Anda di halaman 1dari 28

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA - PERTAMA

KONSEP KESESUAIAN &


DAYA DUKUNG RUANG

PUSBINDIKLATREN BAPPENAS RI
dengan
PSKMP UNHAS
makassar, 2006
DESKRIPSI
Menjelaskan konsep tentang ruang dan dukung
serta kaitannya dalam formulasi dan
pengelolaan perencanaan pembangunan di
daerah.
Tujuan Belajar: Peserta diklat memiliki
wawasan tentang ruang dan daya dukung serta
kaitannya dalam penegmbangan kawasan
memiliki pemahaman baru tentang konsep dan
dan daya dukung ruang dalam pengembangan
kawasan.
Kebutuhan Kebutuhan
Kebutuhan
Formal Fungsional
Simbolis

KEBUTUHAN RUANG
Ruang yg
dibutuhkan

Ruang
tersedia

Kesesuaian Kemampuan
ruang Ruang

Prasyarat teknis Analisis Keruangan


kegiatan
ANALISIS ALOKASI
AZAS
PEMANFAATAN RUANG
KELESTARIAN

M
E
INPUT INFORMASI
T
O
D
E
AZAS
KESESUAIAN
OPTIMALISASI
PEMANFAATAN RUANG
AZAS AZAS
KESESUAIAN KELESTARIAN

ANALISIS ALOKASI
PEMANFAATAN RUANG
KAWASAN LINDUNG KAWASAN BUDIDAYA

ASPEK ASPEK ASPEK


EKOLOGIS EKONOMI SOSIAL

Manfaat Mencegah
Mengoptimalkan kajian
Ekonomi >>> pemanfaatan ruang
kesesuaian aspek
Input <<< yg tdk sesuai dgn
ekologis (fisik)
Degradasi <<< kondisi lokalitas
ASPEK ASPEK ASPEK
EKOLOGIS EKONOMI SOSIAL

MENINGKATKAN:
PRODUKTIVITAS RUANG
DAYA SAING RUANG

METODE & ANALISIS

Bagaimana menetapkan suatu lokasi sbg Prosedur alokasi


kawasan lindung atau kawasan budidaya pemanfaatan ruang

Kelompok kegiatan apa saja yg Analisis


mampu didukung oleh suatu lahan kemampuan lahan

Komoditas apa saja yg sesuai Analisis


dikembangkan pada lokasi Kesesuaian lahan
Kemiringan lereng
PROSES ALOKASI
PEMANFAATAN RUANG
Kepekaan tanah thp erosi

Intensitas curah hujan


Karakteristik
Kriteria Lokasi
Fisik Lahan Ketinggian

Sumberdaya air

Jika: dll.
Skor lokasi > 175 Kawasan Lindung
Skor lokasi < 175 Kawasan budidaya
(Kepmen Pertanian No.837/kps/um/1980)
Nilai
Pembobotan
Salah satu parameter utama dlm
penentuan jenis kawasan
Hasil overlay & pembobotan dari Skor Lokasi
setiap karakteristik lahan terpilih
PROSEDUR ALOKASI
PEMANFAATAN RUANG

Kumpulkan informasi berupa data base ttg karakteristik


lahan yg berpengaruh thp peruntukkan lahan,
mis: peta kemiringan, intensitas curah hujan, peta tanah.

Overlay dari setiap variabel fisik lahan untuk


mendapatkan unit medan yaitu satuan lokasi
yg memiliki nilai tertentu.

Hitung nilai dari setiap variabel berdasarkan


standar klasifikasi penilaian

Hitung skor lokasi setiap unit medan dgn


menjumlahkan hasil perkalian variabel.
Nilai kelas Kemiringan Lereng (%) Kategori

1 0-8 Datar
klasifikasi Nilai, Variabel, & Kategori

2 8-15 Landai
3 15-25 Agak curam
4 25-40 Curam
5 40 Sangat Curam
Nilai kelas Jenis Tanah Kategori
1 Aluvial, Glei, Hidromorf kelabu, Tidak peka
Laterite air tanah, Planosol
2 Latosol Agak peka
3 Brown forest soil,Non calcic brown,mediteran Kurang peka
4 Andosol,Laterite,grumusol,podsol,podsolik Peka
5 Pegosol, litosol, organosol, renzina Sangat Peka

Nilai kelas Intensitas Hujan (mm/hr hujan) Kategori


1 13.5 Sangat rendah
2 13.6 20.7 Rendah
3 20.7 27.7 Sedang
4 27.7 34.8 Tinggi
5 > 34.8 Sangat tinggi
Contoh perhitungan skor lokasi:

VARIABEL NILAI BOBOT SKOR


LERENG 30% 4 4 x 20 80
JENIS TANAH Andosol 4 4 x 15 60
INTENSITAS HUJAN 30 mm/hr hujan 4 4 x 10 40
Skor lokasi 180

Hasil penilaian & pembobotan pada lokasi yg dianalisis


diperoleh skor lokasi = 180, dgn membandingkan hasil
tersebut dengan standar kriteria lokasi (> 175) maka lokasi
kajian diperuntukkan sebagai kawasan hutan lindung.
Analisis kemampuan lahan

Untuk mengetahui potensi lahan bagi penggunaan


berbagai bentuk pemanfaatan (mis: pertanian scr luas
& kelestarian) berdasarkan cara penggunaan yg paling
sesuai memungkinkan.

Sistem klasifikasi kriteria/prasyarat


kemampuan lahan pemanfaatan

Metode Klasifikasi
Bersifat interpretasi
(sejumlah asumsi)

sifat-sifat lahan Karakteristik


yg permanen Fisik Lahan
1. Pembuatan peta
unit medan

2. Pengumpulan data &


pengelompokannya

Prosedur analisis
kemampuan lahan

3. Penentuan kelas
kemampuan lahan

4.Rekomendasi
penggunaan lahan
Bentuk lahan asal kapur

Bentuk lahan asal marine

Asal Lahan Bentuk lahan asal fluvial

Bentuk lahan asal denudasi

1. Pembuatan peta
unit medan

Relief (lereng & beda tinggi relatif)

Bentuk Lahan Litologi (jenis & umur batuan relatif)


Aspek Fisik
Proses Geomorfologi

Kedalaman tanah relatif

OVERLAY
Berat sampai
Erosi tidak terjadi Erosi
2. Pengumpulan data &
Pengelompokan u/
Kelas kemampuan lahan
Kemiringan
Topografi lereng rata-rata

% penutupan:
Keadaan Batuan Permukaan
batuan lepas a/ cadas

Tekstur lapisan tanah


Peta Tanah
Kedalaman efektif perakaran (cm)

Kecepatan & hambatan


Drainase
Banjir/genangan
1. Klasifikasi Kemiringan Lereng

Kelas Kemiringan (%) Deskripsi


0 0-3 Datar
1 38 Landai sampai berombak
2 8 15 Agak miring atau bergelombang
3 15 30 Miring atau berbukit
4 30 45 Agak curam
5 45 65 Curam
6 > 65 Sangat curam
Kelas Deskripsi 2. Klasifikasi Tekstur Tanah
1 Halus : liat dan liat berdebu
Agak halus: liat berpasir, lempung, liat
2
berdebu, lemung berliat, lempung liat berpasir
3 Sedang: debu, lempung berdebu, & lempung
4 Agak kasar: lempung berpasir
5 Kasar: pasir berlempung & pasir

3. Klasifikasi Kedalam Tanah Efektif


Kelas Kedalaman (cm) Deskripsi
0 > 90 Dalam
1 50 90 Sedang
2 25 50 Dangkal
3 < 25 Sangat dangkal
4. Klasifikasi Erosi Tanah

Kelas Deskripsi

0 Tidak ada erosi

1 Ringan, jika < 25% lapisan tanah atas hilang

2 Sedang jika 25 75 dari lapisan atas hilang


Berat jika > 75% lapisan tanah atas hilang dan
3
< 25% lapisan tanah bawah juga hilang
4 Sangat berat jika > 25% lapisan tanah bawah hilang
5. Klasifikasi Drainase Tanah
Kelas Deskripsi
Baik, Peredaran udara baik, lapisan tanah berwarna
0
terang seragam tidak tdp bercak-bercak
Agak baik, Peredaran udara baik, tdk tdp bercak
1
kuning,coklat atau kelabu pd lapisan tanah
Agak buruk, pada lapisan atas tanah: peredaran udara
2
baik dan tdk tdp bercak kuning,coklat atau kelabu.
Buruk, Lapisan tanah atas bagian bawah dan seluruh
3 tanah lapisan bawah tdp bercak kuning, kelabu &
coklat.
Sangat buruk, seluruh lapisan permukaan tanah
4 berwarna kelabu dan tdp bercak kuning, kelabu &
coklat.
6. Klasifikasi Ancaman Banjir

Kelas Deskripsi
Dalam periode satu tahun tdk pernah tertutup
0
banjir u/ waktu lebih dari 24 jam
Banjir yg menutupi tanah lebih dari 24 jam terjadi
1
tidak teratur
Selama satu bulan a/ lebih, tanah selalu tertutupi
2
banjir u/ jangka waktu lebih dari 24 jam
Selama 2-5 bulan dalam setahun, tanah secara
3 teratur selalu tertutup banjir u/ jangka waktu lebih
dari 24 jam
Selama 6 bulan a/ lebih, tanah selalu tertutup
4
banjir untuk jangka waktu lebih dari 24 jam
7.a. Klasifikasi Kerikil & Batuan Kecil

Kelas Deskripsi

0 Tdk ada a/ sedikit (0 15% dari volume tanah)

Sedang (15 50% dari volume tanah) pengolahan tanah mulai


1 sulit dan pertumbuhan tanaman agak terganggu
Banyak (50 90% dari volume tanah) pengolahan tanah sulit &
2 pertumbuhan tanaman terganggu

Sangat banyak (lebih dari 90% volume tanah) pengolahan tanah


3 tidak mungkin lagi dilakukan
7.b. Klasifikasi Batuan lepas

Kelas Deskripsi

0 Tidak ada (<0,01% dari luas lahan)


Sedang (0-3% luas lahan) pengolahan tanah
1 mulai agak sulit dan pertumbuhan tanaman mulai
terganggu
Sedang (3-15% luas lahan) pengolahan tanah
2 dengan mesin sudah mulai agak sulit dan luas
areal produktif berkurang
Banyak (15-90% luas lahan) pengolahan tanah
3
dan penanaman sudah sangat sulit.
Sangat banyak (> 90% luas areal) pengolahan
4 sudah tidak dapat dilakukan dan lahan sudah tdk
pula digunakan u/ kegiatan pertanian
7.c. Klasifikasi Batuan Singkapan (cadas)

Kelas Deskripsi

0 Tidak ada (<2% dari luas areal)


Sedikit (2-10% dari luas areal), pengolahan tanah
1
& penanaman sudah agak terganggu
Sedang (10-50% dari luas areal), pengolahan
2
tanah & penanaman sudah terganggu
Banyak (50-90% dari luas areal) pengolahan
3
tanah & penanaman sangat terganggu
Sangat banyak (> 90% dari luas areal) lahan
4
sama sekali sudah tidak dapat lagi digarap.
3. Penentuan kelas kemampuan lahan

Kelas Kemampuan Lahan


Faktor Pembatas
I II III IV V VI VII VIII
1. Tekstus tanah
a. Lapisan atas 2,3 1-4 1-4 * * * * 5
b. Lapisan Bawah 2,3 1-4 1-4 * * * * 5
2. Kelerengan (%) 0 1 2 3 * 4 5 6
3. Drainase 0,1 2 3 4 ** * * *
4. Kedalaman efektif 0 0 1 2 * 3 * *
5. Erosi 0 1 1 2 * 3 4 *
6. Keadaan Batuan 0 0 0 1 2 * * 3
7. Ancaman Banjir 0 1 2 3 * * * *

Catatan:
* = Dapat mempunyai sebaran sifat faktor
pembatas darikelas yg lebih rendah
** = Permukaan tanah selalu tergenang air
Rekomendasi penggunaan lahan berdasarkan kelas kemampuan

Kelas Kelas Kemampuan Lahan


Kemampuan Pengembalaam Pertanaman
A B
lahan C1 C2 C3 C4 C5 C3 C4
I
II
III
IV
V
VI
Bagian yg diarsir:
Y VII Penggunaan yg sesuai
VIII dari kelas yg bersangkutan

Catatan:
Y=Hambatan meningkat, 4. Rekomendasi
kesesuaian lahan berkurang
A= Cagar Alam, B= Hutan penggunaan lahan
C= Cara pemanfaatan (C1:terbatas; C2: Sedang;
C3: Intensif; C4: Sangat Intensif)
Analisis Kesesuaian lahan

Penilaian lahan yg dilakukan secara sistematis dgn jalan


Mengelompokkan lahan ke dalam beberapa kategori/klasifikasi
berdasarkan kemampuan dan faktor yang menghambat
Penggunaannya untuk tujuan tertentu

Klasifikasi Kemampuan lahan


kesesuaian lahan (carrying capacity)
Perlakuan/
Program/
Kegiatan
1. Penyusunan Unit Lahan

2. Pengumpulan &
Tabulasi data

Tahapan Analisis
Kesesuaian Lahan

3. Analisis Kesesuaian Lahan

4. Rekomendasi
penggunaan lahan
Parameter pengukuran tingkat kesesuaian lahan:

Kode Kualitas Lahan Karakteristik lahan

t Temperatur (C) Temparatur tahunan rata-rata


- Jumlah bulan kering (< 75 mm)
w Ketersediaan air
- Curah hujan tahunan rata-rata (mm)
Kelas drainase, Kedalam tanah (cm), tekstur
r Kondisi perakaran
tanah (permukaan)
- Kapasitas tukar kation (me/100 gr)
f Penyerapan hara
- pH (permukaan)

- Jumlah N-total, Ketersediaan P2O5,


n Ketersediaan hara
Ketersediaan K2O.
X Toksisitas Salinitas (mmhos/cm)
Kemiringan lereng (%), batuan permukaan,
t Kondisi permukaan
Batuan singkapan (cadas)
Apa yg anda bangun selama bertahun-tahun,
bisa dihancurkan dalam semalam,
sekalipun demikian tetaplah membangun

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai