Anda di halaman 1dari 11

HEALTH ANTROPOGY

SEHAT SAKIT MENURUT ETNIS POSO

disusun oleh Kelompok 07 :

Oktovianus. M. Lasatira (462015075)

Rut M Jambormias (462015025)

Jenni Grisdiana (462016079)

Ferdiana Permata Sari (462016068)

Sulistiani Tongo Tongo (462016067)

Amelia Way Mra Mra (462016036)

PROGRAM STUDY S1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

2017
A. Tabel Abalisa Data.

No Kata Kunci Kategorisasi Data Tema


1 Wilayah Poso merupakan sebuah kabupaten Wilayah di poso
yang berada di Sulawesi tengah,
sehingga dapat dikatakan poso
bukanlah suku atau etnis,
Suku atau etnis ada 5 kelompok yang mendiami Suku dan etnis
kabupaten poso yang biasanya yang berada diposo
disebut sebagai etnis
Suku pendatang suku-suku pendatang yang Suku dan etnis
berasal dari luar wilayah poso pendatang yang
diantaranya yaitu suku bugis dari berada diposo
kelompok-kelompok ini disebut oleh
masyarakat setempat sebagai orang
poso karena sudah menetap ditanah
poso.

2 Keluarga Pak toni merupakan salah satu dosen Asal usul keluarga
UKSW yang berasal dari poso pak Toni
istrinya suku minahasa tetapi lahir
dan dibesarkan digorontalo.
Pak toni berdomisili di salatiga sejak
tahun 2007 hingga sekarang
3 Sehat Menurut bapak toni sehat yaitu Pengertian sehat
tubuh dalam keadaan atau kondisi menurut keluarga
yang baik, tidak ada gangguan bapak toni.
terhadap fungsi-fungsi organ tubuh.
sehat juga secara mental atau
kejiwaan
5 Kriteria sehat Menurut bapak toni dan keluarga Kriteria sehat
yaitu secara fisik menurut pandangan
Sakit merupakan aktivitas rutin, keluarga
normal, keseharian tidak berjalan
seperti biasanya.

6 Mempertahankan sehat Mempertahankan sehat yaitu makan Cara


yang teratur, olahraga, aktivitas fisik mempertahnakan
tetap di jaga, jaga kebersihan, sehat
menjaga pola makan, olah rasa,
emosi, stress, batin.
Mempertahankan sehat merupakan
konstruksi budaya dalam keluarga
artinya kaidah hidup sehat mulai
terbangun sejak dalam jenjang
pernikahan dan mempunyai anak dll.
7 Budaya dalam konteks Bagi orang poso sehat itu bukan Sehat dalam
sehat sekedar kondisi tubuh yang baik pandangan budaya
tetapi terkait dengan kesetiannya di poso
dalam mengikuti adat-istiadat.
Dalam masyarakat pamona dan mori
untuk sehat dan sakit berkaitan
dengan hal-hal yang magis, hal-hal
yang tabuh.
8 Sakit Sakit adalah akibat dari pelanggaran Pengertian sakit
adat. Ada koelasi yang linear kalau menurut budaya
dia tau adat di sehat tetapi kalau dia yang ada di poso
tidak tau adat berarti sakit
Dalam konteks budaya sakit terdiri Pahaman etnis
dari 4 konteks diantaranya adalah terhadap konteks
yang pertama politik, Konteks kedua sakit
yaitu hubungan dengan penghargaan
kepada orang-orang yang terhotmat,
Konteks ketiga yaitu perkawinan,
Konteks keempat yaitu dunia kuasa.
9 Mengatasi sakit Dalam konteks moderen keluarga Mengobati sakit
yang berada diposo masih dalam konteks
dipengaruhi, tetapi dengan cara budaya poso
ingin sehat yaitu dengan cara pola
makan dan ativitas fisik yang
teratur.
cara mengobatinya malalui upacara
adat, mekanisme adatnya yang biasa
di katakan oleh masyarakat poso
adalah Mandu sala
Nilai penting yang dapat di ambil
adalah menjaga harmoni dengan
sesama, alam, dan juga roh-roh yang
ada.

B. Deskripsikan Hasil.

Poso merupakan sebuah kabupaten yang berada di Sulawesi tengah, sehingga dapat
dikatakan poso bukanlah suku atau etnis, tetapi poso merupakan sebutan untuk sebuah daerah
atau wilayah. Ada beberapa kelompok yang mendiami kabupaten poso yang biasanya disebut
sebagai etnis diantaranya etnis pamona, mori, lore, bungku, dan wana. Kelima suku ini
merupakan suku asli poso, tetapi perlu diketahui juga selain suku-suku tersebut ada juga suku-
suku pendatang yang berasal dari luar wilayah poso diantaranya yaitu suku bugis dari Sulawesi,
gorontalo, minahasa, toraja dan jawa (adanya proyek transmigrasi), kelompok-kelompok tersebut
sudah dianggap oleh masyarakat setempat sebagai sebagai orang poso karena sudah menetap,
bekerja dan bahkan lahir ditanah poso.

Bapak Toni merupakan salah satu dosen UKSW yang berasal dari poso, dan juga memliki
salah satu suku dari ke lima etnis tersebut yaitu etnis mori dan pamona, sedangkan istrinya suku
minahasa tetapi lahir dan dibesarkan digorontalo. Biasanya orang Sulawesi akan mengerti apa itu
minahasa, dan gorontalo (minahasa adalah budayanya kristiani sedankan gorontalo adalah
budayanya islami), oleh karena itu dapat di lihat dari unsur culture atau budaya keluarga pak
toni sangat berbeda-beda. Pak toni berdomisili di salatiga sejak tahun 2007 hingga sekarang.

Menurut bapak toni sehat yaitu tubuh dalam keadaan atau kondisi yang baik, tidak ada
gangguan terhadap fungsi-fungsi organ tubuh. Tetapi perlu dipahami juga kalau sehat bukan
hanya dari fisik tetapi sehat juga secara mental atau kejiwaan artinya harus gembira, ada
sukacita. Karena keluargaya memahami akan adanya timbal balik antara aspek jasmani dan
mental. Dari defenisi disampaiakan, menjadi suatu unsur sebagai acuan untuk tetap bertahan
dalam keadaan sehat dengan menjaga fisik dan mental supaya tidak terganggu. Dan apabila ingin
sehat maka harus makan yang teratur, makan yang bersih walaupun murah, istirahat yang teratur,
dan olahraga.

Kriteria sehat menurut bapak toni dan keluarga yaitu secara fisik, dengan adanya criteria fisik
maka dapat diketahui apakah keadaan sehat atau sakit pada anggota keluarga, contohnya waktu
anak bangun pagi ke sekolah tidak seperti biasanya oleh karena itu dapat dikatuhui di curigai
oleh orang tua pastinya ada sesuatu atau hal yang aneh shingga secara tidak langsung di cek
keadaan tubuhnya sehingga dapat dikathui kalau anak dalam keadaan sakit. Dengan contoh
lainnya yaitu pada saat anak sedang makan, yang biasanya makannya banyak tetapi sekarang
makannya sedikit dan lambat pastinya ada kekhwatiran dari orang tua dan pada bisanya muncul
pertanyaan kepada anak, dengan bertanya apakah kamu sakit?. Kedua contoh ini dapat menjadi
suatu pandangan dalam mengetahui criteria sakit pada fisik anak, sehingga muncul lagi
pemahaman bahawa sakit merupakan aktivitas rutin, normal, keseharian tidak berjalan seperti
biasanya.
Cara untuk mempertahankan sehat yaitu makan yang teratur, olahraga, aktivitas fisik tetap di
jaga, jaga kebersihan, menjaga pola makan, olah rasa, emosi, stress, batin. Kesehatan kita bisa di
usahakan tetapi itu juga merupakan pemberian Tuhan, tidak lupa untuk berdoa mengucap syukur
dan meminta di berikan kesehatan. Dan juga cara untuk mempertahankan sehat merupakan
konstruksi budaya dalam keluarga artinya kaidah hidup sehat mulai terbangun sejak dalam
jenjang pernikahan dan mempunyai anak, untuk proses konstruksi berbasis pada pengetahuan
awal yang diberikan dari orang tua, berbasis pada informasi yang diterima karena membaca
beberapa literature, berbasis pada hasil interaksi dengan orang lain (shearing pengalam hidup),
refleksi dari penglaman Karena pernah mengalami sakit, dan ada pengaruh dari didikan keluarga,
tetapi banyak yang kami bangun sendiri melalui proses belajar di keluarga maupun pendidikan
yaitu salah satunya membaca buku, buku yang pernah dibaca Bagaimana peran olahraga dalam
menjaga kondisi jasmani bahwa sehat itu prestasi atau achievement, sakit bukan nasib tetapi
bisa di cegah.

Sehat dalam konteks budaya merupakan adanya hubungan dengan kepercayaan orang tua
atau nenek moyang, bagi orang poso sehat itu bukan sekedar kondisi tubuh yang baik tetapi
terkait dengan kesetiannya dalam mengikuti adat-istiadat. Orang sehat adalah orang yang hidup
tau adat. Dalam masyarakat pamona dan mori untuk sehat dan sakit berkaitan dengan hal-hal
yang magis, hal-hal yang tabuh. Orang yang sakit karena melanggar hal-hal yang di tabuhkan
misanya menyebut nama orang tua dengan sembarangan pastinya akan kena batunya dalam
bahasa sehari-hari, dengan bahasa poso Puloru, ada suatu kejadian buruk yang menimpa
seseorang yang tidak menghargai orang tuanya atau leluhurnya dengan cara meminta maaf maka
dapat memulihkan kemabli keadaan sakitnya. Untuk kelima etnis tersebut budaya yang dianut
berbeda-beda. Bahkan dalam proses pengobatan masih dipercaya akan dukun, kejadian yang
pernah dialami oleh kaka dari bapak toni yaitu pergi ke dukun dengan tujuan untuk berobat dan
dukun berhasil mengeluarkan paku, batu, dan ulat dari tubuhnya, dan kakaknya percaya kalau
sakitnya disebabkan oleh benda-benda tersebut (keyakinan). Tetapi dengan adanya tingkat
pendidikan sekarang ini dapat membawa perubahan yang lebih baik dalam keadaan sakit, untuk
proses pengobatan tidak lagi dukun tetapi instasi kesehatan (rumah sakit, psuksesmas). Masih
ada keyakinan yang berkaitan dengan keagamaan, contohnya ada anak umur 9 tahun bernama
selvin, di yakini memiliki kemampuan untuk mendoakan dan menyembuhkan orang sakit,
bahkan orang di luar daerah datamg ke tentena untuk mendapatkan kesembuhan, oleh karena itu
muncul pemahaman sakit didasarkan karena adanya dosa. Dan juga ada cerita budaya para
bangsawan mendapat penyakit kulit merupakan suatu kebahgian karena hal ini dapat menjadi
pekerjaan bagi para budak untuk menggaruk penyakit kulit supaya tertidur dan bahkan penyakit
kulit dapt di perjual belikan ke bangsawan lain dengan cara menularkan, dengan adanya
penyakit kulit ini dia merasa dilayani oleh para budaknya.

Sakit adalah akibat dari pelanggaran adat. Ada korelasi yang linear kalau dia tau adat di sehat
tetapi kalau dia tidak tau adat berarti sakit. Pahaman etnis terhadap konteks sakit sudah
berlangsung sangat lama, sudah secara turun temurun. Dalam konteks budaya sakit terdiri dari 4
konteks diantaranya adalah yang pertama politik, secara politik orang pamona dan mori berada di
kekuasaan raja palopo, raja palopo menamkan dirinya sebagai datuk yaitu tuan besar, raja yang
memiliki kuasa mistis. Sehingga orang-orang pamona dan mori harus bertuan kepada datuk,
dengan cara kesetian mengirim hasil panen kepada raja palopo. Konteks kedua yaitu hubungan
dengan penghargaan kepada orang-orang yang terhotmat (orang tua, dan leluhur yang sudah
meninggal) artinya pantang untuk menyebut nama orang tua, apabilla melanggar maka akan
terkena poloru atau kutukan yang menyebabkan sakit. Konteks ketiga yaitu perkawinan, apabila
melanggar hukum perkawinan akan sakit. Konteks keempat yaitu dunia kuasa, dulunya
kepercayaan pada system aninisme dan dinanisme bahwa alam itu di kuasai oleh gaib atau roh-
roh. Pemahaman alam pemikiran yang ada di budaya tersebut.

Mengatsi permasalahan dengan adanya pelanggaran yang dilakukan yaitu dengan cara dia
harus taat kepada apa yang sudah ada. Dalam konteks moderen keluarga yang berada diposo
masih dipengaruhi, tetapi dengan cara ingin sehat yaitu dengan cara pola makan dan ativitas fisik
yang teratur. Orang yang sudah sakit akan di yakini kalau sakit di sebabkan dengan hal-hal yang
tadi maka tentu saja untuk cara mengobatinya malalui upacara adat, mekanisme adatnya yang
biasa di katakan oleh masyarakat poso adalah Mandu sala artinya semua keselahannya di
hanyutkan di sungai. Untuk sekarang dalam proses pengobatan dilakukan dengan dua cara yaitu
ke pusksemas untuk mengobati dan apabila tidak sembuh maka akan melakukan upacara adat
atau sebaliknya, hal ini tergantung pada keyakinan. Nilai penting yang dapat di ambil adalah
menjaga harmoni dengan sesama, alam, dan juga roh-roh yang ada.
C. Argumentatif Calon Perawat.

Pandangan akan pemahaman akan sehat sajit menrut beerapa etnis yang ada di poso
merupakan suatu hal yang baik dan juga ada yang bertentangan dengan pandangan kesehatan.
Menurut Jegede (2012) Hidup sehat merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia walaupun
untuk mencapainya mereka telah menempuh berbagai cara berdasar pola pikir mereka yang
berwujud dalam konsep , teori dan aplikasi yang berbeda. Namun demikian dari penelusuran
pola perbuatan dan tindakan mereka secara umum dapat dibagi dua kelompok utama yaitu
kelompok pertama , kegiatannya berusaha kembali hidup sehat disaat mereka sedang menderita
sakit seraya mengandalkan obat dan pengobatan dan kelompok kedua ,kegiatan kelompok
berusaha untuk selalu hidup sehat sambil mengandalkan upaya pencegahan. Hal ini merupakan
pandangan bagi etnis poso dengan cara pandang mengenai sehat, sakit, pengobatannya, serta
bagiaman cara untuk tetap mempertahakan unntuk tetap sehat.

World Healtlt (hgcrnization (WHO) mendefinisikan 'kesehatan" sebagai " suatu keadaan
yang menunjukkan adanya kesehatan yang utuh secara fisih mental dan sosiaf dan bukan semata-
mata ketiadaan penyakit dan ketidak berdayaan (kelernahan)" (Foster,1986). defeisi sakit
menunrt konsepsi budaya penduduk Desa Cidahu ialah : (l) perasan tidak nyaman; (2) puubahan
atau kelainan fisik yang dirasakan; dan (3) terganggunya aktivitas dan produktivitas dalam
kehidupan sehari-hari Keadaan iniditanggapi secara bebeda, yang berkisar antara tetap
melalukan pekerjaan sehari-hari, mengurangi pekerjaan dan beristirahat paruh. Penyakit yang
lazim adalah batuk dan sakit kulit, sariawan, kecacingan, sakit perut pada anak balita. Sariawan
misalnya, dianggap sebagai gangguan yang dikategorikan ringan atau biasa, meskipun rnungkin
hal itu terkait pada masalah kurang gizi (Trubus dkk, 1999). Pandangan ini apabila dikaitakan
dengan pandangan sehat sakit menurut pandangan etnis yang berada di poso, untuk masyarakat
poso tetap berthan hidup dan tidak mengalami sakit maka harus hidup sesuai dengan adat, aturan
yang berlaku. Dan juga pandangan sehat sakit budaya desa cidahu sama dengan pandangan
keluarga bapak toni bahwa bukan hanya dilihat pada fisik tetapi emosional atau mental pun harus
di jaga, untuk dapat mengetahui salah satu anggota keluarganya maka dilihat pada perubahan
fisik yang di rasakan, serta sakit apabila aktivitas yang produktif terganggu.
DAFTAR PUSTAKA
Jegede, (2002). The Yoruba Cultural Construction of Health and Illness, Nordic Journal
of African Stusies.
Foster,G.M dan Barbara G.Andersoq Antropologi Kesehatan, Jakarta: UI Press1986
Trubus, dkk. Interaksi Masyarakat Terhadap Kesehatan, Sakit, dan Kemasatian.
Meditek:1999; vol.7;No.20 Juli-Oktober 1999; page 25-29.
D. Lampiran Demografi Keluarga.

E. Lampiran Presensi.
F. Dokumentasi.

Wawancara 1.1 Wawancara 1.2

Wawancara 1.3 Wawancara 1.4

Anda mungkin juga menyukai