Anda di halaman 1dari 43

Capaian Pembelajaran

Memahami konsep mutu


Memahami konsep manajemen mutu

Indikator Pembelajaran
Memahami pentingnya mutu suatu produk olahan agroindustry
Menjelaskan berbagai definisi mutu
Memahami konsep mutu
Memahami Pentingnya system manajemen mutu
Memahami evolusi system manjemen mutu
Menjelaskan perkembangan system manajemen mutu di berbagai negara
AE1T323
MANAJEMEN MUTU

BIAYA MUTU
Beban : 3 (2-1) SKS

Dosen pangampu:
Yunita Siti Mardhiyyah, S.TP, M.Si

Program Studi Teknologi Industri Pertanian


Fakultas Teknologi Industri dan Agroindustri
Universitas Internasional Semen Indonesia
Capaian Pembelajaran

Mahasiswa memahani konsep biaya mutu dan


Mengaplikasikannya pada salah satu usaha produk agroindustri

Indikator Pembelajaran

Menjelaskan konsep biaya mutu


Memahami pentingnya biaya mutu
Menjelaskan berbagai kategori biaya mutu (Juran dan ASQC)
Menganalisis dan mengoptimasi biaya mutu
Responsi
PENDAHULUAN

Sampai tahun 1950, konsep model biaya mencakup aspek-aspek :


Produksi
Pemasaran
Personalia
Pengembangan Produk
Dsb
Sejak 1950, berkembang unit-unit kerja yang berorientasi terhadap
mutu
muncul konsep biaya berkaitan dengan mutu
( komunikasi antara top manager dengan Departemen mutu )
Hasil penelitian selama dekade itu, studi dari beberapa
spesialis menunjukkan :

(1) Biaya yang berkaitan dengan mutu jauh lebih besar dari laporan
akuntansi.
(2) Sebagian besar dari biaya tersebut merupakan akibat mutu
produk yang rendah. Beberapa jenis biaya yang telah
distandarisasi sebenarnya dapat dicegah.
(3) Belum ada pendekatan struktural dalam penanganannya
tidak ada tanggung jawab yang jelas untuk mengurangi.
Definisi Biaya Mutu

Biaya Kualitas merupakan biaya yang terjadi atau mungkin akan terjadi karena
kualitas yang buruk.

Biaya kualitas berhubungan dengan penciptaan, pengidentifikasian, perbaikan


dan pencegahan kerusakan.
Manfaat Program Evaluasi Biaya Mutu
1. Menentukan ukuran masalah mutu secara kuantitatif dalam bahasa uang
mempengaruhi upper manager.
2. Memberikan peluang-peluang besar untuk menekan biaya mutu
- Dengan analisis PARETO dapat diketahui segmen tertentu yang
mendominasi biaya mutu (vital few)
- Vital few dapat digarap lebih intensif
3. Memberi petunjuk adanya ketidakpuasan pelanggan (ancaman terhadap
daya jual produk)
- Biaya customer complaint dan biaya garansi merupakan
petunjuk bahwa produk mempunyai kekurangan atau cacat.
- Analisis biaya pelanggan akibat mutu rendah
bidang-bidang vital untuk diperbaiki (identifikasi masalah)
4. Memperluas pengendalian anggaran dan biaya.
EKONOMI MUTU
Mutu memberi dampak terhadap keadaan ekonomi perusahaan :
ASPEK INCOME
Mutu yang baik meningkatkan pangsa pasar repeat buyers,
kemantapan harga
menaikkan income
ASPEK BIAYA
Membangun mutu membutuhkan biaya
dalam jangka panjang, sistem jaminan mutu menurunkan
biaya.

PROFIT = INCOME - COST


Capaian Pembelajaran

Mahasiswa memahani konsep biaya mutu dan


Mengaplikasikannya pada salah satu usaha produk agroindustri

Indikator Pembelajaran

Menjelaskan konsep biaya mutu


Memahami pentingnya biaya mutu
Menjelaskan berbagai kategori biaya mutu (Juran dan ASQC)
Menganalisis dan mengoptimasi biaya mutu
Responsi
1. Kategori Biaya Mutu
BIAYA MUTU :
Berkaitan dengan mutu rancangan (Quality of Design)
a. Analisis pasar
( untuk mengetahui kebutuhan, tingkat mutu, respon
konsumen )
b. Penelitian dan pengembangan
( menciptakan dan menyetujui produk )
c. Perancangan
( sejak dari konsep-konsep sampai spesifikasi untuk
produksi )
1. Kategori Biaya Mutu (lanjutan)
Berkaitan dengan mutu kesesuaian (Quality of Comformance)
a. Perencanaan produksi (menyiapkan proses-proses dan
peralatan yang mampu)
b. Pemeliharaan (untuk mempertahankan presisi dan
pengendalian
c. Operasi (melatih tenaga untuk proses)
d. Penilaian (mengumpulkan dan menganalisis data untuk
melihat kesesuaian
e. Pencegahan cacat (perbaikan rancangan, perubahan
proses dan sebagainya)
f. Kegagalan (Scrap, pekerjaan ulang, garansi)
g. Komunikasi (kaitan tuntutan/klaim).
Grafik Biaya Nilai Mutu Rancangan

Optimum
Nilai / Biaya (Rp) Nilai
Sebelum mencapai titik optimum,
kenaikan nilai lebih tinggi dari
D Rugi
kenaikan biaya. Setelah mencapai
titik optimum, sebaliknya
B
Semakin tinggi mutu rancangan,
C semakin tinggi biaya, tetapi
Nilai Mutu Biaya Mutu harga (nilai) semakin tinggi
Menaikkan mutu dari 1 ke 2,
A biaya naik sebesar A, tetapi nilai
naik sebesar B (B > A)
0 1 2 3
Menaikkan Mutu dari 2 ke 3,
biaya naik sebesar C, dan nilai
Tingkat Mutu
naik sebesar D (C > D)
Grafik Biaya Mutu Kesesuaian

Meningkatkan mutu
kesesuaian dengan
meningkatkan usaha
pengendalian mutu Biaya Produksi Total
menurun, sehingga biaya Biaya Pengendalian
total produksi menurun pula Mutu
Untuk membuat zero Biaya Akibat Kegagalan
defect, biaya pengendalian Biaya Produksi Dasar
mutu bisa mencapai tak
terhingga
Ada batas optimum
Biaya produksi total
minimum

100% MUTU KESESUAIAN TIDAK ADA


Kategori Biaya Mutu menurut American Society for
Quality Control (ASQC) -1986

1. PREVENTION COST
Biaya yang diadakan untuk mencegah kegagalan produk dan jasa dan
mengurangi biaya penilaian
2. APPRASIAL COST
Biaya yang dikeluarkan untuk menentukan tingkat kesesuaian
terhadap persyaratan mutu
3. INTERNAL FAILURE COST
Biaya yang terjadi akibat cacat produk, komponen, bahan yang gagal
memenuhi persyaratan mutu
4. EXTERNAL FAILURE COST
Biaya yang terjadi karena produk-produk cacat terkirim ke konsumen
PREVENTION COST

Biaya-biaya antara lain untuk :


Quality Planning
New Product Review
Process Planning
Quality Audit
Review Management System
Suplier Quality Evaluation
Training
Biaya Pencegahan

Biaya yang terjadi untuk mencegah kerusakan produk yang dihasilkan.


Berkaitan dengan perancangan, pelaksanaan dan pemeliharaan biaya
kualitas.

Biaya Perencanaan Kualitas


Biaya yang dikeluarkan untuk aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan patokan rencana
kualitas produk yang dihasilkan.

Biaya Tinjauan Produk Baru


Biaya yang dieluarkan selama tahap dan pra-produksi produ baru
E.g : penyiapan usulan tawaran, prototyping, dll.

Biaya Rancangan Proses/produk


Biaya yang dikeluarkan ketika perancangan produk/pemilihan proses produksi u/
meningkatkan keseluruhan kualitas
Biaya Pencegahan (2)

Biaya Pengendalian Proses


Biaya yang dikeluarkan u/ teknik pengendalian proses.

Biaya Pelatihan
Biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan, penyiapan, pelaksanaan,
penyelenggaraan, dan pemeliharaan program latihan yg terkait kualitas.

Biaya Audit Kualitas


Biaya yang dikeluarkan u/ mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan
terhadap rencana kualitas secara keseluruhan.
APPRAISAL COST

Incoming Inspection and Test


In-process Inspection and Test
Final Inspection and Test
Product Quality Audits
Maintaining Accuracy of Test Equipment
Evaluation of Stocks
Biaya Deteksi Penilaian

Biaya yang terjadi untuk menentukan apakah produk dan jasa sesuai
dengan persyaratan kualitas. Tujuan utama : menghindari terjadinya
kesalahan dan kerusakan sepanjang proses perusahaan.

Biaya Pemeriksaan dan pengujian bahan baku yang dibeli


Biaya yang dikeluarkan untuk menguji kesesuaian bahan baku yg dibeli
dengan kualifikasi yg tercantum pada pesanan.

Biaya Pemeriksaan dan Pengujian Produk


Biaya yang terjadi u/ meneliti kesesuaian hasil produksi dengan standar
perusahaan.
Biaya Deteksi Penilaian(2)

Biaya Pemeriksaan Kualitas produk

Biaya untuk melaksanakan pemeriksaan kualitas produk dalam


proses maupun produk jadi.

Biaya Evaluasi Persediaan

Biaya yang terjadi u/ menguji produk di gudang dg tujuan


mendeteksi terjadinya penurunan kualitas produk di gudang.
INTERNAL FAILURE COST

Scrap
Rework
Failure Analysis
100% Sorting Inspection
Reinspection and Retest
Downgrading
Biaya Kegagalan Internal

Biaya yang terjadi karena ketidaksesuaian dengan persyaratan dan


terdeteksi sebelum barang atau jasa tersebut dikirimkan ke pelanggan.

Biaya Sisa Bahan


Kerugian yg terjadi karena adanya sisa bahan baku yg tidak
terpakai dalam upaya memenuhi tingkat kualitas yg
dikehendaki.

Biaya Pengerjaan Ulang


Meliputi biaya ekstra yg dikeluarkan untuk melakukan proses
pengerjaan ulang u/ memenuhi kualitas yg disyaratkan.
Biaya Kegagalan Internal (2)

Biaya u/ memperoleh Bahan Baku


Meliputi biaya-biaya tambahan yg timbul karena adanya
aktivitas menangani penolakan dan pengaduan pada bahan
baku yg dibeli.

Factory Contact Engineering Cost


Biaya yang berhubungan dengan waktu yg digunakan oleh ahli
produk yg terlibat dalam masalah produksi yg menyangkut
kualitas.
EXTERNAL FAILURE COST

Warranty charges

Complaints and
compensation

Reject/Returned product

Product liability

Concessions
Biaya Kegagalan Eksternal

Biaya yang terjadi karena biaya yang terjadi karena produk/jasa gagal
memenuhi persyaratan yg diketahui setelah produk dikirimkan pada
pelanggan.

Biaya Penanganan Keseluruhan selama Masa Garansi


Meliputi semua biaya yg terjadi karena adanya keluhan-keluhan
tertentu.

Biaya Penanganan keluhan di luar Masa Garansi


Biaya-biaya yg terkait dengan keluhan yg timbul setelah masa
garansi
Biaya Kegagalan Eksternal (2)

Pelayanan Produk
Keseluruhan biaya pelayanan produk yg diakibatkan usaha u/
memperbaiki cacat produk yg bukan keluhan pelanggan.
Product Liability
Biaya yang timbul sehubungan dg
jaminan/pertanggungjawaban atas kegagalan pemenuhan
standar kualitas.
Biaya Penarikan kembali Produk
Biaya yg timbul karena penarikan produk atau komponen
tertentu.
Capaian Pembelajaran

Mahasiswa memahani konsep biaya mutu dan


Mengaplikasikannya pada salah satu usaha produk agroindustri

Indikator Pembelajaran

Menjelaskan konsep biaya mutu


Memahami pentingnya biaya mutu
Menjelaskan berbagai kategori biaya mutu (Juran dan ASQC)
Menganalisis dan mengoptimasi biaya mutu
Responsi
2. PENGUMPULAN BIAYA MUTU

Perusahaan yang mencoba mengumpulkan biaya mutu, pada awalnya sulit,


karena sistem biaya yang ada tidak mampu. Ada data yang tersedia, ada
yang tersembunyi dan tersebar dihampir semua departemen
Susah memisahkan biaya-biaya personil yang berkaitan dengan mutu
dengan fungsi lain
estimasi dibutuhkan
Kerjasama erat tim jaminan mutu dengan unit akuntansi biaya sangat
diperlukan
Perlu dibuat format-format baku untuk pencatatan dan ekstrasi biaya
mutu
Sumber Data Potensial Biaya Mutu

(1) Analisis gaji dan upah (tenaga kerja langsung dan tidak langsung)
(2) Laporan-laporan biaya departemen
(3) Anggaran belanja departemen
(4) Analisis biaya overhead (penerangan, pemanasan, listrik dan
sebagainya)
(5) Data biaya produk
(6) Laporan-laporan pemanfaatan ruang
(7) Laporan-laporan barang buangan (scrap)
(8) Analisis biaya produk/jasa yang dikerjakan ulang
(9) Analisis produk yang dikembalikan
(10) Arsip penurunan grade produk atau jasa yang dijual
(11) Laporan jam kerja pegawai
Sumber Potensial Biaya Mutu (lanjutan)

(12) Laporan biaya perjalanan dinas


(13) Laporan penggunaan tenaga kerja dan perlengkapan
(14) Laporan penggunaan bahan baku
(15) Register aktiva tetap yang digunakan di departemen
(16) Laporan pemeriksaan dan pengujian
(17) Laporan penjualan
(18) Catatan keluhan pelanggan (complaint)
(19) Catatan pemberian wewenang perbaikan, pergantian dan
pendanaan kembali
(20) Laporan waktu jatuh tempo debitor
(21) Analisis nota kredit
(22) Biaya modal yang digunakan
3. ANALISIS DAN OPTIMASI BIAYA
MUTU
Dasar analisis, untuk mengetahui hubungan dengan beberapa aspek
bisnis :
(1) indeks biaya mutu per jam tenaga kerja langsung
tenaga kerja langsung sering dipakai menentukan indeks lain
(2) Biaya produksi (manufacturing cost)
(3) Per unit produk (peti, kg, ton, container dan sebagainya)
(4) Omset penjualan
paling umum digunakan
Optimasi Teoritis Biaya Mutu Total

Biaya Biaya Mutu Biaya


Mutu Total Pencegahan
dan Penilaian

OPTIMUM Biaya Kegagalan Internal


dan Eksternal

100% Tingkat 100%


Cacat Kesesuaian Baik
Tiga Zona Biaya Mutu

Zone of Zone of Zone of


improvement project indifference perfectionism

Quality improvement zone


Pada zona ini failure cost bisa mencapai 70%, sementara prevention
cost dibawah 10%. Pada situasi ini banyak diperlukan projek perbaikan
mutu
meningkatkan biaya pencegahan dan penilaian
Perfectionism zone
Pada zone ini biaya penilaian biaya kegagalan
Biaya untuk mutu melewati batas
Proyek perbaikan mutu diarahkan untuk menemukan biaya-biaya yang tidak
perlu seperti :
a. Studi biaya deteksi cacat >< biaya cacat yang terjadi jika tidak dideteksi
b. Review standar mutu, kaitannya dengan fitness for use
c. Mengurangi inspeksi dengan meningkatkan kemampuan proses dan
perbaikan/efektivitas prosedur
d. Mempertimbangkan kelayakan keputusan audit untuk mengurangi biaya
inspeksi

Zone indifference (centre)


Optimasi telah terjadi
Biaya kegagalan 50%, biaya pencegahan 10%
Perlu mengendalikan agar tingkat optimum stabil
Optimasi Biaya Mutu Total

1. Biaya kegagalan optimum bila :


sulit mengidentifikasi proyek untuk menguranginya
2. Biaya penilaian optimum, bila :
biaya kegagalan sudah optimum
sulit mengidentifikasi proyek-proyek
untuk mengurangi biaya penilaian
metoda kerja serta standar inspeksi dan uji telah baik dan efektif
dilakukan
3. Biaya pencegahan optimum :
sebagian besar kegiatan pencegahan telah diarahkan untuk
memantapkan proyek perbaikan mutu
kegiatan pencegahan merupakan jawaban terhadap hasil analisis
ketidaksesuaian
Biaya Mutu Perkuartal
Total
Kategori Biaya (Rp. 1.000.000,-)
1 2 3 4 1 Tahun
A. Pencegahan Tabel Biaya
Rekayasa Pengendalian 5 5 5 5 20
Kalibrasi 4 5 4 4 17 Mutu (contoh)
Pemeliharaan 4 4 4 4 16
Lain-lain 2 1 1 1 5
Sub Total A 15 15 14 14 58
B. Penilaian
Inspeksi Proses Produksi 60 70 50 60 240
Pengujiian Produk 25 30 10 20 85
Pengujian Bahan 10 20 10 30 70
Inspeksi Pemasok 5 10 10 10 35
Lain-lain 20 20 20 20 80
Sub Total B 120 150 100 140 510
C. Kegagalan Internal
Perbaikan (pekerjaan ulang) 75 100 60 70 305
Kerusakan (terbuang) 60 20 30 35 145
Lain-lain 25 30 20 25 100
Sub Total C 160 150 110 130 550
D. Kegagalan Eksternal
Pengaduan dan lain-lain 650 50 650 1400 2750
Sub total D 650 50 650 1400 2750
Biaya Mutu Total 945 365 874 1684 3868
Interprestasi Ringkasan Biaya Mutu (lihat tabel)

Analisis
1. Biaya mutu total setahun Rp 3.868.000.000,- dapat dibandingkan
dengan tahun-tahun sebelumnya.
2. Biaya kegagalan (internal+eksternal) Rp. 3.300.000.000,- 85% dari
biaya mutu total. Harus ada perbaikan-perbaikan untuk
mengurangi biaya kegagalan.
3. Biaya pengadaan (complaint) Rp 2.750.000.000,- 83% dari biaya
kegagalan. Perlu ada perbaikan besar dari biaya kegagalan untuk
mengurangi biaya pengaduan
4. Biaya pencegahan Rp. 58.000.000,- atau 1,5% dari biaya mutu
total, terlalu rendah (tidak masuk akal)
5. Biaya penilaian Rp 510.000.000,- atau 13,2% dari biaya mutu
total. Relatif rendah, dapat ditingkatkan sampai 30-40%.
Capaian Pembelajaran

Mahasiswa memahani konsep biaya mutu dan


Mengaplikasikannya pada salah satu usaha produk agroindustri

Indikator Pembelajaran

Menjelaskan konsep biaya mutu


Memahami pentingnya biaya mutu
Menjelaskan berbagai kategori biaya mutu (Juran dan ASQC)
Menganalisis dan mengoptimasi biaya mutu
Responsi
C. LATIHAN
1. Jelaskan 4 kategori mutu menurut ASQC dan contohnya pada
industri pangan
2. Jelaskan perbedaan antara quality of design dan quality of
conformance dari aspek biaya mutu.
3. Apa yang dimaksud dengan zone of improvement project,
zone of indifference dan zone of perpectionism?
4. Sebutkan ciri-ciri bahwa biaya mutu telah mencapai optimum.
Tugas Responsi

Bentuklah kelompok diskusi


Pilihlah salah satu UKM di Gresik yang memiliki produk atau jasa di bidang
agroindustry
Tugas:
1. Jelaskan atribut mutu dari produk dan atau jasa tersebut (Garvin 1987 atau Servqual
1985)
2. Buat peta alir proses produksi materi responsi Minggu ke-3
3. Buat pengukuran dan analisis biaya mutu (ASQC) dalam setahun produksi
Buat makalahnya dan siapkan PPT kecuali untuk poin 2 (kumpulkan dengan attach di
Edmodo Senin 25/09/17), kelompok yang beruntung akan presentasi Selasa 26
Sepetember 2017 atau saat response 28 September 2017
Capaian Pembelajaran

Mahasiswa memahani konsep biaya mutu dan


Mengaplikasikannya pada salah satu usaha produk agroindustri

Indikator Pembelajaran

Menjelaskan konsep biaya mutu


Memahami pentingnya biaya mutu
Menjelaskan berbagai kategori biaya mutu (Juran dan ASQC)
Menganalisis dan mengoptimasi biaya mutu
Responsi
Daftar Pustaka

JONES,E. 1991. Quality Technologi. Second Edition MORABIN TAFE,


AUSTRALIA.

MUNRO.L.dan M. MUNRO. 1996. Implementing Total Quality Management;


Terjemahan oleh Sukarno Tjiptowardojo. PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

JURAN.J.M. dan F.M.GRYNA. Jurans Quality Control Handbook.1998.


Mc.Graw-HILL Book Company, Network.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai