Anda di halaman 1dari 6

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah Polisi Negara (SPN) adalah salah satu bagian dari pendidikan

Polri yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan

serta sikap yang dibutuhkan oleh seorang personel Polri dalam pemenuhan

tugas-tugas kepolisian. Di samping itu pendidikan di SPN juga merupakan

satu rangkaian kegiatan dari siklus pembinaan manajemen Sumber Daya

Manusia (SDM), sehingga penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan

Polri tetap berpegang pada prinsip keterpaduan, dengan tujuan untuk

mengakomodir sistem Pendidikan Nasional. Sistem pendidikan Polri yang

ada saat ini harus mampu menciptakan personel Polri yang unggul dan

bisa mengimbangi kemajuan jaman yang semakin modern. SPN sebagai

bagian dari institusi pendidikan Polri bertujuan membentuk personil Polri

yang harus dapat menyesuaikan diri dengan perubahan zaman.

Keberhasilan pendidikan SPN sangat ditentukan salah satunya dengan

keberadaan tenaga pendidik yang berkualitas dan handal. Tentu saja unsur

imbalan fnansial, jaminan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan

diri menjadi beberapa unsur penting bagi pendidik. Tuntutan yang ada

lulusan SPN diharapkan mampu menjadi lifetime learner yang siap pakai.

Di samping itu para lulusan diharap berkontribusi positif bagi masyarakat.

Strategi peningkatan mutu dilakukan dengan upaya meningkatkan Polri

yang berintegritas. Dengan demikian diharapkan luaran lulusan Bintara

Pengaruh Resiliensi Terhadap…, Savira Salsabilla, Fakultas Psikologi UMP,


2

Polri memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk menjawab tantangan

kemajuan zaman.

Stress akademik adalah kondisi yang disebabkan oleh interaksi antara

individu dengan lingkungan, menimbulkan persepsi jarak antara tuntutan-

tuntutan yang berasal dari situasi yang bersumber pada system biologis,

psikologis dan social dari seseorang (Sarafino, 2008). Sedangkan menurut

Chaplin (2004) dalam kamus psikologi, mendefinisikan stress sebagai

suatu keadaan tertekan, baik secara fisik maupun psikologis. Sedangkan

Santrock (2003) mendefinisikan stress akademik adalah respon individu

terhadap keadaan atau kejadian yang memicu stres (stressor), yang

mengancam dan mengganggu kemampuan seseorang untuk menanganinya

atau coping.

Sutikno (2009) mengatakan bahwa stress adalah satu tekanan yang

dialami oleh seseorang dan sifatnya bias positif (eustress) bila menjadi

pedorong semangat atau bias negative (distress) jika kondisi tersebut

menghambat atau dianggap merugikan. Hasil penelitian yang dilakukan

oleh Elias (dalam Elwan, 2014) pada 376 siswa di Malaysia membuktikan

bahwa sebagian besar sumber stres remaja berasal dari masalah akademik.

Penelitian yang dilakukan oleh Nurdini (2009) mengenai tingkat

stres akademik pada siswa SMK N 8 Bandung menunjukan bahwa

sebanyak 25,48% siswa mengalami stres akademik pada area fisik:

19,78% siswa mengalami stres akademik pada area perilaku, 37,09%

siswa mengalami stres akademik pada area fikiran, dan 17,65% siswa

Pengaruh Resiliensi Terhadap…, Savira Salsabilla, Fakultas Psikologi UMP,


3

mengalami stres akademik pada area emosi. Sebagian besar sumber stres

siswa berasal dari masalah akademik (Elias, 2011)

Berdasarkan Hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap siswa

SPN berinisal AM, diketahui bahwa siswa AM merasa terkadang tertekan

dan lelah dengan materi yang diberikan selama pendidikan, karena tekanan

yang berlebih AM merasa dirinya mudah sekali marah dan sering merasa

pusing. Selain itu wawancara juga dilakukan terhadap siswa MH, siswa

MH mengatakan bahwa dirinya seing merasakan pusing, sakit perut dan

menjadi kasar ketika tertekan dengan materi pendidikan yang di berikan.

Wawancara juga dilakukan terhadap AJ, terkadang AJ merasa dirinya

mudah marah ketika sedang lelah atau banyak pikiran, AJ juga sering

merasa gelisah saat akan memulai kegiatan.

Aspek-aspek yang mempengaruhi stress ada tiga yaitu aspek

psikologis, aspek fisik dan aspek perilaku. Beberapa gejala psikilogis yang

dirasakan ketika seseorang mengalami stress adalah menghindari

lingkungan, suka menyendiri, mengalami sulit tidur, tidak dapat rileks,

emosi tidak stabil dan menurunnya produktivitas. Oleh karena itu siswa

membutuhkan kemampuan untuk beradaptasi dalam mengatasi suatu

masalah yang terjadi dalam kehidupan yang disebut resiliensi.

Fiery Spirits Community of Practice (2011) mengemukakan bahwa

istilah resiliensi dapat berbeda dalam beberapa konteks sesuai tahap

perkembangan masyarakat. Menurut Siebert (2005) dalam bukunya The

Resiliency Advantage memaparkan bahwa resiliensi adalah kemampuan

Pengaruh Resiliensi Terhadap…, Savira Salsabilla, Fakultas Psikologi UMP,


4

mengatasi dengan baik perubahan terbesar yang mengganggu dan

berkelanjutan dengan mempertahankan kesehatan dan energy yang baik

ketika berada dalam tekanan yang konsisten sehingga mampu bangkit

kembali dari kemunduran. Resiliensi ditandai dengan adanya kemampuan

untuk bangkit kembali dari pengalaman emosi dan dengan fleksibel

mampu beradaptasi terhadap perubahan serta pengalaman stress (Tugade

& fredrickson, 2004).

Dari berbagai pengertian resiliensi yang telah dipaparkan dapat

disimpulkan bahwa resiliensi adalah kemampuan untuk mengatasi dan

beradaptasi terhadap kejadian yang berat atau masalah yang terjadi dalam

kehidupan. Bertahan dalam keadaan tertekan, dan bahkan berhadapan

dengan kesengsaraan (Adversity) atau trauma yang dialami dalam

kehidupannya.

Berdasarkan hasil wawancra yang dilakukan terhadap siswa

diketahui bahwa siswa tidak memiliki resiliensi yang baik di tunjukkan

dengan perilaku siswa ketika menghadapi masalah saat sedang pendidikan

ada siswa yang pura-pura sakit dan ada yang berusaha kabur dari

pendidikan.

Berdasarkan beberapa penelitian mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi stres seperti telah dipaparkan diatas peneliti tertarik untuk

meneliti pengaruh resiliensi terhadap stress pada siswa Sekolah Polisi

Negara TA 2018/2019.

Pengaruh Resiliensi Terhadap…, Savira Salsabilla, Fakultas Psikologi UMP,


5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan


“Apakah resiliesi memiliki pengaruh terhadap stres pada peserta didik
Sekolah Polisi Negara(SPN) Purwokerto TA 2018/2019”

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh resiliensi terhadap

stres akademik pada peserta didik Sekolah Polisi Negara (SPN)

Purwokerto TA 2018/2019.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

secara positif bagi peneliti maupun sumber data yang diteliti, adapun

manfaat yang di harapkan yaitu sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

Menambah wawasan dan pengetahuan baru terutama untuk

meningkatkan resiliensi pada siswa Sekolah Polisi Negara.

Kemudian diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam

pengembangan ilmu psikologi, khususnya dalam ilmu

psikologi klinis.

2. Manfaat praktis

a. Mengaplikasikan teori yang di dapat selama studi di

perguruan tinggi agar dapat diterapkan secara nyata dalam

menghadapi permasalahan di dunia pendidikan, khususnya

di Sekolah Polisi Negara.

Pengaruh Resiliensi Terhadap…, Savira Salsabilla, Fakultas Psikologi UMP,


6

b. Dapat memberikan tambahan informasi bagi Sekolah Polisi

Negara Purwokerto untuk dijadikan masukan agar dapat

diambil langkah-langkah yang tepat.

Pengaruh Resiliensi Terhadap…, Savira Salsabilla, Fakultas Psikologi UMP,

Anda mungkin juga menyukai