Anda di halaman 1dari 4

TEKNIK TENAGA LISTRIK

DISUSUN OLEH :

ELISTIA TRI FALUPI


DBD 115 013

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

2017
Cara memaksimalkan energi listrik pada :
1. PLTU
Menggunakan batubara berkalori rendah seperti jenis lignit, sub bituminous dan
bituminous karena keterdapatannya yang melimpah sehingga memiliki harga
yang lebih murah bila dibanding dengan batubara jenis antrasit. Batubara yang
memiliki kalori rendah tersebut juga memiliki proses pembatubaraan yang lebih
cepat bila dibandingkan dengan batubara berkalori tinggi jenis antrasit.

Menggunakan Teknik Upgraded Brown Coal (UBC)


Teknologi UBC adalah teknik memanaskan dan membuang air pada batubara di
dalam media minyak yang bahan utamanya adalah minyak ringan, dan bersamaan
dengan itu mengabsorpsikan minyak berat seperti aspal ke dalam pori batubara.
Minyak berat tadi sebelumnya ditambahkan dalam jumlah sedikit ke dalam media
minyak, kurang lebih 0,5wt%. Melalui pemrosesan di dalam media minyak ini,
tidak hanya kalorinya yang naik, tetapi menghasilkan juga sifat anti air dan
penurunan kecenderungan swabakar pada produk yang dihasilkannya. Hasilnya,
batubara yang semula kandungan kalorinya sekitar 5100 kkal/ gr bisa
ditingkatkan menjadi 6000 kkal/gr. Sehingga dapat menghasilkan listrik yang
lebih banyak.

2. PLTS
Melengkapi system sel surya dengan rangkaian kontroler optional untuk mengatur
arah permukaan sel surya agar selalu menghadap matahari.
Matahari bergerak membentuk sudut selalu berubah, maka dengan posisi panel surya
yang biasanya statis tidak akan diperoleh energi listrik yang optimal. Agar dapat
terserap secara maksimum, maka sinar matahari itu harus diusahakan selalu jatuh
tegak lurus pada permukaan panel surya. Jadi, untuk mendapatkan energi listrik yang
optimal, sistem sel surya itu masih harus dilengkapi pula dengan rangkaian kontroler
optional untuk mengatur arah permukaan panel surya agar selalu menghadap
matahari sedemikian rupa sehingga sinar mahatari jatuh hampir tegak lurus pada
panel suryanya. Kontroler seperti ini dapat dibangun, misalnya, dengan
menggunakan mikrokontroler 8031.

3. PLTA
- Mendesain bendungan yang cukup tinggi agar debit air yang dihasilkan semakin
besar.
- Menggunakan dua buah kolam pengatur dimana saat kebutuhan listrik
meningkat, air akan dialirkan dari kolam pengendali atas dan ditampung di kolam
pengendali yang bawah. Energi potensial aliran air inilah yang dimanfaatkan
menjadi energi listrik. Sedangkan saat beban minimal, listrik yang dihasilkan
pembangkit listrik lain digunakan untuk memompa balik air ke kolam
penampung diatas untuk digunakan kembali saat dibutuhkan. Teknik seperti ini
digunakan pada PLTA jenis pompa generator (pomped storage).

- Memanfaatkan aliran sungai yang panjang dan deras dari ketinggian tertentu.
Kemudian menseri lebih dari satu bendungan di sepanjang aliran sungai pada
ketinggian tertentu untuk menghasilkan energy listrik yang lebih optimal. Teknik
ini digunakan pada PLTA Hydroseries.
- Menggunakan travo untuk menaikan tegangan arus bolak balik (AC) agar listrik
tidak banyak terbuang saat dialirkan melalui transmisi. Travo yang digunakan
adalah travo step up.
DAFTAR PUSTAKA

Almanda Deni. Meningkatkan Efisiensi PLTU Batubara.

http://www.energi.lipi.go.id/utama.cgi?cetakartikel&1093850482 Diakses 22 Oktober


2017.

http://geomagz.geologi.esdm.go.id/mengejar-nilai-tambah-batubara/ Diakses 22 Oktober 2017.

Rezon Arif B. https://www.scribd.com/document/71751503/Makalah-Plts-Siap-Print

Diakses 22 Oktober 2017.

M. M Dandekar dan K. N Sharma Penerjemah, D. Bambang Setyadi, Sutanto.Pembangkit


Listrik Tenaga Air, 1991. Cet 1. -, Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia ( UI-Press).

Anastasya Napitupulu.

http://Anastasya's%20Blog_%20Pembangkit%20Listrik%20Tenaga%20Air.html.
Diakses 22 Oktober 2017.

Bagiono.
http://Cara%20Memanfaatkan%20Air%20Sebagai%20Sumber%20Pembangkit%20Listrik.
html. Diakses 22 Oktober 2017.

Anda mungkin juga menyukai