Anda di halaman 1dari 9

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 6 No.

4 NOVEMBER 2017 ISSN 2302 - 2493

FORMULASI TABLET HISAP SERBUK BUAH MANGGA


DODOL (Mangifera indica L) dengan MENGGUNAKAN
METODE GRANULASI BASAH

Christian Rondonuwu1) Gayatri Citraningtyas1), Sri Sudewi1)


1)
Program Studi Farmasi Fakultas MIPA UNSRAT Manado, 95115

ABSTRACT

One of the fruitthat contains vitamin C is the mango fruit (Mangiferaindica L.). This study
aims to create and to test the dosage formulation of powdered mango lozengeby wet granulation
method. Tests were done against mango fruit powders lozenge include uniformity of weight, hardness,
friability and a solubility time of the tablet. The test results showed that the weight uniformity of
formulation 1 and formulation 2 of mango powder lozenge is met the tablets requirements. In the test
of mango powdered lozenge formulation 1 showed the value of soluble time was 10 minutes 38
seconds, and the friability of 0.43% while the formulation 2 showed the soluble time 8 minutes 34
seconds, and the friability 0.15 %. This indicates that the hardness oflozenges of mango fruit extract
did not met the requirements of Indonesian Pharmacopoeia.

Keywords: Lozenge, wet granulation,mango, Mangiferaindica L

ABSTRAK

Salah satu jenis buah yang banyak mengandung vitamin C yaitu buah mangga (Mangifera
Indica). Penelitian ini betujuan untuk membuat dan menguji formulasi sediaan tablet hisap dari serbuk
buah mangga dodol dengan metode granulasi basah. Pengujian yang di lakukan pada tablet hisap
serbuk buah mangga dodol meliputi keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan dan waktu larut tablet.
Hasil pengujian menunjukan bahwa keseragaman bobot formulasi 1 dan formulasi 2 tablet hisap
serbuk buah mangga dodol sudah memenuhi persyaratan tablet. Pada pengujian tablet hisap serbuk
buah mangga dodol formulasi 1 menunjukan nilai waktu larut 10 menit 38 detik, dan kerapuhan
0,43% sedangkan pada formulasi 2 mununjukan waktu larut 8 menit 34 detik, kekerasan 0 Kp, dan
kerapuhan 0,15%. Hal ini menandakan bahwa kekerasan tablet hisap ekstrak buah mangga dodol
belum memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia.

Kata kunci : Tablet Hisap, Mangga Dodol, Granulasi Basah

110
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 6 No. 4 NOVEMBER 2017 ISSN 2302 - 2493

PENDAHULUAN dibentuk dengan jalan mengikat serbuk


Vitamin C dapat digunakan secara dengan suatu perekat sebagai pengganti
umum untuk mengobati defisiensi asam pengompakan. Teknik ini membutuhkan
askorbat, terutama skorbut, yang dikaitkan larutan atau suspensi yang mengandung
dengan gangguan sintesis kolagen yang pengikat yang biasanya ditambahkan
manifestasinya berupa luka yang sulit kecampuran serbuk (Lachman, et al.,
sembuh, gangguan pembentukan gigi, dan 1994). Keuntungan granulasi basah yaitu
robeknya kapiler (Gilman, et al., 1996). meningkatkan fluiditas dan
Kebutuhan vitamin C seseorang sangat kompaktibilitas, sesuai untuk tablet dosis
tergantung dari usia, jenis kelamin, asupan tinggi dengan sifat aliran/kompaktibilitas
vitamin C harian, kemampuan absorpsi buruk, mengurangi penjeratan udara,
dan ekskresi, serta adanya penyakit mengurangi debu, pembasahan granul
tertentu. Salah satu jenis buah yang banyak sesuai untuk homogenitas sediaan dosis
mengandung vitamin C yaitu buah manga. rendah, meningkatkan keterbatasan serbuk
Mangga (Mangifera Indica) memiliki melalui hidrofilisasi (granulasi basah), dan
bentuk, ukuran, warna, dan citarasa yang memungkinkan penanganan serbuk tanpa
beragam, tetapi dari segi gizi semuanya kehilangan kualitas campuran (Ansel,
hampir tidak jauh berbedah (Hakimah, 1989).
2012). Berdasarkan latar belakang tersebut
Menurut Karinda (2013) salah satu peneliti membuat formulasi tablet hisap
jenis varietas buah mangga yang memiliki dari serbuk buah mangga dodol
kandungan vitamin C kira-kira 3,5-15,88 (Mangifera Indica L) dengan
mg vitamin C setiap 100 gram ialah menggunakan metode granulasi basah.
mangga dodol. Oleh sebab itu,
pengembangan teknologi sediaan berbahan METODE
baku mangga dodol perlu dilakukan. Penelitian ini dilaksanakan pada
Berdasarkan Penelitian sebelumnya bulan Juli 2015 hingga Juni 2017 di
tentang pembuatan tablet hisap ekstrak Laboratorium Teknologi Farmasi Fakultas
daun dewa dengan menggunakan metode Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
granulasi basah, formulasi tablet hisap Universitas Sam Ratulangi Manado.
ekstrak temu lawak (Curcuma Alat dan bahan yang digunakan
xanthonrrhiza Roxb) dengan gelatin dalam penelitian ini adalah Alat-alat gelas,
sebagai pengikat, formulasi sediaan tablet Blender, Oven, Corong, Sonde, Lumpang,
kunyah dari ekstrak etanol cabe rawit Stopwatch, Mistar, Ayakan mesh 14 dan
(Capsicum frutescens L) dengan variasi 200, timbangan analitik (Kern), mesin
pengisi manitol-sukrosa menggunakan pencetak tablet TDP 1 (STH), alat uji
metode granulasi basah maka, pemilihan kekerasan tablet (hardness test) HT-1
bahan bahan eksepien serta metode (Sotax), alat uji kerapuhan (friability
dalam pembuatan tablet sangat tester) CS-2 (Goaming) dan alat uji waktu
berpengaruh untuk menghasilkan tablet hancur (disintegrator) BJ-2 (Goaming),
hisap yang baik. serbuk buah mangga dodol, manitol,
Granulasi basah merupakan metode sukrosa, gelatin, magnesium stearat, asam
yang banyak digunakan dalam sitrat dan pewarna orange crunch.
memproduksi tablet kompresi. Granul

111
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 6 No. 4 NOVEMBER 2017 ISSN 2302 - 2493

Pembuatan Serbuk buah mangga dalam lumpang, digerus hingga homogen


Buah mangga dodol yang kemudian ditambahkan gelatin sedikit
digunakan diambil dari Pineleng Satu demi sedikit sambil digerus, hingga
Kecamatan Pineleng. sampel yang membentuk granulat dan di ayak dengan
digunakan yaitu daging buah mangga ayakan mesh 14, dipanaskan, diberikan
dodol sebanyak 3,2kg. Buah mangga dodol pewarna kemudian di ayak dengan ayakan
di kupas dan di cuci bersih, di pisahkan mesh 14, di panaskan hingga kering
antara danging buah dan biji. Daging buah kemudian, di tambahkan magnesium
mangga dicuci bersih, ditiris dan di rajang stearat dan di cetak dengan alat cetak
halus- halus, lalu dikeringkan dengan cara tablet.
di oven pada suhu 40C. Setelah itu, Evaluasi Granul
danging buah mangga yang sudah kering a. Kadar air
di haluskan dengan menggunakan blender Granul basah ditimbang,
sampai menjadi serbuk. Serbuk yang dikeringkan dalam oven hingga diperoleh
dihasilkan diayak dengan menggunakan bobot tetap.
ayakan mesh 200, hingga diperoleh serbuk b. Laju Alir
yang halus dan seragam. Untuk uji ini digunakan alat uji laju alir
Formulasi Tablet (flowmeter). Pengukuran laju alir dan
Tablet hisap Serbuk buah mangga sudut diam dilakukan dengan alat
yang akan dibuat memiliki bobot 250 mg flowmeter. Untuk mengukur laju alir,
dengan variasi formulasi sebagai berikut. sejumlah sampel (75 gram) dimasukkan
Tabel 1. Formulasi tablet hisap serbuk ke dalam corong flowmeter dan diratakan.
buah mangga Alat dijalankan dan waktu yang diperlukan
Formulasi Formulasi oleh seluruh sampel untuk mengalir
Komposisi
1 2 melalui corong dicatat. Laju alir
dinyatakan dalam gram/detik (Lachman, et
Serbuk buah 20 % 20 %
al, 1994).
mangga
c. Sudut diam
Sukrosa 40% 48%
Sejumlah sampel ditimbang (25 gram),
Manitol 28% 20% dimasukkan ke dalam corong alir, lalu
Gelatin 5% 5% permukaanya diratakan. Sampel dibiarkan
Magnesium 2% 2% mengalir dan sudut reposa ditentukan
stearat dengan mengukur sudut kecuraman bukit.
Asam sitrat 4% 4% Proses Pencetakan Tablet
Pewarna Qs Qs Tablet yang akan dibuat berbentuk
Bobot 250 mg 250 mg bulat dengan permukaan rata, berat tablet
Tablet 250 mg. Sejumlah massa granul
dimasukkan ke dalam mesin pencetakan,
Pembuatan Granul Tablet Hisap selanjutnya atur skrup atas dan bawah
Serbuk buah mangga untuk menentukan volume dan tekanan
Tablet dibuat dengan cara granulasi pencetakan kemudian tablet di cetak.
basah. Serbuk buah mangga, sukrosa,
manitol dan asam sitrat dimasukkan ke

112
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 6 No. 4 NOVEMBER 2017 ISSN 2302 - 2493

Evaluasi Tablet Uji kesukaan


a. Uji keseragaman ukuran Formula tablet hisap dicoba oleh
keseragaman ukuran tablet tiga puluh responden, lalu responden
dilakukan dengan mengukur diameter memberi pendapat terhadap penampilan,
masing-masing tablet dengan jangka rasa dan aroma dari formulasi yang dibuat
sorong. Menurut anonim (1979), kecuali berdasarkan selera mereka pada kuesioner
dinyatakan lain, diameter tablet tidak lebih yang telah tersedia. Pada kesempatan ini
dari tiga kali dan tidak kurang dari 1 1/3 responden juga menyatakan mengenai
kali tebal tablet. lamanya tablet hisap larut di dalam mulut.
b. Uji keseragaman bobot Karakteristik responden yang di ambil
Sebanyak 20 tablet dari formula yaitu laki-laki dan perempuan, mahasiswa
ditimbang dan dihitung bobot rata-ratanya. farmasi Universitas Sam Ratulangi
Kemudian ditimbang satu per satu. Manado.
Persyaratan keseragaman bobot ialah tidak .
lebih dari 2 tablet menyimpang lebih besar HASIL DAN PEMBAHASAN
dari kolom A dan tidak satupun yang Pembuatan Serbuk Buah Mangga
menyimpang lebih besar dari kolom B Sebanyak 22 buah mangga dodol
(Anonim, 1979). segar yang diperoleh, dikupas dan dicuci
c. Uji kerapuhan tablet terlebih dahulu di bawah air mengalir. Hal
Sebanyak 20 tablet dibersihkan dari ini bertujuan untuk membersihkan daging
serbuk kemudian ditimbang dan buah dari sisa-sisa pengotor. Daging buah
dimasukkan ke dalam alat. Alat dijalankan mangga dodol di ambil kemudian di
dengan kecepatan 25rpm selama 4 menit rajang, dengan tujuan untuk
(100 kali putaran). Kemudian keluarkan mempermudah dan mempercepat proses
tablet, bersihkan dari debu dan di timbang pengeringan. Daging buah mangga
kembali. Hitung selisih berat sebelum dan dikeringkan pada suhu 40C untuk
sesudah perlakuan. menurunkan kadar air dalam sempel dan
d. Waktu Hancur menjaga senyawa aktif yang tidak tahan
Waktu larut tablet hisap terhadap pemanasan (Anonim, 1985).
menggambarkan cepat atau lambatnya Selanjutnya daging buah mangga yang
tablet larut dalam mulut. Tablet hisap larut kering diserbukkan dengan menggunakan
5-10 menit atau kurang (Banker dan blender dan kemudian di ayak dengan
Anderson, 1994). Alat uji terdiri dari mesh 200 hingga menghasilkan serbuk
keranjang yang berisi 6 silinder plastic yang halus dan seragam.
yang terbuka bagian atasnya dan dasarnya Pembuatan Tablet Hisap Serbuk Buah
tertutup dengan pengayak 10 mesh. Mangga
Keranjang diisi dengan air suling bersuhu Tablet hisap dibuat dengan metode
37C dan volumenya diatur sedemikian granulasi basah agar di peroleh laju alir
rupa. Enam buah tablet hisap masing- yang kompresibilitas yang baik sehigga
masing dimasukkan kedalam keranjang, akan dihasilkan tablet yang memenuhi
kemudian dinaik turunkan secara teratur syarat. Formulasi tablet hisap
29-32 kali per menit dengan gerakan ke menggunakan sukrosa sebagai bahan
bawah berjarak tidak kurang dari 2,5 cm pengisi sekaligus pemanis. Gelatin
dari dasar wadah (Lachman, et al, 1994) digunakan sebagai pengikat dengan cara

113
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 6 No. 4 NOVEMBER 2017 ISSN 2302 - 2493

merendam gelatin di dalam aquades pada menyebabkan pelektan partikel dalam


perbandingan 1:10 kemudian dipanaskan formulasi yang memberikan daya adhesi
sampai mendidih. Sebagai pelincir pada massa serbuk (Siregar dan Wikarsa,
digunakan magnesium stearat dengan 2010). Sehingga kandungaan air dalam
konsentrasi 2%. Konsentrasi magnesium granul tidak menguap secara sempurna
stearat yang digunakan cukup tinggi agar akibat kelekatan yang di sebabkan oleh
dapat mencegah terjadinya sticking ( tablet bahan pengikat.
lengket pada cetakan) sedangkan untuk Uji kecepatan alir dan sudut diam
memperbaiki rasa tablet hisap digunakan Hasil yang didapat pada uji
manitol sebagai pemanis dan asam sitrat kecepatan alir dan sudut diam dapat dilihat
untuk memberikan sensasi rasa asam. pada Tabel 3.
Sedangkan warna dari tablet digunakan Tabel 3. Hasil uji kecepatan alir dan
pewarna orange crunch dengan tujuan sudut diam
untuk membuat tablet hisap lebih menarik. Formulasi Laju alir ( Sudut
Evaluasi Granul Tablet Detik) diam ()
Uji kadar air I 3,96 15,9
Hasil perhitungan kadar air granul
II 4,26 16,06
dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Hasil pengujian kadar air Sifat alir dan sudut diam merupakan faktor
granul penting dalam pembuatan tablet. Aliran
Formulasi Kadar Air massa tablet yang baik dapat menjamin
keseragaman bobot tablet yang dihasilkan
I %LOD = 13,2 %
(Lieberman, et al.,1990). Pada formula I
%MC = 15,2 % dan II menunjukkan hasil <10 detik
II %LOD = 12,2% dengan kecepatan alir yaitu 3,96 detik dan
4,26 serta membentuk sudut diam sebesar
%MC = 14,0%
15,9 dan 16.06 ( Voight, 1994), maka
granul tersebut membuktikan dapat
Pada pengujian kadar air mengalir dengan baik dan memenuhi
ditentukan nilai LOD (Loss on Drying) syarat uji alir dan sudut diam. Dengan
dan nilai MC (Moisture Content). Granul densitas yang lebih besar, bobot molekul
yang memiliki nilai kandungan lembab akan lebih besar sehingga akan semakin
5% akan menghasilkan granul yang baik mudah mengalir karena gaya gravitasi
dan stabil saat penyimpanan (Rowe et al., yang lebih besar (Anshory, 2007).
2009). Untuk hasil pengujian LOD dan Evaluasi Tablet
MC pada formulasi I yaitu 13,2% dan Uji keseragaman ukuran
15,2 % sedangkan untuk formulasi II nilai Uji keseragaman ukuran dilakukan untuk
LOD dan MC yang didapat yaitu 12,2% memudahkan tablet dalam pengemasan
dan 14,0% sehingga membuktikan bahwa karena memiliki ukuran yang seragam.
nilai kandungan lembab tidak memenuhi Ketidak seragaman tablet yang dihasilkan
persyaratan karena granul memiliki nilai dapat dipengaruhi oleh volume dan
kelembaban 5%. Hal ini mungkin tekanan pada waktu pencetakan tablet.
disebabkan karena penggunaan Pemeriksaan keseragaman ukuran tablet
konsentrasi gelatin yang besar yang dapat dapa dilihat pada Tabel 4.

114
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 6 No. 4 NOVEMBER 2017 ISSN 2302 - 2493

Tabel 4. Hasil evalusi keseragaman uji kerapuhan tablet dapat dilihat pada
ukuran tablet Tabel 5.
Tabel 5. Hasil uji kerapuhan tablet
Diameter Tebal Diameter
Formula Formulasi Kerapuhan
(cm) (cm) /Tebal
I 0,43%
I 0.8 0.3 2,6 II 0,15%
II 0,8 0,3 2,6 Berdasarkan hasil yang diperoleh,
formulasi tablet hisap menunjukan hasil
Hasil pemeriksaan tablet pada formulasi I yang memenuhi persyaratan yaitu < 4%
dan II menunjukan bahwa tablet memiliki kehilangan bobot dalam pengujian. Tablet
diameter rata-rata yaitu 0,8 dengan kunyah yang tidak terlalu rapuh akan
ketebalan tablet 0,3 cm. Hal ini menghasilkan tablet kunyah yang baik
menunjukan bahawa keseragaman tablet karena apabila harga persentase kerapuhan
telah memenuhi syarat, dimana diameter semakin besar, maka semakin besar pula
tablet tidak lebih dari 1 1/3tebal tablet massa tablet yang hilang sehingga kadar
(Anonim, 1979). Laju alir, homogenitas zat aktif dalam tablet akan berkurang(
campuran dan kestabilan punch Kathiresan et al., 2010). Pada pengujian
menyebabkan ukuran tablet menjadi dilihat bahwa tablet formulasi I memiliki
seragam. nilai kerapuhan yang lebih besar dengan
Uji keseragaman bobot nilai 0,43% jika dibandingkan dengan
Uji keseragaman bobot merupakan uji fisik formulasi II yaitu 0,15%. Hal ini
tablet untuk melihat tablet yang dihasilkan menandakan bahwa pada Formulasi II
memiliki kesamaan bobot atau terjadi memiliki kekompakan dalam pelekatan
penyimpangan bobot yang tidak sesuai granul sehingga tidak mudah rusak akibat
standar Pengujian dilakukan terhadap 20 perlakuan pengujian. Sedangkan pada
tablet yang di ambil secara acak kemudian formulasi I, memiliki nilai kerapuhan yang
diukur masing-masing bobot tablet, dari cukup besar sehingga mudah rusak jika di
data yang diperoleh, bobot rata-rata tablet berikan guncangan atau sautu perlakuan
hisap yaitu 244,3 mg dengan nilai dalam proses pengujian.
keseragaman bobot semua tablet < 5%. Uji waktu hancur
Hal ini menunjukan bahwa formulasi Tablet hisap merupakan bentuk
tablet hisap memenuhi persyaratan sediaan obat berupa tablet yang diberi
keseragaman bobot yaitu tidak lebih dari 2 penambah rasa untuk dihisap dan
tablet menyimpang lebih besar dari kolom didiamkan di dalam mulut. Hasil uji waktu
A dan tidak satupun yang menyimpang hancur dapat dilihat pada Tabel 6.
lebih besar dari kolom B (Anonim, 1979). Tabel 6. Hasil uji waktu hancur
Sehingga tablet yang dihasilkan adalah
tablet hisap yang baik. Formulasi Waktu hancur
Uji Kerapuhan tablet I 10 menit 38 detik
Kerapuhan merupakan parameter yang
II 8 menit 34 detik
menggambarkan kekuatan permukaan
tablet dalam melawan berbagai perlakuan
yang menyebabkan pengikisan pada
permukaan tablet (Sulaiman, 2007). Hasil

115
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 6 No. 4 NOVEMBER 2017 ISSN 2302 - 2493

Berdasarkan hasil di atas 1,2 100%

Presentase Responden
menunjukan bahwa tabet hisap serbuk 1 80%
0,8 70% 70%
buah mangga dodol telah memberikan 0,6
waktu hancur yang memenuhi persyaratan 0,4 20% 20% 15%
0,2 5% 5% 10% 5%
yaitu kurang dari 30 menit. Formulasi I 0
memiliki waktu hancur lebih lama jika Sangat Suka Agak Tidak Sangat
suka tidak suka tidak
dibandingkan dengan formulasi II yaitu 10
suka suka
menit 38detik. Sedangkan untuk formulasi Uji Kesukaan
II memiliki waktu hancur 8 menit 34 detik.
Perbedaan waktu hancur antara formulasi Penampilan Rasa Aroma Waktu Larut
pertama dan kedua disebabkan oleh bahan
pengisi yaitu sukrosa. Sukrosa mempunyai Gambar 1. Presentase jumlah responden
sifat alir yang baik tetapi waktu larutnya pada uji kesukaan terhadap
cepat karena mempunyai sifat higroskopis, penampilan, rasa, aroma dan
oleh sebab itu dikombinasikan dengan
waktu larut formulasi 1.
manitol, yaitu bahan pemanis yang biasa
digunakan dalam formulasi tablet hisap,
80% 70%70%
memiliki sifat yang manis dan terasa 55% 55%
Presentase Responden

60% 40%
dingin bila di mulut, kelarutannya lambat 40% 20%20%20%
15%
dan relative tidak higroskopis, serta dapat 20% 10%
10%5% 10%
menutupi rasa pahit dari zat aktif pada 0%
formulasi tablet hisap (Ansel,1989). Sangat Suka Agak Tidak Sangat
suka tidak suka suka tidak suka
Uji kesukaan
Uji Kesukaan
Uji kesukaan dan uji waktu larut
dilakukan terhadap 20 responden dengan Penampilan Rasa Aroma Waktu Larut
penyebaran kuisioner. 20 responden
tersebut memberikan pendapatnya
Gambar 2. Presentase jumlah resonden
mengenai penampilan, rasa dan aroma
pada uji kesukaan terhadap
serta waktu larut tabet hisap serbuk buah
penampilan, rasa, aroma dan
mangga dodol di dalam rongga mulut.
waktu larut formulasi 2.
Dibawah ini dapat dilihat diagram hasil
uji kesukaan terhadap 20 responden.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa
Serbuk buah mangga dodol dapat
diformulasikan tablet hisap dengan
menggunakan metode graulasi basah.
Pengujian tablet hisap serbuk buah
mangga dodol meliputi uji keseragaman
bobot, uji kekerasan, uji kerapuhan dan
waktu larut. Hasil uji kadar air dan
kekerasan pada tablet hisap menunjukan
tidak memenuhi persyaratan sedangkan uji

116
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 6 No. 4 NOVEMBER 2017 ISSN 2302 - 2493

keseragaman bobot, uji kerapuhan dan uji


waktu larut memenuhi persyaratan. Hal ini Hakimah, I, A, 2012. 81 Macam Buah
menunjukan bahwa kekerasan tablet hisap Berkhasiat Istimewa. In Azna
serbuk buah mangga dodol belum
Books: Yogyakarta.
memenuhi persyaratan.

Karinda, M. 2013. Penetuan Hasil


DAFTAR PUSTAKA
Penetapan Kadar Vitamin C
Anonim. 1979. Farmakope Indonesia Mangga Dodol dengan
Menggunakan Metode
Edisi III, Depertemen Kesehatan
Spektrofotometri UV-Vis dan
RI, Jakarta. Iodimetri.FMIPA: Manado.

Anonim. 1985. Cara Pembuatan Kathiresan, K., Vijin, P., Moorthi, C.


Manavalan, R. 2010. Formulation
Simplisia, Depertemen Kesehatan
and Evaluation of Loratadine
RI, Jakarta. Chewable Tablets. Research
Journal of Pharmaceutical,
Ansel, H.C., 1989, Pengantar Bentuk Biological and Chemical Sciences.
Sediaan Farmasi, Edisi IV, 1 (4): 763.
Terjemahan F. Ibrahim, UI Press, http://www.rjpbcs.com/pdf/2010_1
Jakarta, Hlm: 244-245, 261, 266, (4)/[80].pdf. Diakses pada tanggal
256, 257-258. 18 Desember 2015.
Anshory, H., Syukri, Y., Malasari, Y.,
2007. Formulasi Tablet Lachman a, L., Lieberman H.A., Kanig
Effervescent Dari Ekstrak Ginseng J.B. 1994. Teori dan Pratek
Jawa (Tlinum paniculatum) Farmasi Industri edisi III (Siti
Dengan Variasi Kadar Pemanis Suyatmin, Penerjemah). Jakarta :
Aspartam. Jurnal Ilmiah Farmasi UI Press.
Vol 4 No.I.
Lieberman, H.A., Lachman, L., Schwartz,
http:journal.uii.ac.id/index.php/JIF/
J. B. 1990. Pharmaceutical Dosage
article/view/480/391.pdf. Diakses
Froms Vol I. Marcel Dekker Inc.,
Selasa, 16 desember 2015
New York.
Banker, G.S, Anderson. 1994. Tablet.
Rowe, C.R., Sheskey, J.P., Quinn, E.M.
Dalam L. Lachman, H.A.
2009. Handbook of
Lieberman, & J.L. Kanig (Ed.).
Pharmaceutical excipients, 6th
Teori dan Praktek Farmasi
edition. The Pharmaceutical Press,
Industri. JilidII. Jakarta : UI press.
London.
Hal 643-737.
Siregar, C. J. P. Wikarsa, S. 2010.
Gilman, A.G., Hardman, J.G., Limbird,
Teknologi Farmasi Sediaan Tablet
L.E. 1996. Dasar Farmakologi
Dasar-Dasar Praktis. Penerbit
Terapi. Penerjemah : Tim Alih
Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Bahasa Sekolah Farmasi ITB. Edisi
Hal. 162, 260.
X. Jakarta : EGC Hal. 1735-1737.

117
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 6 No. 4 NOVEMBER 2017 ISSN 2302 - 2493

Sulaiman, T. N. S. 2007. Teknologi


Formulasi Sediaan Tablet.
Laboratorium Teknologi Farmasi
UGM. Yogyakarta.

Voight, R. 1984. Buku Pelajaran


Teknologi Farmasi. Terjemahan
Soendani Noerono. Gajah Mada
University Press: Yogyakarta.

118

Anda mungkin juga menyukai