Anda di halaman 1dari 9

GEOLOGI KALIMANTAN TENGAH

Geologi Kalimantan Tengah tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari kesatuan geologi Kalimantan secara umum. Kalimantan Tengah terbentuk dari
endapan atau batuan yang terjadi dalam cekungan-cekungan sedimen dan daerah-daerah
pegunungan yang terbentuk oleh kegiatan magma ataupun proses malihan (metamorfosa).
Cekungan-cekungan yang ada di Kalimantan Tengah terdiri dari :
- Cekungan Melawi (perbatasan dengan Kalimantan Barat)
- Cekungan Barito (bagian Tengah Selatan - Timur Kalimantan Tengah)
- Cekungan Kutai (bagian Utara - Timur Laut Kalimantan Tengah)
Stratigrafi (susunan urutan batuan) di Kalimantan Tengah, tersusun dari batuan yang
berumur tua ke muda, sebagai berikut:
Batuan Malihan : terdiri dari filit, sekis, genes, kuarsit dan kristalin. Batuan ini berumur
Paleozoikum Mesozoikum yang dikelompokan dalam formasi
Batuan Beku : terdiri dari granit, granodiorit, diorit, tonalit, gabro dan monzonit. Batuan
ini berumur Perm Trias
Batuan Sedimen : terdiri dari sedimen klastik pada Formasi Batuayau, formasi Tanjung,
Formasi Warukin, Formasi Dahor, serta sedimen biotik seperti batugamping
Formasi Berai.
Batuan Volkanik : terdiri dari breksi, aliran lava, batupasir tufaan dan intrusi-intrusi kecil
andesit basaltis.
Alluvial : Endapan ini termuda, terdiri dari pasir, lempung, gambut dan lumpur.
Batuan ini berumur Pleistosen Resen.
Struktur geologi Kalimantan Tengah, khususnya dibagian Tengah - Utara, mempunyai
struktur yang rumit, berupa sesar (patahan), perlipatan dan kekar-kekar, sedangkan bagian
Selatan-Barat Daya relatif stabil.
Potensi bahan galian/sumberdaya mineral yang berada di Kalimantan Tengah, tidak lepas
dari kejadian geologi yang terjadi di Kalimantan Tengah, misalnya endapan emas,
keberadaannya dapat dipengaruhi oleh gejala geologi seperti patahan (sesar) dan intrusi,
sedangkan batubara proses pematangannya juga dipengaruhi oleh gejala-gejala tersebu diatas.
Peta Geologi Regional Kalimantan Tengah seperti peta berikut :
BAHAN TAMBANG POTENSIAL DI KALIMANTAN TENGAH
Secarageologi, indikasiketerdapatanendapan/cebakanbahantambang di Kalimantan Tengah
cukupbanyakdiantaranyaadalah :
1. Migas
- minyakbumi
- gasbumi
- gasMetan
2. Mineral Logamdan Batubara
- EndapandanCebakan mineral logam ;bijihbesi, seng, timahhitam (gelena), alumunium
(bauxite)
- Endapanbatubara
- Endapangambut
3. Mineral Non LogamdanBatuan ;
- Intan, Zircon, Kristal Kuarsa (kecubung)
- PasirKwarsa,
- BatuGamping,
- Posfat.
- Andesit, granit, granodioritdll
Bahantambang yang paling diminati investor saatiniadalahbatubaradisusuldengan mineral
logam sepertibijihbesi, emas, perak, alumunium (bauxite) , timahhitam (galena). danbijihseng.
Disampingbatubaradan mineral logamsepertitersebutdiatas di Kalimantan Tengah
jugaterdapat mineral non logam yang jugasangatdiminati investor yaitu zircon.
Batubara tersebarterutama di KabupatenMurung Raya, Barito Utara, Barito Selatan, Barito
Timur, Kapuas, Gunung Mas danKatingan. BahangalianEmasdan Perak tersebar di
KabupatenMurung Raya, Barito Utara, Gunung Mas, Kapuas, Katingan,
KotawaringinTimurdanKotawaringin Barat, sedangkan Zircon dijumpai di KabupatenKatingan,
KotawaringinTimur, Seruyan, Kotawaringin Barat, Sukamara, Gunung Mas dan Kapuas
sedangkanbijihBesitersebar di KabupatenLamandau, Seruyan, KotawaringinTimur, Katingandan
Barito Timur. Penyebaranbahantambang tersebuttertuangsebagaimanapetaberikut :
SUMBERDAYA (RESOURCES) BATUBARA KALIMANTAN TENGAH

Batubara di Provinsi Kalimantan Tengah hampir dijumpai di seluruh Wilayah Kabupaten dan Kota
kecuali Kabupaten Lamandau dan Sukamara.
Di Kabupaten Murung Raya, Barito Utara, Barito Selatan, Barito Timur, Kapuas dan Gunung Mas
dijumpai batubara yang kualitasnya cukup baik hingga sangat baik dengan nilai kalori berkisar antara 5.000
hingga 8.300 cal/gram. Batubara tersebut diendapkan pada formasi Batu Ayau, Tanjung, Pamaluan, Pulau
Balang dan Warukin. Di beberapa tempat di Kabupaten Murung Raya dan Barito Utara bahkan dijumpai
batubara jenis Cocking Coal dan Soft Cocking Coal yang harga jualnya cukup tinggi tetapi pasar
domestiknya pada saat ini hampir tidak ada. Batubara tersebut umumnya mempunyai nilai calori lebih dari
7.000 cal/gram dan mempunyai Crusible Swelling Index (CSI) berkisar antara 5 - 9. Batubara jenis ini
umumnya tidak dimanfaatkan sebagai bahan bakar (steam coal) tetapi sebagai bahan yang digunakan dalam
proses peleburan baja.
Di Kabupaten Kotawaringin Barat, Seruyan, Kotawaringin Timur, Katingan dan Kota Palangka Raya
juga dijumpai batubara tetapi nilai kalorinya umumnya rendah yaitu kurang dari 5.000 cal/gram. Batubara
tersebut hampir semuanya dijumpai di formasi dahor dengan sumberdaya yang relatif terbatas. Batubara
semacam ini kalau lokasinya tidak terlalu jauh dengan kota paling tepat dimanfaatkan sebagai bahan bakar
pembangkit listrik mulut tambang.
Berdasarkan hasil kompilasi data yang dilakukan oleh Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi
Kalimantan Tengah yang datanya bersumber dari hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Pemerintah dan
Swasta diperoleh data per Desember 2011 sebagaimana tabel berikut:

NO. KABUPATEN TEREKA TERTUNJUK TERUKUR


(indicated) (Measurd) Jumlah
1 Murung Raya 1,445,927,182 319,175,693 327,695,398 2,092,798,273
2 Barito Utara 493,776,632 679,795,887 611,679,783 1,785,252,302
3 Barito Timur 54,661,541 106,372,381 66,243,224 227,277,146
4 Barito Selatan 51,507,530 60,542,123 44,119,094 156,168,747
5 Kapuas 360,915,564 279,871,875 204,417,634 845,205,073
6 Kotawaringin Barat - 306,334,795 104,294,417 410,629,212
7 Kotawaringin Timur 17,400,000 - - 17,400,000
8 Katingan 17,485,491 - - 17,485,491
9 Gunung Mas 21,540,000 - - 21,540,000
Jumlah 2,463,213,940 1,752,092,754 1,358,449,550 5,573,756,244

CATATAN :
Harap hati-hati dalam melihat data sumberdaya (resources) tersebut karena :
Sumberdaya batubara tersebut belum tentu semuanya ekonomis untuk ditambang dan datanya pun
akan selalu berubah setiap saat tergantung dari kemajuan kegiatan eksplorasi dan produksi dari para
pengusaha yang bergerak dibidang pertambangan.
Keekonomisan suatu sumberdaya tergantung dengan harga batubara, letak geografi, posisi/kedalaman
endapan, metode penambangan, sarana dan prasarana transportasi yang tersedia, serta kewajiban-
kewajiban yang harus dibayar.

Untuk lebih memahami kriteria sumberdaya dan cadangan harap pembaca memahami dulu kriteria
sumberdaya dan cadangan yang dikutip berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) berikut:
Sumberdaya batu bara (Coal Resources) adalah bagian dari endapan batu bara yang diharapkan dapat
dimanfaatkan. Sumber daya batu bara ini dibagi dalam kelas-kelas sumber daya berdasarkan tingkat
keyakinan geologi yang ditentukan secara kualitatif oleh kondisi geologi/tingkat kompleksitas dan secara
kuantitatif oleh jarak titik informasi. Sumberdaya ini dapat meningkat menjadi cadangan apabila setelah
dilakukan kajian kelayakan dinyatakan layak.
Cadangan batu bara adalah bagian dari sumber daya batu bara yang telah diketahui dimensi, sebaran
kuantitas, dan kualitasnya, yang pada saat pengkajian kelayakan di nyatakan layak untuk ditambang.
Sumber daya batu bara tereka adalah jumlah batu bara di daerah penyelidikan atau bagian dari daerah
penyelidikan, yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap
penyelidikan prospeksi. Penyelidikan Prospeksi adalah bagian dari kegitan eksplorasi yang dimaksudkan
untuk membatasi daerah sebaran endapan batu bara yang akan menjadi sasaran eksplorasi selanjutnya.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, di antaranya, pemetaan geologi dengan skala minimal 1:50.000,
pengukuran penampang stratigrafi, pembuatan paritan, pembuatan sumuran, pemboran uji (scout drilling),
pencontohan, dan analisis. Metode eksplorasi tidak langsung, seperti penyelidikan geofisika, dapat
dilaksanakan apabila dianggap perlu. Dewan Riset Nasional pernah mendefinisikan Sumberdaya Tereka
tingkat keyakinan geologinya hanya berkisar 20-40%.
Sumber daya batu bara tertunjuk adalah jumlah batu bara di daerah penyelidikan atau bagian dari daerah
penyelidikan, yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap
eksplorasi pendahuluna. Eksplorasi pendahuluan adalan bagian dari kegiatan eksplorasi yang dimaksudkan
untuk mengetahui gambaran awal bentuk tiga-dimensi endapan batu bara yang meliputi ketebalan lapisan,
bentuk, korelasi, sebaran, struktur, kuantitas dan kualitas. Kegiatan yang dilakukan antara lain, pemetaan
geologi dengan skala minimal 1:10.000, pemetaan topografi, pemboran dengan jarak yang sesuai dengan
kondisi geologinya, penampangan (logging) geofisika, pembuatan sumuran/paritan uji, dan pencontohan
yang andal. Dewan Riset Nasional pernah mendefinisikan Sumberdaya Tertunjuk tingkat keyakinan
geologinya berkisar 40-60%.
Sumber Daya Batu bara Terukur (Measured Coal Resoured) Sumber daya batu bara terukur adalah
jumlah batu bara di daerah peyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan, yang dihitung berdasarkan data
yang memenuhi syaratsyarat yang ditetapkan untuk tahap eksplorasi rinci. eksplorasi rinci adalah bagian
dari kegiatan eksplorasi yang dimaksudkan untuk mengetahui kuantitas dan kualitas serta model tiga-
dimensi endapan batu bara secara lebih rinci.Kegiatan yang harus dilakukan adalah pemetaan geologi dan
topografi dengan skala minimal 1:2.000, pemboran dan pencontohan yang dilakukan dengan jarak yang
sesuai dengan kondisi geologinya, penampangan (logging) geofisika, serta pengkajian geohidrologi dan
geoteknik. Pada tahap ini perlu dilakukan penyelidikan pendahuluan pada batu bara, batuan, air dan lainnya
yang dipandang perlu sebagai bahan pengkajian lingkungan yang berkaitan dengan rencana kegiatan
penambangan yang diajukan. Dewan Riset Nasional pernah mendefinisikan Sumberdaya Terukur tingkat
keyakinan geologinya berkisar 50-80%.
POTENSI / SUMBERDAYA (RESOURCES) ZIRKON KALIMANTAN TENGAH

Zirkon atau yang juga sering ditulis dengan Zircon atau Pasir Zircon adalah mineral yang menurut
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2010 digolongkan kedalam mineral non logam, tetapi unsur Zr
(Zirconium) dikelompokkan kedalam golongan mineral logam. Apabila mineral ini diolah secara kimiawi
menjadi ZrO2 + SiO2 maka ZrO2 yang diperoleh disebut Zirconia, menurut Peraturan Pemerintah Zirconia
berubah menjadi mineral Logam karena unsur Zr nya menjadi lebih tinggi.
Zircon di Kalimantan Tengah terbentuk bersama-sama dengan batuan beku seri kalk alkali - alkali
(granit, grano diorit dan monzonit). Apabila batuan tersebut lapuk maka mineral-mineralnya akan lepas dan
terbentuklah pasir zircon yang karena adanya proses transportasi terjadi pengkayaan di beberapa tempat-
tempat tertentu.
Warna pasir zircon dapat bermacam-macam dapat putih bening hingga kuning, kehijauan, coklat
kemerahan, kuning kecoklatan dan gelap. Warna - warna zircon tersebut dipengaruhi oleh unsur-unsur yang
dikandungnya seperti besi, mangaan, kalsium, sodium dll. Sistem kristalnya monoklin, prismatik,
dipiramida dan ditetragonal dengan kilap lilin sampai logam, belahan sempurna sampai tidak beraturan.
Kekerasan pasir zircon berdasarkan skala mohs berkisar antara 6,5 - 7,5, berat jenis berkisar antara 4,6 - 5,8
dan titik leburnya 2.500 C.
Kegunaan zircon, zirconia dan zirconium antara lain untuk selongsong reakator nuklir, sebagai bahan
pelapis keramik mutu tinggi, refractory, catalysis, komponen electronic, permata dll.
Pasir zircon di Kalimantan Tengah dijumpai di Kabupaten Sukamara, Kotawaringin Barat, Seruyan,
Kotawaringin Timur, Katingan, Kota Palangka Raya, Gunung Mas, Kapuas dan Pulang Pisau.
Secara geologi endapan pasir zircon dijumpai di formasi dahor dan aluvium. Lokasi-lokasi yang
biasanya mengandung endapan pasir zircon tinggi adalah yang berada di dasar atau kanan/kiri sungai atau
anak2 sungai berupa endapan channel atau teras sungai.
Sebelum pasir zircon laku dijual, beberapa perusahaan tambang yang melakukan ekplorasi emas aluvial
melaporkan bahwa pada saat mereka melakukan pendulangan dalam rangka mencari emas diperoleh
konsentrat mineral berat rata-rata 5,6 kg/m3 yang kompisisinya sebagai berikut :

No MINERAL DAS KATINGAN DAS KAHAYAN DAS SEKONYER


1 Zirkon (ZrSiO4) 59,5 % 17,1 % 75,5 %
2 Ilmenite (FeTiO2) 1,0 % 55,5 % 6,6 %
3 Leucoxene 32,5 % - -
4 Magnetite - 12,1 %- 2,6 %
5 Garnet - 5,3 % -
6 Rutile (TiO2) 4,7 % 1,3 % 6,5 %
7 Epidot - 2,6 % -
8 Sphene - 2,6 % -
9 Hornblende 0,9 % 2,4 % -
10 Spinel - 1,1 % -
11 Maghemite 0,7 %- - -
12 Tourmaline 0,5 % - -
13 Pyrite (FeS2) 0,2 % - -
14 Kuarsa (SiO4) -_ - 8,8 %

Berdasarkan data tersebut serta data luasan wilayah eks pertambangan emas tanpa izin serta hasil-hasil
perhitungan jumlah endapan pasir yang dilakukan oleh perusahaan yang melaksanakan kegiatan eksplorasi
emas aluvial Tim Kalteng Mining mencoba menghitung sumberdaya pasir zirkon di Provinsi Kalimantan
Tengah. yang hasilnya sebagai berikut:
SUMBERDAYA (RESOURCES) HIPOTETIK ZIRKON KALIMANTAN TENGAH

VOLUME ENDAPAN JUMLAH SUMBER


NO. LOKASI PASIR KONSENTRAT/MINERAL DAYA ZrSiO4
(M3) BERAT (TON) (TON)
1 DAS S. Sekonyer 88.500.000 513,300 384.975
2 DAS S. Seruyan 11.820.000 68.556 44.561
3 DAS S. Mentaya 102.140.000 592.412 385.068
4 DAS S. Katingan 235.400.000 1.318.240 777.762
5 DAS S. Rungan 21.900.000 122..640 74.810
6 DAS S. Kahayan 553.251.000 3.098.206 526,695
7 DAS S. Muroi 22.560.000 126.336 63.168
8 DAS S. Kapuas 35.800.000 200.480 100.240
9 Lain2 103.292.000 516.460 258.230
10 Total 1.174.663.000 6.556.630 2.615.509
Sumberdaya hipotetik ini adalah sumberdaya yang sifatnya minimal. Masih banyak wilayah-wilayah
yang juga diketahui ada endapan zirkonnya tetapi masih belum masuk dalam perhitungan ini.

1. PT. ALAM PERSADA NUSANTARA

metode open cast mining . kecamatan Blantikan Raya, Kabupaten Lamandau,


Provinsi Kalimantan Tengah.

Open Pit Mining

Open pit mining adalah cara penambangan secara terbuka dalam pengertian umum. Apabila hal ini
diterapkan pada endapan batubara dilakukan dengan jalan membuang lapisan batuan penutup
sehingga lapisan batubaranya tersingkap dan selanjutnya siap untuk diekstraksi. Peralatan yang
dipakai pada penambangan secara open pit dapat bermacam-macam tergantung pada jenis dan
keadaan batuan penutup yang akan dibuang. Dalam memilih peralatan perlu dipertimbangkan :

a. Kemiringan lapisan batuan


Pada lapisan dengan kemiringan cukup tajam pembuangan lapisan tanah penutup dapat menggunakan
alat muat baik berupa face shovel, front end loader atau alat muat lainnya
b. Masa operasi tambang
Penambangan tipe open pit biasanya dilakukan pada endapan batubara yang mempunyai lapisan tebal
atau dalam dan dilakukan dengan menggunakan beberapa bench. Peralatan yang digunakan untuk
pembuangan lapisan tanah penutup batubara dapat dibedakan sebagai berikut :

1. Peralatan yang bersifat mobile antara lain track shovel, front end loader, bulldozer, scrapper
2. Peralatan yang bersifat bekerja secara continue membuang lapisan tanah penutup tanpa dibantu alat
angkut.
3. Stripping Mining

Tipe penambangan terbuka yang diterapkan pada endapan batubara yang lapisannya datar atau dekat
dengan permukaan tanah. Alat yang digunakan dapat berupa alat yang sifatnya mobile atau alat
penggalian yang dapat membuang sendiri. Penambangan batubara yang akan dilakukan diwilayah
kontraktor tambang batubara Kalimantan akan dimulai dengan cara tambang terbuka yang memakai
alat kerja bersifat mobile.

2. PT. Pamapersada Nusantara district TOPB adalah salah satu perusahaan batubara
yang terdapat di Desa Buhut, Kecamatan Kapuas Tengah, Kabupaten Kapuas,
Kalimantan Tengah. Metode penambangan yang digunakan adalah Open Pit Mining
dan kegiatan penambangan yang dilakukan meliputi land clearing, drill & blast,
loading, hauling dan dumping. Kegiatan yang paling utama dalam penambangan ini
adalah pemboran dan peledakan. Untuk pembongkaran over burden, kelancaran
operasi peledakan tergantung pada kegiatan pemboran yang dilakukan. Oleh karena
itu perlu diupayakan metode pemboran yang optimal. Kegiatan pemboran dipengaruhi
oleh kinerja alat bor dan sifat-sifat batuan yang dibor, sehingga perlu dilakukan suatu
kajian terhadap kemampuan produksi alat bor.

Perbedaan open pit dan open cast juga dilihat dari pemindahan tanah penutupnya. Pada open pit
tanah penutup dikupas dan dipindahkan ke suatu daerah pembuangan yang tidak ada endapan di
bawahnya, sedangkan pada open cast tanah penutup tidak dibuang ke daerah pembuangan, tetapi
dibuang ke daerah bekas tambang yang berbatasan.

Keuntungan dari tambang terbuka antara lain :

1) Ongkos penambangan per ton atau per bcm endapan mineral/bijh lebih murah karena
tidak perlu adanya penyanggaan, ventilasi dan penerangan

2) Kondisi kerjanya baik, karena berhubungan langsung dengan udara luar dan sinar
matahari.

3) Penggunaan alat-alat mekanis dengan ukuran besar dapat lebih leluasa, sehingga produksi
bisa lebih besar.

4) Pemakaian bahan peledak bisa lebih efisien, leluasa dan hasilnya lebih baik, karena :

1. Adanya bidang besar (free face) yang lebih banyak


2. Gas-gas beracun yang ditimbulkan oleh peledakan dapat dihembuskan angin dengan
cepat

5) Perolehan tambang (mining recovery) lebih besar, karena batas endapan dapat dilihat
dengan jelas.

6) Relatif lebih aman, karena adanya yang mungkin timbul terutama akibat kelongsoran.
7) Pengawasan dan pengamatan mutu bijih (grade control) lebih mudah.

Kerugian dari tambang terbuka antara lain :

1) Para pekerja langsung dipengaruhi oleh keadaan cuaca, dimana hujan yang lebat atau suhu
yang tinggi mengakibatkan efisiensi kerja menurun, sehingga hasil kerja juga menurun.

2) Kedalaman penggalian terbatas, karena semakin dalam penggalian akan semakin banyak
tanah penutup (overburden) yang harus digali.

3) Timbul masalah dalam mencari tempat pembuangan tanah yang jumlahnya cukup banyak.

4) Alat-alat mekanis letaknya menyebar.

5) Pencemaran lingkungan hidup relatif lebih besar.

2. aOpen cast / open mine / open cut, merupakan bentuk penambangan untuk endapan bijiih
yang terletak pada lereng bukit. Dengan demikian medan kerja digali dari arah bawah ke atas
atau sebaliknya (side hill type). Bentuk tambang dapat pula melingkari bukit atau undakan,
hal tersebut tergantung dari letak endapan penambangan yang diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai