Anda di halaman 1dari 5

BERALIHNYA SISTEM

KELISTRIKAN DI INDONESIA
Sistem Kelistrikan
Pada umumnya, Indonesia menggunakan energi primer dari sumber energi fosil untuk memenuhi kebutuhan kelistrikan, Salah
satu nya adalah pemanfaatan batubara sebagai bahan bakar pada PLTU. Di Indonesia porsi pemanfaatan energi terbarukan
masih tergolong sangat rendah dibanding dengan porsi penggunaan energi fosil. Masih tingginya ketergantungan terhadap
energi fosil di Indonesia, pemerintah berupaya mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil dengan cara meningkatkan
pemanfaatan dan pengembangan sumber energi baru dan energi terbarukan (EBT) di sektor ketenagalistrikan, dengan tetap
menjaga ketahanan energi nasional.

banwa solusi yang logis dari penggantian PLTU saat ini bukan terletak pada infrastruktur kelistrikannya, melainkan pada
jenis bahan bakar yang digunakan. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat tidak menutup kemungkinan
PLTU sepenuhnya dapat tergantikan oleh pembangkit listrik yang ramah lingkungan seperti PLTS maupun PLTB.

Review
Energi Surya
secara umum Teknologi PV adalah teknologi yang memanfaatkan energi surya untuk dikonversikan ke energi listrik dengan
menggunakan peralatan yang terbentuk dari bahan semikonduktor (umumnya silikon).  Instalasi teknologi PV terhitung
mudah dan efisien, walaupun membutuhkan investasi awal yang tinggi, disebabkan bahannya masih didatangkan dari luar
negeri. Namun apabila dihitung untuk pemakaian jangka panjang maka teknologi PV merupakan teknologi yang lebih murah
dibandingkan dengan pemakaian generator.

Energi Angin
Sistem pembangkit listrik tenaga angin dapat dibuat dengan memanfaatkan motor yang difunsikan terbalik yaitu mengubah
energi mekanis menjadi energi listrik. Tegangan yang dihasilkan harus disimpan ke batere terlebih dahulu agar dapat
digunakan saat dibutuhkan, hal ini karena aliran angin tidak stabil dan tidak selalu ada. Tegangan dapat distabilkan oleh
regulator semakin besar angin, maka semakin besar daya listrik yang di hasilkan. Begitupun sebaliknya, semakin kecil angin,
semakin kecil daya listrik yang dihasilkan.

Energi Hydro
prinsip kerja pembangkit listrik tenaga mikrohidro yaitu mengubah energi potensial air menjadi energi mekanik. Pada
pembangkit ini energi potensial air didapat dari pompa air. Pompa akan menghisap air yang terdapat pada bak penampung,
kemudian air dialirkan melalui pipa sampai ke turbin sehingga turbin berputar yang menghasilkan energi mekanik. Putaran
yang terjadi pada turbin akan memutar generator. Generator akan mengubah energi mekanik dari turbin menjadi energi listrik
DC. Energi listrik dari generator sudah dapat digunakan langsung. Energi listrik yang dihasilkan oleh generator DC tersebut
kemudian dikonversi melalui inverter sehingga menjadi tegangan AC. Semakin besar debit air maka semakin besar daya
listrik yang dihasilkan. Semakin kecil debit air maka semakin kecil daya listrik yang dihasilkan
Bioenergi
Berikut skema untuk program generator bioenergi dan alurnya pada bangunan, seluruh sampah dari area makanan
dikumpulkan melalui kios dan diturunkan melalui shaft dapur basah, sedangkan limbah kotoran melalui shaft yang ada di
toilet. baru keduanya diproses dimasukan ke bilik pencernaan anaerobik biogas yang berada di basement 2 hingga diolah
menjadi bioenergi. Untuk program habitat keanekaragaman hayati, di area yang terdapat pohon dan lumut, lapisan tanahnya
dipasang lapisan fiber karbon sebagai katode dan anode. sehingga elektron sisa dari proses fotosintesis dapat tertangkap dan
diubah menjadi bioenergi, lalu bioenergi disalurkan dan disimpan di area kontrol pusat yang terdapat akumulator dan
generator untuk disalurkan menjadi pelistrikan bangunan.

Energi Panasbumi
Pada dasarnya, sistem pada pembangkit ini sama dengan yang menggunakan Uap, namun pada PLTP uap yang dihasilkan
disaring / difilter terlebih dahulu untuk mengurangi kandungan kandungan yang berbahaya. lalu uap yang di hasilkan di
teruskan ke pipa pipa untuk memutar turbin dan menghasilkan listrik dari generator.

Gelombang Laut
pada dasarnya menggunakan Pelampung yang diapungkan dipermukaan air laut akan bergerak naik turun seiring dengan
gerakan gelombang air laut. Gerakan pelampung akan membuat turbin berputar. Energi kinetik dari putaran turbin akan
memutar rotor dan disalurkan ke generator. Generator kemudian mengubah energi kinetik tersebut menjadi energi listrik dan
disalurkan menuju sistem transmisi.
KESIMPULAN

PENGGANTIAN PLTU MENGGUNAKAN PEMBANGKIT BERBASIS VRE PADA


SISTEM KELISTRIKAN BERPOTENSI MENGGANGGU KESTABILAN DAN
KEANDALAN SISTEM DI WILAYAH TERSEBUT. HAL INI DIKARENAKAN SIFAT
VRE YANG TIDAK BISA DIKENDALIKAN DAN FLUKTUATIF. SKENARIO
SHARING RESOURCES DENGAN WILAYAH LAIN YANG MEMILIKI EBT TINGGI
JUGA MEMBUTUHKAN SEBUAH SUPER GRID. KONSEP SUPER GRID YAITU
DENGAN MENGHUBUNGKAN SISTEM TRANSMISI BARU ANTAR PULAU
NAMUN AKAN MENELAN BIAYA INVESTASI YANG TINGGI. MENINJAU
KONDISI TERSEBUT, MAKA PEMANFAATAN EBT DI PULAU JAWA DAPAT
DIPRIORITASKAN DENGAN MENGGUNAKAN ENERGI PANAS BUMI YANG
BERASAL DARI GUNUNG-GUNUNG BERAPI. SECARA KESELURUHAN,
KEBIJAKAN YANG TELAH DIBUAT TENTANG SISTEM KETENAGALISTRIKAN
INDONESIA MENCERMINKAN KEADAAN DAN KETERSEDIAAN EBT YANG
DIMILIKI. KEBIJAKAN TERSEBUT TELAH DISESUAIKAN UNTUK
MENDUKUNG PROGRAM NZE

Anda mungkin juga menyukai