Anda di halaman 1dari 9

OUTLINE

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN ANGGOTA KELUARGA PADA


PENULARAN TB PARU DI KP. BANJARAN KECAMATAN CIBALONG
KABUPATEN TASIKMALAYA

Diajukan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan


Di Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Disusun Oleh :

AI SARAH SKI
NIM: C1714201002

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
2020
OUTLINE

A. Masalah Penelitian

Di Indonesia TB Paru merupakan masalah utama kesehatan masyarakat.

Jumlah pasien TB Paru di Indonesia merupakan ke-5 terbanyak di dunia.

Banyak faktor yang berpengaruh terhadap kecemasan keluarga akan

penularan TB Paru, antara lain persepsi penyakit. Dengan demikian masalah

penelitian ini adakah gambaran tingkat kecemasan anggota keluarga pada

penularan TB Paru di Kp. Banjaran Kecamatan Cibalong Kabupaten

Tasikmalaya.

B. Judul Penelitian

Gambaran Tingkat Kecemasan Anggota Keluarga pada Penularan TB Paru di

Kp. Banjaran Kecamatan Cibalong Kabupaten Tasikmalaya.

C. Latar Belakang

Tuberculosis penyakit lama yang masih menjadi pembunuh terbanyak

di antara penyakit menular.Dunia pun masih belum bebas dari

TBC.Berdasarkan laporan WHO 2017 diperkirakan ada 1.020.000. kasus di

Indonesia, namun baru terlaporkan ke Kementrian Kesehatan sebanyak

420.000 kasus. Prevalensi TB Paru di Indonesia masih cukup tinggi di antara

Negara-negara ASEAN lain mencapai 285 orang per 100.000 penduduk.

Secara kasar diperkirakan pada setiap 100.000 penduduk di Indonesia

terdapat 130 penderita TB Paru dengan BTA (Basil Tahan Asam) positif

(Depkes, 2015).
Pada tahun 2016, Kementerian Kesehatan RI melaporkan bahwa ada

351.893 kasus TBC di Indonesia per tahun meningkat dari tahun 2015

meningkat sebesar 330.729 kasus. Angka penderita di Indonesia selalu

bertambah sekiseperempat juta kasus baru setiap tahunnya.

Penyakit TB Paru biasanya menular melalui udara yang tercemar

dengan bakteri Micobakterium tuberculosis yang dilepaskan pada saat

penderita TBC batuk. Pada anak-anak biasanya sumber infeksi berasal dari

penderita TBC dewasa. Bakteri bila masuk dan terkumpul di dalam paru-paru

akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya

tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau

kelenjar getah bening ke bagian tubuh lainnya (Kardiana, 2015).

Keluarga sesuai fungsinya seharusnya dapat memiliki rasa aman dan

nyaman dalam kebutuhan dasarnya. Namun jika ada salah satu anggota

keluarga yang sakit akan mempengaruhi status kenyamanan anggota

keluarga, yang salah satunya adalah kecemasan (Fallen & Dwi, 2011).

Kecemasan adalah suatu keadaan tegang yang berhubungan dengan

ketakutan, kekhawatiran, perasaan-perasaan bersalah, perasaan tidak aman,

dan kebutuhan akan kepastian (Gunarsa S & Gunarsa Y, 2012). Banyak

faktor yang berpengaruh terhadap kecemasan keluarga akan penularan TB

Paru antara lain persepsi penyakit,mengobati kecemasan sangat penting

karena bila cemas,keluarga tidak bisa membantu (Fallen & Dwi 2011).

Timbulnya reaksi kecemasan pada keluarga yang merawat penderita TB

akan berdampak negative terhadap kemampuan kemampuan keluraga dala


merawat penderita. Keluarga merupakan support system yang bisa

diberdayakan karena keluarga merupakan bagian penting individu yang tidak

dapat dipisahkan. Sebagai support sistem keluarga harus bersifat stabil dan

mampu bertahan dalam setiap kondisi dengan harapan mampu menyelesaikan

masalah yang ada karena keluarga merupakan pemberian pelayanan yang

pertama dan bersifat penting khususnya pada penderita TB Paru (Friedman

2015).

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui gambaran tingkat kecemasan anggota keluarga pada

penularan TB Paru di Kp. Banjaran Kecamatan Cibalong Kabupaten

Tasikmalaya.

2. Tujuan Khusus

a. Mendapatkan gambaran karakteristik keluarga

b. Mengetahui gambaran tingkat kecemasan keluarga tentang penularan

penyakit TB Paru.

E. Manfaat Penelitian

1. Untuk Peneliti

Dapat menambah pengetahuan, wawasan, dan memperoleh pengalaman

nyata bagi penulis dalam melakukan penelitian serta dapat menerapkan

ilmu yang telah didapatkan selama dibangku kuliah.


2. Untuk Perawat

Memberikan informasi yang bermakna untuk meningkatkan pelayanan

keperawatan terhadap keluarga agar kecemasan dapat teratasi.

3. Untuk Keluarga

Hasil dari penelitian ini diharapkan keluarga bertambah wawasan tentang

cara mengatasi tingkat kecemasan akibat penularan TB Paru.

4. Untuk Pihak Puskesmas Terkait

Memberikan masukan dan informasi bagi tenaga kesehatan terutama

perawat dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan keperawatan rumah

sakit khususnya pada keluarga yang mengalami kecemasan.

5. Untuk Institusi Pendidikan

Memberikan informasi dan referensi yang berguna bagi para pembaca

untuk menambah wawasan, pengetahuan dan juga sebagai acuan

pembelajaran tentang penerapan asuhan keperawatan tentang gambaran

tingkat kecemasan keluarga tentang penularan penyakit TB Paru.

F. Jenis Penelitian dan Jenis Pendekatan

Desain penelitian ini berawal dari masalah yang bersifat kuantitatif dan

membatasi permasalahan yang ada pada rumusan masalah dengan metode

penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu suatu metode

penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran

atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif, metode penelitian

deskriptif digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang

sedang dihadapi pada situasi sekarang (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini


bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan anggota keluarga

pada penularan TB Paru di Kp. Banjaran Kecamatan Cibalong Kabupaten

Tasikmalaya.

G. Populasi, Sampling Dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan seluruh subjek atau objek dengan karakteristik

tertentu yang akan diteliti. Bukan hanya objek atau subjek yang dipelajari

saja tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki subjek atau objek

tersebut (Notoatmodjo, 2012). Berdasarkan pendapat di atas maka yang

menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota keluarga di

Kp. Banjaran Kecamatan Cibalong Kabupaten Tasikmalaya.

2. Sampel dan Sampling

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang

diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2012)

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik

systematis random sampling.

H. Instrument Penelitian

Instrumen adalah alat bantu yang digunakan dalam metode

pengambilan data oleh peneliti langkah penelitian selanjutnya. Instrumen

yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner tingkat kecemasan

keluarga. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner yang sudah baku yaitu

HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale). Menurut Nursalam (2013) HARS


adalah untuk menilai tingkat keparahan gejala kecemasan seperti suasana

hati, ketegangan, gejala fisik dan kekhawatiran. Kuesioner terdiri dari 14

kelompok gejala kecemasan yang dijabarkan secara lebih spesifik. Kuesioner

ini menggunakan skor dengan rentang skala likert 0-4, yang terdiri dari: 0=

tidak ada; 1= ringan; 2= sedang; 3= berat; 4= berat sekali. Hasil pengukuran

menurut Nursalam (2013) adalah skor < 14 tidak ada kecemasan, 14-20

kecemasan ringan, 21-27 kecemasan sedang, 28-41 kecemasan berat dan 42-

56 kecemasan berat sekali.

I. Rencana Analisis
Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis univariat.

Analisis univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian, pada

umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan persentase

dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2012).

Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan kecemasan anggota

keluarga. Analisis univariat yang digunakan adalah statistik deskriptif. Dalam

analisis univariat digunakan distribusi frekuensi yaitu dengan

mengelompokkan data ke dalam beberapa kategori yang menunjukkan

banyaknya data dalam setiap kategori, dan setiap data tidak dapat dimasukkan

ke dalam dua atau lebih kategori. Banyaknya data dalam setiap kategori

dipersentasekan agar lebih mudah diterjemahkan, adapun rumus persentase

adalah sebagai berikut:


F
P= x100
n

Keterangan :

P = persentase

F = jumlah frekuensi setiap aspek

n = jumlah nilai keseluruhan


DAFTAR PUSTAKA

Notoatmodjo, 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Nursalam. (2013). Konsep & Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan


Pedoman Skripsi, Tesis & Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.

Elvina, Hendro, Michael. (2014). Gambaran Tingkat Kecemasan Anggota


Keluarga Pada Penularan Tb Paru Di Puskesmas Wenang Dengan
Persepsi Kategori Baik. Jurnal Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado.

Sri. (2019). Gambaran Tingkat Kecemasan Anggota Keluarga Pada Penularan


Tuberkulosis Paru di Poli Paru RSUP H. Adam Malik Kota Medan
Tahun 2019. Jurnal Jurusan Keperawatan Poltekes Kemenkes Medan

Effendi, F & Makhfudli. (2016). Keperawatan Kesehatan Komunitas : : Teori dan


Prktika dalam Keperawatan.Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai