Anda di halaman 1dari 12

URINARY TRACT INFECTIONS (UTI) f.

Mencakup gram negatif yang baik


1. Saluran kemih mengandung uretra, kelenjar prostat, kandung kemih, ureter & ginjal. g. Biaya rendah
UTI adalah beberapa kondisi yang berhubungan dengan salah satu dari bagian h. Kecilnya daya resisten
saluran kemih, dimana terdapat mikroorganisme dalam jumlah yang signifikan. 8. Antimikroba In Vitro (Tes Sensitivitas):
2. Epidemiologi: a. Escherichia coli: Sefalosporin, Asam Nalidiksat, Nitrofurantoin, Trimetoprim-
a. Pria: kelainan bawaan pada anak laki2 dan berkembang menjadi hipertropi Sulfametaksazol.
prostat serta gangguan aliran kencing pada pria dewasa. b. Proteus: Sefalosporin, Asam Nalidiksat, Trimetoprim-Sulfametaksazol.
b. Wanita: sindrom honeymoon cystitis & pyelonephritis pada kehamilan serta c. Klebsiella spp: Asam Nalidiksat, Trimetoprim-Sulfametaksazol.
bakteriuria. d. Enterococcus: Ampisilin, Nitrofurantoin.
3. Patogenesis: mikroorganisme menyerang melalui 2 cara yaitu uretra dan penyebaran e. Lainnya: Asam Nalidiksat, Trimetoprim-Sulfametaksazol
hematogenous melalui ginjal. 9. Trimetoprim, Doksisiklin, Karbenisilin & Siprofloksasin memiliki konsentrasi yang
4. Klasifikasi UTI berdasarkan presentasi klinik: tinggi pada prostat. Doksisiklin mungkin tidak mencakup gram negatif & juga
a. Lower Tract Infection: onset yang mendadak termasuk disuria (sakit pada waktu Karbenisilin & Siprofloksasin biasanya diberikan pada organisme yang sudah
urinasi), frekuensi, urgensi & samar2 terasa tidak enak pada bagian perut. Gejala resisten. Oleh karena itu, Trimetoprim yang dapat mencakup gram negatif adalah
urinnya yang nyata: urin menjadi keruh, gelap & berbau busuk. Urinalisis obat pilihan pertama pada infeksi prostat. Serta biasanya dikombinasi dengan
menyatakan Pyuria ( 5-10 pada sel darah putih per high power field), bakteria Sulfametaksazol, dimana tidak dapat berpenetrasi dengan baik pada kelenjar prostat,
& hematuria terjadi pada 50% pasien & Leukositosis. pada dosis dari satu tablet kekuatan ganda 2x sehari. Pasien harus dirawat selama 4-6
Presentasi dari prostatitis adalah hal yang umum ditemukan pada Lower UTI; minggu.
bagaimanapun juga demam, nyeri pada perineal & kerusakan uretra mungkin 10. E. coli hanya sekitar 30% dari UTI nosokomial dengan Pseudomonas, Klebsiella,
terjadi. Pada rektal menyatakan pembesaran, perih, kekuatan kelenjar prostat. Enterobacter, Serratia, Enterococcus, Staphylococcus & Candida seperti patogen
Pada keadaan infeksi akut, leukositosis. Pada keadaan kronik, pasien mungkin lainnya.
mengeluhkan pada belakang lumbosakral. 11. Obat pilihan untuk UTI nosokomial adalah kombinasi regimen dari Aminoglikosida
b. Upper Tract Infection:keluhan non spesifik mulai dari sakit kepala, demam, (Gentamisin) & Ampisilin. Obat alternatifnya adalah menggunakan Sefalosporin
mual, muntah. Pasien dapat mengeluhkan sakit area suprapubic, kelemahan Generasi III & Penisilin spektrum luas.
costovertebral angle (CVA), demam hingga 390C & menggigil. Urinalisis 12. Golongan Kuinolon mungkin berperan penting dalam pengobatan dari infeksi
menampakkan bakteria, pyuria, WBC pada kebanyakan pasien. Hematuria & nosokomial. Norfloksasin dapat menyembuhkan secara aman & terapi efektif dari
proteinuria dapat terdeteksi pada sekitar 10-15% pasien khususnya pada UTI nosokomial.
beberapa hari pertama. 13. Profilaksis & Suppresif Agen untuk UTI:
5. Diagnosis: ada 5 gejala klinik umum pada pasien kultur urinari positif, yaitu: Obat Dosis Komentar
Methenamine mandelat 1 gr q.i.d Membutuhkan pH urin sampai <5,5; KI pada
a. Sejarah dari UTI gangguan ginjal, dehidrasi; dapat menyebabkan
b. Nyeri bagian belakang disuria, iritasi GI.
c. Urinalisis dengan >15 WBC/high-power field Methenamine hipurat 1 gr b.i.d Sama spt diatas
d. Urinalisis dengan >5 sel darah merah/HPF Nitrofurantoin 50-100 mg q.h.s
TMP/SMX - 1 tab q.h.s
e. Urinalisis dengan beberapa bakteria
6. Kultur: 14. Antiinfeksi umum yang menunjukkan keefektifannya sebagai agen profilaksis adalah
a. Infeksi yang berulang atau kambuhan Trimetoprim/Sulfametaksazol, Nitrofurantoin, Methenamine dll.
b. Upper tract infection
c. Infeksi nosokomial GASTROINTESTINAL INFECTIONS (GI)
d. Gangguan ginjal atau faktor komplikasi lain. 1. Gejala utama dari infeksi akut GI adalah diare, kelemahan pada pasien & bayi
7. Kriteria yang diperlukan untuk antimikroba ideal yang diberikan untuk UTI: disebabkan kekurangan cairan & elektrolit yang membutuhkan dirawat di RS.
a. Reaksi alergi yang rendah 2. Rotavirus. Gejalanya demam & muntah. Penyebarannya melalui rute fecal-oral.
b. Dosis sekali sehari Masa inkubasi sampai 1-3 hari, dengan durasi dari kesakitan dari 5-8 hari. Virus
c. Absorpsi GI atas baik yang tidak merubah flora usus besar diekskresi melalui feses.
d. Tingkat urinari yang tinggi dengan filtrasi glomerulus & sekresi 3. Norwalk virus terjadi pada saat berkemah, naik kapal, di sekolah & kampus,
e. Perubahan minimal dalam flora vagina perawatan di rumah & setelah ingesti dari kontaminasi air atau dari ikan. Masa
inkubasinya lebih singkat dari norwalk virus yaitu 4-48 jam, dengan durasi dari Antagonis / Antagonis H2 menurunkan inokulum yang dibutuhkan untuk
kesakitan 1-2 hari. Virus dapat diketahui didalam feses selama 72 jam setelah onset memproduksi secara klinik GTI yang penting dari organisme. Antibiotik (khususnya
dari kesakitan. Sakit yang disebabkan oleh virus disebut winter vomitting disease spektrum luas) mengurangi flora normal dari saluran intestinal. S. enteritidis
indikasi muntah & insiden musiman, meskipun dapat terjadi pada semua musim. menyerang 28% dari pasien pada 1045 rawat inap yang mengidap Diabetes yang
Enterik Adenovirus, Calcivirus & Astrovirus juga ditemukan pada sebagian pasien memakai insulin / hipoglikemik oral sehingga meningkatkan resiko dari infeksi.
dengan diare. Peningkatan beresiko menurunkan produksi asam lambung & gangguan lambung
4. Bakteri. serta kesakitan perut biasanya diakui sebagai komplikasi dari DM.
Salmonella adalah basil gram negatif dari famili Enterobacteriaceae & mewakili 3 6. Kekurangan elektrolit: hipokalemia & hiponatremia.
sterotipe utama (S. choleraesuis, S. typhi & S. enteritidis). Meskipun ada >2000 7. Gejala klinik:
sterotipe dari Salmonella, kebanyakan kasus dari Salmonella-induksi GI disebabkan a. Diare
oleh S. enteritidis, S. newport / S. anatum & sebagai hasil dari kontaminasi b. Fecal leukocytes
makanan / air yang terdapat dalam rumah, komunitas / institusi. Kontaminasi telur / c. Fever (demam)
produk yang terbuat dari telur. Menular dari orang ke orang melalui rute fecal-oral. d. Vasculitic rashes
Kontaminasi dari pasteurisasi susu dengan Salmonella-infeksi susu. Gejala terjadi e. Artritis
dari 6-48 jam setelah terkontaminasi makanan / air. Gejala utama, diare biasanya f. Bacteremia
mereda setelah 3-7 hari. Hati2 pada: perjalanan, penggunaan Antibiotik, keluarga / kontak lain, kehilangan
Campylobacter bentuk spiral dari gram negatif menimbulkan efek sistemil sama berat badan, rawat inap & tampilan serta kualitas dari feses dapat mempengaruhi
seperti GI. Spesies patogeniknya yaitu C. jejuni, C. felis, C. coli. Kejadian infeksi GI etiologi.
dari Campylobacter mungkin seringnya terinfeksi Salmonella / Shigella. 8. Resisten Antimikroba
Campylobacter sering diimplikasikan sebagai penyebab dari diare-perjalanan. Masa Multiresisten Salmonella, Shigella & ETEC telah berkembang pada negara
inkubasinya bervariasi dari 24 jam sampai 10 hari. berkembang. Resisten Shigella biasanya menggunakan Ampisilin (7-87%),
E. coli adalah gram negatif bentuk batang. Ada 5 tipe dari organisme yang mungkin Tetrasiklin (11-91%) & TMP-SMX (0-55%). Resisten Salmonella menggunakan
menyebabkan diare melalui 7 mekanisme. 3 dari mekanisme ini meliputi tahan panas Ampisilin (3-81%), Tetrasiklin (8-48%), Kloramfenikol (0-65%) & TMP-SMX (0-
(LTEC) & 2 tipe dari Enterotoksin stabil terhadap panas (STa & STb) ditemukan 76%). ETEC diketahui telah resisten Ampisilin, Tetrasiklin & TMP-SMX.
dalam E. coli enterotoksigenik (ETEC). Lainnya Enteropatogenik E. coli (EPEC), 9. AB Pilihan untuk Bacterial GE
yang menyebabkan diare dengan organisme enteroadherent; enteroinfasiv E. coli Agen Kausatif Pilihan Obat Obat Alternatif
(EIEC) yang menyebabkan peradangan kolitis; enterohemorhagik E. coli (EHEC) Shigella TMP/SMX Tetrasiklin hidroklorida,
dimana disebabkan diare hemorhagik dengan memproduksi verotoksin; & E. coli Ampisilin / Siprofloksasin
ETEC TMP/SMX Siprofloksasin / Doksisiklin
yang memproduksi diare dengan kolonisasi.
EPEC Aminoglikosida oral -
Yersinia enterocolitica adalah bentuk lain dari gram negatif organisme yang
EIEC Ampisilin TMP/SMX
menyebabkan GTI pada anak & dewasa. Organisme diisolasi dari berbagai jenis
Campylobacter Eritromisin Siprofloksasin / Tetrasiklin
hewan termasuk babi, sapi, kuda,domba, kucing & anjing. hidroklorida
Shigella adalah gram negatif bentuk batang yang diketahui menyebabkan GTI pada Pseudomonas Aminoglikosida oral -
manusia yang menuju pada disentri. 4 tipe dari Shigella: S. sonnei (terjadi pada Aeromonas/Plesiomonas TMP/SMX Tetrasiklin hidroklorida,
negara industri), S. flexneri (terjadi pada tahun 1920an & 1930an), S. boydii & S. Aminoglikosida oral /
dysenteriae (penyebab utama & tidak biasa ditemukan pada negara berkembang Siprofloksasin
sejak beberapa abad terakhir ini). Penyebaran melalui rute fecal-oral. Masa inkubasi Vibrio TMP/SMX Siprofloksasin / Tetrasiklin
dari 2 sampai 20 hari. hidroklorida
5. Host defense pada GTI: 10. Mekanisme kerja dari antidiare:
a. Keasamaan lambung = lambung yang asam dapat menolong secara preventif a. Loperamide: mampu menormalisasi keseimbangan resorpsi-sekresi sel2 mukosa,
b. Daya tahan tubuh = gerakan peristaltik yaitu memulihkan sel2 yang berada dalam keadaan hipersekresi ke keadaan
c. Sekresi dari mukus = pencernaan & enzim2 normal kembali. Maka, obat ini banyak digunakan pada diare akut.
d. Kemampuan sel2 pada darah lumen memiliki sifat intraluminal fagositosis b. Kaolin-Pectin: sebagai adsorben toksin pada diare.
e. Sekresi imunoglobulin A / produksi Imunoglobulin A c. Bismuth subsalisilat: dengan membentuk suatu lapisan pelindung untuk
f. Residen dari mikroflora menutup luka2 di dinding usus akibat peradangan.
pada fungsi dari leukosit, Imunoglobulin A & IgM.
Splenectomy, DM & alcoholism meningkatkan resiko infeksi karena rusaknya fungsi
leukosit.
Penyakit dasar / terapi imunosupresif dapat meningkatkan resiko meningitis.
CENTRAL NERVOUS SYSTEM INFECTIONS (CNSI) Tahapan inisiasi bakterial meningitis:
1. Patogen pada Infeksi CNS: a. Sel inang memperoleh dari organisme baru, biasanya dari kolonisasi
Bacterial meningitis nasofaringeal
Bayi prematur & baru lahir E. coli b. Translokasi dari organisme melewati jaringan mukosa lokal
Grup B streptococci c. Bakteremia dengan pertahanan intravaskular
Listeria monocytogenes
Enterobacteriaceae lainnya d. Serangan meningeal
Streptococcus faecalis e. Pertahanan bakterial & replikasi dengan CNS
Streptococcus pneumoniae f. Produksi dari tempat peradangan subarachnoid
Staphylococci Otitis media, sinusitis, infeksi gigi & mastoiditis adalah kondisi predisposisi pada
Bayi & anak2 Haemophilus influenzae meningitis. Implantasi langsung dari trauma / prosedur operasi saraf merupakan
Neisseria meningitidis presentase kecil dari kasus meningitis.
S. pneumoniae
3. Diagnosis dan gambaran klinik
Dewasa S. pneumoniae
N. meningitidis Bisa akut / subakut tergantung dari tanda & gejala yang tampak kurang / lebih dari
Staphylococci 24 jam. Pada kondisi akut (10% kasus) tanda & gejala tampak pada 24 jam &
berkembang dengan cepat. Etilogi: S. pneumoniae, N. Meningitidis. Sedangkan pada
Geriatri S. pneumoniae kondisi subakut (75% kasus) tanda & gejala tampak pada 1-7 hari sebelum evaluasi
Enterobacteriaceae
Listeria monocytogenes & mungkin disebabkan oleh beberapa virus, jamur / bakteria.
Tanda & gejala biasanya nonspesifik & berbeda pada tiap golongan umur. Pada
Adanya trauma / pembedahan S. pneumoniae neonatus & bayi dibawah 1 tahun biasanya tidak ada gejala / sangat tidak spesifik.
Staphylococcus aureus Gejala klinik yang umum adalah letargi, iritabilitas, tidak nafsu makan, gangguan
Enterobacteriaceae
Fungal meningitis pernafasan, sianosis / hipotermia.
Normal host Cryptococcus neoformans Pada bayi diatas 1 tahun, anak & dewasa gejala lebih indikatif dari peradangan
Coccidioides immitis meningeal. Demam & cacat mental adalah gejala yang sering terjadi. Gejala lain
yaitu mual, muntah, sakit kepala & fotofobia, reflek meningkatkan tekanan
Imunocompromised host C. neoformans
C. immitis intrakranial / peradangan otak. Gangguan syaraf & konvulsi / koma muncul pada 1-3
Candida albicans pasien. Kekakuan nuchal adalah klasik ditemukan pada peradangan meningeal.
Aspergillus spp.
Viral meningoencephalitis 4. Komplikasi: pembengkakan otak, lateral sinus thrombosis, cerebral thrombophlebitis
Bayi baru lahir Herpes simplex
Imunocompromised host Herpes zoster & subdural empyema.
Kerusakan otak
Umum Streptococci 5. Sifat fisik sehingga suatu AB dapat memiliki sifat penetrasi yang baik kedalam
Mixed anaerobes CNS/SSP:
Enterobacteriaceae
a. Afinitas relatif untuk air & lemak (derajat ionisasi & kelarutan dalam lemak dari
Adanya trauma / pembedahan S. aureus bentuk tidak terion)
Mixed anaerobes b. Afinitas relatif untuk protein serum plasma (hanya fraksi bebas yang diharapkan
Enterobacteriaceae dapat berpenetrasi ke barier CNS)
Nocardia asteroides
c. Transpor media pembawa (biasanya tidak penting untuk AB)
Imunocompromised host
Derajat ionisasi tergantung dari karakteristik obat pada plasma pH. Bentuk ionisasi
dari obat meningkatkan afinitas untuk plasma air & yang tidak terionisasi dapat
2. Patogenesis: melewati membran selular. Kelarutan dalam lemak dari bentuk yang tidak terionisasi
Pada neonatus mekanisme pertahanan tubuh belum terbentuk & terdapat kekurangan adalah determinasi oleh afinitas relatif dari obat untuk lemak / air.
Kegagalan banyak obat untuk medeteksi tingkat CNS, meskipun kemampuan Spektrum Antiviral:
mereka melewati barier adalah sudah dapat membersihkan aliran obat dari CSF. Hanya aktif terhadap golongan virus Herpes, termasuk Herpes Simplex Viruses
Beberapa Penisilin & Sefalosporin diketahui memliki derajat sekresi tubular yang (HSV), Varicella-Zoster Virus (VZV), Cytomegalovirus (CMV). Pada virus ini HSV
berkontribusi pada eliminasi mereka sendiri. Probenesid menurunkan ekskresi ginjal. lebih sensitif terhadap Acyclovir, VZV sedikit sensitif terhadap Acyclovir,
Ketika AB berpenetrasi kedalam CSF harus memiliki sifat mikrobiologi secara aktif. sedangkan CMV resisten terhadap Acyclovir.
Konsentrasi dari AB pada CSF dimana mirip dengan / hanya melebihi kadar Mekanisme Kerja:
hambatan minimum. CSF harus melebihi kadar bakterisidal minimum. Aktivitas Menghambat replikasi virus dengan menekan sintesis DNA. Untuk mendapatkan
bakterisid dari Aminoglikosida menurun jika pH turun karena kadar dalam darah efek antiviral, Acyclovir harus diaktifkan. Tahap kritis dari aktivasi adalah
meningkat. mengkonversi Acyclovir menjadi Acyclo-GMP oleh Timidin kinase, kemudian
dirubah lagi menjadi Acyclo-GTP merupakan senyawa yang sangat responsif untuk
6. Terapi empirik untuk pembengkakan otak menghambat sintesis DNA.
Obat Acyclo-GTP menekan sintesis DNA dengan cara:
Tidak Adanya trauma / pembedahan 1. Penisilin / - Menghambat DNA polimerase virus
2. Ampisilin + Kloramfenikol / Metronidazole
Adanya trauma / pembedahan 1. Nafsilin
- Bergabung kedalam pertumbuhan DNA, sehingga menghambat pertumbuhan
Alergi Penisilin: Vankomisin + Kloramfenikol virus tsb.
2. Penisilin + Metronidazol + Aminoglikosida Resisten:
3. Generasi ke-3 Sefalosporin Melalui 3 mekanisme:
a. Menurunkan produksi Timidin kinase
7. AB (Sulfonamid, Minosiklin & Rifampin) & Vaksin Meningococcal efektif secara b. Merubah Timidin kinase sehingga tidak dapat mengkonversi Acyclovir menjadi
prefentif pada penyakit Meningokokal. Acyclo-GMP
c. Merubah DNA polimerase virus sehingga menjadi sedikit sensitif untuk
ANTIVIRAL: DRUGS FOR NON-HIV INFECTIONS menghambat
1. Pilihan obat untuk infeksi viral non-HIV: Penggunaan Terapeutik:
Virus & Infeksi Pilihan Obat a. Herpes Simplex Genitalis. Infeksi genital herpes disebabkan oleh tipe 2 HSV
Herpes Simplex Virus
Genital herpes Acyclovir
(HSV-2). Untuk pasien dengan infeksi dini, diberikan secara topikal dapat
Encephalitis Acyclovir mengurangi durasi dari pelepasan viral, tapi tidak mempercepat penyembuhan.
Daerah mukosa Acyclovir Topikal Acyclovir tidak efektif untuk infeksi genital yang timbul kembali. Oral
Neonatal Acyclovir Acyclovir lebih baik daripada topikal untuk infeksi dini genital & yang timbul
Resisten Acyclovir Foscarnet
trifluridine kembali.
Radang pada mata Untuk pasien dengan infeksi dini, terapi secara oral dapat mengurangi luka.
Varicella-Zoster Virus
Varicella (chicken pox) Acyclovir Ketika penyakit sudah menjadi parah, maka IV Acyclovir dapat diindikasikan.
Herpes zoster Acyclovir b. Infeksi Herpes Simplex pada daerah mukosa. Infeksi herpes pada muka &
Varicella / zoster Acyclovir orofaring biasanya disebabkan oleh tipe 2 HSV (HSV-2). Untuk pasien
Resisten Acyclovir Foscarnet
immunocompeten oral Acyclovir dapat mengobati infeksi primer pada gusi &
Cytomegalovirus
Retinitis Ganciclovir / Foscarnet
mulut. Oral Acyclovir dapat menyebabkan profilaksis pada episode lanjutan dari
Influenza A Virus herpes labialis yang timbul kembali. Ketika penyakit sudah menjadi parah,
Infeksi saluran pernafasan Amantadine / Rimantadine maka IV Acyclovir dapat diindikasikan.
Respiratory Syncytial Virus c. Infeksi Varicella-Zoster. Dosis tinggi dari oral Acyclovir merupakan terapi
Broncholitis, Pneumonia Ribavirin efektif dari herpes zoster pada dewasa.
Virus Hepatitis B & C
Farmakokinetik:
Hepatitis kronik Interferon -2b
Bioavailabilitas oral rendah 15-30%. Tidak terjadi absorpsi yang signifikan pada
penggunaan topikal. Acyclovir didistribusikan secara luas pada cairan tubuh &
2. Acyclovir
jaringan. Level mencapai pada cairan otak adalah 50% dalam plasma. Eliminasi di
Merupakan pilihan obat pertama untuk infeksi yang disebabkan oleh Herpes Simplex
ginjal, khususnya obat yang sudah berubah. Pada pasien dengan fungsi ginjal yang
Viruses & Varicella-Zoster Virus. Dapat diberikan topikal, oral & IV. Tidak
normal, waktu paruh 2,5 jam. Sedangkan pada kerusakan ginjal waktu paruh lebih
menimbulkan ES.
lama. Oleh karena itu dosis harus dikurangi. a. IV: dosis awal untuk dewasa dengan fungsi ginjal yang normal adalah 5 mg/kg
Efek samping: (infus lebih dari 1 jam) setiap 12 jam untuk 14-21 hari. 2 bentuk sediaan dosis: 5
a. Terapi IV: IV Acyclovir secara umum dapat ditoleransi dengan baik. Reaksi mg/kg infus lebih dari 1 jam setiap hari & 6 mg/kg (infus lebih dari 1 jam
yang biasa terjadi adalah phlebitis & peradangan pada daerah infus. 1x/hari, 5 hari sampai beberapa minggu. Dosis harus diturunkan pada pasien
Nefrotoksik, manifestasi pada tingginya kreatinin serum & blood urea nitrogen dengan kerusakan ginjal.
(BUN) terjadi pada beberapa pasien. Nefrotoksik terjadi karena kekurangan b. Oral: 1000 mg 3x/hari dengan makanan untuk CMV retinitis.
Acyclovir pada tubulus ginjal. c. Intraokular: implant (Vitraset) untuk pasien CMV retinitis dengan AIDS.
b. Oral & Topikal: Oral Acyclovir tidak menunjukan ES yang serius. Kerusakan
ginjal tidak dilaporkan. Reaksi yang biasa terjadi adalah mual, muntah, diare, 4. Famciclovir
sakit kepala & vertigo. Pada topikal menyebabkan transien burning / sensasi Prodrug yang digunakan untuk mengobati herpes zoster akut. ES kecil.
perih. Mekanisme Kerja & Spektrum Antiviral:
Preparasi, Dosis & Pemberian: Penciclovir melewati intraselular konversi menjadi Penciclovir triphosphat, senyawa
a. Topikal: salep Acyclovir 5% yang menghambat DNA polimerase virus & dengan demikian mencegah replikasi
b. Oral: kapsul 200 mg; tablet 400 & 800 mg; suspensi 200 mg/5ml viral DNA. Penghambatan sintesis DNA terbatas hanya sel yang terinfeksi saja,
c. IV: serbuk 500 mg/10 ml vial & 1000 mg/20 ml vial. meninggalkan secara cepat sel inang. In vitro, Penciclovir aktif terhadap HSV-1,
HSV-2 & VZV.
3. Ganciclovir Farmakokinetik:
Bentuk antiviral sintetik dengan aktivitas terhadap herpes virus, termasuk Famciclovir dengan cepat terabsorpsi dalam saluran GI melalui konversi enzimatik
Cytomegalovirus (CMV). Karena obat ini mempunyai ES yang serius, khususnya menjadi Penciclovir, bentuk aktif. Makanan menurunkan laju absorpsi Famciclovir,
Granulositopenia & Trombositopenia, penggunaannya terbatas untuk mencegah & tapi tidak diperpanjang. Penciclovir diekskresi dalam urin. Waktu paruh Penciclovir
mengobati infeksi CMV. sekitar 2,5 jam. Bagaimanapun juga waktu paruh Penciclovir dalam sel tidak begitu
Mekanisme Kerja: lama. Sedangkan pada kerusakan ginjal waktu paruh lebih lama.
Mengkonversi menjadi bentuk aktifnya, Ganciclovir triphosphate dengan Penggunaan Terapeutik:
menginfeksi sel. Ganciclovir triphosphate menekan replikasi DNA dengan cara: Saat ini Famciclovir hanya digunakan untuk mengobati herpes zoster akut.
- Menghambat polimerase DNA viral. Efek samping:
- Melalui penggabungan dengan rantai pertumbuhan DNA, sehingga Famciclovir secara umum dapat ditoleransi dengan baik. Aman bagi kehamilan &
menyebabkan terminasi prematur rantai menyusui serta pada anak dibawah 18 tahun.
Farmakokinetik: Preparasi, Dosis & Pemberian:
Bioavailabilitas oral rendah hanya 5% dalam keadaan puasa & 9% dengan makanan. Tablet 500 mg oral. Rekomendasi dosis 500 mg setiap 8 jam, awalnya 72 jam
Obat ini didistribusikan secara luas pada cairan tubuh & jaringan. Pada pasien setelah onset dari gejala herpes zoster. Pada pasien dengan kerusakan ginjal, interval
dengan fungsi ginjal yang normal, waktu paruhnya sekitar 3jam. Sedangkan pada dosis harus ditingkatkan sampai 12 jam / 24 jam, tergantung dari tingkat kerusakan.
kerusakan ginjal waktu paruh lebih lama. Oleh karena itu dosis harus dikurangi.
Penggunaan Terapeutik: 5. Valacyclovir
Mempunyai 2 indikasi: Mekanisme Kerja & Penggunaan:
a. Pengobatan dari retinitis CMV pada pasien kekurangan daya tahan tubuh, Bentuk produk dari Acyclovir, digunakan secara oral terapi untuk Herpes zoster.
termasuk AIDS Kegunaan tergantung dari konversi Valacyclovir menjadi Acyclovir, betuk aktifnya.
b. Pencegahan dari retinitis CMV pada pasien transplantasi. Pada percobaan klinik pada pasien Herpes zoster, Valacyclovir (1000 mg 3x/hari
Pada pasien dengan AIDS; CMV retinitis angka kejadian 15-40%. untuk 7-14 hari), dimana lebih efektif daripada Acyclovir (800 mg 5x/hari untuk 7
Resiko relaps lebih tinggi dengan oral Ganciclovir lebih besar dengan IV hari) dalam mengurangi waktu sakit & posttherpetic neuralgia. Pada percobaan
Ganciclovir. klinik untuk terapi Genital herpes awal / kambuh kembali, Valacyclovir 1000 mg
Efek samping: 2x/hari & Acyclovir 200 mg 5x/hari menghasilkan hasil yang sama.
Granulositopenia (mempengaruhi sumsum tulang) & Trombositopenia (faktor Farmakokinetik:
pembekuan darah). Ganciclovir teratogenik & embrotoksis percobaan pada hewan & Setelah pemberian oral, Valacyclovir secara cepat diabsorpsi & dikonversi secara
kemungkinan pada manusia. ES lain: mual, demam, ruam, anemia, kegagalan fungsi utuh menjadi Acyclovir. Ketika Acyclovir itu sendiri diberikan secara oral,
hati & konvusi serta gejala CNS lain. bioavailabilitas hanya 15-30%. Pada keadaan yang sama, ketika Valacyclovir
Preparasi, Dosis & Pemberian: diberikan secara oral juga, efektifitas availabilitas dari Acyclovir meningkat hebat-
sekitar 55%. a. CMV Retinitis pada pasien AIDS
Efek samping: b. Resisten Acyclovir pada HSV daerah mukosa
Thrombotic thrombocytopenic purpura / Hemolytic uremic syndrome. Mual, Farmakokinetik:
muntah, diare, sakit kepala & vertigo. Memiliki bioavailabilitas oral rendah & harus diberikan secara IV. Solubilitas yang
Preparasi, Dosis & Pemberian: rendah dalam air & tidak dipenetrasi dalam sel. Harus diberikan pada dosis yang
Kapsul 500 mg, diberikan sebelum makan. Untuk terapi Herpes zoster, dosis yang besar dengan volume cairan yang besar. Antara 10% & 28% dari sebagian dosis yang
direkomendasikan 1000 mg 3x/hari selama 7 hari. Dosis harus diturunkan pada diserap dalam tulang. Karena Foscarnet dieliminasi dalam ginjal, dosis harus
pasien dengan kerusakan ginjal. diturunkan pada pasien dengan kerusakan ginjal. Waktu paruh plasma adalah 3
sampai 5 jam.
6. Cidofovir Efek samping & Interaksi:
Obat IV baru untuk pengobatan CMV Retinitis pada pasien AIDS. Obat alternatif Nefrotoksik, ketidakseimbangan elektrolit & mineral. ES lain demam, mual, muntah,
untuk infeksi ini adalah Foscarnet, secara IV & Ganciclovir, secara IV, oral / anemia, diare & sakit kepala. Sebagai tambahan menyebabkan lemah otot, tremor,
intraokular. ES utama dari Cidoclovir adalah kerusakan ginjal. iritabilitas, ulserasi kelamin, ketidaknormalan fungsi liver, neutropenia, anemia &
Mekanisme Kerja: seizure.
Diubah menjadi Cidoclovir diphosphate, bentuk aktifnya. Sebagai diphosphate, Preparasi, Dosis & Pemberian:
Cidoclovir menyebabkan penghambatan selektif polimerase viral DNA & dengan Larutan (24 mg/ml) untuk infus IV. Untuk pasien dengan fungsi ginjal normal, dosis
demikian menghambat sintesis viral DNA. Konsentrasi intraselular dari Cidoclovir awal 60 mg/kg (Infeksi CMV) / 40 mg/kg (Infeksi HSV) infus lebih dari 1 jam setiap
diphosphate adalah rendah untuk menghambat polimerase DNA manusia, oleh 8 jam selama 2 3 minggu. Dosis penyembuhan (CMV & HSV Infeksi) adalah 90
karena itu sel inang berkurang. 120 mg/kg infus selama 2 jam sekali sehari. Semua dosis harus diturunkan pada
Spektrum Antiviral & Penggunaan Terapeutik: pasien dengan kerusakan ginjal.
Cidoclovir aktif terhadap CMV, HSV-1, HSV-2 & VZV. Pada percobaan klinik pada
pasien AIDS & CMV Retinitis, Cidoclovir secara signifikan menghambat 8. Ribavirin
pertumbuhan dari retinitis. Mekanisme Antiviral:
Farmakokinetik: Virustatik. Aktif terhadap Respiratory syncytial virus (RSV), Influenza virus (tipe
Diberikan secara Infus IV & diekskresi di Ginjal. Probenesid berkompetisi dengan A&B) & herpes simplex virus.
Cidoclovir dalam sekresi tubular ginjal, sehingga memperlama eliminasi. Cidoclovir Penggunaan Terapeutik:
mempunyai waktu paruh yang lama (17-65 jam). IV Foscarnet & Ganciclovir harus Hanya untuk pneumonia viral yang disebabkan RSV yang digunakan secara hati2,
di infus setiap hari. bayi yang dirawat & anak kecil. Sayangnya, kegunaan sangat kecil & harganya
Efek samping: mahal.
ES utama dari Cidoclovir adalah kerusakan ginjal. Untuk mengurangi resiko dari Ribavirin untuk pengobatan influenza A & B. Pemberian harus dimulai selama 24
luka, semua pasien harus diberikan Probenesid & terapi hidrasi IV dengan sebagian jam dari onset pada gejala. Penggunaan tambahan termasuk measles, herpes
Infus Cidoclovir. Jika luka sudah tampak, Cidoclovir harus tidak diberikan / dosis genitalis, hepatitis akut & kronik, Lassa fever & Korean hemorhagik fever.
harus dikurangi, tergantung tingkat kerusakan ginjal. Selain itu dapat menyebabkan Farmakokinetik:
Granulositopenia, termasuk Neurophil harus dimonitor. Diberikan secara oral inhalasi. Konsentrasi dalam plasma rendah. Dimetabolisme
Preparasi, Dosis & Pemberian: secara aktif & inaktif. Ekskresi melalui urin (30-55%) & feses (15%).
Larutan (75 mg/ml) dalam 5 ml ampul. Efek samping:
Inhalasi Ribavirin menimbulkan sedikit / tidak toksisitas sistemik. Fungsi saluran
7. Foscarnet pernafasan harus dimonitor. Pemberian sistemik (oral/IV) menyebabkan anemia.
Aktif dalam melawan Herpes virus, termasuk CMV, HSV-1, HSV-2 & VZV. Penggunaan dalam Kehamilan:
Dibandingkan dengan Ganciclovir, Foscarnet lebih sulit diberikan, lebih sedikit Dikontraindikasikan selama kehamilan.
ditoleransi & lebih mahal. ES utama dari Cidoclovir adalah kerusakan ginjal. Preparasi, Dosis & Pemberian:
Mekanisme Kerja: Serbuk (6 mg/100 ml vial) pemberian aerosol.
Analog dari Pyrophospate yang menghambat polimerase DNA viral & melawan
transkripsi, sehingga menghambat sintesis viral asam nukleat. 9. Amantadine
Penggunaan Terapeutik: Obat antiviral untuk pencegahan & pengobatan infeksi yang disebabkan virus
Memiliki 2 indikasi: Influenza tipe A.
Mekanisme dari kerja Antiviral: disebabkan pemberian interferon alfa selama hepatitis C akut meningkatkan resiko
Dapat mencegah penetrasi virus influenza A memasuki sel inang & dapat terjadinya penyakit kronik.
menghambat lapisan viral. Sebagai tambahan, menghambat secara mudah pada Sebagai tambahan, dapat digunakan pada CMV, HSV, VZV, herpes
replikasi dari komponen viral. keratokonjungtivitas & cyndlomata acuminata (genital warts).
Penggunaan Terapeutik:
Obat tidak aktif terhadap Influenza tipe B. Kandidat untuk pencegahan termasuk: 12. Trifluridine
- Individual yang mempunyai resiko tinggi komplikasi influenza Satu2nya obat yang diindikasikan sebagai pengobatan topikal dari infeksi okular
- Petugas kesehatan & keluarga pasien yang kontak langsung dengan pasien yang disebabkan oleh HSV tipe 1 & 2. Obat ini diberikan untuk mengobati
Farmakokinetik: keratokonjungtivitas akut & epithelial keratitis yang kambuh kembali. Kerja antiviral
Diabsorpsi secara baik pada pemberian oral & didistribusi secara luas dalam cairan merupakan hasil dari penghambatan sintesis DNA. ES yang sering adalah rasa
tubuh & jaringan. Melewati barier darah-otak & plasenta. Ekskresi dalam ginjal. terbakar pada daerah setempat & panas. Disediakan dalam bentuk larutan tetes mata
Pada pasien dengan kerusakan ginjal,Amantadine dapat diakumulasi sampai tingkat 1%. Diteteskan pada kornea setiap 2jam.
tinggi jika dosis tidak dikurangi.
Efek samping: 13. Vidarabine
Central Nervous System Effect. Terjadi 10-30%. Reaksi meliputi dizziness, Diindikasikan untuk mengobati keratokonjungtivitas akut & epithelial keratitis yang
nervousness, insomnia & sulit berkonsentrasi. kambuh kembali yang disebabkan oleh HSV tipe 1 & 2. Efek antiviral merupakan
Efek Cardiovaskular, Hipotensi ortostatik. hasil dari polimerase DNA Virus & terminasi prematur dari pertumbuhan rantai
Penggunaan dalam Kehamilan & Laktasi: DNA virus. ES yang sering terjadi: rasa terbakar, fotofobia & lacrimation. Tersedia
Teratogenik & embrotoksik dalam bentuk salep mata 3%.
Interaksi Obat:
Pemberian bersama obat antikolinergik, menyebabkan reaksi psikotik. 14. Idoxuridine
Preparasi, Dosis & Pemberian: Merupakan obat antiviral pertama yang efektif untuk digunakan pada manusia. Efek
Oral: 100 mg kapsul; sirup 10 mg/ml antiviral merupakan hasil dari penggabungan metabolisme idoxuridine kedalam
Untuk pencegahan & pengobatan Influenza tipe A: virus DNA. Hanya diindikasikan untuk keratitis yang disebabkan oleh HSV tipe 1
- >9 tahun: 100 mg 2x/hari serta tidak aktif untuk tipe 2. Karena Vidarabine & Trifluridine lebih efektif &
- Anak 1-9 tahun: 4,4 8,8 mg/kg/hari dalam 2/3 dosis terbagi kurang toksik daripada Idoxuridine. ES: radang, panas, fotofobia, bengkak pada
Dosis harus diturunkan pada pasien dengan kerusakan ginjal. mata, kemacetan pembuluh lakrimal & kerusakan pada epitel kornea. Tersedia dalam
bentuk salep mata 0,5% & tetes mata 0,1%.
10. Rimantadine
Mirip dengan Amantadine dalam struktur, kerja & penggunaan, Rimantadine hanya ANTIVIRAL: DRUGS FOR HIV INFECTIONS
untuk pencegahan & pengobatan dari infeksi virus Influenza tipe A. Pemberian 1. Karakteristik HIV
secara oral & bioavailabilitas mencapai 90%. Tidak dimetabolisme, melewati HIV adalah retrovirus. Retrovirus mengurangi perlengkapan untuk replikasi sendiri
metabolisme lintas pertama sampai ekskresi di urin. ES utama yaitu rasa grogi, peka & oleh karena itu, mereka adalah parasit intraselular obligat. Berbeda dengan virus
terhadap cahaya, sulit berkonsentrasi, susah tidur & lemah otot. Dosisnya 100 mg lainnya, retrovirus mempunyai untaian RNA tunggal positif sebagai bahan
2x/hari. Dosis untuk pencegahan pada anak 5 mg/kg/hari. Rimantadine 100 mg genetiknya. Jadi untuk bereplikasi, retrovirus harus menerjemahkan RNA menjadi
kapsul & 10 mg/ml sirup. DNA. Enzim yang digunakan dalam proses ini adalah viral RNA-dependent DNA
polymerase, yang biasa disebut reverse transcriptase. (untuk membedakan dari
11. Interferon Alfa DNA-dependent RNA polymerase, enzim induk yang menjelaskan DNA menjadi
Penggunaan Antiviral & Dosis: RNA, yang sering disebut meneruskan proses transkripsi)
Pada prinsipnya, antiviral sistemik digunakan pada hepatitis kronik tipe B & Ada 2 tipe dari HIV, yaitu HIV-1 & HIV-2. Meskipun berbeda secara tampilan &
hepatitis kronik tipe C. antigenitas, tapi disebabkan oleh sindrom penyakit yang sama. Tidak semua obat
Pasien hepatitis kronik tipe B: parenteral interferon alfa-2b (5 million IU/hari selama aktif terhadap kedua tipe ini.
4bulan) secara biokimia & memperlihatkan perubahan pada 40% penderita. 2. Target sel: sel CD4 T (limfosit helper T).
Hepatitis kronik tipe C: interferon alfa-2b (2 / 3 million 3x seminggu hari selama
6bulan) secara biokimia & memperlihatkan perubahan pada 50% penderita. 3. Laju replikasi:
Sayangnya, setengah pasien dapat sakit kembali jika terapi dihentikan. Hal ini
HIV secara cepat bereplikasi selama tahap infeksi. Selama fase awal infeksi, Dosis 300 mg bid >60 kg: 200 0,75 mg tid >60 kg: 40 mg 150 mg bid
replikasi adalah besar, hal ini disebabkan karena: mg bid bid
<60 kg: 125 <60 kg: 30 mg
- Populasi sel CD4 T masih besar, sehingga membentuk daerah pekembangbiakan mg bid bid
yang besar untuk virus Bioavailabilitas 60% Tablet: 40% 85% 86% 86%
- Sel inang tidak meningkatkan respon imun terhadap HIV, karena itu replikasi Serbuk: 30%
dapat terjadi tanpa perlawanan. t serum 1,1 jam 1,6 jam 1,2 jam 1 jam 3-6 jam
t intraselular 3 jam 12 jam 3 jam 3,5 jam 12 jam
Sebagai hasil dari replikasi yang besar, tingkat plasma dari HIV dapat meningkat 10 Eliminasi Metabolisme Metabolisme Metabolisme Metabolisme Ekskresi
juta virion/ml. Selama tahap dari kenaikan virus ini, pasien sering disebut sebagai hati diikuti sebagian sebagian sebagian ginjal (tidak
sindrom retrovirus akut. dengan diikuti dengan diikuti dengan diikuti dengan berubah)
Untuk memelihara tingkat steady state biasanya terlihat selama infeksi HIV kronik, ekskresi ekskresi ginjal ekskresi ginjal ekskresi ginjal
ginjal
laju replikasi adalah antara 1 & 10 milyar virion/hari.
Toksisitas Anemia & Pankreatitis Neuropati Neuropati Toksisitas
utama Neutropen Neuropati periperal periperal kecil
4. Transmisi infeksi HIV: ia periperal Pankreatitis Pankreatitis
Transmisi dapat masuk melalui semen, sekresi vagina & darah. Penyakit dapat Intoleransi GI: mual, (jarang) (jarang)
bertransmisi melalui hubungan seks, transfusi, pemakaian bersama jarum suntik & GI diare Stomatitis
Sakit
spoitnya. Dapat juga masuk kedalam fetus melalui ibu yang telah terinfeksi, kepala
biasanya pada periode perinatal. Awalnya, HIV hanya terbatas pada lelaki Insomnia
homoseksual, penggunaan jarum suntik & hemofilia. Resiko dari kontraksi HIV Miopati
dapat dikurangi dengan penggunaan kondom & persediaan screening darah untuk First of choice: Lamivudin / Stavudin, kecuali ada resisten
HIV.
8. Gambaran dari Non-nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitors (NRTI)
5. Gejala & tanda dari sindrom retrovirus akut: Nevirapin Delavirdin
a. Demam Dosis 200 mg 1x/hari selama 400 mg tid (campur 4 tablet 100 mg pada
b. Limfomadenopati 14 hari, lalu 200 mg 3 ons/ lebih air agar mudah ditelan)
c. Paringitis 2x/hari
d. Ruam-Erythematous maculopapular dengan luka pada wajah & tubuh & kadang Bioavailabilitas >90% 85%
berlebihan, termasuk telapak tangan & kaki t serum 25-30 jam 5,6 jam
Eliminasi Dimetabolisme oleh P- Idem
e. Ulserasi mukosa pada mulut, esofagus / kelamin
450 diikuti dengan
f. Mialgia / arthalgia ekskresi di urin (80%)
g. Diare & feses
h. Sakit kepala Toksisitas utama Ruam Ruam
i. Mual & muntah Interaksi obat Menurunkan P-450 Menghambat P-450 & mungkin
j. Pembengkakan hati & level dari meningkatkan level dari berbagai
k. Sariawan berbagai obat: efek obat
l. Penurunan berat badan pada penghambat Karena penghambatan P-450, obat
m. Gejala neurologik: meningoencephalitis / aseptic meningitis, Neuropati protease & yang dikontraindikasikan: Astemizol,
periperal / radiculopathy. kontrasepsi oral Terfenadin, Alprazolam, Midazolam,
adalah yang perlu Triazolam & Cisapride
diperhatikan Karena penghambatan P-450, obat
6. Penghambat Reverse Transcriptase dibagi menjadi:
Rifampin & yang diberikan dengan perhatian:
a. Obat yang analog struktural dengan nukleosida, disebut penghambat nukleosida Rifabutin juga Indinavir, Saquinavir, Klaritomisin,
Reverse Transcriptase. menurunkan P-450 Dapson, Alkaloid ergot,
b. Obat yang tidak analog dengan nukleosida, disebut penghambat non-nukleosida & level dari Dihidropiridin, Penghambat kanal
Reverse Transcriptase. Nevirapin Ca, Kuinidin & Warfarin
Antasid & Didanosin menurunkan
7. Gambaran dari Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitors (NRTI) absorpsi dari Delavirdin; tidak boleh
Zidovudin Didanosin Zalcitabin Stavudin Lamivudin diberikan selama 1 jam dari
Delavirdin selang 1 jam Didanosin, Karbamazepin Efeknya
pemberian Efeknya ditingkatkan
selang 2 jam ditingkatkan oleh
oleh Ketokenazol
Ritonavir,
Ketokenazol
& jus anggur
9. Gambaran dari Protease Inhibitors
Indinavir Ritonavir Saquinavir Nelfinavir 10. Penyakit HIV akut
Dosis 800 mg q 8 h 600 mg q 12 h 600 mg q 8 h 750 mg q 8 h Semua pasien dengan penyakit HIV akut harus menerima terapi antiretrovirus secara
Pemberian 1 jam sebelum Bersama makanan Bersama daging Bersama makanan maksimal efektif. Pengobatannya sama seperti regimen pilihan 1 PI + 2 NRTI.
makan / 2 jam tinggi lemak
setelah makan,
dapat diberikan 11. Perubahan regimen
bersama susu / 4 alasan untuk penggantian terapi antiretrovirus:
daging rendah a. Pengobatan gagal
lemak
b. Toksisitas obat
Penyimpanan Suhu kamar, Kulkas Suhu kamar Suhu kamar
lindungi dari c. Pasien tidak patuh
kelembaban d. Penggunaan regimen yang suboptimal
Bioavailabilitas 30% Adequate Kapsul gelatin 20-80%
keras: rendah 12. Pengobatan pada wanita hamil:
(4%) & eratis
t plasma 1,5-2 jam 3-5 jam 1-2 jam 3,5-5 jam Menerima terapi antiretrovirus secara optimal, tanpa melupakan kehamilannya.
ES Nefrolitiasis GI: mual, Sangat ditoleransi Diare Keberhasilannya adalah untuk menyeimbangkan manfaat dari pengobatan
Intoleransi GI muntah, diare dengan baik; (mengurangi jumlah virus, dengan demikian menaikan kesehatan ibu & mengurangi
Lainnya: sakit Parestesias mual, diare & resiko dari transmisi HIV ke janin) terhadap resiko pengobatan (teratogenik pada
kepala, astenia, (sirkumoral & sakit kepala
jarang terjadi janin).
pandangan periperal)
kabur, pusing, Astenia Zidovudin, adalah satu2nya obat yang dapat mengurangi resiko transmisi HIV ke
ruam, rasa (lemah) janin sampai 70-80%. Jika infeksi masih dalam tahap awal, ibu hamil tsb dapat
logam, Rasa berkurang menunda terapi sampai kehamilan selesai.
trombositopeni
a
Interaksi obat Menghambat Menghambat P- Menghambat Menghambat
13. Pengobatan pada Pediatrik:
P-450 450 secara kuat P-450 P-450 Beberapa studi mengindikasikan bahwa virologi HIV pada anak sama dengan
Tidak boleh Penghambatan Tidak boleh Tidak boleh dewasa, sehingga terapi antiretrovirus juga sama. Anak2 harus diobati dengan
dikombinasi P-450 dikombinasika dikombinasika kombinasi dari obat antiretrovirus yang menghasilkan plasma HIV RNA pada
dengan meningkatkan n dengan n dengan
Astemizol, level dari Astemizol, Astemizol,
tingkat yang tidak dapat dideteksi dengan pengujian.
Terfenadin, berbagai obat, Terfenadin, Terfenadin,
Cisapride, karena itu Cisapride, Cisapride, 14. Postexposure Profilaksis
Triazolam, penggunaan Triazolam, Triazolam, Resiko terbentuknya penyakit HIV setelah pembukaan pertama dapat dikurangi-tapi
Midazolam / konkuren Midazolam / Midazolam /
alkaloid ergot dikontraindikasi alkaloid ergot alkaloid ergot
tidak dihilangkan-dengan obat profilaksis. Regimen rekomendasi adalah 2 NRTI-
Efek Indinavir kan Efeknya Efeknya Zidovudin (200 mg tid) + Lamivudin (150 mg bid)-selama 4 minggu. Terapi
diturunkan Efek Ritonavir diturunkan diturunkan profilaksis berdasarkan pengobatan awal mungkin mencegah infeksi selular dini &
oleh Rifampin diturunkan oleh oleh oleh Rifampin perkembangan lokal dari HIV, dengan demikian membiarkan imun inang melawan
& Rifabutin Etinil Estradiol Rifampin & & Rifabutin
untuk mengeliminasi virus sebelum menjadi banyak.
Meningkatkan (kontrasepsi Rifabutin & Efeknya
ketokenazol oral), Teofilin, kemungkinan diturunkan
Absorpsi Klaritomisin, dengan oleh Etinil 15. Pengobatan pada Infeksi Oportunis:
diturunkan Sulfametaksazol Fenobarbital, Estradiol & a. Pneumocystis carinii pneumonia
oleh & Zidovudin Fenitoin, Noretindron Manifestasi klinik dari PCP umumnya nonspesifik. Gejala awal meliputi
Didanosin, Absorpsi Deksametason (kontrasepsi
pemberian diturunkan oleh & oral) demam, batuk, dyspnea, nyeri dada, pallor & sianosis. Pengobatan pilihan untuk
PCP adalah TMP-SMX efektif pada 90% pasien. Perubahan klinik tampak pada 1. Chlamydia Trachomatis Infections
4-8 hari. Alternatifnya Pentamidin, Atovaquone, TMP + Dapson, Trimetrexate + Disebabkan oleh bakteri STD. Dapat menyebabkan:
Asam Folat & Primakuin + Klindamisin. a. Infeksi saluran kelamin (uretra, serviks & epididymitis) biasanya dengan
b. Cytomegalovirus retinitis Chlamydia trachomatis. Untuk dewasa, ada 2 pengobatan yang
Dengan 3 obat: Ganciclovir, Cidoclovir & Foscarnet. Diberikan secara IV. direkomendasikan yaitu dosis tunggal 1-gm oral Azitromisin / 100 mg
c. Mycobacterium tuberculosis-Mycobacterium avium Complex Doksisiklin 2x/hari oral selama 7 hari. Ofloksasin adalah alternatif.
Mycobacterium tuberculosis: INH + RMP+PZA kemudian diganti dengan b. Infeksi kehamilan: obat pilihan untuk infeksi selama kehamilan ini adalah
INH+RMP selama 2 bulan kemudian. Eritromisin 500 mg oral selama 7 hari. Preparasi lain yang dapat digunakan
Mycobacterium avium Complex: Azitromisin / Klaritromisin ditambah obat lain adalah E. base, E. stearat / E. etilsuksinat. E. estolat kontraindikasi pada
yaitu EMB. Jika dibutuhkan, dapat ditambahkan beberapa obat: Rifabutin, kehamilan karena resiko dari kerusakan hati pada bayi. Untuk wanita yang tidak
Rifampin, Siprofloksasin, Klofazimin & Amikasin. Untuk profilaksis: bisa menggunakan Eritromisin, dapat menggunakan Amoksisilin. Meskipun
Azitromisin / Klaritromisin dapat digunakan. Doksisiklin & Tetrasiklin dapat melawan Chlamydia trachomatis, tapi ke-2 obat
d. Toxoplasma Encephalitis ini kontraindikasikan karena dapat menyebabkan kerusakan pada gigi & tulang
Pengobatan menggunakan: Pirimetamin + Sulfadiazin. Sulfadiazin bayi. Sulfisoksazol & Sulfonamid juga KI, karena menyebabkan kernikterus
menyebabkan ruam & kristal uria. Pada pasien yang tidak toleransi pada pada bayi.
Sulfadiazin dapat menggunakan obat: Pirimetamin + Klindamisin, Pirimetamin c. Neonatal Opthalmia & Pneumonia: sekitar dari kehamilan bayi pada wanita
+ Atovaquone / terapi tunggal: Azitromisin / Klaritromisin. dengan serviks C. trachomatis menimbulkan infeksi selama proses melahirkan.
Ketika Toxoplasma telah terkontrol, terapi pemeliharaan dibutuhkan untuk Bayi tsb beresiko terhadap konjungtivitas & pneumonia. Pengobatan pilihan
menurunkan resiko kambuh kembali. Regimennya: TMP-SMX, diberikan tablet untuk infeksi ke-2nya adalah sistemik Eritromisin 12,5 mg/kg (oral/IV) 4x/hari
kekuatan ganda harian. selama 2 minggu.
e. Cryptococcal Meningitis d. Lymphogranuloma Venereum: disebabkan oleh rantai unik dari C. trachomatis.
Menginfeksi 9% dari 13% pasien AIDS. Gejala umum: demam & sakit kepala. Transmisi melalui hubungan seks. Pengobatan pilihan: Doksisiklin 100 mg oral
Gejala lainnya: mual, muntah, fotofobia & kemunduran mental. 2x/hari selama 3 minggu.
Pengobatan pilihan: Amfoterisin B infus harian, selama 2 bulan / lebih lama.
Oral Flusitosin dapat dikombinasikan dengan Amfoterisin B. ES utama dari 2. Gonococcal Infections
Amfoterisin: kerusakan ginjal, depresi (neutropenia,trombositopenia). Terapi Disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae, diplokokus gram negatif sering berubah
pemeliharaan: oral Flukonazol harian. menjadi gonokokus. Transmisi melalui hubungan seks.
f. Varicella-Zoster Virus Infection Gejala pada pria: rasa terbakar pada saat urinasi & gangguan pus-like pada penis.
Terapi pilihan: oral Acyclovir (800 mg 5x/hari selama 7-10 hari). Alternatif: oral Pada wanita biasanya asimptomatis, namun infeksi serius dari struktur reproduksi
Famciclovir & IV Foscarnet. wanita (vagina, uretra, servik, ovarium & saluran fallopian) dapat terjadi, sehingga
g. Herpes Simplex Virus Infection berpengaruh pada sterilitas.
Luka mungkin muncul pada berbagai tempat, termasuk bibir, lidah, kelamin & Bacteremia dapat terjadi pada kedua jenis kelamin ini, menyebabkan lesi pada
dubur. Pada pasien dengan komplikasi HIV, HSV mungkin menginfeksi daerah mukosa, artritis & jarang meningitis & endocarditis.
esofagus, kolon, tulang, mata & CNS. Acyclovir adalah obat pilihan yang Obat pilihan untuk uncomplicated gonorrhea: Seftriakson dosis IM tunggal (125-250
diberikan secara oral / IV. Respon biasanya tampak selama 3-10 hari. Waktu mg), alternatif: Sefiksim, Siprofloksasin & Ofloksasin. Apabila terkena infeksi N.
pengobatan 7-21 hari. Pada pasien resisten Acyclovir, dapat menggunakan gonorrhoeae & C. trachomatis, maka dapat diberikan oral Doksisiklin / Azitromisin.
Foscarnet IV. Untuk gonorrhea yang sudah menyebar (bacteremia, artritis, meningitis), dibutuhkan
h. Candidiasis terapi parenteral, meliputi Seftriakson (1 gm IV harian selama 7-10 hari) /
Infeksi oleh Candida albicans yang terdapat pada orofaring & esofagus. Sebesar Seftriakson (1 g IV harian selama 3 hari), yang diikuti dengan Sefiksim (400 mg oral
70% pasien yang diberikan oral candidiasis (sariawan), dimana sering berespon 2x/hari)
pada terapi topikal (misalnya mendesir & menelan sebuah suspensi Nistatin / a. Gonococcal Neonatal Optalmia: 0,5% Eritromisin, 1% Tetrasiklin / 1% silver
menghisap troches Mikonazol). Sebagai alternatif, dapat diberikan terapi nitrat. Pada bayi baru lahir dengan optalmia aktif, terapi parenteral Seftriakson
sistemik dengan oral azole (Flukonazol, Ketokenazol / Itrakonazol). (IM) / Sefotaksim (IM / IV)

SEXUALLY TRANSMITTED DISEASES (STDs) 3. Nongonococcal Urethritis


Disebabkan oleh Chlamydia trachomatis (25-40%), Ureaplasma urealyticum (sekitar
20%) & Trichomonas vaginalis (<5%). 7. AIDS
Obat pilihan: Doksisiklin 100 mg 2x/hari selama 7 hari. Pada pasien yang KI, dapat Disebabkan oleh HIV
menggunakan Eritromisin.
8. Chancroid
4. Pelvic Inflammatory Disease Disebabkan oleh Haemophilus ducreyi. Transmisi melalui hubungan seks.
Disebabkan oleh N. gonorrhoeae &/ atau C. trachomatis. Karakteristik infeksi adalah sangat sakit, ulser yang tidak ratapada tempat dari
Pada pasien rawat inap, pengobatan awal: Sefotaksim (IV) / Sefotetan (IV) diikuti inokulasi, biasanya kelamin luar. Pengobatan:
dengan Doksisiklin (IV). a. Eritromisin 500 mg oral 4x/hari selama 7 hari
Pada pasien rawat jalan: Sefoksitin (IM) kombinasi dengan Probenesid / dengan b. Seftriakson 250 mg IM 1x/hari
Seftriakson (IV). Terapi awal diikuti dengan oral Doksisiklin selama 14 hari. c. Azitromisin 1 gm oral 1x/hari

5. Acute Epididymitis 9. Trichomoniasis


Disebabkan oleh N. gonorrhoeae &/ atau C. trachomatis. Disebabkan oleh Trachomonas vaginalis. Pada wanita, infeksi mungkin
Pengobatan: Ofloksasin 300 mg oral 2x/hari selama 10 hari. asimptomatis / disebabkan gangguan cairan vagina, yang diikuti dengan rasa
terbakar & panas. Pada pria, tidak ada gejala infeksi. Infeksi dapat dihilangkan
6. Syphilis dengan dosis tunggal Metronidazol 2 gm. Dosis dapat diulangi jika pengobatan
Disebabkan oleh Treponema pallidum. gagal. Metronidazol KI selama kehamilan trimester pertama.
Karakteristik: Sifilis terbentuk dalam 3 tahap, primer, sekunder & tersier. T.
pallidum masuk kedalam tubuh melalui penetrasi membran mukosa dari mulut, 10. Bacterial Vaginosis
vagina / uretra dari penis. Setelah masa inkubasi 1-4 minggu, luka primer, yang Hasil dari perubahan mikroflora vagina. Disebabkan oleh Gardnerella vaginalis
disebut chancre, terbentuk ditempat masuknya. Chancre ini keras, merah, protruding (yang dikenal H. vaginalis), Mycoplasma hominis & anaerob lainnya.
& sangat nyeri. Kerusakan saluran limfa mungkin terjadi. Setelah beberapa minggu Pengobatan: Metronidazol oral 500 mg 2x/hari selama 7 hari. Intravaginal:
chancre sembuh secara spontan, meskipun T. pallidum masih ada. Metronidazol (0,75% gel) 5 gm 2x/hari selama 5 hari & Klindamisin (krem 2%) 5
2-6 minggu setelah chancre sembuh, sifilis sekunder terbentuk. Gejalanya sebagai gm setiap sore selama 7 hari.
hasil dari penyebaran T. pallidum melalui aliran darah. Luka kulit & gejala seperti
flu (demam, sakit kepala, nafsu makan berkurang & malaise) adalah khas. 11. Herpes Simplex Infections
Pembesaran kelenjar limfa & nyeri mungkin terjadi. Gejala sifilis sekunder ini dapat Disebabkan oleh HSV-2.
hilang selama 4-8 minggu-tapi dapat muncul kembali dalam waktu lebih dari 3-4 Pengobatan: Acyclovir (oral / IV)
tahun kedepan.
Sifilis tersier terbentuk 5-40 tahun setelah infeksi dini. Menyerang sebagian besar 12. Genital & Anal Warts
organ. Infeksi otak-Neurosifilis-adalah umum & menyebabkan kehilangan Disebabkan oleh Human papillomavirus.
intelegensia, paralisis & gejala psikiatrik lainnya. Katup jantung & aorta mungkin Pengobatan pilihan: Cryotherapy
rusak. Luka mungkin terjadi pada kulit, tulang & mata. Pengobatan alternatif: Podophyllum resin / Asam trikloroasetat (ke-2nya topikal).
Pengobatan: Penisilin G, dosis tergantung tahap penyakit.
Early sifilis (primer, sekunder & sifilis yang belum terlihat dalam waktu 1 tahun)
dapat diobati dengan dosis IM tunggal Benzatin Penisilin G. 13. Pediculosis Pubis
Late Sifilis ( 1 tahun) juga diobati dengan IM Benzatin Penisilin G, tapi dosis Disebabkan oleh Phthirus pubis (pubis lice)
ditingkatkan (2,4 juta unit seminggu sekali selama 3 minggu). Pengobatan: 1% Permethrin (topikal)
Neurosifilis membutuhkan terapi lebih aggresif. Pengobatan rekomendasi: 2-4 juta
unit IV Penisilin G setiap 4 jam selama 10-14 hari. 14. Scabies
Congenital sifilis, 2 pengobatan yang direkomendasikan: Penisilin G (IM/IV) 50.000 Disebabkan oleh Sarcoptes scabiei.
unit/kg setiap 8-12 jam selama 10-14 hari / Prokain Penisilin IM 50.000 unit/kg Pengobatan: 5% Permethrin (topikal).
1x/hari selama 10-14 hari.
Pada kehamilan, harus diterapi dengan Penisilin G dengan dosis yang disesuaikan
pada tahapan penyakit.
Meningkatkan ekskresi ginjal dari bikarbonat, membentuk asidosis
dimana dapat menurunkan kemampuan sirkulasi albumin menjadi Ca,
oleh karena itu meningkatkan Ca secara psikokimia.

ADRENOCORTICAL AND OTHER HORMONAL DYSFUNCTION


1. Pemberian klinik dari Steroid: pemberian glukokortikoid harus hati2 karena bersifat
imunosupresan.
Kapan Glukokortikoid digunakan:
1. Kekurangan Adrenokortikol primer / sekunder
2. Rematik
a. Artritis gout akut
b. Artritis rematoid
c. Osteoartritis
3. Gangguan ginjal
a. Glomerulonefritis
b. Sindrom nefrotik
4. Gangguan kolagen
a. SLE
b. Polimositis
5. Gangguan alergi
a. Angioderma
b. Urtikardia
6. Gangguan saluran nafas
a. Asma bronkial
b. Pnemonitis
7. Gangguan kulit
8. Gangguan GI
a. Kolitis ulser
b. Penyakit Crohns
9. Malignansi
a. Kanker payudara
b. Leukimia
10. Gangguan hati
a. Hepatitis aktif kronik
b. Hepatitis alkohol
11. Miscellaneous
a. Sarkodosis
b. Anemia hemolitik

2. Fungsi Paratiroid:
Meningkatkan pembentukan Ca & pospat dari resorpsi tulang
Meningkatkan reasorpsi Ca & Mg melalui ginjal
Meningkatkan absorpsi intestinal dari Ca secara langsung melalui vit.
D
Meningkatkan konversi metabolisme 25-hidroksikolekalsiferol menjadi
bentuk aktif vit D3 melalui rangsangan aktivitas dari tubular ginjal 25-
OH-1--hidoksilase

Anda mungkin juga menyukai