Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum, Wr. Wb.


Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat dan hidayahnya,
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini mengulas tentang
Perkembangan Teknologi Berbasis Embriologi. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
kepada Ibu drh. Nia Nurdiani, M.Si. selaku Dosen Mata Kuliah Embriologi atas bimbingan
beliau kepada kami.
Mudah-mudahan karya tulis ini dapat bermanfaat serta dapat memberi pengetahuan bagi
pembaca. Kami menyadari bahwa Makalah ini masih memiliki kekurangan. Pada kesempatan ini
kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi bantuan dalam
melengkapi teori untuk menyelesaikan penulisan makalah ini.

Penulis

Bandung, 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman, perkembangan teknologi semakin pesat dalam
berbagai cabang ilmu, salah satunya dalam embriologi. Saat ini manusia tidak hanya
melakukan studi mengenai embrio, namun juga cara untuk merekayasa embrio tersebut.
Studi mengenai embrio saat ini tidak hanya mempelajari bagaimana
pertumbuhkembangan embrio dari berbagai hewan maupun manusia. Kemampuan unik
yang dimiliki sel embrio menginspirasi terciptanya berbagai penelitian baru. Sifat sel
embrio yang masih totipotensi memungkinkan sel-sel tersebut untuk dikembangkan lebih
lanjut menjadi sel lain yang dibutuhkan.
Beberapa tahun terakhir, perkembangan mengenai embriologi salah satunya
beruoata untuk mengungkap peristiwa Chimera. Chimera adalah organisme yang
memiliki lebih dari satu set DNA yang bersatu dalam sebuah individu. Kasus pertama
mengenai chimera pada manusia teridentifikasi pada tahun 195o, hal ini memacu
ilmuwan untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai peristiwa ini dan berupaya untuk
melakukan rekayasa membentuk organisme chimera yang diharapkan dapat memberikan
solusi terhadap masalah yang terjadi dalam kehidupan manusia.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan chimera?
2. Bagaimana metode untuk membuat chimera?
3. Apa saja macam chimera?
4. Apa saja contoh kasus chimera yang telah terjadi?

Makalah Perkembangan Teknologi Berbasis Embriologi Chimera | 2


BAB II
ISI
A. Definisi Chimera
Kata Chimera berasal dari nama makhluk pada mitologi yunani, yaitu makluk
berkepala singa, berbadan domba dan berekor ular.
Sedangkan dalam genetika, Chimera adalah individu yang memiliki lebih dari
satu set populasi DNA yang berbeda satu sama lainnya dan berasal dari zygote yang
berbeda.
Fenomena rekayasa chimera ini sudah dikenal sejak tahun 1980, yang dijelaskan
oleh deGrouchy bahwa Chimera adalah hasil dari gabungan dua zygote (hasil pembuahan
dari dua sperma dan dua sel telur yang berbeda) menjadi satu embrio, sedangkan Mosaic
adalah hasil dari kesalahan yang terjadi pada fase mitosis (post-zygotic) dalam satu
embrio. Fenomena Chimera akan sangat sulit kita lihat, kecuali terdapat kelainan yang
sangat mencolok seperti hermaphrodite (individu berjenis kelamin ganda). (Faried, 2009).
B. Metode Chimera
Chimera memungkinkan embrio dari seekor hewan dititipkan pada hewan lain
yang berlainan speciesnya. Dengan teknik chimera, maka embrio yang akan dititipkan
tersebut telah dimanipulasi sel-selnya sehingga tidak dikenal sebagai embrio asing dan
akhirnya akan dapat berkembang sampai lahir tanpa adanya penolakan (rejection) dari
induk yang dititipi (Gugun, 2009).
Untuk membuat embrio chimera ilmuwan menggunakan teknik gene-editing yang
disebut CRISPR untuk memotong bagian DNA yang akan disisipkan DNA makhluk
lainnya. Misalnya pada babi yang akan disisipkan DNA manusia, DNA babi dipotong
menggunakan metode CRIPSR kemudian disisipkan DNA pankreas manusia.
Istilah CRISPR merupakan metode rekayasa genetik yang saat ini sedang marak
digunakan dalam penelitian. Cluster Regularly Interspaced Short Palindromic
Repeats atau yang dikenal dengan istilah CRISPR adalah segmen DNA prokariotik
dimana mengandung pengulangan singkat dari urutan basa. Pada setiap repetisi biasanya
diikuti oleh segmen pendek atau spacer DNA dari eksposur sebelumnya untuk virus

Makalah Perkembangan Teknologi Berbasis Embriologi Chimera | 3


bakteri maupun plasmid. Biasa disebut juga sebagai crisper.Metode CRISPR dikenal
juga dengan Sistem Cas, merupakan sebuah sistem kekebalan tubuh prokariotik yang
mampu memberikan kekebalan terhadap elemen genetik asing seperti plasmid dan juga
fag.
CRISPR sebenarnya merupakan bagian proses normal yang biasanya terjadi pada
bakteri. Keunikan proses ini membuat para peneliti berlomba-lomba mempelajari
CRISPR. Dikatakan unik karena proses metode CRISPR yang awalnya ada pada bakteri
ini mampu menggabungkan DNA asing kedalam keadaan lain bahkan bakteri juga
mampu mengais DNA yang telah rusak dari lingkungannya.
Sistem Cas atau CRISPR saat ini telah digunakan dalam dalam rekayasa genetik
terutama dalam proses editing gen atau
menambahkan, mengganggu, maupun
mengubah urutan gen tertentu pada regulasi
gen dalam spesies rantai kehidupan.
Metode untuk membuat tikus
chimera adalah sebagai berikut:
a. Menargetkan gen untuk stem sel embrio
Ilmuwan mengambil sel yang masih
totipotensi dari blastokis tikus untuk
disisipkan gen yang di targetkan. Sel
tersebut kemudian dibiakkan.
b. Sel yang telah dibiakkan tadi
dimasukkan kedalah blastokis tikus,
kemudian blastokis ini diimplantasikan
ke dalam tubuh tikus betina. Tikus yang
lahir tersebut merupakan tikus chimera.
Tikus ini lalu dikawinkan dengan tikus
normal sehingga akan menghasilkan
tikus yang membawa gen yang di
harapkan dan tikus yang normal.
C. Jenis Chimera

Makalah Perkembangan Teknologi Berbasis Embriologi Chimera | 4


Chimera dapat muncul pada keadaan yang alami, tetapi pada kenyataannya
chimera sering terjadi secara percobaan (experimental). Pada pembentukan chimera
secara alami sering terjadi dalam kelahiran kembar. Sedangkan pada pembentukan
chimera secara percobaan seperti pembentukan ternak chemera sapi berbulu domba. Sapi
memiliki permukaan yang luas, dengan demikian maka bulu domba yang dapat tumbuh
akan semakin banyak.
Jenis chimera :
1. Tetrachimera
Chimera tetragametic yaitu, chimera terbentuk ketika dua telur ibu dibuahi
oleh dua sperma ayah, dan menghasilkan dua embrio yang bersatu untuk
membentuk satu orang.
2. Chimera partenogenesis
Sebuah chimera partenogenesis terbentuk ketika telur yang belum mengalami
meiosis dibuahi oleh dua sperma. Dalam kasus ini, dua sperma menyediakan dua
khas materi genetik dari ayah.dan Hanya satu kasus chimera partenogenesis
manusia yang telah terjadi.
3. Chimera androgenetic
Chimera androgenetic, terjadi ketika satu sperma membuahi satu
telur yang normal dan sperma lain membuahi telur yang kosong dari materi
genetik. Biasanya, acara pemupukan kedua ini tidak akan menghasilkan zigot
hidup (telur yang telah dibuahi). Namun, dalam beberapa kasus yang jarang
terjadi, materi genetik dari ayah dalam telur yang kosong dapat menduplikasi
sendiri, menghasilkan zigot yang berisi materi genetik dari ayah. zigot ayah-
satunya ini kemudian sekering bersama-sama dengan zigot yang normal untuk
membentuk chimera
4. Microchimerism
Microchimerism terjadi ketika sejumlah kecil sel dipindahkan antara ibu dan
janin selama kehamilan. Baru-baru ini, para ilmuwan telah menjalankan
penelitian yang menunjukkan microchimerism yang mungkin sangat umum pada
manusia. Bahkan, hingga 50 persen ibu dapat membawa sel anak-anak mereka
dalam beberapa darah mereka setelah melahirkan. Selama kehamilan, janin juga

Makalah Perkembangan Teknologi Berbasis Embriologi Chimera | 5


dapat menyerap beberapa sel ibu. Setelah lahir, anak-anak mungkin bisa
membawa sel ibu mereka sepanjang hidup. Dalam kasus di mana seorang ibu
memiliki beberapa anak, ibu mungkin menyerap sel dari anak pertama ke
tubuhnya dan kemudian sel-sel ini diturunkan ke anak-anak lain pada kehamilan
berikutnya nya. Dengan demikian, individu yang memiliki saudara yang lebih tua
mungkin memiliki sel-sel dalam tubuh mereka yang berasal dari saudara mereka
yang lebih tua . Para peneliti berpikir bahwa microchimerism dapat membantu
sistem kekebalan tubuh ibu.
5. Pasien transplantasi organ.
Manusia yang telah mengalami transplantasi organ atau transplantasi sumsum
tulang menggunakan donor manusia dapat dianggap chimera artifisial (chimera
buatan).

D. Manfaat Chimera
1. Memungkinkan manusia menumbuhkan organ pada hewan tertentu untuk
implantasi. Dengan adanya teknik chimera, ilmuwan mencoba untuk membuat
organisme chimera untuk membiakkan suatu bagian atau organ tertentu demi
kepentingan dunia kesehatan. Misalnya dengan dimasukkannya sel manusia
kedalam tubuh babi agar babi tersebut memiliki organ tubuh manusia. Organ ini
dapat diambil dari tubuh babi untuk di-implan ke tubuh manusia yang
memerlukan organ tubuh tersebut
2. Tikus hasil teknik chimera atau Chimeric Mice dapat digunakan untuk menguji
suatu bahan atau obat sebelum di uji coba ke tubuh manusia. Pada tahun 2007 Drs
Mario R. Capecchi, Martin J. Evans dan Oliver Smithies diberikan penghargaan
Nobel atas penemuannya memperkenalkan modifikasi gen pada tikus dengan
menggunakan stem sel embrio. Hal ini memungkinkan ilmuwan untuk
memodifikasi gen spesifik yang ingin diubah untuk kepentingan terapi medis.
Tikus chimera ini saat ini banyak digunakan dalam penelitian.
E. Kasus Chimera
1. Chimera pada Manusia dan Hewan
a. Pada tahun 1950 Sprinter Belanda Foekje dillema diusir tim nasional setelah ia
menolak tes seks wajib pada bulan Juli 1950; Penyelidikan kemudian
Makalah Perkembangan Teknologi Berbasis Embriologi Chimera | 6
mengungkapkan terdapat kromosom-Y dalam sel tubuhnya, dan analisis
menunjukkan bahwa dia mungkin adalah 46, XX / 46, XY
b. Pada tahun 1953 Mrs. McK dikatakan sebagai manusia chimera, hal ini
dilaporkan dalam British Medical Journal. Ia memiliki darah yang
mengandung dua jenis darah yang berbeda. Rupanya ini dihasilkan dari sel-sel
saudara kembarnya yang hidup di tubuhnya. Baru-baru ini, sebuah penelitian
menemukan bahwa golongan darah tersebut sering terjadi.
c. Pada tahun 1984 ilmuwan menciptakan geep yaitu gabungan antara domba
dan kambing dalam satu tubuh
d. Pada tahun 2002 manusia chimera dipublikasikan di media dengan kasus
seorang wanita berusia 52 tahun bernama Karen yang membutuhkan
transplantasi ginjal. Untuk menemukan donor ginjal, wanita dan keluarga
dekat menyerahkan sampel darahnya untuk diuji genetik. Hasilnya
mengejutkan.tes tersebut menunjukkan bahwa wanita tersebut tidak memiliki
kesamaan biologis dari ketiga anak laki-lakinya. Untuk mengatasi teka-teki
ini, dokter memeriksa sampel lendir dari wanita, rambut, dan kulit dan
hasilnya adalah bahwa wanita ini adalah chimera tetragametic
e. Masih pada tahun 2002, seorang wanita bernama Lydia Fairchild yang akan
bercerai dengan suaminya, karena tidak memiliki penghasilan yang cukup ia
mengajukan bantuan negara. Suaminya menyangkal bahwa itu adalah
anaknya, mereka pun melakukan tes DNA, hasil dari tes tersebut adalah benar
ia adalah ayah dari anak tersebut, namun Lydia bukanlah ibu dari anak
tersebut. Saat itu dirilis jurnal penelitian yang membahas mengenai kasus
Karen sebagai manusia chimera, dokter kemudian mengetes kembali dan
ternyata Lydia juga merupakan manusia chimera.
f. Pada tahun 2003, peneliti dari Shanghai Second Medical University di china
melaporkan bahwa mereka berhasil menggabungkan sel kulit manusia dengan
kelinci.
g. Pada tahun 2007 Drs Mario R. Capecchi, Martin J. Evans dan Oliver Smithies
diberikan penghargaan Nobel atas penemuannya memperkenalkan modifikasi
gen pada tikus dengan menggunakan stem sel embrio.

Makalah Perkembangan Teknologi Berbasis Embriologi Chimera | 7


h. Pada tahun 2007 ilmuwan dari University of Nevada School of Medicine
membuat domba yang memiliki 15% sel manusia dan 85% sel domba.
i. Pada tahun 2015 ilmuwan memasukkan sel pankreas manusia pada blastokis
babi kemudian melakukan implan pada babi betina, hasilnya embrio tersebut
tumbuh dan diharapkan dapat menghasilkan pankreas manusia.
2. Chimera pada Tumbuhan
Sebuah tanaman disebut
chimera ketika sel-sel yang
memiliki lebih dari sebuah
genotip ditemukan tumbuh
berdekatan di dalam jaringan
tanaman tersebut. Variegated
plants (tanaman yang
jaringannya berwarna keputihan
di antara jaringan tanaman yang hijau) mungkin adalah tipe paling umum dari
chimera, dan tentu saja contoh yang paling cocok untuk digunakan dalam
mengenalkan konsep dasar. Sel-sel di dalam sebuah daun variegated plant,
semuanya berasal dari meristem apikal tunas, tetapi beberapa sel ditandai oleh
ketidakmampuan mensintesis klorofil. Sel-sel ini kemudian memunculkan warna
putih, bukan hijau, meskipun sel-sel tersebut adalah bagian dari sistem jaringan
yang sama. Banyak seleksi penting dari tanaman berdaun, tanaman florikultur dan
tanaman lanskap adalah chimera. Cornus alba Argenteo Marginata, Vinca
minor' Variegata, Ajuga reptans' Burgundy Glow, dan banyak seleksi dari
Hosta, Diffenbachia, Peperomia, Chlorophytum, dan juga Saintpaulia,
tetapi sedikit dari chimera yang memiliki variegated leaf.
Chimera muncul ketika sel mengalami mutasi. Mutasi ini bisa spontan atau
diinduksi oleh iradiasi atau perlakuan dengan mutagen dari bahan kimia. Jika sel
yang bermutasi terletak di dekat puncak kubah pucuk, maka semua sel yang lain
yang dihasilkan dari pembelahan dari kubah pucuk tersebut akan menjadi
termutasi. Hasilnya adalah sel-sel dengan genotip yang berbeda yang tumbuh
berdampingan di suatu jaringan tanaman, inilah yang menjadi definisi chimera.

Makalah Perkembangan Teknologi Berbasis Embriologi Chimera | 8


Jika lokasi sel pada saat mutasi adalah di daerah di mana pembelahan sel
sangat sedikit berlangsung, kemungkinan untuk mendeteksi mutasi ini dengan
mengamati seluruh tanaman secara visual akan sulit. Terlebih lagi, jika mutasinya
menghasilkan sebuah genotip yang tidak terlalu berbeda secara morfologi dari
tanaman tersebut, kemungkinan mengidentifikasi tanaman tersebut sebagai
chimera juga rendah. Sebuah mutasi yang menghasilkan sel-sel tak berwarna
daripada sel-sel hijau (variegation) sangat mudah dideteksi, sedangkan mutasi
yang menghasilkan sel-sel dengan akumulasi gula yang lebih besar daripada sel-
sel yang lain, akan sulit diamati.
Sebuah contoh yang
representatif dari chimera
periklinal adalah blackberry
tak berduri. Lapisan epidermis
dari tipe ini tidak membentuk
duri (sel-sel epidermis
termodifikasi biasanya disebut
duri). Epidermis tak berduri
menutupi batang yang sel-selnya mengandung informasi untuk genotip berduri.
Hal ini dapat ditunjukkan dengan mengambil potongan akar. Pucuk adventif yang
berdiferensiasi pada potongan akar bukan merupakan chimera sehingga kembali
pada genotip berduri.
Mericlinal chimeras Chimera meriklinal diproduksi ketika derivat sel-sel
termutasi tidak menutupi semua kubah apikal. Sebuah lapisan sel-sel yang
termutasi dapat dipelihara pada hanya satu bagian meristem yang akan
menghasilkan pucuk chimera atau daun yang akan berkembang di area itu
sedangkan area yang lain normal. Banyak chimera meriklinal mengikutsertakan
jumlah sel-sel yang terbatas sehingga hanya sedikit area pada satu daun yang akan
terkena dampaknya. Seperti pada kasus chimera periklinal, kimera meriklinal
secara umum terbatas pada satu lapisan sel. Chimera sektorial terbentuk dari
mutasi yang berdampak pada sebagian dari meristem apikal, genotip yang berubah

Makalah Perkembangan Teknologi Berbasis Embriologi Chimera | 9


melebar melalui semua lapisan sel. Tipe chimera ini tidak stabil dan dapat
menghasilkan tunas dan daun yang bukan chimera. Kedua tipe normal dan tipe
termutasi dapat dihasilkan, tergantung pada titik pada ujung dimana tunas
berdiferensiasi.
F. Etika dan Legislasi
Amerika dan eropa barat memiliki aturan yang ketat dalam etika dan regulasi
mengenai penggunaan sel manusia. Dengan adanya penciptaan manusia chimera akan
muncul berbagai pertanyaan mengenai kemanusiaan dan masalah moral yang dapat
mengakibatkan kontroversi. Manusia tidak bisa disetarakan dengan hewan dalam hal
percobaan di laboratorium.
Pada Mei 2008, perdebatan dilakukan di House of Commons of The United
Kingdom menghasilkan putusan bahwa pembuatam chimera dengan stem sel manusia
diperbolehkan dibuat di laboratorium namun akan diharancurkan dalam waktu 14 hari.
Pada 11 Juli 2005, rancangan undang-undang mengenai chimera diperkenalkan ke
kongres di Amerika Serikat oleh Senator Samuel Brownback, namun sayang, beliau
meninggal di kongres tahun selanjutnya. Masalah etis terus timbul terhadap rekayasa
chimera. Larangan terhadap percobaan chimera dengan sel manusia ini untuk mencegah
peningkatan jumlah penyakit zoonosis, selain itu penciptaan chimera terhadap manusia
dan hewan memungkinkan penyakit dari hewan akan menjangkau manusia. Saat ini
belum ada upaya lebih lanjut terhadap perundang-undangan chimera.

Makalah Perkembangan Teknologi Berbasis Embriologi Chimera | 10


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembentukan ternak chimera adalah sebagai berikut:
1. Chimera secara alami adalah hasil dari gabungan dua zygote (hasil pembuahan
dari dua sperma dan dua sel telur yang berbeda) menjadi satu embrio.
2. Chimera bisa terjadi secara alami, contohnya pada kelahiran kembar, secara
buatan atau percobaan.
3. Secara finansial dengan ternak chimera dapat meningkatkan pendapatan.
4. Chimera memungkinkan embrio dari seekor hewan dititipkan pada hewan lain
yang berlainan speciesnya dan menghasilkan hewan sesuai dengan yang diharapkan.
Metode Chimera yaitu :
a. Menargetkan gen untuk stem sel embrio
Ilmuwan mengambil sel yang masih totipotensi dari blastokis sampel untuk
disisipkan gen yang di targetkan. Sel tersebut kemudian dibiakkan.
b. Sel yang telah dibiakkan tadi dimasukkan kedalah blastokis sampel, kemudian
blastokis ini diimplantasikan ke dalam tubuh sampel betina. Keturunan yang
dihasilkan adalah chimera.
Jenis chimera :
1. Tetrachimera
2. Chimera partenogenesis
3. Chimera androgenetic
4. Microchimerism
5. Pasien transplantasi organ.
Kasus chimera pada manusia umumnya terjadi secara alami, terjadi saat masa embrio.
Namun kasus chimera pada hewan ada yang terjadi secara alami, adapula yang merupakan
rekayasa manusia.
Kasus chimera pada tumbuhan biasanya terjadi secara alami, biasanya sifat chimera
tanaman dapat terlihat langsung pada struktur morfologinya, namun ada pula sifat chimera yang
bersifat anatomis atau fisiologis sehingga tidak dapat dilihat langsung.

Makalah Perkembangan Teknologi Berbasis Embriologi Chimera | 11


B. Penutup
Demikian makalah ini kami susun, mohon maaf apabila terdapat kekeliruan, kritik
dan saran yang membangun kami harapkan untuk kemajuan kami. Wassalamualaikum.
Wr. Wb.

Makalah Perkembangan Teknologi Berbasis Embriologi Chimera | 12


DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2004. Riset Chimera Manusia Setengah Binatang. http://www.salib.net. Diakses
tanggal 30 Desember 2016.
Anonim. 2007. Gene Modification in Mice Introduction.
https://www.nobelprize.org/nobel_prizes/medicine/laureates/2007/advanced.html.
Diakses tanggal 2 Januari 2016
Anonim. Chimera. https://en.wikipedia.org/wiki/Chimera_(genetics)#Research. Diakses tanggal
2 Januari 2016
Anonim. Lydia Fairchild. https://en.wikipedia.org/wiki/Lydia_Fairchild. Diakses tanggal 2
Januari 2016
Diah Tri Widayati, 2009. Pengertian reproduksi. http://dt.widayati.net. Diakses tanggal 30
Desember 2016.
Edwards, Stassa. 2015. One Person, Two Sets of DNA: The Strange Case of the Human
Chimera. http://pictorial.jezebel.com/one-person-two-sets-of-dna-the-strange-case-of-the-
hu-1689290862. Diakses tanggal 27 Desember 2016.
Faried, Ahmad, 2009. Chimera. http://io.ppij9epang.org/article. Diakses tanggal 30 Desember
2016.
Gould, S.E. 2014. Guest Post: I Am My Mothers Chimera.
https://blogs.scientificamerican.com/lab-rat/guest-post-i-am-my-mothere28099s-
chimera/. Diakses tanggal 29 Desember 2016.
Nagashima, Hiroshi et.all. 2016. Growing human organs in pigs. A dream or reality?.
Theriogenology 86 (2016) 422426. Tersedia [online] Sciencedirect.com. Diakses
tanggal 29 Desember 2016.
Neurosci, J. 2009. A Chimera Analysis of Prestin Knockout Mice.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2801582/ Diakses tanggal 2 Januari
2016
Savitri, Wina. 2015. Asal-Usul, Perkembangan dan Propagasi Chimera.
http://duniacyberwina.blogspot.co.id/2015/05/asal-usul-perkembangan-dan-
propagasi.html. Diakses tanggal 29 Desember 2016.
Stephen. 2015. When DNA CAN Lie Lydia Kay Fairchild.
http://mymultiplesclerosis.co.uk/ep/lydia-kay-fairchild-chimera/. Diakses tanggal 2
Januari 2016

Makalah Perkembangan Teknologi Berbasis Embriologi Chimera | 13

Anda mungkin juga menyukai