A. Boden Powell
B. KH Ahmad Dahlan
C. Ir. Sukano
D. Sri Sultan Hamengkubuwono
2. Nama Lain sebelum Hizbul Wathan
A. Muhammadiyah Padvinders
B. Pandu Kesulanan
C. Pandu Hizbul Wathan
D. Majelis Hizbul Wathan
3. Tahun bergantinya menjadi Pandu Hizbul Wathan ?
A. 1920
B. 1918
C. 1916
D. 1914
4. Arti Nama Hizbul Wathan ?
A. Pembela Tanah Air
B. Cinta Tanah Air
C. Pejuang Tanah Air
D. Negara Islam
5. Atas Ususlan Siapa Perubahan Nama Menjadi Hizbul Wathan
A. RH Hadjid
B. KH Ahmad Dahlan
C. Bp H Hilal
D. Siradj Dahlan
6. Asal pemberian Nama HIZBUL WATHAN ?
A. Kesatuan tentara Mesir
B. Kesatuan Tentara Palestina
C. Nama Sahabat Nabi Muhammadi SAW
D. Nama Kesatuan Tentara Nabi Muhammad SAW
7. Tongkat-tongkat yang kamu panggul itu pada suatu ketika nanti akan menjadi
senapan dan bedil adalah Pesan Yang disampaikan Kepada pasukan HW oleh ?
A. KH Ahmad Dahlan
B. SRi Sultan Hamengkubuwono VIII
C. Ir Sukarno
D. Jendral Sudirman
8. Pada Tahun Berapa HIzbul Wathan Dilebur Ke dalam Pandu Rakyat Indonesia
A. 1945
B. 1965
C. 1935
D. 1999
9. Tahun Berapa Hizbul Watah Berpisah dari Pandu Rakyat Indonesia ?
A. 1950
B. 1945
C. 1965
D. 1932
10. Tahun Berapa HW di Lenur Ke Dalam Gerakan Pramuka ?
A. 1961
B. 1965
C. 1950
D. 1945
11. Tahun Berapa Hizbul Wathan Di Bangkitkan Kembali Setelah Dilebur ke dalam
Pramuka
A. 1999
B. 1965
C. 1950
D. 1945
materi Hizbul Wathan ( HW )
UNDANG-UNDANG DAN JANJI HW
UNDANG-UNDANG PANDU HW :
Satu ; Pandu hizbul wathan itu selamanya dapat dipercaya
Dua ; Pandu hizbul wathan itu setiawan
Tiga ; Pandu hizbul wathan itu siap menolong dan wajib berjasa
Empat ; Pandu hizbul wathan itu suka perdamaian dan persaudaraan
Lima ; Pandu hizbul wathan itu mengerti adat, sopan santun dan perwira
Enam ; Pandu hizbul wathan itu menyayangi kepada semua makhluk
Tujuh ; Pandu hizbul wathan itu melaksanakan perintah tanpa membantah
Delapan ; Pandu hizbul wathan itu sabar dan pemaaf
Sembilan; Pandu hizbul wathan itu hemat, cermat dan bermuka manis
Sepuluh ; Pandu hizbul wathan itu suci hati, pikiran, perkataan dan perbuatan
HlZBUL WATHAN
Dalam berbagai moment, seperti penghormatan atas pengiringan Sultan Hamengkubuwono Vll
yang pindah dari Keraton ke Amburukmo, Hizbut Wathan banyak mengambil peran dalam prosesi
tersebut. Dalam setiap kongres yang diselenggarakan Muhammadiyah dan Aisiyah, Hizbut Wathan selalu
siap untuk membantu menyelenggarakan, menjaga keamanan, menyemarakkan dengan barisan tambur
dan terompetnya. Demikian pula di setiap hari besar Islam dan hari besar nasional, Hizbut Wathan selalu
tampil dalam barisan 'elite' yang dengan gagah dan tegap berada di tengah-tengah barisan organisasi
kemasyarakatan yang lain. Juga, tidak jarang Hizbut Wathan tampil dalam berbagai upacara
jumenengan Sri Sultan Hamengkubuono Vill. Di situ Hizbut Wathan tampil dengan barisan tambur dan
terompetnya yang dipimpin langsung oleh KHA.Dahlan.
Hizbut Wathan juga sering tampil senciri dengan acara dan kegiatan yang menarik dan menjadi
perhatian masyarakat. Pada giliranya banyak warga masyarakat, khususnya anak-anak dan generasi
mudanya tertarik untuk menjadi anggota Hizbul Wathan. Tidak sedikit dengan golongan yang dulu tidak
senang dengan Muhammadiyah tertari kepada Hizbut Wathan-nya, bahkan dari kalangan kaum'abangan'
pun tidak sedikit yang memasukan anak-anaknya kedalam pandu Hizbut Wathan.Pesatnya kemajuan
Hizbut Wathan rupanya mendapat perhatian pihak NIPV, yaitu perkumpulan padvinder Hindia Belanda
yang merupakan cabang dari padvinderij di negeri Belanda (NPV). Pada saat itu, gerakan padvinderij
Hindia Belanda (Indonesia) yang dapat pengakuan internasional adalah yang bergabung dalam NIPV
tersebut yang merupakan perwakilan NPV. Pimpinan NIPV datang ke Yogyakarta untuk mengajak Hizbut
Wathan bergabung ke dalam organisasi NIPV. Usaha-usaha Comissaris NIPVReneff) tiada hentinya
untuk mengajak Hizbut Wathan menjadi anggota NIPV, sehingga ketika Kongres Muhammadiyah tahun
1926 di Surabaya, mereka mengambil inisiatif mengikuti Hizbut Wathan dalam Kongres Muhammadiyah
dari awal sampai akhir. Pertemuan dilanjutkan lagi di Yogyakarta oleh wakil NIPV untuk mengajak Hizbut
Wathan masuk kedalam organisasi NIPV, tetapi Hizbul Wathan tetap ingin mempertahankan
kedaulatannya, tidak mau menerima tawaran dari Reneff (wakil NIPV) tersebut, arena Hizbul Wathan
mempunyai prinsip-prinsip tersendiri.
Kepanduan HW dalam perjalanan sejarahnya telah menjadi wadah pendidikan bagi generasi
muda muhammadiyah yang berhasil, sekaligus menjadi sarana da'wah yang ampuh. Banyak anak- anak
muda yang tertarik memasuki kepanduan Hizbul Wathan. Mereka merasakan banyak mendapatkan
manfaat dan keuntungan menjadi pandu Hizbul Wathan. Tidak sedikit pemuda- pemuda anggota pandu
Hizbut Wathan menjadi orang yang percaya diri dan memiliki keperibadian yang baik (memiliki akhlak
utama, luhur budi pekertinya, beriman serta bertaqwa kepada Allah) serta menjadi warga masyarakat
yang berguna.
Kepanduan Hizbut Wathan melahirkan orang- orang yang kemudian tidak hanya menjadi tokoh
Muhammadiyah, tetapi juga menjadi tokoh nasional, seperti Soedirman (Panglima Besar TNI/Bapak TNI),
Soedirman Bojonegoro (Mantan Pangdam Brawijaya), Syarbini (Mantan Pangdam Diponogoro/Menteri
Veteran), M. Amien Rais (Ketua MPR), Soeharto (mantan Presiden RI II), Daryadmo (Mantan Ketua
MPR), Feisal Tanjung (mantan Menko Polkam), Hari Sabarno (Wakil Ketua MPR), dan lain-lain.
Pertumbuhan Muhammadiyah di masa awal tidak dapat dilepaskan dari peranan HW yang selalu
menjadi pelopor dalam setiap perintisan berdirinya Cabang dan Ranting Muhammadiyah. Sebelum
Muhammadiyah berdiri di suatu daerah, biasanya lebih dahulu telah berdiri HW. Oleh karena itu, dari HW
ini kemudian lahir pemimpin, da'i, dan mubaligh yang ulet, percaya diri, dan disiplin, serta mereka
menjadi penggerak Muhammadiyah. Hizbut Wathan diakui sebagai wadah untuk mendidik generasi
muda menjadi generasi muda yang disiplin, jujur, berani,mandiri, dan terampil dan berjiwa perwira
sebagaimana ditanamkan datam kesadaran setiap anggota Hizbut Wathan metalui perjanjian Hizbul
Wathan dan Undang-undang Hizbul Wathan.
Perjalanan Hizbut Wathan terpotong oleh rasionalisasi yang dilakukan pemerintah pada tahun
1960 bahwa seluruh organisasi kepanduan harus melebur ke dalam pramuka. Dengan demikian,
perjalanan sejarah pandu Hizbul Wathan menjadi terhenti. Geliat untuk bangkit kembali muncul setelah
datangnya gelombang reformasi, yaitu keinginan untuk metahirkan kembali gerakan kepanduan Hizbul
Wathan. Pada Sidang Tanwir Muhammadiyah di Bandung pada tahun 2000 akhirnya diputuskan bahwa
gerakan kepanduan Hizbut Wathan dilahirkan kembali sebagai organisasi otonom di lingkungan
Muhammadiyah.
2.Mendidik angkatan muda putra dan putri agar menjadi manusia muslim yang berakhlak mulia, berbudi
luhur sehat jasmani dan rohani.
3.Mendidik angkatan muda putra dan putrid menjadi generasi yang taat beragama, berorganisasi, cerdas
dan trampil.
4.Mendidik generasi muda putra dan putri gemar beramal, amar makruf nahi munkar dan berlomba
dalam kebajikan.
5. Meningkatkan dan memajukan pendidikan dan pengajaran, kebudayaan serta memperluas ilmu
pengetahuan sesuai dengan ajaran agama Islam.
6.Membentuk karakter dan kepribadian sehingga diharapkan menjadi kader pimpinan dan pelangsung
amal usaha Muhammadiyah.
7. Memantapkan persatuan dan kesatuan serta penanaman rasa demokrasi serta ukhuwah sehingga
berguna bagi agama, nusa dan bangsa.
STATUS
1. Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan berstatus Organisasi otonom dari Perserikatan
Muhammadiyah (SK PP Muhammadiyah Nomor : 92/SK-PP/VI-B/I.b/1999 tertanggal 10 Sya'ban
1420 H/ 18 Nopember 1999 M)
AZAS
Pengamalan yang bernuansa Islami, diwujudkan dalam sikap dan perilaku setiap anggota
Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan
PERSEPSI
1. Hw member salam dengan tangan kanan. Apabila anggota HW membawa tongkat maka tongkat di
pindah ke tangan kiri.
2. Bila pandu HW sedang membawa barang dengan kedua tangan / sedang mengemudi maka salam
diberikan dengan melihat ke arah yang di hormati dengan senyum dan anggukan sedikit.
3. Jika bertemu dengan sesama pandu HW dengan cara berjabat tangan dengan mungucap
assalammualaikum
4. Salam HW juga diberikan kepada:
a. Teman teman HW
b. Pemimpin HW
c. Pemimpin Muhammadiyah
d. Pejabat Negara
e. Jenasah
PAKAIAN SERAGAM
Pengertian
Pakaian seragam adalah pakaian yang dipakai oleh semua anggota Pandu HW yang bentuk, corak,
warna, dan tata cara pemakaiannya seragam sesuai dengan ketentuan yang dibuat oleh Kwartir
Pusat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan
Memperkuat identitas
Sebagai pemersatu visi
Membangun jiwa korsa
Mengandung daya tarik
Memotivasi pengendalian disiplin
Menjalin kebersamaan
Mencerminkan kerapian
Menjadi Kenang-kenangan.
Memiliki estetika
Menarik untuk mayoritas anggota
Cocok untuk kegiatan di lapangan maupun ruangan
Pengadaannya mudah
Sederhana tetapi praktis
Paduan warna mengandung makna
Memenuhi norma agama dan masyarakat
Mencirikan jati diri organisasi, dan tidak atau belum digunakan oleh organisasi lain.
Seragam Utama
Tutup kepala
Setangan leher
Kemeja / hem
Celana / rok
Kaos kaki
Sepatu
Ikat pinggang
Seragam Tambahan
Celana pendek (pria)
T. Shirt
ATRIBUT
Pengertian
Atribut adalah tanda-tanda yang dikenakan/dipakai oleh anggota Pandu HW untuk menunjukkan
jabatan, jenjang, tingkat kecakapan, satuan, dan daerah.
Fungsi Atribut
Memenuhi estetika
Anggun dan menunjang wibawa
Sederhana, mudah diabuat, dan murah
Simbol-simbolnya bermakna
Belum dimiliki organisasi lain
Atribut Utama
Atribut Tambahan
Nama Pandu HW
Tanda kenang-kenangan pertemuan
Lain-lain sesuai / tidak bertentangan
SEJARAH SINGKAT PANDU HW
SEJARAH SINGKAT PANDU HIZBUL WATHAN
DETIK DETIK LAHIRNYA HW
Pada suatu hari (Ahad) KH. Ahmad Dahlan memanggil beberapa guru
Muhammadiyah : Bp. Somodirdjo (Mantri Guru Standart School Suronatan), Bp.
Syarbini dari sekolah Muhammadiyah Bausasran dan seorang lagi dari Sekolah
Muhammadiyah Kota Gede.
KH. Ahmad Dahlan berkata kira-kira demikian :
Saya tadi pagi di Solo sepulang dari Tabligh sampai di muka Pura
Mangkunegaran di alun-alun Surakarta melihat anak-anak baris-berbaris,
sebagian bermain-main, semuanya berpakaian seragam, baik sekali! Apa itu??.
Bp. Somodirjo menjelaskan bahwa itu adalah Pandu Mangkunegaran yang
namanya JPO (Javaanche Padvinderij Organisatie) ialah suatu gerakan
pendidikan anak-anak diluar sekolah dan rumah.
Mendengar keterangan tersebut KH. Ahmad Dahlan menyambut :
Alangkah baiknya kalau anak-anak keluarga Muhammadiyah juga dididik
semacam itu untuk leladi menghamba kepada Allah, selanjutnya beliau
mengharap kepada para guru untuk mencontoh gerakan pendidikan itu.
Bp. Somodirdjo dan Bp. Syarbini mempelopori mengadakan persiapan
persiapan akan mengadakan gerakan pendidikan untuk anak-anak diluar
sekolah dan rumah. Mula-mula yang digerakkan untuk latihan adalah para
guru-guru sendiri dulu. Pendaftaran dimulai dan latihan pun diadakan di SD
Muhammadiyah Suronatan tiap Ahad Sore. Latihan meliputi baris-berbaris,
bermain tambur dan olahraga, kemudian ditambah dengan PPPK dan
kerohanian. Bp. Syarbini adalah seorang pemuda yang pernah mendapat
pendidikan kemiliteran melatih baris-berbaris. Banyak pemuda yang tertarik
sehingga pengikut latihan semakin banyak. Akhirnya diadakan penggolongan
yakni golongan dewasa dan anak-anak.
PADVINDER MUHAMMADIYAH
Tahun 1918 adalah saat Gerakan Hizbul wathan melangkahkan langkahnya
yang pertama dengan nama Padvinder Muhammadiyah. Nama tersebut semakin
populer. Untuk pengawasan Gerakan padvinder Muhammadiyah ini diserahkan
kepada Muhammadiyah bagian sekolahan. Oleh Muhammadiyah bagian
sekolahan tersebut dibentuklah pengurus sebagai berikut :
Ketua : H. Muchtar
Wakil Ketua : H. Hadjid
Sekretaris : Somodirdjo
Keuangan : Abdul Hamid
Organisasi : Siradj Dahlan
Komando : Sjarbini dan Damiri
Untuk memajukan gerakan tersebut, direncanakan akan mengadakan studi ke
JPO Solo. Agar kunjungan ke JPO Solo tersebut meriah, bagian sekolahan
mengusahakan uniform, kemeja drill kuning dan kemeja drill biru, sedang untuk
setangan leher untuk mudahnya menggunakan kacu yang banyak dijual ialah
kacu merah berbintik hitam.
Kedatangan Padvinder Muhammadiyah menggemparkan kota Solo. Di lapangan
mangkunegaran diadakan demonstrasi-demonstrasi dan macam-macam
permainan sebagai perkenalan. Padvinder Muhammadiyah mendapat pelajaran
yang sangat berharga dalam kunjungan ke JPO Solo.
MAJELIS HW
Kepanduan Hizbul Wathan yang merupakan organisasi bagian Muhammadiyah
dalam struktur organisasinya tidak dapat dipisahkan dari Muhammadiyah.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah Majelis HW disingkat dengan Majelis HW adalah
suatu badan pembantu Pimpinan Muhammadiyah yang diserahi tugas
melaksanakan Pimpinan, usaha Muhammadiyah dalam bidang Ke HW an.
Majelis HW adalah sebagai Kwartir Besar HW dan mempunyai Pimpinan
langsung ke bawah tingkat daerah, cabang. Anggota Majelis HW terdiri dari
anggota Muhammadiyah yang mempunyai keahlian tentang HW. Mereka
ditetapkan dan diberhentikan oleh PP Muhammadiyah.
Setelah tertidur lama, pada tanggal 10 Syaban 1420 H atau bertepatan dengan
tanggal 18 November 1999 M. Kepanduan Hizbul Wathan dibangkitkan kembali
oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan Surat Keputusan No : 92/SK-
PP/VI-B/1.b/1999 M. Dan dipertegas dengan Surat Keputusan Pimpinan Pusat
Muhammadiyah Nomor : 10/KEP/I.O/B/2003 M. Dan Kepanduan Hizbul Wathan
menjadi Organisasi Otonom Muhammadiyah.