(IKAN TUNA)
MATA KULIAH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN DAN HASIL PERTANIAN
Disusun oleh:
Kelompok 5 / THP A
Indung Dwi Umarta (161710101071)
Siti Zainab (161710101112)
Aisyah Dara Millenia (161710101027)
Budiarti Sentono Putri (161710101103)
Elka Rosa Damayanti (161710101118)
a. Penerimaan
Potensi bahaya: mutu bahan baku kurang baik/ segar, kontaminasi bakteri patogen.
Tujuan: untuk mendapatkan bahan baku yang memenuhi persyaratan mutu dan terhindar dari
kontaminasi bakteri patogen.
Petunjuk: bahan baku yang diterima di unit pengolahan diuji secara organoleptik, untuk
mengetahui mutunya. Bahan baku kemudian ditangani secara hati-hati, cepat, cermat dan saniter
dengan suhu produk maksimal 5oC.
b. Sortasi
Potensi bahaya: kemunduran mutu, kontaminasi bakteri patogen, jenis dan ukuran yang tidak
sesuai.
Tujuan: mendapatkan mutu, jenis dan ukuran yang sesuai serta bebas dari kontaminasi bakteri
patogen.
Petunjuk: ikan dipisahkan berdasarkan mutu, jenis, dan ukuran. Sortasi mutu dilakukan secara
organoleptik, sortasi jenis dilakukan untuk memisahkan jenis yang tidak dikehendakidan sortasi
ukuran dilakukan dengan cara penimbangan. Sortasi dilakukan secara hati-hati, cepat, cermat dan
saniter dengan mempertahankan suhu produk maksimal 5oC.
c. Pencucian I atau tanpa pencucian
Potensi bahaya: kemunduran mutu dan kontaminasi bakteri patogen.
Tujuan: membersihkan kotoran danmencegah kontaminasi bakteri.
- Petunjuk: ikan dicucidengan hati-hati menggunakaan air bersih dingin yang mengalir
secara cepat, cermat dan saniter dengan mempertahankan suhu produk maksimal 5oC.
d. Penyiangan atau tanpa penyiangan
- Potensi bahaya: kemunduran mutu dan kontaminasi bakteri patogen.
- Tujuan: mendapatkan ikan yang bersih dari insang dan isi perut serta mereduksi
kontaminasi bakteri patogen.
- Petunjuk: ikan disiangi dengan cara membuang insang dan isi perut. Penyiangan harus
dilakukan dengan cepat, cermat dan saniter sehingga tidak menyebabkan pencemaran pada tahap
berikutnyaa dengan mempertahankan suhu produk maksimal 5oC.
e. Pencucian 2 atau tanpa pencucian
- Potensi bahaya: kemunduran mutu dan kontaminasi bakteri patogen.
- Tujuan: menghilangkan sisa kotoran dan mencegah kontaminasi bakteri.
- Petunjuk: ikan dicuci dengan hati-hati menggunakan air bersih dingin yang mengalir secara
cepat, cermat dan saniter dengan mmpertahankan suhu produk maksimal 5oC.
f. Penyimpanan dingin atau tanpa penyimpanan
- Potensi bahaya: kemunduran mutu dan kontaminasi bakteri patogen.
- Tujuan: mencegah terjadinya kemunduran mutu dan kontaminasi bakteri.
- Petunjuk: apabila ikan segar menunggu waktu untuk dipasarkan maka dilakukan
penyimpanan dingin atau penamppungan dengan suhu produk maksimum 5oC.
g. Penimbangan
- Potensi bahaya: kemunduran mutu, kekurangan berat dan kontaminasi bakteri patogen.
- Tujuan: mendapatkan berat ikan yang sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan dan
bebas dari kontaminasi bakteri patogen.
- Petunjuk: untuk ikan berukuran besar ditimbang satu per satu, sedangkan untuk ikan
berukutran kecil ditimbang sesuai berat yang ditentukan, menggunakan timbangan yang telah
dikalibrasi. Penimbangan dilakukan secara hati-hati, cepat, cermat, saniter dan mempertahankan
suhu produk maksimal 5oC.
h. Pengepakan
- Potensi bahaya: kontaminasi bakteri patogen, kerusakan fisik dan kesalahan label.
- Tujuan: melindungi produk dari kontaminasi bakteri dan kerusakan fisik selama transportasi
dan penyimpanan serta ketidaksesuaian label.
- Petunjuk: ikan segar disusun dalam wadah berinsulasi (steroform) yang dilapisi plastik
dengan posisi perut menghadap ke atas. Selanjutnya diberi es, es curai atau es kering, untuk
mempertahankan suhu produk tetap maksimal 5oC selama transportasi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1989. Petunjuk Praktis Penanganan dan Transportasi Ikan Segar. Balai Bimbingan
dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan. Direktorat Jenderal Perikanan, Jakarta.
Murniati dan Sunarman, 2011. Petunjuk Teknis Penanganan Tuna Segar. Balai Bimbingan dan
Pengujian Mutu Hasil Perikanan, Jakarta.
Sudrajat S, 2011, Panen Bandeng 50 Hari, Penebar Swadaya, Jakarta.