Anda di halaman 1dari 10

Mata kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Geografi (MPPG)

Materi : Pembahasan dari Metode Penelitian Eksperimen

Dosen Mata Kuliah:


Dr. Samuel Sanda Patampang, M.Si

Kelompok : II
Sarmini A 351 15 095
Iin Junianti A 351 15 094
I Putu Adi Jaya A 351 15 089
Andri Ardiansah A 351 15 102
Ismail Hi. Adi A 351 15 109
Yuli Amalia A 351 15 117
Rahman A 351 15 124
Walid Mubakir A 351 14 034

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2017
PENGERTIAN PENELITIAN EKSPERIMEN
Metode penelitian eksperimen pada umumnya digunakan dalam penelitian
yang bersifat laboratoris. Namun, bukan berarti bahwa pendekatan ini tidak dapat
digunakan dalam penelitian sosial, termasuk penelitian pendidikan. Jadi, penelitian
eksperimen yang mendasarkan pada paradigma positivistik pada awalnya memang
banyak diterapkan pada penelitian ilmu-ilmu keras (hard-science), seperti biologi
dan Fisika, yang kemudian diadopsi untuk diterapkan pada bidang-bidang lain,
termasuk bidang sosial dan pendidikan. Pada dasarnya, pada semua penelitian
dengan menggunakan paradigma positivistik, akan menghadapi dua pertanyaan
besar, yaitu: (1) apakah hasil penelitian ini benar atau dapat dipercaya?; dan (2)
apakah kita dapat menggeneralisasikan hasil penelitian ini kepada sejumlah subyek
yang kondisinya dianggap sama dengan subyek yang kita teliti ?
Permasalahan nomor (1) adalah berkaitan dengan validitas internal suatu hasil
penelitian, sedangkan permasalahan yang berkaitan dengan pertanyaan nomor (2)
menyangkut validitas eksternal suatu hasil penelitian. Penelitian eksperimen pada
umumnya lebih menekankan pada pemenuhan validitas internal, yaitu dengan cara
mengontrol/mengendalikan/mengeliminir pengaruh faktor-faktor di luar yang
dieksperimenkan yang dapat mempengaruhi hasil eksperimen.
Adapun faktor-faktor yang dapat mengancam validitas internal suatu hasil
penelitian eksperimen antara lain:
1. History, yaitu kejadian-kejadian tertentu yang terjadi antara pengukuran
pertama (pretest) dan kedua (post-test), selain variabel-variabel yang
dieksperimenkan (treatment).
2. Maturation (kematangan), yaitu: proses perubahan (kematangan) di dalam
diri subyek yang terjadi selama berlangsungnya eksperimen (misal: makin
trampil, makin lelah/jenuh dsb). Untuk mengatasi hal ini adalah dengan
mendisain eksperimen yang tidak terlalu lama.
3. Efek Testing, yaitu efek yang ditimbulkan hasil pengukuran pertama
(pretest) terhadap hasil pengukuran kedua (post-test). Cara mengatasinya
adalah dengan tidak memberikan pre-test.
4. Instrumentation, yaitu efek yang ditimbulkan akibat perubahan cara
pengukuran, perubahan pengamat, yang dapat membuat perubahan hasil
pengukuran.
5. Selection, yaitu adanya bias di dalam menentukan/memilih
responden/subyek untuk kelompok eksperimen (atau kelompok yang
diberikan perlakuan) dan kelompok control/pembanding.
6. Statistical regression, yaitu bahwa kelompok yang dipilih berdasarkan skor
yang ekstrim cenderung akan meregres ke rerata populasi.
7. Mortality, yaitu kehilangan subyek, baik pada kelompok eksperimen
maupun kelompok pembading, yaitu adanya pengurangan subyek ketika
dilakukan pengukuran terhadap dampak eksperimen/perlakuan.
Borg & Gall (1983), menyatakan bahwa penelitian eksperimen merupakan
penelitian yang paling dapat diandalkan keilmiahannya (paling valid), karena
dilakukan dengan pengontrolan secara ketat terhadap variabel-variabel pengganggu
di luar yang dieksperimenkan. Menurut Emmory, penelitian eksperimen merupakan
bentuk khusus investigasi yang digunakan untuk menentukan variabel-variabel apa
saja dan bagaimana bentuk hubungan antara satu dengan yang lainnya. Menurut
konsep klasik, eksperimen merupakan penelitian untuk menentukan pengaruh
variabel perlakuan (independent variable) terhadap variabel dampak (dependent
variable).
Definisi lain menyatakan bahwa penelitian eksperimen adalah penelitian yang
dilakukan terhadap variabel yang data-datanya belum ada sehingga perlu dilakukan
proses manipulasi melalui pemberian treatment/perlakuan tertentu terhadap subjek
penelitian yang kemudian diamati/diukur dampaknya (data yang akan datang).
Penelitian eksperimen juga merupakan penelitian yang dilakukan secara sengaja
oleh peneliti dengan cara memberikan treatment/perlakuan tertentu terhadap subjek
penelitian guna membangkitkan sesuatu kejadian/keadaan yang akan diteliti
bagaimana akibatnya.
Penelitian eksperimen merupakan penelitian kausal (sebab akibat) yang
pembuktiannya diperoleh melalui komparasi/perbandingan antara :
1. Kelompok eksperimen (yang diberi perlakuan) dengan kelompok kontrol
(yang tidak diberikan perlakuan); atau
2. Kondisi subjek sebelum diberikan perlakuan dengan sesudah diberi
perlakuan.
Penggunaan metode penelitian eksperimen pada penelitian sosial dan
pendidikan akan dihadapkan pada permasalahan yang menyangkut subyek
penelitian. Dalam hal ini, penggunaan metode eksperimen ini akan menjadi sangat
rumit mengingat obyek yang diteliti menyangkut interaksi manusia dengan
lingkungan, atau interaksi antar manusia itu sendiri. Selain itu, tidak mudah untuk
mencari orang yang bersedia dengan sukarela menjadi subyek dari penelitian
eksperimen ("kelinci percobaan").
Di lain pihak, penelitian eksperimen yang dilakukan di dalam kelas oleh guru
terhadap siswanya atau sebagai penelitian kelas, juga akan menghadapi persoalan
validitas hasil penelitian. Dalam hal ini, guru sebagai peneliti akan dihadapkan pada
persoalan apakah dia bisa bersikap obyektif, mengingat sebagai peneliti dia juga
sebagai manusia yang berinteraksi dengan subyek yang diteliti, yaitu siswanya
sendiri.

Karakteristik Penelitian Eksperimen:


Berikut ini disajikan beberapa karakteristik penelitian eksperimen, yang
membedakan dengan penelitian positivistik lainnya, yaitu:
1. Metode eksperimen merupakan satu-satunya metode penelitian yang dianggap
paling dapat menguji hipotesis hubungan sebab-akibat, atau paling dapat
memenuhi validitas internal.
2. Metode eksperimen merupakan rancangan penelitian yang memberikan
pengujian hipotesis yang paling ketat dibanding jenis penelitian yang lain.
3. Metode eksperimen merupakan penelitian yang digunakan untuk mencari
pengaruh perlakuan tertentu terhadap dampaknya dalam kondisi yang
terkendalikan.
4. Ciri khas yg membedakan penelitian eksperimen dg penelitian yg lain:
a. Satu atau lebih variabel bebas dimanipulasi (kondisinya dibuat berbeda,
misal: treatment dan non-treatment
b. Semua variabel lainnya, kecuali variabel perlakuan (variabel bebas),
dikendalikan (dipertahankan tetap).
c. Pengaruh manipulasi variabel bebas (pemberian perlakuan) terhadap
variabel terikat diamati, dengan asumsi karena diberi perlakuan yang
berbeda maka akan berdampak yang berbeda pula.
d. Adanya komparasi, sehingga perlu penyamaan antara kelompok yang akan
dikenai perlakuan dengan kelompok yang tidak dikenai perlakuan (dua
kelompok yang akan dibandingkan tersebut harus komparabel).

Ruang Lingkup Penelitian Eksperimen:


1. Sebagian besar eksperimen dalam bidang pendidikan pada umumnya
dilakukan dalam rangka melakukan inovasi untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran. Oleh karena itu, biasanya berkaitan dengan usaha untuk
menguji pengaruh materi, media, metode, atau praktik pendidikan yang baru
terhadap hasil belajar siswa.
2. Rancangan penelitian eksperimen pada umumnya, menggunakan variabel
tunggal:
a. satu variabel perlakuan dimanipulasikan (dibuat kondisinya berbeda),
selanjutnya diamati akibat/danpak dari perlakuan tersebut terhadap 1
atau lebih variabel tergantung.
b. Variabel yang dimanipulasikan disebut: variabel perlakuan, variabel
treatment, variabel eksperimen, atau variabel independen.
c. Variabel yang merupakan akibat/dampak disebut: variabel tergantung,
variabel dependen, atau variabel dampak.
d. Masalah pokok: menentukan kelompok kontrol (pembanding) yang
sebanding (komparabel); dan membuat konstan (mengontrol/
mengendalikan) variabel-variabel non-eksperimental yang dapat
mempengaruhi variabel dampak.
Pengertian Variabel:
Variabel, adalah gejala atau fakta (data) yang harganya berubah-berubah atau
bervariasi. Berikut ini dijelaskan jenis-jenis variabel yang termasuk dalam
penelitian eksperimen, yaitu:
1. Variabel Bebas/independen (variabel perlakuan/eksperimen) merupakan
variabel yang akan dilihat pengaruhnya terhadap variabel terikat/dependen,
atau variabel dampak.
2. Variabel Terikat/dependen (variabel dampak) merupakan variabel
hasil/dampak/akibat dari variabel bebas/perlakuan.
Variabel terikat umumnya menjadi tujuan penelitian, sumber masalah, yang
ingin ditingkatkan kualitasnya.
3. Variabel Kontrol (Pengendali) variabel yang berpengaruh terhadap variabel
terikat, tetapi pengaruhnya ditiadakan/dikendalikan dengan cara dikontrol
(diisolasi) pengaruhnya. Pengontrolan dapat dilakukan melalui pengembangan
disain penelitiannya (kondisinya dibuat sama) atau secara statistik tertentu.
4. Variabel Moderator variabel yang mempengaruhi tingkat hubungan
(pengaruh) variabel bebas terhadap variabel terikat. Atau hubungan/pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat memiliki nilai yang berbeda pada level
yang berbeda.
Prosedur Penelitian Eksperimen:
Langkah-langkah penelitian eksperimen pada dasarnya sama dengan jenis
penelitian positivistik yang lain, yaitu:
1. Memilih dan merumuskan masalah, termasuk akan menguji-cobakan perlakuan
apa, dampak dampak apa yang ingin dilihat.
2. Memilih subyek yang akan dikenai perlakuan dan subyek yang tidak dikenai
perlakuan.
3. Memilih disain penelitian eksperimen.
4. Mengembangkan instrumen pengukuran (instrumen untuk mengumpulkan
data)
5. Melaksanakan prosedur penelitian dan pengumpulan data.
6. Menganalisis data
7. Perumusan kesimpulan
Langkah Operasional Penelitian :
Sebelum peneliti mulai on action maka peneliti perlu melakukan:
1. Membentuk atau memilih kelompok-kelompok (kelompok yang dikenai
perlakuan dan kelompok pembanding/kelompok kontrol).
2. Memperkirakan apa yang akan terjadi pada setiap kelompok.
3. Mencoba mengontrol semua faktor lain di luar perubahan yang
direncanakan.
4. Mengamati atau mengukur efek pada kelompok-kelompok setelah perlakuan
berakhir.
5. Penelitian eksperimen adalah penelitian untuk menguji hipotesis.
Setidaktidaknya dengan 1 hipotesis hubungan sebab-akibat dari 2
variabel, yaitu variabel perlakuan dan variabel dampak.
6. Penelitian eksperimen yang paling sederhana biasanya melibatkan 2
kelompok, yaitu: (1) Kelompok eksperimen, yaitu kelompok yang dikenai
perlakuan tertentu, dan (2) Kelompok kontrol atau kelompok pembanding,
yaitu kelompok yang tidak dikenai perlakuan.
7. Kelompok eksperimen menerima treatmen yang baru, suatu treatmen yang
sedang diselidiki, sedangkan Kelompok kontrol menerima treatmen yang
berbeda atau diberi treatmen seperti biasa.
8. Dua kelompok yang akan dibandingkan, yaitu kelompok yang menerima
treatmen dan kelompok yang tidak dikenai treatmen harus disetarakan
terlebih dahulu, agar dapat dipastikan bahwa adanya perbedaan pada
variabel terikat semata-mata karena pengaruh perlakuan yang diberikan
bukan karena memang sejak awalnya sudah berbeda.
9. Cara Penyetaraan yang dapat dilakukan:
a. Membuat berpasang-pasangan (matching), misal: siswa yang nilai
awalnya sama dikelompokkan berpasang-pasangan pada kelompok yang
berbeda.
b. Penugasan secara random (random assignment), yaitu menempatkan
subyek baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok pembanding
dengan cara diundi (dirandom), atau tidak dipilih-pilih.
c. Kesulitan yang terjadi adalah tidak memungkinkan (sulit)
mengelompokkan siswa secara bebas, dan terpisah dari rombelnya,
karena akan merusak sistem yang telah berjalan. Sehingga sampelnya
apa adanya, atau disebut intax sampel.

Disain Penelitian Eksperimen:


Disain eksperimen yang dipilih terkait erat dengan tingkat validitas hasil penelitian
yang akan diperoleh. Namun demikian, pada penelitian eksperimen di kelas
pembelajaran, akan banyak menghadapi berbagai keterbatasan, antara lain:
1. Kesulitan untuk mengelompokkan siswa secara bebas sesuai keinginan
peneliti, yaitu melakukan matching atau penugasan secara random, sehingga
sulit memperoleh dua kelompok (kelompok eksperimen dan kelompok kontrol)
yang benar-benar sebanding (komparabel).
2. Penelitian eksperimen di kelas pada umumnya hanya dapat menggunakan kelas
atau kelompok siswa apa adanya, sehingga sampelnya disebut intax sample.
3. Kendala-kendala yang terkait dengan kejujuran dan keobyektifan guru dalam
mengukur dampak perlakuan (hasil belajar).
4. Kendala untuk mengendalikan factor-faktor (variabel) yang dapat
mempengaruhi hasil eksperimen, misal: interaksi siswa dari kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol tidak mungkin dicegah, dsb.
Berikut ini disajikan beberapa jenis disain penelitian eksperimen yang dapat dipilih:
1. Desain Pra-Eksperimental (Pre-ED) Single Group Design
Studi kasus 1 tembakan (one shot case study)
Pretest postest satu kelompok
Disain rangkaian waktu (Time-series design)
2. Desain Eksperimen Sebenarnya (True-ED)
Desain kelompok kontrol pretest-postest
Desain kelompok kontrol hanya postest
Desain solomon 4 kelompok
3. Desain Eksperimental Semu (Quasi-ED)
Desain pretest-postest tak ekuivalen
Desain perbandingan kelompok statis Desain berimbang

a. One shot case study : X (treatmen) O (observasi)


Misal: Pengaruh metode simulasi (X) terhadap pemahaman konsep (O)
b. Pretestpostest satu kelompok: O1 X O2
c. Desain rangkaian waktu (time-series):
O1 O2 O3 O4 X1 O5 O6 O7 O8
d. Desain kelompok kontrol pretest-postest:
Pretes Treatmen Postes
Kontrol R O1 X1 O2
Eksp R O3 X2 O4

e. Desain kelompok kontrol hanya postest:


Pretes Treatmen Postes
Kontrol R -- X1 O2
Eksp R -- X1 O2

f. Desain solomon 4 kelompok:


Pretes Treatmen Postes
Pretested R O1 X1 O2
Pretested R O3 X2 O4
Unpretested R -- X3 O5
Unpretested R -- X4 O6

g. Desain pretest-postest tak ekuivalen:


O1 X1 O2
O3 X2 O4

h. Perbandingan kelompok statis: X1 O1


X2 O2
i. Desain berimbang:
Setiap kelompok menerima semua treatmen namun pada urutan yg berbeda.
DAFTAR PUSTAKA

Borg, W.R. & Gall, M.D. (1983). Educational research: An introduction. Fourth
Edition. New York: Longman.

Cook, T.D. & Campbell, D.T. (1979). Quasi-Experimentation: Design and analysis
issues for field settings. Chicago: Rand Mcnally College Publishing
Company.

Fernades, H.J.X. (1984). Evaluation of educational programs. Jakarta: National


Education Planning, Evaluation and Cultural Development.

Nisbet, J. (1981). The impact of research on policy and practice in education.


International Review Education, 2 (2), pp. 101 104.

Scriven, M. (1967). The methodology of evaluation. Chicago: Rand Mc.Nally.

Stufflebeam, D.L. (1971). Evaluation as enlightment for decisin making.


Columbus, Ohio: Ohio State University.

Tuckman, B.W. (1978). Conducting educational research. Second Edition. New


York: Harcourt Brace Javanovich, Inc.

Worthen, B.R. & Sanders, J.R. (1973). Educational evaluation: theory and
practice. California: Wadsworth Publishing Company, Inc.

Anda mungkin juga menyukai