Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN ANALISIS JURNAL

JUDUL JURNAL :

Impact of the health education and preventive equipment


package (HEPEP) on prevention of Strongyloides
stercoralis infection among rural communities in
Northeast Thailand: a cluster randomized controlled
trial

Disusun Oleh :

NAMA : Shiena Wahyu Ramadan

NIM : 201910420311050

KELAS : PSIK B

KELOMPOK 4

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2019
LEMBAR PENGESAHAN

Impact of the health education and preventive


equipment package (HEPEP) on prevention of
Strongyloides stercoralis infection among rural
communities in Northeast Thailand: a cluster
randomized controlled trial

Disusun Oleh :

NAMA : Shiena Wahyu Ramadan

NIM : 201810420311050

KELAS : PSIK B

KELOMPOK 4

Disetujui :

Tanggal :

Fasilitator
Kelompok,

Edi Purwanto, M.Ng


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Laporan ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas jurnal (Blok
IKD-2). Pada kesempatan ini disampaikan terima kasih kepada:

1. Ibu Nurlailatul Masruroh, S.Kep., MNS. Selaku kepala bidang


Program Studi jurusan S1 Keperawatan yang telah memberikan serta
menjalankan Program Studi yang ada di Universitas Muhammadiyah
Malang khususnya Jurusan Ilmu keperawatan baik secara teori maupun
Praktek.
2. Para Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan
ilmu dan motivasi kepada kami.
3. Edi Purwanto, M.Ng selaku fasilitator yang telah banyak memberikan
masukan baik yang bersifat teori maupun praktek.
4. Pihak Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Malang yang banyak
menyediakan fasilitas sebagai sumber dalam mengumpulkan data.
5. Kepada pihak-pihak terkait yang telah membantu menyelesaikan
laporan ini.

Kami menyadari bahwa laporan ini belum sempurna. Untuk itu kritik
dan saran selalu kami harapkan demi perbaikan makalah ini di masa yang
akan datang.

Malang, 6 November 2019

PENULIS
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ii

KATA PENGANTAR...……………………….....………..iii

BAB 1 PENDAHULUAN 5

BAB 2 PENELITIAN 7

BAB 3 PEMBAHASAN 8

PROFILE PENELITIAN…………………………………...8

ANALISIS PICO...
…………………………………...........10

BAB 4 PENUTUP ……...


………………...........................12

KESIMPULAN……..………...…………………………...13

DAFTAR PUSTAKA……………………………………..14
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Strongyloidiasis pada manusia, yang disebabkan oleh infeksi


nematoda parasit dari gen Strongyloides menurut world health
organization(who,2019). Merupakan masalah kesehatan masyarakat yang
serius, terutama di negara tropis dan sub-tropis. Saat ini, lebih dari 100 juta
orang terinfeksi Strongyloides stercoralis di seluruh dunia. S.stercoralis
memiliki fase hidup yang kompleks, yaitu fase hidup bebas dan fase parasite.
Fase hidup bebas adalah fase yang memungkinkan S.stercoralis untuk hidup di
lingkungan bebas. Dan pada fase hidup bebas pula S.stercoralis bisa masuk ke
tubuh manusia dan menginfeksi (Laoraksaong ,2018)
Thailand adalah salah satu negara sub-tropis yang cocok untuk
berkembangnya S.stercoralis pada saat fase hidup bebas dan beresiko tinggi
untuk menginfeksi manusia. Karena tingkat infeksi di daerah pedesaan timur
laut Thailand tinggi, maka Strongyloidiasis adalah masalah kesehatan yang
serius di Thailand. (Laoraksaong,2018)
Terdapat survey yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
dilakukan sebelum adanya penelitian menunjukkan bahwa populasi yang
sudah terinfeksi S.stercoralis sebesar 33% dari jumlah populasi di daerah
timur laut Thailand. (Laoraksoang,2018)
Penyebaran parasite S.stercoralis yaitu karena kebiasaan masyarakat
di Thailand buang air besar di tempat yang tidak semestinya. Parasite yang
terdapat di cairan manusia, feses, dahak, dan muntah seorang penderita. Saat
fase hidup bebas, parasite bisa berkembang di lingkungan bebas, parasite ini
bisa masuk ke tubuh manusia yaitu dengan cara masuk ke pori pori manusia
dan masuk ke aliran darah dan masuk ke dalam sistemm pencernaan manusia.
Dan pola seperti itu berkelanjutan hingga banyak yang terinfeksi oleh parasite
S.Stercoralis (dr. Tjin Willy,2019).
Pertama, masyarakat di ambil sample feses untuk di tes apakah
sudah positif terinfeksi oleh parasite S.stercoralis. Kedua, setelah mengetahui
hasil orang yang positif terinfeksi diberikan obat cacing (ivermectin). Untuk
mengurangi atau mencegah banyaknya orang yang terinfeksi, dilakukan
penyuluhan mengenai S.stercoralis. (Laoraksoang,2018).
Dengan adanya penelitian yang dilakukan, masyarakat menjadi tahu
bagaimana S.stercoralis menyebar dan cara menanggulangi menyebarnya infeksi
tersebut. (Laoraksaong,2018)

1.2 TUJUAN PENULIS

 Memaparkan informasi tentang infeksi S.tercoralis di daerah


Thailand
 Memberikan penjelasan tentang bagaimana cara
mengendalikan penyakit Strongyloidiasis
 Meningkatkan critical thinking tentang Nursing Education
BAB II
JURNAL PENELITIAN

Impact of the health education and preventive equipment


package (HEPEP) on prevention of Strongyloides stercoralis
infection among rural communities in Northeast Thailand: a
cluster randomized controlled trial
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 PROFILE PENELITIAN

a. Judul : Impact of the health education and preventive


equipment package (HEPEP) on prevention of Strongyloides
stercoralis infection among rural communities in Northeast
Thailand: a cluster randomized controlled trial
b. Pengarang : Pokkamol Laoraksaong, Oranuch Sanpool, Rutchanee
Rodpai, Tongjit Thanchomnang, Wanida Kanarkard, Wanchi
Malewong, Ratthapol Kraiklang, dan Pewpan M Intapan
c. Sumber (Source) : BMC Puclic Health
d. Keyword : Strongyloides stercoralis, Health education and
preventive equipment package, Thailand
e. Abstract :
Objective: This study aimed to evaluate the impact of the
Health Education and Preventive Equipment Package
(HEPEP), a package we developed to improve awareness
and aid in the prevention of Strongyloides stercoralis
infection among rural communities in northeast Thailand
Materials and Methods: This was an intervention trial
conducted in 12 villages (six interventions and six controls)
in rural areas of northeast Thailand from March 2016 to
September 2017. Single stool sample was collected from
each participant and examined using agar plate culture
(APC) technique. Each participant was interviewed using a
pre-tested questionnaire, treated with single dose of
ivermectin (200 μg/Kg), and allocated to either the
intervention or control group. Members of the intervention
group were given “Practices to Prevent Strongyloidiasis”
poster and vinyl boards containing information aimed at
raising awareness of S. stercoralis and strongyloidiasis. In
addition, they were given a poster lecture regarding the
lifecycle of S. stercoralis before being treated with
ivermectin. Aside from that, they were also given a
protective equipment package. Monthly refresher courses
were provided by village health volunteers (VHVs)
regarding the health information they had received and
proper equipment usage. The control group, on the other
hand, was only provided with a five-minute lecture regarding
strongyloidiasis. Assessment of new infection was conducted
3 months later in 327 and 318 participants in the intervention
group and control group, respectively.
Results: The HEPEP had 41% greater efficacy in preventing
S. stercoralis infection in the intervention group than the
measures taken in the control group (adjusted Odds Ratio
(aOR)=0.59; 95%CI: 0.41 to 0.85, P-value=0.005).The
intervention group also scored significantly higher on all
aspects of a test of S. stercoralis knowledge compared with
the control group (mean difference (mean dif.)=2.89, P-
value=<0.05).
Conclusion: The HEPEP was the first model that has been
found to be effective in controlling of S. stercoralis in rural
communities in the northeast Thailand. The results should
encourage policy makers and public health personnel to
improve control programs, as well as health promotion, with
regard to parasites.
f.Tanggal Publikasi : 4 April 2018
3.2 DESKRIPSI PENELITIAN BERDASARKAN PICO

 Problem : Strongyloidiasis manusia, yang disebabkan


infeksi parasite/cacing gelas dari Gen Strongyloides
merupakan masalah kesehatan yang serius bagi daerah di
siklus tropis maupun sub-tropis. Saat ini lebih dari 100juta
orang di dunia yang terinfeksi oleh Strongyloides stercoralis.
Strongyloides stercoralis memiliki siklus hidup yang
kompleks, yang meliputi siklus hidup bebas dan siklus
parasite, serta autoinfeksi. Thailand adalah negara tropis
yang memiliki lingkungan yang cocok untuk S.stercoralis
dalam fase hidup bebas. Ini mengarah pada resiko tinggi
infeksi manusia pada frasa parasitnya.

 Tujuan : Makalah ini bertujuann untuk


mengevaluasi dampak Paket Pendidikan Kesehatan dan
Peralatan Pencegahan (HEPEP) pada pencegahan infeksi
S.stercoralis di antara masyarakat pedesaan di timur laut
Thailand.

 Desain Penelitian: a cluster randomized controlled trial

 Population : Total 689 orang yang diteliti dibagi


menjadi dua kelompok, yaitu 349 dari enam desa di
kelompok intervensi dan 340 dari enam desa di kelompok
control. Tiga ratus dua puluh tiga (46,88%) dari peserta
adalah laki-laki dan 366 (53,12%) adalah perempuan.

 Intervention : Uji coba intervensi yang dilakukan di


daerah pedesaan di timur laut Thailand mulai dari Maret
2016 hingga September 2017. Intervensi pertama yang
dilakukan adalah memeriksa tinja seluruh peserta dan diteliti
menggunakan Teknik agar piring kultur (APC). Setelah itu
diwawancari menggunakan pre-test mengenai S.stercoralis
lalu diberi obat ivermectin dan dibagimenjadi 2 kelompok
yaitu intervensi dan kelompok. Peserta dari kelompok
intervensi diberi poster “Praktik Menceggah
Strongyloidiasis” dan papan vinil berisi informasi yang
bertujuan untuk meningkatkan S.stercoralis dan
Strongyloidiasis. Selain itu mereka juga diberikan kursus
penyegaranw bulanan yang disediakan oleh sukarelawan
kesehatan desa (VHV) mengenai informasi kesehatan yang
telah mereka terima. Di sisi lain, kelompok control hanya
diberikaan ceramah selama 5 menit mengenai
strongyloidiasis.

 Compare : kelompok intervensi mendapat poster “Praktik


Mencegah Strongyloidiasis” , mendapat penyuluhan untuk
meningkatkan kesadarann akan S.stercoralis dan
Strongyloidiasis mendapaat ceramah tentang siklus hidup
S.stercoralis dan juga mendapat perawatan berupa obat
ivermectin. Sedangkan kelompok control hanya mendapat
penyuluhan 5 menit mengenai Strongyloidiasis.

 Outcome : dampak dari penyuluhan kesehatan pada


kelompok intervensi jauh lebih tinggi daripada kelompok
control. Kelompok intervensi mendapat nilai 10,01 sedangkan
kelompok control hanya mendapat nilai 7,12. Nilai tersebut
dibuktikan dengan perubahan berperilaku dari kelompok
intervensi dalam bidang penggunaak pupuk kotoran hewan,
penggunaan obat steroid, dan buang air besar di lingkungan
sekitarnya.
BAB IV

PENUTUP

- KESIMPULAN
HEPEP atau Pendidikan Kesehatan dan Paket
Peralatan Pencegahan yang didistribusikan dan
dikembangkan pada masyarakat pedesaan di provinsi
Kalasin di timur laut Thailand bertujuan awal untuk
mengendalikan infeksi S.stercoralis di daerah tersebut
terbukti efektif. Dengan berbedanya perilaku dan
pengetahuan masyarakat tentang infeksi S.stercoralis
setelah mendapat intervensi menunjukkan bahwa penelitian
tersebut mendapat hasil baik yang signifikan.
DAFTAR PUSTAKA

Pokkamol Laoraksaong, Oranuch Sanpool, Rutchanee Rodpai,


Tongjit Thanchomnang, Wanida Kanarkard, Wanchi Malewong,
Ratthapol Kraiklang, dan Pewpan M Intapan. 2018. Impact of the
health education and preventive equipment package
(HEPEP) on prevention of Strongyloides stercoralis
infection among rural communities in Northeast Thailand: a
cluster randomized controlled trial.Universitas Khon Kaen,
Thailand.
World health organization(WHO).2019
Alodokter.com (dr. Tjin Willy,2019),Strongyloidiasis, dari
http://www.alodokter.com/strongyloidiasis
LEMBAR KONSULTASI JURNAL

BLOK IKD-2

NO. HARI / TANGGAL MATERI KONSULTASI TTD


KONSULTASI PEMBIMBING
DOSEN
1.
KONSULTASI JUDUL

2.
KONSULTASI ANALISIS
JURNAL

3.
KONSULTASI
PENYUSUNAN JURNAL

4.
KONSULTASI SLIDE
PRESENTASI

JUDUL JURNAL : Impact of the health education and preventive


equipment package (HEPEP) on prevention of Strongyloides
stercoralis infection among rural communities in Northeast
Thailand: a cluster randomized controlled trial

TTD ACC PRESENTASI JURNAL

Edi Purwanto, M.Ng

Anda mungkin juga menyukai