4 PEKERJAAN PENCUCIAN BATUBARA (MHS)
4 PEKERJAAN PENCUCIAN BATUBARA (MHS)
Analisis kualitas (analisa proksimat dan ultimat) dapat saja dilakukan terhadap
setiap fraksi ukuran, tetapi umumnya yang terpenting untuk dianalisis adalah kadar
abu setiap fraksi ukuran.
Kedua kegiatan ini selain dapat berguna bagi perencanaan pendirian suatu pabrik
pencucian batubara tetapi juga sangat diperlukan dalam mengevaluasi unjuk kerja
(performance) suatu pabrik yang telah operasi, selain itu kedua analisis di atas juga
dila
A. ANALISIS DISTRIBUSI UKURAN
Pengertian sieve umumnya dibedakan dengan pengertian screen yang
dimaksud dengan sieve adalah pengayak berukuran kecil yang umumnya dipakai
di laboratorium (skala laboratorium). Sedangkan yang dimaksud dengan screen
pengayak yang berukuran besar (skala industri).
Berbagai macam standar untuk melakukan (metode) dan cara pelaporan hasil
analisis ukuran (sieve analisis) telah diterbitkan diantaranya ISO 2591, British
standard specification (BSS) 1796, American Society for testing and materials
(ASTM) E-11-70.
Selain liquid tersebut diatas yang sering dipakai adalah Carbon tetracloride,
acetylene tetrabromide, pentachloroethane. Pemakaian liquid ini cukup berbahaya,
sering diperlukan ventilasi udara yang lebih baik. Untuk keperluan pekerjaan skala
besar larutan organik zinc chloride dapat dipakai pada densitas relatif 1,3 sampai
1,75 karena diatas nilai ini viskositas menimbulkan masalah.
Untuk pengujian ketercucian atau washabillity, interval densitas relatif (dr) adalah
0,05 untuk selang dari 1,25 sampai 1,7 atau dr lebih besar. Pada umumnya dibuat
suatu tabel fraksi individu (dalam persen berat), kemudian dari setiap fraksi
dilakukan analisis kadar abu agar kemudian dapat ditentukan kadar abu total.
CONTOH KEBUTUHAN LARUTAN dengan berbagai SG :
Catatan
Seri larutan mulai dari spesifik gravity 1,3 s/d 1,8 dan peralatan yang digunakan dalam
uji endap apung.
Larutan yang digunakan Perchlorethylene (SG 1,6) wasbensin (SG 0,8) dan bromoform (SG 2,9)