Anda di halaman 1dari 4

1.

PENGERTIAN

Dekstrosa adalah -D (+) Glucopyranose, C6H12O6, gula yang biasanya diperoleh


dengan hidrolisis pati. Memiliki rumus struktur berikut

Dekstrosa yang masuk dalam kategori High Alert Medication adalah dekstrosa
dengan konsentrasi 20% atau lebih. Injeksi Dextrose, USP, pengisi ulang cairan dan
nutrisi, adalah larutan dekstrosa encer steril. Berikut beberapa konsentrasi dari
dekstrosa :

Dekstrosa dimasukkan dalam kategori High Alert Medication karena merupakan


obat dengan peringatan tinggi yang memiliki potensi berbahaya seperti kelebihan
cairan, elektrolit tubuh yang dapat berubah dan dapat menyebabkan edema paru-
paru.

2. INDIKASI

Injeksi Dextrose, 20% - 50%, digunakan pada hiperalimentasi parenteral.


Merupakan larutan hipertonik dan bila diberikan secara intravena, menyebabkan
dehidrasi seluler. Bekerja sebagai

diuresis dengan meningkatkan tekanan osmotik dari filtrat glomerulus. Sifat


hipertonisnya diindikasikan sebagai :

a. Konsentrasi 25% : Episode gejala hipoglikemia akut pada bayi yang baru lahir
atau yang lebih tua untuk dipulihkan kadar glukosa darah yang tertekan dan gejala
kontrol.

b. Konsentrasi 50% : Digunakan dalam pengobatan hipoglikemia insulin


(hiperinsulinemia atau syok insulin) untuk dipulihkan kadar glukosa darah. Dekstrosa
50% adalah suatu larutan pekat karbohisrat tinggi yang dipakai untuk mengobati
hipoglikemia yang diinduksi oleh insulin. Apabila diketahui adanya syok insulin atau
bila diduga terjadi syok insulin dan kesadaran klien terganggu pemberian larutan
gula secara oral merupakan kontraindikasi, seringkali diberikan 50 ml dekstrosa 50%
dan diberikan sebagai suatu bolus IV. Dextrosa 50% sangat mengiritasi vena
sehingga bila mungkin harus diberikan pada pembuluh vena perifer yang besar atau
pembuluh vena sentral. Bisa terjadi plebitis. Ekstravasasi larutan ini dapat
menimbulkan nekrosis jarinngan. Perawat harus memantau kadar gula darah klien
dengan seksama, sering timbul hiperglikemia, terutama setelah obat disuntikkan
dengan cepat. Keluaran air kemih harus dicatat dengan baik, karena diuresis
osmotik dapat timbul bila gula darah meningkat, dan dapat terjadi suatu keadaan
hiperosmolar. Penyuluhan klien harus diutamakan dalam pendidikan tentang
diabetes dan pemberian insulin.

3. Dosis dan Penggunaan

Larutan dekstrosa hipertonik hanya untuk penggunaan intravena. Konsentrasi dan


dosis tergantung pada usia, berat badan dan kondisi klinis pasien. Elektrolit harus
ditambahkan berdasarkan status cairan dan elektrolit. Tingkat maksimum di mana
dekstrosa dapat diinfuskan tanpa menghasilkan glikosuria adalah 0,5 g / kg / jam.

Insulin-induced hypoglycemia

Glukosa darah ditentukan sebelum menyuntikkan dekstrosa. Dalam keadaan


darurat, dekstrosa segera diberikan tanpa menunggu hasil tes pretreatment.

Dewasa: 10 sampai 25 g (20 sampai 50 mL larutan 50%). Dosis berulang mungkin


diperlukan dalam keadaan parah. Jumlah suntikan dan interval di antara keduanya
harus ditentukan pada masing - masing kasus berdasarkan penilaian klinis.
Administrasi intravena yang lambat dianjurkan, mis. 3 mL larutan 50% atau 6 mL
larutan 25% per menit. Setelah 25 gram dekstrosa diberikan, disarankan untuk
menghentikan injeksi dan mengevaluasi efeknya. Jumlah pasti gram yang
dibutuhkan untuk meringankan Hipoglikemia akan bervariasi. Setelah pasien
merespons, pemberian makanan oral tambahan diindikasikan untuk menghindari
kambuh, terutama setelah terapi syok insulin.

Neonatus: 250 sampai 500 mg / kg / dosis (5 sampai 10 mL dekstrosa 25% pada


bayi 5 kg) untuk mengendalikan agejala hipoglikemia akut.

Kasus berat atau yang lebih tua: Dosis tunggal yang lebih besar atau berulang 10
sampai 12 mL dekstrosa 25% mungkin diperlukan IV lanjutan selanjutnya. infus
dekstrosa 10% mungkin diperlukan untuk menstabilkan kadar glukosa darah.

CATATAN: Produk obat parenteral harus diperiksa secara visual untuk melihat
bahan partikulat dan perubahan warna sebelum diberikan, larutan dan kontainer.

4. PERINGATAN

Larutan dekstrosa I.V. dapat menyebabkan kelebihan cairan atau zat terlarut
sehingga terjadi pengenceran konsentrasi elektrolit serum, overhidrasi, keadaan
padat, atau edema paru.

Larutan dekstrosa hipertonik, bahkan bila diberikan secara intravena, memiliki


kecenderungan menyebabkan vena trombosis. Sehingga teknik yang tepat untuk
injeksi intravena harus digunakan untuk menghindari kerusakan vena. Sebagai
contoh: Disarankan agar jarum suntik ukuran terkecil dapat digunakan; injeksi
dilakukan selambat-lambatnya bila kondisi memungkinkan; bevel jarum yang
dimasukkan dijaga sejauh mungkin dari dinding pembuluh darah (biasanya vena
kava superior atau vena sama besar lainnya); dan tourniquet segera dilepaskan
setelah jarum berada di vena dan sebelum larutan disuntikkan.

Larutan yang mengandung dekstrosa harus digunakan dengan hati-hati pada pasien
diabetes subklinis atau diabetes mellitus atau intoleransi karbohidrat. Cepatnya
pemberian larutan hipertonik dapat menyebabkan hiperglikemia atau hyperosmolar
yang signifikan sindrom, terutama pada pasien dengan uremia kronis atau
intoleransi karbohidrat.

5. KASUS

Anda mungkin juga menyukai