Anda di halaman 1dari 3

Komplikasi dan Prognosis CKD

Komplikasi

1. Anemia

Kadar eritropoietin dalam sirkulasi rendah.eritropoetin rekombinan parenteral meningkatkan


kadar hemoglobin ,memperbaiki toleransi terhadap aktivitas fisik , dan mengurangu kebutuhan
trasfusi darah. Pada pasien dengan gagal ginjal stadium lanjut sebelum dialysis,eritropoiten
mengkoreksi anemia dan memperbaiki keadaan umum , tanpa mempengaruhi tingkat penurunan
ginjal .Hipertensi tergantung dosis terjadi pada 35% pasien dan biasanya bisa dikendalikan
dengan obat-obat penurunan tekanan darah,walaupun enselafalopati hipertensi bisa timbul
mendadak.

2. Penyakit Vaskular dan Hipertensi

Penyakit vascular merupankan penyebab utama kematian pada gagal ginjal kronik . Pada pasien
yang tidak menyandang diabetes,hipertensi mungkin merupakan factor resiko yang paling
penting.Sebagian besar hipertensi pada penyakit ginjal kronik disebabkan hipervolemia akibat
retensi natrium dan air.Keadaan ini biasanya tidak cukup parah untuk bisa menimbulkan edema ,
namun mungkin terdapat ritme jantung tripel.Hipertensi seperti itu biasanya memberikan respons
terhadap restriksi natrium dan pengendalian volume tubuh melalui dialysis, Jika fungsi ginjal
memadai, pemberian furosemid dapat bermanfaat.

3. Penyakit Tulang

Hipokalisemia akibat penurunan sintesis 1,25-(OH)2D3, Hiperfosfatemia, dan resistensi terhadap


kerja PTH di perifer,semuanya turut menyebabkan penyakit tulang adrenal . Terapinya dengan
pembatasan fosfat makanan dengan atau tanpa mengikat fosfat (kalsium bikarbonat bila kalsium
belum meningkat akibat hiperparatiroidisme tersier) dan penggunaan derivate I- hidroksilasi
vitamin D dosis rendah sedini mungkin.

4. Gastrointestinal

Walaupun kadar gastrin meningkat , ulkus peptikum lebih sering terjadi pada pasien gagal ginjal
kronik dibandingkan populasi normal. Namun demikian , gejala mual ,muntah anoreksia,dan
dada seperti terbakar.Insidens esofagitis serta angiodisplasia lebih tinggi, keduanya dapat
menyebabkan perdarahan . Gangguan pengecap dapat berkaitan dengan bau napas yang
menyerupai urin.

5. Hiperkaliemia (kelebihan kalium)

Terjadi bila kalium yang normal diekskresi melalui ginjal terakumulasi didalam
darah.Keseimbangan elektolit ini dapat mengakibatkan serangan jantung , memberikan gejala
seperti lemas, merasa tidak nyaman, merasa kram didaerah perut .

6. Disfungsi seksual

Menurunnya libido dan impotensi sering terjadi.Hiperprolaktinemia ditemukan pada setidaknya


sepertiga jumlah pasien,menyebabkan efek inhibisi gonadotropin . Kadar prolaktin bisa
diturunkan dengan pemberian bromokriptin , walaupun sering timbul efek
(mual,muntah,mengantuk,hipotensi postural).

7. Sistem Pernafasan

Pernafasan yang berat dan dalam (kussmaul) dapat terjadi pada pasien yang penderita asidosis
berat , komplikasi lain akibat GGK adalah paru-paru uremik dan pneumonitis . Keadaan Oedem
paru dapat terdapat pada thorak foto dimana disertai kelebihan cairan akibat retensi natrium dan
air, batuk non produktif juga dapat terjadi sekunder dari kongesti paru-paru terutama saat
berbaring,suara rales akibat adanya trasudasi cairan paru.Kongesti pulmonal akan menghilang
dengan penurunan jumlah cairan tubuh melalui pembatasan garam dan hemodialisis.

Prognosis

Prognosis dari GGK tergantung pada seberapa cepat upaya deteksi dan penangan dini.serta
penyakit penyebab.Semakin dini upaya deteksi dari penangan hasilnya akan lebih baik .

Anda mungkin juga menyukai