Anda di halaman 1dari 8

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

MATERI/BAHAN MATA KULIAH

Fakultas : T.Sipil dan Perencanaan Pertemuan ke : 1


Jurusan/Program Studi : Teknik Sipil Modul ke : 1
Kode Mata Kuliah : 5 1 1 0 5 1 3 5 Jumlah Halaman : 7
Nama Mata Kuliah : Teknik.Pelaksanaan Perkerasan Mulai Berlaku : 03-09-2001

Pokok Bahasan : Pengantar Tentang Lingkup Pelaksanaan


konstruksi Lapis Keras

1. Teknik pelaksanaan menyangkut aspek :


Man (kemampuan tenaga kerja)
Machine (peralatan yang digunakan)
Method (metoda pelaksanaan dalam proses konstruksi)
Material (bahan yang digunakan dalam proses konstruksi)

2. Pengertian tentang Lapis Keras


Pengertian umum Lapis keras adalah lapisan untuk jalan atau
lapangan terbang yang terbuat dari bahan tertentu yang diperkeras
atau dipadatkan

3. Bahan konstruksi Lapis Keras


Batu belah (ukuran besar: 5/7, 6/12, 10/20 cm)
Batu Pecah / Agregat - berbagai ukuran bergantung pada jenis
gradasinya
Pasir ( gradasi butiran halus)
Bitumen (bahan ikat)
Semen Portland (bahan Ikat) Bahan tambah (additive:
memperkuat, mempercepat proses menambah keawetan/more
durable

Versi : 1 Revisi : 1 Halaman 1 dari 8


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

MATERI/BAHAN MATA KULIAH

Fakultas : T.Sipil dan Perencanaan Pertemuan ke : 1


Jurusan/Program Studi : Teknik Sipil Modul ke : 1
Kode Mata Kuliah : 5 1 1 0 5 1 3 5 Jumlah Halaman : 7
Nama Mata Kuliah : Teknik.Pelaksanaan Perkerasan Mulai Berlaku : 03-09-2001

4. Macam/Jenis Lapis Keras


Macam Lapis keras
Lapis keras lentur (flexible Pavement)
Bahan ikat terbuat dari bitumen
Proses pencampuran secara panas (hot mix)
Proses pencampuran secara dingin (cold mix)
Proses pelaburan (Asphalt Spray Aplication)
Lapis keras kaku ( rigid pavement)
Bahan terbuat dari campuran agregat dan bahan ikat semen
portland
Lapis keras campuran
Pada lapis tertentu terbuat dari campuran agregat dengan bahan
ikat semen portland, sedangkan lapis lainnya dengan bahan ikat
bitumen (biasanya untuk lapis permukaan)

Jenis Lapisan Pada Konstruksi Lapis Keras

Lapis Tanah Dasar (subgrade)


Sebagai dasar tempat perletakan lapis perkerasan, dapat berupa:
Tanah asli, biasanya tanah cukup baik, diperiksa
kepadatannya, bila kurang harus dilakukan pemadatan,
Bila tanah tidak baik perlu dilakukan perbaikan tanah
(perkuatan/soil reinforcement atau stabilisasi tanah/soil

Versi : 1 Revisi : 1 Halaman 2 dari 8


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

stabilization - secara mekanik (mechanical stabilization) atau


secara kimiawi (chemical stabilization))
MATERI/BAHAN MATA KULIAH

Fakultas : T.Sipil dan Perencanaan Pertemuan ke : 1


Jurusan/Program Studi : Teknik Sipil Modul ke : 1
Kode Mata Kuliah : 5 1 1 0 5 1 3 5 Jumlah Halaman : 7
Nama Mata Kuliah : Teknik.Pelaksanaan Perkerasan Mulai Berlaku : 03-09-2001

Tanah urugan, harus dipilih tanah yang baik kemudian


dipadatkan
Tanah galian, biasanya cukup padat
Bila kurang baik perlu distabilisasi atau bahkan diganti

Lapis Pondasi Bawah (Sub-base); dapat berupa:


Batu belah (konstruksi Telford atau Telasah)
Batu pecah biasa tanpa bahan ikat (unbound granular
subbase atau untreated base)
Batu pecah dengan bahan ikat bitumen (bound granular base)
Batu pecah dengan bahan ikat semen portland (cement
treated base)

Lapis Pondasi Atas (base), berupa:


Batu pecah biasa (unbound granular base)
Batu pecah dengan bahan ikat bitumen (bound granular base)
Batu pecah dengan bahan ikat semen portland (cement
treated base)

Lapis Atas (Surface course), terdiri atas:

Versi : 1 Revisi : 1 Halaman 3 dari 8


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Lapis pengikat (binder course), lapisan yang mengikat lapis


pondasi dengan lapis paling atas .terbuat dari agregat
(biasanga ukuran sedang) dengan bahan ikat bitumen.

MATERI/BAHAN MATA KULIAH

Fakultas : T.Sipil dan Perencanaan Pertemuan ke : 1


Jurusan/Program Studi : Teknik Sipil Modul ke : 1
Kode Mata Kuliah : 5 1 1 0 5 1 3 5 Jumlah Halaman : 7
Nama Mata Kuliah : Teknik.Pelaksanaan Perkerasan Mulai Berlaku : 03-09-2001

Lapis aus (wearing course); lapis paling atas; bahan ikat


bitumen, berfungsi untuk menahan gesekan ban pada
permukaan perkerasan, maka harus cukup mampu menahan
gaya gesek (skid resistance), kedap air (water impermeable)
agar air hujan tidak meresap ke lapis di bawahnya.
Lapis permukaan berupa plat beton (reinforcement, atau
unreinforcement (untuk perkerasan rigid))
Lapis permukaan berupa blok beton (concrete block) yang
disusun dengan pola susunan tertentu; terletak di atas lapis
pasir (sand bedding) dan celah antar blok diisi dengan
material halus dengan gradasi tertentu sebagi pengisi (sand
filler).

5. Tahap Persiapan
Pengukuran lahan (awal)
Penentuan titik awal jalan diukur dari titik referensi (Banch
Mark)
Disesuaikan dengan peta yang tersedia
Pengukuran dan pematokan lokasi

Versi : 1 Revisi : 1 Halaman 4 dari 8


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Dilakukan pada as jalan dan tepi kiri/kanan sepanjang jalan yang


akan dibuat diatas tanah asli setiap 50 m (normal) atau disesuaikan
dengan kebutuhan lapangan (laha terjal jarak patok lebih rapat)
Pembersihan lahan (land clearing)
Pembersihan pada lokasi jalan dari semak atau pohon atau material
lain yang tidak berguna
MATERI/BAHAN MATA KULIAH

Fakultas : T.Sipil dan Perencanaan Pertemuan ke : 1


Jurusan/Program Studi : Teknik Sipil Modul ke : 1
Kode Mata Kuliah : 5 1 1 0 5 1 3 5 Jumlah Halaman : 7
Nama Mata Kuliah : Teknik.Pelaksanaan Perkerasan Mulai Berlaku : 03-09-2001

Pemasangan profil melintang jalan


Untuk menentukan bentuk permukaan subgrade jalan,
Untuk menentukan besarnya ukuran galian dan timbunan yang
diperlukan
Dikontrol dengan peta kontur yang ada (peta kontur sangat
penting)
Dilakukan klarifikasi antara ukuran lapangan dengan desain agar
dicapai kesesuaian antara volume pekerjaan lapangan dengan
perencanaan

6. Tahap Pelaksanaan konstruksi Lapis Keras


Tahap Persiapan
Mobilisasi peralatan dan lokasi penempatannya
Mobilisasi personel
Penentuan lokasi base camp
Persiapan sumber material dan penempatannya
Schedule pelaksanaan (item pekerjaan dan waktu/lama
pekerjaan)
Versi : 1 Revisi : 1 Halaman 5 dari 8
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Tahap Pelaksanaan
Lokasi dan jenis pekerjaan
Kegiatan di tempat pencampuran (AMP/CMP)
Kegiatan di tempat sumber pengolahan material (Stone
Crusher)

MATERI/BAHAN MATA KULIAH

Fakultas : T.Sipil dan Perencanaan Pertemuan ke : 1


Jurusan/Program Studi : Teknik Sipil Modul ke : 1
Kode Mata Kuliah : 5 1 1 0 5 1 3 5 Jumlah Halaman : 7
Nama Mata Kuliah : Teknik.Pelaksanaan Perkerasan Mulai Berlaku : 03-09-2001

Kegiatan di lokasi pembangunan jalan (road location)


Komunikasi/koordinasi antar lokasi
Kemampuan produksi masing-masing unit pekerjaan (alat,
material dan SDM)
Tahap Pengendalian (kualitas dan kuantitas)
Pengendalian mutu (quality control)
Spesifikasi sesuai dengan perencanaan ( spesification)
Realisasi mutu yang diperoleh (product realization)
Metodologi pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan standar
pelaksanaan
Penggunaan peralatan yang tepat
Penggunaan material yang sesuai dengan standar spec.
Keterampilan SDM yang memadai (Man power skill)

Pengendalian volume (quantity control)


Ukuran volume yang dimaksud adalah banyaknya satuan
atau unit pekerjaan yang dihasilkan, dapat berupa:

Versi : 1 Revisi : 1 Halaman 6 dari 8


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

satuan volume, m3 (misalnya: galian/timbunan tanah,


pondasi (granular), campuran agregat dengan semen
portlan)
satuan berat , ton (misalnya campuran agregat dengan
bitumen
satuan luas m2 (misalnya: land clearing, pelaburan, tack-
coating, prime-coating)
MATERI/BAHAN MATA KULIAH

Fakultas : T.Sipil dan Perencanaan Pertemuan ke : 1


Jurusan/Program Studi : Teknik Sipil Modul ke : 1
Kode Mata Kuliah : 5 1 1 0 5 1 3 5 Jumlah Halaman : 7
Nama Mata Kuliah : Teknik.Pelaksanaan Perkerasan Mulai Berlaku : 03-09-2001

Tahap Pengontrolan
Pengontrolan yang dimaksud adalah untuk mengukur apakah jalan
yang dibangun sudah sesuai dengan gambar yang direncanakan,
meliputi:
Panjang jalan,
Lebar jalan,
Kelandaian, kemiringan melintang jalan
Jari-jari tikungan
Panjang lengkung pada tikungan (spiral, lingkaran)
Superelevasi pada tikungan,
Drainasi jalan (memanjang pada tepi, melintang berupa gorong-
gorong berbentuk bulat atau kotak (box culvert ),

Versi : 1 Revisi : 1 Halaman 7 dari 8


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Versi : 1 Revisi : 1 Halaman 8 dari 8

Anda mungkin juga menyukai