Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Perilaku Seksual

Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, baik dengan
lawan jenisnya maupun dengan sesama jenis. Bentuk-bentuk tingkah laku ini bisa bermacam
macam mulai dari perasaan tertarik sampai tingkah laku berkencan, bercumbu dan bersenggama.
Objek seksualnya bisa berupa orang lain, orang dalam khayalan atau diri sendiri (Sarwono,
2011).

Seks merupakan motivasi atau dorongan untuk berbuat atau bertingkah laku. Oleh Freud,
seorang sarjana psikoanalisa, disebutnya sebagai libido sexualis (libido : gasang, dukana,
dorongan hidup, nafsu erotis) Seks adalah satu mekanisme bagi manusia agar mampu
mengadakan keturunan. Sebagai berikut itu sekarang merupakan mekanisme yang vital sekali
yang mana manusia mengabadikan jenisnya (Kartono, 1989:225).

Perilaku seksual merupakan perilaku yang muncul karena adanya dorongan seksual atau kegiatan
mendapatkan kesenangan organ seksual melalui berbagai perilaku. Perilaku seksual yang sehat
dan dianggap normal adalah cara heteroseksual, vaginal, dan dilakukan suka sama suka.
Sedangkan yang tidak normal (menyimpang) antara lain Sodomi, homoseksual.
Sebagian dari perilaku seksual itu memang tidak berdampak apa-apa, terutama jika tidak ada akibat fisik
atau sosial yang dapat ditimbulkannya. Tetapi, pada sebagian perilaku seksual yang lain, dampaknya bisa
cukup serius, seperti perasaan bersalah, depresi, marah, misalnya pada para-para gadis yang terpaksa
menggugurkan kandungannya (Sarwono, 2011).

CARA MENGATASI :
Pahami dampak negatif seks bebas.
Memberi batasan jam malam
Memilih lingkungan yang positif
Memantau pergaulan
Menjalin hubungan akrab antara orang tua dan anak
Pikirkan masa depan
Menikah
Mendekatkan diri kepada Tuhan
Beraktivitas Positif
Memberi pendidikan seks yang benar
Dampak Psikososial Maupun Dampak Psikologis Yang Sangat Serius.
a.Dampak Psikososial
Dampak psikososial yang timbul akibat perilaku seksual antara lain adalah ketegangan mental
dan kebigungan akan peran sosial yang tiba-tiba berubah, misalnya pada kasus remaja yang
hamil di luar nikah. Belum lagi tekanan dari masyarakat yang mencela dan menolak keadaan
tersebut. Selain itu resiko yang lain adalah terganggunya kesehatan yang bersangkutan, resiko
kelainan janin dan tingkat kematian bayi yang tinggi. Disamping itu tingkat putus sekolah remaja
hamil juga sangat tinggi, hal ini disebabkan rasa malu remaja dan penolakan sekolah menerima
kenyataan adanya murid yang hamil diluar nikah. Masalah ekonomi juga akan membuat
permasalahan ini menjadi semakin rumit dan kompleks.
b.Dampak psikologis
1)Rasa bersalah: Seseorang yang melakukan hubungan seksual pranikah secara psikologis akan
memberikan dampak hilangnya harga diri, perasaan dihantui dosa, perasaan takut hamil.
2)Depresi: Salah satu dampak secara psikologis yang disebabkan oleh hubungan seksual
pranikah adalah hilangnya harga diri, lemahnya ikatan kedua belah pihak yang menyebabkan
kegagalan setelah menikah, serta penghinaan terhadap masyarakat. Terlebih lagi mereka harus
putus sekolah, hal ini disebabkan rasa malu remaja dan penolakan sekolah menerima kenyataan
adanya murid yang hamil diluar nikah.
3)Marah dan agresi: Sebagian perilaku seksual yang dilakukan oleh seseorang akan
menimbulakan dampak seperti rasa marah dan agresi, hal ini disebabkan karena dampak dan
akibat yang mereka tanggung yang mungkin terjadi pada diri mereka. Kehamilan di luar nikah
misalnya, hal ini mengkibatkan terjadinnya perubahan peran dan status yang mendadak bagi diri
mereka serta dengan adanya suatu penolakan terhadap dirinya. Terlebih sebagai seorang remaja
mereka belum siap untuk membina suatu keluarga, serta kesiapan salah satu dari mereka yang
dapat menimbulkan perbedaan dan perselisihan sehingga memicu rasa marah yang ujungnya
akan mengakibatkan perilaku agresi.

Faktor Penyebab Perilaku Seks Bebas

Beberapa faktor penyebab perilaku seks bebas antara lain: 1) pengaruh media elektronik, 2)
pengaruh lingkungan, 3) pendidikan moral agama, 4) pengaruh minim pengetahuan. 1) pengaruh
media elektronik dan cetak yaitu media mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap
perilaku seks bebas berupa tayangan-tayangan di televisi yang dapat ditiru secara langsung,
akses internet secara langsung dan bebas yang seharusnya belum layak melihat hal-hal yang
belum waktunya sudah dapat dilihat dengan sedemikian gampangnya.

Menurut Rintyastini (2006: 108) ada beberapa faktor yang menjadi penyebab remaja terjebak
dalam seks bebas yaitu:

1. Perubahan hormon ketika seseorang memasuki masa remaja. Hal ini mengakibatkan
organ-organ seks menjadi matang dan membutuhkan penyaluran.
2. Motivasi untuk mewujudkan rasa sayang dan cinta dengan didominasi oleh perasaan
kedekatan dan gairah komitmen yang jelas.
3. Rasa ingin tahu yang besar untuk mencoba segala hal yang belum diketahui.
4. Faktor lingkungan, lingkungan juga punya peranan cukup besar dalam membuat remaja
terjebak pada seks bebas.
5. Adanya budaya barat yang masuk ke dalam negeri yang mengutamakan nafsu, merambah
aspek hidup remaja.
6. Kurangnya dasar-dasar keimanan di dalam diri.

Anda mungkin juga menyukai