Anda di halaman 1dari 2

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

DIRJEN BINA UPAYA KESEHATAN


RSUP RATATOTOK BUYAT

PASIEN KASUS KRIMINAL

JL.J.W. LASUT RATATOTOK II, No. Dokumen No. Revisi Halaman


KAB. MINAHASA TENGGARA
0 1.2
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RSUP Ratatotok Buyat
Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Vally Ch. H. Ratulangi
Pembina
NIP. 197307192000122002
I. PENGERTIAN : Setiap pasien korban kasus kriminal yang memerlukan rawat
inap maka dirawat di ruang Rawat Inap.

II. TUJUAN : 1. Untuk memberikan penanganan segera, tepat dan


cepat kepada pasien dengan kasus kriminal.
2. Untuk menghindarkan pasien dari kematian,
kecacatan dan penderita akut akibat perbuatan
kriminal.
3. Untuk mendapatkan data-data tentang cedera fisik
akibat perbuatan kriminal

III. KEBIJAKAN : Setiap pasien dengan kasus kriminal di laporkan ke Polda,


Polres dan Polsek.

IV. PROSEDUR : 1. Setelah pasien stabil atau datang dalam keadaan stabil
maka dokter melakukan anamnesis dan pemeriksaaan
fisik pasien.
2. Dokter melakukan tindakan / pengobatan pasien sesuai
dengan kondisinya.
3. Bila rawat jalan maka petugas IGD memberitahukan
polisi yang menanganinya.
4. Bila pasien harus di rawat , maka bila pasien tersebut
adalah korban perbuatan kriminal maka pasien di rawat
di ruang rawat inap , untuk biaya ditanggung oleh
pelaku perbuatan kriminal dan petugas IGD
memberitahu polisi bahwa pasien di Rawat Inap.
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DIRJEN BINA UPAYA KESEHATAN
RSUP RATATOTOK BUYAT

PASIEN KASUS KRIMINAL

JL.J.W. LASUT RATATOTOK II, No. Dokumen No. Revisi Halaman


KAB. MINAHASA TENGGARA
0 2.2
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RSUP Ratatotok Buyat
Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Vally Ch. H. Ratulangi
Pembina
NIP. 197307192000122002
5. Selanjutnya dilakukan pelayanan sesuai dengan Standar
Pelayanan Gawat Darurat di IGD RSUP Ratatotok
Buyat.

V. UNIT TERKAIT : Instalasi Gawat Darurat

Anda mungkin juga menyukai