Anda di halaman 1dari 2

A.

Pra Formulasi
1. Tinjauan Farmakologi Dextrose
1.1. Farmakokinetika
Dextrosa adalah agen kalori karbohidrat. Dextrosa injeksi digunakan sebagai
sebuah sumber kalori dan air untuk hidrasi. Injeksi Dextrosa 5% diberikan dengan
infus intravena peripheral untuk menyediakan kalori WFA. Injeksi ini dapat
ditambahkan asam amino atau cairan intravena lain yang dapat tercampurkan sebagai
nutrisi parenteral (Trissel, 2003). Senyawa ini meningkatkan kadar glukosa dalam
darah, sehingga dapat memenuhi kebutuhan akan kalri. Konsentrasi dextrose akan
menurun apabila terjadi penurunan jumlah protein dan nitrogen dalam tubuh, dan juga
dapat memicu pembentukan gilkogen. Dextrose merupakan senyawa monosakarida
yang sangat cepat diserap dalam usus halus dengan mekanisme difusi aktif. Dextrose
pada saluran pencernaan akan mengalami tiga jalur metabolisme yaitu: glikolisis,
siklus krebs dan jalur pentose fosfat. Dextrose juga disimpan sebagai glikogen pada
hati dan otot. Metabolisme dextrose akan menghasilkan CO2, air dan sumber energi
(Reynold, 1989).

1.2. Indikasi
a. Sebagai terapi parenteral untuk memenuhi kalori pada pasien yang mengalami
dehidrasi.
b. Sebagai terapi pada pasien hipoglikemi yang membutuhkan konsentrasi glukosa
dalam darah, hal ini dipenuhi dengan cara menyimpan Dextrose yang ada
sebagai cadangan gula dalam darah (McEvoy, 2002).

1.3. Kontraindikasi
Pada pasien hiperglikemi (diabetes), pasien gangguan ginjal, gangguan
absorpsi glukosa-galaktosa, sepsis akut (McEvoy, 2002). Larutan Dextrosa sebaiknya
digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan overt atau diketahui mengalami
diabetes melistus atau intoleransi karbohidrat. Larutan Dextrosa yang tidak
mengandung elektrolit sebaiknya tidak diadministrasikan pada darah dengan infuse
IV yang aman karena dapat terjadi aglomerasi (Trissel, 2003).

1.4. Efek Samping


a. Poliuria : peningkatan jumlah urine, yang disebabkan karena gula yang ada
menyerap air dengan kuat dalam tubuh.
b. Nyeri setempat : hal ini disebabkan karena konsentrasi sediaan yang terlalu
tinggi, biasanya diberikan pada pasien yang membutuhkan nutrisi parenteral
dengan konsentrasi dextorsa yang tinggi.
c. Hiperglikemia : terjadi peningkatan kadar gula dalam darah dan glukosuria
(McEvoy, 2002).
Daftar Pustaka
McEvoy, G. K. 2002. AHFS Drug Information. United State of America: America Society of
Health System Pharmacists.

Trissel, L. A. 2003. Handbook on Injectable Drugs 12th Edition. USA: America Society of
Health System Pharmacists.

Anda mungkin juga menyukai