Anda di halaman 1dari 3

A.

Azas Rujukan

Azas penyelenggaraan puskesmas yang keempat adalah rujukan. Sebagai sarana pelayanan
kesehatan tingkat pertama, kemampuan yang di miliki oleh puskesmas terbatas/ padahal puskesmas
berhadapan langsung dengan masyarakat degan berbagai permasalahan kesehatannya. Untuk
membantu puskesmas menyelesaikan berbagai masalah kesehatan tersebut dan juga untuk
meningkatkan efisiensi, maka penyelenggaraan setiap upaya puskesmas 9 wajib, pengembangan dan
inovasi) harus di topang oleh azas rujukan.

Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas kasus penyakit atau masalah
kesehatan yang di selengggrakan secara timbal balik, baik secara vertikal dalam arti dari satu strata
sarana pelayanan kesehatan ke strata sarana pelayanan kesehatan lainnya, maupun secara
horizontal dalam arti antar strata sarana pelayanan kesehatan yang sama.

Sesuai dengan jenis upaya kesehatan yang di selenggarakan oleh puskesmas ada dua macam rujukan
yang dikenal yakni :

a. Rujukan upaya kesehatan perorangan


Cakupan rujukan pelayanan kesehatan perorangan adalah kasus penyakit. Apabila suatu
puskesmas tidak mampu menganggulangi kasus penyakit tertentu, maka piskesmas tersebut
wajib merujuknya ke sarana pelayanan kesehatan yang lebih mampu ( baik horizontal
maupun vertikal). Sebaliknya pasien pasca rawat inap yang hanya memerlukan rawat jalan
sederhana, dirujuk ke puskesmas.
Rujukan upaya kesehatan perorangan dibedakan atas tiga macam :
1) Rujukan kasus untuk keperluan diagnostik, pengobatan, tindakan medik (misal operasi)
dan lain-lain.
2) Rujukan bahan permeriksaan (spesimen) untuk pemeriksaan laboratorium yang lebih
lengkap.
3) Rujukan ilmu pengetahuan antara lain mendatangkan tenaga yang lebih kompetenuntuk
melakukan bimbingan tenaga puskesmas dan atau pun menyelenggarakan pelayanan
medik di puskesmas.
b. Rujukan upaya masyarakat
Cakupan rujukan pelayanan kesehatan masayarakat adalah masalah kesehatan masyarakat,
miksalnya kejadian luar biasa, pencemaran lingkungan, dan bencana.
Rujukan pelayanan kesehatan masyakat juga dilakukan apabila satu puskesmas tidak mampu
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat wajib dan pengembangan, padahal upaya
kesehatan tersebut telah menjadi kebutuhan masyarakat. Apabila suatu puskesmas tidak
mampu menganggulangi masalah kesehatan masyarakat dan atau tidak mampu
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat, maka puskesmas wajib merujuknya ke
dinas kesehatan kabupaten/kota.
Rujukan upaya kesehatan masyarakat dibedakan atas tiga macam :
1) Rujukan sarana dan logistik, anatara lain peminjaman peralatan fogging, peminjaman
alat laboratorium kesehatan, pemimjaman alat audio visual, bantuan obat, vaksin,
bahan-bahan habis pakai dan bahan makanan.
2) Rujuakn tenaga, antara lain dukungan tenaga ahli untuk penydikan kejadian luar biasa,
bantuan penyelesaian masalah hukum kesehatab, penanggulangan ganguan kesehatan
karena bencana alam/
3) Rujukan operasional, yakni menyerahkan sepenuhnya kewenangan dan tanggungjawab
penyelesaian masalah kesehatan masyarakat ( antara lain usaha kesehatan sekolah,
usha kesehatan kerja, usha kesehatan jiwa, pemeriksaan contoh air bersih) kepada dinas
kesehatan kabupaten/kota. Rujukan operasional di selenggarakan apabila puskesmas
tidak mampu.

Secara skematis pelaksanaan azas rujukan dapat di gambarkan sebagai berikut :

B. Alur rujukan di puskesmas Cipinang Besar

Rujukan berjenjang puskesmas hanya bisa merujuk ke rumah sakit tipe C, D, dan rumah sakit
yang tertera di aplikasi pcare sesuai poli tujuan. Berikut ini adalah daftar rumah sakit tipe C
dan D :

1. RSUK Kecamatan Matraman


2. Yadika Pondok Bambu
3. RS Harum
4. RS Agung

Rujukan di atas tidak berjenjang untuk pasien pada kondisi khusus seperti poli hemiodalisa
dan jiwa.

Anda mungkin juga menyukai