Standarisasi Harmonisasi Dan Konvergensi PDF
Standarisasi Harmonisasi Dan Konvergensi PDF
Di dalam akuntansi keuangan dikenal adanya standar yang harus dipatuhi dalam
pembuatan laporan keuangan. Standar tersebut diperlukan karena banyaknya pengguna
laporan keuangan. Jika tidak terdapat standar, perusahaan dapat saja menyajikan laporan
keuangan yang mereka miliki sesuai dengan kehendak mereka sendiri. Hal ini tentunya
akan menjadi masalah bagi para pengguna karena akan menyulitkan untuk memahami
laporan keuangan yang ada.
Setiap negara tentunya mempunyai aturan akuntansi (standar) yang berbeda-beda.
Perbedaan itu mencakup perlakuan, metode, penyajian dan pelaporan. Perbedaan
akuntansi tiap negara akan menyulitkan bagi para pengguna laporan keuangan terutama
bagi para analis, auditor, investor dan kreditor yang lingkup kerjanya melewati batas negara.
Ketika dunia bisnis dapat dikatakan hampir tanpa batas negara, sumber daya produksi
(misal uang) yang dimiliki oleh seorang investor di satu negara tertentu dapat dipindahkan
dengan mudah dan cepat ke negara lain misalnya melalui mekanisme bursa saham. Tentu
saja akan timbul suatu masalah ketika standar akuntansi yang dipakai di negara tersebut
berbeda dengan standar akuntansi yang dipakai di negara lain. Agar pemahaman laporan
keuangan menjadi lebih mudah, maka perlu ditetapkannya suatu aturan atau standar yang
seragam. Atas dasar hal tersebut muncullah isu konvergensi. Dengan adanya konvergensi
diharapkan dapat menjembatani persepsi yang keliru dalam mengartikan laporan keuangan
karena semua negara aturannya seragam dengan pemahaman yang sama. Dengan
konvergensi maka tidak ada lagi persepsi yang salah dalam menginterpretasikan laporan
keuangan.
Saat ini kalangan para akuntan atau orang yang berkecimpung dalam bidang
akuntansi, baik itu praktisi di perusahaan, KAP (Kantor Akuntan Publik), maupun akademisi
(pengajar akuntansi), sedang hangat-hangatnya membicarakan masalah konvergensi IFRS.
Banyak pro dan kontra mengenai pentingnya IFRS, akan tetapi keputusan IAI (Ikatan
Akuntan Indonesia) menetapkan bahwa pada tahun 2012 Indonesia akan menerapkan
IFRS.
(International Accounting Standard Board). IASB dahulu bernama Komisi Standar Akuntansi
Keuangan (IASC /International Accounting Standards Committee). IASC merupakan
lembaga independen untuk menyusun standar akuntansi yang dikenal dengan Standar
Akuntansi Internasional (IAS/International Accounting Standards). Organisasi ini memiliki
tujuan mengembangkan dan mendorong penggunaan standar akuntansi global yang
berkualitas tinggi, namun dapat dipahami dan dapat diperbandingkan (Choi et al, 2005).
IFRS diterbitkan sebagai upaya untuk memperkuat arsitektur keuangan global dan
mencari solusi jangka panjang terhadap kurangnya transparansi informasi keuangan.
Adapun tujuan penerapan IFRS adalah:
1. Memastikan bahwa laporan keuangan internal perusahaan mengandung informasi
berkualitas tinggi
2. Transparansi bagi pengguna laporan dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang
disajikan
3. Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna
4. Meningkatkan investasi
akuntansi nasional dikatakan harmonis denga IAS. Pada tahun 1980-1990an, harmonisasi
adalah kata yang sering disebut, namun pada tahun 1990-saat ini, di kalangan profesi
akuntan di dunia menggunakan istilah konvergensi. Konvergen/Convergen menurut IASB
adalah the same word by word in English.
Upaya untuk melakukan harmonisasi standar akuntansi telah dimulai jauh sebelum
pembentukan Komite Standar Akuntansi Internasional pada tahun 1973. Baru-baru ini
sejumlah perusahaan yang berusaha memperoleh modal di luar negara asal dan para
investor yang berusaha melakukan diversifikasi investasi secara internasional menghadapi
masalah yang makin meningkat sebagai akibat perbedaan nasional dalam hal akuntansi,
pengungkapan dan audit. Harmonisasi akuntansi mencakup:
1. Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapannya)
2. Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan publik terkait dengan
penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek
3. Standar audit
Proses Konvergensi PSAK dengan IFRS akan berdampak pula terhadap pendidikan
yaitu:
menerus akan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pasar global terhadap informasi
keuangan? Bagaimana persiapan Indonesia menyambut IFRS ini? Sejak tahun 2004,
profesi akuntan di Indonesia telah melakukan harmonisasi antara PSAK/Indonesian GAAP
dan IFRS. Konvergensi IFRS diharapkan tercapai pada 2012. Walaupun IFRS masih belum
diterapkan secara penuh saat ini, persiapan dan kesiapan untuk menyambutnya akan
memberikan daya saing tersendiri untuk entitas bisnis di Indonesia. Tentunya implementasi
IFRS ini akan membutuhkan biaya yang sangat besar, energi dan waktu yang tidak ringan,
tetapi biaya untuk tidak mengadopsinya akan jauh lebih signifikan. Komitmen manajemen
perusahaan Indonesia untuk mengadopsi IFRS merupakan syarat mutlak untuk
meningkatkan daya saing perusahaan Indonesia di masa depan.
DAFTAR PUSTAKA
Alfredson, K. Leo. 2007. Applying IFRS. John Wiley & Son Australia, Ltd.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2010. ISAK (Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan). Salemba
Empat. Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2006. Buletin Teknis No.2 : Akuntansi untuk Pembiayaan
Bersama atas Fasilitas Kredit. Media Akuntansi Edisi 57 bulan Oktober.
Kieso, Weygandt. 2007. Intermediate Accounting. International Edition. John Wiley and
Sons.
Sofyan Safri Harahap. 2007. Teori Akuntansi. Edisi Revisi 9. Raja Grafindo Persada.