Anda di halaman 1dari 1

Ceramah Tentang Bahaya Marah

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Yang saya hormati teman-teman dan hadirin semua. Marilah kita bersama sama panjatkan puja, puji, dan syukur ke hadirat
Allah SWT, Tuhan Semesta Alam karena atas berkah, rahmat dan hidayahnya kita semua dapat berkumpul di tepat yang
Insya Allah mulia ini Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan ke pada junjungan kita manusia terbaik sepanjang
zaman yakni besar Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya. Semoga kita semua kelak mendapatkan
syafaatnya. Aamiin.

Hadirin Rahimakumullah

Pada kesempatan kali ini izinkanlah saya sedikit mengulas sedikit tentang apa itu marah. Wah, barang kali semua hadirin
pasti tahu dan pernah merasakan marah itu sendiri. Marah atau ghadab dikatakan sebagai salah satu penyakit hati yang
digerakan oleh nafsu. Meskipun demikian para ahli ilmu berkata bahwa ada marah yang terpuji, ada yang tercela dan juga
ada yang terlarang.

Marah yang terpuji terdiri dari dua perkara. Pertama marah dalam mempertahankan diri dari fitnah dan hinaan orang lain.
Kedua, marah dalam mempertahankan agama dari serangan musuh. Marah tercela adalah bentuk perkataan keras pada
seseorang yang melakukan kesalahan misalnya dalam pekerjaan. Meskipun tercela di harapkan dapat menjadi peringatan
bagi orang yang melakukan kesalahan agar tidak mengulangi hal yang serupa. Sedangkan marah yang terlarang adalah
marah yang lahir dari sifat sombong dan congkak, hasud dan dengki, atau karena berebut pengaruh dan kedudukan.

Hadirin Rahimakumullah
Bukankah ketika marah kita seolah-olah dikuasai oleh kebencian? Maka ketika marah tak jarang kita tak dapat berpikir
jernih. Lalu apa saja bahaya dari salah satu pintu setan ini? Beberapa bahaya dari sifat ghadhab adalah: Yang pertama dari
bahaya ghadab adalah merusak keimanan. Rasulullah Saw. Bersabda, Marah itu dapat merusak iman seperti pahitnya
jadam merusak madu. (HR. Al-Baihaqi)

Yang kedua adalah mengundang murka Allah di dunia dan laknat Allah di akhirat, karena seorang pemarah akan mudah
terjerumus ke dalam rangkaian dosa-dosa yang diakibatkan oleh hati, akal, pikiran dan emosi yang tak terkendali.

Yang ketiga adalah menyulut api kebencian, hasud, dendam, dan permusuhan sekaligus memutuskan tali persaudaraan.
Akibatnya kawan bertambah susut, yang benci bertambah banyak, musuh bertambah gembira memperolok-olokan, orang
yang dengki bertambah suka mempermainkan, dan kawan-kawan menjadi senang mencemoohkan.

Yang keempat adalah bahwa tak dapat dipungkiri mereka yang sedang marah mukanya menjadi kusut dan tidak enak
dipandang. Perkataannya menjadi kotor dan tidak sedap didengar. Apalagi jika sikapnya kasar, tentunya sangat tidak
menyenangkan?

Yang kelima adalah mudah terserang penyakit. Diantara penyakit yang sering menghinggapi orang-orang yang marah adalah
darah tinggi, stroke dan jantung. Sedangkan secara batiniah marah ini sangat mungkin menjadikan seseorang keras hati dan
sombong.

Hadirin Rahimakumullah

Tentunya bukan hal yang mudah untuk mengendalikan amarah, karena kita lebih cenderung untuk ingin meluapkan semua
kekesalan yang ada di hati kita dengan marah. Maka dari itu, sangat wajar jika mereka yang berjiwa kuat adalah mereka
yang mampu mengendalikan diri ketika marah. Mereka mampu meredam kobaran emosi dan menguasainya sehingga tidak
hilang kendali. Nampaknya perlu proses dan waktu untuk dapat mengendalikan amarah sehingga perbaikan diri setiap waktu
adalah hal yang sangat diperlukan.

Saudaraku, Barang kali demikianlah yang dapat saya sampaikan, sungguh yang menyampaikan tidak lebih baik dari yang
mendengarkan. Akhir kata semoga bermanfaat dan mohon maaf terhadap setiap kesalahan dan kekurangan ketika
penceramahan ini berlangsung.

Billahi Taufik Wal Hidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai