Anda di halaman 1dari 20

PRAKATA

Indonesia memiliki keragaman flora yang tumbuh di hutan hujan tropis.


Salah satu tanaman yang banyak dijumpai di beberapa wilayah Indonesia adalah
tanaman yang termasuk dalam suku Rutaceae. Rutaceae merupakan salah satu
suku tanaman yang terdiri dari 130 marga yang terdapat di dalam tujuh subsuku.
Beberapa marga dari tanaman yang termasuk dalam Suku Rutaceae diantaranya
adalah Citrus, Fortunella, dan Poncirus. Citrus merupakan tanaman yang banyak
tumbuh di Asia bagian Selatan, Jepang, dan Indonesia (Rahmi, 2013).
Jeruk merupakan salah satu dari sepuluh komoditas hortikultura terpilih
untuk dikembangkan. Jeruk siam (Citrus suhuiensis Tan) merupakan salah satu
jenis jeruk keprok yang sangat digemari dan disenangi hampir semua orang
(Balitbu 1996), dan secara ekonomi menguntungkan untuk diusahakan
(Sunarmani dan Soedibyo 1992). Jenis jeruk ini paling banyak dibudidayakan di
lahan rawa dibandingkan jenis-jenis jeruk lainnya, dan budidaya tanaman ini
sudah dikenal dengan baik oleh petani (Balittra 2006).
Di Indonesia daun jeruk purut juga digunakan sebagai bumbu masak.
Buahnya lebih banyak digunakan untuk perawatan tubuh dan kulit daripada
digunakan untuk makanan. Kulit buah ini dapat dimanfaatkan untuk bahan
shampoo pencuci rambut. Di Malaysia daun jeruk purut sering digunakan sebagai
food flavoring pada berbagai upacara adat, sebagai bahan utama dalam obat-obat
tradisional dan sebagai cleansing agent pencuci rambut, bagian tubuh dan
peralatan (Rahmi, 2013).
Dalam penelitian Normansari (2007) mengenai Uji Aktivitas Antibakteri
Terhadap Minyak Atsiri Kulit Buah Jeruk Nipis, tanaman jeruk nipis tergolong
suku Rutaceae. Jeruk nipis mempunyai banyak kegunaan dalam kehidupan
manusia terutama sebagai bahan minuman dan obat tradisional. Berdasarkan
pengalaman, air perasan buah jeruk nipis dapat menyembuhkan penyakit batuk.
Selain buah, kulit buah jeruk nipis juga mempunyai kegunaan karena dalam kulit
buah jeruk nipis tersebut mengandung minyak atsiri. Minyak atsiri kulit buah
jeruk nipis mempunyai aktivitas antibakteri terhadap S. aureus dan E. Coli.
Jeruk mengandung flavanoida, karotenoid, limonoid dan mineral.
Flavanoid utama dalam jeruk adalah naringin, narirutin, dan hesperidin yang
terdapat pada kulit buah, dan bulirbulir daging buah jeruk. Flavanoida
merupakan bahan anti oksidan yang mampu menetralisir oksigen reaktif dan 2
berkontribusi terhadap pencegahan penyakit kronis seperti kanker. (Devy et al.,
2010).
Menurut badan penelitian dan pengembangan pertanian, Buah Jeruk dapat
tumbuh dan diusahakan petani di dataran rendah hingga dataran tinggi dengan
varietas/spesies komersial yang berbeda, dan dapat dikonsumsi oleh masyarakat
berpendapatan rendah hingga yang berpenghasilan tinggi. Pada tahun 2004, tidak
kurang dari 62 kabupaten dari 18 propinsi di Indonesia mempunyai program
pengembangan agribisnis jeruk. Program ini dilakukan di sentra produksi utama
seperti di Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan,
Sulawesi Barat dan Selatan, dan walaupun tidak terlalu luas juga terdapat di
kabupaten TTS-NTT dengan jeruk keprok SoEnya. Sentra produksi jeruk yang
ada sekarang belum berbentuk dalam suatu hamparan tetapi merupakan kantong-
kantong produksi yang sempit 1 Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis
Jeruk Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk dan terpencar di
kawasan sentra produksi, dengan tingkat pemeliharaan yang bervariasi dan belum
optimal serta pengelolaan pascapanennya yang sederhana dan pemasaran yang
tidak berpihak kepada petani. Prospek agribisnis jeruk di masa mendatang jika
digarap serius, selain dapat meningkat kesejahteraan petaninya juga bagi
perekonomian regional dan nasional.
Selain buahnya yang manis dan dapat digunakan sebagai faktor
peningkatan bidang perekonomian para petani, kulit jeruk juga memiliki potensi
dalam usaha pengembangan perekonomian jeruk di dunia internasional. Kulit
buah jeruk biasanya hanya dibuang sebagai sampah, yangsaat ini menjadi salah
satu masalah di kota-kota besar. Dalam artikel warta penelitian dan
pengembangan pertanian (2008), Kulit jeruk merupakan salah satu sampah atau
limbah yang dapat diolah untuk menghasilkan produk bernilai tinggi, yaitu
minyak atsiri. Jenis minyak atsiri jeruk dibedakan berdasarkan varietasnya. Semua
kulit jeruk sebenarnya dapat diambil atau diekstrak minyak atsirinya. Namun,
kulit jeruk yang tersedia cukup banyak adalah kulit jeruk manis, jeruk besar, jeruk
siam, jeruk siam madu, jeruk purut, jeruk nipis, dan jeruk keprok.
Karakterisasi morfologi tanaman jeruk merupakan salah satu teknik yang
paling sederhana, meskipun demikian tidak semua karakteristik morfologi
memiliki karakterisasi yang permanen, tetapi dipengaruhi oleh hayati. Identifikasi
adalah pengenalan terhadap suatu hal dengan mengamati sifat yang dapat
dibedakan secara visual, mudah diamati dengan mata biasa dan muncul pada
semua kondisi lingkungan(Sumiati, 2010). Tanaman jeruk tumbuh dengan baik di
dataran rendah tropika dan di daerah subtropika dengan ketinggian kurang dari
400 m (Jawak, 2008).
Jeruk memiliki manfaat yang sangat penting bagi kehidupan manusia,
selain itu tanman jeruk mudah tumbuh di dataran rendah. Oleh karena itu kami
melalukan penelitian Monografi jeruk yang ada di Wilayah Kecamatan
Ujungpangkah kabupaten Gresik. Penelitian kami dibuktikan dengan bukti
morfologi dan bukti anatomi. Pada bukti morfologi, kami mengkaji persamaan
dan perbedaan sifat morfologi serta menganalisis kekerabatan pada varietas jeruk.
Pada bukti anatomi, kami mengkaji persamaan dan perbedaan sifat anatomi yang
meliputi daun dan minyak atsiri pada kulit buah jeruk.

DESKRIPSI MARGA

Famili Rutaceae
Pohon atau perdu, jarang semak. Daun berhadapan atau berseling, tunggal
atau majemuk, dengan kelenjar minyak yang transparan. Bunga beraturan,
kebanyakan berkelamin 2, dalam anak payung, tandan atau malai. Kelopak
berjumlah 4-5, bersatu atau tidak. Mahkota kebanyakan berjumlah 4-5, berdaun
lepas. Benang sari 4-5 atau 8-10, jarang 6, jarang lebih dari 10 / kepala sari
beruang 2. Tonjolan dasar bunga beringgit atau berlekuk, di dalam benang sari.
Bakal buah menumpang, seperti juga buahnya, bentuknya sangat berbeda. Buah
buni kotak, buni, atau batu atau buah terbelah.
KUNCI IDENTIFIKASI SPESIES

1. a. Daun tunggal berseling menyirip.............................................................2


b. Daun majemuk berseling menyirip beranak daun satu...........................3
2. a. Tangkai daun kerapkali bersayap lebar, lebarnya 0,5-1cm.....................4
b. Tangkai kebanyakan bersayap sempit sampai bertepi sedikit, lebar 0,1
1 cm............................................................................... Citrus reticulata
3. a. Kulit buah tebal berkerut, jika masak berwarna hijau tua.. Citrus hystrix
b. Kulit buah tebal kasar, jika masak berwarna hijau
kekuningan................................................................. Citrus aurantifolia

DESKRIPSI DAN KLASIFIKASI SPESIES

1. Citrus reticulata
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Class : Dicotyledonae
Ordo : Rutales
Familia : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : Citrus reticulata

Pohon, t. 2-8 m, tahunan. Batang berkayu, permukaan kasar,


kecokelatan. Cabang simpodial, berduri, hijau. Daun tunggal, berseling,
menyirip, 7-8,5 x 2,5-3,7 cm; jorong, tangkai pipih, tepi melebar, p.
0,5-1,5 cm; pangkal membulat; tepi beringgit; ujung membelah;
permukaan atas hijau tua; permukaan bawah hijau muda; seperti
perkamen. Perbungaan majemuk, anak payung; Bunga majemuk terbatas,
d. 1,5-2,5 cm letak aksiler, aktinomorf, lengkap, dasar bunga cakram,
berkelamin dua, egigen; tangkai p. 0,3-0,5 cm, bulat, hijau; kelopak 5
lepas, seperti corong, hijau muda, valvata; mahkota 5 lepas, seperti
bintang, putih, quinqucialis; benang sari banyak 8-10, tangkai sari putih,
p. 1-1,5cm; kepala putik bulat, kuning tua tangkai putik kuning muda p.
1,2-1,5cm, putih, satu ditengah; bakal buah menumpang, bulat, letak
superus, banyak ruang, hijau, kuning. Buah sejati tunggal berdaging
hesperedium, bulat d. 10-12cm; kulit tipis 0,1-0,2cm, lapisan luar licin,
hijau kekuningan, lapisan tengah putih, lapisan bersekat berisi gelembung-
gelembung air; daging buah oranye, manis. Biji banyak, licin, bulat telur
sungsang, p. 1-1,5 cm; kulit luar keras, kasar, putih kekuningan.

(b) (e)

(a)
(c) (d)
(f)

(h)
(g) (i)

Gambar 1. Karakter morfologi (a) perawakan, (b)filotaksis daun, (c)adaksial daun,


(d)abaksial daun, (e)letak perbungaan, (f) letak buah, (g)ukuran buah, (h)
irisan melintang buah, (i) biji.
(a) (b)

stomata

Jaringan
Minyak atsiri
Palisade Xylem
Jaringan
Folem
spons

(c) (d) (e)

Gambar 2. Anatomi (a) daun abaksial, (b) daun adaksial, c) sayatan melintang daun, (d)
sayatan melintang ranting daun, (e) sayatan membujur kulit jeruk (minyak
atsiri).
2. Citrus aurantifolia
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Dicotyledonae
Bangsa : Rutales
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus
Species : Citrus aurantiifolia (Cristm.) Swingle

Tanaman perdu, t. 0,5-3,5m, tahunan. Batang berkayu ulet, keras,


permukaan kasar, kecokelatan. Cabang monopodial, berduri, p. 1-4 cm,
silindris, percabangan dikotom, warna kecoklatan. Daun majemuk
berseling menyirip beranak daun satu, tersebar, p. 12-14 cm, jorong,
menyirip; tangkai pipih tepi melebar, p. 0,5-1 cm; anak daun jorong,
bulat telur, ukuran 8-9cm x 5-6cm, pangkal membulat, tepi beringgit,
ujung membelah; permukaan atas licin dan mengkilat, hijau tua;
permukaan bawah halus, hijau muda; pertulangan menyirip; seperti
perkamen. Perbungaan majemuk, anak payung; Bunga majemuk terbatas,
d. 1,5-2,5 cm, letak aksiler, aktinomorf, lengkap, dasar bunga cakram,
berkelamin dua, epigen; tangkai p. 0,3-0,5 cm, bulat, hijau; kelopak 5
lepas, bentuk mangkok, hijau muda, valvata; mahkota 4-5 lepas, seperti
bintang, putih, quinqucialis; benang sari banyak 10-15, tangkai sari putih,
p. 1-1,2 cm; kepala putik bulat, kuning tua, tangkai putik kuning muda
p. 0,75-1,2cm, putih, satu ditengah; bakal buah menumpang, bulat, letak
superus, banyak ruang hijau. Buah sejati tunggal berdaging hesperedium,
bulat d. 5-6 cm, kulit tebal 0,2-0,5 cm, lapisan luar halus, hijau
kekuningan, lapisan tengah putih, lapisan bersekat berisi gelembung-
gelembung air; daging buah kuning, manis masam. Biji banyak, licin,
bulat telur terbalik, p. 0,5-1 cm, lapisan luar tipis, lapisan dalam seperti
selaput, kuning.
(c)

(b)

(a)
(d)

(f)
(e) (g)

(h) (i)

Gambar 3. Karakter morfologi. (a) perawakan, (b)filotaksis daun, (c)adaksial


daun, (d)abaksial daun, (e)letak perbungaan, (f) letak buah,
(g)ukuran buah, (h) irisan melintang buah, (i) biji.
(b)
(a)

stomata

Xylem
Jaringan Minyak atsiri
Jaringan Folem
spons
Palisade

(c) (d) (e)

Gambar 4. Anatomi (a) daun abaksial, (b) daun adaksial, c) sayatan melintang
daun, (d) sayatan melintang ranting daun, (e) sayatan membujur kulit
jeruk (minyak atsiri).
3. Citrus hystrix
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : Citrus hystrix

Pohon, t. 5-7,5 m, tahunan. Batang tegak, bulat, percabangan


simpodial, berduri p. hijau. Daun majemuk berseling menyirip beranak
daun satu, tersebar, p. 12-14cm, jorong, menyirip, tangkai pipih, tepi
melebar, p.0,5cm; anak daun jorong, 8-9cm x 5-6 cm, bulat telur,
pangkal membulat, tepi beringgit, ujung membelah; permukaan atas licin
mengkilat, hijau tua; permukaan bawah hijau muda; pertulangan menyirip;
seperti perkamen. Perbungaan majemuk, seperti anak payung; Bunga
majemuk terbatas, d. 1-2 cm, letak aksiler, aktinomorf, lengkap, dasar
bunga cakram, berkelamin dua, epigen; tangkai p.0,3cm, bulat, hijau;
kelopak 5 lepas, bentuk tandan, hijau muda, valvata; mahkota 4-5 lepas,
putih, quinqucialis; benang sari banyak 8-10, tangkai sari putih, p 1-
1,2cm; kepala putik bulat, kuning tua, tangkai putik kuning muda p 0,5-
1cm, putih, satu ditengah, kuning; bakal buah menumpang, bulat, letak
superus, banyak ruang, hijau. Buah sejati tunggal berdaging hesperedium,
bulat d. 5-6cm; kulit tebal berkerut 0,3-0,5cm, lapisan luar kasar, hijau
kekuningan, lapisan tengan putih, lapisan bersekat berisi gelembung-
gelembung air; daging buah hijau, manis masam agak pahit. Biji banyak,
kecil, licin, bulat telur terbalik, p. 0,6-1 cm, kulit luar lunak, hijau.
(c)

(b)

(a) (c) (d)

(g)
(e)
(f)

(h)
(i)

Gambar 5. Karakter morfologi. (a) perawakan, (b)filotaksis daun, (c)adaksial


daun, (d)abaksial daun, (e)letak perbungaan, (f) letak buah,
(g)ukuran buah, (h) irisan melintang buah, (i) biji.
(a) (b)

stomata

Xylem
Jaringan Minyak atsiri
Jaringan Folem
spons
Palisade

(c) (d) (e)

Gambar 6. Anatomi (a) daun abaksial, (b) daun adaksial, c) sayatan melintang daun, (d)
sayatan melintang ranting daun, (e) sayatan membujur kulit jeruk (minyak
atsiri).
EKOLOGI

Secara geografis wilayah Kabupaten Gresik terletak antara 112 sampai


113 Bujur Timur dan 7 samapai 8 Lintang Selatan. Sebagian besar wilayahnya
merupakan dataran rendah dengan ketinggian 2 sampai 12 meter diatas
permukaan air laut kecuali Kecamatan Panceng yang mempunyai ketinggian 25
meter diatas permukaan air laut.Hampir sepertiga bagian dari wilayah Kabupaten
Gresik merupakan daerah pesisir pantai, yaitu sepanjang 140 Km meliputi
Kecamatan Kebomas, Gresik, Manyar, Bungah, Sidayu, Ujungpangkah, dan
Panceng serta Kecamatan Tambak dan Sangkapura yang berada di Pulau Bawean.
Sebagian besar tanah di wilayah Kabupaten Gresik terdiri dari jenis Aluvial,
Grumusol, Mediteran Merah dan Litosol. Curah hujan di Kabupaten Gresik adalah
relatif rendah, yaitu rata-rata 2.245 mm per t ahun. Ujung Pangkah, Sidayu,
Bungah, Dukun, Manyar) adalah bagian dari daerah pegunungan Kapur Utara
yang memiliki tanah relatif kurang subur (wilayah Kecamatan Panceng). Sebagian
dari daerah ini adalah daerah hilir aliran Bengawan Solo yang bermuara di pantai
Utara Kabupaten Gresik/Kecamatan Ujungpangkah (Bappeda. 2013).

HUBUNGAN KEKERABATAN

Setelah dilakukan penejelasan deskripsi dari ketiga spesies jeruk, maka dilakukan
pengkajian hubungan kekerabatan menggunakan aplikasi Clad97 antara ketiga
spesies jeruk yaitu Citrus reticulata, Citrus aurantifolia, Citrus hystrix. Maka
dapat dilihat hasil berupa skema hubungan kekrabatan Citrus sp. sebagai berikut:
Gambar 7. Hubungan Kekerabatan Citrus sp.

Berdasarkan skema hubungan kekerabatan Citrus sp. diatas dapat


diketahui bahwa spesies Citrus hystrix dan Citrus aurantifolia memiliki hubungan
kekerabatan yang sangat dekat dibandingkan dengan spesies Citrus reticulata.
Dalam menentukan hubungan kekerabatan antar spesies Citrus sp. digunakan 10
ciri pembeda. Hasilnya adalah Citrus hystrix dan Citrus aurantifolia memiliki
hubungan kekerabatan sebesar 100%, sedangkan Citrus reticulata memiliki
hubungan kekerabatan sebesar 70% dengan Citrus aurantifolia dan Citrus hystrix.
KAJIAN TAKSON

Batang

(a) (b) (c)

Daun

(a) (b) (c)

(abaksial) (abaksial) (abaksial)


(adaksial) (adaksial) (adaksial)

Bunga

(a) (b) (c)

Buah

(a) (b) (c)

(a) (b)
(c)

Biji
DAFTAR PUSTAKA

Badan Penelitian dan Pembangunan Pertanian. Prospek dan Arah Pengembangan


Agribisnis Jeruk

, (online), (http://www.litbang.pertanian.go.id/special/komoditas/files/0104-
JERUK.pdf diakses pada 30 Nov. 16)
Balai Penelitian Buah. 1996.Peningkatan Efisiensi Teknologi Usahatani.
Monograf Jeruk. Balitbu, Solok-Sumbar.

Balittra. 2006. Jeruk Siam di Lahan Rawa Pasang Surut, Pengelolaan dan
Pengembangannya. Balai Besar Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian.
Bappeda. 2013. Kabupaten Gresik, (online),
(http://bappeda.jatimprov.go.id/bappeda/wp-content/uploads/potensi-kab-kota-
2013/kab-gresik-2013.pdf diakses pada 27 November 2016).
Jawak, Gani. 2008. Konservasi Plasma Nutfah Jeruk Besar (Citrus Grandis L.
Osbeck) Secara In Vitro, Skripsi, (online),
(https://core.ac.uk/download/pdf/32339587.pdf diakses pada 30 Nov. 16).

Normansari. (2007). Uji Aktivitas Antibakteri Terhadap Minyak Atsiri Kulit


Buah Jeruk Nipis, Skripsi, (online), (http://eprints.ums.ac.id/15197/3/bab_1.pdf
diakses pada 30 Nov. 16).
Sunarmani dan Soedibyo. 1992. Pembuatan Konsentrat Sari Buah Jeruk Dengan
Evaporator Vakum. Jurnal Hortikultura 2(3): 67-71. Puslitbang Hortikultura.
Jakarta.

Sumiati,Y.2010.Identifikasi Morfologi Tanaman Jeruk Kacang (Cittrus Nobilis


L) di Kenagarian Kacang Kab. Solok: Skripsi Pertanian Universitas Andalas
Padang

Warta Penelitian Dan Pengembangan Pertanian. (2008). Minyak Atsiri


Jeruk:Peluang Meningkatkan Nilai Ekonomi Kulit Jeruk, penelitian dan
pengembangan pertanian, Vol.3 No.6, (online),
(http://pustaka.litbang.pertanian.go.id/publikasi/wr306084.pdf diakses pada 30
Nov. 16)

LAMPIRAN

a. Denah Tempat Pengamatan


Gambar 1 Peta Kecamatan Ujung Pangkah Gresik.(sumber:bppeda.jatimprov, 2013)

b. Denah Tanaman Jeruk di kecamatan ujungpangkah


Rahmi U, Y. Manjang, dan A, Santoni. 2013. Profil fitokimia uji
metabolit skunder dan uji aktivitas antioksidan tanaman jeruk purut
(citrus histrix dc) dan jeruk bali (citrus maxima (burm.f) merr).
Laboratorium kimia bahan alam. Jurusan kimia FMIPA. Jurnal
kimia unand (issn no. 2303-3401), voolume 2, nomer 2, mei 2013.

Sunarmani dan Soedibyo, 1989. Analisa Mutu Jeruk Siem (


Citrus nobilis
L) Segar
dan Olahannya.Balai Penelitian Hortikultura. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai