kesehatan yang diselenggarakan secara timbal balik, baik secara vertical dalam arti dari satu strata
sarana pelayanan kesehatan ke strata sarana pelayanan kesehatan lainnya maupun secara horizontal
dalam arti antar strata sarana pelayanan kesehatan yang sama.
Sesuai dengan jenis upaya kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas ada dua macam rujukan :
System rujukan yang diuraikan disini adalah rujukan upaya kesehatan perorangan yang menyangkut
khusus pasien DM dalam wilayah kerjja puskesmas. Cakupan rujukan pelayanan kesehatan perorangan
adalah kasus penyakit. Apabila suatu puskesmas tidak mampu menanggulangi satu kasus penyakit
tertentu, maka puskesmas tersebut wajib merujuknya ke sarana pelayanan kesehatan yang lebih
mampu (Baik horiozontal atau vertical). Sebaliknya pasien pasca rawat inap yang hanya memerlukan
rawat jalan sederhana, dirujuk ke puskesmas.
1. Rujukan kasus untuk keperluan diagnostic, pengobatan, tindakan medic (missal : operasi) dll.
2. Rujukan bahan pemeriksaan (specimen) untuk pemeriksaan laboraturium yang lebih lengkap
3. Rujukan ilmu pengetahuan antara lain mendatangkan tenaga yang lebih kompeten untuk
melakukan bimbingan tenaga puskesma ataupun menyelenggarakan pelayanan medic di
puskesmas.
Tujuan :
Dihasilkannya pemerataan upaya pelayanann kesehatan yang didukung mutu pelyanan yang optimal
dalam rangka memecahkan masalah kesehatan khususnya pasien DM secara berdaya guna dan berhasil
guna dalam rangka pencegahan komplikasi yang dapat timbul sesuai pelayanan kesehatan menyeluruh
dan terpadu yaitu dengan :
Penyelenggaraan upaya kesehatan, baik pelayanan kesehatan perorangan maupun pelayanan kesehatan
masyarakat, dilaksanakan secsara berjenjang yaitu tingkat pertama, kedua, dan ketiga.