I. KONSEP TEORI
A. Anatomi dan Fisiologi
Tonsil terdiri dari jaringan limfoid yang dilapisi oleh epitel respiratori.
di faring yang terdiri dari tonsil palatina, tonsil faringeal (adenoid), tonsil
1. Tonsil Palatina
Tonsil palatina adalah suatu massa jaringan limfoid yang terletak
di dalam fosa tonsil pada kedua sudut orofaring, dan dibatasi oleh pilar
1
Tonsil tidak selalu mengisi seluruh fosa tonsilaris, daerah yang kosong
palatoglosus.
pusat germinal.
jaringan limfoid yang sama dengan yang terdapat pada tonsil. Lobus
dari sebuah ceruk dengan celah atau kantong diantaranya. Lobus ini
2
dikenal sebagai bursa faringeus. Adenoid tidak mempunyai kriptus.
3. Tonsil Lingual
Tonsil lingual terletak di dasar lidah dan dibagi menjadi dua oleh
ini terdapat foramen sekum pada apeks, yaitu sudut yang terbentuk
4. Fosa Tonsil
dan batas lateral atau dinding luarnya adalah otot konstriktor faring
superior. Berlawanan dengan dinding otot yang tipis ini, pada bagian
3
5. Aliran getah bening
6. Persarafan
palatine nerves.
7. Imunologi Tonsil
Sedangkan limfosit T pada tonsil adalah 40% dan 3% lagi adalah sel
4
limfoid dan pusat germinal pada folikel ilmfoid.
B. Definisi
Kanker Tonsil adalah kanker yang terjadi pada salah satu dari tiga
jenis tonsil tenggorokan. Hal ini paling sering terjadi pada tonsil palatina,
yang terletak di kedua sisi tenggorokan, meskipun dapat juga terjadi pada
tonsil faring (juga disebut kelenjar gondok), yang berada di balik rongga
hidung, atau dalam bahasa tonsil, yang berada di bagian belakang lidah.
(Rogers, SN.)
faktor risiko yang paling umum untuk karsinoma sel skuamosa amandel.
5
C. Etiologi
studi telah mengidentifikasi indikasi kehadiran HPV pada sekitar 60% dari
2. Infeksi HPV
3. Tembakau, merokok
4. Penggunaan Etanol
yang tidak sembuh - sembuh, atau satu amandel yang lebih besar dari yang
6
lain. Ini mungkin menyakitkan atau bisa juga tidak. Kanker amandel
2. Napas bau
3. Perdarahan
6. Sakit telinga
8. Sakit tenggorokan
7
E. Komplikasi
1. Abses peritosil
Terjadi diatas tonsil dalam jaringan pilar anterior dan palatum mole,
abses ini terjadi beberapa hari setelah infeksi akut dan biasanya
gendang telinga.
3. Mastoiditis akut
sel-sel mastoid.
4. Laringitis
larynx.
Peradangan ini mungkin akut atau kronis yang disebabkan bisa karena
virus,
5. Sinusitis
lebih dari
8
sinus paranasal. Sinus adalah merupakan suatu rongga atau ruangan
berisi udara
6. Rhinitis
kronis dan akut yang kebanyakan disebabkan oleh virus dan alergi
F. Epidemiologi
terbanyak pada rentang usia antara 5-14 tahun yaitu 15 orang (50%), jenis
30 orang (100%).
G. Patofisiologi
1. Narasi
Tonsil SCC mungkin terbatas pada fosa tonsil, tetapi ekstensi untuk
variabel. Selain itu, penyebaran sering terjadi pada langit - langit lunak
9
atau nasofaring. Fosa tonsil dibatasi lateral oleh otot pembatas unggul,
karotis.
sekitar 65% dari pasien. Pada pasien dengan leher klinis negatif, sekitar
30% dari pasien ini akan memiliki penyakit leher gaib. metastasis kelenjar
getah kebanyakan untuk tingkat II dan III sejauh tingkat yang lebih
bening. Hal ini bukan hal yang utama, tapi metastasis ke lokasi ini dapat
terjadi ketika limfatik terganggu dalam kasus penyakit positif node dalam
dilakukan pembedahan atau radiasi. Metastasis jauh dari tonsil SCC terjadi
pada sekitar 15 -30% pasien. Yang paling sering terjadi umumnya adalah
10
2. Patway
HIPERTERMI
RESIKO KETIDAK SEIMBANGAN
NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN TUBUH
11
H. Pemeriksaan Diagnostik
1. Laboratorium Studi
miskin.
2. Studi Imaging
invasi tulang adalah bagian dari basis pengetahuan baru. Hal ini
b. MRI juga sangat berguna untuk menilai ukuran tumor dan invasi
jaringan lunak.
12
c. CT scan dada adalah studi pencitraan yang paling sensitif digunakan
diagnostik.
13
lesi ini berdarah, ini adalah prosedur rumit, dan ahli bedah harus
4. Panendoscopy
5. HPV pengujian
prognostik.
carcinomas orofaringeal.
14
2) Hal ini baik sensitif dan spesifik.
6. Penatalaksanaan
1. Pembedahan
pembedahan saja.
2. Radiotherapy
untuk sebagian besar skuamous sel karsinoma 1/3 tengah dan atas,
mengandung tumor.
3. Chemoterapy
15
memberi manfaat daripada radioterapi atau khemoterapi saja dan
A. Pengkajian
Focus pengkajian :
1. Wawancara
(tonsillitis)
2. Pemeriksaan fisik
a. Integritas Ego
16
c. Hygiene
e. Pernapasan
f. Tenggorokan
B. Diagnosa Keperawatan
Intervensi
17
a. Kaji tingkat nyeri dengan mengintruksikan klien untuk menelan air
minum
secara tepat.
jam
Intervensi :
18
R : Pemenuhan kebutuhan nutrisi perlu dikaji untuk mengetahui
cair
Intervensi :
19
R : Kompres hangat membantu vasodilatasi pembuluh darah
klien
langsung
antipiretik
D. Evaluasi
dengan cara menilai sejauh mana tujuan dan dari rencana keperawatan
tonsil yaitu:
20
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com
2017. https://id.scribd.com
21