TUGAS KESEKRETARISAN
NAMA KELOMPOK :
DEVI MARETA L (D1515027)
MUHAIMUNAH D (D1515065)
NUR QOMARIAH Y (D1515071)
PUTRI ZALFA A (D1515075)
SILVA ASRI LIANA (D1515093)
D3 MANAJEMEN ADMINISTRASI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
TAHUN 2016/2017
KAS KECIL (PETTY CASH)
a. Bukti Transaksi Penerimaan atau Pengisian Kembali Dana Kas Kecil seperti Cek
b. Bukti transaksi
c. Peralatan Menulis
d. Alat untuk menghitung
e. Formulir Jurnal
f. Formulir penerimaan dan pengeluaran atau mutasi dana kas kecil
Peralatan/Dokumen Yang Dibutuhkan :
a. Bukti Kas Keluar
b. Cek
c. Permintaan Pengeluaran Kas Kecil
d. Bukti Pengeluaran Kas Kecil
e. Permintaan Pengisian Kembali Kas Kecil
1) Bagian Hutang :
a) Menerima surat keputusan pembentukan dana kas kecil dari Kepala bagian keuangan
b) Membuat bukti pengeluaran kas dalam rangkap 3.
Lembar 1 dan 3 diserahkan ke bagian kasa, dilampiri surat keputusan pembentukan dana kas
kecil
Lembar 2 diserahkan ke bagian buku pembantu yang terkait misalnya bagian kartu biaya dan
bagian kartu sediaan untuk di arsipkan.
c) Mencatat bukti pengeluaran kas dalam daftar bukti kas keluar yang belum dibayar
(berfungsi sebagai buku pembantu hutang)
d) Menerima bukti pengeluaran kas lembar 1 yang telah di cap lunas dari baigan kasa,
dilampiri surat keputusan pembentukan dana kas kecil.
e) Mencatat nomor cek dan tanggal pembayaran sesuai data bukti pengeluaran kas yang
telah dicap lunas dalam daftar bukti kas keluar pada kolom yang disediakan.
f) Menyerahkan bukti kas pengeluaran kas lembar 1 yang telah dicap lunas ke bagian
jurnal dan laporan
2) Bagian Kasa :
a) Menerima bukti pengeluaran kas lembar 1 dan 3 dilampiri surat keputusan pembentukan
dana kas kecil dari Bagian Hutang.
b) Menyediakan cek sebesar jumlah yang tercantum dalam bukti pengeluaran kas untuk
ditandatangani oleh pejabat perusahaan yang berwenagn mengeluarkan kas.
c) Membubuhkancap tanda lunas pada bukti pengeluaran kas lembar 1 da 3 serta surat
pembentukan dana kas kecil.
d) Menyerahkan bukti pengeluaran kas lembar 1 dan 3 yang telah di cap lunas:
Lembar 1, diserahkan ke bagian hutang dilampiri surat bukti pembentukan dana kas kecil.
Lembar 3, bersama dengan cek yang bersangkutan diserahkan ke pemegang dana kas kecil.
3) Bagian Kasa :
a) Menerima bukti pengeluaran kas lembar 1 dan 3 dari bagian hutang serta surat
permintaan pengisian kembali kas kecil lembar 2
b) Menyediakan cek sebesar jumlah yang tertulis dalam bukti pengeluaran kas, untuk di
otorisasi pejabat perusahaan berwenang.
c) Menyerahkan cek dan bukti pengeluaran kas lembar 3 yang telah di cap lunas ke
pemegang dana kas kecil.
d) Menyerahkan bukti pengeluaran kas lembar 1 yang telah dicap lunas dan surat
permintaan pengisian kembali kas kecil lembar 2 ke bagian hutang.
Mutasi atau perubahan kas pada dasarnya adalah akibat adanya penerimaan dan
pengeluaran dana. Dana kas kecil diterima dari kas umum dan dikeluarkan melalui bagian-
bagian pemakai dana. Transaksi yang mengakibatkan terjadinya mutasi dana kas kecil yaitu :
a. Transaksi pembentukan dana kas kecil sebesar jumlah menurut keputusan kepala bagian
keuangan. Dokumen transaksi tersebut ialah sebagai berikut :
a) Metode Imprest
Adalah metode pembukuan kas kecil dimana jumlah rekening kas kecil selalu tetap. Setiap
terjadi pengeluaran, pemegang kas kecil tidak langsung melalukan pencatatan, tapi hanya
mengumpulkan bukti-bukti pengeluarannya.
Pada waktu yang telah ditetapkan, bila dana kas kecil sudah hampir habis baru dilakukan
pembukuan berdasarkan bukti-bukti pengeluaran, kemudian pemegang kas kecil mengajukan
pembentukan dana kas kecil kepada bendahara kas yang besarnya sesuai dengan pembukuan
dan bukti-bukti pengeluaran, sehingga dana kas kecil tetap dalam jumlah semula.
1. Pembentukan dana kas kecil dimana pemegang kas kecil diserahi sejumlah uang tunai
untuk pembayaran pengeluaran-pengeluaran yang diprediksikan dapat memenuhi
kebutuhan dalam jangka waktu tertentu.
2. Dana kas kecil digunakan untuk pembayaran pengeluaran-pengeluaran .
3. Setelah dana kas kecil habis, kasir kas kecil melakukan pembentukan dana kas kecil
kembali yaitu dengan mengisi sebesar jumlah pengeluaran.
Menghemat waktu bagi kasir kas kecil, karena tidak diganggu setiap kali terjadi
pembelian atau pengeluaran kas kecil.
Menghemat waktu dalam pembukuan pengeluaran rekening nominal.
Contoh jurnal kas kecil dengan menggunakan metode imprest adalah sebagai berikut :
1 Kas Kecil Rp xxx,-
Kas Rp xxx,-
(Jurnal Untuk Mencatat Pembentukan Kas Kecil)
4 Kas Rp xxx,-
Kas Kecil Rp xxx,-
(Jurnal Untuk penutupan Kas Kecil Perusahaan pada
akhir periode)
b) Metode Fluktuasi
Pengisian kas kecil pada waktu tertentu selalu sama setiap terjadi pengeluaran.
Pemengang kas kecil harus melakukan pencatatan dengan mengkredit kas kecil setiap terjadi
pengeluaran kas kecil. Karena pengeluaran setiap periode tidak sama, sedangkan pengisian
dana kas kecil pada setiap periode dalam jumlah yang sama, maka jumlah rekening kas kecil
akan selalu berubah sesuai dengan fluktuasi pengeluaran yang terjadi.
1. Dalam metode dana tetap, pengeluaran yang dilakukan oleh kasir kas kecil tidak di buat
jurnal sedangkan dalam metode fluktuasi pengeluaran yang di lakukan oleh kasir kas
kecil di buat jurnal.
2. Dalam metode dana tetap, besarnya penggantian sebesar pengeluaran yang telah
dilakukan sehingga saldo kas kecil selalu tetap seperti semula. sedangkan dalam metode
fluktuasi pengisian kembali tidak harus sebesar pengeluaran yang di lakukan.
3. Dalam metode dana tetap, saldo kas kecil tetap (seperti semula) sedangkan dalam
metode fluktuasi saldo kas kecil berubah-ubah (tidak tetap).
Selisih kas ataupun kas kecil merupakan perbedaan yang terjadi antara jumlah kas menurut
perhitungan fisik dengan catatan kas yang ada pada rekening bank maupun catatan buku
besar kas pada perusahaan.
Selisih kas kecil lebih dianggap sebagai pendapatan dan selisih kas kecil kurang dianggap
sebagai beban atau kerugian. Dalam laporan Laba/Rugi selisih kas lebih akan diinformasikan
sebagai pendapatan di luar usaha dan selisih kas kurang akan diinformasikan sebagai beban
di luar usaha.
Selisih kas yang terjadi saat terjadinya transaksi namun belum dicatat dalam jurnal maka
tidak perlu dibuat jurnal koreksi, tetapi kalau sudah dicatat dalam jurnal atau karena
kesalahan pencatatan maka harus dilakukan jurnal koreksi.
Contoh soal 1 :
Misalnya adalah pada tanggal 1 Juni 2009 perusahaan melakukan pembayaran beban sewa
toko sebesar Rp 350.000,00 secara tunai, namun setelah dilakukan pemeriksaan ternyata
terjadi kekeliruan untuk pembayaran sewa toko yang seharusnya Rp 350.000,00 tetapi
tercatat Rp 530.000,00 maka jurnal koreksinya adalah sebagai berikut :
Jurnal koreksi
Kas Kecil Rp 180.000,00 -
Beban sewa toko - Rp 180.000,00
Keterangan : karena terjadi pencatatan kas yang terlalu besar dari yang seharusnya maka kas
harus ditambah sebesar selisihnya yaitu Rp 530.000,00 Rp 350.000,00 = Rp 180.000,00
Contoh soal 2 :
Misalnya adalah pada tanggal 1 Juni 2009 perusahaan melakukan pembayaran beban sewa
toko sebesar Rp 350.000,00 secara tunai, namun setelah dilakukan pemeriksaan ternyata
terjadi kekeliruan untuk pembayaran sewa toko yang seharusnya Rp 350.000,00 tetapi
tercatat Rp 530.000,00 dan yang seharusnya untuk pembayaran beban sewa toko tetapi
tercatat pada akun pembayaran sewa kantor, maka jurnal koreksinya adalah sebagai berikut :
Jurnal koreksi
Kas Kecil Rp 180.000,00 -
Beban sewa toko Rp 350.000,00 -
Beban sewa kantor - Rp 530.000,00
Referensi :
http://nurfitriani18.blogspot.co.id/2013/12/materi-kas-kecil-petty-pash_3725.html
http://belajarteori.blogspot.co.id/2014/06/pengelolaan-dana-kas-kecil.html
https://belajar.kemdikbud.go.id/SumberBelajar/tampilajar.php?ver=11&idmateri=275&mnu=
Materi3&kl=13
http://vinda-mystory.blogspot.co.id/2011/12/pencatatan-selisih-kas.html
http://vannyumal.blogspot.co.id/
http://292199.blogspot.co.id/
Dr. Sedianingsih, S.E., M.Si., Ak., Dra. Ec. Farida Mustikawati, dan Nieke Prihardini Soetanto.
2010. Teori dan Praktik Administrasi Kesekretariatan. Jakarta: Kencana.