Review Jurnal Dan Penelitian Sikap Karyawab Terhadap Kinerja
Review Jurnal Dan Penelitian Sikap Karyawab Terhadap Kinerja
BAB I
PENDAHULUAN
teknologi ini dapat berubah dengan sangat cepat. Sebuah perusahaan dalam
memajukan perusahaannya mau tidak mau harus ikut menggunakan teknologi ini
pesan antar individu untuk mencapai kesesuaian. Dengan adanya teknologi maka
perusahaan akan berpengaruh pada kepuasan kerja dan kinerja karyawan. Tentunya
1
pada tahun 1972 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 17. Hingga kini PLN terus
jumlah dan mutu yang memadai serta memupuk keuntungan dan melaksanakan
menjalan fungsi dan tanggung jawab mereka. Hal ini diharapkan dapat
administrates secara efektif dan efisien, karena pegawai dapat terhubung dengan
Atas dasar itulah penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul
digunakan semata tanpa memikirkan timbale balik atau efek terhadap karyawan
seperti apa. Maka dari itu penelitian ini hanya berfokus apakah ada pengaruh
2
kebutuhan komunikasi melalui media teknologi informasi terhadap kinerja dan
1.2 RumusanMasalah
Perspektif Komunikasi
Sistem Informasi
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
JURNAL INDONESIA
2013
1. Tujuan
Adapun penelitian ini mempunyai tujuan: untuk men- jelaskan apakah benar
kerjaPenelitian Terdahulu
2. Penelitian Terdahulu
karyawan dilakukan oleh Triyana (2012); sedangkan Dave Gelder, Jan Pieter
Verckene, Mirjan Geletzk, Erwin Seydel (2007) dilakukan pada perusahaan kereta
api di Beligia; menurut Azadeh Taurani (2002) juga melakukan penelitian yang
4
negara Cina. Begitu juga Jacqueline Mayfield dan Milton Mayfield (2012)
karyawan dilakukan oleh Jose (2007). Jacob K. Eskildsen, Kai Kristensen, Anders
kerja. Menurut Jules Carriere dan Chrispother Bourque (2009) menunjukkan bahwa
kepuasan kerja.
3. Landasan Teori
non verbal antara si pengirim dan si penerima pesan untuk mengubah tingkah laku.
kan motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja
seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan
segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Namun kini mulai disadari
bahawa selain komuni- kasi kepuasan kerja merupakan salah satu faktor penting
menurut Luthans (2005) terdapat tiga dimensi dalam kepuasan kerja yaitu:
kerja dan mewakili sikap yang saling berhubungan. Menurut Gibson (1995:56)
5
terdapat tiga faktor yang mempengaruhi kinerja dan perilaku yaitu faktor individu
yang berasal dari dalam diri seseorang, faktor organisasi dan faktor psikologis.
4. Metode Penelitian
terhadap kinerja melalui motivasi dan kepuasan kerja. Data diperoleh secara
langsung dari sumbernya (responden) karyawan dari Indonesia dan lokal (Timor
Leste) yang berpendidikan setara SD, SMP dan SMA serta dengan masa kerja 12
tahun periode tahun 2010 2012 dengan berupa kata-kata atau pilihan yang
diperoleh melalui kuesioner. Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah
380 karyawan terdiri dari karyawan Indonesia dan lokal masyarakat Timor Leste
pada PT Cahaya Inspirasi Indonesia cabang Timor Leste periode tahun 20102012.
menggunakan rumus Slovin. Metode yang digunakan untuk menganalisis data yang
dihasilkan dari kuesioner penelitian ini adalah analisis jalur (Path analysis).
5. Hasil Penelitian
Factor ada disekitar angka 1 dan 2 dengan demikian dapat disimpulkan pada model
6
penelitian ini diperoleh nilai t < ttabel dengan tingkat signifikansi uji t >
ini model layak dipakai untuk memprediksi variabel berdasarkan masukan variabel
independennya.
Dalam pengolahan data pada penelitian ini diper- oleh persamaan sebagai
komunikasi bisa dijelaskan oleh variasi variabel kinerja. Sedangkan sisanya 14,8%
dijelaskan oleh variabel lain di luar model. Angka Standard Error of Estimate
adalah 0,120.
penelitian ini dapat diperoleh persamaan sebagai berikut: Motivasi = -0,486 + 0,938
variasi variabel komunikasi. Sedangkan sisanya 12% dijelaskan oleh variabel lain
di luar model. Angka Standard Error of Estimate adalah 0,108. Pengaruh motivasi
terhadap kinerja Dalam pengolahan data pada penelitian ini diperoleh persamaan:
Kinerja = 0,112 + 0,977 motivasi R2 = 0,955 berarti 95,5% kontribusi motivasi bisa
dijelaskan oleh variasi variabel kinerja. Sedang- kan sisanya 4,5% dijelaskan oleh
variabel lain di luar model. Angka Standard Error of Estimate adalah 0,066.
0,916.
7
Pengaruh tidak langsung komunikasi terhadap kinerja melalui kepuasan kerja
penelitian ini maka dapat diperoleh persamaan sebagai berikut: Kepuasan kerja = -
dijelaskan oleh variabel lain di luar model. Angka Standard Er- ror of Estimate
adalah 0,113. Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja Pada pengolahan data
dalam penelitian ini dapat diperoleh persamaan sebagai berikut: Kinerja = 0,164 +
0,983 kepuasan kerja R2 = 0,967 berarti 96,7% kontribusi kepuasan kerja bisa
dijelaskan oleh variasi variabel kinerja. Sedangkan sisanya 3,3% dijelaskan oleh
variabel lain di luar model. Angka Standard Error of Estimate adalah 0,056.
0,918
(0,000) jauh lebih kecil dari 0,05 maka dapat disim- pulkan bahwa variabel
terhadap kinerja, diterima. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang pernah
8
dilakukan oleh Triyana (2012); Azadeh Taurani (2002); Jules Dave Gelder, Jan
jauh lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel komu- nikasi
variabel komunikasi adalah 0,938 dan bentuk hubungan- nya searah (positif).
dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi berpenga- ruh signifikan
terhadap kinerja. Nilai koefisien beta terstandarisasi untuk variabel motivasi adalah
yang sudah dilakukan oleh Jacqueline Mayfield and Milton Mayfield (2012);
9
Pengaruh tidak langsung komunikasi terhadap kinerja melalui kepuasan kerja
nilai thitung = 22.940 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena proba- bilitas
(0,000) jauh lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel
terstandarisasi untuk variabel komunikasi adalah 0,934 dan bentuk hubungan- nya
probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
beta terstandarisasi untuk variabel kepuasan kerja adalah 0,983 dan bentuk hu-
kepuasan kerja = 0,934 x 0,983 = 0,918 Berdasarkan analisa di atas maka dapat
disimpul- kan bahwa komunikasi berpengaruh tidak lang- sung terhadap kinerja
melalui kepuasan kerja sebesar 0,918 (positif). Ini berarti hipotesa ke 3, terdapat
diterima. Penelitian ini mendukung penelitian yang pernah dilakuan oleh Jules
6. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil analisis yang dilakukan, maka dapat kesimpukan sebagai
berikut:
atasan kepada bawahan. Komunikasi antara atasan dan bawahan sangatlah penting
10
untuk meningkatkan kinerja karyawan. Dengan ditingkatkannya transparansi
karyawan.
Pekerjaan merupakan salah satu item tertinggi dalam kepuasan, ini berarti
bahwa pegawai bekerja sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki dapat
komunikasi terhadap karyawan agar tercipta motivasi dan kepuasan kerja sehingga
11
JURNAL INDONESIA
2008
1. Tujuan
2. Landasan Teori
Mangkunegara,2000) Kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan
dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya.
kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
12
melaksanakan tugas tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas
kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu organisasi
dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisasi serta mengetahui dampak
(b) memiliki percaya diri, (c) berperngendalian diri, (d) kompetensi. Faktor-Faktor
organisasi.
merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja (output) individu maupun
kelompok dalam suatu aktifitas tertentu yang diakibatkan oleh kemampuan alami
atau kemampuan yang diperoleh dari proses belajar serta keinginan untuk
berprestasi.
Penilaian Kinerja
kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien, karena
adanya kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada
13
dalam organisasi. Penilaian kinerja individu sangat bermanfaat bagi dinamika
sistematis tentang kekuatan dan kelemahan yang terkait dari seseorang atau suatu
kelompok.
kita tidak dapat mengingkari peran dari individu-individu anggota tim terhadap
pengembangan dari hasil penelitian (Jung,1921) yang dilakukan oleh Briggs dan
Myers tentang sisi psikologis dari individu dalam bekerja. Berdasarkan penelitian
Jung, ada tiga dimensi untuk mengetahui tipe-tipe psikologis dari individu, yaitu
14
keputusan. Myers dan Briggs dalam penelitiannya menambahkan dimensi keempat,
Konsep Kepemimpinan
kebiasaan-kebiasaan orang lain demi mencapai tujuan bersama. Proses ini dapat
selaku tokoh panutan dengan cara yang konsisten dengan rencana strategis
perusahaan
3. Metodologi Penelitian
berlangsung dalam waktu 1 (satu) bulan, yaitu pada bulan Oktober 2008.
Populasi penelitian ini meliputi seluruh tenaga pengajar dan tenaga administrasi di
15
adalah purposive sampling, dengan 21 kuesioner tidak kembali. Sehingga jumlah
gambaran atau arah dalam suatu penelitian. Dalam penelitian digunakan bentuk
Instrumen Penelitian
Penelitian ini meneliti empat variable, yaitu perilaku individu, lingkungan kerja,
4. Hasil Penelitian
penelitian berupa kuesioner yang diisi oleh 69 responden (pegawai dan tenaga
16
dikumpulkan menghasilkan skor terendah 7 dan skor tertinggi 19, skor rata-rata ()
sebesar 200,92. Distribusi frekuensi data perilaku individu dapat dilihat dibawah
ini, rentang skor adalah 12, banyak kelas interval adalah 7 dan panjang kelas adalah
Untuk batas nyata satuan, batas bawah sama dengan ujung bawah dikurangi
0,5 dan batas atas sama dengan ujung atas ditambah 0,5. Frekuensi relatif terbesar
berada pada kelas ke 4 (empat) yaitu skor 13 14 sebesar 26% dan kelas ke 5
(lima) yaitu skor 15 16 sebesar 26%. Sedangkan frekuensi relatif terendah berada
instrumen penelitian berupa kuesioner yang diisi oleh 69 responden (pegawai dan
tenaga pengajar pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta). Data yang
dikumpulkan menghasilkan skor terendah 12 dan skor tertinggi 26, skor rata-rata
() sebesar 19,73. Distribusi frekuensi data lingkungan kerja dapat dilihat dibawah
ini, rentang skor adalah 14, banyak kelas interval adalah 7 dan panjang kelas adalah
Untuk batas nyata satuan, batas bawah sama dengan ujung bawah dikurangi
0,5 dan batas atas sama dengan ujung atas ditambah 0,5. Frekuensi relatif terbesar
berada pada kelas ke 4 (empat) yaitu skor 18 19 sebesar 29% dan kelas ke 5
(lima) yaitu skor 20 21 sebesar 29%. Sedangkan frekuensi relatif terendah berada
17
c) Data Kepemimpinan
penelitian berupa kuesioner yang diisi oleh 69 responden (pegawai dan tenaga
dikumpulkan menghasilkan skor terendah 33 dan skor tertinggi 58, skor rata-rata
ini, rentang skor adalah 25, banyak kelas interval adalah 7 dan panjang kelas adalah
Untuk batas nyata satuan, batas bawah sama dengan ujung bawah dikurangi
0,5 dan batas atas sama dengan ujung atas ditambah 0,5. Frekuensi relatif terbesar
frekuensi relatif terendah berada pada kelas ke 1 yaitu skor 33 - 36 sebesar 3% dan
d) Data Kinerja
berupa kuesioner yang diisi oleh 69 responden (pegawai dan tenaga pengajar pada
menghasilkan skor terendah 36 dan skor tertinggi 83, skor rata-rata () sebesar
61,04. Distribusi frekuensi data kinerja dapat dilihat dibawah ini, rentang skor
adalah 47, banyak kelas interval adalah 7 dan panjang kelas adalah 7
Untuk batas nyata satuan, batas bawah sama dengan ujung bawah dikurangi
0,5 dan batas atas sama dengan ujung atas ditambah 0,5. Frekuensi relatif terbesar
18
berada pada kelas ke 4 (empat) yaitu skor 57 63 sebesar 41% . Sedangkan
frekuensi relatif terendah berada pada kelas ke 7 (tujuh) yaitu skor 78 - 84 sebesar
3%.
e) Model Regresi
SPSS dengan memasukkan variabel X1, X2, X3 sebagai variabel independen dan
variabel Y sebagai variabel bebas, maka model regresi adalah sebagai berikut: Y =
bahwa Kinerja Fakultas Ekonomi dipengaruhi oleh Perilaku Individu sebesar 7,5%,
Kepemimpinan 26,6%, dan Lingkungan Kerja sebesar 48,2%. Dari data tersebut
terlihat masih ada faktor lain yang bisa mempengaruhi kinerja Fakultas Ekonomi,
sehingga perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mencari faktor lain yang
A. Pengujian Hipotesis
diperoleh nilai Fhitung sebesar 19.608 yang lebih besar dari 1.96 (Ftabel).
Karena F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, hal ini Perilaku
besar pengaruh dari tiga variabel bebas terhadap variabel terikat, maka
19
dicari nilai koefisien determinasi yang ditunjukkan dengan nilai adjusted R
square sebesar 0.451 atau sebesar 45,1%. Ini menunjukkan bahwa perilaku
yang merupakan nilai dari koefisien determinasi yang ditunjukkan oleh nilai
20
faktor lain yang bisa mempengaruhi kinerja FE UNJ sebagai
sebuah organisasi.
kuesioner, peneliti butuh waktu yang lebih lama yang tidak bisa
5. Kesimpulan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara
dengan uji statistik regresi berganda. Data penelitian ini menggunakan data primer
yang diperoleh dari penyebaran kuesioner terhadap pegawai dan dosen Fakultas
terhadap variabel terikat adalah 7,5% untuk perilaku individu, 26,6% untuk
kepemimpinan, dan 49,2% untuk lingkungan kerja. Dari hasil penelitian ini
21
SKRIPSI
FAJAR WICAKSONO
MODERATING
2011
1. Tujuan
2. Landasan Teori
a. Keahlian (EX1)
22
Keahlian merupakan suatu minat atau bakat yang harus dimiliki oleh seseorang,
yang dimiliki seseorang dapat diperoleh dari pendidikan formal maupun non
formal.
perangkat lunak (software) dan data serta data layanan yang disediakan
23
(manual) maupun prosedur, prosedur operator dan para manajer dalam suatu
d. Kepercayaan (T3)
Kepercayaan berasal dari kata percaya yang berarti mengakui atau yakin akan
maka akan dapat menyelesaikan pekerjaan mereka jauh lebih mudah, cepat dan
akurat.
a.1 Computer anxiety (Cax) Menurut Igbaria (1989) dalam Tresnawati dan
24
tersebut merupakan faktor yang memberikan kontribusi terhadap
3. Metode Penelitian
mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat
25
responden untuk menjawab sejumlah pertanyaan yang tercantum didalam kuesioner
(daftar pertanyaan atau angket) yang diberikan kepada responden. Skala yang
4. Hasil Penelitian
yaitu Biro Administrasi Akademik (BAA), Biro Administrasi Umum (BAU) dan
Biro Administrasi Keuangan (BAK), Kantor Tata Usaha Fakultas, masing masing
Informatika dan Fakultas Ilmu Kesehatan serta Perpustakaan Pusat. Dari Kantor
menjadi responden yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan, Fakultas Teknik,
alasan yaitu tidak mendapat persetujuan dari dekan Fakultas tersebut dan juga
adanya kesibukan para karyawan karyawan yang sangat padat sehingga tidak
dapat diganggu.
26
Adapaun interpretasi dari model tersebut adalah sebagai berikut: Nilai
peningkatan kinerja. Artinya jika EX1 semaking baik maka peningkatan kinerja
kinerja. Artinya jika TI2 semakin tinggi maka peningkatan kinerja akan semakin
jika T3 semaking tinggi maka peningkatan kinerja akan turun. R2 sebesar 0,682.
Sehingga dapat dikatakan bahwa hasil pengujian yang dilakukan memberikan hasil
yang baik (goodness of fit). Nilai koefisien determinisai bernilai positif, yang mana
hal ini menunjukkan bahwa sekitar 68,2% variasi dari peningkatan kinerja
karyawan dapat dijelaskan oleh variasi dari variabel keahlian serta penggunaan
dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Hasil analisis uji F pada tabel 4.18
diperoleh nilai Fhitung sebesar 57,778 dengan propabilitas sebesar 0,000. Angka
probabilitas tersebut lebih kecil dari nilai 0,05 (p<0,05). Dengan demikian dapat
Hasil analisis uji F pada tabel 4.18 diperoleh nilai Fhitung sebesar 57,778 dengan
propabilitas sebesar 0,000. Angka probabilitas tersebut lebih kecil dari nilai 0,05
(EX1) serta Penggunaan Sistem Teknologi Informasi (TI2) dan Kepercayaan (T3)
27
secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen
5. Kesimpulan
kinerja karyawan.
2,241 dan 9,655 dengan probabilitas 0,029 (p<0,05) dan 0,00 (p<0,05) terhadap
karyawan.
28
SKRIPSI
JOHANNA MUDJIATI
SEMARANG
2008
1. Tujuan
mengetahui sejauh mana kinerja karyawan Fakultas Ekonomi UNDIP sebelum dan
user.
2. Penelitian Terdahulu
29
3. Landasan Teori
Istilah kinerja sering diidentikkan dengan istilah prestasi. Istilah kinerja atau
prestasi merupakan pengalih bahasaan dari kata Inggris performance. Kinerja atau
dengan aktifitas hasil kerja, pencapaian tugas dimana istilah tugas berasal dari
mendefinisikan kinerja sebagai hasil dari pekerjaan yang terkait dengan tujuan
organisasi seperti kualitas, efisien dan kriteria efektifitas kerja lainnya. Menurut
sebagai pengharapan atas pekerjaan yang dilakukannya. Setiap harapan dari tiap
individu dinilai berdasarkan peran. Jika peran yang dimainkan seseorang individu
tidak diketahui dengan jelas atau nampak samar, maka setiap individu tidak akan
mengetahui secara persis apa yang diharapkannya. Kinerja juga merupakan hasil
yang telah dicapai seseorang, yang berhubungan dengan tugas dan peran yang
perilaku atau tindakan yang relevan dengan tujuan organisasi. Spesifikasi tujuan ini
mewakili keputusan penilaian yang dilakukan oleh ahlinya. A.A Anwar Prabu
Mangkunegoro (2000) mendifinisikan Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai
adalah yang dikemukakan oleh Casio (1992) yang lebih menekankan bahwa yang
dinilai adalah job relevant strengths and weaknesses, yaitu kekuatan-kekuatan dan
30
para ahli tersebut, definisi kinerja sebagai hasil kerja yang dicapai oleh individu
yang disesuaikan dengan peran atau tugas individu tersebut dalam suatu organisasi
pada suatu periode tertentu, yang dihubungkan dengan suatu ukuran nilai atau
standar tertentu dari organisasi dimana individu tersebut bekerja. Mengacu pada
beberapa pengertian dari kinerja di atas, Achmad (2001) mencoba menilai kinerja
dalam penilaian kinerja dengan menggunakan pendekatan ini meliputi kerja sama,
prestasi kerja, dan tanggung jawab. Organisasi pemerintah adalah sebuah organisasi
yang mempunyai tujuan untuk melayani masyarakat (public service), mulai dari
lapisan masyarakat yang paling bawah sampai dengan lapisan yang paling atas.
Adanya perubahan-perubahan yang sedang dan akan terjadi di era globalisasi dan
lebih spesifik lagi pada era otonomi pendidikan tinggi menuntut organisasi untuk
panjang. Penentuan berbagai langkah antisipatif apa yang akan dilakukan oleh
organisasi tidak lepas dari sumber-sumber daya yang dimiliki oleh suatu organisasi.
Lebih lanjut oleh Simamora (1995) dikatakan bahwa salah satu sumber daya yang
dari peran sumber daya manusia dalam organisasi tersebut. Tidak diketahuinya
untuk memiliki kinerja yang tinggi. Oleh karenanya, pemahaman akan arti
31
pentingnya sumber daya manusia perlu bagi individu-individu pengelola sumber
Kinerja berkaitan erat dengan tujuan, sebagai suatu hasil perilaku kerja seseorang
(Davis, 1985; Wayan 2000). Perilaku kinerja dapat ditelusuri hingga ke faktor-
faktor spesifik seperti kemampuan, upaya dan kesulitan tugas (Timpl, 1988).
Kinerja sebagai hasil pola tindakan untuk mencapai tujuan sesuai dengan standar
prestasi, kualitatif maupun kuantitatif, yang telah ditetapkan oleh individu secara
pribadi maupun oleh perusahaan tempat individu bekerja. Kinerja juga sering kali
(b) status dan senioritas, makin tinggi hierarkis di dalam perusahaan lebih mudah
(c) kecocokan dengan minat, semakin cocok minat individu semakin tinggi
kepuasan kerjanya;
(d) kepuasan individu dalam hidupnya, yaitu individu yang mempunyai kepuasan
32
kerja, biasanya akan mempunyai kepuasan kerja yang tinggi (Veithzal Rivai & A
tersebut dalam rangka melaksanakan tugas dan pekerjaannya, baik kerjasama antara
atasan dan bawahan maupun kerjasama antar bawahan. Kepribadian para pegawai
menentukan baik buruknya hasil kerja. Pegawai yang mempunyai kepribadian yang
seorang pegawai cepat dan tepat di dalam menangani tugas dan pekerjaan, dan
mempengaruhi hasil kerja, semakin tinggi daya inisiatif dalam menyelesaikan tugas
kinerja yan berkaitan dengan pelayanan publik yaitu kualitas pekerjaan, supervisi,
33
Menurut Ghiselli dan Brown (1055) kinerja sebagai tingkat keberhasilan
dicapainya tidak dapat disamakan individu lain. Kinerja adalah suatu hasil atau
taraf kesuksesan yang dicapai seorang pekerja dalam bidang pekerjaannya menurut
kriteria tertentu dan dievaluasi oleh orang orang tertentu (Flippo,1984 : 14).
Menurut Robins (2001), kinerja merupakan suatu hasil yang harus dicapai
oleh pekerja dalam pekerjaannya menurut kriteria tertentu yang berlaku untuk suatu
adalah sebagai fungsi dari interaksi antara kemampuan dan motivasi. Dalam studi
bagian dari kinerja organisasi, dan dapat menentukan kinerja dari organisasi
tersebut. Berhasil tidaknya kinerja yang telah dicapai organisasi tersebut akan
apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. Kinerja karyawan akan
Kuantitas output
Kualitas output
34
Sikap kooperatif
penilaian perilaku secara mendasar yang dapat meliputi berbagai hal: kuantitas
Adapun beberapa faktor penentu kinerja menurut Becker dan Klimoski (1989)
dalam Sulistiyani (2003) yang menjadi indikator dalam penelitian ini, yaitu:
intelenjensi, daya pikir dan penguasaan ilmu yang memberikan kontribusi pada
karyawan adalah baik, maka hal tersebut dapat menjamin perilaku kerja yang
baik atau efektif. Misalnya, karyawan yang mempunyai kebiasaan tepat waktu,
35
disiplin, simple, maka perilaku kerja juga baik, apabila diberi tanggung jawab
interaksi antar kemampuan dan motivasi, jika ada yang tidak memadai kinerja itu
karyawan, adapun rintangan yang menjadi kendala bagi peningkatan kinerja berupa
memadai, rekan kerja, prosedur yang kurang mendukung. Jadi menurut Robins
kinerja pegawai itu dipengaruhi oleh kemampuan, motivasi dan kesempatan, baik
pendapat di atas dapat didefinisikan bahwa kinerja adalah hasil kerja individu
dan evaluasi. Dalam definisi tersebut dengan jelas bahwa mereka menekankan
prestasi sebagai hasil atau hal keluar dari sebuah pekerjaan dan kontribusi pada
36
A.2. Sistem Informasi
komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan atau sasaran
mengolah masukan, dan menghasilkan keluaran. Agar dapat menjalankan fungsi ini
untuk menjamin bahwa semua fungsi dapat berjalan dengan baik. Informasi adalah
data yang sudah diolah sehingga dapat untuk pembuatan keputusan. Data adalah
Mahasiswa (NIM), maka nomor induk mahasiswa adalah data. Data yang belum
informasi adalah sekumpulan komponen yang saling bekerja sama, yang digunakan
untuk mencatat data, mengolah data dan menyajikan informasi untuk para pembuat
37
DATA PENGOLAHAN DATA INFORMASI
Yang termasuk dalam sumber daya manusia dalam sistem informasi adalah
end user dan IT specialist. End user adalah orang-orang yang menggunakan sistem
programer, operator komputer dan staf sistem informasi yang lainnya. Secara
informasi.
penyimpanan data. Contoh dari perangkat keras dalam sebuah sistem informasi
a. Sistem komputer
b. Periperal komputer
38
Misalnya alat input seperti mouse dan keyboard serta perangkat output seperti
monitor, printer dan media penyimpanan data seperti disket dan harddisk.
c. Jaringan telekomunikasi
Jaringan telekomunikasi meliputi komputer, kartu jaringan dan perangkat lain yang
pemrosesan informasi. Konsep ini tidak hanya meliputi suatu kumpulan perintah
bernama program yang mengatur dan mengontrol perangkat keras komputer, tetapi
juga kumpulan perintah pemrosesan informasi untuk sumber daya manusianya. Hal
tersebut disebut dengan prosedur. Contoh dari perangkat lunak antara lain:
Berfungsi untuk mengontrol dan mendukung operasi dari sebuah sistem komputer.
komputer untuk keperluan tertentu oleh end users. Contohnya antara lain software
c. Prosedur
39
4. Data
Data lebih dari sekedar bahan mentah dari sebuah sistem informasi. Konsep
dari data telah menjadi luas bagi manajer dan profesional sistem informasi. Mereka
menyadari bahwa sumber daya berharga bagi organisasinya. Sumber daya data dari
a. Database
b. Knowledge bases
Terdiri dari berbagai macam bentuk seperti fakta dan aturan tentang sebuah
digunakan untuk mengirim data dari satu tempat ke tempat yang lain atau alat ke
alat yang lain. Teknologi komputasi adalah berbagai perangkat yang digunakan
40
dapat membantu manajer dalam menganalisa masalah, membuat masalah-masalah
(1992) mengemukakan ada tiga sasaran utama yang ingin dicapai organisasi dalam
internal,
kerja di mana sumber daya manusia (manusia dan komputer) dikoordinasikan untuk
informasi sebagai kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media,
yang penting. Selain itu pengolahan atas transaksi-transaksi tertentu rutin akan
41
Olson dalam Leidner (1994) mendefinisikan sistem informasi sebagai suatu sistem
4. Metode Penelitian
atau melukiskan keadaan subyek/obyek penelitian, dalam hal ini sistem informasi,
yang tampak atau sebagaimana adanya. Dengan metode ini peneliti tidak melakukan
ada.
5. Hasil Penelitian
responden mengenai keuntungan, kemudahan dan segi positif yang dimiliki Simaweb,
jelas bahwa apa yang disampaikan oleh Davis dan Olson dalam Leidner (1994), sistem
informasi sebagai suatu sistem yang tersusun atas elemen mesin-orang yang
operasi, manajemen dan pengambilan keputusan dalam suatu organiasasi, telah terbukti
42
karena semua itu harus ada kesadaran, komitmen dan kebersamaan antara baik itu
sehingga dengan satu komitmen tersebut maka persoalan-persoalan yang muncul akan
karyawan mempunyai andil yang cukup besar karena tanpa mereka Simaweb tidak bisa
berjalan dengan baik. Kinerja karyawan setelah adanya Simaweb jauh lebih baik
karena dengan sistem informasi mau tidak mau semua karyawan harus berhadapan
dengan komputer yang berbasis internet sehingga secara baik langsung maupun tidak
karyawan semakin jelas karena bila ada aplikasi yang kosong hal tersebut berarti
karyawan tersebut tidak melakukan aktivitas pekerjaan. Kemudian yang lebih penting
monitoring pimpinan kepada karyawan lebih jelas dan setiap karyawan dapat melayani
dosen dan mahasiswa dengan lebih baik dengan sumber data dalam Simaweb.
Peningkatan lainnya yang dapat dirasakan adalah bidang perpustakaan karena dengan
adanya Simaweb sistem administrasi baik inventaris bahan pustaka yang meliputi judul
eksemplar, jenis koleksi bahan dapat diketahui sangat cepat. Selain itu dengan adanya
denda yang dulu ketika masih manual masih bisa tawar menawar tetapi sekarang sudah
online dapat mengetahui atau mengcover secara otomatis siapa saja yang meminjam
buku dan jumlahnya berapa pada hari itu. Meskipun Simaweb yang telah dibangun
selama hampir lima tahun banyak keuntungan, kemudahan dan segi positifnya namun
43
masih ada kendalanya yang dirasakan oleh pemakai, baik mahasiswa, dosen dan
karyawan.
kerja. Kinerja yang lebih baik akan tercapai jika karyawan dapat memenuhi kebutuhan
individual dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas. Agar suatu sistem informasi
dapat memberikan dampak yang positif terhadap kinerja karyawan, maka teknologi
tersebut harus dimanfaatkan dengan tepat dan harus mempunyai kecocokan dengan
tersebut perlu diikuti berubahnya kompetensi dan kualifikasi karyawan agar mampu
menjalankan tugasnya dengan baik dan dapat beradaptasi dengan perubahan sistem
merupakan sesuatu yang sudah diasumsikan. Aliran yang berfokus pada kesesuaian
dukungan yang sesuai atau cocok dengan yang diperlukan oleh tugas yang
didukungnya. Artinya jika teknologi yang diterapkan dalam suatu perusahaan dapat
44
memberikan banyak kemudahan dalam penyelesaian tugas/pekerjaan, maka kinerja
mempengaruhi kinerja karyawan, hal tersebut karena Simaweb setiap hari yang
mempunyai andil yang sangat besar karena tanpa mereka Simaweb tidak akan berjalan
dengan baik. Kinerja karyawan setelah adanya Simaweb jelas lebih baik, karena
dengan adanya Simaweb mau tidak mau semua karyawan harus berhadapan dengan
komputer yang berbasis internet, sehingga secara langsung maupun tidak langsung soft
karyawan semakin jelas karena bila ada aplikasi yang kosong berarti karyawan tersebut
tidak melakukan aktivitas pekerjaan, dan sangat penting bahwa monitoring pimpinan
kepada karyawan lebih jelas dan karyawan bisa melayani mahasiswa dengan lebih baik
6. Kesimpulan
secara positif oleh setiap individual. Keberadaan komputer belum tentu dapat
tersebut dinilai tidak secara otomatis dapat memenuhi kebutuhan pemakai, karena
dapat mendatangkan kesulitan bagi pemakai. Teknologi dipandang sebagai alat yang
digunakan oleh individu dalam menjalankan tugasnya. Dalam konteks penelitian sistem
45
informasi, teknologi menunjukkan sistem komputer (perangkat lunak, perangkat keras,
data) dan layanan pendukung bagi pemakai yang tersedia untuk membantu pemakai
Simaweb banyak membantu proses belajar mengajar, tidak hanya bagi karyawan yang
menjalankan administrasi akademiknya tapi juga bermanfaat baik bagi dosen maupun
dengan proses yang panjang dan banyak menimbulkan pro dan kontra baik dari
karyawan, dosen maupun mahasiswa namun akhirnya saat ini sistem informasi tersebut
akademik tidak hanya bagi mahasiswa tetapi juga sangat penting untuk dosen, dengan
adanya Simaweb dosen bisa tahu persis terutama mengenai jadwal mengajar dan juga
mengetahui lebih jauh mengenai mahasiswa, yaitu dengan komunikasi secara langsung
mahasiswa. Selain itu dengan adanya Simaweb bisa mengcover mengenai presensi
dosen dan apabila dosen mempunyai kinerja buruk maka akan muncul dalam Hot
massages tentang keluhan mahasiswa terhadap kinerja dosen yang tidak pernah
mengajar. Kemudian dengan adanya Simaweb membantu ploting mata kuliah, dengan
jadwal tersebut untuk hari dan jamnya menjadi lebih pasti dan pengambilan mata
kuliah oleh mahasiswa yang bisa langsung diakses, dapat memberikan kesempatan
kepada mahasiswa langsung memilih kelas A atau kelas yang lainnya. Keuntungan
46
dengan adanya Simaweb banyak yang dirasakan antara lain untuk melihat data yang
diminta khususnya data akademik cepat sekali, untuk mahasiswa sendiri menjadi lebih
cepat karena dihubungkan dengan internet, efisien karena tidak perlu datang ke kampus
tetapi cukup dilakukan dirumah ataupun melalui internet dimanapun mereka berada
yang lain bahwa nilai langsung bisa di online, artinya mahasiswa dapat secara online
melalui komputer nilai yang dimilikinya, kemudian mahasiswa setiap saat bisa melihat
perkembangan IP dan IPK nya dan mahasiswa juga dapat melihat mata kuliah apa yang
dapat diambil selanjutnya, salah satunya jatah KRS semester depan sudah tahu tanpa
Dengan adanya Simaweb tidak hanya bermanfaat bagi dosen, mahasiswa dan
karyawan tetapi bagi organisasi atau Fakultas Ekonomi sangat banyak manfaatnya,
antara lain bahwa sistem perencanaan KRSnya, nilai, ketepatan waktu ujian dan
ketepatan pengumpulan soal ujian semakin baik. Dengan dibangunnya sistem informasi
tersebut yang mulanya untuk memperbaiki sistem yang sangat rawan antara lain
adanya kebocoran, perubahan dan sebagainya. Sekarang ini setelah adanya sistem,
pengambilan mata kuliah oleh masing-masing mahasiswa. Selain itu dengan sistem
yang sekarang berjalan tersebut EWMP yang merupakan form yang harus diisi setiap
dosen pada setiap awal semester, sudah dapat langsung diketahui bahwa dosen
mempunyai beban kredit/tugas itu sudah memenuhi syarat atau kelebihan dan
sebagainya.
dosen, pada awalnya menerapkan sistem memang banyak yang berpikiran menentang,
47
dengan adanya sistem nanti akan mengurangi banyak tenaga administrasi sehingga
fakultas akan menerapkan sulit sekali dan banyak yang menetang. Tetapi setelah sistem
tersebut dijalankan sampai sekarang, integrasi itu jelas dan bisa terarah, karyawan lebih
enjoy dan pimpinan dapat memonitor masing-masing pegawai. Karena sifat dari
menunjang tugas-tugas karyawan dalam melayani dosen, mahasiswa pihak luar yang
dibutuhkan, bisa dengan cepat tanpa harus menunggu lama seperti sebelum
menggunakan Simaweb.
48
JURNAL BAHASA INGGRIS
2013
1. Tujuan
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi sikap pustakawan
pustakawan profesional.
iii) Untuk menilai status keadaan seni di fasilitas ICT di perpustakaan Delta
State University.
profesional.
49
2. Penelitian Terdahulu
sumber daya elektronik. Yang benar adalah bahwa literatur telah menunjukkan
dan Godwin yang menyatakan sikap bahwa adalah belajar disposisi emosional
kencang untuk bereaksi dengan cara yang konsisten menguntungkan atau tidak
menguntungkan terhadap orang, obyek atau ide. Sikap mempengaruhi perilaku dan
memiliki sikap yang lebih positif daripada mereka yang tidak memiliki
pengalaman.
3. Landasan Teori
profesional dan perpustakaan pada umumnya sebagai teknologi yang lebih tua dan
50
penggunaan ICT untuk memberikan layanan yang efektif dan baik. Dalam ekonomi
sumber lain dari ancaman adalah ICT yang menyediakan kesempatan bagi
definisi sikap. Yusuf (2005) didefinisikan sebagai sikap persepsi individu dan
reaksi terhadap tugas yang diharapkan akan dilakukan atau dieksekusi dalam
positif atau tinggi ketika respon individu untuk tugas atau program menguntungkan
yang signifikan di masyarakat individu. Definisi negara ini, pada dasarnya, bahwa
dari sudut pandang psikologis, sikap adalah respon implisit dengan kekuatan drive
yang terjadi dalam diri individu sebagai reaksi terhadap stimulus pola dan yang
mewakili persepsi pustakawan pada nilai yang melekat pada ICT dalam layanan
perpustakaan.
51
4. Metodologi Penelitian
5. Hasil Penelitian
perempuan sedangkan sisanya 9 mewakili 45% adalah laki-laki. Ini berarti bahwa
program yang berbeda mulai dari tingkat pertama dan setara, M Sc dan PhD.
Mereka dengan M Sc. Peringkat tertinggi, diikuti oleh responden dengan PhD
sebagai kualifikasi maksimal. Hal itu juga mengamati bahwa lebih dari 90% dari
mereka dengan sertifikat Msc menjalani program PhD di universitas yang berbeda
di dalam dan luar negeri. Dengan skenario perubahan ini, kepustakawanan modern
telah menjadi profesi, dengan keragaman peluang dan tantangan bagi pustakawan
52
profesional. Oleh karena itu, menjadi suatu keharusan bagi para profesional untuk
memperoleh keterampilan baru melalui akuisisi kualifikasi yang lebih tinggi di lain
perpustakaan Delta State University. Tabel ini juga menunjukkan bahwa mesin
digunakan. Hal ini penting untuk mengamati di sini bahwa pustakawan profesional
ditemukan teknologi ini berguna karena mereka menyediakan nyaman, tepat waktu,
Dari tingkat kompetensi ICT tabel responden tidak ragu-ragu, maka 85%
online untuk penelitian dan mampu menggunakan mesin pencari www masing-
masing. Tingkat kompetensi positif ini bisa menjadi jejak untuk fakta bahwa
didominasi oleh dinamika perangkat ICT yang sangat besar. Oleh karena itu,
Obiora, Okeke & Jada Api (2013) berpendapat bahwa layanan informasi jaringan
universitas. Dari tabel 60% dari responden memilih untuk publikasi online untuk
output penelitian mereka. Teknologi telah mereda pengolah kata dan memfasilitasi
53
publikasi ilmiah online. Banyak e-jurnal belum tunduk kerasnya peer review dan
menyeluruh copy-editing. Padahal, salah satu menyadari bahwa peer review tidak
Dari tabel, 100% responden melihat pendanaan yang tidak memadai sebagai
daya elektronik. Pendanaan miskin memiliki efek serius pada sikap pustakawan
(80%) dan fasilitas TIK yang tidak memadai (65%) berada di sebelah masing-
masing. Ini tidak memadai pendanaan dan akses yang terbatas ke alat ICT tertentu
memperlambat yang dapat secara otomatis mengarah ke sikap negatif pada bagian
dari para pustakawan profesional jika perawatan yang tepat tidak diambil untuk
tantangan untuk penggunaan yang efektif dari ICT dalam operasi perpustakaan di
Nigeria. Nwalo, (2000), Elisa, (2006), Ahiazu, (2006), Behera dan Singh (2011),
keuangan, masalah mengatasi peningkatan gencarnya, dll Hal ini jelas dari
54
ICT sebagai alat untuk mengubah perpustakaan di semua konsekuensi; sumber
daya menurun keuangan, fasilitas ICT yang tidak memadai ditambah dengan
inovasi terus-menerus dalam ICT merupakan batu sandungan bagi sikap positif
terhadap penggunaan ICT. Dalam studi mereka, Sax, Astin, Korn, & Gilmartin
(1999) mengamati bahwa "dua pertiga dari Amerika Serikat 'anggota fakultas
adalah stres bagi mereka. Oleh karena itu, posisi pustakawan profesional di
6. Kesimpulan
universitas Delta State dibayar sambutan hangat untuk ICT dan teknologi yang terkait.
Sikap mereka positif terhadap TIK untuk layanan perpustakaan dan pengembangan
pribadi. Ditemukan bahwa gender dan kualifikasi responden tidak berpengaruh pada
keterampilan yang dirasakan dan pelatihan dalam penggunaan TIK memiliki dampak
yang kuat pada sejauh mana sikap peserta. Para peserta penelitian ini hanya
dan non-profesional yang tidak belajar. Mengingat bahwa temuan penelitian ini,
pustakawan terlepas dari status atau jenis perpustakaan mereka menemukan diri
mereka. Ada konsensus umum bahwa sikap positif terhadap penggunaan TIK pasti
akan meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan mereka membuat dan juga
55
JURNAL BAHASA INGGRIS
Kayode T. Ijadunola
2004
1. Tujuan
Tujuan Penelitian ini menilai persepsi psikiater terhadap pasien HIV / AIDS
2. Landasan Teori
memberi informasi' dan 'sarana bertukar pesan'. Tindakan ini akan mencakup
informasi yang benar dengan pasien tentang keseriusan atau kondisi mereka;
prognosis, dan untuk yang sakit parah, akhir-hidup perawatan; dan memberikan
dan mencari klarifikasi. Misalnya, internis dan dokter laboratorium sering harus
56
yang lain seperti dermatologists, ahli bedah, internis dan ahli radiologi intervensi
3. Metodologi Penelitian
dilakukan dengan 10 orang yang hidup dengan HIV / AIDS (ODHA) yang
sebelumnya telah mengaku di bawah perawatan dari dokter. Univariat, bivariat dan
4. Hasil Penelitian
(Orang Dengan HIV / AIDS) namun 58% dari mereka yang ditampilkan sikap
perawatan mereka, sehingga harapan pasien tentang komunikasi HIV / AIDS tidak
dalam diskusi panjang atau berkomunikasi tentang diagnosis HIV kepada pasien.
Berkorelasi kuat anatara sikap positif dokter dalam konseling HIV / AIDS, jumlah
penderita HIV / AIDS yang diobati per bulan, jumlah tahun yang dihabiskan dalam
cara pelatihan untuk secara efektif memenuhi harapan pasien mereka mengenai
komunikasi HIV / AIDS. Jumlah besar ODHA di negara itu membuat hal ini
57
5. Kesimpulan
menampilkan sikap positif terhadap komunikasi dengan pasien ini. Namun, mereka
tidak nyaman dengan komunikasi HIV / AIDS mereka juga tidak memenuhi
dalam komunikasi dan konseling interpersonal dari dokter. Karena peran dokter,
kedua sarjana dan pasca-kualifikasi. Ulasan kurikulum ini harus lebih baik
menekankan sesuai (misalnya akhir tahun) petunjuk yang relevan dan waktu dalam
Sosiologi Kesehatan dan Komunikasi Kesehatan & Konseling. Selain itu, harus
dengan penyakit menular kronis (misalnya HIV / AIDS) dan penyakit tidak
menular umumnya, karena banyak pasien yang menderita kondisi ini tidak hanya
mengambil banyak tempat tidur rumah sakit, tetapi juga banyak tenaga medis orang
58
2.2. Landasan Teori
semua ukuran, baik negeri maupun swasta. Dampak ini bisa positif atau
negatif, tetapi hampir selalu ada dampaknya. Bisnis dan organisasi lain
tidak sama dengan pada satu dekade lalu. Sekarang lebih kompleks tetapi
dari semua jenis adalah peningkatan penggunaan sistem kantor dan stasiun
4. stasiun kerja terpadu akan digunakan oleh kedua pekerja profesional dan
baik dalam suara, data, video, atau bentuk grafis, semua akan berasal dari
bagian yang sama dari peralatan. Sistem ini akan memberikan produktivitas
59
5. Sebuah sistem informasi sumber daya manusia adalah sebuah pendekatan
yang menjadi dasar keputusan sumber daya manusia. Sistem yang efektif
60
komunikasi tatap muka juga menurun. (shawn tully 1993 dalam luthans
2005 : 375)
dan umpan balik pada fitur sistem yang diinginkan. Pelaksanaan sistem baru
receiver in exactly the same detail as intended by the sender. (Vecchio 2000
: 290)
2. Komponen sikap dibagi menjadi tiga yaitu emosi, informasi dan perilaku.
apakah informasi itu riil atau empiris. Komponen perilaku terdiri dari
61
kecenderungan seseorang untuk berperilaku tertentu terhadap objek. Dari
ketiga komponen hanya perilaku yang dapat diamati sedangkan dua lainnya
3. Sikap adalah keadaan mental dan syaraf dari kesiapan, yang diatur melalui
respon individu pada semua obyek dan situasi yang berkaitan dengannya. (
Aspek Sikap
1. Aspek Kognitif yaitu yang berhubungan dengan gejala mengenal fikiran. Ini
62
tugas yang dibebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan, pengalaman,
dan peran serta tingkat motivasi pekerja. Apabila kinerja tiap individu atau
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai
diberikan kepadanya.
2.3.Rangkuman
Karyawan (Studi pada Proyek Pondasi Tower di Timor Leste PT Cahaya Inspirasi
kerja dan kinerja karyawan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Item tertinggi
memiliki variabel komunikasi dan kepuasan kerja yang berdampak kepada kinerja
dan perbedaannya adalah pada lokasi studi yang diadakan. Lokasi dari referensi
63
mengacu pada proses sebuah proyek dari perusahaan bukan pada operasional
Fakultas Ekonomi UNJ yang dilakukan pada tahun 2008 oleh Widya Parimita,
dosen dan staff yang bekerja di Universitas Negeri Jakarta. Simpulan penelitian ini
penelitian yang akan dilakukan mengambil variabel lain yakni variabel teknologi
dalam referensi kedua ini adalah Lembaga Pendidikan sedangkan yang akan diteliti
lakukan oleh fajar wicaksono pada tahun 2011. Variabel yang digunakan dalam
64
peningkatan dan kepercayaan. Salah satu kesimpulan skirpsi yang merupakan
variabel yang sama dengan penelitian yang akan dilakukan adalah pada
Dalam referensi ketiga ini memiliki dua macam kesamaan variabel dengan
penelitian yang akan dilakukan yakni sistem teknologi informasi dan kinerja
karyawan. Namun yang menjadi perbedaannya adalah penelitian ini dilakukan pada
variabel dalam skripsinya hanya ada dua yaitu penggunaan sistem informasi dan
dikenal dengan Simaweb banyak membantu proses belajar mengajar, tidak hanya
baik bagi dosen maupun mahasiswa. Dengan adanya Simaweb yang pada awalnya
menerapkankan sistem, dengan proses yang panjang dan banyak menimbulkan pro
dan kontra baik dari karyawan, dosen maupun mahasiswa namun akhirnya saat ini
65
Kesamaan skripsi ini dengan penelitian yang akan dibuat adalah sama-sama
variabel dan pada lokasi penelitian itu dilakukan. Pada referensi lokasi penelitian
dilakukan di Fakultas Ekonomi Univeristas diPonegoro dan lebih khusus lagi fokus
Technology (ICT) In Delta State University Library oleh Efe Francis Ejedafiru di
tahun 2013. Variabel yang diteliti oleh jurnal ini adalah sikap Feedback, teknologi
informasi dan teknologi komunikasi. Kesimpulan dari jurnal tersebut adalah dalam
universitas Delta State justru memberikan sambutan hangat untuk ICT (Information
and Communication Technology) dan teknologi yang terkait. Sikap mereka positif
Kesamaan antara penelitian yang akan dilakukan dengan jurnal ini adalah
adanya variabel sikap dan variabel teknologi informasi. Perbedaan penelitian jurnal
dan penelitian yang akan dilakukan adalah pada penggunaan variabelnya yaitu
66
Pada referensi keenam atau referensi terakhir berjudul Correlates Of
Nigeria dilakukan oleh Kayode T. Ijadunola. Jurnal ini memiliki dua variabel saja
tidak cukup dilengkapi dengan cara pelatihan untuk secara efektif memenuhi
harapan pasien mereka mengenai komunikasi HIV / AIDS. Jumlah besar ODHA di
negara itu membuat hal ini menjadi perhatian mendesak untuk mengatasi aspek
yang ada yakni jurnal tersebut lebih spesifik pada hubungan variabel sikap individu
diteliti dimana variabel pada penelitian ini berupa 4 variabel dimana masing-
masing terdiri dari komunikasi, teknologi informasi, kinerja dan sikap individu.
Dari ke enam referensi tidak menggunakan variabel intervensi namun hanya ada
67
BAB III
PENUTUP
2.5.Variabel :
1. Kebutuhan Komunikasi
2. Teknologi Informasi
3. Kinerja Karyawan
4. Sikap Karyawan
2.6.Sumber Teori
Teknologi Informasi
dari semua ukuran, baik negeri maupun swasta. Dampak ini bisa positif atau
negatif, tetapi hampir selalu ada dampaknya. Bisnis dan organisasi lain
tidak sama dengan pada satu dekade lalu. Sekarang lebih kompleks tetapi
68
pada orang-orang. Hal ini dapat digunakan untuk memantau orang, untuk
sistem kantor dan stasiun kerja. (E. Wainright 1991 : 625) . stasiun kerja
suara, data, video, atau bentuk grafis, semua akan berasal dari bagian yang
sama dari peralatan. Sistem ini akan memberikan produktivitas yang lebih
SDM sendiri Sebuah sistem informasi sumber daya manusia adalah sebuah
waktu yang menjadi dasar keputusan sumber daya manusia. Sistem yang
Komunikasi
69
Berhubungan erat dengan media adalah teknologi komunikasi yang
(shawn tully 1993 dalam luthans 2005 : 375) ditambahkan pula oleh Elaine
dan umpan balik pada fitur sistem yang diinginkan. Pelaksanaan sistem baru
70
Sikap Individu
keadaan mental dan syaraf dari kesiapan, yang diatur melalui pengalaman
pada semua obyek dan situasi yang berkaitan dengannya. ( Tri Rusmi
Widayatun, 1999 :218). Komponen sikap dibagi menjadi tiga yaitu emosi,
Tidak ada perbedaan apakah informasi itu riil atau empiris. Komponen
terhadap objek. Dari ketiga komponen hanya perilaku yang dapat diamati
Aspek Sikap
71
antipasti dan sebagainya yang ditujukan kepada objek-objek
tertentu.
Kinerja
delegasi tugas dan peran serta tingkat motivasi pekerja. Apabila kinerja
tiap individu atau karyawan baik, maka diharapkan kinerja perusahaan akan
kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
72
informasi langsung atasan kepada bawahan Berkomunikasi dengan atasan
dengan objek pada 90 koresponden yang terdiri dari staf dan dosen pada
terhadap kinerja karyawan. Studi lain dalam sector yang sama Johanna
informasi akan menimbulkan pro dan kontra pada karyawan namun lama
(2004) yang melibatkan para psikiater di rumah sakit Ile Ife Nigeria.
mereka tidak nyaman dengan komunikasi HIV / AIDS mereka juga tidak
memenuhi kebutuhan informasi dari pasien mereka,. Disisi lain Efe Francis
73
Ejedafiru (2013) meneliti tentang sikap terhadap teknologi informasi
2.8.Kesimpulan
teknologi baru dan bagaimana dia berkomunikasi itu akan ditunjukan oleh
sikap dia sendiri. Sikap inilah yang akan mempengaruhi kinerja dia dalam
2.9.Saran
hubungan variabel yang akan diteliti apakah asimetris atau simetris ataukah
timbale balik.
74