353,7 14,4 895 oC 425,7 oC
Nilai Max 67,5 389,1 16 barg 905,9 oC 440,1 oC
Range 8 10,4 6,6 % o
C
Standar Range 3,2 35,4 1,6 10,9 14,4
2,02 2,99 2,36
deviasi Standar 0,96% 9,79% 0,46% 2,87% 2,92%
Koefisien deviasi
3,68% 5,53% 3,97%
variasi
Berdasarkan data pengujian, maka pada
Hasil analisis data untuk temperatur gas level besarnya nilai PV (process value) tidak
keluaran Boiler menggunakan metode statistic melebihi atau kurang dari toleransi sebesar
deskriptif didapatkan nilai-nilai yang terdapat 10% (55% - 65%) untuk nilai setpoint 65%.
pada tabel 8. Sebelum menggunakan DCS terdapat osilasi
sebesar 8% (51% - 59%), dengan
Tabel 8 Hasil analisis data untuk temperatur menggunakan DCS sebesar 57,1% - 67,5%
Boiler (10,4%) untuk setpoint 70%, dan antara 55,7%
- 62,3% (6,6%) untuk setpoint level air 60%,
Parameter Setpoint Setpoint
70% 60% dan antara 64,3% - 67,5% (3,2%) untuk
Mean 359,22 oC 358,92 oC setpoint 65%. Steam yang dihasilkan dari
Nilai Min 332,5 oC 338 oC Boiler berbasis DCS pun mengalami
Nilai Max 379,6 oC 369,4 oC
Range 47,1 31,4
peningkatan produksi dari 64 ton menjadi 98
ton per 8 jam. Dari hasil analisis data
8

pengujian yang telah dilakukan, maka dapat Pada setpoint level 65% terjadi
dilihat bahwa osilasi terkecil terdapat pada osilasi sebesar 3,2% dengan
setpoint 65%, yaitu 3,2%. Hal ini dipengaruhi osilasi maksimum sebesar 67,5%
oleh gas sulphur yang masuk ke tube-tube pada dan osilasi minimum sebesar
Boiler, sehingga mempercepat proses 64,3% dan simpangan baku
penguapan air dan membutuhkan respon yang sebesar 0,96. Sedangkan osilasi
cepat agar nilai proses (PV) sama dengan nilai yang terjadi untuk kendali level
setpoint. air Boiler sebelum digunakan
DCS sebesar 51% - 59%, yaitu
KESIMPULAN 8% dan simpangan baku sebesar
2,02.
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Dari beberapa setpoint yang
sistem kendali instrumen level air pada steam digunakan, maka untuk setpoint
drum Boiler berbasis DCS (Distributed level 65% merupakan kondisi
Control Sistem), dapat diambil kesimpulan yang terbaik dengan osilasi
sebagai berikut : terendah, yaitu 3,2%
1. Sistem pengendali diterapkan untuk dibandingkan dengan setpoint
memenuhi 3 kelompok kebutuhan, yaitu: sebelumnya dan sebelum
menekan pengaruh gangguan eksternal, menggunakan DCS (osilasi
memastikan kestabilan suatu sistem, dan sebesar 8%).
optimasi kinerja. Dengan sistem kendali Untuk setpoint level 65%,
instrumen berbasis DCS, mempermudah temperatur keluaran Boiler antara
dalam pengendalian dan pengawasan, 353,7 389,1 oC, sehingga masih
menghemat penggunaan kabel dengan dimungkinkan mencapai 430 oC
sistem fieldbus sehingga memudahkan dengan bypass dari Furnace untuk
dalam pengecekan gangguan, dan jika proses konversi. Sehingga didapat
salah satu komputer server mati maka temperatur inlet-1 pada Converter
komputer yang lain akan mengambil alih antara 425,7 440,1 oC.
sebagai kendali (redundancy). Steam yang dihasilkan dari Boiler
2. Pengendalian level air pada steam drum berbasis DCS mengalami
Boiler merupakan salah satu cara agar peningkatan dari 64 ton menjadi
temperatur yang diinginkan tercapai dan 98,4 ton per 8 jam.
stabil, dengan indikator lainnya seperti
pressure steam, temperatur gas keluaran DAFTAR PUSTAKA
Boiler dan total produksi steam yang
dihasilkan. Perubahan temperatur boiler [1]. Anderson.Norman A, Instrumentation for
mempengaruhi steam yang dihasilkan Process Measurement and Control,Third
sehingga berpengaruh pada level air pada Edition
steam drum boiler, semakin tinggi [2]. Bolton.W.2006, Sistem Instrumentasi dan
Sistem Kontrol : Erlangga.
temperatur maka penguapan semakin
[3]. Petruzella.Frank D.1996, Elektronik
cepat dan level air semakin berkurang dan Industri,Yogyakarta : Andi.
kestabilan sistem terganggu sehingga [4]. Yokogawa Electric Corp.2008. Centum VP
dibutuhkan respon yang cepat dari kendali Installation IM 33M01A20-40E : Yokogawa
untuk menanggulangi masalah tersebut. Electric Corp.Tokyo
3. Dari hasil analisis data pengujian, maka [5]. Yokogawa.2006, Users Manual Model EJA
dapat disimpulkan bahwa untuk kendali 110A,EJA120A And EJA130A Differential
DCS pada level air pada steam drum Pressure Transmitters, : Yokogawa Electric
Boiler telah berjalan dengan baik, sebab Corp.Tokyo
process value masih dalam range toleransi
10% dari nilai setpoint. Hal ini
diperlihatkan dari beberapa indikasi,
yaitu:

Anda mungkin juga menyukai