Sumber Gambar
: http://www.firsthdwallpapers.comuploads201306wallpaper811534.jpg
Sumber Gambar :
https://oumaabde.files.wordpress.com/2011/12/particlearrangementstates.jpg
Gambaran perbedaan antara zat padat, cair, dan gas adalah sebagai berikut :
Sumber : http://id.static.z-dn.net/files/dcb/f21cb1436f27cb30a18b5e0fdc5ef0c6.jpg
Sumber : https://sitajullanarzahra.files.wordpress.com/2013/04/tabel.jpg
Sumber : http://2.bp.blogspot.com/-
1BBVRAhlPJk/T9mnfYflhMI/AAAAAAAAAR4/NFhQF_b_aZk/s1600/zat2.jpg
Ya, itu adalah pengelompokan materi yang sering saya dan Saudara pelajari
di bangku sekolah. Padat, cair, dan gas bisa disebut sebagai wujud zat pertama,
kedua, dan ketiga zat. Namun, pada kenyataannya, masih ada wujud zat lain,
yaitu plasma.
Plasma hanya dapat terbentuk ketika gas terionisasi secara sempurna
(sehingga memiliki muatan listrik) dan biasanya memiliki temperatur yang tinggi.
Dalam pembentukan plasma, terdapat eksitasi electron, sehingga ion-ion atom dan
electron bebas bercampur. Interaksi ionik antar molekul-molekul bermuatan yang ada
dalam plasma memberikan plasma sifat-sifat yang berbeda dari tiga wujud lain. Inilah
yang menjadi alasan kenapa plasma disebut wujud zat keempat (the fourth state of
matterial).
Karena partikel bermuatan positif dan negatif tidak saling
menempel, plasmamerupakan konduktor listrik yang baik. Seperti yang kita ketahui,
udara adalah penghantar listrik yang buruk. Namun, dalam sambaran petir, atom di
udara mendapatkan begitu banyak energi yang mereka tidak
lagi dapat mempertahankan elektron mereka, dan menjadi plasma untuk waktu yang
singkat. Maka arus listrik dapat mengalir melaluiplasma, membuat petir.
Sumber Gambar :
http://www.nasa.gov/sites/default/files/images/147515main_phases_large.jpg
Selain pada petir, plasma juga dapat ditemukan di dalam tabung televisi
(bukan monitor datar seperti pada laptop) dan lampu neon. Menurut
NASA, plasma terdapat pada debu-debu kosmik (debu kosmik adalah cikal-bakal
bintang berwujud plasma). Materi penyusun angin surya (solar wind), inti Matahari,
bahkan planet Jupiter sebagian besar juga berwujud plasma. Karena banyaknya
plasma mengisi ruang di luar angkasa, plasma menjadi salah satu kunci untuk
mempelajari Alam Semesta kita. Dalam fisika, pengkajianplasma secara khusus
dilakukan oleh cabang ilmu yang disebut fisika plasma (plasma physics).
Quark-gluon plasma
Plasma quark-gluon adalah fase yang ditemukan pada 2 triliun Kelvin. Para
ilmuwan percaya bahwa proton dan neutron dibentuk quark (yang
"menempel" bersamadengan "gluon").
Berbagai macam zat tersebut dimanfanfaatkan pada alat musik. Gambarannya adalah
sebagai berikut :
Menurut Heinrich Jaeger (University of Chicago), ada wujud zat kelima yang disebut
dengan butiran (granular). Menurutnya, proses pembentukan butiran-butiran pasir
terjadi karena ketidakstabilan gaya atomik yang menarik bijih-bijih pasir sehingga
membentuk butiran.
Bose-Einstein Condensate - A new State of Matter???
http://nugraha999.blogspot.co.id/2015/01/klasifikasi-materi-padat-cair-gas.html
Fisika Material ( sejarah dan pengklasifikasiannya )
Sebagai mahasiswa fisika tentunya tak asing lagi dengan matakuliah yang
satu ini , oleh karana itu disini saya ingin membagi sedikit pengetahuan dengan
kawan-kawan semua. untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut .
Sejak jaman dahulu kala material sudah menjadi bagian dari peradaban manusia ,
sebagai contoh pada masa lampau kita kenal ada beberapa periode yakni Zaman batu,
Zaman Perunggu dan Zaman besi. Apalagi teknologiteknologi mutakhir masakini
pastinya sangat bergantung pada meterial canggih ,sehingga tak heran jika semuanya
memanfaatkan perangkat produk dan sistem yang terbuat dari meterial .
Setiap bagian dari kehidupan kitapun tak luput dari peranan metiral seperti pakaian,
bangunan, transportasi, produk makanan, komunikasi serta hiburan . Semakin
banyaknya penelitian yang dilakukan oleh para ilmuan dan ahli teknologi selama ini
maka banyak orang yang dapat membuat produk-produk lebih baik. Menurut sejarah ,
kemajuan dan perkemabangan dari kehidupan manusia ternyata berkaitan dengan
kemampuan untuk membuat dan merekayasa material untuk memenuhi kebutuhan
hidup.
Saat pertamakali manusia berada dibumi hanya sedikit materal yang dikenal, seperti
misalnya kayu, batu, kulit dan tanah. Namun dengan seiring berjalannya waktu dan
semakin berkembangnya manusia maka kebutuhan akan materialpun semakin hari
semakin bertambah sehingga memaksa manusia untuk menciptakan inofasi-inofasi
baru dengan melakukan beberapa teknik sehingga mampu menciptakan material baru
yang memiliki sifat lebih unggul dari material yang ada di alam, seperti misalnya
logam, plastik, kaca dan fiber.
Pada dasarnya ilmu material meliputi penyelidikan terhadap hubungan yang muncul
diantara struktur dan sifat-sifat material . Rekayasa material (material engineering)
sendiri adalah dasar suatu ilmu untuk merancang atau merekayasa struktur dari suatu
material untuk menghasilkan sifat-sifat yang diinginkan sebelumnya.
Para ilmuan dan insinyur merupakan orang yang ahli di bidangnya untuk merancang
suatu maerial baru. Namun, terkadang banyak ilmuan atau insinyur di bidang
mekanik, sipil, kimia, atau listrik pada suatu waktu mengalami kesulitan dalam
merancang suatu material, sebagai contoh transmisi pada roda gigi, membuat struktur
yang kuat untuk bangunan, membuat komponen yang sangat halus untuk pelumas,
atau kesulitan dalam pembuatan IC (Intergerated Circuit).
Alasan mengapa kita perlu untuk belajar material adalah agar kita dapat memilih
material yang tepat diantara banyaknya macam material yang ada. Secara mendasar
terdapat beberapa kriteria untuk menentukan keputusan akhir dalam memilih suatu
material. Pertama-tama kondisi awal harus dikarakterisasi, oleh karena itu para
ilmuan atau insinyur harus mengetahui sifat-sifat apa saja yang dibtuhkan dari suau
material, karena jarang sekali dapat dibentuk suatu material dengan kombinasi yang
ideal. Contoh klasik dari permasalahan ini meliputi kekuatan (strength) dan
kelenturan (ductility); secara normal material yang memiliki sifat sangat kuat hanya
memiliki sifat kelenturan yang sangat terbatas.
Pertimbangan kedua dalam pemilihan suatu material adalah sifat deterioration (sifat
buruk) yang dapat muncul selama proses operasi. Sebagai contoh, reduksi yang
signifikan dalam kekuatan mekanik kemungkinkan dihasilkan karena terpapar
(exposure) suhu yang tinggi atau lingkungan yang korosif (merusak).
Kemungkinan besar suatu pertimbangan dalam pemilihan suatu material ditolak
karena alasan ekonomi: Berapa biaya akhir dari material yang dihasilkan?. Bisa saja
sebuah material ditemukan dengan kombinasi sifatnya yang ideal namun dibutuhkan
biaya produksi yang sangat mahal sekali. Selain itu beberapa pertimbangan
(kompromi) tidak dapat dihindarkan. Selain itu, biaya untuk menyelesaikan sebuah
keping juga membutuhkan banyak biaya lain (waktu, tenaga, dan lain-lain) selama
proses pabrikasi untuk menghasilkan bentuk yang diinginkan.
Para ilmuan dan perekayasa material sudah terbiasa berhadapan dengan berbagai
variasi karakteristik material dan memahami hubungan yang erat antara struktur dan
sifat suatu material, sebaik pemahaman mereka tentang teknis memproses suatu
material membuat mereka ahli dan yakin dalam memilih suatu material berdasarkan
kriteria tersebut.
Pemanfaatan suatu material disesuaikan dengan sifat-sifat yang ada pada material itu
sendiri dengan melalui proses seleksi . Sampai saat ini sudah banyak material yang
telah dibuat dan semuanya itu dapat dikatagorikan menjadi logam , plastic, gelas , dan
serat.
Kemajuan dalam memahami berbagai jenis material merupakan suatu pratanda dari
kemajuan dalam bidang teknologi. Sebagai contoh adalah pemanfaatan bahan silicon,
material ini menumbuhkan industri bernilai triliunan dollar. Material ini juga
membantu komunikasi di semua bidang, dari alat bantu hingga telemetri ruang
angkasa. Keseharian kita diubah akibat adanya hiburan di rumah kita seperti kaset
video, dan dengan munculnya computer yang kini terjangkau oleh perorangan.
Perubahan meliputi berbagai hal , bukan masalah teknis semata. Sebagai contoh lain,
automobile tidak akan terwujud jika tidak adanya baja atau bahan lainnya.
Menurut para ilmuan prinsip dasar yang menentukan sifat material adalah struktur
internal material itu sendiri . struktur internal itu sendiri tersusun oleh atom yang
saling berkaitan dengan atom tetangganya (atom yang berada disebelahnya) baik itu
dalam suatu kristal, molekul ataupun mikrostruktur. Akan tetapi walaupun sudah ada
standar baku yang mengatur akan kandungan bahan-bahan pembentuk yang akan
membangun sifat material , namun keahlian untuk menentukan berdasarkan metode-
metode pengujian material sangatlah penting bagi seorang material engineer.
Oleh karena itu Material dapat dibedakan berdasarkan sifat-sifatnya, karena sifat
(properti) adalah ciri-ciri yang ada pada suatu material yang berkaitan dengan jenis
besarnya respon yang diberikan jika suatu material diberikan suatu stimulus
(rangsangan). Secara umum sifat suatu material tidak bergantung terhadap bentuk dan
ukuran metarial tersebut. Sifat-sifat suatu material dapat dikelompokkan menjadi 7
katagori yaitu sifat yakni mekanik, listrik, termal, magnetik, optik, deteriorative (sifat
yang menyebabkan suatu material menjadi buruk), dan storage / memory. Untuk
mesing-masing sifat tersebut terdapat stimulus khusus yang dapat menimbulkan
respon yang berbeda.
Sifat mekanik berkaitan dengan perubahan bentuk karena adanya pemberian beban
atau gaya, contohnya meliputi modulus elastisitas dan kekuatan (strength), Keuletan
(Ductile), Kekakuan (Stiffness), Ketangguhan (Toughness), Kekerasan (Hardness).
Kekuatan adalah kemampuan suatu material dalam menerima beban, semakin besar
beban yang mampu diterima oleh material maka benda tersebut dapat dikatakan
memiliki kekuatan yang tinggi. Kekerasan dapat diartikan ketahan suatu material
terhadap deformasi lokal, misalkan ketahanan terhadap goresan. Bila suatu material
digores maka yang akan menerima beban adalah bagian permukaannya saja bukan
keseluruhannya, itulah mengapa goresan dikatakan hanya menghasilkan deformasi
lokal. Selanjutnya sifat kekakuan dari suatu material dapat diartikan ketidakmapuan
suatu material untuk berdeformasi plastis. Material yang kaku berarti bila diberi suatu
beban dia hanya akan berdeformasi elastis, dan selanjutnya akan mengalami patah
(fracture). Mengetahui tentang sifat mekanik suatu material sangatlah penting
terutama dalam pemilihan material yang akan dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
Misalkan kita disuruh memilih jenis bajayang akan digunakan untuk membuat
jembatan, maka hal terpenting yang harus kita perhatikan adalah bahan yang kita pilih
haruslah kuat, dalam arti dia tidak akan mudah mengalami deformasi plastis.
Bayangkan saja bagaimana bila kita salah memilih bahan, tentunya nanti jembatan
yang kita buat akan memiliki lintasan melengkung seperti lintasan skateboard,
tentunya hal ini bukanlah hal yang lucu.
Sifat kelistrikan berkaitan dengan konduktivitas listrik, resistivitas listrik dan
konstanta dielektrik yang diperoleh dengan memberikan stimulus berupa medan
listrik.
Sifat panas (thermal) berkaitan dengan kapasitas panas dan konduktivitas termal
yang diperoleh dengan memberikan stimulus berupa panas.
Sifat Magnetik menggambarkan respon suatu material terhadap medan magnet yang
biasanya direpresentasikan dengan menggunakan kurva Hysterisis.
Sifat Optik menggambarkan bagaimana respon suatu material terhadap medan
elektromagnetik atau radiasi cahaya. Sifat optik ini direpresentasikan dalam indek
refraksi dan refleksi.
Sifat Deteriorative mengindikasikan kereaktifan secara kimia dari suatu material.
Sifat storage / memory merupakan sifat dari material yang muncul akibat dari
perkembangan teknologi yang akhir-akhir ini terasa dampaknya yang besar. Aplikasi
dalam hal Storage / Memory dari suatu material salah satunya adalah flashdisk, yang
dimana saat ini dituntut agar bisa menyimpan data yang lebih besar dan besar lagi.
Maka dari itu, diperlukanlah suatu material yang mampu menyimpan data berukuran
besar di dalam volume yang seminimal mungkin.
Material diklasifiasikan menjadi beberapa tipe yang memiliki karakteristik yang
sama. Material dapat dikelompokkan dengan berbagai cara, salah satunya didasarkan
pada ikatan atom dan struktur. Berdasarkan cara ini material dapat diklasifikasikan
menjadi logam, polimer, dan keramik. Sebagai penambahan, terdapat dua kelompok
material yang cukup penting dalam rekayasa material yaitu komposit dan
semikonduktor. Ditinjau dari segi struktur, terdapat jenis material tambahan yaitu
material komposit. Apabila klasifikasi material ditinjau dari kemampuan
konduktivitasnya maka akan terdapat tambahan golongan material semikonduktor.
Selain itu ada pula biomaterial yang termasuk dalam material tingkat tinggi.
1. Logam
Material material dalam kelompok
ini disusun oleh satu atau lebih unsur logam (misalnya besi, alumunium, tembaga,
titanium, emas, dan nikel), dan juga seringkali mengandung unsur non logam
(misalnya karbon, nitrogen dan oksigen) dalam jumlah yang relatif kecil. Atom
atom pada logam dan paduannya mempunyai ciri ciri tersusun secara sangat teratur,
dan apabila dibandingkan dengan keramik dan polimer susunan antar atom atomnya
cenderung lebih rapat. Karakteristik susunan antar atomnya yang khas ini, kemudian
disebut sebagai ikatan logam. Material logam memiliki nilai elektron bebas yang
tinggi, dimana berarti terdapat sejumlah besar elektron yang tidak terikat pada inti
atom sehingga bisa bergerak bebas. Sifat sifat dari material logam yang khas ini
dapat dijelaskan melalui karakterisitik elektronnya tersebut. Yang paling utama, yaitu
apabila diamati dari sifat logam yang merupakan penghantar listrik dan panas yang
baik. Selain itu susunan atom material logam yang teratur dan respon dari elektron
bebas terhadap getaran elektromagnetik pada frekuensi cahaya membuatnya tidak
mampu ditembus oleh cahaya sehingga tidak tembus pandang seperti halnya kaca.
Permukaan material logam akan mengkilap apabila dipoles. Sebagai tambahan,
beberapa jenis logam (Fe, Co, Ni) juga memiliki sifat magnetik yang kuat.
Mengenai sifat mekaniknya, material logam cenderung bersifat cukup kaku dan kuat,
ulet (ductile = dapat mengalami deformasi atau perubahan bentuk tanpa mengalami
patah) sehingga punya kemampuan mampu dibentuk (formability) yang baik
(misalnya melalui penempaan, pengerolan, dll), dan mampu menerima pembebanan
secara tiba tiba tanpa mengalami patah (shock resistance). Sifat sifat tersebut
membuat logam mempunyai jangkauan aplikasi yang sangat luas dalam dunia
industri hingga saat ini.
2. Keramik
4. Komposit
Bahan komposit (atau komposit) adalah suatu jenis bahan baru hasil rekayasa yang
terdiri dari dua atau lebih bahan dimana sifat masing-masing bahan berbeda satu
sama lainnya baik itu sifat kimia maupun fisikanya dan tetap terpisah dalam hasil
akhir bahan tersebut (bahan komposit). Bahan komposit memiliki banyak
keunggulan, diantaranya berat yang lebih ringan, kekuatan yang lebih tinggi,
tahan korosi dan memiliki biaya perakitan yang lebih murah karena berkurangnya
jumlah komponen dan baut-baut penyambung. Kekuatan tarik dari komposit serat
karbon lebih tinggi daripada semua paduan logam. Semua itu menghasilkan berat
pesawat yang lebih ringan, daya angkut yang lebih besar, hemat bahan bakar dan
jarak tempuh yang lebih jauh.Terdapat cukup banyak material komposit yang terdiri
lebih dari satu tipe material yang telah dibuat. Sebuah komposit dirancang untuk
memperlihatkan kombinasi dari sifat/karakteristik terbaik dari masing-masing
komponen material. Serat kaca (Fiberglass) merupakan salah satu contoh yang sangat
umum, dimana serat gelas dilekatkan ke dalam material polimer. Fiber glass memiliki
sifat kuat yang berasal dari kaca dan sifat lentur yang berasal dari polimer. Banyak
sekali pengembangan material terbaru melibatkan material komposit. Salah satu
contoh aplikasi bahan komposit yakni pada bidang optikal material.
Contoh lain dapat dilihat di plastik casing set televisi, sel-telepon dan sebagainya.
Ini casing plastik biasanya material komposit terdiri dari matriks termoplastik
seperti akrilonitril-butadiena-stirena (ABS) di mana kalsium
karbonat kapur, bedak, kaca serat atau serat karbon telah ditambahkan untuk
menambah kekuatan, massal, atau elektro-statis dispersi. Penambahan ini dapat
disebut sebagai serat penguat, atau dispersan, tergantung pada tujuan mereka.
5. Semikonduktor
Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di
antara insulator dan konduktor.Semikonduktor merupakan satu-satunya kelas material
yang dibedakan berdasarkan sifatnya. Material ini biasanya didefinisikan sebagai
material yang memiliki konduktivitas listrik pertengahan, antara konduktor yang baik
dan insulator. Konduktivitasnya sangat tergantung dari banyak sedikitnya jumlah
aatom pengotor/tambahan pada bahan yang mana hal inilah yang menjadi kunci
pembuatan produk IC (integrated circuit). Sebuah semikonduktor bersifat
sebagai insulator pada temperatur yang sangat rendah, namun pada temperatur
ruangan besifat sebagai konduktor. Bahan semikonduksi yang sering digunakan
adalah silikon, germanium, dan gallium arsenide.
Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik, karena konduktansinya yang
dapat diubah-ubah dengan menyuntikkan materi lain (biasa disebut pendonor
elektron). Salah satu alasan utama kegunaan semikonduktor dalam elektronik adalah
sifat elektroniknya dapat diubah banyak dalam sebuah cara terkontrol dengan
menambah sejumlah kecil ketidakmurnian. Ketidakmurnian ini
disebut dopan.Doping sejumlah besar ke semikonduktor dapat
meningkatkan konduktivitasnya dengan faktor lebih besar dari
satu milyar.[rujukan?] Dalam sirkuit terpadumodern, misalnya, polycrystalline
silicon didop-berat seringkali digunakan sebagai pengganti logam.
6. Biomaterial
Biomaterial umumnya dapat diproduksi baik di alam atau disintesis di laboratorium
menggunakan berbagai pendekatan kimia menggunakan komponen logam
atau keramik. Biomaterial digunakan dalam komponen yang diimplan ke dalam tubuh
manusia untuk menggantikan bagian tubuh yang rusak. Material ini tidak boleh
menghasilkan zat beracun dan harus sesuai dengan jaringan tubuh. Mereka sering
digunakan dan / atau disesuaikan untuk aplikasi medis, dan dengan demikian terdiri
dari seluruh atau bagian dari struktur hidup atau perangkat biomedis yang melakukan,
menambah, atau mengganti fungsi alami. Fungsi tersebut dapat bersifat jinak, seperti
yang digunakan untuk katup jantung , atau mungkin bioaktif dengan fungsionalitas
yang lebih interaktif seperti hidroksi apatit-dilapisi implan pinggul . Biomaterial juga
digunakan setiap hari di aplikasi gigi, operasi, dan pengiriman obat. EG Sebuah
membangun dengan produk farmasi diresapi dapat ditempatkan ke dalam tubuh, yang
memungkinkan pelepasan berkepanjangan obat selama jangka waktu. Sebuah
biomaterial juga dapat menjadi autograft , allograft atau xenograftdigunakan
sebagai transplantasi bahan.
Bahan ilmuwan saat ini memberikan perhatian lebih dan lebih untuk kristalisasi
proses anorganik dalam matriks yang sebagian besar organik dari senyawa alami.
Proses ini biasanya umumnya terjadi pada suhu dan tekanan ambien. Menariknya,
organisme penting melalui mana bentuk kristal mineral ini mampu secara konsisten
menghasilkan struktur rumit yang kompleks. Memahami proses di mana organisme
hidup mampu mengatur pertumbuhan kristal mineral seperti silika dapat
menyebabkan kemajuan ilmiah yang signifikan dan teknik sintesis baru untuk bahan
komposit nano atau nanocomposites.
Uraian diatas merupakan beberapa material yang telah diklasifikasikan berdasarkan
sifat-sifatnya. Ternyata seiring makin berkembang pesatnya kebutuhan akan material
dan penilitian oleh para ilmuan untuk memenuhi kebutuhan manusia maka ada juga
material masa depan yakni nanoengineered material. Nanoengineered material adalah
pembuatan material baru yang dilakukan dari level atomik dengan memanipulasi dan
memindahkan atom dan molekul untuk membentuk struktur baru. Kata depan nano
menandai bahwa dimensi dari besaran struktur ini berorde nanometer. Contohnya
carbon nanotubes.
Ilmu material sangat penting untuk dipelajari mengingat kegunaan material dan
kebutuhan akan material yang semakin berkembang pesat agar tak salah nantinya
dalam menentukan material apa yang kita butuhkan. Selain itu dengan memplajari
ilmu material kita juga dapat menciptakan inofasi-inofasi baru untuk menghadapi
masalah pada lingkungan kita, seperti misalnya pada alat transportasi dibutuhkan
material yang meningkatkan efesiensi bahan bakar, kuat , densitas rendah, dan
memiliki kemampuan bekerja pada temperatur tinggi. Tanpa mempelajari ilmu
material tentunya kita takdapat melakukannya .
https://fiqrotul.wordpress.com/2011/09/15/fisika-material-sejarah-dan-
pengklasifikasiannya/
Klasifikasi Material
Logam paduan adalah bahan campuran yang mempunyai sifat-sifat logam, terdiri dari
dua atau lebih dari unsur-unsur untuk mendapatkan sifat fisik, mekanik, listrik, dan
visual yang lebih baik, dengan sebagai unsur utama adalah logam
1. Logam Fero
Logam ferro adalah suatu logam paduan yang terdiri dari campuran unsur karbon
dengan besi. Untuk menghasilkan suatu logam paduan yang mempunyai 2 sifat yang
berbeda dengan besi dan karbon maka dicampur dengan bermacam logam lainnya.
Logam adalah elemen kerak bumi (mineral) yang terbentuk secara alami. Jumlah
logam diperkirakan 4% dari kerak bumi. Logam dalam bidang keteknisian adalah
besi. Biasanya dipakai untuk konstruksi bangunan-bangunan, pipa-pipa, alat-alat
pabrik dan sebagainya.
Contoh dari logam yang sudah memiliki sifat-sifat penggunaan teknis tertentu dan
dapat diperoleh dalam jumlah yang cukup adalah besi, tembaga, seng, timah, timbel
nikel, aluminium, magnesium. Kemudian tampil logam-logam lain bagi penggunaan
khusus dan paduan, seperti emas, perak, platina, iridium, wolfram, tantal,
molybdenum, titanium, vokalt, anti monium (metaloid), khrom, vanadium, beryllium,
dan lain-lain.
Yang dimaksud besi dalam bidang keteknisan adalah besi teknis, bukan besi murni,
karena besi murni (Fe) tidak memenuhi pernyataan teknik, persyaratan teknik adalah
kekuatan bahan, keuletan, dan ketertahanan terhadap pengaruh luar (korosi, aus,
bahan kimia, suhu tinggi dan sebagainya).
Besi teknis selalu tercampur dengan unsure-unsur lain misalnya karbon (C), silicon
(Si), mangan (Mn), Fosfor (P), dan belerang (S). Unsur-unsur tersebut harus dalam
kadar tertentu, sesuai dengan sifat-sifat yang dikehendaki, secara garis besar besi
teknik terbagi menjadi :
1. Besi kasar : kadar karbon lebih besar dari 3,5%, tidak dapat ditempa.
2. Besi : kadar karbon lebih besar dari 2,5%, tidak dapat ditempa.
Kuningan
Table sifat-sifat baja dapat dipengaruhi oleh campuran logam yang lain.
Campuran logam
Menambah
Logam ferro adalah suatu bahan yang mengandung unsure kebesi-besian seperti pada
table dibawah ini :
Nama Komposisi
Baja cepat tinggi (HSS-High speed steel) Baja karbon tinggi di tambah nikel/ kobalt,
khrom / tungken
Logam Non-Ferro (Non-Ferrous Metal) ialah jenis logam yang secara kimiawi
tidak memiliki unsur besi atau Ferro (Fe), oleh karena itu logam jenis ini disebut
sebagai logam bukan Besi (non Ferro). Beberapa dari jenis logam ini telah disebutkan
dimana termasuk logam yang banyak dan umum digunakan baik secara murni
maupun sebagai unsur paduan. Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan
dan teknologi terutama dalam pengolahan bahan logam, menjadikan semua jenis
logam digunakan secara luas dengan berbagai alasan, mutu produk yang semakin
ditingkatkan, kebutuhan berbagai peralatan pendukung teknologi serta keterbatasan
dari ketersediaan bahan-bahan yang secara umum digunakan dan lain-lain.
Logam non Ferro ini terdapat dalam berbagai jenis dan masing-masing memiliki sifat
dan karakteristik yang berbeda secara spesifik antara logam yang satu dengan logam
yang lainnya. Keberagaman sifat dan karakteristik dari logam Non Ferro ini
memungkinkan pemakaian secara luas baik digunakan secara murni atau pun
dipadukan antara logam non ferro bahkan dengan logam Ferro untuk mendapatkan
suatu sifat yang baru yang berbeda dari sifat asalnya.
Unsur logam yang paling penting dan paling banyak digunakan dalam industry
adalah besi karena hampir 90 % dari logam-logam yang digunakan dalam industry
adalah besi. Selain besi,logam yang penting anatara lain: alumunium (Al), timbal
(Pb), nikel (Ni), perak(Ag), seng(Zn), dan lain sebagainya. Yang digunakan dalam
keadaan murni ataupun dalam bentuk paduannya. Logam logam tersebut harus
mempunyai sifat-sifat fisika atau mekanik yang sesuai dengan persyaratan-
persyaratan yang dikehedaki.
Adapun macam-macam logam non ferro adalah Tembaga, Copper, Cuprum (Cu),
Mangan, Manganese (Mn), Nikel, Nickolium (Ni), Uranium(U), Alumunium (Al),
Magnesium(Mg), Kobalt (Co), Timah Putih, Tin, Stannum (Sn), Timah Hitam, Lead,
Timbal, Plumbum (Pb), Wolfrom, Tungsten (W), Seng, Zincum (Zn), Khrom,
Chromium (Cr), Boron (B), Cadmium (Cd), Iridium (Ir), Platinum (Pt)
3. Contoh Aplikasi Logam (mengambil contoh alumunium)
Logam ini bisa ditemui di dalam rumah, konstruksi, beberapa bagian mobil, dan juga
di sebagian besar moda transportasi.
a) Di Rumah
Aluminium digunakan untuk bingkai jendela, gagang pintu, dan untuk membuat
berbagai peralatan di dapur. Logam ini juga digunakan sebagai peralatan makan serta
pembungkus makanan terutama dalam bentuk aluminium foil. Bahkan aluminium
juga digunakan sebagai penghilang kerut pakaian, berbagai barang-barang dekorasi
rumah, hingga pagar. Aluminium digunakan pula untuk membuat tongkat golf,
furniture indoor dan outdoor, lemari es, pemanggang roti, panci, ceret, dll.
b) Alat transportasi
Kapal induk militer juga memakai alumunium karena sifatnya yang ringan. Terdapat
berbagai mobil yang juga menggunakan logam ini karena sifat termal dan
estetikanya, bagian mobil seperti pelek, blok mesin, komponen suspense, dan
tranmisi, begitu pula alat transportasi lain seperti gerbong kereta, dll.
c) Pengemasan
Kemasan adalah contoh yang paling umum dari alumunium. Seperti minuman kaleng,
tutup botol, foil, nampan, dll.
d) Konstruksi
Seperti atap, casting, fabrika, pipa, tangki, batang alumunium, kawat, bingkai jendela,
pagar, pegangan tangga, dll.
2. Polimer
Poly = banyak
Mer = bagian
Suatu polimer akan terbentuk bila seratus atau seribu unit molekul yang kecil yang
disebut monomer, saling berikatan dalam suatu rantai. Jenis-jenis monomer yang
saling berikatan membentuk suatu polimer terkadang sama atau berbeda.
a. Pengelompokan Polimer
Polimer alam adalah polimer yang terdapat di alam dan berasal dari makhluk hidup.
Contoh polimer alam dapat dilihat pada table di bawah ini:
No Polimer Monomer
1 Pati/amilum Glukosa
2 Selulosa Glukosa
3 Protein Asamamino
4 AsamNukleat Nukleotida
Umumnya polimer alam mempunyai sifat hidrofilik (sukaair), sukar dilebur dan sukar
dicetak, sehingga sangat sukar mengembangkan fungsi polimer alam untuk
tujuantujuan yang lebih luas dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Sebagai
contoh :
Karet alam kadang-kadang cepat rusak, tidak elastis, dan berombak. Hal tersebut
dapat terjadi karena karet alam tidak tahan terhadap minyak bensin atau minyak tanah
serta lama terbuka di udara.
Sutera dan wol merupakan senyawa protein bahan makanan bakteri, sehingga wol
dan sutera cepat rusak.
b) Polimer sintetis
Atau polimer buatan adalah polimer yang tidak terdapat di alam dan harus dibuat oleh
manusia. Contoh polimer sintesis dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
No Polimer Monom
1 Polietena
2 Polipropena
3 PVC
4 Polivinil Alcohol
5 Teflon
6 Dakron
9 Polyester Es
10 Melamin
a) Polimer adisi
Reaksi adisi adalah reaksi pemecahan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal
sehingga ada atom yang bertambah di dalam senyawa yang terbentuk.
No Nama Polimer
1 Polietilena
2 Polipropilena
3 Polistirena
4 Polivinil klorida
5 Polivinil dienklorida
6 Politetraetilena (teflon)
7 Poliakrilonitril
8 Polivinilasetat
9 Polimetilmetakrilat
b) Polimer kondensasi
Pembentukan Nilon
Nilon merupakan suatu polimer yang ditemukan oleh Wallace Hume Carothers di
tahun 1934 sewaktu bekerja di perusahaan DuPont. Polimer nilon dibentuk dari
monomer asam 6 aminoheksanoat (HOOCCH2 (CH2)3CH2NH2). Dalam
polimerisasi ini, gugus karboksil dari monomer berikatan dengan gugus amino dari
monomer tersebut.
a) Homopolimer
b) Kopolimer
Kopolimer atau disebut juga Heteropolimer adalah polimer yang monomernya tidak
sejenis. Pembentukan polimer berlangsung dengan suhu dan tekanan tinggi atau
dibantu dengan katalis. Jika tanpa katalis, strukur molekul yang terbentuk tidak
beraturan. Fungsi katalis adalah untuk mengendalikan proses pembentukan struktur
molekul polimer agar lebih teratur sehingga sifat-sifat polimer yang diperoleh sesuai
dengan yang diharapkan.
a) Polimer termoplas
Adalah polimer yang tidak tahan panas. Apabila polimer tersebut dipanaskan akan
meleleh (melunak), dan dapat dilebur untuk dicetak kembali (didaur ulang).
Contohnya: Polietilene, Polipropilena, dan PVC.
b. Polimer termosting
Adalah polimer yang tahan panas. Polimer tersebut apabila dipanaskan tidak akan
meleleh (sukar melunak), dan sukar didaur ulang. Sebagai contoh Melamin Bakelit
5. Aplikasi Polimer
a) Karet Sintetis
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan ban mobil dan motor, ahli-ahli kimia
organik telah mengembangkan pembuatan karet sintetis untuk mempercepat
perolehan kebutuhan tersebut.
Kapas merupakan serat alam yang merupakan polimer dari karbohidrat (selulosa),
dan polimer dari protein (wol dan sutera). Seperti halnya karet, serat memiliki
polimer sintetis, yaitu nilon dan poliester (dakron).
Dakron atau Tetoron merupakan Polyester. Polimer ini sangat kuat, sangat lentur dan
transparan. Polimer ini juga digunakan untuk membuat sintetis dan membuat
lembaran film tipis yang dalam perdagangan disebut Mylar.
c) Orlon
Merupakan polimer adisi dari monomer akrilonitril. Polimer ini merupakan serat
sintetis, seperti wol. Digunakan dalam tekstil sebagai campuran wol, karpet, dan kaus
kaki.
d) Plastik
Merupakan polimer sintetis yang paling populer, karena banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari.
Sebagai wadah : Untuk melindungi isinya dari pengaruh luar maupun untuk menjaga
agar sifat-sifat isinya tidak hilang
Plastik bersifat sangat kuat (tidak cepat rusak) dan halus, banyak digunakan untuk
pakaian, peralatan kemah dan panjat tebing, peralatan rumah tangga serta peralatan
laboratorium.
c) Karet Sintetik
Karet Sintetik yang terkenal adalah Styrene Butadiene Rubber (SBR), suatu polimer
yang terbentuk dari reaksi polemerisasi antara stirena dan 1,3butadiena.
Karet sintetik ini banyak digunakan untuk membuat ban kendaraan karena memiliki
kekuatan yang baik dan tidak mengembang apabila terkena minyak atau bensin.
d) Wol
Adalah serat alami dari protein hewani (keratin) yang tidak larut. Struktur protein wol
yang lentur menghasilkan kain dengan mutu yang baik, namun kadang-kadang
menimbulkan masalah karena dapat mengerut dalam pencucian. Oleh karena itu, wol
dicampur dengan PET untuk menghasilkan kain yang bermutu baik dan tidak
mengerut pada saat pencucian.
e) Kapas
Merupakan serat alami dari bahan nabati (selulosa) yang paling banyak digunakan
(hampir 50% pemakaian serat alami berasal dari kapas). Kain katun dibuat dari serat
kapas dengan perlakuan kimia sehingga menghasilkan kain yang kuat, enak dipakai,
dan mudah perawatannya.
3. Keramik
Keramik adalah sebuah klasifikasi dari material yang berbahan dasar tanah liat
(clays), pasir (sands), dan feldspar.
Senyawa potassium
Senyawa magnesium
Sewanya kalsium
Pasir mengandung silica dan feldspar atau alumunium potassium silikat
a) Klasifikasi keramik
Logam
Tidak tembus cahaya
Keuletan baik
Terbuat dari tanah liat alami dan campuran tanah liat dengan menambahkan keramik
kristal
Keramik putih (whitewares)
Pemindah panas
1. Penahan Panas
Dinding pesawat ulang alik Isolator panas
1. Keramik Tangguh
benang (fiber) Whisker (fiber)
Peralatan golf Lempengan tahan peluru
1. Keramik Optik
benang optik Lensa
Pelumas Katalis
1. Keramik Elektromagnetik
Elemen magnet Kapasitor
Resistor IC substrat
Elektroda Varistor
Pizoelektrik Isulator
Termistor Semikonduktor
Konduktor ion
1. Keramik Bangunan
Atap lantai
1. Biokeramik
Pengganti tulang Pengganti gigi
1. Keramik Nuklir
Bahan bakar nuklir Moderator
4. Komposit
Komposit didefinisikan sebagai dua macam atau lebih material yang digabungkan
atau dikombinasikan dalam skala makroskopis ( dapat terlihat langsung oleh
mata)sehingga menjadi material baru yang lebih berguna.komposit terdiri dari 2
bagian utama yaitu :
Matriks, berfungsi untuk perekat atau pengikat dan pelindung filler (pengisi) dari
kerusakan eksternal. Matriks yang umum digunakan : carbon, glass, kevlar, dll
Filler (pengisi), berfungsi sebagai Penguat dari matriks. Filler yang umum
digunakan : carbon, glass, aramid, kevlar
1. 1. Klasifikasi Komposit
Berdasarkan Matriks yang digunakan
Berdasarkan strukturnya :
Komposit untuk bagian pembangkit listrik tenaga surya pada pesawat luar angkasa
terbuat dari panel lapis serat karbon-epoksi yang sangat ringan (ultra-low weight)
dengan sifat kekakuan yang tinggi yang dibutuhkan untuk menahan tekanan akibat
getaran selama peluncuran ke luar angkasa. Pada umumnya, fiber-reinforced polymer
digunakan untuk komponen-komponen kecil, seperti solar array, antena, optical
platform. Carbon fiber-reinforced epoxy tube digunakan untuk membangun rangka
struktur dari low earth orbit satelite. Struktur ini mendukung untuk optical bench,
solar array panel, antenna reflector dan modul-modul lainnya.
c) Helmet
Helm yang berbahan serat komposit ini telah mendapat aproval untuk digunakan pada
lintasan balap. Visor helm yang terbuat dari serat komposit ini anti gores, anti retak,
tahan benturan dan anti kabut. Bagian dagunya dapat diangkat untuk mengubah
tampilan helm ini menjadi Half-Face.
d) Komponen mesin
Di bidang otomatisasi dan permesinan kita juga bisa melihat banyak bagian-bagian
mesin atau lengan pada robot yang biasanya menggunakan material logam namun
kini digantikan dengan material teksil komposit. Bisa dibayangkan dari mulai bagian
yang besar di mesin seperti batang dan poros yang membutuhkan kekuatan tinggi
sampai yang kecil seperti baut, mur, dan sebagainya kini terbuat dari tekstil komposit.
e) Komponen kereta
Produk berbasis komposit yang digunakan untuk komponen kereta api yaitu pada
prototipe panel gerbong kereta api yang tahan api, dibuat dari pengembangan
komposit geopolimer serat gelas polyester limbah fly ash. Dari bahan yang sama juga
bisa dibuat komponen dashboard kereta diesel, panel interior, dan pintu kereta api.
euntungan penggunaan komposit antara lain kekuatan dan kekakuannya tinggi, tahan
korosi, lebih awet, dan mudah dibentuk.
Glass fiber-reinforced polyester pada umumnya digunakan untuk bermacam tipe dari
kapal. Carbon fiber-reinforced epoxy biasanya hanya digunakan untuk keperluan
racing boat/balap.
Sejak 1980an, komposit mulai dikenal di industri minyak dan gas setelah sebuah
panel anti-api untuk heli-deck dibangun memakai komposit serat gelas (glass-fiber
reinforced-plastics). Berikut beberapa aplikasi material komposit di industri minyak
dan gas:
Pipeline : Komposit untuk pipeline biasanya terbuat dari komposit serat gelas atau
komposit hibrid untuk mengalirkan aqueous fluid dan gas alam
Rigid riser : Komposit serat gelas, serat karbon atau komposit hibrid digunakan
untuk menggantikan baja dalam membangun riser.
Tension leg platforms : TLP, yang dipancangkan ke dasar laut, adalah bagian yang
sensitif dari platform terhadap kedalaman laut. Tendon baja kurang diminati karena
terlalu berat dan resonansi yang berkenaan dengan elastisitas tendon masih terjadi.
Hal itu bisa diatasi menggunakan tendon serat karbon yang ringan namun kuat.
i) Komponen Sepeda
j) Komponen mobil
Pada bidang otomotif, misalnya, dipamerkan setidaknya dua mobil balap F-1 dan
motor balap sungguhan dari dua anjungan yang berbeda. Sungguh menarik. Ternyata
nyaris semua bagian body-nya terbuat dari material tekstil komposit. Bahan kain
tekstil yang digunakan terbuat dari kombinasi benang dari serat karbon lalu diberikan
resin penguat. Ada body yang permukaannya agak tipis, nampaknya ia dibuat cukup
dengan teknik pertenunan biasa atau perajutan multiaxial dan ada pula yang agak
tebal. Kalau kita perhatikan nampaknya ia tergolong dalam spacer fabric yang bisa
dibuat dengan teknik perajutan double needle atau pertenunan dan sandwich
composites. Begitu juga kalau kita melihat berbagai mobil dan truk dari berbagai
pabrikan akan terlihat bagaimana tekstil komposit kini benar-benar banyak
menggantikan peran material logam. Kelebihan material tekstil komposit terutama
kekuatannya yang lebih tinggi, ringan dan tidak berkarat.
k) Alat Olahraga: Stick Golf, Raket tenis, alat fitness, Sepatu olahraga
Penguat dengan serat fiber sangat berpotensi untuk menggantikan beton dan baja
pada jembatan, bangunan dan berbagai infrastruktur lainnya.Hal ini dikarenakan
material komposit ini lebih tahan terhadap korosi ,mempunyai daya tahan lebih lama
dan rendah biaya perawatan.Begitupun pada bidang bangunan dan konstruksi kita
melihat bagaimana sebuah kanal yang biasanya terbuat dari material logam kini
digantikan dengan material tekstil komposit. Dinding yang biasanya terdiri dari
sekumpulan pasir, batu dan semen atau jendela yang terbuat dari plastik kini
digantikan dengan material tekstil komposit. Kelebihan tambahan dari material
komposit ini yaitu sifat insulasi panasnya (heat insulating) yang lebih baik daripada
bahan plastik, dan memiliki kontur yang juga menarik. Bisa dibayangkan kain dengan
berbagai anyaman misalnya polos, keper, satin, dan sebagainya dilapisi resin penguat
dengan berbagai variasi sentuhan warna yang bisa memberikan tekstur yang tidak
bisa didapatkan dari bahan lainnya. Aplikasi tekstil pada bangunan yang kemudian
dikenal dengan istilah tekstil beton ikut menambah khazanah wilayah aplikasi tekstil
komposit.
1.1 Sifat Material
Banyak material yang terdapat di sekitar kita, dan telah menjadi bagian dari pola
berpikir manusia bahkan telah menyatu dengan keberadaan kita. Apakah hakikat
bahan atau material itu? Bahan dengan sendirinya merupakan bagian dari alam
semesta, secara terperinci bahan adalah benda yang dengan sifat-sifatnya yang khas
dimanfaatkan dalam bangunan, mesin, peralatan atau produk. Seperti : logam,
keramik, semikonduktor, polimer, gelas, dielektrik serat, kayu, pasir, batu berbagai
komposit dan lain-lain. Pada dasarnya bahan atau material mempunyai beberapa sifat
yang diklasifikasikan menjadi sifat mekanik, sifat fisik dan sifat kimia. Dan sifat
teknologi.
Dibawah ini akan dijelaskan secara terperinci tentang sifat-sifat material tersebut.
1. Sifat Mekanik
Sifat mekanik material, merupakan salah satu faktor terpenting yang mendasari
pemilihan bahan dalam suatu perancangan. Sifat mekanik dapat diartikan sebagai
respon atau perilaku material terhadap pembebanan yang diberikan, dapat berupa
gaya, torsi atau gabungan keduanya. Dalam prakteknya pembebanan pada material
terbagi dua yaitu beban statik dan beban dinamik. Perbedaan antara keduanya hanya
pada fungsi waktu dimana beban statik tidak dipengaruhi oleh fungsi waktu
sedangkan beban dinamik dipengaruhi oleh fungsi waktu.
Sifat mekanik tersebut meliputi antara lain: kekuatan tarik, ketangguhan, kelenturan,
keuletan, kekerasan, ketahanan aus, kekuatan impak, kekuatan mulur, kekeuatan leleh
dan sebagainya.
Tegangan yaitu gaya diserap oleh material selama berdeformasi persatuan luas.
Kekuatan tarik adalah kekuatan maksimum yang berdasarkan pada ukuran mula.
2. Sifat Fisik
Sifat penting yang kedua dalam pemilihan material adalah sifat fisik. Sifat fisik
adalah kelakuan atau sifat-sifat material yang bukan disebabkan oleh pembebanan
seperti pengaruh pemanasan, pendinginan dan pengaruh arus listrik yang lebih
mengarah pada struktur material. Sifat fisik material antara lain : temperatur cair,
konduktivitas panas dan panas spesifik.
Struktur material sangat erat hubungannya dengan sifat mekanik. Sifat mekanik dapat
diatur dengan serangkaian proses perlakukan fisik. Dengan adanya perlakuan fisik
akan membawa penyempurnaan dan pengembangan material bahkan penemuan
material baru.
3. Sifat Kimia
Dengan sifat kimia diartikan sebagai sifat bahan yang mencakup antara lain kelarutan
bahan tersebut terhadap larutan kimia, basa dan pengoksidasiannya terhadap bahan
tersebut. Salah satu contoh dari sifat kimia yang terpenting adalah : KOROSI.
4. Sifat Teknologi
Selanjutnya sifat yang sangat berperan dalam pemilihan material adalah sifat
teknologi yaitu kemampuan material untuk dibentuk atau diproses. Produk dengan
kekuatan tinggi dapat dibuat dibuat dengan proses pembentukan, misalnya dengan
pengerolan atau penempaan. Produk dengan bentuk yang rumit dapat dibuat dengan
proses pengecoran. Sifat-sifat teknologi diantaranya sifat mampu las, sifat mampu
cor, sifat mampu mesin dan sifat mampu bentuk. Sifat material terdiri dari sifat
mekanik yang merupakan sifat material terhadap pengaruh yang berasal dari luar
serta sifat-sifat fisik yang ditentukan oleh komposisi yang dikandung oleh material itu
sendiri.
Kekerasan
Kekerasan adalah ukuran ketahanan suatu material terhadap deformasi plastis lokal.
Nilai kekerasan tersebut dihitung hanya pada tempat dilakukannya pengujian tersebut
(lokal), sedangkan pada tempat lain bisa jadi kekerasan suatu material berbeda
dengan tempat yang lainnya. Tetapi nilai kekerasan suatu material adalah homogen
dan belum diperlakupanaskan secara teoritik akan sama untuk tiap-tiap titik.
Uji Tarik
Uji tarik banyak dilakukan untuk melengkapi informasi rancangan dasar
kekuatan suatu bahan dan sebagai data pendukung bagi spesifikasi bahan. Pada uji
tarik benda uji diberi beban gaya tarik sesumbu yang bertambah secara kontinu,
bersamaan dengan itu dilakukan pengamatan mengenai perpanjang yang dialami
benda uji dengan extensometer, seperti terlihat pada Gambar 2.3.
Tegangan yang didapatkan dari kurva tegangan teoritik adalah tegangan yang
membujur rata-rata dari pengujian tarik. Tegangan tersebut diperoleh dengan cara
membagi beban dengan luas awal penampang lintang benda uji itu.
s = P / Ao
Regangan yang didapatkan adalah regangan linear rata-rata, yang diperoleh
dengan cara membagi perpanjangan (gage length) benda uji (d atau DL), dengan
panjang awal.
e = d/ Lo = DL/ Lo = ( L Lo ) / Lo
Karena tegangan dan regangan dipeoleh dengan cara membagi beban dan
perpanjangan dengan faktor yang konstan, kurva beban perpanjangan akan
mempunyai bentuk yang sama seperti pada gambar 2.4. Kedua kurva sering
dipergunakan.
Kekuatan Tarik
Kekuatan tarik atau kekuatan tarik maksimum (ultimate tensile strenght), adalah nilai
yang paling sering dituliskan sebagai hasil suatu uji tarik, tetapi pada kenyataannya
nilai tersebut kurang bersifat mendasar dalam kaitannya dengan kekuatan material.
Untuk logam ulet, kekuatan tariknya harus dikaitkan dengan beban lmaksimum,
diman logam dapat menahan beban sesumbu untuk keadaan yang sangat terbatas.
Pada tegangan yang lebih komplek, kaitan nilai tersebut dengan kekuatan logam,
kecil sekali kegunaannya. Kecenderungan yang banyak ditemui adalah, mendasarkan
rancangan statis logam ulet pada kekuatan luluhnya. Tetapi karena jauh lebih praktis
menggunakan kekuatan tarik untuk menentukan kekuatan bahan, maka metode ini
lebih banyak dipakai.
Kekuatan tarik adalah besarnya beban maksimum dibagi dengan luas
penampang lintang awal benda uji.
su = P maks / Ao 2.3
Korelasi emperis yang diperluas antar kekuatan tarik dengan sifat mekanik lainnya
seperti kekerasan dan kekuatan lelah, sering dipergunakan. Hubungan tersebut hanya
terbatas pada hasil penelitian beberapa jenis material.
sy = P(offset) / Ao
Beberapa bahan pada dasarnya tidakmempunyai bagian linear pada kurva tegangan-
regangan, misalnya tembaga lunak atau besi cor kelabu. Untuk bahan-bahan tersebut,
metode offset tidak dapat digunakan dan untuk pemakaian praktis, kekuatan luluh
didiefinisikan sebagai tegangan yang diperlukan untuk menghasilkan regangan total
tertentu, misalnya e = 0,5 %.
q Menyatakan besarnya deformasi yang mampu dialami suatu material, tanpa terjadi
patah. Hal ini penting untuk proses pembentukan logam, seperti pengerolan dan
ekstruksi.
Cara untuk menentukan keuletan yang diperoleh dari uji tarik adalah regangan teknis
pada saat patah (ef), yang biasa disebut perpanjangan dan pengukuran luas
penampang pada patahan (q). Kedua sifat ini didapat setelah terjadi patah, dengan
cara menaruh benda uji kembali, kemudian diukur panjang akhir benda uji (Lf) dan
diameter pada patahan (Df), untuk menghitung luas penampang patahan (Af).
ef = ( Lf Lo ) / Lo
q = ( Ao Af ) / Ao
Baik perpanjangan maupun pengurangan luas penampang, biasanya dinyatakan dalam
persentase. Karena cukup besar bagian deformasi plastis yang akan terkonsentrasi
pada daerah penyempitan setempat, maka harga ef akan bergantung pada panjang
ukur awal (Lo). Makin kecil panjang ukur, makin besar pengaruhnya pada
perpanjangan keseluruhan. Oleh karena itu bila diberikan harga persentase
perpanjangan, maka panjang ukur Lo akan selalu disertakan.
2.3.4 Modulus Elastisitas ( E )
Gradien bagian linear awal kurva tegangan-regangan adalah modulus elastisitas atau
modulus Young. Modulus elastisitas adalah ukuran kekakuan suatu bahan. Makin
besar modulus elastisitas makin kecil regangan elastis yang dihasilkan akibat
pemberian tegangan.
E= s/e
Modulus elastisitas biasanya diukur pada temperatur tinggi dengan metode dinamik.