Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Bani Saleh, bernaung di bawah
Yayasan Bani Saleh, didirikan pada tanggal 18 September 1989 di Bekasi, oleh seorang ulama
intelektual dr. H. M. Subki Abdulkadir
Sebelum menjadi sekolah tinggi ada beberapa momentum sejarah yang mendahuluinya,
yaitu:
1. Tahap pertama, adalah penyelenggaraan Kursus Komputer Bani Saleh pada tahun
1986.
2. Tahap kedua, lembaga kursus mengalami perkembangan yang pesat, maka pada
tahun 1988 didirikan Politeknik Komputer Program D1.
3. Tahap ketiga, pada tahun 1989 didirikan Akademi Manajemen Informatika dan
Komputer (AMIK) Bani Saleh.
1
Tahap kelima, pada tahun 2003 ditambahkan satu lagi jenjang Strata Satu (S1) yaitu
program studi:
- Sistem Informasi
Menjadi STMIK yang Islami, Unggul dan Berdaya saing pada Tahun 2030
1
meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di tengah masyarakat baik ditingkat
lokal, regional, nasional dan internasional.
5. Menginternalisasikan nilai-nilai ajaran Islam dan tujuan Yayasan Bani Saleh pada
setiap pelaksanaan Catur Darma Perguruan Tinggi dengan pola keteladanan dan
habituasi amal soleh yang harus dilakukan oleh segenap civitas akademika.
2. Tercapainya lulusan yang memiliki keunggulan dan berdaya saing pada tingkat
lokal, nasional dan regional sesuai dengan kompetensi bidang ilmu yang
diselenggarakan STMIK Bani Saleh.
5. Tercapaianya internalisasi nilai-nilai ajaran Islam dan tujuan Yayasan Bani Saleh
pada setiap pelaksanaan catur darma perguruan tinggi dengan pola keteladanan
dan habituasi amal soleh yang harus dilakukan oleh segenap civitas akademika.
1
6. Tercapainya pelaksanaan membangun jejaring dan kerjasama dalam pelaksanaan
catur darma Perguruan Tinggi yang berorientasi pada pengembangan Bidang TIK
yang memiliki keunggulan dan daya saing.
BAB II
GAMBARAN KHUSUS
A. Pengertian Internet
Internet yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke negara lain
dimana didalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi hingga yang statis, dinamis,
dan interaktif. Internet merupakan sebuah jaringan ( internet protokol ) yang terdiri dari
beberapa komputer yang sudah terkoneksi dalam jaringan global.
B. Manfaat Internet
Internet adalah suatu komunitas dunia yang sifatnya sangat demokratis serta memiliki
kode etik yang di hormati.
1
2) sebagai sumber tambahan pelajaran yang belum dimengerti di sekolah / kampus
1) pornografi.
3) penipuan.
4) perjudian.
C. Kejahatan Internet.
3) cracking ( mengintip simpanan uang para nasabah di berbagai bank atau pusat data
sensitif lainnya).
4) spamming ( spam ).
1
BAB III
KEWIRAUSAHAAN
A. Pengertian Kewirausahaan
B. Hakekat Kewirausahaan
1
Dari beberapa konsep yang ada ada 6 hakekat penting kewirausahaan sebagai berikut
( Suryana,2003 : 13), yaitu : nilai, kemampuan, proses penerapan kreativitas dan inovasi,
usaha, sesuatu yang baru, dan nilai tambah
Pengumpulan data dalam penelitian ini akan dilakuan dengan dua cara yaitu : (Yin, 2002)
a) Indepth interview. Dalam penelitian ini peneliti akan bertanya secara mendalam
kepada subyek yang diteliti kenyataan yang terjadi dan pendapat mereka mengapa
metode Pembelajaran kewirausahaan, orientasi dan aktivitas entrepreneurial perlu
dibangun, serta bagaimana metode Pembelajaran kewirausahaan dengan orientasi
dan aktivitas entrepreneurial dibangun.
1
b) Observation. Dalam pengumpulan data peneliti akan melakuan interaksi secara
pasif dengan subyek yang diteliti untuk melihat bagaimana metode Pembelajaran
kewirausahaan, orientasi dan aktivitas entrepreneurial. dibangun.
BAB IV
FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL DALAM BERBISNIS
A. LINGKUNGAN INTERNAL
1
Lingkungan Internal dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
a) Tenaga kerja (Man)
b) Modal (Money)
c) Material/bahan baku (Material)
d) Peralatan/perlengkapan produksi (Machine)
e) Metode (Methods)
B. LINGKUNGAN EKSTERNAL
Lingkungan Makro, dimana perusahaan hanya dapat merespon lingkungan di luar
perusahaan.
Faktor faktor yang mempengaruhi :
Lingkungan ekonomi
Lingkungan teknologi
Lingkungan politik-hukum (pemerintahan)
Lingkungan sosial kultur
Lingkungan global
Lingkungan bisnis
Teknologi dan informasi
C. Lingkungan Eksternal
1
a. Lingkungan eksternal makro, adalah lingkungan eksternal yang berpengaruh tidak
langsung terhadap kegiatan usaha.
Contoh :
Lingkungan Internal
Lingkungan internal dalah faktor-faktor yang berada dalam kegiatan produksi dan langsung
mempengaruhi hasil produksi.
Contoh :
Tenaga kerja
Peralatan dan mesin
Permodalan (pemilik, investor, pengelolaan dana)
1
Bahan mentah, bahan setengah jadi, pergudangan
Sistem informasi dan administrasi sebagai acuan pengambilan keputusan.
Faktor Lingkungan
Lingkungan perekonomian yang erat berhubungan dengan pasar dimana diadakan
penjualan dan pembelian barang dan jasa.
Lingkungan seperti politik, pemerintah, hokum, dan militer yang mengatur kegiatan
perusahaan.
Keadaan social meliputi berbagai golongan penduduk dengan sikap kepercayaan, tingkah
laku yang dicerminkan dalam lembaga social yang ada.
BAB V
5 KEWAJIBAN ORANG ISLAM
1
A. Lima Kewajiban seorang Muslim terhadap Agamanya
Kewajiban seorang Muslim terhadap Agamanya (Islam), setela mengimani atau meyakini
kebenaran seluruh ajaran Islam, bukan sekadar memahami dan mengamalkan, tapi juga
harus menyebarkan, menjaga, serta membela nama baiknya.
Mengacu kepada QS. Al-'Ashr, KH Endang Saifuddin Anshary dalam bukunya, Kuliah Al-
Islam (Pustaka Salman, Bandung, 1980), menyebutkan, setidaknya ada lima kewajiban
kaum Muslim terhadap agamanya (Islam), yaitu mengimani Islam, mendalami ilmunya,
mengamalkannya, mendakwahkannya, dan membelanya.
1. Iman -- yakin sepenuh hati bahwa Islam yang terbaik dan paling benar.
5. Jihad -- menjaga kehormatan dan membela nama baik Islam dan kaum Muslim.
Dakwah dan jihad (membela Islam) tidak mesti selalu dengan terjun langsung, seperti para
da'i dan mujahid di medan juang, tapi juga dengan membantu persiapan dan dukungan
moral & material/dana kepada lembaga-lembaga dakwah dan jihad fi sabilillah.
Barangsiapa yang membantu orang yang berjuang, maka sesungguhnya dia telah
berjuang. Dan barangsiapa yang menanggung keluarganya dengan kebaikan, maka
sesungguhnya dia telah berperang (HR Bukhari & Muslim).
Berjuang mendakwahkan dan membela Islam bisa dilakukan dengan ragam cara, dengan
harta, jiwa, juga lisan.
"Perangilah orang-orang musyrik dengan harta kalian, jiwa kalian dan lisan kalian" (HR Abu
Daud dan Al-Hakim dari Anas).
1
Penisataan, pelecehan, atau penghinaan terhadap Islam terus dilakukan orang-orang kafir,
sejak zaman Nabi Muhammad Saw. Umat Islam yang benar-benar dengan kemuslimannya,
tanpa dikomando akan bangkit membela nama baik agama yang dianutnya (Islam).
Jika ada seorang Muslim yang tidak bereaksi apa-apa saat ada yang menghina Islam atau
melecehkan Al-Quran, maka patut dipertanyakan kemuslimannya.
1. Pengertian Aqidah
Kata aqidah berasal dari kata bahasa arab. Secara bahasa, aqidah berarti sesuatu
yang mengikat. Kata ini, sering juga disebut dengan aqaid, yaitu kata plural (jama)
dariaqidah yang artinya simpulan. Kata lain yang serupa adalah itiqad, mempunyai arti
kepercayaan. Menurut Sayyid Sabiq, seperti dikutip Nurcholis Madjid (baca: Cak Nur), tauhid
atau al-aqidah al-islamiyyah adalah suatu sistem kepercayaan Islam yang mencakup
didalamnya keyakinan kepada Allah dengan jalan memahami nama-nama dan sifat-sifatNya,
keyakinan terhadap malaikat, ruh, setan, iblis dan makhluk-makhluk gaib lainnya,
kepercayaan terhadap Nabi-nabi, Kitab-kitab Suci serta hal-hal eskatologis lainnya, seperti
Hari Kebangkitan (al-bats), hari kiamat/hari akhir (yaum al-qiyamah/yaum al-akhir), surga,
neraka, syafaat, jembatan gaib (al-shirath al-mustaqim), dan sebagainya.[1]
Aqidah adalah suatu keyakinan yang mengikat hatinya dari segala keraguan. Atau
dengan kata lain Aqidah adalah suatu perkara yang harus dibenarkan dalam hati sehingga
melahirkan jiwa yang tenang dan mantap serta tidak dipengaruhi keraguan dan meyakini
dengan penuh keyakinan bahwa apa yang menjadi rukun Iman umat islam benar Mutlaq
meyakini keberadaannya.
2. Pengertian Akhlak
1
Akhlak berasal dari bahasa Arab, al-khuluqu atau al-khuluq yang berarti watak,
tabiat, keberanian atau agama. Sedangkan secara istilah Muuhammad Rabbi Muhammad
Jauhari mengutip pendapat Ibnu Maskawaih bahwa Akhlak adalah suatu keadaan bagi jiwa
yang mendorong ia melakukan tindakan-tindakan dari keadaan itu tanpa melalui fikiran dan
pertimbangan. Keadaan ini terbagi dua: ada yang berasal dari tabiat aslinya, ada pula yang
diperoleh dari kebiasaan yang berulan-ulang. Boleh jadi, pada mulanya tindakan-tindakan itu
melalui fikiran dan pertimbangan, dan dilakukan terus-menerus, maka jadilah suatu bakat
dan akhlak.
BAB VII
DAFTAR PUSTAKA