OBAT BENTUK SEDIAAN KHUSUS
DIMINUM BERSAMAAN
a. Tablet Effervescent
Tablet effervescent harus dilarutkan terlebih
dahulu sebelum digunakan. Tablet tidak
boleh ditelan langsung.
Langkah-langkah menggunakan tablet
effervescent:
1. Letakkan tablet sejumlah yang
diperlukan untuk 1 dosis dalam gelas.
2. Tambahkan air dingin sampai gelas.
3. Tunggulah sampai tablet larut semua
(tidak terlihat lagi).
4. Minumlah semuanya sekaligus.
5. Tambahkan sedikit air lagi ke dalam
gelas dan minumlah lagi untuk
memastikan seluruh obat terminum
semua.
Contoh: CDR
b. Tablet Disperible
Tablet harus dilarutkan terlebih dahulu ke
dalam air sejumlah aturan pakai yang
diberikan. Tablet dapat juga langsung
diletakkan diatas lidah agar melarut dan
mudah dihisap.
Contoh: Cataflam D, Harnal D, Madopar,
Disperible 125.
c. Tablet Sublingual
Tablet sublingual dalam pemakaiannya tidak
boleh dikunyah, digerus atau ditelan, tetapi
diletakkan di bawah lidah. Tablet akan
bekerja lebih cepat jika terserap melalui
lapisan mukosa di dlaam mulut.
OBAT YANG TIDAK BOLEH
Langkah-langkah pemakaiannya:
1. Minum atau berkumurlah dengan sedikit air Obat yang tidak boleh diminum bersamaan
untuk melembabkan jika mulut kering. sebaiknya diberi selang waktu sekitar 2 jam agar
2. Letakkan tablet di bawah lidah. dapat memberikan efek yang diharapkan.
3. Tutuplah mulut dan janganlah menelan sampai
tablet larut seluruhnya. Misalnya:
4. Jangan makan, minum, dan merokok selama Minum antibiotik dengan obat yang
proses larutnya tablet. mengandung Lactobacillus hidup (Mikroflora
5. Jangan berkumur atau mencuci mulut selama yang membantu pencernaan di usus, contoh:
beberapa menit setelah tablet larut dengan Lacto B, L-Bio) karena Lactobacillus yang
sempurna. merupakan bakteri baik akan mati sehingga obat
Contoh: Isosorbit Dinitrat 5 mg (Diberikan secara tidak bisa memberikan efek.
sublingual karena pemberian secara sublingualakan
cepat memberikan efek). Karboadsorben (antidiare) dnegan obat lain,
karena karbo adsorben akan menyerap obat lain
d. Tablet Bukal sehingga efeknya akan berkurang.
Sedian tablet bukal dalam pemakaiannya tidak
boleh dikunyah, digerus atau ditelan tapi diletakkan Sucralfate dengan obat lain, karena sucralfate
diantara pipi dan gusi. dapat mengganggu penyerapan obat lain
sehingga obat lain tidak dapat memberikan efek.
Langkah-langkah pemakaiannya:
1. Minumlah atau berkumurlah dengan sedikit air
untuk melembabkan jika mulut kering
2. Letakkan tablet di antara pipi dan gusi atas atau
gusi bawah
3. Tutuplah mulut dan janganlah menelan sampai
tablet larut dengan sempurna
4. Jangan makan, minum atau merokok selama
proses larutnya tablet.
5. Jangan berkumur atau mencuci mulut selama
beberapa menit setelah tablet larut dengan
sempurna.
e. Tablet kunyah
Obat harusterlebih dahulu dikunyah dan jangn
ditelan utuh
Contoh: Antasida

CARA MINUM OBAT
YANG BAIK & BENAR
TIM PKRS
RSIA SRIKANDI IBI JEMBER
JL. KH. AGUS SALIM NO 20 JEMBER
TELP 0331-335290
EMAIL :
WEBSITE :
KAPAN WAKTU MINUM OBAT
YANG TEPAT?
APA MANFAATNYA?
Minum obat dapat dilakukan :
1. Sebelum makan/ saat perut Kosong
Obat diminum 1 jam sebelum atau pada saat perut
kosong, agar penyerapan obat ke dalam aliran
darah tidak terhambat dengan adanya makanan
contoh : Kaptopril, Doxycycline
Selain itu makanan dapat merangsang mual dan
muntah sehingga diharapkan ketika perut terisi
makanan, obat anti mual dan muntah yg diminum
- 1 jam sebelum makan sudah memberikan efek.
Contoh : Domperidone
2. Sesudah makan/ pada saat makan
Obat diminum tepat pada saat makan atau sesudah
makan tanpa selang waktu. Sifat obat dapat
mengiritasi lambung atau dapat menyebabkan
gangguan lambung sehingga perlu adanya
makanan terlebih dahulu untuk mengisi lambung.
Contoh : Natrium Diklofenak, Allopurinol, Asam
Mefenamat
Namun ada juga beberapa obat yg penyerapannya
justru lebih efectif dengan adanya makanan.
Contoh : Amiodaron, Obat Anti Virus,
Griseofulvin
WAKTU KHUSUS UNTUK
MINUM OBAT
A. Pagi hari : Untuk obat yang mempunyai efek
samping sering buang air kecil (BAK),
sehingga apabila obat diminum pada malam
hariakan emngganggu istirahat. Contoh :
Furosemid, Hidroklortiazid (HCT)
B. Malam hari : Obat kolesterol lebih efektif
diberikan pada malam hari, karena
metabolisme kolesterol meningkat pada
malam hari di saat tubuh dalam kondisi
istirahat. Contoh : Simvastatin
C. Minum obat pada jam tertentu : Obat harus
diminum tepat waktu, tidak boleh kurang
atau melebihi dari jam yang telah ditentukan.
Contoh:
Aturan minum 1x1, artinya obat harus diminum
tiap 24 jam. Misalnya minum obat jam 08.00 untuk
hari berikutnya juga jam 08.00.
Aturan minum 2x1, artinya obat harus diminum tiap
12 jam. Misalnya minum obat jam 08.00 dan 20.00.
Aturan minum 3x1, artinya obat harus diminum tiap
8 jam. Misalnya minum obat jam 06.00, 14.00 dan
jam 22.00.
Contoh: obat jantung (Isosorbit Dinitrate, Nifedipin,
Digoksin), Obat antihipertensi (Captopril),
antikejang (Phenytoin), antibiotik dan hormon.