Anda di halaman 1dari 13

Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa

(Studi kasus di STIKOM Surabaya)

Siswo Martono, Sulistiowati


Program Studi Sistem Informasi STIKOM Surabaya, Jl. Kedung Baruk 98 Surabaya 60298
siswo@stikom.edu, sulist@stikom.edu

A
Abstraksi
Penyebab rendahnya motivasi belajar mahasiswa seringkali diperkirakan dari faktor

AY
rendahnya kualitas lulusan sebuah perguruan tinggi. Motivasi belajar mahasiswa dipengaruhi oleh
faktor instrinsik dan ektsrinsik. Koleksi perpustakaan yang up to date, laboratorium penunjang
yang di lengkapi dengan sarana praktikum yang mampu mengakomodasi kebutuhan praktikan
memberikan kontribusi dalam memotivasi belajar mahasiswa. Dosen pengampu mata kuliah di
tuntut memiliki kompetensi yang handal dengan harapan output yang di hasilkan oleh perguruan

AB
tinggi siap pakai.
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh faktor instrinsik dan ekstrinsik
terhadap motivasi belajar mahasiswa di STIKOM Surabaya.
Dengan penyebaran kuesioner pada sampel mahasiswa angkatan 2009 sebanyak 164
responden dan penggunaan metode analisis Structure Equal Modeling (SEM), diperoleh hasil
R
bahwa faktor intrinsik dan ektrinsik (perpustakaan, laboratorium, kualitas dosen, materi kuliah,
metode perkuliahan dan ruang perkuliahan) memberikan kontribusi yang positif untuk
SU
meningkatkan motivasi belajar mahasiswa STIKOM Surabaya.

Kata Kunci : Motivasi belajar, Intrinsik, Ekterinsik

PENDAHULUAN merumuskan kebijakan yang tepat dalam


Dalam kegiatan belajar mengajar memperbaiki sistem pembelajaran di
peranan motivasi sangat diperlukan.
M

STIKOM Surabaya.
Rendahnya motivasi belajar mahasiswa Tabel 1 : Persentase kehadiran Mahasiswa
seringkali diduga menjadi penyebab
rendahnya kualitas lulusan sebuah perguruan % Mhs Presensi
O

tinggi. Hal ini menyebabkan di beberapa Prodi


Smt 081 Smt 082 Smt 091
perguruan tinggi swasta, faktor motivasi
D3 KA 16,15% 12,70% 15,00%
belajar mendapatkan perhatian secara
D3 KGC 15,25% 12,44% 16,00%
IK

khusus, demikian juga di STIKOM


Surabaya. D3 KPK 9,98% 12,69% 11,00%
Berdasarkan data pada tabel 1 tentang D3 MI 13,59% 17,35% 19,00%
persentase mahasiswa yang kehadirannya D3 MM 0% 55,80% 65,67%
ST

kurang (kena presensi) di STIKOM D4 MM 15,54% 23,08% 12,00%


Surabaya masih tergolong tinggi, dan S1 DKV 8% 13,25% 15,44%
produktivitas kelulusan (tabel 2) masih S1 SI 13,54% 14,81% 14,69%
rendah. Faktor motivasi diduga menjadi S1 SK 11,73% 14,95% 15,00%
penyebabnya. Oleh sebab itu pada S1 KA - - 10,00%
penelitian ini bermaksud mencari faktor- Sumber : Data Center STIKOM
faktor yang mempengaruhi motivasi Surabaya
belajar mahasiswa, sehingga yang dapat
digunakan sebagai dasar untuk

1
Tabel 2 : Rata-rata Produktivitas Kelulusan Gambar 1.1. Rantai motivasi

Persentase Kelulusan Teori hirarki kebutuhan (hierarchy


Prodi Smt Smt Smt Smt of needs) yang dikembangkan Maslow
081 082 091 092
(1954) memandang kebutuhan manusia
S1 SI 72% 73% 75% 80%
berjenjang dari yang paling rendah hingga
S1 SK 69% 76% 83% 81%
paling tinggi, dimana jika suatu tingkat
S1 DKV 89% 88% 85% 87%

A
S1 KA 88% 83% kebutuhan telah terpenuhi, maka kebutuhan
DIV MM 76% 74% 86% 81% tersebut tidak lagi berfungsi sebagai

AY
DIII MI 68% 72% 69% 75% motivator. Hirarki kebutuhan Maslow adalah
DIII MM 62% 38% 50% 15% sebagai berikut:
DIII KA 77% 80% 79% 80% 1.Kebutuhan fisik dan biologis
DIII KGC 82% 83% 83% 95% (physiological needs), yaitu kebutuhan
DIII KPK 88% 87% 90% 91% untuk menunjang kehidupan manusia

AB
Rata-rata 76% 75% 79% 77%
seperti makanan, air, pakaian, dan tempat
Sumber : Data Center STIKOM
tinggal. Menurut Maslow, jika kebutuhan
Surabaya
fisiologis belum terpenuhi, maka
kebutuhan lain tidak akan memotivasi
TEORI MOTIVASI
manusia.
Pemuasan kebutuhan merupakan
tujuan dari motif yang menggerakkan
perilaku seseorang. Pada Gambar 1,
R 2.Kebutuhan akan keselamatan
keamanan (safety and security needs),
dan
SU
motivasi dapat dipandang sebagai suatu yaitu kebutuhan untuk
rantai reaksi yang dimulai dari adanya terbebas dari bahaya fisik dan rasa takut
kebutuhan, kemudian timbul keinginan kehilangan.
untuk memuaskannya (mencapai tujuan), 3.Kebutuhan sosial (affiliation or
sehingga menimbulkan ketegangan acceptance needs), yaitu kebutuhan
psikologis yang akan mengarahkan untuk bergaul dengan orang lain dan
M

perilaku kepada tujuan (kepuasan). untuk diterima sebagai bagian dari yang
Barelson dan Steiner dalam Koontz lain.
(2001: 115) misalnya, mendefinisikan 4. Kebutuhan akan penghargaan (esteem or
O

motivasi sebagai suatu keadaan dalam status needs), yaitu kebutuhan untuk
diri seseorang (innerstate) yang dihargai oleh orang lain. Kebutuhan ini
mendorong, mengaktifkan atau akan menghasilkan kepuasan seperti
IK

meggerakkan, dan yang mengarahkan kuasa, prestis, status dan kebanggaan


atau menyalurkan perilaku ke arah
akan diri sendiri.
tujuan. Sementara menurut Luthans
(2002:161), motivation is a process that 5.Kebutuhan akan aktualisasi diri (self
ST

starts with a pshycological deficiency or actualization needs), yaitu kebutuhan


need a drive that is aimed at a goal or untuk mengaktualisasikan semua
incentive. kemampuan dan potensi yang dimiliki
hingga menjadi orang seperti yang
dicita-citakan. Menurut Maslow,
kebutuhan akan aktualisasi diri
Sumber: Barelson dan Steiner dalam Koontz merupakan kebutuhan paling tinggi
(2001: 115) dalam hirarki kebutuhan.

2
MOTIVASI BELAJAR maka gelar kesarjanaanlah dan bukan
Dengan meminjam berbagai definisi penguasaan ilmu yang akan menjadi
tentang motivasi, maka motivasi belajar tujuan utama mahasiswa dalam
mahasiswa dapat didefinisikan sebagai suatu mengikuti pendidikan tinggi. Sehingga
keadaan dalam diri mahasiswa yang ketika dalam kenyataannya, tujuan itu
mendorong dan mengarahkan perilakunya bisa dicapai tanpa harus susah payah
kepada tujuan yang ingin dicapainyadalam belajar, buat apa pula belajar. Kelak di

A
mengikuti pendidikan tinggi. Idealnya, akhir proses pendidikannya, mahasiswa
tujuan mahasiswa dalam mengikuti sudah merasa puas bisa menyandang
gelar kesarjanaan di belakang namanya

AY
pendidikan tinggi adalah untuk menguasai
dan dengan demikian membuatnya
bidang ilmu yang dipelajarinya.
bangga. Sebaliknya, jika pendidikan
Sehinggadalam mempelajari setiap bahan
tinggi dianggap sebagai kebutuhan akan
pembelajaran, mahasiswa terdorong untuk
aktualisasi diri, maka mahasiswa akan
menguasai bahan pembelajaran tersebut mengeluarkan semua kemampuan dan

AB
dengan baik, dan bukan hanya untuk potensi yang dimilikinya untuk
sekedar lulus meski dengan nilai sangat memahami setiap bahan pembelajaran
baik sekalipun. Meski secara konseptual dengan baik.Pada tahap ini, belajar akan
tidak ada perbedaan antara meguasai menjadi kegemaran yang mengasyikan
bahan pembelajaran dengan baik dengan karena adanya keiinginan atau semangat
mendapat nilai baik untuk bahan
pembelajaran tersebut, namun dalam
dunia pendidikan tinggi swasta di
R yang kuat untuk memahami bahan
pembelajaran. Kelak di akhir proses
SU
pendidikan, ia akan puas dan merasa
Indonesia dewasa ini, seorang pantas menyadang gelar kesarjanaan
mahasiswa yang lulus dalam suatu bahan karena merasa sudah memahami atau
pembelajaran dengan nilai baik, belum menguasai ilmunya. Seperti dikatakan
tentu menguasai bahan pembelajaran Herzberg, kedua tingkat kebutuhan
tersebut dengan baik. Sebaliknya, jika tersebut, yaitu kebutuhan akan
seorang mahasiswa mampu menguasai penghargaan dan aktualisasi diri,
M

suatu bahan pembelajaran dengan baik, merupakan faktor motivasi yang


maka hampir dapat dipastikan bahwa ia bersumber dari dalam diri seseorang
akan lulus dalam bahan pembelajaran (intrinsik). Dengan demikian upaya
O

tersebut dengan nilai baik pula. untuk mengangkat kebutuhan pendidikan


Semuanya ini dapat terjadi, karena tinggi dari hanya sebagai kebutuhan
metode evaluasi yang ada tampaknya
IK

akan penghargaan menjadi kebutuhan


belum bisa menghasilkan ukuran yang akan aktualisasi diri, harus dilakukan
objektif terhadap penguasaan seorang dari dalam diri mahasiswa. Instrumen
mahasiswa dalam suatu bahan dalam perguruan tinggi yang tepat untuk
ST

pembelajaran. Untuk mencapai tujuan menjalankan tugas


ideal tersebut, kebutuhan mahasiswa ini adalah penasehat akademik yang
dalam konteks pendidikannya perlu biasanya dijabat oleh seorang dosen.
ditingkatkan dari hanya sebagai Penasehat akademik perlu memberi
kebutuhan akan penghargaan pemahaman kepada mahasiswa bahwa
meminjam hirarki kebutuhan Maslow, pendidikan tinggi merupakan
menjadi kebutuhan akan aktualisasi diri. kesempatan yang baik bagi mahasiswa
Jika pendidikan tinggi dianggap hanya untuk menampilkan semua kemampuan
sebagai kebutuhan akan penghargaan,

3
dan potensi yang dimilikinya.
Keberadaan penasehat akademik sangat
penting karena ia satu-satunya instrumen
dalam perguruan tinggi yang bekerja dari
dalam untuk memompa motivasi belajar
mahasiswa, sementara instrumen lainnya
bekerja dari luar (ekstrinsik).

A
Selanjutnya, dengan mengadopsi
pendekatan sistem Lewin, motivasi
belajar mahasiswa dapat dikatakan

AY
sebagai fungsi dari faktor yang ada
Gambar 1 Model konseptual penelitian
dalam dirinya sendiri (intrinsik) dan
Berdasarkan model konseptual penelitian
faktor-faktor yang ada di dalam
lingkungan belajarnya atau di luar tersebut, hipotesis penelitian yang
dirinya (ekstrinsik). Faktor yang ada dikembangkan sebagai berikut:

AB
dalam diri mahasiswa adalah minatnya H1 : Diduga faktor intrinsik mempunyai
terhadap bidang ilmu yang dipelajari pengaruh positif terhadap motivasi
serta orientasinya dalam mengikuti belajar mahasiswa di STIKOM
pendidikan tinggi. Sedangkan faktor- Surabaya.
faktor yang ada di dalam lingkungan H2 : Diduga faktor ektrinsik
belajarnya adalah kualitas
dosen, bobot materi kuliah, metode
R (perpustakaan, laboratorium, ruang
kuliah, kualitas dosen dan metode
SU
perkuliahan, kondisi dan suasana ruang pengajaran) mempunyai pengaruh
kuliah, serta fasilitas perpustakaan. positif terhadap motivasi belajar
Dengan demikian, fungsi motivasi mahasiswa di STIKOM Surabaya.
belajar mahasiswa dapat ditulis sebagai
berikut: Definisi Operasional Variabel
y = f (x1, x2, x3, x4, x5, x6) Model analisis yang digunakan dalam
dimana:
M

penelitian ini, yaitu Structural Equation


y = motivasi belajar mahasiswa
Model (SEM), maka variabel yang
x1 = faktor dalam diri mahasiswa
digunakan meliputi variable eksogen,
(intrinsik)
O

indikator (variabel terukur/measured


x2 = kualitas dosen
x3 = bobot materi kuliah variable/observed variable), dan endogen
(Ferdinand, 2000:7). Menurut Ferdinand
IK

x4 = metode perkuliahan
x5 = kondisi dan suasana ruang (2000:38) bahwa:
kuliah 1. Variabel eksogen merupakan source
x6 = fasilitas perpustakaan variable atau independent variable yang
ST

tidak diprediksi oleh variabel yang lain


dalam model.
Metode Penelitian
2. Variabel endogen merupakan outcome
variable atau dependent variable dari
Model Konseptual Penelitian dan Hipotesis
paling sedikit satu hubungan kausalitas
Model konseptual penelitian ini
dalam model.
diperlihatkan pada gambar 1.
Indikator merupakan variabel terukur yang
digunakan untuk mengukur konsep (variabel

4
eksogen dan endogen) yang tidak dapat 1. Suasana kelas nyaman membuat
diukur secara langsung. konsentrasi belajar lebih fokus (X2b1)
2. Desain ruang kelas yang fokus ke dosen
Faktor Intrinsik dan white board memudahkan mengikuti
Dalam penelitian ini, Indikator dari proses perkuliahan (X2b2)
faktor intrinsik adalah: 3. Suhu ruang yang nyaman mendukung
1. Bidang studi yang dipelajari sesuai proses perkuliahan (X2b3)

A
dengan minat dan bakat (X11) 4. Dukungan fasilitas LCD proyektor
2. Keinginan untuk selalu hadir dalam memudahkan memahami proses
perkuliahan (X12)

AY
perkuliahan (X2b4)
3. Selalu tertarik dengan materi yang 5. Dukungan LAN dan Wifi memudahkan
disampaikan dosen dalam perkuliahan untuk mencari sumber-sumber
(X13) pembelajaran melalui Internet. (X2b5)
4. Mempunyai keinginan untuk selalu hadir 6. Pelaksanaan proses belajar mengajar

AB
dalam praktikum (X14) sudah didukung dengan fasilitas yang
5. Selalu tertarik dengan materi yang memadai (X2b6)
disampaikan asisten/coass. dalam
praktikum (X15) c. Laboratorium
Merupakan fasilitas yang mendukung
Faktor Ektrinsik
a. Perpustakaan
R kegiatan belajar mengajar keberadaanya di
laboratorium.
SU
Merupakan fasilitas pendukung Indikator dari Laboratorium (Conttia,2007)
proses belajar mengajar yang ada di adalah :
perpustakaan. Indikator dari perpustakaan 1. Suasana ruang laboratorium
adalah : nyaman/tenang membuat kegiatan
1. Perpustakaan menyediakan ruang baca praktikum lebih terkonsentrasi (X2c1)
yang nyaman. (X2a1) 2. Setiap Laboratorium dilengkapi dengan
M

2. Koleksi (buku, majalah, jurnal, CD LCD proyektor, memudahkan mahasiswa


pembelajaran, dll) yang disediakan untuk mengikuti kegiatan pratikum
perpustakaan lengkap (X2a2) (X2c2)
O

3. Koleksi (buku, majalah, jurnal, CD 3. Laboratorium dilengkapi dengan


pembelajaran, dll) yang tersedia up to komputer berbasis core 2 duo (X2c3)
date (X2a3) 4. Laboratorium dilengkapi dengan
IK

4. Tersedianya akses jurnal-jurnal ilmiah penyejuk ruangan, membuat kegiatan


bagi mahasiswa (X2a4) praktikum lebih terkonsentrasi (X2c4)
5. Pelayanan petugas perpustakaan 5. Laboratorium diintegrasikan dengan
ST

memotivasi Anda untuk memanfaatkan jaringan internet, memudahkan


koleksi dan fasilitas perpustakaan (X2a5) mahasiswa mencari bahan/materi
pendukung kegiatan pratikum (X2c5).
b. Ruang kuliah
Merupakan fasilitas pendukung
proses belajar mengajar dalam bentuk ruang d. Metode Perkuliahan
kuliah.
Indikator dari ruang kuliah adalah :

5
Model proses belajar mengajar yang 3. Materi yang disampaikan dosen/aisten
dilakukan di kelas. Indikator dari Metode lab. sesuai dengan perkembangan
Perkuliahan (Conttia,2007) adalah : IPTEKS (X2f3)
1. Dosen menyampaikan materi perkuliahan 4. Dosen/asisten lab. memberikan contoh
dengan jelas dan terstruktur (X2d1) permasalahan dengan studi kasus (X2f4).
2. Selama ini anda memahami dan mengerti
tentang materi yang sudah disampaikan Motivasi Belajar

A
dosen (X2d2) Berkaitan dengan aktifitas mahasiswa
3. Anda selalu diberi kesempatan untuk dalam perkuliahan. Indikator dari Motivasi

AY
bertanya dan berdiskusi oleh dosen Belajar (Conttia,2007) adalah :
(X2d3) 1. Mahasiswa memiliki buku wajib yang
4. STIKOM Surabaya memberikan fasilitas dianjurkan oleh dosen sebagai referensi
belajar seperti komunitas VB, Java, (X31)
Oracle dll untuk mempersiapkan Anda 2. Mahasiswa serius mengikuti proses

AB
bekerja (X2d4). perkuliahan (X32)
3. Mahasiswa sering bertanya pada dosen
e. Kualitas Dosen perihal materi kuliah (X33)
Merupakan kompetensi, kematangan 4. Mahasiswa rajin mengerjakan tugas
dan jenjang pendidikan dosen pegampu mata mandiri/kelompok (X34)
kuliah. Indikator dari Kualitas Dosen
(Conttia,2007) adalah :
R 5. Mahasiswa bersikap sopan dalam
mengikuti perkuliahan (X35)
SU
1. Dosen pengajar banyak yang 6. Kehadiran dalam mengikuti proses
berkualifikasi S2 (X2e1) perkuliahan tinggi (X36)
2. Dosen memiliki keahlian di bidang 7. Sering konsultasi dengan dosen wali
masing-masing (X2e2) perihal perkuliahan di STIKOM
3. Dosen berwawasan luas sesuai dengan Surabaya (X37)
disiplin ilmunya (X2e3)
M

4. Dosen telah mempersiapkan materi


pembelajaran dengan matang (X2e4) Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan
O

f. Materi Kuliah dan Praktikum menggunakan responden mahasiswa


Berkaitan dengan materi yang STIKOM Surabaya angkatan 2009.
disampaikan dosen dan asisten dalam proses
IK

belajar mengajar. Indikator dari Materi Populasi, Sampel, dan Teknik


Kuliah dan praktikum (Conttia,2007) Pengambilan Sampel.
adalah : Populasi merupakan kumpulan dari
ST

1. Materi yang diajarkan dosen/asisten lab. keseluruhan obyek yang akan diukur dalam
sesuai dengan kebutuhan / bekal untuk penelitian (Cooper dan Schindler,
kerja (X2f1) 2003:179). Populasi dalam penelitian ini
2. Materi yang disampaikan dosen/asisten adalah seluruh mahasiswa STIKOM
lab. memberikan penalaran yang kuat Surabaya angkatan 2009.
terhadap mahasiswa (X2f2) Teknik pengambilan sampel yang
digunakan masuk dalam kategori Stratified
Random Sampling Proportional.

6
Rumus Slovin untuk menghitung jumlah 3. Rata-rata usia 20 21 tahun
sampel (Supranto:1998) : 4. Berdasarkan tujuan responden kuliah di
Keterangan : STIKOM Surabaya :
e = Bound of error atau besarnya akurasi a. Memperoleh pekerjaan 48 %
yang diinginkan dengan derajat b. Bekal untuk bekerja 38 %
keyakinan tertentu. Default nilai e = 5% c. Lain-lain (menambah ilmu) 14 %
Rumus untuk stratified random sampling Uji Validitas

A
proportional :
Uji Validitas bertujuan untuk
Ni mengetahuai apakah pertanyaan-pertanyaan
ni xn

AY
Keterangan : N dalam kuesioner cukup representative.
Dengan Amos 17 diperoleh bahwa semua
ni = ukuran sampel pada stratum ke i
variabel valid.
n = ukuran sampel keseluruhan
Ni = ukuran populasi pada stratum ke i
Uji Reliabitas

AB
N = ukuran populasi
Reliabilitas adalah ukuran
HASIL DAN PEMBAHASAN konsistensi internal dari indikator-
Gambaran Umum Responden indikator sebuah variabel bentukan yang
Jumlah populasi mahasiswa menunjukkan derajat sampai dimana
STIKOM Surabaya angkatan 2009 sebesar
365 mahasiswa. Dengan metode stratified
R masing-masing indikator itu mengi-
ndikasikan sebuah variabel bentukan
SU
random sampling proportional, maka
yang umum. Berdasarkan hasil pengo-
diperoleh sampel pada penelitian ini sebesar
lahan data dengan AMOS, dapat
190 mahasiswa dari keseluruhan jurusan
yaitu DIII Manajemen Informatika (DIII MI) dikatakan semua variabel reliabel karena
sebanyak 19 mahasiswa, DIII KPK nilai p variance error lebih kecil dari
sebanyak 4 mahasiswa, DIII KGC sebanyak 0,05.
M

7 mahasiswa, S1 Sistem Informasi sebanyak


84 mahasiswa, S1 Komputerisasi Akuntansi Analisis SEM
sebanyak 8 mahasiswa, S1 Sistem Komputer Menurut hair, beberapa prasyarat
O

(S1 SK) sebanyak 24 mahasiswa, S1 Disain yang harus dipenuhi dalam pemodelan
Komunikasi Visual (S1 DKV) sebanyak 20 struktural adalah asumsi multivariate
mahasiswa, DIV MM sebanyak 24
IK

normal, asumsi tidak adanya


mahasiswa. multikolinearitas atau singularitas dan
Pada penelitian ini disebarkan outlier. Pada penelitian ini semua asumsi
sebanyak 200 kuesioner, namun dalam terpenuhi, sehingga dapat dilanjutkan ke
ST

kenyataannya hanya 164 kuesioner yang analisis SEM dengan model yang
pertanyaannya diisi dengan lengkap, diperlihatkan pada gambar 2.
sehingga jumlah data yang valid sebanyak
164 data.
Berdasarkan hasil pengolahan data
diperoleh gambaran umum responden :
1. Gender pria sebesar 68 %
2. Gender wanita sebesar 32 %

7
Interpretasi masing-masing koefisien jalur
pada tabel 4 adalah sebagai berikut :
1. Faktor intrinsik (X1) berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Motivasi Belajar
Mahasiswa. Hal ini terlihat dari koefisien
jalur yang bertanda positif dan diperoleh
probabilitas signifikansi (p) sebesar 0,000

A
yang lebih kecil dari taraf signifikansi ( )
yang ditentukan sebesar 0,05. Dengan

AY
demikian Faktor intrinsik (X1)
Gambar 2. Hubungan Variabel Eksogen berpengaruh secara langsung pada
Terhadap Variabel Endogen Motivasi Belajar Mahasiswa.
Keterangan : 2. Faktor ekstrinsik (X2) berpengaruh positif
FI : faktor intrinsik dan signifikan terhadap Motivasi Belajar

AB
FE : factor ektrinsik Mahasiswa. Hal ini terlihat dari koefisien
P : perpustakaan jalur yang bertanda positif dan diperoleh
RK : ruang kuliah probabilitas signifikansi (p) sebesar 0,000
L : laboratorium
yang lebih kecil dari taraf signifikansi ( )
MP : materi kuliah dan pratikum
yang ditentukan sebesar 0,05. Dengan
KD : kualitas dosen
MPK : metode perkuliahan
Motivasi : motivasi belajar
R demikian Faktor ekstrinsik
berpengaruh secara langsung pada
(X2)
SU
Motivasi Belajar Mahasiswa.
IPK sekarang: index prestasi
3. Motivasi Belajar Mhs (X3), Faktor
Mahasiswa
intrinsik (X1), Faktor ekstrinsik (X2) tidak
berpengaruh terhadap Keberhasilan
Tabel 3 : Hasil Pengujian Model
Mahasiswa (IPKSekarang)
Kriteria Nilai Hasil Keterangan
M

Cut Perhit
Off ungan Tabel 4 : Hasil Pengujian Koefisien Jalur
Significance
Model
O

0,05 0,000 Kurang Baik


Probability
RMSEA 0,08 0,067 Baik Variabel Koefisie Prob. Ketera
GFI 0,90 0,714 Cukup Baik n ngan
IK

AGFI 0,90 0,679 Cukup Baik Faktor Instrinsik


Signifi
CMIN/DF 2,00 1,735 Baik (X1) Motivasi 0,656 0.000
kan
TLI 0,95 0,805 Cukup Baik Belajar Mhs (X3)
CFI 0,95 0,817 Cukup Baik Faktor Ekstrinsik
ST

Signifi
Berdasarkan tabel 3 di atas, menunjukkan (X2) Motivasi 0.434 0.004
kan
Belajar Mhs (X3)
bahwa 7 (tujuh) kriteria yang digunakan
untuk menilai layak / tidaknya suatu model
ternyata menyatakan kecenderungan baik
dan cukup baik. Hal ini dapat dikatakan
bahwa model dapat diterima, yang berarti
ada kesesuaian antara model dengan data.

8
Pembahasan yang ada dalam diri mahasiswa adalah
Dari mean jawaban dan hasil minatnya terhadap bidang ilmu yang
pengolahan data dengan AMOS, diperoleh dipelajari serta orientasinya dalam
angka frekuensi (mean) menunjukkan mengikuti pendidikan tinggi. Sedangkan
persepsi responden saat peneliatian dan
faktor-faktor yang ada di dalam lingkungan
angka faktor loading menunjukan apa yang
seharusnya dilakukan kedepan. Jika angka belajarnya adalah kualitas
frekuensi (mean) dan faktor loading terletak

A
pada indikator yang sama berarti kedepan Tabel 6: Mean & Faktor Loading Perpustakaan
indikator faktor loading terbesar lebih di
intensifkan. Apabila sebaliknya maka

AY
Faktor
kedepan indikator faktor loading terbesar No Indikator Mean
Loading
menjadi tumpuan perubahan kebijakan
organisasi. 1 Perpustakaan
menyediakan ruang 3,94 0,599
baca yang nyaman.
Tabel 5. Mean & Faktor Loading Faktor Intrinsik
Koleksi (buku,

AB
2
majalah, jurnal, CD
Faktor pembelajaran, dll) 3,15 0,822
No Indikator Mean
Loading yang disediakan
perpustakaan lengkap
1 Bidang studi yang Anda
3 Koleksi (buku,
pelajari sesuai dengan 3,60 0,302

2
minat dan bakat Anda.
Anda mempunyai
keinginan untuk selalu 4,10 0,501
R majalah, jurnal, CD
pembelajaran, dll)
yang tersedia up to
date
3,01 0,856
SU
hadir dalam perkuliahan
4 Tersedianya akses
3 Anda selalu tertarik jurnal-jurnal ilmiah 3,32 0,617
dengan materi yang bagi mahasiswa
3,29 0,629
disampaikan dosen Pelayanan petugas
dalam perkuliahan 5
perpustakaan
4 Anda mempunyai memotivasi Anda
keinginan untuk selalu 4,16 0,688 3,27 0,588
untuk memanfaatkan
M

hadir dalam praktikum koleksi dan fasilitas


5 Anda selalu tertarik perpustakaan
dengan materi yang Perpustakaan 3,38
disampaikan 3,30 0,531
O

asisten/coass. dalam
praktikum Dari tabel 6 diperoleh mean dan faktor
Intrinsik 3,69 loading terbesar terletak pada indikator
IK

yang berbeda, yaitu (


Dari tabel 5 diperoleh diperoleh mean dan mean 3,94 dan faktor loading 0,856) ini
faktor loading terbesar terletak pada mengindikasikan bahwa mahasiswa
ST

indikator yang sama, yaitu (mean 4,16 dan STIKOM Surabaya lebih senang pada
faktor loading 0,688) analisa pada faktor penyediaan ruang baca yang luas, nyaman
instrinsik mengindikasikan mahasiswa di dan terpisahkan antara ruang baca dengan
STIKOM Surabaya memiliki motivasi yang ruang untuk mengerjakan tugas kuliah,
tinggi dalam kegiatan perkuliahan. Menurut sehingga konsentrasi tidak terganggu , selain
Lewin, motivasi belajar mahasiswa dapat itu juga berharap Koleksi (buku, majalah,
dikatakan sebagai fungsi dari faktor yang jurnal, CD pembelajaran, dll) yang tersedia
ada dalam dirinya sendiri (intrinsik). Faktor

9
up to date untuk menunjang proses belajar Tabel 8: Mean & Faktor Loading
mengajar mereka. Laboratorium
Faktor
No Indikator Mean
Tabel 7: Mean & Faktor Loading Ruang kuliah Loading
Suasana ruang
laboratorium
Faktor 1 nyaman/tenang membuat 3,64 0,824
No Indikator Mean
loading kegiatan praktikum

A
lebih terkonsentrasi
1 Suasana kelas nyaman
Setiap Laboratorium
membuat konsentrasi 3,47 0,800
dilengkapi dengan LCD
belajar lebih fokus

AY
proyektor, memudahkan
2 Desain ruang kelas yang 2 3,64 0,782
mahasiswa untuk
fokus ke dosen dan white
mengikuti kegiatan
board memudahkan 3,45 0,702
pratikum
mengikuti proses
Laboratorium dilengkapi
perkuliahan
3 dengan komputer 3,59 0,633

AB
3 Suhu ruang yang nyaman
berbasis core 2
mendukung proses 3,43 0,798
Laboratorium dilengkapi
perkuliahan
dengan penyejuk
4 Dukungan fasilitas LCD
4 ruangan, membuat 3,79 0,671
proyektor memudahkan
3,44 0,710 kegiatan praktikum
memahami proses
lebih terkonsentrasi

5
perkuliahan
Dukungan LAN dan Wifi
memudahkan untuk
R Laboratorium
diintegrasikan dengan
jaringan internet,
SU
mencari sumber-sumber 2,95 0,580
5 memudahkan mahasiswa 3,58 0,683
pembelajaran melalui
mencari bahan/materi
Internet.
pendukung kegiatan
6 Pelaksanaan proses
pratikum
belajar mengajar sudah
3,01 0,536 Ruang Laboratorium
didukung dengan fasilitas 3,648
yang memadai Tabel 8 diperoleh mean dan faktor
M

Ruang Kuliah 3,29 loading terbesar terletak pada indikator


yang berbeda, yaitu (mean 3,79 dan faktor
Dari tabel 7 diperoleh diperoleh mean dan loading 0,824) ini mengindikasikan bahwa
O

faktor loading terbesar terletak pada mahasiswa menghendaki penyediaan


indikator yang sama, yaitu (mean 3,47 dan ruangan laboratorium yang nyaman dan
faktor loading 0,800) ini mengindikasikan tenang sehingga kegiatan praktikum lebih
IK

mahasiswa senang suasana kelas yang terkonsentrasi. Yang tidak kalah pentingnya
nyaman sehingga membuat konsentrasi laboratorium juga dilengkapi dengan
belajar lebih fokus. Ruang kelas yang perangkat pendukung Seperti komputer
ST

dilengkapi dengan penyejuk udara, dengan spesifikasi terbaru, LCD proyektor


penerangan yang cukup, satu kelas tidak dan infrastruktur LAN yang handal. (tidak
lebih dari 40 mahasiswa akan memberikan lemot, sering ngadat).
kenyamanan dalam menimba ilmu. Kegiatan praktik/praktikum
merupakan kegiatan akademik yang tidak
terpisahkan dengan kegiatan perkuliahan ,
hal ini sangat di pengaruhi oleh mahasiswa,
dosen, assisten dan coasst dalam proses

10
pembelajaran di laboratorium, dibutuhkan pelajaran menunjukkan suatu cara berpikir
SDM-SDM yang memiliki kompetensi yang yang sistematis.
handal pada mata praktikum yang di ampu Tidak ada suatu cara untuk mempelajari
dan tidak hanya memiliki kemampuan materi tanpa mempelajari ide yang telah
mengajar juga berperilaku mendidik didefinisikan. Oleh karena itu, untuk
terhadap praktikanya.
mempelajari materi, sangatlah penting
terkonsentrasi selain itu mereka berharap

A
suasana laboratorium yang tenang sehingga
untuk memahaminya secara akurat dan
konsentrasi belajar lebih terkonsentrasi. berdasar pemikiran yang
mendefinisikan permasalahan. Dosen

AY
Tabel 9: Mean & Faktor Loading Metode berkewajiban untuk membuat suatu
Perkuliahan
metode pembelajaran yang semenarik
Loading
mungkin sehingga kegiatan proses
No Indikator Mean
Faktor belajar mengajar lebih menyenangkan.

AB
1 Dosen menyampaikan
materi perkuliahan Tabel 10: Mean & Faktor Loading Kualitas
3,48 0,637
dengan jelas dan Dosen
terstruktur
2 Selama ini anda
memahami dan
mengerti tentang materi
yang sudah disampaikan
3,34
R
0,675
No

1
Indikator

Dosen pengajar
Mean

3,74
Faktor
Loading
0,738
SU
dosen banyak yang
3 Anda selalu diberi berkualifikasi S2
kesempatan untuk 2 Dosen memiliki 3,76 0,845
3,87 0,589
bertanya dan berdiskusi keahlian di bidang
oleh dosen masing-masing
4 STIKOM Surabaya 3 Dosen berwawasan 3,70 0,844
memberikan fasilitas luas sesuai dengan
M

belajar seperti disiplin ilmunya


komunitas VB, Java, 3,66 0,508 4 Dosen telah 3,63 0,732
Oracle dll untuk mempersiapkan
mempersiapkan Anda materi pembelajaran
O

bekerja. dengan matang


Metode perkuliahan 3,59 Kualitas dosen 3,708
IK

Tabel 9 diperoleh mean dan faktor Dari tabel 10 diperoleh diperoleh mean dan
loading terbesar terletak pada indikator faktor loading terbesar terletak pada
yang berbeda, yaitu (mean 3,87 dan faktor indikator yang sama, yaitu (mean 3,76 dan
ST

loading 0,675) hal ini mengindikasikan faktor loading 0,845) ini mengindikasikan,
bahwa mahasiswa lebih senang diberi mahasiswa senang dibimbing/diajar oleh
kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi dosen yang memiliki kompetensi yang
oleh dosen pada saat kuliah dengan harapan spesifik sampai selesai kegiatan belajarnya.
mampu memahami materi yang Kualitas Dosen sangat berpengaruh terhadap
disampaikan oleh dosen. Menurut Paul, keberhasilan penerapan kurikulum dan
Richard and Linda Elder. 2005 Semua mata kualitas lulusan, untuk menghasilakan
lulusan yang Independent Learning (belajar

11
mandiri) diperlukan seorang dosen yang Tabel 12 diperoleh mean dan
memiliki kemampuan memotivasi atau faktor loading terbesar terletak pada
mendorong proses pembelajaran yang dapat indikator yang berbeda, yaitu (mean 3,92
memfasilitasi mahasiswa untuk belajar lebih dan faktor loading 0,781) , artinya tingkat
baik (teaching as facilitating learning). partisipasi mahasiswa pada perkuliahan
tinggi.
Hal ini seiring dengan peraturan akademik

A
Tabel 11: Mean & Faktor Loading Materi Kuliah di STIKOM Surabaya yang ketat yang
dan Praktikum melarang mahasiswa mengikuti ujian jika

AY
tingkat kehadiran mereka dalam perkuliahan
Faktor kurang dari 75%
No Indikator Mean
Loading
1 Materi yang diajarkan Kesimpulan
dosen/asisten lab. Sesuai
3,41 0,758 Berdasarkan hasil pengujian-pengujian
dengan kebutuhan / bekal

AB
untuk kerja terhadap hipotesis yang telah diajukan
2 Materi yang disampaikan sebelumnya menghasilkan beberapa
dosen/asisten lab. kesimpulan sebagai berikut:
Memberikan penalaran 3,27 0,824
yang kuat terhadap Faktor
No Indikator Mean
mahasiswa Loading
3 Materi yang disampaikan
dosen/aisten lab. Sesuai
dengan perkembangan
3,29
R
0,789
1 Mahasiswa
memiliki buku
wajib yang
SU
IPTEKS dianjurkan oleh
3,12 0,540
4 Dosen/asisten lab. dosen sebagai
Memberikan contoh referensi
permasalahan dengan
3,37 0,718
2 Mahasiswa serius
studi kasus. mengikuti proses 3,56 0,781
Materi kuliah dan praktikum 3,34 perkuliahan
3 Mahasiswa sering
M

bertanya pada
Tabel 11 diperoleh mean dan dosen perihal
3,57 0,743
faktor loading terbesar terletak pada materi kuliah .
O

indikator yang berbeda, yaitu (mean 3,41 4 Mahasiswa rajin


mengerjakan tugas 3,74 0,601
dan faktor loading 0,824) mengindikasikan, mandiri/kelompok
materi yang disampaikan dosen/asisten Mahasiswa
5
IK

sebagai bekal untuk kerja, dan memberikan bersikap sopan


dalam mengikuti
3,90 0,644
dasar penalaran yang kuat. Hal ini sangat
perkuliahan
erat kaitanya dengan mahasiswa STIKOM
6 Kehadiran dalam
ST

Surabaya yang akan menjadi calon-calon mengikuti proses 3,92 0,589


analis atau programmer yang handal dan perkuliahan tinggi
memiliki logika yang kuat ketika meraka 7 Sering konsultasi
dengan dosen wali
sudah lulus digunakan sebagai bekal untuk
perihal perkuliahan 3,49 0,695
kerja. di STIKOM
Surabaya
Tabel 12: Mean & Faktor Loading Motivasi Motivasi belajar
Belajar Mahasiswa mahasiswa 3,614

12
1. Faktor instrinsik berpengaruh University of Thessaly, Department of
signifikan meningkatkan motivasi Physical Education and Sports,
belajar mahasiswa STIKOM Karies, 42100 Trikala, Greece,
Psychology of Sport and Exercise 4
Surabaya.
(2003) 211223
2. Dukungan faktor ekstrinsik (ruangan Pujadi, Arko, Faktor-faktor Yang
yang nyaman dan tenang ,buku, CD Mempengaruhi Motivasi Belajar
pembelajaran, akses Jurnal) yang Mahasiswa: Studi Kasus Pada

A
up to date berpengaruh signifikan Fakultas Ekonomi Universitas Bunda
untuk menigkatkan motivasi belajar Mulia, Bussines and Management
Jurnal Bunda Mulia: Vol. 3, No. 2

AY
mahasiswa.
September 2007
Dosen dan mahasiswa berkontribusi Rangkuti, Freddy, 2000, Manajemen
terhadap keberhasilan dalam proses belajar Persediaan Aplikasi di Bidang Bisnis,
mengajar , kompetensi dosen yang mumpuni PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
tidak akan berhasil mengantar anak didik Supranto J., MA,1995, Statistik, Teori dan

AB
menjadi terampil jika tidak didukung dengan Aplikasi Jilid 1 Edisi Kelima, Penerbit
kedisiplinan belajar mahasiswanya. Erlangga, Jakarta.
Supriyanto,Agus, & Ida Masruchah, 2000,
Partisipasi mahasiswa dalam kegiatan
Manajemen Purchasing, Strategi
perkuliahan di STIKOM Surabaya tergolong Pengadaan dan Pengelolaan Material
tinggi, hal ini di dukung oleh peraturan
akademik yang ketat yang melarang
mahasiswa mengikuti ujian jika tingkat
R untuk Perusahaan Manufacturing,
PT.Elex Media Komputindo, Jakarta.
Walpole, Ronald E. and Raymond H. Myers,
SU
kehadiran mereka dalam perkuliahan 1995, Ilmu Peluang dan Statistika
kurang dari 75%. untuk Insinyur dan Ilmuwan, edisi 4,
alih bahasa oleh R.K. Sembiring,
Penerbit ITB, Bandung.
DAFTAR PUSTAKA
Bennet,J.V., Bailey,D., 1996, The Realistic
Model of Higher Education, Quality
M

Progress November 1996, 77


Ghufron, M. Nur & Rini R.S. (2010). Teori
teori psikologi. Jogjakarta: Ar-ruzz
O

media.
Lai Man Wai Conttia, The Influence of
Learner Motivation, on Developing
IK

Autonomous Learning in an English-


for-Specific-Purposes Course, A
dissertation submitted in partial
fulfillment of the requirements for the
ST

Degree of M A in Applied Linguistics


at the University of Hong Kong
Mason, Robert D. and Lind, Douglas A,
1996, Statistical Techniques in
Business and Economic 9th Ed.,
Richard D. Irwin. Inc.
Maria Hassandra, Marios Goudas, Stiliani
Chroni, Examining factors associated
with intrinsic motivation in physical
education: a qualitative approach,

13

Anda mungkin juga menyukai