BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap satu kasus penyakit atau
masalah kesehatan secara vertikal (dari unit yang lebih mampu menangani), atau
sistem rujukan mengatur darimana dan harus kemana seseorang dengan gangguan
pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap suatu kasus penyakit atau
masalah kesehatan secara vertical dalam arti dari unit yang berkemampuan kurang
kepada unit yang lebih mampu atau secara horizontal dalam arti unit-unit yang
setingkat kemampuannya.
memuaskan pasien. Jasa pelayanan adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan
diberikan oleh pusat pelayanan kesehatan dapat memberikan manfaat bagi pasien.
membuat orang lain puas, dan senang dan dapat bermanfaat sesuai dengan
memberikan yang terbaik kepada pelanggan yang pada akhirnya dapat dirasakan
kebutuhan pasien, baik saran maupun yang tersedia, tenaga dapat memberikan
Dalam hal ini rumah sakit harus melaksanakan hal sebagai berikut :
1. Kuratif (pengobatan)
jenis kelamin dan golongan umur, sejak pembuahan dalam kandungan sampai
Balai Pengobatan, Balai Kesejahteraan Ibu dan Anak, Usaha Hyigiene Sanitasi
tersebut masih bekerja sendiri-sendiri dan langsung melapor kepada Kepala Dinas
12
Kesehatan Dati II. Petugas Balai Pengobatan tidak tahu menahu apa yang terjadi
di BKIA, begitu juga petugas BKIA tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh
masalah dari suatu kasus atau masalah kesehatan masyarakat, baik secara
sebagai berikut:
b. Rujukan Kesehatan.
bersifat preventif dan promotif yang antara lain meliputi bantuan: Survey
teknologi untuk penyediaan air bersih atas masalah kekurangan air bersih
lainnya.
kesehatan
pelayanan kepada masyarakat dilakukan secara rawat jalan bagi masyarakat yang
mendapat gangguan kesehatan ringan dan pelayanan rawat inap baik secara
di rumah sakit biasanya dilihat dari berbagai segi yaitu tingkat pemanfaatan
15
sarana, mutu dan tingkat efisiensi pelayanan. Sebagaimana diketahui bahwa salah
kelas III di rumah sakit dan lain-lain. Berikut adalah uraian singkat tentang
internal dan rujukan eksternal. Rujukan Internal adalah rujukan horizontal yang
terjadi antar unit pelayanan di dalam institusi tersebut. Misalnya dari jejaring
rujukan yang terjadi antar unit-unit dalam jenjang pelayanan kesehatan, baik
horizontal (dari puskesmas rawat jalan ke puskesmas rawat inap) maupun vertikal
terpadu untuk masyarakat yang tinggal di suatu wilayah kerja tertentu (Dinkes
NAD, 2005).
puskesmas perlu ditunjang dengan unit pelayanan kesehatan yang lebih sederhana
terdapat beberapa syarat pelayanan kesehatan yang baik, antara lain yaitu :
kepercayaan masyarakat
c. Mudah dicapai
17
d. Mudah dijangkau
ekonomi masyarakat
e. Bermutu
diselenggarakan dan dapat memuaskan para pemakai jasa pelayanan serta tata
cara penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar yang telah
ditetapkan
Mutu pelayanan agak sulit diukur karena umumnya bersifat subyektif dan
menyangkut kepuasan seseorang, dimana hal ini tergantung pada persepsi, label,
merupakan nilai subyektif, namun tetap ada dasar obyektif yang dilandasi oleh
pengalaman masa lalu, pendidikan, situasi psikis waktu pelayanan dan pengaruh
kesehatan terdapat dua elemen yang perlu diperhatikan yaitu teknis medis dan
bagi seorang pasien tidak lepas dari rasa puas bagi seseorang terhadap pelayanan
yang diterima, dimana mutu yang baik dikaitkan dengan kesembuhan dari
memuaskan
yaitu :
1. Word of Mouth (rekomendasi / saran dari orang lain), yaitu pengaruh yang
timbul karena apa yang didengar oleh konsumen dari konsumen lain dan
oleh orang lain selain organisasi kepada pelanggan. Word of Mouth ini
dan publikasi media massa. Disamping itu word of mouth juga cepat
yang bekerja secara aktif di bidang kesehatan baik yang memiliki pendidikan
orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan
(Wikipedia, 2011).
suatu proses perencanaan yang terdiri atas tiga macam model, yakni:
1. Perencanaan dari atas kebawah, model ini adalah bahwa jumlah tenaga
2. Perencanaan dari ke bawah ke atas, model ini bermula dari kelompok kerja
Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan dapat diketahui setelah tenaga
3. Ramalan, cara yang jelas untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja
ada. Masalahnya sekarang adalah bahwa persediaan tenaga kerja itu tidak
pernah statis, tetap akan dipengaruhi oleh arus masuk seperti rekrutmen
dan transfer masuk dan arus keluar seperti penyusutan dan stranseper
keluar.
21
Nilai Daya guna staf per hari ( S ) sekurang-kurangnya harus = 5. Apabila S < 5
penduduk agak padat dan kunjungan cukup tinggi dengan output Puskesmas
2.4. Prosedur
sebagai orang bekerja secara aktif dan profesional dibidang kesehatan baik yang
memiliki pendidikan formal kesehatan maupun tidak yang untuk jenis tertentu
Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
1. Pengiriman pasien
pemeriksaan pertama.
ketrampilan bagi Dokter umum, Bidan atau Perawat dari Puskesmas atau
Rumah Sakit Umum Kabupaten / Kota dapat berupa magang atau pelatihan di
Informasi kegiatan rujukan pasien dibuat oleh petugas kesehatan pengirim dan
di catat dalam surat rujukan pasien yang dikirimkan ke dokter tujuan rujukan,
yang berisikan antara lain : nomor surat, tanggal dan jam pengiriman, status
pasien keluarga miskin (gakin) atau non gakin termasuk umum, ASKES atau
hasil anamnesa, pemeriksaan fisik, diagnosa, tindakan dan obat yang telah
Informasi balasan rujukan dibuat oleh dokter yang telah menerima pasien
rujukan dan setelah selesai merawat pasien tersebut mencatat informasi balasan
24
rujukan di surat balasan rujukan yang dikirimkan kepada pengirim pasien rujukan,
yang berisikan antara lain: nomor surat, tanggal, status pasien keluarga miskin
(gakin) atau non gakin termasuk umum, ASKES atau JAMSOSTEK, tujuan
rujukan penerima, nama dan identitas pasien, hasil diagnosa setelah dirawat,
kondisi pasien saat keluar dari perawatan dan follow up yang dianjurkan kepada
mengisi Surat Rujukan Spesimen, yang berisikan antara lain : nomor surat,
tanggal, status pasien keluarga miskin (gakin) atau non gakin termasuk umum,
ASKES atau JAMSOSTEK, tujuan rujukan penerima, jenis/ bahan spesimen dan
yang diminta, nama dan identitas pasien asal spesimen dan diagnos klinis. (Lihat
oleh pihak laboratorium penerima dan segera disampaikan pada pihak pengirim
Informasi permintaan tenaga ahli / dokter spesialis dapat dibuat oleh Kepala
Puskesmas atau Rumah Sakit Umum Kab/Kota yang ditujukan kepada Kepala
Dinas Kesehatan Kab/Kota atau oleh Dinas Kesehatan Kab/ Kota yang ditujukan
ke Dinas Kesehatan Provinsi dengan mengisi Surat Permintaan Tenaga Ahli, yang
berisikan antar lain : nomor surat, tanggal, perihal Permintaan Tenaga Ahli dan
yang diminta, maksud keperluan tenaga ahli diinginkan dan sumber biaya atau
25
besaran biaya yang disanggupi. Informasi petugas yang mengirim, merawat atau
meminta tenaga ahli selalu ditulis nama jelas, asal institusi dan nomor telepon atau
handphone yang bisa dihubungi pihak lain. Keterbukaan antara pihak pengirim
pasien, spesimen dan alih pengetahuan medis. Pencatatan dan Pelaporan sistem
informasi rujukan menggunakan format RL.1 yang baku untuk Rumah Sakit dan
format R.4 untuk laporan rujukan puskesmas (lihat lampiran). Adapun alur
Dalam prosedur merujuk dan menerima rujukan pasien ada dua pihak yang
terlibat yaitu pihak yang merujuk dan pihak yang menerima rujukan dengan
dikelompokkan menjadi dua, yaitu upaya kesehatan wajid dan upaya kesehatan
6) Upaya pengobatan
terjadi di wilayah kerjanya, dengan asas inilah puskesmas dituntut untuk lebih
Puskesmas dengan bgian-bagiannya yang terdiri dari Balai Kesejahteraan Ibu dan
Anak (BKIA), Balai Pengobatan serta Rumah Sakit yang berfungsi sebagai sistem
secara timbal balik akan memperparah keadaan. Efektifitas dan efisiensi perlu
berhubungan dengan jumlah penduduk yang besar dan yang masih harus dilayani.
Lembaga Spesialistik Swasta, Lab. Kes. Daerah, Lab. Klinik Swasta, dll
Agar sistem rujukan ini dapat dilaksanakan secara efektif dan efesien,
maka perlu diperhatikan organisasi dan pengelolanya, harus jelas mata rantai
daya tenaga dan dana kesehatan yang disediakan, maka perlu diupayakan
penggunaan fasilitas pelayanan medis yang tersedia secara efektif dan efisien.
28
kesehatan masyarakat. Dalam sistem rujukan ini setiap unit kesehatan mulai dari
tingkat kemampuan petugas atau sarana. Ketentuan ini dikecualikan bagi rujukan
pertimbangan.
Dinas Kesehatan. Karena wilayah sistem rujukan mencakup lebih dari satu
3. Alur Rujukan
kemampuan tiap sarana kesehatan yang ada perlu disusun alur rujukan pasien
secara umum, kecuali bagi rujukan kasus kegawatdaruratan atau rujukan khusus.
Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam alur rujukan yaitu:
spesialis dasar dapat menjadi tujuan rujukan dari Rumah Sakit Umum
wilayahnya.
terdekat.
30
Sakit Jiwa (RS Jiwa), Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM), Kantor
harapan konsumen.
dan komunikasi yang dimaksud bisa lewat iklan, selebaran, leaflet dan
sebagainya.
Harapan pelanggan adalah kunci pokok bagi setiap pelaku usaha yang
baik, sangatlah sulit bagi perusahaan untuk mampu memberikan kepuasan yang
optimal kepada para pelanggannya. Pelanggan dengan harapan yang tinggi akan
jauh lebih sulit dipuaskan begitu juga sebaliknya, pelanggan dengan harapan yang
Pada dasarnya ada dua tingkat harapan pelanggan, yang pertama adalah
perusahaan atau produk kepada pelanggannya. Ini merupakan kombinasi dari apa
31
yang lebih rendah dari desired expectation. Pada harapan yang kedua ini
waktu tunggu yang singkat, namun karena adanya keterbatasan tenaga dan alat
yang ada maka pelanggan mempunyai adequate expectation yaitu waktu tunggu
melalui media cetak / elektronik ataupun melalui informasi dari mulut ke mulut,
dan 3) adalah faktor personal needs. Faktor personal needs ini adalah harapan
yang terbentuk karena faktor internal pelanggan, dan dalam pemenuhannya sangat
pelanggan yang sifatnya mudah marah, tidak sabar, cepat emosi. Pada pelanggan
yang demikian apabila harus menunggu lama maka ia akan cepat marah dan
kinerja yang diterima konsumen setelah membeli. Jika harapan kinerja sebelum
membeli lebih besar dari kinerja yang diterima setelah membeli maka dikatakan
membeli lebih kecil dari persepsi kinerja yang diterima setelah membeli maka
adalah hal penting yang mempengaruhi kepuasan pasien. Pasien yang puas
merupakan aset yang sangat berharga karena apabila pasien puas maka mereka
akan terus melakukan pemakaian terhadap jasa sesuai pilihannya, tetapi bila tidak
puas mereka akan menceritakan dua kali lebih buruk tentang pengalaman yang
telah dialaminya.
dan pendapat mereka mengenai produk/jasa. Metode ini bersifat pasif sehingga
produk / penyedia jasa lain dan tidak akan membeli lagi produk / jasa
3. Ghost shopping
atau yang telah beralih pemasok. Yang diharapkan adalah akan diperoleh
pelanggan.
produk / jasa dalam memenuhi harapan pelanggan. Pelanggan akan merasa puas
apabila harapannya terpenuhi dan akan sangat puas jika harapan pelanggan
kepuasan pasien, oleh karena itu tingkat kepuasan pasien sangat tergantung pada
lalu dan pengalaman tersebut akan dijadikan sebagai dasar untuk pemanfaatan
berikutnya.
Keluaran. Sedangkan menurut Depkes RI, 2004 dapat dilihat dari sumber daya