1. Sebelum dilakukan pengujian agregat maka dipilihlah agregat dengan
memperhatikan spesifikasi untuk agregat ringan. Standar acuan SNI 03-2461- 2002 2. Analisis gradasi butiran untuk mengetahui termasuk dalam gradasi apa dan MHB nya. Benda uji pasir lolos saringan 3/16 1000 gr. Standar acuan SNI 03-1968-1990, SNI No: 1737-1989-f, ASTM C 136:2012, SK SNI T-15 1990-03, ASTM C.33-86, ASTM C-33-95. 3. Pemeriksaan berat jenis dan penyerapan air agregat halus (pasir) untuk mengetahui berat jenis pasir. Benda uji pasir lolos saringan 4,8 mm, 500 gr Standar acuan SK SNI 03-1970-1990. 4. Pemeriksaan berat jenis dan penyerapan air agregat kasar (kerikil) untuk mengetahui berat jenis kerikil. Benda uji kerikil lolos saringan 4,8mm 5000 gr. Standar acuan SNI 1969:2008
PENGUJIAN BENDA UJI BETON
1. Sebelum membuat benda uji beton langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat mix desain sesuai dengan yang telah direncanakan. Standar Acuan Beton normal SNI 03-2847-2002, Beton Mutu Tinggi SNI, beton porous 2. Pembuatan benda uji beton bentuk kubus. Standar acuan SNI 2493:2011 3. Pemeriksaan slump beton untuk mengetahui tingkat kekentalan adonan beton. Standar acuan SNI 1972:2008. 4. Pemeriksaan bleeding beton segar untuk mengetahui total air yang kluar. Standar acuan SNI 4158:2008 5. Pengujian kuat tekan beton untuk mengetahui kuat tekan beton dan modulus elastisitasnya. Standar acuan SNI 1974:2011. 6. Pengujian Permeabilitas untuk mengetahui kecepatan daya resap air PILIHAN FLY ASH YANG DIPAKAI Source : SNI 03-6414-2002 1. Abu terbang slag dari besi, sisa lelehan besi 2. Abu sekam padi, abu sekam klapa sawit termasuk jenis yg N 3. Abu sekam sisa batu bara (ada banyak) termasuk jenis yg F dan C 4. Polistrene
PILIHAN BAHAN IKAT YANG DIPAKAI
1. Semen yang mengandung PPC, menurut yang saya baca merk holcim mempunyai kekuatan serta waktu kering yang pas dibanding merk lain.
PILIHAN AGREGAT HALUS
1. Pasir merapi karena agregat ynag mempunyai berat ringan salah satunya dari lahar atau batuan dari gunung.