Tugas Auditing Makalah
Tugas Auditing Makalah
Prosedur Substantif
Prosedur substansif dapat dilaksanakan auditor untuk :
Mengumpulkan bukti tentang asesri yang menjadi dasar dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan (embedded) dalam saldo akun jenis transaksi.
Mendeteksi salah saji yang material.
Prosedur substansif meliputi pemilihan sampel (saldo akun atau transaksi) yang
representatif untuk :
Dalam menentukan prosedur substansif mana yang paling tepat menanggapi risiko
yang dinilai (assessed risks), auditor dapat melaksanakan :
Prosedur substansif untuk periode tersisa tergantung pada apakah auditor sudah
melaksanakan uji pengendalian (tests of control).
Jika risiko bawaan kecil untuk jenis transaksi tertentu, prosedur analitikal substansif
mungkin dapat memberikan bukti audit yang cukup dan tepat. Namun, jika penilaian
risiko menunjukkan risiko yang rendah karena pengendalian internal yang memitigasi
(menekan) risiko itu, auditor harus melakukan uji atas pengendalian yang
bersangkutan.
Perbandingan secara rinci antara angka laporan keuangan tahun berjalan dengan
tahun yang lalu atau dengan anggaran tahun berjalan. Kenaikan dalam piutang
yang tidak diiringi dengan kenaikan penjualan dapat mengindikasikan adanya
masalah penagihan. Kenaikan jumlah pegawai dalam organisasi profesional
menyebabkan auditor berekspektasi bahwa biaya gaji akan meningkat dan pada
giliran berikutnya, ada kenaikan dalam pendapatan profesional.
Data komparatif untuk semua jenis produk atau jenis pelanggan. Data ini dapat
menjelaskan fluktuasi penjualan dari bulan-ke-bulan, kuartal-ke-kuartal, atau
musim-ke-musim.
Analisis rasio. Rasio-rasio dapat menjadi pendukung bagi laporan keuangan tahun
berjalan, misalnya data pembanding perusahaan sejenis atau dengan data tahun
lalu. Rasio-rasio juga memicu pertanyaan mengenai sesuatu yang kelihatannya
tidak normal. Lembaga-lembaga tertentu seperti perbankan dan asosiasi
perdagangan dan industri menghasilkan statistik keuangan untuk industri tersebut
secara berkala.
Grafik. Pertimbangkan menggunakan grafik untuk menunjukkan hasil dari prosedur
yang dikerjakan. Grafik dapat menonjolkan perbedaan yang signifikan dari bulan ke
bulan.
Auditor wajib merancang dan melaksanakan prosedur analitikal menjelang akhir audit
untuk membantunya merumuskan kesimpulan menyeluruh mengenai apakah laporan
keuangan entitas konsisten dengan pemahaman auditor mengenai entitas tersebut.
Implementasi pengendalian Telaah satu file pegawai, pastikan file itu berisi
formulir yang ditandatangani pegawai. Apakah
nilai-nilai itu diterapkan ada disiplin? Hal ini dapat
dilakukan dengan wawancara singkat dengan
pegawai
Uji efektifnya pengendalian Pilih salah satu file pegawai, pastikan ada formulir
yang ditandatangani pegawai. Apakah nilai-nilai
itu diterapkan, ada disiplin? Wawancarai
beberapa pegawai mengenai pelaksanaan atas
kebijakan tentang nilai-nilai integritas dan etika
Auditor wajib menguji pengendalian untuk jangka waktu tertentu, atau untuk suatu
periode, di mana auditor berniat memanfaatkan pengendalian tersebut, dengan
memperhatikan alinea 12 dan 15 di bawah, untuk memberikan dasar/alasan yang tepat
mengenai niat tersebut.
ISA 330.12
Kesimpulan
Dalam tahap kedua dalam suatu proses audit (tahap menanggapi risiko), tujuannya
ialah memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat mengenai risiko yang dinilai
(assessed risk). Hal ini dapat dicapai dengan merancang dan mengimplementasikan
tanggapan yang tepat (appropriate response) terhadap risiko salah saji material yang
dinilai, pada tingkat laporan keuangan maupun tingkat asersi.
Faktor kunci dalam menentukan luasnya suatu prosedur audit ialah performance
materiality atau materialitas pelaksanaan. Performance materiality ditete[kan untuk
memperhitungkan risiko tertentu berkenaan dengan suatu saldo akun, transaksi, atau
disclosures dalam laporan keuangan.
Risiko kecurangan atau fraud (termasuk management override) dapat terjadi di semua
entitas, dan perlu mendapat perhatian ketika auditor menyusun rencana audit.
Langkah pertama ialah menilai risiko potensial terjadinya kecurangan, dan kemudian
merancang tanggapan menyeluruh dan tanggapan terinci yang tepat.
Prosedur substantif dirancang oleh auditor untuk mendeteksi salah saji yang material
pada tingkat asersi. Ada dua jenis prosedur substantif yaitu : Uji rinci dan Prosedur
analitikal substansi. Prosedur audit dalam menggunakan prosedur konfirmasi
eksternal ialah merancang dan melaksanakan prosedur untuk memperoleh bukti audit
yang relevan dan andal.