Jenis Konektor
Jenis Konektor
Jenis Konektor
Artikel ini dibuat untuk mengetahui berbagai jenis konektor yang berbeda-beda karakteristiknya. Setiap konektor
mempunyai karakteristik tersendiri dan penggunaannya pun berbeda-beda tergantung bagaimana karakteristik sinyal dan
kondisi lingkungan.
1. Pendahuluan
Pada dokumen ini akan dijelaskna tentang macam-macam soket beserta penggunaannya. Setiap soket pasti mempunyai
karakteristik tersendiri dan setiap soket digunakan untuk keperluan yang berbeda-beda. Pengguna harus tahu macam-
macam perbedaannya dan harus bisa memilih jenis soket yang tepat untuk keperluan tertentu.
2. Daftar Istilah
Berikut merupakan beberapa daftar istilah yang berhubungan dengan soket (termasuk istilah soket sendiri).
Male terminal adalah pin yang berbentuk seperti tusuk. Male biasanya terbuat dari logam dan mempunyai rumah sendiri
yang disebut dengan housing.
Female terminal adalah pin yang terbuat dari logam dengan lubang di bagian tengahnya. Lubang di tengah tersebut
adalah tempat dari Male terminal. Sama seperti male terminal, female terminal juga mempunyai housing sendiri.
Plug Housing adalah tempat untuk Male terminal. Biasanya pada plug housing terdapat tempat pengunci yang menahan
pasangannya yaitu receptable housing tetap menempel.
Receptable Housing adalah tempat untuk female terminal. Pada receptable housing, terdapat pengunci yang akan terkait
dengan tempat pengunci pada plug housing.
Secara Umum, Header adalah titik awal atau akhir dari suatu board (PCB) yang akan tersambung dengan komponen
yang berada di luar board misalkan baterai. Vertical header adalah header yang menghadap ke atas secara vertikal.
Right Angel Header adalah header yang posisinya tidak mengarah ke atas, tetapi ke samping.
2.7. Soket
Soket adalah istilah dari satu kesatuan poin 2.1 hingga 2.6, Karena poin 2.1 hingga 2.6 tidak dapat berdiri sendiri. Misal
pada Plug Housing harus ada Male terminal, begitu juga dengan receptable housing juga harus ada female terminal.
Gambar 1 merupakan bentuk dari masing-masing istilah tersebut. Istilah ini berlaku umum apapun jenis soketnya.
Gambar 1 Istilah-Istilah Pada Konektor
Tanda panah 2 arah artinya kedua device tersebut saling berpasangan. Tanda panah satu arah artinya device tersebut
menjadi bagian dari device yang lain.
3. Jenis-Jenis Soket
Seperti yang telah dijelaskan pada poin 1, terdapat banyak macam soket beserta kegunaannya. Berikut akan dipaparkan
jenis-jenis soket dan kekhususan fungsi masing-masing soket tersebut.
Sesuai dengan namanya, array socket adalah soket dengan pin yang mempunyai sumbu x dan y. Array socket sering
digunakan pada Prosesor Komputer untuk menghubungkan prosesor tersebut dengan PCB. Prosesor terletak di dalam
array socket yang membuat prosesor tersebut lebih aman dari gangguan-gangguan mekanis dari luar. Array socket terdiri
dari Ball Grid Array Socket, Land Grid Array Socket dan Pin Grid Array Socket.
Ball grid array socket adalah socket yang pin-nya berbentuk seperti bola. Gambar 2 menunjukkan bentuk dari Ball grid
array socket
Gambar 2 Ball Grid Array Socket
Perhatikan titik-titik putih (array) pada gambar 2. Bentuknya bulat seperti bola.
Land Grid Array (LGA) socket adalah soket yang contact grid-nya datar. LGA juga didesain untuk dapat disolder dengan
menggunakan surface-mount technology (SMT) yang artinya LGA langsung menempel di PCB. Gambar 3 menunjukkan
LGA
Pin Grid Array Socket (PGA) adalah jenis soket yang contact grid-nya berbentuk seperti tusuk. PGA dapat dipasang
langsung di PCB dengan karakteristik through-hole. Dengan karakteristik tersebut, PGA tidak dapat dipasang dengan
metode surface-mount. Gambar 4 menunjukkan gambar dari PGA
Gambar 4 Pin Grid Array Socket
Audio and Video Connectors adalah socket yang khusus digunakan untuk keperluan Audio/Video. Soket ini membawa
sinyal audio dan video baik itu sinyal analog maupun digital. A/V Connector sering menggunakan shielded cables untuk
mencegah noise. Banyak jenis soket yang termasuk ke dalam kategori A/V Connectors, beberapa diantaranya adalah
DIN, mini-DIN, RCA, Phone Connector, VGA dan sebagainya. Gambar 5 menunjukkan beberapa jenis dari A/V Socket.
Battery Connector adalah konektor yang dikhususkan untuk baterai. Contoh battery connector yang sering digunakan
adalah power connector Molex. Gambar 6 menunjukkan contoh-contoh battery connector.
Binding Post adalah konektor yang biasa digunakan pada electronic test equipment. Binding Post terdiri dari satu batang
yang dihubungkan dengan satu kabel. Pada bagian tengah batang tersebut terdapat lubang yang bisa digunakan untuk
memasukkan kabel lalu ada bagian ulir yang bisa digunakan untuk menjepit kabel tersebut. Beberapa jenis dari Binding
post diantaranya adalah:
Bus bar merupakan satu batang yang terdiri dari beberapa terminal untuk kabel. Batang tersebut bisa terbuat dari
tembaga, kuningan atau alumunium. Biasanya bus bar digunakan sebagai grounding bus pada suatu panel listrik. Gambar
8 menunjukkan bus bar yang digunakan pada panel.
Circular metal shell connectors adalah konektor yang berbentuk lingkaran, terbuat dari metal dan terdiri dari banyak pin
(jumlah pin berbeda-beda). Gambar 9 menunjukkan contoh dari Circular Metal Shell Connector
Gambar 9 Circular Metal Shell Connectors
Sama seperti circular metal shell connectors, circular plastic juga merupakan konektor yang berbentuk lingkaran. Hanya
saja yang membedakan adalah bahannya. Berdasarkan namanya, konektor ini body-nya terbuat dari plastik. Gambar 10
menunjukkan Circular Plastic Connectors
DC Power Connector adalah konektor yang dikhususkan untuk menyuplai DC Power. Gambar 11 menunjukkan DC
power connector.
Gambar 11 DC Power Connector
DIN (Deutsches Institut fur Normung) Connector adalah konektor yang distandarkan oleh German National Standards
Organization. Beberapa standar dari DIN Connector adalah
3.9.1. DIN 41524, untuk circular connectors yang sering dipakai untuk audio signals
3.9.2. DIN 41612, rectangular connector yang digunakan untuk mengoneksikan sesuatu di backplane / motherboard
3.9.3. DIN 41652, D-Subminiature Connectors yang digunakan untuk data dan video pada komputer.
DIN connector, lebih sering digunakan untuk mengoneksikan analog audio signals. Pada Keyboard yang lama konektor
DIN juga sering digunakan. Gambar 12 menunjukkan gambar dari DIN Connectors
D-Subminiature Connector adalah salah satu jenis electrical connector. Konektor ini dinamakan D-sub karena bentuknya
yang seperti huruf D. Konektor D-sub ini biasanya digunakan di komputer sebagai konektor serial seperti DE-9 atau
konektor paralel seperti DB-25. Gambar 14 menunjukkan gambar dari D-sub connectors
Edge Connectors adalah bagian dari PCB yang menjorok ke luar yang terdapat sambungan untuk dihubungkn ke
receptable yang sesuai. Jika membeli PCB dotmatriks, biasanya terdapat 2 buah edge connector di masing-masing
sisinya. Gambar 15 menunjukkan bagian yang disebut dengan edge connector.
Fiber Optic Connector sesuai dengan namanya adalah konektor yang digunakan untuk menghubungkan kabel optic.
Konektor ini harus presisi secara mekanis karena core dari fiber optic yang disambungkan harus lurus dengan receptable-
nya sehingga cahaya akan tetap dapat melewati konektor tersebut. Ada lebih dari 100 jenis konektor kabel optic,
beberapa diantaranya ditunjukkan pada gambar 15
Gambar 16 FO Connectors
3.14. Filtered Connectors
Filtered Connector adalah jenis konektor yang sudah disertai rangkaian filter. Rangkaian filter tersebut bisa filter
frekuensi ataupun filter yang lainnya. Gambar 17 merupakan salah satu bentuk dari filtered connectors yang didapat dari
katalog
Fused Connector adalah konektor yang terdapat fuse pada bagian tengahnya. Fuse ini berfungsi untuk mencegah short
circuit atau overload yang melewati terminal tersebut. Gambar 18 menunjukkan gambar dari fused connectors
Hardmetric Connector dikembangkan berdasarkan international standard IEC 61076-4-101. Konektor ini mempunyai
banyak pin dengan jarak masing-masing pin adalah 2mm. biasanya konektor ini digunakan untuk Compact PCI. Gambar
19 menunjukkan salah satu bentuk dari hardmetric connectors
Gambar 19 Hardmetric Connector E Type
Konektor ini adalah konektor yang berfungsi untuk menghubungkan device dengan tegangan/arus yang besar. Biasanya
konektor ini digunakan pada konektor 3 Fasa (gambar 20). Terdapat standarisasi warna pada Heavy Duty Power
Connector ini. Tabel 1 menunjukkan standarisasi warna berdasarkan tegangan yang melewatinya.
Notes:
6 : Digunakan untuk satu fasa atau tiga fasa dengan tegangan lebih dari 50 Volt
Hermetic Connector didesain untuk dapat bekerja pada harsh condition misalkan pada tekanan tinggi, pada suhu rendah
atau kondisi-kondisi ekstrim lainnya. Konektor ini biasa digunakan pada satelit dan pada military aircraft karena
kemampuannya menangani kondisi ekstrem tadi. Kata hermetic sendiri artinya lebih ke teknologi packing yang didesain
untuk mencegah udara melewati pressure barrier pada konektor. Gambar 21 menunjukkan hermetic connectors.
Gambar 21 Hermetic Connectors
Insulation Displacement Connectors (IDC) atau disebut juga Insulation Piercing Connector (IPC) merupakan insulation
displacement technology yang didesain untuk menyambungkan bagian konduktor dari sebuah kabel dengan
menggunakan blade yang menusuk ke kabel tersebut. IDC ini sering digunakan untuk menyambungkan kabel pita atau
kabel pelangi. Gambar 22 menunjukkan bagian-bagian dari Insulation Displacement Connectors
3.20. Jumpers
Jumper merupakan konektor yang didesain untuk menyambungkan 2 titik pada PCB. Biasanya jumper ini merupakan
tipe receptable dengan housing dari plastik. Gambar 23 menunjukkan gambar dari jumper.
Gambar 23 Jumpers
LIF (Low Insertion Force) dan ZIF (Zero Insertion Force) adalah jenis soket yang digunakan untuk device dengan
banyak pin. Sesuai dengan namanya, LIF dan ZIF tidak perlu tenaga untuk memasukkan device tersebut ke konektor ini.
Walaupun 2 jenis soket ini hampir sama, tetapi terdapat perbedaan mendasar antara keduanya yaitu Low dan Zero. Low
pada LIF artinya masih ada tekanan yang diperlukan pada device agar masuk ke soket.sedangkan zero, tidak memerlukan
tekanan, hanya sekedar diletakkan lalu dikunci dengan pengunci yang tersedia. Gambar 24 dan 25 menunjukkan LIF dan
ZIF Connector
Mezzanine diserap dari bahasa Italia yang artinya tengah. Mezzanine connector adalah konektor yang digunakan untuk
menyambungkan board to board. Gambar 26 menunjukkan bentuk dari konektor mezzanine. Gambar 27 menunjukkan
aplikasi dari konektor mezzanine
Microminiature Connectors adalah konektor yang mempunyai dimensi yang kecil. Pada microminiature connector
terdapat juga D-microminiature, lalu juga terdapat circular microminiature connector. Penggunaan microminiature
connectors diantarana adalah sebagai konektor pada:
3.23.1. Aerospace
3.23.4. Geophysical
3.23.10. Wireless
Konektor ini adalah konektor dengan tipe menjepit. Kabel yang terjepit akan dapat dengan mudah dilepas atau
disambungkan lagi dengan menekan suatu sisi dari konektor tersebut (biasanya ditandai dengan warna merah).
Terkadang konektor ini ada di saklar rumah. Kabel dapat dengan mudah masuk dan dengan menekan salah satu sisi,
kabel akan dapat ditarik dan dilepas dengan cepat. Gambar 29 menunjukkan push on and quick disconnect connector.
Coaxial connector adalah konektor khusus untuk kabel coaxial. Kabel coaxial sendiri merupakan kabel yang
konduktornya dikelilingi tubular insulating layer dan tubular insulating layer tersebut dikelilingi dengan tubular
conducting shield. Tubular conducting shield tersebut dilapisi dengan isolator yang biasa disebut jacket. Kabel ini
digunakan untuk membawa informasi dengan frekuensi yang rendah. Sedangkan konektornya merupakan konektor yang
dirancang khusus untuk kabel ini. Gambar 30 menunjukkan bagian-bagian dari coaxial cable dan gambar 31
menunjukkan konektornya.
Triaxial connectors digunakan untuk triaxial cable. Triaxial cable sendiri adalah kabel yang hampir sama dengan coaxial
akan tetapi dengan insulation lebih banyak. Gambar 32 menunjukkan bagian-bagian dari triaxial cable.
SIP connector adalah konektor yang hanya mempunyai satu baris pin. Jumlah pin pada konektor ini berbeda-beda, ada
yang 6 pin (SIP-6) hingga 40 pin (SIP-40). Konektor ini umumnya dinamakan header karena fungsinya yang lebih untuk
menyambungkan device ke PCB. Gambar 34 menunjukkan SIP Connector
Sesuai dengan namanya, konektor ini tidak perlu disolder agar bisa terhubung. Biasanya konektor jenis ini dihubungkan
dengan cara dijepit. Gambar 35 menunjukkan konektor-konektor yang bersifat solderless.
Gambar 35 Solderless Connectors
Surface Mount Connectors adalah konektor yang digunakan khusus untuk peralatan SMD (Surface Mount Device).
Komponen SMD adalah komponen yang cara menyoldernya adalah di bagian atas dari suatu PCB. Gambar 36
menunjukkan Surface Mount Connectors