LITERATUR REVIEW
OLEH
Pendahuluan
Database yang digunakan adalah Google, menggunakan kata kunci Perawatan TB Paru.
Jumlah literature yang didapatkan dari kata kunci tersebut adalah 1.340 hasil (kapansaja).
Abstrak
TB Paru mengakibatkan berbagai dampak baik fisik maupun psikologis dan bila
pengobatannya tidak tuntas dapat menimbulkan komplikasi berbahaya hingga kematian.
Penanganan TB Paru sangat memerlukan peran aktif dari penderita dan keluarga
sebagai sistem pendukung. Dukungan manajemen diri merupakan salah satu intervensi
perawat untuk meningkatkan status kesehatan pasien dengan kondisi kronis dengan cara
berkolaborasi dengan pasien dan keluarganya.1 Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh paket pendidikan manajemen diri TB Paru terhadap pelaksanaan
tugas kesehatan keluarga dalam perawatan TB Paru di Puskesmas Kembaran II
Kabupaten Banyumas.Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan rancangan
post test only non equivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh anggota keluarga yang berperan sebagai care giver utama penderita TB Paru di
wilayah Puskesmas Kembaran II Kabupaten Banyumas. Sampel sebanyak 34 orang
diambil dengan cara purposive sampling. Analisis statistik dengan uji independent t-test
diperoleh skor pelaksanaan tugas kesehatan keluarga dalam perawatan TB Paru setelah
dilakukan paket pendidikan manajemen diri TB Paru pada kelompok kelompok kontrol
memiliki rata-rata 25,59 (SD=5.038) dan pada kelompok intervensi 43,29 (SD=8,872),
selisih mean sebesar 17,70, dengan p-value=0.001 dan =0,05. Dari ekperimen
dihasilkan bahwa Paket pendidikan manajemen diri TB Paru berpengaruh signifikan
terhadap pelaksanaan tugas kesehatan keluarga dalam perawatan TB Paru di Puskesmas
Kembaran II Kabupaten Banyumas
Deskripsi Artikel
Deskripsi Umum
Judul Paper : Peningkatan Pelaksanaan Tugas Kesehatan Keluarga Dalam Perawatan
TB Paru Melalui Paket Pendidikan Manajemen Diri
Tanggal telaah : 12 Juni 2017
Deskripsi Content
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini secara umum untuK mengetahui pengaruh paket pendidikan
manajemen diri TB Paru terhadap pelaksanaan tugas kesehatan keluarga dalam perawatan
TB Paru di Puskesmas Kembaran II Kabupaten Banyumas
Hasil Penelitian
Kesimpulan Penelitian
Terdapat pengaruh yang signifikan pada pelaksanaan tugas kesehatan keluarga pada
kelompok intervensi setelah diberikan paketpendidikan manajemen diri TB Paru dengn
niai nilai p = 0.001
TELAAH/REVIEW ARTIKEL
Fokus penelitian
Latar belakang
Tuberkulosis Paru (TB Paru) adalah penyakit menular yang menjadi salah satu fokus
permasalahan dalam bidang kesehatan baik di Indonesia maupun di dunia. Data World Health
Organization (WHO) menunjukkan sekitar 80% dari kasus TB terjadi di 22 negara, 6 negara
dengan jumlah kasus terbesar pada tahun 2014 adalah India, Republik Rakyat China, Afrika
Selatan, Nigeria, Indonesia, dan Pakistan. Berdasarkan global report TB tahun 2015 diperkirakan
TB Paru di Indonesia sebanyak 1 juta kasus baru per tahun. Data Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia menunjukkan bahwa insiden TB Paru BTA positif di Indonesia tahun 2014
yaitu 176.677 kasus. Insiden tertinggi yaitu di Provinsi Jawa Barat sebanyak 31.469 kasus,
Provinsi Jawa Timur sebanyak 22.244 kasus dan Provinsi Jawa Tengah sebanyak 16.079 kasus.
Sedangkan di Kabupaten Banyumas tahun 2014 insiden TB Paru BTA positif sebanyak 699 kasus
dengan kasus terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Kembaran II yaitu sebanyak 113 kasus.
Penyakit TB Paru dapat mengakibatkan berbagai dampak baik secara fisik maupun psikologis.
Dampak secara fisik yang ditimbulkan antara lain kelemahan secara umum, batuk berdahak yang
dapat bercampur darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun,
malaise, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam meriang, pucat, serta nyeri dada.
Dampak secara psikologis antara lain adanya masalah emosional yang diakibatkan karena
penyakitnya seperti merasa bosan, kurang motivasi, sampai dengan gangguan jiwa yang cukup
serius seperti depresi berat. Penderita TB Paru dapat mengalami ketakutan, syok dan tidak
percaya ketika mengetahui bahwa mereka menderita TB Paru, malu serta takut mati.
Penyakit TB Paru bila tidak diobati atau pengobatannya tidak tuntas dapat menimbulkan
komplikasi berbahaya hingga kematian. Sebanyak 1,5 juta meninggal akibat TB Paru pada tahun
2014. Lebih dari 95% kematian akibat TB terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah,
dan merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi pada wanita berusia 15-44 tahun.1 Di
Indonesia pada tahun 2014 jumlah kematian akibat TB sebanyak 25 per 100.000 penduduk, di
Jawa Tengah sebanyak 1,04 per 100.000 penduduk dan di kabupaten Banyumas sebanyak 12 per
100.000 penduduk.
Masalah penelitian
Penanganan TB Paru sangat memerlukan peran aktif dari penderita dan keluarga sebagai
sistem yang mendukung. Hal ini disebabkan karena pengobatan TB paru adalah pengobatan jangk
panjang, kurang lebih tiga sampai sembilan bulan dan penderita harus minum paling sedikit 3
macam obat. Selama pengobatan, pasien harus benar benar disiplin dalam meminum obat dan
melakukan kontrol ke dokter secara rutin sampai dianggap sembuh total. Jika hal ini tidak
dilakukan maka proses pengobatan TB menjadi tidak tuntas sehingga bakteri TB menjadi resisten
dan berkembang menjadi MDR-TB.
Sistematika penulisan telah tersusun dengan baik dan jelas mulai dari judul penelitian,
nama penulis, abstrak (konteks, tujuan penelitian, pengaturan dan desain, bahan dan
metode, analisis statistik, hasil, kesimpulan, dan kata kunci), pendahuluan, bahan dan
metode, hasil, pembahasan, dan kesimpulan. Tata bahasa yang dipergunakakan dalam
penulisan jurnal ini cukup mudah dipahami sehingga memudahkan pembaca untuk
mengerti bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan dan apa hasil yang
diperoleh.
Penulis
Penulis dalam penelitian ini Kastuti Endang Trirahayu yang berasal dari Program Studi
Keperawatan, Akper Yakpermas, Meidiana Dwidiyanti dan Muhammad Muin yang
berasal dari Program Studi Magister Keperawatan, Jurusan Keperawatan, Universitas
Diponegoro
Judul Penelitian
Abstrak
Abstrak mampu menggambarkan secara jelas mengenai masalah penelitian, tujuan
penelitian, metodologi dan hasil yang didapatkan memenuhi IMRAD (Introduction,
Metode, Result, Analize, Discussion Mencantumkan kata kunci. Namun kekurangannya
adalah tidak memberikankan rekomendasi apa yang diberikan untuk penelitian
selanjutnya.
Masalah dan tujuan penelitian ini sudah dituliskan dengan rinci dan jelas
Tinjauan Pustaka
Hipotesis
Tujuan dan sasaran penelitian disebutkan secara jelas dan mencerminkan informasi yang
disajikan dalam tinjauan pustaka
Populasi dalam penelitian ini adalah semua care giver dengan anggota keluarga yang
dalam perawatan TB Paru di Puskesmas Kembaran II Kabupaten Banyumas yaitu
sebanyak 113 keluarga. Besar sampel 34 orang diambil secara purposive sampling sesuai
dengan kriteria inklusi
Pertimbangan Etik
Sebelum mendapatkan persetujuan lisan dari peserta (subjek penelitian), terlebih dahulu
mereka diberikan penjelasan mengenai : tujuan, sasaran dan metodologi penelitian. Izin
etik untuk penelitian terlebih dahulu diperoleh kepala Kepla Puskesmas dan Kepala Desa.
Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian tersebut tidak dituliskan secara jelas dan rinci,
sehingga sulit dipahami
Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasy experimental) dengan rancangan post test
only non equivalent control group design.
Paket pendidikan managemen diri TB Paru pada kelompok intervensi memiliki rata-rata sebesar
43,29 dan pada kelompok kontrol memiliki ratarata sebesar 35,41 dengan selisih antara keduanya
yaitu sebesar 17,70. Hasil uji statistik ditemukan nilai p=0.001; =0.05, hal tersebut
memperlihatkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada pelaksanaan tugas kesehatan
keluarga pada kelompok intervensi setelah diberikan paket pendidikan manajemen diri TB Paru.
Skor pelaksanaan tugas kesehatan keluarga dalam perawatan TB Paru yang diperoleh kelompok
intervensi yaitu minimal 22 dam maksimal 57, sedangkan kelompok kontrol minimal 18 dan
maksimal 35
Daftar Pustaka
Literatur yang digunakan paling lama adalah literartur 2005 dan yang lain menggunakan
literatur terbaru sedangkan sebagian besar menggunakan buku-buku yang terkait dengan
topic tersebut.
1. Lawn, Sharon and Schoo, Adrian. Review Supporting self-management of cronic health
condition: Common approaches. Journal of Patien Education and Conseling 80 (2010)
205-211. 2009.www.elsevier.com/locate/pateduco
2. WHO. Tuberculosis. 2015. [Diakses pada
tanggal 25 November 2015].http://www.who.int/mediacentre/factsh eets/fs104/en/.
3. WHO. Global Tuberculosis Report. 2015.[Diakses pada tanggal 22 November
2015].http://www.who.int/tb/publications/glo bal_report/gtbr2015_executive_summary.pdf?
ua=1.
4. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia 2014. 2015.
[Diakses tanggal 15 Maret 2015]. http://www.depkes.go.id/resources/download/
pusdatin/ profil-kesehatan-indonesia/profilkesehatan-indonesia-2014.pdf
5. Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas. Profil Kesehatan Kabupaten Banyumas Tahun
2014.2015.
6. Kemenkes RI. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberculosis. 2014.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit
dan Penyehatan Lingkungan.[Diakses pada tanggal 22 November 2015]
http://spiritia.or.id/dokumen/pedomantbnasional2014.pdf
7. Schweon SJ. Tuberculosis Update.JRadiol Nurs.2009;28(1):12-19
8. Jong K. Psychosocial and mental health intervention in areas of massive violence.2nd
ed. 2011.Amsterdam; Rozenberg Publising service.
9. Venkatrajul B, Prasad S. Psychososial trauma of diagnosis. A qualitative study on rural TB
patiens experiences in Nalgonda District, Andhira Pradesh. Indian J tuberculosis.2013.
10. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun
2014. 2014. [Diakses tanggal 25 November 2015].
11. Orem, DE. Nursing Concept of Practice. The C.V. Mosby Company. St Louis.2001.
12. Friedman, M. M., Bowden, V. R., & Jones, E. G. Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset,
Teori & Praktik. Alih bahasa oleh Achir Yani S, et al.2010.
13. Setiadi.Konsep& Proses Keperawatan Keluarga.Yogyakarta:Graha Ilmu.2008.
14. Sjattar, Elly Lilianty.Model Integrasi Self care dan Family Centered Nursing: Studi kasus
Perawatan TB Di Makasar.Yogyakarta: Pustaka Timur.2012.
15. Maglaya, Araceli S.Nursing Practice In The Community.Marikina City:Argonauta
Corporation.2009.
16. Allender, J. A., Rector, C., & Warner, K. D. Community & Publik Health Nursing (8th
Edition.). California: Lippincott Williams and Wilkins.2009.
17. Lawn, Sharon and Schoo, Adrian. Review Supporting self-management of cronic health
condition: Common approaches. Journal of Patien Education and Conseling 80 (2010)
205-211. 2009.www.elsevier.com/locate/pateduco
18. Howyida, S., et.al. Effect of Counseling on Self-Care Management among Adult Patients
with Pulmonary Tuberculosis. Life Science Journal. 9(1).2012.
19. Iriani, Tramirta Trendi, Haryani, dan Aulawi, Khudazi.The Effectivity Of Face To Face
Peer Group Diabetes Self Management Education Program (DSMEP) To The
Increase Of Diabetes Self Care Activities To DM Type 2 Patients In Rsup Dr. Sardjito
Yogyakarta.2015.Perpustakaan Universitas Gajahmada.
20. Ryan, Polly and Sawin, Kathleen J.The Individual and Family Self-management
Theory: Background and Perspectives on Context, Process, and Outcomes.Nurs
Outlook. Author manuscript; available in PMC 2010 July 23.
21. Colema, Mary Thoesen. Supporting Selfmanagement in Patients with Chronic
Illness.American Family Physician.Volume 72, Number 8. 2005.[Diakses pada 6 Januari
2016].http://www.aafp.org/afp/2005/1015/p15 03.pdf
Isi kesimpulan peneliti merupakan jawaban dari tujuan penelitian. Peneliti memberikan
rekomendasi kepada instansi terkait yang berhubungan dengan penelitiannya.
LITERATUR REVIEW ARTIKEL 2
Pendahuluan
Database yang digunakan adalah Google, menggunakan kata kunci Perawatan TB Paru.
Jumlah literature yang didapatkan dari kata kunci tersebut adalah 1.766 hasil (kapansaja).
Abstrak
Deskripsi Artikel
Deskripsi Umum
Judul Paper : Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap dengan Tindakan Hidup Sehat
Pasien TB Paru di Poliklinik Paru RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado.
Tanggal telaah : 12 Juni 2017
Deskripsi Content
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini secara umum untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan
sikap dengan tindakan hidup sehat pasien TB Paru di Poliklinik Paru RSUP Prof. Dr. R.
D. Kandou Manado
Hasil Penelitian
Kesimpulan Penelitian
Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan
tindakan hidup sehat pasien TB Paru di Poliklinik Paru RSUP Prof. Dr. R.
D. Kandou Manado.Ada hubungan antara sikap dengan tindakan hidup sehat pasien
TB Paru di Poliklinik Paru RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
TELAAH/REVIEW ARTIKEL
Fokus penelitian
Latar belakang
Tuberkulosis paru (TB paru) merupakan suatu penyakit infeksi yang dapat
menyerang berbagai organ, terutama parenkim paru-paru yang disebabkan oleh
Mycobacterium Tuberkulosis dengan gejala yang bervariasi (Junaidi, 2010).
Penyakitinibanyak menyerang kelompok usia produktif, dan kebanyakan berasal dari
kelompok sosial ekonomi rendah dengan tingkat pendidikan yang rendah (Aditama,
1994).
WHO melaporkan adanya 3 juta orang mati akibat TB paru setiap tahun dan
diperkirakan 5000 orang setiap harinya. Tiap tahun ada 9 juta penderita TB paru
baru dari 25% kasus kematian dan kesakitan. Masyarakat yang menderita TB
paru adalah orang-orang pada usia produktif yaitu dari 15 sampai 54 tahun
(Depkes RI,2008). Prevalensi TB paru 20% lebih tinggi pada lakilakidibandingkan
perempuan, tiga kali lebih tinggi dipedesaan dibandingkan perkotaan dan empat kalilebih
tinggi pada pendidikan rendah dibandingkan pendidikan tinggi. Di
Sulawesi utara, penderita TB paru pada tahun 2009 yaitu 423 dan meningkat
pada tahun 2010 yaitu 466 penderita. Case Detection RateTB paru di
Indonesia per juni 2012 terdapat sekitar 60,81% kasus TB paru di Sulawesi Utara
dan angka ini menunjukkan kasus paling tertinggi di seluruh provinsi di Indonesia
(Kemenkes RI, 2012).
Masalah penelitian
Sistematika penulisan telah tersusun dengan baik dan jelas mulai dari judul penelitian,
nama penulis, abstrak (konteks, tujuan penelitian, pengaturan dan desain, bahan dan
metode, analisis statistik, hasil, kesimpulan, dan kata kunci), pendahuluan, bahan dan
metode, hasil, pembahasan, dan kesimpulan. Tata bahasa yang dipergunakakan dalam
penulisan jurnal ini cukup mudah dipahami sehingga memudahkan pembaca untuk
mengerti bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan dan apa hasil yang
diperoleh.
Penulis
Penulis dalam penelitian ini adalah Valen Fridolin Simak, Damajanty H.C. Pangemanan,
Frenly Muntu Untu dari Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Manado
Judul Penelitian
Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap dengan Tindakan Hidup Sehat Pasien TB Paru
di Poliklinik Paru RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Judul penelitian cukup jelas,
akurat, tidak ambigu, dan menggambarkan apa yang akan diteliti.telah memenuhi prinsip
5 W 1 H. Dan telah dicantumkan tempat penelitian namun dalam judul tersebut tahun
penelitian tidak dituliskan
Abstrak
Abstrak mampu menggambarkan secara jelas mengenai masalah penelitian, tujuan
penelitian, metodologi dan hasil yang didapatkan memenuhi IMRAD (Introduction,
Metode, Result, Analize, Discussion Mencantumkan kata kunci. Namun kekurangannya
adalah tidak memberikankan rekomendasi apa yang diberikan untuk penelitian
selanjutnya.
Masalah dan tujuan penelitian ini sudah dituliskan dengan rinci dan jelas
Tinjauan Pustaka
Hipotesis
Tujuan dan sasaran penelitian disebutkan secara jelas dan mencerminkan informasi yang
disajikan dalam tinjauan pustaka
Klien yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah bersedia menjadi subyek
penelitian, menderita TB paru dengan BTA (+), berumur 15 54 tahun
(usia produktif). Dan klien yang tidak menjadi responden dalam penelitian ini
yaitu responden yang tidak kooperatif
Pertimbangan etik
Sebelum mendapatkan persetujuan lisan dari peserta (subjek penelitian), terlebih dahulu
mereka diberikan penjelasan mengenai : tujuan, sasaran dan metodologi penelitian. Izin
etik untuk penelitian terlebih dahulu diperoleh dari Direktur Penelitian, Kepala Bagian
Diklat Rumah Sakit dan Responden itu sendiri.
Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian tersebut tidak dituliskan secara jelas dan rinci,
sehingga sulit dipahami
Metode Penelitian
Daftar Pustaka
Literatur yang digunakan paling lama adalah literartur 1994 dan yang lain menggunakan
literatur terbaru sedangkan sebagian besar menggunakan buku-buku yang terkait dengan
topic tersebut.
1. Aditama, T, (1994). Tuberkulosis Paru : Masalah dan Penanggulangannya.Pe
nerbit Universitas Indonesia Press. Jakarta.
2. Belay M, Bjune G, Ameni G, Abebe M (2011). Serodiagnostic Performance of Resat-
6-CFP-10 in the Diagnosis of Pulmonary Tuberculosis in
Ethiopia..http://dx.doi.org/10.4172/2
161-1068.1000103.pdf (diakses 25 April 2013)
3. Departemen Kesehatan RI, 2008. Laporan Riskesdas 2007. Jakarta : Badan
Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Dinas Kesehatan
provinsi Sulawesi Utara, (2011).
4. Profil kesehatan Sulawesi Utara, Manado Junaidi I, (2010).Penyakit Paru dan
Saluran Napas. Buana Ilmu Populer. Jakarta.
5. Muidah.N, (2010).Hubungan Perilaku Pola Hidup Sehat Mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universittas Sumatera Utara Angkatan 2007. Medan
http://keperawatan.unsoed.ac.id/sites/ default/files/Very_skripsi_p2-p9.pdf
(diakses 30 juni 2013)
6. Sari.S, (2006).Hubungan faktor predisposisi dengan perilaku personal hygiene anak
jalanan bimbingan rumah singgah YMS Bandung.Skripsi, keperawatan komunitas
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran. Bandung.
7. Setiadi, (2007).Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan Edisi 1. Graha
ilmu : Yogyakarta
8. Sjahrurachman A, (2010). Diagnosis Multi Drug Resistan
MycrobacteriumTuberculosis.http://agus34drajat.fil
es.wordpress.com/2010/10/jurnaltuberkulosis-indonesia-vol7- okt2010.pdf (diakses
27 April 2013)
9. Soedarsono, (2006). Diagnosa dan PenatalaksanaanTuberkulosis Paru,
Indah Offset,Jakarta
10. Sunaryo, (2004).Psikologi untuk keperawatan, EGC. Jakarta.
11. Tobing,(2009).Pengaruh perilaku penderita TB Paru dan kondisi rumah terhadap
pencegahan potensi penularan TB Paru pada keluarga di kabupaten
Tapanuli utara tahun 2008.Medan
Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan
dengan tindakan hidup sehat pasien TB Paru di Poliklinik Paru RSUP Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado.Ada hubungan antara sikap dengan tindakan hidup sehat pasien
TB Paru di Poliklinik Paru RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
LITERATUR REVIEW ARTIKEL 3
Pendahuluan
Abstrak
Deskripsi Artikel
Deskripsi Umum
Judul Paper : Perilaku pasien Pencegahan Penularan dan Faktor-Faktor yang
Melatarbelakanginya pada Tuberculosis Multidrugs Resistance (TB
MDR)
Tanggal telaah : 13 Juni 2017
Deskripsi Content
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini secara umum untuk menemukan faktor (HBM) yang berhubungan
dengan perilaku pencegahan penularan TB MDR dengan signifkansi p < 0,05.
Hasil Penelitian
Kesimpulan Penelitian
Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan
tindakan hidup sehat pasien TB Paru di Poliklinik Paru RSUP Prof. Dr. R.
D. Kandou Manado.Ada hubungan antara sikap dengan tindakan hidup sehat pasien
TB Paru di Poliklinik Paru RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
TELAAH/REVIEW ARTIKEL
Fokus penelitian
Latar belakang
Tuberkulosis paru (TB paru) merupakan suatu penyakit infeksi yang dapat
menyerang berbagai organ, terutama parenkim paru-paru yang disebabkan oleh
Mycobacterium Tuberkulosis dengan gejala yang bervariasi (Junaidi, 2010).
Penyakitinibanyak menyerang kelompok usia produktif, dan kebanyakan berasal dari
kelompok sosial ekonomi rendah dengan tingkat pendidikan yang rendah (Aditama,
1994).
WHO melaporkan adanya 3 juta orang mati akibat TB paru setiap tahun dan
diperkirakan 5000 orang setiap harinya. Tiap tahun ada 9 juta penderita TB paru
baru dari 25% kasus kematian dan kesakitan. Masyarakat yang menderita TB
paru adalah orang-orang pada usia produktif yaitu dari 15 sampai 54 tahun
(Depkes RI,2008). Prevalensi TB paru 20% lebih tinggi pada lakilakidibandingkan
perempuan, tiga kali lebih tinggi dipedesaan dibandingkan perkotaan dan empat kalilebih
tinggi pada pendidikan rendah dibandingkan pendidikan tinggi. Di
Sulawesi utara, penderita TB paru pada tahun 2009 yaitu 423 dan meningkat
pada tahun 2010 yaitu 466 penderita. Case Detection RateTB paru di
Indonesia per juni 2012 terdapat sekitar 60,81% kasus TB paru di Sulawesi Utara
dan angka ini menunjukkan kasus paling tertinggi di seluruh provinsi di Indonesia
(Kemenkes RI, 2012).
Masalah penelitian
Sistematika penulisan telah tersusun dengan baik dan jelas mulai dari judul penelitian,
nama penulis, abstrak (konteks, tujuan penelitian, pengaturan dan desain, bahan dan
metode, analisis statistik, hasil, kesimpulan, dan kata kunci), pendahuluan, bahan dan
metode, hasil, pembahasan, dan kesimpulan. Tata bahasa yang dipergunakakan dalam
penulisan jurnal ini cukup mudah dipahami sehingga memudahkan pembaca untuk
mengerti bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan dan apa hasil yang
diperoleh.
Penulis
Penulis dalam penelitian ini adalah Valen Fridolin Simak, Damajanty H.C. Pangemanan,
Frenly Muntu Untu dari Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Manado
Judul Penelitian
Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap dengan Tindakan Hidup Sehat Pasien TB Paru
di Poliklinik Paru RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Judul penelitian cukup jelas,
akurat, tidak ambigu, dan menggambarkan apa yang akan diteliti.telah memenuhi prinsip
5 W 1 H. Dan telah dicantumkan tempat penelitian namun dalam judul tersebut tahun
penelitian tidak dituliskan
Abstrak
Abstrak mampu menggambarkan secara jelas mengenai masalah penelitian, tujuan
penelitian, metodologi dan hasil yang didapatkan memenuhi IMRAD (Introduction,
Metode, Result, Analize, Discussion Mencantumkan kata kunci. Namun kekurangannya
adalah tidak memberikankan rekomendasi apa yang diberikan untuk penelitian
selanjutnya.
Masalah dan tujuan penelitian ini sudah dituliskan dengan rinci dan jelas
Tinjauan Pustaka
Hipotesis
Tujuan dan sasaran penelitian disebutkan secara jelas dan mencerminkan informasi yang
disajikan dalam tinjauan pustaka
Klien yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah bersedia menjadi subyek
penelitian, menderita TB paru dengan BTA (+), berumur 15 54 tahun
(usia produktif). Dan klien yang tidak menjadi responden dalam penelitian ini
yaitu responden yang tidak kooperatif
Pertimbangan etik
Sebelum mendapatkan persetujuan lisan dari peserta (subjek penelitian), terlebih dahulu
mereka diberikan penjelasan mengenai : tujuan, sasaran dan metodologi penelitian. Izin
etik untuk penelitian terlebih dahulu diperoleh dari Direktur Penelitian, Kepala Bagian
Diklat Rumah Sakit dan Responden itu sendiri.
Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian tersebut tidak dituliskan secara jelas dan rinci,
sehingga sulit dipahami
Metode Penelitian
Daftar Pustaka
Literatur yang digunakan paling lama adalah literartur 1994 dan yang lain menggunakan
literatur terbaru sedangkan sebagian besar menggunakan buku-buku yang terkait dengan
topic tersebut.
12. Aditama, T, (1994). Tuberkulosis Paru : Masalah dan Penanggulangannya.Pe
nerbit Universitas Indonesia Press. Jakarta.
13. Belay M, Bjune G, Ameni G, Abebe M (2011). Serodiagnostic Performance of Resat-
6-CFP-10 in the Diagnosis of Pulmonary Tuberculosis in
Ethiopia..http://dx.doi.org/10.4172/2
161-1068.1000103.pdf (diakses 25 April 2013)
14. Departemen Kesehatan RI, 2008. Laporan Riskesdas 2007. Jakarta : Badan
Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Dinas Kesehatan
provinsi Sulawesi Utara, (2011).
15. Profil kesehatan Sulawesi Utara, Manado Junaidi I, (2010).Penyakit Paru dan
Saluran Napas. Buana Ilmu Populer. Jakarta.
16. Muidah.N, (2010).Hubungan Perilaku Pola Hidup Sehat Mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universittas Sumatera Utara Angkatan 2007. Medan
http://keperawatan.unsoed.ac.id/sites/ default/files/Very_skripsi_p2-p9.pdf
(diakses 30 juni 2013)
17. Sari.S, (2006).Hubungan faktor predisposisi dengan perilaku personal hygiene anak
jalanan bimbingan rumah singgah YMS Bandung.Skripsi, keperawatan komunitas
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran. Bandung.
18. Setiadi, (2007).Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan Edisi 1. Graha
ilmu : Yogyakarta
19. Sjahrurachman A, (2010). Diagnosis Multi Drug Resistan
MycrobacteriumTuberculosis.http://agus34drajat.fil
es.wordpress.com/2010/10/jurnaltuberkulosis-indonesia-vol7- okt2010.pdf (diakses
27 April 2013)
20. Soedarsono, (2006). Diagnosa dan PenatalaksanaanTuberkulosis Paru,
Indah Offset,Jakarta
21. Sunaryo, (2004).Psikologi untuk keperawatan, EGC. Jakarta.
22. Tobing,(2009).Pengaruh perilaku penderita TB Paru dan kondisi rumah terhadap
pencegahan potensi penularan TB Paru pada keluarga di kabupaten
Tapanuli utara tahun 2008.Medan
Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan
dengan tindakan hidup sehat pasien TB Paru di Poliklinik Paru RSUP Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado.Ada hubungan antara sikap dengan tindakan hidup sehat pasien
TB Paru di Poliklinik Paru RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
LITERATUR REVIEW ARTIKEL 4
Pendahuluan
Database yang digunakan adalah Google, menggunakan kata kunci TB Paru. Jumlah
literature yang didapatkan dari kata kunci tersebut adalah 6.342 hasil (kapansaja).
Abstrak
Tuberkulosis (TB) paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis yang menyerang paru-paru. Tugas kesehatan keluarga adalah kewajiban yang harus
dilaksanakan keluarga untuk dapat mengoptimalkan kesehatan anggota keluarganya. Peran
keluarga sangat penting dalam pencegahan penularan dan mendampingi penderita saat masa
pengobatan, oleh karena itu pelaksanaan tugas kesehatan keluarga dengan benar sangat
diperlukan. Tujuan penelitian ini menggambarkan tugas kesehatan keluarga pada anggota
keluarga yang menderita TB paru di wilayah kerja Puskesmas Astambul periode Februari-
Agustus 2014. Metode penelitian dengan deskriptif terhadap 30 responden diambil dengan teknik
sampel jenuh. Hasil penelitian didapatkan pelaksanaan tugas kesehatan keluarga sebagian besar
yaitu 8 responden (26%) baik, 11 responden (37%) cukup, dan 11 responden (37%) kurang. Hasil
untuk pelaksanaan tiap tugas yaitu mengenal masalah 15 responden (50%) kurang, membuat
keputusan 18 responden (60%) cukup, memberi perawatan 15 responden (50%) kurang,
modifikasi lingkungan 13 responden (43%) cukup, dan menggunakan fasilitas kesehatan 12
responden (40%) baik. Kesimpulan hasil penelitian ini pelaksanaan tugas kesehatan keluarga
pada anggota keluarga yang menderita TB paru di wilayah kerja Puskesmas Astambul periode
Februari-Agustus 2014 sebagian besar dalam kategori cukup dan kurang.
Deskripsi Artikel
Deskripsi Umum
Judul Paper : Tugas Kesehatan Keluarga Pada Anggota Keluarga Yang Menderita TB
Paru
Tanggal telaah: 13 Juni 2017
Deskripsi Content
Tujuan Penelitian
Tugas mengenal masalah kesehatan keluarga, 15 orang (50%) dalam melaksanakan tugas
mengenal masalah kesehatan keluaranya masih kurang. Tugas membuat keputusan
kesehatan yang tepat, 18 orang (60%) membuat keputusan kesehatan yang tepat dengan
cukup baik. Tugas memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit, 15 orang (50%)
dalam melaksanakan tugas perawatan pada anggota keluarganya yang sakit masih kurang.
Tugas mempertahankan suasana rumah yang sehat, 13 orang (43%) melaksanakan tugas
mempertahankan suasana rumah yang sehat dengan cukup baik. Tugas menggunakan
fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat, dari 30 responden 12 orang (40%) dapat
mencapai fasilitas kesehatan dengan baik.
Kesimpulan Penelitian
Gambaran tugas kesehatan keluarga pada anggota keluarga yang menderita TB paru
di wilayah kerja Puskesmas Astambul periode Februari-Agustus 2014 yaitu
pelaksanaan tugas kesehatan keluarga dengan kategori baik 8 responden (26%),
pelaksanaan tugas kesehatan keluarga dengan kategori cukup 11 responden
(37%), dan pelaksanaan tugas kesehatan keluarga dengan kategori kurang 11
responden (37%). Gambaran tugas kesehatan keluarga pada anggota keluarga
yang menderita TB paru di wilayah kerja Puskesmas Astambul periode FebruariAgustus
2014 berdasarkan tiap item tugas kesehatan keluarga yaitu: mengenal
masalah kesehatan keluarga didapatkan hasil 50% responden dalam kategori
kurang, membuat keputusan kesehatan yang tepat didapatkan hasil 60%
responden dalam kategori cukup, memberi perawatan pada anggota keluarga yang
sakit didapatkan hasil 50% responden dalam kategori kurang, mempertahankan suasana
rumah yang sehat didapatkan hasil 43% responden dalam kategori cukup, dan
menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat didapatkan hasil 40%
responden dalam kategori baik.
TELAAH/REVIEW ARTIKEL
Fokus penelitian
Latar belakang
Masalah penelitian
Sistematika penulisan telah tersusun dengan baik dan jelas mulai dari judul penelitian,
nama penulis, abstrak (konteks, tujuan penelitian, pengaturan dan desain, bahan dan
metode, analisis statistik, hasil, kesimpulan, dan kata kunci), pendahuluan, bahan dan
metode, hasil, pembahasan, dan kesimpulan. Tata bahasa yang dipergunakakan dalam
penulisan jurnal ini cukup mudah dipahami sehingga memudahkan pembaca untuk
mengerti bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan dan apa hasil yang
diperoleh.
Penulis
Penulis dalam penelitian ini adalah Lola Illona Elfani Kausar dari Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat, Herawati dari
Bagian Keperawatan Komunitas Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Lambung Mangkurat, Endang Pertiwiwati dari Bagian Manajemen
Keperawatan Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Lambung Mangkurat
Judul Penelitian
Tugas Kesehatan Keluarga Pada Anggota Keluarga Yang Menderita TB Paru. Judul
penelitian cukup jelas, akurat, tidak ambigu, dan menggambarkan apa yang akan
diteliti.telah memenuhi prinsip 5 W 1 H. Dan telah dicantumkan tempat penelitian namun
dalam judul tersebut tahun penelitian tidak dituliskan
Abstrak
Abstrak mampu menggambarkan secara jelas mengenai masalah penelitian, tujuan
penelitian, metodologi dan hasil yang didapatkan memenuhi IMRAD (Introduction,
Metode, Result, Analize, Discussion Mencantumkan kata kunci. Namun kekurangannya
adalah tidak memberikankan rekomendasi apa yang diberikan untuk penelitian
selanjutnya.
Masalah dan tujuan penelitian ini sudah dituliskan dengan rinci dan jelas
Tinjauan Pustaka
Hipotesis
Tujuan dan sasaran penelitian disebutkan secara jelas dan mencerminkan informasi yang
disajikan dalam tinjauan pustaka
Populasi dalam penelitian ini adalah semua keluarga yang memiliki anggota keluarga
yang menderita TB paru BTA positif dan bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas
Astambul dari periode Februari-Agustus 2014 yang berjumlah 31 keluarga. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampel jenuh dengan
kriteria inklusi: keluarga yang memiliki anggota keluarga yang menderita TB paru BTA
positif dan tinggal serumah, diakui pasien sebagai anggota keluarganya, berumur 20
tahun, bersedia menjadi responden penelitian dan telah mengisi lembar inform concent,
bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Astambul, dapat membaca dan
menulis, Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 responden.
Pertimbangan etik
Sebelum mendapatkan persetujuan lisan dari peserta (subjek penelitian), terlebih dahulu
mereka diberikan penjelasan mengenai : tujuan, sasaran dan metodologi penelitian. Izin
etik untuk penelitian terlebih dahulu diperoleh dari Kepala Puskesmas, Kepala Desa
setempat, ketua RT dan RW.
Definisi operasional dalam penelitian tersebut tidak dituliskan secara jelas dan rinci,
sehingga sulit dipahami
Literatur yang digunakan paling lama adalah literartur 1994 dan yang lain menggunakan
literatur terbaru sedangkan sebagian besar menggunakan buku-buku yang terkait dengan
topic tersebut.
Gambaran tugas kesehatan keluarga pada anggota keluarga yang menderita TB paru di
wilayah kerja Puskesmas Astambul periode FebruariAgustus 2014 berdasarkan tiap item
tugas kesehatan keluarga yaitu: mengenal masalah kesehatan keluarga didapatkan
hasil 50% responden dalam kategori kurang, membuat keputusan kesehatan
yang tepat didapatkan hasil 60% responden dalam kategori cukup, memberi
perawatan pada anggota keluarga yang sakit didapatkan hasil 50% responden dalam
kategori kurang, mempertahankan suasana rumah yang sehat didapatkan hasil
43% responden dalam kategori cukup, dan menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
di masyarakat didapatkan hasil 40% responden dalam kategori baik.
LITERATUR REVIEW ARTIKEL 5
Pendahuluan
Database yang digunakan adalah Google, menggunakan kata kunci Perilaku pencegahan
penularan TB. Jumlah literature yang didapatkan dari kata kunci tersebut adalah 5.467
hasil (kapansaja).
Abstrak
Salah satu peran masyarakat untuk membantu proses pencegahan penularan TB paru
adalah dengan adanya perilaku yang baik dalam kehidupan. Dikarenakan angka kejadian
TB paru yang mengalami peningkatan signifikan setiap tahunnya. Untuk itu diperlukan
perilaku yang baik dalam masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran perilaku pencegahan penularan TB paru pada penderita TB paru.
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita TB paru di Wilayah kerja
Puskesmas Mayong II sebanyak 32 orang. Sampel diambil secara total sampling dimana
semua populasi dijadikan sampel. Instrument yang dipakai menggunakan kuesioner.
Analisis yang digunakan adalah distribusi frekuensi dan presentase untuk
menggambarkan perilaku pencegahan penularan TB paru pada penderita TB paru.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar perilaku pencegahan penularan TB
paru pada penderita TB paru adalah kurang baik yaitu 24 orang (75,0%).
Saran bagi penderita diharapkan bagi penderita agar berperilaku lebih seperti halnya
mempunyai kain atau masker yang selalu dikenakan, mempunyai tempat penampungan
dahak pribadi, dan mempunyai alat makan sendiri.Untukpencegahan penularan TB paru
ke orang lain.
Deskripsi Umum
Judul Paper : Gambaran Perilaku Pencegahan Penularan Tb Paru Pada Penderita TB
Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Mayong II Kabupaten Jepara
Tanggal telaah: 15 Juni 2017
Deskripsi Content
Tujuan Penelitian
Perilaku menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin responden yang mempunyai
perilaku kurang baik 29 (90,6%) lebih besar daripada perilaku baik yaitu 3 (9,4%).
Kategori menutup mulut saat batuk yang paling menonojol adalah menutup mulut
menggunakan tisu/kain. Dari 32 responden sekitar 62,5 % (20 orang) tidak
melakukannya. Alasan dari mereka tidak menggunakan tisu dikarenakan tidak
mendapat vasilitas masker ataupun penutup mulut dari pekerjaanya. Perilaku menutup
mulut dipengaruhi oleh faktor pekerjaan, dimana dilahan didapatkan 12 (37,5%)
mayoritas buruh mebel dan industry genting, biasanya orang yang bekerja sebagai buruh
kategori pekerjaan yang rendah, dan berpotensi untuk terkena TB paru karena
pada saat mereka bekerja tidak menggunakan penutup mulut. Perilaku membuang dahak
perilaku kurang baik yaitu 31 (96,9%) lebih besar dari kategori perilaku baik yaitu hanya
1 (3,1%).
Kesimpulan Penelitian
TELAAH/REVIEW ARTIKEL
Fokus penelitian
Latar belakang
Menurut Data WHO, pada tahun 2009 lebih dari 2 miliar orang , sama dengan
sepertiga warga dunia, terinfeksi basil TB. Jika tidak mendapat pengobatan, setiap orang
dengan TB aktif dapat menularkan kepada rata-rata 10 sampai 15 orang setiap tahunnya.
Di Indonesia setiap tahunnya terjadi 175.000 kematian akibat TB dan terdapat
450.000 kasus TB paru. Tiga per empat dari kasus TB ini terdiri dari usia produktif (15-
55) tahun, separonya tidak terdiagnosis dan baru sebagian yang tercakup dalam program
penanggulangan TB sesuai rekomendasi (Gklinis, 2004).
Penularan kuman TBC dipengaruhi oleh perilaku penderita, keluarga serta
masyarakat dalam mencegah penularan penyakit TBC. Perilaku dalam mencegah
penularan penyakit TBC antara lain, menutup mulut pada waktu batuk dan bersin,
meludah pada tempat tertentu yang sudah diberi desinfektan, imunisasi BCG pada bayi,
menghindari udara dingin, mengusahakan sinar matahari masuk ke tempat tidur, serta
makan- makanan yang tinggi karbohidrat dan tinggi protein (Depkes, 2008).
Masalah penelitian
Berdasarkan hasil data dari Puskesmas Mayong II yang sebagai salah satu pusat
pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah Kecamatan Mayong. Terdapat
penemuan penderita TB paru pada tahun 2011 terdapat BTA positif sebanyak 34
penderita, dan pada tahun 2012 terdapat BTA positif sebanyak 34 penderita, dan tahun
2013 terdapat 26 penderita sedangkan pada tahun 2014 terjadi peningkatan sampai bulan
desember terdapat 34 penderita namun 2 diantaranya meninggal dunia. Dari penderita
tersebut terdapat 17 orang laki-laki dan 15 orang perempuan dengan kisaran umur 20-60
tahun (Register TBC puskesmas).
Sistematika penulisan telah tersusun dengan baik dan jelas mulai dari judul penelitian,
nama penulis, abstrak (konteks, tujuan penelitian, pengaturan dan desain, bahan dan
metode, analisis statistik, hasil, kesimpulan, dan kata kunci), pendahuluan, bahan dan
metode, hasil, pembahasan, dan kesimpulan. Tata bahasa yang dipergunakakan dalam
penulisan jurnal ini cukup mudah dipahami sehingga memudahkan pembaca untuk
mengerti bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan dan apa hasil yang
diperoleh.
Penulis
Abstrak
Abstrak mampu menggambarkan secara jelas mengenai masalah penelitian, tujuan
penelitian, metodologi dan hasil yang didapatkan memenuhi IMRAD (Introduction,
Metode, Result, Analize, Discussion Mencantumkan kata kunci. Namun kekurangannya
adalah tidak memberikankan rekomendasi apa yang diberikan untuk penelitian
selanjutnya.
Masalah dan tujuan penelitian ini sudah dituliskan dengan rinci dan jelas
Tinjauan Pustaka
Hipotesis
Tujuan dan sasaran penelitian disebutkan secara jelas dan mencerminkan informasi yang
disajikan dalam tinjauan pustaka
Sebelum mendapatkan persetujuan lisan dari peserta (subjek penelitian), terlebih dahulu
mereka diberikan penjelasan mengenai : tujuan, sasaran dan metodologi penelitian. Izin
etik untuk penelitian terlebih dahulu diperoleh dari Kepala Puskesmas.
Definisi operasional dalam penelitian tersebut tidak dituliskan secara jelas dan rinci,
sehingga sulit dipahami
Daftar Pustaka
Literatur yang digunakan paling lama adalah literartur 1994 dan yang lain menggunakan
literatur terbaru sedangkan sebagian besar menggunakan buku-buku yang terkait dengan
topic tersebut.
Bagi penderita Diharapkan bagi penderita agar berperilaku lebih baik lagi untuk
pencegahan penularan TB paru ke orang lain. Seperti halnya mempunyai kain atau
masker penutup mulut yang selalu digunakan, mempunyai tempat penampungan dahak
pribadi, dan mempunyai alat makan sendiri.