Anda di halaman 1dari 13

SEMINAR PROPOSAL

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU


PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT TB PARU
PADA KELUARGA DI PUSKESMAS SINGANDARU
KOTA SERANG TAHUN 2021

PROGRAM STUDI ILMU


Oleh :
KEPERAWATAN
SUAROH
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
1017031102
UNIVERSITAS FALETEHAN
LATAR BELAKANG
Secara global pada tahun 2017 penyakit TB paru
TB paru merupakan suatu merupakan penyebab kematian tertinggi yang ada di
kejadian penyakit menular wilayah Asia Tenggara dan Pasifik Barat. Jutaan orang
kepada orang lain yang yang jatuh sakit karena penderita TB paru menyebabkan
disebabkan oleh bakteri sekitar 1,3 juta kematian per 100.000 penduduk. TB paru
Mycobacterium Tuberculosis ini mempunyai kasus baru di berbagai negara diantaranya
(WHO, 2018). adalah di negara India, Cina, Indonesia, Filipina,
Pakistan, Nigeria, Bangladesh, dan Afrika Selatan. (WHO,
2018).

Prevalensi TB paru di Indonesia Indonesia merupakan negara yang


berdasarkan riwayat diagnosis dokter berkembang dengan adanya masalah
di Provinsi sebanyak 1.017.290 jiwa. penderita TB paru sebesar 1,02 juta kasus di
Dari berbagai Provinsi di Indonesia Indonesia dengan jumlah kasus TB paru
yang menjadi peringkat pertama yaitu sebesar 842.000 kasus yang relatif tinggi
di Provinsi Jawa Barat yang memiliki sehingga Indonesia memasuki peringkat ketiga
penderita TB paru (Kementerian dari insiden TB paru di dunia (Tangkilisan,
Kesehatan RI, 2018). Langi, & Kalesaran, 2020).
Prevalensi angka kejadian TB paru di
Provinsi Banten berdasarkan riwayat Kondisi yang masih berdampak pada
diagnosis dokter yang ada di Kabupaten penderita TB paru yaitu rendahnya
atau Kota sebanyak 23.262 jiwa. Dari pengetahuan penderita TB paru yang
Kabupaten atau kota di Provinsi Banten masih menjalani proses baik itu
penderita TB paru tertinggi berada di pengobatan maupun kesembuhan
Kabupaten Tangerang mencapai 6.752 jiwa (Rahman, et al., 2017).
(Riskesdas, 2018).
Berdasarkan penelitian (Ayurti, Betan, & Goa,
2016) dapat diidentifikasi bahwa perilaku
pencegahan penularan TB paru pada keluarga
harus bisa diimbangi dengan pengetahuan yang
baik.

Upaya perilaku pencegahan TB paru dengan cara pencahayaan rumah yang


baik. Penderita TB paru harus menutup mulutnya pada saat batuk dan
bersin. Penderita TB paru tidak boleh meludah di sembarang tempat. Dan
penderita TB paru harus menjaga kebersihan lingkungan serta alat makan
yang tidak bercampur dengan anggota keluarga yang sehat (Syaripi,
Suryenti, & Wantoro, 2018).
HASIL STUDI PENDAHULUAN
Studi pendahuluan yang dilaksanakan pada bulan maret di Puskesmas Singandaru
Tahun 2021 didapatkan hasil wawancara dari 10 keluarga penderita TB paru
didapatkan dari 6 keluarga penderita TB paru menyatakan bahwa masih kurang
mampu dalam mengenal penyakit TB paru seperti pengertian TB paru, tanda gejala,
cara penularan penyakit TB paru, dan cara pencegahan penularan penyakit TB paru.
Sedangkan 4 keluarga penderita TB paru sudah ada yang mengenal dan mengetahui
tentang pengertian TB paru, tanda gejala, cara penularan, dan cara pencegahan TB
paru.
 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah dalam penelitian adalah
apakah ada hubungan pengetahuan dengan perilaku pencegahan penularan
penyakit TB paru pada keluarga di Puskesmas Singandaru Kota Serang Tahun
2021.
 Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Mengetahui hubungan pengetahuan dengan perilaku pencegahan penularan
penyakit TB paru pada keluarga di Puskesmas Singandaru Kota Serang
Tahun 2021.
 
Tujuan Khusus
Mengetahui gambaran pengetahuan TB paru di Puskesmas Singandaru
Kota Serang Tahun 2021.
Mengetahui gambaran perilaku pencegahan penularan penyakit TB paru di
Puskesmas Singandaru Kota Serang Tahun 2021.
Mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan perilaku pencegahan
penularan TB paru pada keluarga di Puskesmas Singandaru Kota Serang
Tahun 2021.
TINJAUAN PUSTAKA

Pengetahuan merupakan hasil tahu seseorang dari


objek yang melalui indera dan setiap pengetahuan
seseorang itu berbeda-beda, karena penginderaan
yang dilakukan masing-masing melalui objek maupun
sesuatu hal (Notoatmodjo, 2014).

Keluarga merupakan kumpulan dua individu atau lebih


yang mempunyai ikatan darah, perkawinan, atau
adopsi yang tinggal dalam satu rumah dan jika ada
yang sudah terpisah tetap memperhatikan satu sama
yang lain (Muhlisin, 2012).
Kerangka Konsep
Kerangka konsep merupakan gambaran dan arahan yang
asumsi dalam variabel-variabel tertentu (Hidayat, 2017).
Kerangka konsep pada penelitian ini sebagai berikut :.

Variabel Independen Variabel Dependen

Pengetahuan TB Perilaku pencegahan


paru penularan penyakit TB
paru
Definisi Operasional
Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala

Variabel Independen

Pengetahuan TB paru Pemahaman keluarga tentang Kuesioner 1=Kurang, jika nilai < ukuran Ordinal

penyakit TB paru untuk meningkatkan   tengah (mean atau median)

pengetahuan. 2=Baik, jika nilai > ukuran

tengah (mean atau median)

Variabel Dependen

Perilaku pencegahan Tindakan yang dilakukan untuk Kuesioner 1=Negatif, jika nilai < ukuran Ordinal

penularan penyakit TB paru mencegah penularan TB paru. tengah (mean atau median)

2=Positif, jika nilai > ukuran

tengah (mean atau median)


Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang dapat diteliti dari
pertanyaan maupun rumusan masalah yang memiliki kebenaran dapat
membuktikan dari sebuah penelitian (Sugiyono, 2015)

Ho : Ada hubungan pengetahuan dengan perilaku pencegahan


penularan penyakit TB paru pada keluarga di Puskesmas
Singandaru Kota Serang

Ha : Tidak ada hubungan pengetahuan dengan perilaku


pencegahan penularan penyakit TB paru pada keluarga
Dipuskesmas Singandaru Kota Serang
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian
kuantitatif, dengan desain analitik korelasi. Menggunakan
pendekatan Cross Sectional.

Penelitian dilakukan di Puskesmas Singandaru Kota Serang.


Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juni Tahun 2021.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga yang


ada di Puskesmas Singandaru sebanyak 27 orang yang
penderita TB paru BTA (+).

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan


menggunakan teknik total sampling yaitu diambil seluruhnya
dari jumlah populasi yang berjumlah 27 orang. Karena
populasi sedikit, maka yang menjadi sampel dalam
penelitan ini adalah seluruh populasi.
 Pengumpulan Data

o Alat pengumpulan data :


Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan kuesioner.
 Data Primer
 Data Sekunder

o Instrumen Pengumpulan Data


Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner atau angket.

o Teknik Analisis
1. Uji Validitas
2. Uji Reliabilitas
3. Analisis Univariat
4. Analisis Bivariat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai