Anda di halaman 1dari 6

PROSEDUR PENGUJIAN

Mempersiapkan lima buah batu bata merah utuh yang memiliki permukaan
yang rata, halus, dan siku tajam.
Mengukur panjang batu bata, dan menandai bagian tengah panjang batu bata
dengan spidol.
Memotong batu bata merah menjadi dua bagian sama besar (mendekati bentuk
persegi). Spesimen dapat digunakan dari pengujian fisis.
Mengukur panjang dan lebar batu bata yang telah dipotong, dan mencatat
pembacaan pada tabel data.
Merendam batu bata yang telah terpotong ke dalam bak penampungan air
selama minimum 10 menit.
Laboratorium Pengujian Bahan 50
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Negeri Malang


Praktikum Lab. Pengujian Bahan (PBGN623)

Mirza Abdillah Pratama, S.T., M.T.

Mempersiapkan adonan mortar yang terdiri dari semen dan pasir dengan
komposisi 1 : 3, dan faktor air semen 0,485 yang nantinya digunakan
sebagai spesi pasangan batu bata.

Mengaduk semen dan pasir dalam kondisi kering hingga merata, dan
memasukkan air secara bertahap sambal diaduk selama 3 menit.

Mempersiapkan papan alas yang rata, kaku, dan kedap air.

Menyusun spesi dan batu bata merah di atas alas hingga diperoleh pasangan
batu bata, dengan urutan dari bawah :
Spesi batu bata spesi batu bata spesi

Spesi dipasang dengan luasan sama dengan penampang batu bata, dengan
tebal 6 mm.
Mendiamkan pasangan batu bata yang telah disusun selama 24 jam hingga
mengering dan mengikat.
Merendam spesimen pasangan batu bata dalam bak air selama 24 jam.

Mengeringkan spesimen pasangan batu bata dan menguji kuat tekan spesimen
dengan menggunakan mesin uji tekan.
Menganalisis dan mengkomparasi data uji berdasarkan standar yang berlaku.

D. HASIL PENGUJIAN

Dimensi Penampang Luas Beban Kuat Tekan


No. Penampang Hancur
Panjang Lebar (MPa)
(mm) (mm) (mm2) (N)

Kuat Tekan Rata-Rata (MPa)


Laboratorium Pengujian Bahan 51
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Negeri Malang


Praktikum Lab. Pengujian Bahan (PBGN623)

Mirza Abdillah Pratama, S.T., M.T.

STANDAR PENGUJIAN

ASTM C270 mengatur ketentuan komposisi mortar yang digunakan sebagai


spesi pasangan dinding.
ASTM C109 mengatur ketentuan tentang pengujian mortar.

ASTM C67 mensyaratkan kuat tekan bata merah minimum 10,4 MPa.

PUBI 1982 dan SNI 15-2094-1991 mengklasifikasikan kuat tekan rata-rata


batu bata berdasarkan tiga mutu, yaitu :

Mutu Bata Kuat Tekan Rata-Rata


(kg/cm2)
I > 100

II 100 - 80

III 80 - 60

SII 0021-1978 mengkategorikan kuat tekan rata-rata batu bata dalam enam
kelas, yaitu :
Kelas Kuat Tekan Rata-Rata Batu Bata Variasi Diijinkan
(%)
(kg/cm2) (N/mm2)

25 25 2,5 25

50 50 5,0 22

100 100 10 22

150 150 15 15

200 200 20 15

250 250 25 15

Anda mungkin juga menyukai