Jtptunimus GDL Ekapujihas 5541 3 Babii PDF
Jtptunimus GDL Ekapujihas 5541 3 Babii PDF
TINJAUAN PUSTAKA
4. Hubungan interpersonal
Hubungan dengan orang terdekat memainkan peran penting
dalam perkembangan terutama dalam perkembangan emosi,
intelektual dan kepribadian, terutama dalam perkembangan emosi,
intelektual dan kepribadian tidak hanya kualitas dan kuantitas kontak
dengan orang lain yang memberi pengaruh pada anak yang sedang
berkembang tetapi luasnya rentang kontak penting untuk
pembelajaran dan perkembangan kepribadian yang sehat.
5. Tingkat Sosioekonomi
Tingkat sosioekonomi keluarga mempunyai dampak
signifikan pada pertumbuhan dan perkembangan. Pada semua usia
anak dari kelas atas dan menengah mempunyai tinggi lebih dari anak
keluarga dengan strara ekonomi rendah. Keluarga dari sosioekonomi
rendah kurang memiliki pengetahuan atau sumber daya yang
diperlukan untuk memberikan lingkungan yang aman, menstimulasi
dan kaya nutrisi yang membantu perkembangan optimal anak.
6. Penyakit
Perubahan pertumbuhan dan perkembangan adalah satu
menifestasi klinis dalam sejumlah gangguan hereditas. Gangguan
pertumbuhan terutama terlihat pada gangguan skeletal, seperti
berbagai bentuk duarfisme dan sedikitnya satu anomaly kromosom
(sindrom turner) banyak gangguan metabolisme seperti riketsia
resisten-vitamin D, mukopoli sekaridosis, dan berbagai gangguan
lain, kecendrungannya adalah kearah persentil atas tinggi badan.
Gangguan apapun yang dicirikan dengan ketidakmampuan untuk
mencerna dan mengabsorsi nutrisi tubuh akan memberi efek
merugiokan pada pertumbuhan dan perkembangan
7. Bahaya Lingkungan
Bahaya dilingkungan adalah sumber kekawatiran pemberi
asuhan kesehatan dan orang lain yang memperhatikan kesehatan dan
keamanan cedera fisik paling sering terjadi akibat bahaya
13
C. Perilaku
1. Pengertian
Perilaku manusia pada hakekatnya adalah suatu aktivitas daripada
manusia itu sendiri, untuk kepentingan kerangka analisis dapat
dikatakan bahwa perilaku adalah apa yang dikerjakan oleh organisasi
tersebut, baik dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung.
(Notoatmojo, 2003)
Menurut Skiner dikutip dari Notoatmojo, 2003 bahwa perilaku
merupakan hasil hubungan antara perangsang (stimulus) dan tanggapan
(respon) yang dibedakan adanya dua respon, yaitu :
b. Responden respon ialah respon yang ditimbulkan oleh rangsangan-
rangsangan tertentu dan menimbulkan rangsangan tetap, misalnya
makanan yang lezat menimbulkan air liur.
c. Operant respon yaitu respon yang timbul dan perkembangannya
diikuti oleh perangsang tertentu dan diperkuat oleh respon yang
telah dilakukan oleh organisme. Misalnya seoran anak belajar atau
telah melakukan perbuatan kemudian memperoleh reward atau
hadiah, maka ia akan menjadi lebih giat belajar atau akan lebih baik
melakukan perbuatan tersebut.
2. Prosedur Pembentukan Perilaku
Notoatmojo, 2003 mengemukakan bahwa sebagian besar perilaku
manusia adalah operant respon, sehingga untuk membentuk jenis respon
atau perilaku ini diciptakan adanya suatu kondisi tertentu yang
disebut operant conditing. Prosedur pembentukan perilaku dalam
operant conditing ini menurut Skiner adalah sebagai berikut :
20
2. Macam-macam Peran
Ada dua macam peran yaitu :
1. Peran Formal
Peran formal merupakan peran yang membutuhkan ketrampilan
dan kemampuan tertentu dalam menjalankan peran tersebut. Peran
formal yang standar terdapat dalam keluarga yaitu ayah sebagai
pencari nafkah, ibu sebagai pengatur ekonomi keluarga, di samping
itu tugas pokok sebagai pengasuh anak. Jika salah satu anggota
keluarga tidak dapat memenuhi suatu peran, maka anggota keluarga
yang lainnya mengambil alih kekosongan ini dengan memerankan
perannya agar tetap berfungsi dengan baik. (Murray, dkk dalam
Friedme, 1998).
2. Peran Informal
Peran informal adalah peran yang mempunyai tuntutan yang
berbeda, tidak terlalu didasarkan pada usia, jenis kelamin dan lebih
berdasarkan pada atribut personalitas atau kepribadian individu.
Peran formal dapat mempermudah pandangan terhadap sifat
masalah yang dihadapi dan mendapatkan solusi yang tepat.
Pelaksanaan peran informal yang efektif dapat mempermudah
pelaksanaan peran-peran formal. (Friedmen, 1998)
3. Faktor yang Mempengaruhi Peran
1. Faktor Kelas Sosial
Kelas sosial ditentukan oleh unsur-unsur seperti pendidikan,
pekerjaan, dan penghasilan. Pendapatan seseorang dari segi finansial
akan mempengaruhi status ekonomi, dimana dengan pendapatan
yang lebih besar memungkinkan lebih bisa terpenuhinya kebutuhan,
sehingga yang ada di masyarakat bahwa semakin tinggi status
ekonomi seseorang maka akan semakin tinggi pula kelas sosialnya.
(Notoatmojo, 2003)
Pada keluarga dengan status ekonomi kurang, peran orang tua
merupakan hal paling penting dari sang ibu, dimana ibu lebih jauh
26
mau dan mampu mencuci tangan dengan baik dan teratur melalui model
yang ditiru dari orang tuanya. (Maulani, dkk, 2005).
Peran orang tua sangat diperlukan dalam membimbing, memberikan
pengertian, mengingatkan dan menyediakan fasilitas kepada anak agar anak
dapat membiasakan cuci tangan. Selain itu orang tua juga mempunyai peran
yang cukup besar di dalam pengawasan anak dalam melakukan cuci tangan.
Pengetahuan orang tua sangat penting dalam mendasari terbentuknya
perilaku yang mendukung atau tidak mendukung sikap tersebut.
Pengetahuan tersebut dapat diperoleh secara alami maupun secara terencana
yaitu melalui proses pendidikan orang tua dengan pengetahuan rendah
mengenai perilaku cuci tangan merupakan faktor predisposisi dari perilaku
yang tidak mendukung tercapainya kebiasaan cuci tangan pada anak.
(Riyanti, 2008).
29
F. Kerangka Teori
Kebiasaan anak
Faktor Pemungkin / Pendukung : Mencuci tangan
Pendapatan keluarga
Pelayanan kesehatan
Faktor Pendorong :
Peran orang tua
G. Kerangka Konsep
H. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan untuk penelitian ini ada dua yaitu :
1. Variabel Bebas ( Variabel Independen )
Dalam penelitian ini sebagai variabel independen adalah peran orang
tua dalam perilaku hidup bersih sehat. Peran orang tua merupakan
sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen (variabel terikat).
2. Variabel Terikat ( Variabel Dependen )
Dalam penelitian ini sebagai variabel dependen adalah kebiasaan
mencuci tangan, variabel tersebut dipengaruhi atau terjadi akibat
variabel bebas.
I. Hipotesis
Berdasarkan kerangka konsep penelitian yang telah dibuat, maka
hipotesis penelitian yang dirumuskan : Ada hubungan peran orang tua
dalam perilaku hidup bersih sehat dengan kebiasaan mencuci tangan pada
anak pra sekolah di Taman Kanak-kanak Siwi Peni Kecamatan Guntur
Kabupaten Demak.